Skizofrenia

19
LAPORAN KASUS Skizofrenia Paranoid Oleh : Triana Linda Larasati, S.Ked G1A213007

description

kasus

Transcript of Skizofrenia

Slide 1

LAPORAN KASUSSkizofrenia Paranoid

Oleh :Triana Linda Larasati, S.KedG1A213007

1STATUS PASIENNama/Jenis Kelamin/Umur: Nn. E/ Perempuan / 40 tahunPekerjaan/Pendidikan: -Alamat: Rt. 13 PS

Latar Belakang Sosio-ekonomi-demografi-lingkungan-keluarga

Status Perkawinan: MenikahJumlah anak : Anak 1 laki-laki Biaya Kesehatan: Jamkesmas3Kondisi Rumah: Pasien tinggal bersama Anak laki-lakinya di rumah terdiri dari 2 orang penghuni, Rumah terdiri dari 1 ruang tamu bergabung dengan ruang tv, 2 kamar, 1 kamar mandi, 1 dapur, 4 jendela dengan 4 ventilasi, rumah berlantai semenKondisi Lingkungan Keluarga: Pasien tinggal bersama anak satu-satunya dan suami pasien pergi tanpa kabar berita sampai sekarang.Aspek Psikologis di Keluarga: Hubungan di dalam keluarga dan lingkungan sekitarnya kurang baik. Pasien sering marah-marah ketika sakitnya kambuh. Tapi pasien tidak pernah menganggu lingkungan sekitarnya.

Riwayat Penyakit Dahulu/keluarga Pasien sudah menderita sakit seperti ini sejak dari usia 16 tahun yang lalu.Pasien sering Keluar masuk RS jiwa + 5 x Masuk RS Jiwa.Riwayat Medis : Dari riwayat medik tidak ditemukan adanya kejang; infeksi; traumaRiwayat Penyalahgunaan Zat : Dari riwayat penyalahgunaan zat tidak ditemukan adanya pemakaianNAPZA.Keluarga yang menderita hal yang sama disangkal.

Keluhan UtamaMengambil Obat jiwa karena obat habis5Menurut keterangan dari keluarga (orangtua pasien), sejak os duduk dibangku SMP os sering mengeluh tidak bisa tidur baik pada pagi hari, siang maupun malam hari. Pasien tampak seperti orang yang gelisah dan menghindar jika bertemu dengan orang lain tanpa sebab yang jelas. Pasien juga tidak mau makan dan tidak mau berbicara baik kepada keluarga maupun dengan orang lain. Pasien tampak senyum - senyum sendiri, dan suka berbicara sendiri, suka melawan, mengamuk tanpa sebab yang jelas, tidak mau bicara sama sekali. Jika seseorang bertanya kepadanya mengenai sesuatu hal, pasien tidak menjawab pertanyaan hanya diam saja.

RPS6Menurut pengakuan kedua orangtuanya, pasien sering mendengar bisikan-bisikan yang mengancam jiwa pasien tetapi jika ditanya apa isi ancamannya pasien diam saja tidak mau menjelaskannya. Bisikan tersebut terdengar terutama pada malam hari ketika pasien ingin tidur. Semenjak sakit pasien selalu menghindar jika bertemu teman-temannya di lingkungan tempat tinggalnya. Pasien seperti sudah tidak mau mengurus dirinya sendiri, jika tidak disuruh makan ataupun mandi oleh keluarganya maka pasien tidak akan makan atau mandi, kecuali jika pasien dipaksa oleh ayahnya baru pasien akan mandi. Dalam melakukan kegiatan sehari-hari lainnya, pasien sudah tidak melakukannya seperti.

Kemudian oleh kedua orang tuanya, pada tahun 2012 pasien dibawa berobat ke dukun, tetapi penyakit os tidak ada perbaikan, lalu os dibawa orang tuanya untuk berobat ke jakarta, disalah satu RS di Jakarta os didiagnosa dengan Skizofrenia Paranoid, setelah itu, karena keterbatasan biaya, os dan orang tuanya kembali ke Jambi, lalu os dirawat di RSJ jambi selama 4 bulan. Karena keadaannya sudah mulai tenang kemudian pasien dibawa pulang oleh kedua oranggtuanya. Orangtua pasien rutin mengambil obat untuk pasien ke RSJ Jambi setiap 1 bulan sekali. Keadaan pasien saat ditemui di rumahnya sudah cukup tenang, sudah bisa tidur dan tidak mengoceh sendiri lagi. Pasien rutin meminum obat setiap hari.

Pemeriksaan Fisik:Keadaan UmumKeadaan umum: Baik Kesadaran: Compos mentisTekanan Darah: -Suhu: 36,0CTD: 110/80 mmhgNadi: 87 x/menitPernafasan- Frekuensi: 20 x/menitTinggi badan: -

9

PEMERIKSAAN KHUSUS

Kepala Bentuk : normocephalMata Exopthalmus: (-)Kelopak: normal Conjungtiva: anemis (-) Sklera: ikterik (-)Hidung: Tidak ada kelainanTelinga : tak ada kelainanMulut: tak ada kelainanLeherKGB: tak ada pembengkakanKel.tiroid: tak ada pembesaranJVP: 5 - 2 cmH2O

10THORAXCOR :BJ I/II Reguler , gallop (-), murmur (-)Pulmo PemeriksaanKananKiriInspeksiSimetrisPalpasiStem fremitus normalStem fremitus normalPerkusiSonorBatas paru-hepar :ICS VI kananSonorAuskultasiWheezing (-), rhonki (-)Wheezing (-), rhonki (-)Abdomen :

Ekstremitas Akral hangat, oedem (-)

InspeksiDatar, skar (-), venektasi (-), spidernevi (-)PalpasiHepar dan lien tak terabaPerkusiTimpaniAuskultasiBising usus (+) normal12

Diagnosis Kerja: Skizofrenia ParanoidDiagnosis Banding : Skizofrenia ResidualGangguan MoodPsikosis

13Preventif :Rutinya pengobatan dan pentingnya minum obatmengelolah untuk tidak banyak fikiran dan menghindari stres.Promotif :Edukasi terhadap keluarga pasien dan pasien tentang penyakitnya dan membutuhkan pengobatan yang lama.14Kuratif :Medika mentosaCPZ 1x1Trihexyphenidyl 2x1Haloperidol 3x1RehabilitatifKontrol teratur ke puskesmas karena membutuhkan pengobatan yang lama.

ANALISIS1. Hubungan diagnosis dengan keadaan rumah dan lingkungan sekitar Pada kasus ini didapatkan keadaan rumah pasien ; Pasien tinggal bersama Anak laki-lakinya di rumah terdiri dari 2 orang penghuni, Rumah terdiri dari 1 ruang tamu bergabung dengan ruang tv, 2 kamar, 1 kamar mandi, 1 dapur, 4 jendela dengan 4 ventilasi, rumah berlantai semen dan berdinding setengah batu bata sisanya berdinding papan.Keadaan rumah pasien berhubungan dengan penyakit pasien.2. Hubungan diagnosis dengan keadaan keluarga dan hubungan keluarga Pada kasus ini didapatkan status ekonomi keluarga Pasien tinggal bersama anak satu-satunya dan suami pasien pergi tanpa kabar berita sampai sekarang. Keadaan keluarga dan status ekonomi pasien berhubungan dengan penyakit pasien.3. Hubungan diagnosis dengan perilaku kesehatan dalam keluarga dan lingkungan sekitarPasien Menderita Penyakit ini telah hampir + 20 tahun lalu dan pasien sering hampir 5 x keluar masuk Rumah Sakit Jiwa, kemudian di perparah dengan kepergian suaminya yang sampai sekarang tanpa kabar berita.4. Analisis kemungkinan berbagai faktor risiko atau etiologi penyakit ini pada pasienPada kasus ini yang menjadi faktor Pasien dulu pernah kuliah dan belajar dikarenakan nilainya selalu banyak yang gagal akhirnya pasien mulai menjadi uring-uringan dan merasa tidak sanggup belajar dan melanjutkan kuliah nya lagi.Merupakan integrasi faktor biologis, faktor psikososial, faktor lingkungan. Model ini mendalilkan bahwa seseorang mungkin memiliki suatu kerentanan spesifik (diatessis) yang jika dikenai oleh suatu pengaruh lingkungan yang menimbulkan stress, memungkinkan perkembangan skizofrenia.

5. Analisis untuk mengurangi paparan atau memutus rantai penularan dengan faktor resiko atau etiologi pada pasien ini Tidak ada pengobatan yang spesifik untuk masing-masing subtipe skizofrenia. Pengobatan hanya dibedakan berdasarkan gejala apa yang menonjol pada pasien. Pada skizofrenia paranoid, gejala positif lebih menonjol, maka adapun pengobatan yangdisarankan kepada pasien obat-obat antipsikotik golongan tipikal (CPZ, HLP).

TERIMA KASIH19