SKIZOFRENIA portofolio

11
Borang Portofolio No. ID dan Nama Peserta : dr. Lely Fauziah No. ID dan Nama Wahana : Puskesmas Paser Belengkong Topik : Skizofrenia tak tergolongkan Tanggal (kasus) : 24 Agustus 2015 Nama Pasien : Sdr. Idris No. RM Tanggal Presentasi : 31 Agustus 2015 Pendamping : dr. Nely Verawati Tempat Presentasi : Puskesmas Paser Belengkong Objektif Presentasi : □ Keilmuan □ Keterampilan □ Penyegaran □ Tinjauan Pustaka □ Diagnostik Manajemen □ Masalah □ Istimewa Neonatus □ Bayi □ Anak Remaja □ Dewasa Lansia □ Bumil Deskripsi : Pasien laki-laki, Sdr. I (25 th), dilakukan kunjungan rumah dengan keluhan sulit tidur. yang dirasakan beberapa hari yang lalu. Tujuan : Mengetahui tentang skizofrenia Bahan Bahasan : Tinjauan Pustaka □ Riset □ Kasus □ Audit Cara Membahas : Diskusi □ Presentasi dan Diskusi □ E-mail □ Pos Portofolio Skizofrenia dr. Lely Fauziah Page 1

description

t

Transcript of SKIZOFRENIA portofolio

Page 1: SKIZOFRENIA portofolio

Borang Portofolio

No. ID dan Nama Peserta : dr. Lely Fauziah

No. ID dan Nama Wahana : Puskesmas Paser Belengkong

Topik : Skizofrenia tak tergolongkan

Tanggal (kasus) : 24 Agustus 2015

Nama Pasien : Sdr. Idris No. RM

Tanggal Presentasi : 31 Agustus 2015 Pendamping : dr. Nely Verawati

Tempat Presentasi : Puskesmas Paser Belengkong

Objektif Presentasi :

□ Keilmuan □ Keterampilan □ Penyegaran □ Tinjauan Pustaka

□ Diagnostik Manajemen □ Masalah □ Istimewa

□ Neonatus □ Bayi □ Anak □ Remaja □ Dewasa □ Lansia □ Bumil

□ Deskripsi : Pasien laki-laki, Sdr. I (25 th), dilakukan kunjungan rumah dengan keluhan sulit

tidur. yang dirasakan beberapa hari yang lalu.

□ Tujuan : Mengetahui tentang skizofrenia

Bahan

Bahasan : □ Tinjauan Pustaka □ Riset □ Kasus □ Audit

Cara

Membahas : □ Diskusi □ Presentasi dan Diskusi □ E-mail □ Pos

Data

Pasien :Nama : Sdr. Idris No. Registrasi :

Nama Klinik : Puskesmas Paser Belengkong Telp : Terdaftar sejak : 2015

Data Utama untuk Bahan Diskusi :

1. Diagnosis / Gambaran Klinis :

Pasien laki-laki, Sdr. I (21 th), dilakukan kunjungan rumah dengan keluhan sulit

tidur. yang dirasakan beberapa hari yang lalu. Hal ini dikeluhkan karena pasien merasa ada

yang meyuruhnya tidak tidur. Pasien juga merasa isi pikiran nya di ambil oleh sesuatu dari

luar. Selain itu pasien terkadang juga merasa ada seseorang yang menyuruhnya pergi dari

rumah. Pasien tidak pernah melihat sesuatu yang tidak dapat dilihat orang lain ataupun

mendengar suara yang tidak terdapat sumbernya.

Keadaan umum : komposmentis, GCS E4V5M6

Portofolio Skizofreniadr. Lely Fauziah Page 1

Page 2: SKIZOFRENIA portofolio

Vital Sign: Tekanan darah : 120/80 mmHg Rr : 20 x/mnt.

Nadi : 86x/mnt T : Afebris

2. Riwayat Pengobatan :

3. Riwayat Kesehatan / Penyakit :

Riwayat Skizofrenia : (+)

Riwayat trauma kepala : (-)

Riwayat penggunaan obat terlarang dan alkhohol : (-)

4. Riwayat Keluarga :

Riwayat penyakit serupa : (-)

5. Riwayat Pekerjaan :

(-)

6. Kondisi Lingkungan Sosial dan Fisik :

Pasien menarik diri secara social

7. Riwayat Imunisasi (disesuaikan dengan pasien dan kasus) :

-

8. Lain-lain :

Status Psikiatri

Keadaan umum : tampak pasien seorang laki-laki, sesuai usia, dengan rawat diri cukup

Kesadaran

kuantitatif : E4V5M6

Kualitatif : komposmetis.

Orientasi

Waktu : baik

Tempat : baik

Orang : baik

Situasi : baik

Sikap / tingkah laku : kooperatif, normoaktif.

Perhatian : mudah ditarik, sukar dicantum.

Afek : sempit, appropriate

Mood : bahagia.

Pikiran

Bentuk pikir : nonrealistik

Portofolio Skizofreniadr. Lely Fauziah Page 2

Page 3: SKIZOFRENIA portofolio

Arus pikir : bloking.

Isi pikir :

1) Waham sedot pikir (thought of withdrawal): pasien percaya bahwa seeseorang

telah mengambil keluar pikirannya.

2) Dilusion of influence : waham tetang dirinya dipengaruhi oleh sesuatu kekuatan

tertentu dari luar.

Persepsi

halusinasi visual (-)

halusinasi auditorik (-)

halusinasi olfactory (-)

intelegensi : baik

insight : jelek.

Diagnose :

Aksis I : F 20.3 Skizofrenia tak terinci.

Aksis II : F 60.1 Gangguan kepribadian Skizoid

Aksis III : tidak dapat dinilai

Aksis IV : masalah psikososial dan lingkungan

Aksis V : 60-51 gejala sedang (moderate), disabilitas sedang.

Daftar Pustaka :

1. Agus D. Pendekatan holistik terhadap skizofrenia. Dalam majalah psikiatri. Jakarta. 2005:1

2. Maslim R. Skizofrenia. Dalam PPDGJ III. Jakarta. 1998

3. Kaplan HI, Sadock BJ, Grebb JA. Skizofrenia. Dalam sinopsis psikiatri. Edisi 7. Volume 1.

1997:685-729

4. Rosani S, Diatri H. Terapi kognitif-perilaku, psikoterapi suportif. Dalam kapita selekta

kedokteran. Edisi IV. Media aesculapius. 2014

Hasil Pembelajaran :

1. Mengetahui masalah penatalaksanaan menyeluruh terhadap pengobatan skizofrenia

TINJAUAN PUSTAKA

Portofolio Skizofreniadr. Lely Fauziah Page 3

Page 4: SKIZOFRENIA portofolio

Meskipun skizofrenia sangat terkait dengan faktor biologis, namun banyak riset

menunjukkan bahwa faktor sosial juga berperan dalam munculnya skizofrenia. Faktor sosial

ini meningkatkan resiko kambuhnya skizofrenia, tetapi tidak secara langsung menentukan

kapan munculnya skizofrenia pertama kali (Andreannus 2009).

Walaupun remisi penuh atau sembuh pada skizofrenia itu ada, kebanyakan orang

mempunyai gejala sisa dengan keparahan yang bervariasi. Secara umum 25% individu

sembuh sempurna, 40% mengalami kekambuhan, dan 35% mengalami perburukan. Sampai

saat ini belum ada metode yang dapat memprediksikan siapa yang akan menjadi sembuh dan

siapa yang tidak, tetapi ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi seperti usia tua, faktor

pencetus jelas, onset akut, riwayat sosial/pekerjaan pramorbid baik, tidak adanya gejala

depresi, menikah, riwayat keluarga dengan gangguan mood, adanya dukungan yang baik dari

keluarga, dan gejala positif ini akan memberikan prognosis yang baik, sedangkan onset

muda, tidak ada faktor pencetus, onset tidak jelas, riwayat sosial buruk, autistik, tidak

menikah/janda/duda, riwayat keluarga skizofrenia, tidak ada dukungan dari keluarga untuk

sembuh, riwayat trauma perinatal, tidak remisi dalam 3 tahun, adaknya riwayat kekerasan

atau penyalahgunaan zat, sering relaps, adanya gejala negatif, dan riwayat agresif akan

memberikan prognosis yang buruk (Luana 2007).

Ada beberapa macam metode pengobatan yang dapat dilakukan antara lain:

Psikoterapi individual

- Terapi suportif

- Sosial skill training

- Terapi okupasi

- Terapi kognitif dan perilaku (CBT)

Psikoterapi keluarga

Portofolio Skizofreniadr. Lely Fauziah Page 4

Page 5: SKIZOFRENIA portofolio

Psikoterapi kelompok

Managemen kasus

- Assertive community treatment (ACT)

a. Terapi kognitif dan perilaku (cognitive-behavioral therapy/CBT)

Merupakan jenis psikoterapi yang dilakukan untuk memperbaiki perilaku

pasien dengan cara mengubah pikiran kognitif irasional yang menyebabkan respons

perilaku maladaptif.

Tujuan pendekatan CBT melalui metode kognitif dan perilaku dilakukan

untuk memodifikasi mispersepsi dan misinterpretasi dari kejadian yang penting dalam

hidup. Aplikasi CBT memiliki tujuan utama berupa mengubah kemampuan

penanggulangan masalah pasien, pikiran kognitif, emosi, dan sikap maladaptif

menjadi respon yang lebih adaptif.

b. Psikoterapi suportif

Merupakan modalitas terapi berupa intervensi psikoanalitik yang bertujuan

untuk memperkuat kemampuan pasien dalam menghadapi masalah yang dihadapinya.

Aplikasi psikoterapi suportif terutama dititikberatkan pada beberapa aktivitas utama,

yaitu mendengar aktif dan menunjukkan ekspresi yang tepat, membantu

meningkatkan harga diri individu dan kegembiraan, serta meyakinkan bahwa masih

ada harapan disetiap masalah.

Metode psikoterapi

- Memfasilitasi pasien dengan baik agar pasien merasa nyaman

- Menjaga dan mempertahankan kondisi emosional yang mendukung terbentuknya

hubungan dokter-pasien yang baik

Portofolio Skizofreniadr. Lely Fauziah Page 5

Page 6: SKIZOFRENIA portofolio

- Interaksi dokter pasien harus dilakukan sejak terapi dimulai

- Pertanyaan yang diajukan tidak boleh bersifat mengintrogasi

- Merespon pertanyaan yang diajukan pasien

- Menghindari konfrontasi dan interpretasi sepihak

- Membantu pasien dalam menunjukkan ekspresi verbal dari pikiran dan

perasaannya

- Mengingatkan pasien untuk kunjungansesi psikoterapi berikutnya

Hubungan Antara Dukungan Sosial Keluarga Dengan Kekambuhan Skizofrenia

Suliivan mengemukakan teori psikodinamika skizofrenia berdasarkan perjalanan

perjalanan klinik dimana pusat dari psikopatologinya adalah gangguan kemampuan untuk

hubungan dengan orang lain. Lingkungan, terutama keluarga memegang peran penting dalam

proses terjadinya skizofrenia. Pernyataan ini juga berlaku sebaliknya, lingkungan terutama

keluarga memegang peranan penting dalam proses penyembuhan skizofrenia. Sebab

dikatakan oleh sullivan bahwa skizofrenia merupakan hasil dari kumpulan pengalaman

traumatis dalam hubungannya dengan lingkungan selama masa individu (Kaplan dan Sadock

2003).

Hal ini menunjukkan bahwa kuat lemahnya dukungan sosial keluarga terhadap

penderita berpengaruh terhadap tingkat kesembuhan skizofrenia. Semakin kuat dukungan

sosial keluarga terhadap penderita memungkinkan semakin cepat tingkat kesembuhan

skizofrenia. Sebaliknya semakin lemah dukungan sosial keluarga terhadap penderita

memungkinkan semakin lama tingkat kesembuhan skizofrenia. Demikian juga halnya dengan

kekambuhan skizofrenia, terkait dengan kuat lemahnya dukungan sosial keluarga.

Pemberian obat antipsikotik dapat mengurangi resiko kekambuhan, tetapi obat obatan

tersebut tidak dapat mengajarkan tentang kehidupan dan keterampilan meskipun dapat

Portofolio Skizofreniadr. Lely Fauziah Page 6

Page 7: SKIZOFRENIA portofolio

memperbaiki kualitas hidup penderita melalui penekanan gejala gejala. Pengajaran kehidupan

dan keterampilan sosial hanya mungkin didapat penderita melalui dukungan sosial keluarga.

Dari penelitian didapat bahwa 45% penderita skizofrenia yang mendapatkan pengobatan

antipsikotik akan mengalami kekambuhan dalam waktu 1 tahun pasca rawat, sedangkan

penderita yang diberi plasebo 70% kambuh (Kaplan dan Sadock 2003).

Hal ini berarti pengobatan skizofrenia harus dilakukan dengan cara interaksi

multidimensial. Gejala dan ketidakmampuan sosial serta ketidakmampuan individual yang

ditunjukkan merupakan hasil dari benturan benturan yang dialami dalam kehidupan. Angka

kekambuhan dalam waktu 1 tahun pasca dirawat pada penderita skizofrenia yang mendapat

latihan keterampilan sosial adalah 20%, penderita yang mendapatkan pengobatan antipsikotik

41% dan 19% penderita yang pada keluarga diberikan psikoedukasi. Penderita yang

mendapatkan latihan keterampilan sosial, obat antipsikotik, dan psikoedukasi keluarga

dilaporkan tidak ada yang kambuh (Kaplan dan Sadock 2003).

Portofolio Skizofreniadr. Lely Fauziah Page 7