SKOLIOSIS

5
SKOLIOSIS A. DEFINISI Skoliosis berasal dari kata Yunani yang berarti lengkungan, mengandung arti kondisi patologik. Skoliosis adalah suatu kelainan bentuk pada tulang belakang dimana terjadi pembengkokan tulang belakang ke arah samping kiri atau kanan.Kelainan skoliosis ini sepintas terlihat sangat sederhana.Namun apabila diamati lebih jauh sesungguhnya terjadi perubahan yang luar biasa pada tulang belakang akibat perubahan bentuk tulang belakang secara tiga dimensi,yaitu perubahan sturktur penyokong tulang belakang seperti jaringan lunak sekitarnya dan struktur lainnya (Rahayussalim, 2007).Skoliosis ini biasanya membentuk kurva “C” atau kurva “S”. Skoliosis merupakan pembengkokan kearah samping dari tulang belakang yang merupakan suatu deformitas (kelainan) daripada suatu penyakit. Skoliosis adalah deformitas kelainan tulang belakang yang menggambarkan deviasi vertebra kearah lateral dan rotasional. Skoliosis adalah kelengkungan tulang belakang yang abnormal ke arah samping, yang dapat terjadi pada segmen servikal (leher), torakal (dada) maupun lumbal (pinggang). Skoliosis merupakan masalah ortopedik yang sering terjadi adalah pelengkungan lateral dari medulla spinalis yang dapat terjadi di sepanjang spinal

Transcript of SKOLIOSIS

Page 1: SKOLIOSIS

SKOLIOSIS

A. DEFINISI

Skoliosis berasal dari kata Yunani yang berarti lengkungan, mengandung arti

kondisi patologik.

Skoliosis adalah suatu kelainan bentuk pada tulang belakang dimana terjadi

pembengkokan tulang belakang ke arah samping kiri atau kanan.Kelainan skoliosis

ini sepintas terlihat sangat sederhana.Namun apabila diamati lebih jauh

sesungguhnya terjadi perubahan yang luar biasa pada tulang belakang akibat

perubahan bentuk tulang belakang secara tiga dimensi,yaitu perubahan sturktur

penyokong tulang belakang seperti jaringan lunak sekitarnya dan struktur lainnya

(Rahayussalim, 2007).Skoliosis ini biasanya membentuk kurva “C” atau kurva “S”.

Skoliosis merupakan pembengkokan kearah samping dari tulang belakang yang

merupakan suatu deformitas (kelainan) daripada suatu penyakit.

Skoliosis adalah deformitas kelainan tulang belakang yang menggambarkan

deviasi vertebra kearah lateral dan rotasional.

Skoliosis adalah kelengkungan tulang belakang yang abnormal ke arah samping,

yang dapat terjadi pada segmen servikal (leher), torakal (dada) maupun lumbal

(pinggang).

Skoliosis merupakan masalah ortopedik yang sering terjadi adalah pelengkungan

lateral dari medulla spinalis yang dapat terjadi di sepanjang spinal tersebut.

Pelengkungan pada area toraks merupakan scoliosis yang paling sering terjadi,

meskipun pelengkungan pada area servikal dan area lumbal adalah scoliosis yang

paling parah.

Kesimpulan, skoliosis mengandung arti kondisi patologik yaitu kelengkungan

tulang belakang yang abnormal ke arah samping (kiri atau kanan ).

B. ETIOLOGI

Penyebab terjadinya skoliosis diantaranya kondisi osteopatik, seperti fraktur,

penyakit tulang, penyakit arthritis, dan infeksi. Pada skoliosis berat, perubahan

progresif pada rongga toraks dapat menyebabkan perburukan pernapasan dan

kardiovaskuler.(Nettina, Sandra M.)

Page 2: SKOLIOSIS

Penyebab umum dari skoliosis:

1. Kongenital (bawaan), biasanya berhubungan dengan suatu kelainan dalam

pembentukan tulang belakang atau tulang rusuk yang menyatu.

2. Neuromuskuler, pengendalian otot yang buruk atau kelemahan otot atau

kelumpuhan akibat penyakit berikut:

Cerebral palsy

Distrofi otot

Polio

Osteoporosis juvenil

3. Idiopatik

Insidens dan Penyebab

0,5% dari seluruh populasi menderita skoliosis idiopatik

Penyakit ini dapat diturunkan secara familial

Pola pembengkokan (kurva) dapat berupa :

Thoracic

Thoracolumbar

Lumbar

Gabungan antara thoracic dan lumba

4. Faktor genetik

Dilaporkan bahwa faktor genetik mempunyai komponen pada perkembangan

scoliosis, terjadi peningkatan insiden pada keluarga pasien dengan scoliosis

idiopatik dibandingkan dengan pasien yang tidak mempunyai riwayat penyakit

scoliosis.

5. Faktor hormonal.

Defisiensi melatonin diajukan sebgai penyebab scoliosis. Sekresi melatonin

pada malam hari menyebabkan penurunan progresivitas scoliosis dibandingkan

dengan pasien tanpa progresivitas. Hormon pertumbuhan juga diduga

mempunyai peranan pada perkembangan skoliosis. Kecepatan progresivitas

skoliosis pada umumnya dilaporkan pada pasien dengan growth hormone.

6. Perkembangan Spinal dan Teori Biomekanik

Page 3: SKOLIOSIS

Abnormalitas dari mekanisme pertumbuhan spinal juga menunjukkan

penyebab dari perkembangan dan progresivitas skoliosis, dimana dihubungkan

dengan waktu kecepatan pertumbuhan pada remaja.

7. Abnormalitas Jaringan.

Beberapa teori diajukan sebagai komponen struktural pada komponen tulang

belakang (otot, tulang, ligamentum dan atau discus) sebagai penyebab

skoliosis.Beberapa teori didasari atas observasi pada kondisi seperti syndrome

Marfan(gangguan fibrillin), duchenne muscular dystrophy (gangguan otot) dan

displasia fibrosa pada tulang.

Skoliosis dibagi dalam dua jenis yaitu struktural dan non struktural.

Skoliosis non struktural disebabkan oleh:

Tabiat yang tidak baik seperti membawa tas yang berat pada sebelah bahu

saja (menyebabkan sebelah bahu menjadi tinggi), postur badan yang tidak

bagus (seperti selalu membongkok atau badan tidak seimbang).Kaki tidak

sama panjang.Kesakitan, contohnya disebabkan masalah sakit yang dirasakan

di belakang dan sisi luar paha, betis, dan kaki akibat kemerosotan atau

kerusakan cedera di antara vertebra dan menekan saraf.

Skoliosis struktural disebabkan oleh pertumbuhan vertebra yang tidak

normal. Ciri-ciri fisiknya yaitu:

Bahu tidak sama tinggi

Garis pinggang tidak sama tinggi

Badan belakang menjadi bongkok sebelah

Payudara besar sebelah

Sebelah pinggul lebih tinggi

Badan kiri dan kanan menjadi tidak simetris