SKIZOFRENIA

40
Diskusi Kasus: Skizofrenia Anindya NQ G99142106 KEPANITERAAN KLINIK SMF/LAB. FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNS/RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA 2015

description

ddd

Transcript of SKIZOFRENIA

Diskusi Kasus: Skizofrenia

Anindya NQG99142106

KEPANITERAAN KLINIK SMF/LAB. FARMASIFAKULTAS KEDOKTERAN UNS/RSUD DR. MOEWARDI

SURAKARTA2015

PSIKOSIS

a. Gangguan psikosis: gangguan berat dr daya nilai realitas.

b. Bukti langsung gangguan daya nilai realitas ditentukan berdasarkan terdptnya :

• Waham• Halusinasi, tilikan yg buruk• Inkoheresi

SKIZOFRENIA

Gangguan Skizofenik:–Sekelompok gangguan jiwa berat–Umumnya ditandai distorsi proses pikir dan persepsi yg mendasar, alam perasaan yg mjd tumpul dan tdk serasi, kesadarannya tetap jernih dan kemampuan intelektual biasanya dpt dipertahankan.

ETIO-PATOFISIOLOGI

Faktor NEUROTRANSMITER• Hipotesis dopamin, serotonin• Melibatkan sistem dopaminergik dan serotonergik, terjadi

hiper-reaktivitas sistem dopaminergik. Hiper-dopaminergia pd sistem mesolimbik berkaitan dg gejala positif, hipo-dopaminergia pd sistem mesocortis dan nigrostriatal bertanggungjawab thdp gejala negatif dan gejala ekstrapiramidal

Faktor GENETIK

Faktor PSIKOSOSIAL

Gejala Positip & Gejala Negatif Skizofrnia

Gejala positif (Positive Symptom): Berupa peningkatan atau distorsi dr fungsi yg normal

• waham• Halusinasi• Inkoherensi, sosialisasi longgar, peningkatan

pembiacaraan• Perilaku yg sangat kacau

• Gejala Negatif (Negative Symptom): Berupa pengurangan atau kehilangan dr fungsi normal

• Ekspresi afektif yg datar • Alogia ( kemiskinan pembicaraan )• Avolition ( ketdkmampuan memulai dan

mempertahankan aktivitas yg bertujuan )• Anhedonia• Bloking• Penarikan sosial• Defisit kognitif• Defisit perhatian• Ketdk mampuan merawat diri

• SKIZOFRENIA PARANOID

A. Waham atau halusinasi harus menonjol

B. Ekspresi afektif tumpul / tak serasi, gejala katatonik, atau inkoherensi tdk menonjol

• SKIZOFRENIA HEBREFRENIK

A. Harus terdpt ekspresi afektif tumpul atau tdk serasi

B. Harus terdpt salah satu dr : (1) Perilaku tak bertujuan

(2) Inkoherensi atau pembicaraan tak menentu

C. Waham atau halusinasi tdk menonjol

Selama dua minggu atau lebih terdpt gejala yg menonjol dr :

(1) Stupor atau mutisme(2) Gaduh gelisah(3) Mematung(4) Negativisme(5) Rigiditas(6) Fleksibilitas serea(7) Otomatisme perintah

• SKIZOFRENIA KATATONIK

• SKIZOFRENIA TAK TERINCI

tdk memenuhi salah satu kriteria atau memenuhi

lebih dr satu kriteria subtipe skizofrenia

• DEPRESI PASCA SKIZOFRENIA

A. Pernah memenuhi kriteria skizofrenia dalam 12 bulan terakhir

B. Salah satu dr gejala psikotik kelompok (2) dr skizofrenia harus tetap ada

C. Memenuhi kriteria episode depresif yg menonjol paling sedikit dua minggu

• SKIZOFRENIA RESIDUAL

A. Saat ini tdk memenuhi kriteria skizofrenia

B. Paling sedikit terdpt empat gejala negatif berikut ini untuk waktu 12 bulan atau lebih

(1) Perlambatan Psikomotor

(2) Ekspresi Afektif Tumpul

(3) Pasif dan inisiatif kurang

(4) Kemiskinan kuantitas dan isi pembicaraan

(5) Miskin komunikasi nonverbal

(6) Perawatan diri dan kinerja sosial yg buruk

SASARAN TERAPI

• Fase akut: mengurangi atau menghilangkan gejala psikotik dan meningkatkan fungsi

• Fase stabilisasi: mengurangi resiko kekambuhan dan meningkatkan adaptasi pasien thdp kehidupan masyarakat

STRATEGI TERAPI

• Non-farmakologi:

• Program rehabilitasi: living skills, social skills, basic education, work program, supported housing

• Psikoterapi: terapi tambahan, terutama jika pasien sudah berespon thd obat

• Family education

• Farmakologi: menggunakan obat antipsikotik

TERAPI EPISODE AKUT

• Terapi 7 hari pertama: mengurangi agitasi, hostility, agresi, anxiety

• Jika dgn serangan psikotik akut benzodiazepine utk penenang dan atau obat antipsikotik

• Benzodiazepine (ex: lorazepam 2mg IM tiap 30min) terbukti efektif mengurangi agitasi shg mengurangi dosis antipsikotik yg dibutuhkan mengurangi ES

• Anti-psikosis utk agitasi yg berat obat potensi tinggi bs digunakan, ex: haloperidol 2-5mg IM tiap 60min

• Selanjutnya dpt digunakan antipsikotik lain sesuai algoritma

TERAPI STABILISASI

• Terapi minggu ke 2-3• Meningkatkan sosialisasi dan perbaikan kebiasaan

serta perasaan• Perlu 6-8 minggu utk mendpt respon yg

diharapkan, pd pasien kronis butuh waktu 3-6 bulan• Pengobatan: menggunakan anti-psikotik atipikal;

jika menggunakan obat tipikal: dosis ekuivalen dgn Chlorpromazin 300-1000 mg dpt digunakan

• Terapi tdk menyembuhkan, hanya mengurangi gejala

TERAPI PEMELIHARAAN

• Tujuan: mencegah kekambuhan• Diberikan 1-5 tahun sejak sembuh dr episode

akut, kemudian dosis diturunkan perlahan• Diberikan dosis setengah dr dosis akut• Bagi pasien yg kepatuhannya rendah ada obat

yg dibuat dlm formulasi depot (contoh: flufenazin dekanoat atau haloperidol dekanoat dpt diberikan tiap 2-4minggu sekali IM)

PROGNOSIS

PROGNOSIS KEARAH BAIK(1) Onset akut dengan faktor pencetus yg jelas(2) Riwayat hubungan sosial & pekerjaan yg baik

( premorbid )(3) Adanya gejala afektif ( depresi )(4) Subtipe paranoid(5) Subtipe katatonik(6) Sudah menikah(7) Banyak symptoms positif(8) Kebingungan

B. PROGNOSIS KEARAH BURUK(1) Onset perlahan-lahan dengan faktor pencetus tdk

jelas

(2) Riwayat hubungan sosial dan pekerjaan buruk ( premorbid )

(3) Menarik diri, tingkah laku yg artistik

(4) Tipe Hebepink dan tipe tak tergolongkan

(5) Belum menikah

(6) Riwayat skizofrenia dalam keluarga

(7) Adanya gejala neurologik

(8) Banyak symptom negatif

STATUS PENDERITA

Identitas

•Nama : Tn. P

•Umur : 35 th

•Jenis kelamin : Laki-laki

•Pendidikan : Perguruan tinggi tdk tamat

•Pekerjaan : Pengangguran

•Alamat : Surakarta

•Agama : Islam

KELUHAN UTAMA

•Dibawa karena mengamuk dan memukul wanita muda tdk dikenal

 

Riwayat Penyakit Sekarang:

Alloanamnesis:•1 hari SMRS, mengamuk, mengeluh wanita yg dipukul adalah wanita jalang.•Usia 24 tahun, mendpt pekerjaan 7bln, bisikan utk menjauhi teman kerjanya, makin curiga dan menarik diri, mendengar suara aneh, dirawat di RS, dipecat, menganggur.•Kuliah pernah berpacaran, dingakhiri hubungannya, tdk menerima kenyataan, menganggap pacar diculik penjahat, meminta bantuan polisi, prestasi akademik menurun, diminta keluar dr fakultas dan mencari bantuan psikiatrik.•Selama sekolah menggangap teman sekolah mengejek dirinya. Pasien memperhatikan bahwa teman-temannya akan meludah dan cekikikan jika pasien memasuki kelas.

• Hanya berinteraksi dg kakak dan petugas kesehatan mental, menganggap lingkungan rumahnya adalah jaringan komunikasi besar, dilengkapi kamera, apabila sedikit saja melakukan kegiatan orang sekitar akan memberitahukan pd semua penduduk desa.

• Pasien kadang berpikir bahwa orang-orang mengintai dan mengawasi dirinya karena mereka ingin tahu rahasia besar dr intelegensia superiornya.

• 11th terakhir dirawat di RS 12x, 5th belakangan dirawat 1x .• Menghentikan medikasi segera setelah keluar RS.

Autoanamnesis :• pd saat wawancara pasien berpakaian agak lusuh,

pembicaraannya inkoheren tdk sesuai arah sasaran. Afeknya menumpul.

RIWAYAT PENYAKIT DAHULU

• R. Gangguan jiwa sebelumnya: (+), tahun 2004

• R. Mondok di RSJ: (+), tahun 2004, 3 minggu di RSJD Surakarta

• R. Gangguan medis sebelumya: disangkal

• R. Trauma kepala, kejang, penyakit neurologis: disangkal

• R. Penggunaan zat: disangkal

RIWAYAT KEHIDUPAN PRIBADI

Riwayat prenatal dan perinatal•Pasien adalah anak bungsu dr 3 bersaudara

Riwayat masa kanak awal (0 – 3 tahun)•Pasien tumbuh normal spt anak-anak lain dan diasuh oleh orang tua kandung.

Riwayat masa pertengahan ( 3 - 11)•Pasien tumbuh normal, tdk pernah menderita sakit berat.

Riwayat masa anak akhir (pubertas – remaja)•Hubungan sosial: sebelum sakit pasien orang yg pendiam•Riwayat sekolah: prestasi sedang•Riwayat psikoseksual: belum menikah•Latar belakang agama: biasa

RIWAYAT KELUARGA

• Terdpt riwayat gangguan jiwa pd keluarga yakni paman pasien

Diagnosis Banding

•Skizofrenia paranoid

•Gangguan kepribadian paranoid

Diagnosis Kerja

•Skizofrenia paranoid

PENATALAKSANAAN

Non medikamentosa

•Psikoterapi berupa terapi perilaku (social skills therapy)

•Psikoterapi berupa terapi berorientasi keluarga

•Psikoterapi individual

Medikamentosa

R/ Lorazepam 2mg/ml inj amp No.II

Cum spuit cc 1 No.II

S i.m.m. selang 30 menit

R/ Risperidon tab mg 1 No.II

S 2 dd tab I

•Pro: Tn. P (35 tahun)

ANALISA KASUSSkizofrenia paranoid ditegakkan atas dasar:

•Ideas of reference pencampuran waham-halusinasi, kecenderungan memberi impresi pribadi

•Halusinasi auditorik.

•Gejala berlangsung satu bulan lebih.

•Ada perubahan konsisten dan bermakna thdp the overall quality yg membedakan dr ggn kepribadian paranoid.

Terapi

•Amukan dan kekerasan inj Lorazepam efek sedatif, lebih tenang dan terkendali.

•Setelah itu diberi tablet risperidon sbg terapi antipsikotik.

•Rawat inap terapi intensif membahayakan orang lain.

LORAZEPAMBentuk sediaan: Injeksi 2mg/ml dan 4mg/ml dalam vial berisi 1 dan 10ml

Indikasi :

Menimbulkan sedasi, menghilangkan cemas, hipnotik, antikonvulsi, pelemas otot dan induksi anestesi umum.

Mekanisme kerja:

Berikatan lgs pd sisi spesifik (subunit gamma) reseptor GABA-A (reseptor kanal ion Cl kompleks), GABA berikatan pd subunit alfa atau beta pembukaan kanal Cl masuknya ion Cl ke dlm sel peningkatan potensial elektrik sepanjang membran sel, sel sukar tereksitasi..

Dosis :

Dosis awal 2-3mg/hari IM / IV, 2-3 kali sehari. Selanjutnya dpt diberikan 2-6mg/hari IM / IV, 2-3 kali sehari. Dosis maksimal 10mg/hari.

Efek samping :

Kepala ringan, malas / tak bermotivasi, lamban, inkoordinasi motorik, ataksia, gangguan fungsi mental dan psikomotor, gangguan koordinasi berpikir, bingung, disartria, dan amnesia retrograd.

RISPERIDON

Bentuk sediaan : Tablet 0,25mg, 0,5mg, 1mg, 2mg, 3mg, 4mg dan Solutio 1mg/ml

Indikasi :•Untuk pengobatan skizofrenia akut dan kronik serta keadaan psikotik lain dengan gejala positif (halusinasi, delusi, gangguan pola pikir, permusuhan, kecurigaan) dan atau gejala negative (menarik diri secara sosial-emosional, sulit berbicara). Juga bisa mengurangi gejala afektif (depresi, perasaan bersalah, cemas) yg berhubungan dengan skizofrenia.

Dosis :•Mulai dengan 1mg, 2 kali sehari. Dosis ditingkatkan pd hari kedua mjd 2mg, 2 kali sehari dan pd hari ketiga mjd 3mg, 2 kali sehari. Selanjutnya dosis dpt dipertahankan atau disesuaikan dengan kondisi pasien. Dosis maksimum adalah 8mg, 2 kali sehari.

RISPERIDON

Mekanisme kerja :•Adalah antagonis monoamin selektif yg mempunyai afinitas tinggi thdp reseptor serotonin 5-HT2 dan reseptor dopamin D2. Risperidon mengikat juga reseptor adrenergic alfa-1 dan berafinitas rendah thdp histaminergik H1 dan reseptor adrenergic alfa-2. Risperidon tdk memiliki afinitas thdp reseptor kolinergik. Meskipun risperidon merupakan antagonis D2 yg kuat, yg memperbaiki gejala positif skizofrenia namun menyebabkan depresi aktivitas motor dan menginduksi katalepsi yg kurang disbanding neuroleptik klasik. Antagonis serotonin dan dopamine sentral yg seimbang dpt mengurangi efek samping ekstra pyramidal dan memperluas aktivitas terapetik thdp gejala negative dan efektif dr skizofrenia.

Efek samping :•Gangguan tidur, agitasi, cemas, dan sakit kepala.

TERIMA KASIH