skizofrenia
-
Upload
yoslianto-sarampang -
Category
Documents
-
view
56 -
download
13
Transcript of skizofrenia
TERAPI SKIZOFRENIA 2013
TERAPI SKIZOFRENIA
PENDAHULUAN
Sampai saat ini penanganan penderita Skizofrenia belumlah memuaskan,
hal ini terutama pada negara yang sedang berkembang disebabkan oleh karena
ketidaktahuan (ignorancy) keluarga maupun masyarakat terhadap jenis
gangguan jiwa ini. Diantaranya adalah masih terdapatnya pandangan yang
negative (STIGMA) bahwa skizofrenia adalah suatu penyakit yang tidak dapat
diobati dan disembuhkan. Kedua hal tersebut menyebabkan penderita
skizofrenia mengelami perlakuan diskriminatif dan tidak mendapatkan
pertolongan yang memadai.(1)
Skizofrenia merupakan gangguan mental yang kompleks dan banyak
aspek tentang skizofrenia sampai saat ini belum dapat dipahami sepenuhnya.
Sebagai suatu sindrom, pendekatan skizofrenia harus dilakukan secara holistik.
Mengingat gangguan pada skizofrenia ini sangat kompleks, maka untuk
mendapatkan hasil terapi yang optimal, kita perlu memperhatikan beberapa fase
symptom gangguan skizofrenia yaitu fase prodromal, fase aktif, fase residual.
Hasil akhir yang diinginkan adalah penderita skizofrenia dapat kembali berfungsi
dalam bidang pekerjaan, sosial dan keluarga.(2)
DEFINISI (6)
Skizofrenia adalah suatu deskripsi sindrom dengan variasi penyebab dan
perjalanan penyakit (tak selalu bersifat kronis atau deteriorating) yang luas, serta
sejumlah akibat yang tergantung pada perimbangan pengaruh genetic, fisik,
budaya, dan sosial budaya.
Pada umumnya ditandai oleh penyimpangan yang fundamental dan
karakteristik dari pikiran persepsi, serta afek yang tidak wajar (inappropriate)
atau tumpul (blunted). Kesadaran yang jernih (clear conciousness) dan
1
TERAPI SKIZOFRENIA 2013
kemampuan intelektual yang biasanya tetap terpelihara, walaupun kemunduran
kognitif tertentu dapat berkembang kemudian.
TERAPI (PENGOBATAN) (1)
Gangguan jiwa skizofrenia adalah salah satu penyakit yang cenderung
berlanjut (kronis dan menahun). Oleh karenanya terapi skizofrenia memerlukan
waktu relative lama, berbulan bahkan bertahun. Hal ini dimaksudkan untuk
menekan sekecil mungkin kekambuhan (relapse). Perkembangan didalam
metode terapi penderita skizofrenia dan juga penderita psikosis lainnya sudah
maju, sehingga penderita tidak lagi mengalami pemasungan atau perawatan
dirumah sakit jiwa. Terapi yang komprehensif dan holistik atau terpadu dewasa
ini sudah dikembangkan sehingga penderita skizofrenia tidak lagi mengalami
diskriminasi bahkan metodenya lebih manusiawi daripada masa sebelumnya.
Terapi yang dimaksud adalah :
A. PSIKOFARMAKA (5)
Obat psikofarmaka yang ideal yaitu memenuhi syarat-syarat antara lain sebagai
berikut :
Dosis rendah dengan efektifitas terapi dalam waktu relative singkat.
Tidak ada efek samping, kalaupun ada relative kecil.
Dapat menghilangkan dalam waktu relative singkat baik gejala positif
maupun negatif skizofrenia.
Lebih cepat memulihkan fungsi kognitif (daya pikir dan daya ingat).
Tidak menyebabkan kantuk.
Memperbaiki pola tidur.
Tidak menyebabkan habituasi, adiksi, dan dependensi.
2
TERAPI SKIZOFRENIA 2013
Tidak menyebabkan lemas otot.
Kalau mungkin pemakaiannya dosis tunggal (singel dose).
Pemilihan Obat (1,2)
Pada dasarnya semua obat antipsikosis mempunyai efek primer (efek klinis) yang
sama pada dosis ekivalen. Perbedaan utama pada efek sekunder (efek samping).
Pemilihan jenis antipsikosis mempertimbangkan gejala psikosis yang dominan
dan efek samping obat. Bila gejala negatif lebih menonjol dari gejala positif
pilihannya adalah obat antipsikosis atipikal (golongan generasi kedua), sebaliknya
jika gejala positif lebih menonjol dibandingkan gejala negatif pilihannya adalah
tipikal (golongan generasi pertama).
Penggolongan Obat Anti-psikosis (1,7)
Obat Anti-Psikosis Tipikal :
1. PHENOTIAZINE :
Rantai Aliphatic : ♥ Clorpromazine
Nama dagang : largactile, Sediaan : Tab 25-100
mg
Dosis anjuran : 150-600 mg/hari
♥ Levomepromazine
Nama dagang : Nozinan, Sediaan : Tab 25 mg
Dosis anjuran : 25-50 mg/hari
Rantai Piperazine : ♥ Perphenazine
Nama dagang : Trilafon, Sediaan : Tab 2 mg, 4
mg, 5 mg
3
TERAPI SKIZOFRENIA 2013
Dosis anjuran : 12-24 mg/hari
♥ Trifluoperazin
Nama dagang : Stelazine, Sediaan : Tab 1 mg, 5
mg
Dosis anjuran : 10-15 mg/hari
♥ Fluphenazine
Nama dagang : Anatensol, Sediaan : Tab 2,5 mg,
5 mg
Dosis anjuran : 10-15 mg/hari
Rantai Piperadine : ♥ Thioridazine
Nama dagang : Malleril, Sediaan : Tab 50 mg, 100
mg
Dosis anjuran : 150-600 mg/hari
2. BUTYROPHENONE :
♥ Haloperidol
Nama dagang : ☼ Haldo (jansen), Sediaan : Tab 2 mg, 5 mg
☼ Serenace (searle), Sediaan : 0,5-1,5-5 mg
Dosis anjuran : 150-600 mg/hari
3. DIPHENYL-BUTYL-PIPERIDINE :
♥ Pimozide
4
TERAPI SKIZOFRENIA 2013
Nama dagang : Orap Forte, Sediaan : Tab 4 mg
Dosis anjuran : 2-4 mg/hari
Obat Anti-Psikosis Atipikal :
1. BENZAMIDE :
♥ Sulpride
Nama dagang : Dogmatil Forte, Sediaan : Tab 200 mg, Amp : 50 mg/ml
Dosis anjuran : 300-600 mg/hari
2. DIBENZODIAZEPINE :
♥ Clozapine
Nama dagang : Clozaril (Novartis), Sediaan : Tab 25-100 mg
Dosis anjuran : 25-100 mg/hari
♥ Olanzapine
Nama dagang : Zyprexa, Sediaan : Tab 5-10 mg
Dosis anjuran : 10-20 mg/hari
♥ Quitipine (Ludopine)
Nama dagang : Serequel, Sediaan : Tab 25 mg, 100 mg, 200 mg
Dosis anjuran : 50-400 mg/hari
3. BENZISOXAZOLE
♥ Risperidone
5
TERAPI SKIZOFRENIA 2013
Nama dagang : Risperidal, Sediaan : Tab 1,2,3 mg
Dosis anjuran : 2-6 mg/hari
Nama dagang : Neripos, Sediaan : Tab 1, 2 mg, 3 mg
Dosis anjuran : -
Nama dagang : Noprenia, Sediaan : Tab 1 mg, 2 mg, 3 mg
Dosis anjuran : -
Obat golongan tipikal bekerja dengan memblok reseptor D2 di
mesolimbik, mesokortikal, nigostriatal dan tuberoinfundibular sehingga dengan
cepat menurunkan gejala positif tetapi tidak memberikan efek yang baik pada
pemulihan fungsi kognitif (kemampuan berfikir dan mengingat) penderita.
Pemakaian lama memberikan efek samping berupa gangguan ekstrapiramidal,
tardive dyskinesia, peningkatan kadar prolaktin yang akan meyebabkan disfungsi
seksual atau peningkatan berat badan dan memperberat gejala negatif maupun
kognitif. Selain itu juga bisa menimbulkan efek samping antikolinergik seperti
mulut kering, pandangan kabur, gangguan miksi, dan gangguan defekasi serta
hipotensi. (1,2)
Obat golongan tipikal dapat dibagi lagi menjadi : (2)
Potensi tinggi diantaranya adalah tifluuoroperazin, fluphenazin,
haloperidol, dan pimozide. Obat ini digunakan untuk mengatasi sindrom
psikosis dengan gejala dominan apatis menarik diri, hipoaktif, waham dan
halusinasi.
Potensi rendah diantaranya adalah Chlorpomazine dan Thionidazine
digunakan pada penderita dengan gejala dominan gaduh, gelisah,
hiperaktif, dan sulit tidur.
6
TERAPI SKIZOFRENIA 2013
Obat golongan atipikal mempunyai kelebihan dibandingkan dengan
golongan obat tipikal yaitu gejala positif maupun negative dapat dihilangkan,
efek samping sangat minimal. Golongan atipikal sering disebut sebagai Serotonin
Dopamin Antagonis (SDA). Bekerja melalui interaksi serotonin dan dopamin pada
keempat jalur dopamine di otak yang sangat efektif mengatasi gejala negative.
Obat yang tersedia untuk golongan ini adalah Clozapine, Olanzapine, Quetiapine
dan Risperidon.(1,2)
Pemilihan jenis obat anti-psikosis mempertimbangkan gejala psikosis
yang dominan dan efek samping obat. Pergantian obat disesuaikan dengan dosis
ekivalen, Misalnya: Chlorpomazine dan Thioridazine yang efek sedative kuat
terutama digunakan terhadap sindrom psikosis dengan gejala dominan : gaduh,
gelisah, hiperaktif, sulit tidur, kekacauan pikiran, perasaan, perilaku, dan lain-
lain. Sedangkan Trifuloperazine, Fluphenazine, dan Haloperidol yang efek
samping sedative lemah digunakan terhadap sindrom psikosis dengan gejala
dominan: Apatis, menarik diri, perasaan tumpul, kehilangan minat dan inisiatif,
hipoaktif, waham, halusinasi, dan lain-lain . untuk pasien yang timbul “Tardive
Dyskinesia” obat anti psikosis yang tanpa efek samping ekstrapiramidal adalah
Clozapine. (7)
PENGATURAN DOSIS
Dalam pengaturan dosis perlu mempertimbangkan:
Onset efek primer (efek klinis) : 2-4 minggu
Onset efek sekunder (efek samping) : 2-6 jam
Waktu paruh : 12-24 jam (Pemberian 1-
2x/hari)
Dosis pagi dan malam dapat berbeda(pagi kecil, malam besar) sehingga
tidak mengganggu kualitas hidup pasien.
B. PSIKOTERAPI (1)
7
TERAPI SKIZOFRENIA 2013
Terapi kejiwaan atau psikoterapi pada penderita skizofrenia baru dapat
diberikan apabila penderita dengan terapi psikofarmaka sudah mencapai
tahapan dimana kemampuan menilai realitas (Reality Testing Ability/RTA) dapat
kembali pulih dan pemahaman diri (insight) sudah baik. Psikoterapi diberikan
dengan catatan bahwa penderita masih tetap mendapat terapi psikofarmaka.
Contoh Psikoterapi:
1. Psikoterapi Suportif.
Jenis psikoterapi ini dimaksudkan untuk memberikan dorongan, semangat,
dan motivasi agar penderita tidak merasa putus asa dan semangat juangnya
menghadapi hidup tidak menurun.
2. Psikoterapi Re-eduktif
Dimaksudkan untuk memberikan pendidikan ulang, memperbaiki kesalahan
pendidikan di waktu lalu dengan yang baru sehingga penderita lebih adaptif
terhadap dunia luar.
3. Psikoterapi Re-konstruktif
Untuk memperbaiki kembali kepribadian yang telah mengalami keretakan
menjadi kepribadian yang utuh seperti semula sebelum sakit.
4. Psikoterapi Kognitif
Untuk memulihkan kembali fungsi kognitif (daya pikir dan daya ingat)
rasional, sehingga penderita mampu membedakan nilai-nilai moral etika,
mana yang baik dan yang buruk dan sebagainya.
5. Psikoterapi Perilaku
Jenis psikoterapi ini dimaksudkan untuk memulihkan gangguan perilaku yang
terganggu menjadi perilaku yang adaptif, agar penderita mampu berfungsi
kembali secara wajar.
6. Psikoterapi Keluarga
Dimaksudkan untuk memulihkan hubungan penderita dengan keluarganya.
Diharapkan keluarga dapat membantu mempercepat proses penyembuhan
penderita.
8
TERAPI SKIZOFRENIA 2013
C. TERAPI PSIKOSOSIAL (1)
Dengan terapi psikososial dimaksudkan agar penderita mampu kembali
beradaptasi dengan lingkunga sosial sekitarnya, dan mampu merawat diri,
sehingga tidak menjadi beban bagi keluarga dan masyarakat. Dalam menjalani
terapi psikososial ini hendaknya penderita masih mengkonsumsi obat
psikofarmaka. Kepada penderita diupayakan untuk tidak menyendiri, tidak
melamun, banyak kegiatan dan kesibukan serta banyak bergaul/bersosial.
D. TERAPI PSIKORELIGIUS (1)
Terapi keagamaan (psikoreligius) terhadap penderita skizofrenia ternyata
mempunyai manfaat. Terapi keagamaan yang dimaksudkan adalah berupa ritual
keagamaan seperti shalat, berdoa, memanjatkan puji-pujian kepada Tuhan,
ceramah keagamaan, kajian kitab suci dan lain-lain. Dengan terapi psikoreligius
ini gejala patologis dengan pola sentral keagamaan dapat diluruskan, dengan
demikian keyakinan atau keimanan penderita dapat dipulihkan kembali di jalan
yang benar.
PROGNOSA (4)
Walaupun remisi penuh atau sembuh pada skizofrenia itu ada,
kebanyakan masih memiliki gejala sisa dengan keparahan yang bervariasi.
Sampai saat ini belum ada metode yang dapat memprediksi siapa yang menjadi
sembuh siapa yang tidak, tetapi ada beberapa faktor yang dapat
mempengaruhinya seperti usia tua, faktor pencetus jelas, onset akut, riwayat
social/pekerjaan pramorbid baik, gejala depresi, menikah, riwayat keluarga
gangguan moodsistem pendukung baik dan gejala positif ini akan memberikan
prognosis yang baik sedangkan onset muda, tidak ada faktor pencetus, onset
tidak jelas, riwayat social buruk, autistic, tidak menikah/janda/duda, riwayat
keluarga skizofrenia, sistem pendukung buruk, gejala negative, riwayat trauma
prenatal, sering relaps dan riwayat agresif akan memberikan prognosis yang
buruk.
9
TERAPI SKIZOFRENIA 2013
KESIMPULAN
Gangguan jiwa berat skizofrenia yang ditandai dengan ketidakmampuan
pasien mengintergrasikan tiga fungsi mental pikiran, perasaan, dan tingkah laku.
Bila tidak mendapat pengobatan yang tepat atau adekuat dan terlalu cepat
berhenti, besar kemungkinan akan kambuh dan menahun.jika terapi dilakukan
sedini mungkin, maka prognosanya akan lebih baik.
Pengobatan skizofrenia bersifat multidimensional dan salah satunya
adalah terapi psikofarmaka. Psikofarmaka utama yang digunakan adalah
Antipsikotik, baik yang bersifat tipikal maupun atipikal. Pengobatan skizofrenia
tediri dari 3 fase yaitu: fase akut, fase stabilisasi dan fase stabil. Pengobatan fase
akut berlangsung selama minimal 6 minggu, fase stabilisasi pengobatannya harus
dipertahankan minimal 1 tahun sampai seumur hidup tergantung pada episode
skizofrenia pasien.
Dengan pengobatan skizofrenia pasien yang maksimal akan akan
didapatkan hasil yang lebih baik. Sangat penting untuk membawa sedini mungkin
anggota keluarga yang menunjukkan pola pikir, perasaan dan perilaku yang tidak
wajar. Dalam pengalaman praktek sehari-hari masih saja ada salah anggapan
(stigma) bahwa orang yang datang berobat ke psikiater itu pastilah menderita
gangguan jiwa, padahal kenyataannya tidaklah demikian. Bahkan dengan obat
jenis anti skizofrenia generasi kedua khasiatnya dapat mengatasi, tidak hanya
terhadap gejala positif skizofrenia tetapi juga fungsi kognitif yang amat penting
bagi penderita agar kembali menjalankan fungsi kehidupannya sehari-hari.
10
TERAPI SKIZOFRENIA 2013
DAFTAR PUSTAKA
1. Hawari Hadang : Pendekatan Holistik Pada Gangguan Jiwa Skizofrenia, Edisi
kedua FKUI Jakarta, 2001.
2. A.Luana,N : Skizofrenia dan Gannguan Psikotik Lainnya, Simposium Sehari
Kesehatan Jiwa Dalam Rangka Menyambut Hari Kesehatan Jiwa Sedunia,
Jakarta, 2007.
3. Kaplan MD, I Harold, BJ Sadock : Ilmu Kedokteran Jiwa Darurat, Jakarta, 1998,
407-412.
4. Maramis WF. Catatan Kuliah Kedokteran Jiwa. Cetakan Ketujuh. Penerbit
Airlangga University Press, Surabaya, 2006
5. Kaplan HI, Sadock BJ : Sinopsis Psikiatri Jilid I, Edisi Ketujuh, Binarupa Aksara,
Jakarta,1997 : 655-727.
6. Maslim R : Buku Saku Diagnosis Gangguan Jiwa, Rujukan Ringkasan dari PPDGJ
III, Jakarta, 2000, 46-52.
7. Muslim R : Panduan Praktis Penggunaan Klinis Obat Psikotropik (psychotropic
Medication), Edisi Ketiga, Jakarta, 2001, 13-22.
11