Skizofrenia
-
Upload
yusrina-nur-rahma -
Category
Documents
-
view
55 -
download
5
Transcript of Skizofrenia
SKIZOFRENIA
Skizofrenia merupakan suatu sindrom dengan variasi penyebab, perjalanan penyakit yang
luas (bisa akut maupun kronik) akibat pengaruh genetik, fisik, sosio-budaya. Merupakan jenis
gangguan psikotik yang tersering.
Epidemiologi
Dialami 1/100 orang dalam masa hidupnya. Tak ada yang dominan antara prevalensi
pria-wanita hanya onset terjadinya saja. Pria lebih muda, pada 15-25 th sedangkan wanita pada
25-35 th dan juga sedikit (3-9%) pada diatas 40 th. Sangat jarang pada usia < 10 th maupun > 60
th. Karena usia produktif memiliki banyak kegiatan dan beban hidup. Prognosa cenderung lebih
baik pada pasien wanita.
Faktor Resiko
Seseorang dalam populasi memiliki 1% resiko skizofrenia. Sementara faktor resiko
trsebut menjadi 8% pada saudara kandung bukan kembar dan meningkat jadi 12% pada saudara
kandung dengan status kembar. Faktor genetik dari orangtua berperan, dimana dengan1 orangtua
riwayat skizofrenia maka, resiko ana sebesar 12%. Jika kedua orang tuanya memiliki riwayat
skizofrenia, anaknya berisisko 40%.Faktor habitual ditemukan ¾ pasien skizofrenia merokok
sehari-hari. Begitu juga dengan alkohol, dimana ditemukan 30-50% pasien dengan status
alkoholisme. Sementara faktor lingkungan juga sangat berpengaruh terhadap peningkatan resiko
skizofrenia, dimana masyarakat yang gagal berpindah dari sosio-ekonomi rendah dan masyarakat
yang tinggal di populasi yang padat penduduk memiliki resiko lebih besar.
Etiologi
- stress akibat faktor lingkungan maupun dari pribadi.
- disfungsi pada salah satu bagian otak (sistem limbik, korteks frontal, ganglia basal,
cerebellum)
- aktivitas dopaminergik berlebih maupun turunnya aktivitas GABAnergik sehingga
memicu timbulnya gejala skizofrenia.
Gejala Secara Umum
Pada umumnya di tandai penyimpangan bersifat fundamental, dan karakteristik dari
pikiran-persepsi serta afek yang tidak wajar & tumpul/datar. Kesadaran tetap jernih dan
intelektual terjaga walaupun penurunan kognitif juga terjadi seiring perkembangannya.
Gejala Khusus
a. Gangguan pikiran:
- Proses pikirnya cenderung tidak dapat dimengerti orang lain, ide-idenya tidak nyambung,
neologisme dan pembicaraan yang tiba-tiba berhenti.
- Isi pikirnya di penuhi tanda khas skizofrenia yakni waham (kebesaran, agama, dsb) serta
memasuki
tanda tilikan (insight)
b. Gangguan persepsi:
- halusinasi auditori, visual, rabaan dan penghidu
- ilusi (menginterpretasikan sesuatu secara visual yang berbeda dg orang lain; depersonalisasi
(menganggap dirinya sangat tidak berguna); derealisasi (menganggap lingkungan/kenyataan
tidak
berguna).
c. Gangguan emosi:
- Afek datar/tumpul (ekspresi emosi yang sedikit dari yang seharusnya diekspresikan)
- afek tidak serasi (afek sangat kuat >< pikiran dan pembicaraan yang sedang terjadi)
- Afek labil ( perubahan afek yang jelas dalam jangka pendek)
d. Gangguan perilaku
Adanya gerakan tubuh aneh, wajah sering menyeringai, perilaku ritual, sangat ketolol-tololan
dalam bersikap, agresif, perilaku seksual aneh. Semua dalam jangka waktu sedikitnya 6 bulan.
Gejala awalnya gelisah, tegang, depresi ringan, tidak nafsu makan, tidak konsentrasi, tidak bisa
tidur, dan anhedonia.
Klasifikasi
a. Skizofrenia Paranoid - F.20.0
merupakan skizofrenia tersering, stabil. Dimansa pasien memiliki gejalatidak kooperatif,
agresif, mudah marah, serta waham(kejar,kebesaran, dikendalikan &dipengaruhi) dan halusinasi
auditori (ancaman, perintah,hinaan).
b. Skizofrenia Hebefrenik / disorganized
hanya terjadi pada dewasa muda 15-25 thn. Gejala premorbid (penyendiri dan pemalu). Afek
tumpul,tidak wajar, senyum sendiri, tinggi hati, tertawa menyeringai, penampilan berantakan.
Perilaku tanpa tujuan (aimless) dan tanpa makna (empty of purpose). Sering tergambar pada
orang skizofrenia yang terlantar di jalan.
c. Skizofrenia Katatonik – F.20.2
skizorenia yang disertai gejala katatonik > 1x akibat gangguan otak, kelainan metabolik,
alkohol dan
obat-obatan. 7 gejala khasnya yakni:
- stupor katatonik (mutisme): pasien acuh terhadap org lain dan lingkungan
- negativisme katatonik: pasien akan melawan semua perintah/usaha yang menggerakan
pikirannya
- rigiditas katatonik: kaku pada bagian tubuhnya
- postur katatonik: posisi tubuh abnormal
- kegembiraan katatonik: aktif dan gembira berlebihan.
- fleksibilitas cerea
- gelisah tidak bertujuan
d. Skizofrenia Tak terinci – F.20.3
tidak bisa di gabung dalam hebefrenik maupun paranoid tetepi, memiliki gejala yang mirip
seperti halusinasi, waham, psikosis yang menonjol (bingung dan inkoheren).
e. Depresi pasca-skizofrenia – F.20.4
episode depresif berlangsung lama setelah sudah pastinya gejala skizofrenia minimal 12
bulan akhir. sedangkan gejala depresif muncul semenjak 2 minggu lalu dan gejala-gejala
skizofrenia masih ada.
f. Skizofrenia Residual – F.20.5
pasien dengan keadaan remisi dengan gejala residual, yakni penarikan diri dari sosial, afek
datar dan afek tak serasi, perilaku eksentrik dan asosiasi melonggar (pikiran tak logis)
g. Skizofrenia simpleks – F.20.6
tidak ada riwayat halusinasi ,waham dan gejala psikotik lainnya. Hanya perubahan perilaku
(hilang minat mencolok, kemalasan dan penarikan diri dari sosial.)
h. Skizofrenia lainnya – F.20.8
termasuk skizofrenia senestopatik, gejala skizofreniform, skizofrenia siklik, skizofrenia laten.
i. Skizofrenia YTT – F.20.9