Skizofren Paranoid
-
Upload
david-kurniawan -
Category
Documents
-
view
12 -
download
0
Transcript of Skizofren Paranoid
PRESENTASI KASUS
SEORANG WANITA USIA 33 TAHUN DENGAN SKIZOFRENIA
PARANOID DI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA
Disusun Oleh :
David Kurniawan S
G99131028
Pembimbing :
dr. Adriesti Herdaetha, SpKJ
KEPANITERAAN KLINIK ILMU KEDOKTERAN JIWA
FAKULTAS KEDOKTERAN UNS / RS JIWA DAERAH SURAKARTA
SURAKARTA
2013
STATUS PENDERITA
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. W
Umur : 33 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Griya PMI Solo
Pendidikan : tidak diketahui
Pekerjaan : tidak diketahui
Status : tidak diketahui
Agama : Islam
Suku : Jawa
Masuk Rumah Sakit : 1 Desember 2013
Tanggal Pemeriksaan : 12 Desember 2013
No. RM : 09 74 34
II. RIWAYAT PSIKIATRI
Riwayat penyakit pasien didapatkan dari anamnesis terhadap pasien
(autoanamnesis) maupun dari keluarga (alloanamnesis).
1. Autoanamnesis dilakukan di bangsal Larasati RS Jiwa Daerah Surakarta
pada tanggal 12 Desember 2013.
2. Alloanamnesis dilakukan terhadap pegawai PMI, pada tanggal 12
Desember 2013.
A. Keluhan Utama:
Bingung, gelisah, tidak mau makan dan tidak mau tidur.
B. Riwayat Penyakit Sekarang:
1. Alloanamnesa
Pasien ditemukan oleh Dinsos pada bulan Maret 2013 di sekitar
Baluwarti Solo. Lalu langsung dibawa ke RSJD solo dan mondok
selam 60 hari dengan diagnosis skizofrenia. Setelah dipulangkan ke
2
Griya PMI Solo, pasien dapat melakukan kegiatan sehari-hari dengan
baik bahkan membantu melakukan pekerjaan sehari-hari di PMI
seperti, memasak, mencuci, membersihkan rumah, dll. Pasien selama
di PMI dikatakan memiliki tingkah laku yang baik, memakai jilbab dan
rajin sholat. ± 2 minggu sebelum masuk RSJ pasien dikatakan tampak
bingung, gelisah tidak mau makan dan tidur serta melepas jilbabnya.
Petugas PMI juga mengatakan bahwa tidak ada orang asing/teman
yang mengunjungi pasien selam di Griya PMI
2. Autoanamnesa
Pasien dapat menjawab dengan baik ketika ditanya mengenai
identitas dirinya,. Ia menjawab bernama Ny. W, usianya 33 tahun.
Wajah pasien tampak sesuai usia dan perawatan diri baik. Ketika
ditanya mengenai mengapa ia dibawa ke RSJ, pasien menjawab bahwa
dia ingin sembuh dan berobat di RSJ, namun pasien tidak mau di
setrum lagi dan bosan minum obat.
Pasien mengaku mendengar suara dari anisa pohan dan teman-
temannya yang tidak menyukai pasien. Setiap kali pasien melihat TV,
pasien mengatakan bahwa anisa adalah orang yang sombong dan iri
kepada pasien karena pasien merasa lebih baik dan mampu menjaga
anak-anak, sedangkan anisa tidak pantas menjadi istri Agus
Yudhoyono. Pasien merasa dimata-matai oleh kamera dimana-mana
oleh pasukan dari keluarga anisa. Pasien juga mengaku dulu bisa
melihat bintang-bintang diangkasa seperti “spektrum cahaya”, namun
sekarang sudah tidak melihat lagi karena sudah dihentikan oleh
“penguasa angkasa” dan pasien juga sudah minum obat.
Pasien mengaku sudah menikah dan memiliki banyak anak,
namun pasien tidak mengetahui anak-anaknya. Pasien mengaku bahwa
suaminya tinggal di jogja bersama anak-anaknya. Pasien hafal nama-
nama obat yang diminumnya, hafal menu yang dimakannya setiap hari,
3
mengerti waktu dan tempat. Pasien juga masih ingat kira-kira sudah
berapa lama berada di RSJ.
C. Riwayat Penyakit dahulu
1. Riwayat Psikiatri
Gangguan jiwa sebelumnya : (+) Maret-Mei 2013
(mondok 60 hari)
2. Riwayat Gangguan Medis
- Riwayat hipertensi : tidak diketahui
- Riwayat diabetes mellitus : tidak diketahui
- Riwayat trauma kepala : tidak diketahui
- Riwayat kejang : tidak diketahui
- Riwayat pingsan : tidak diketahui
3. Riwayat Penyalahgunaan obat/zat
a. Riwayat konsumsi alkohol : tidak diketahui
b. Riwayat merokok : tidak diketahui
c. Riwayat konsumsi obat psikotropik : tidak diketahui
D. Riwayat Kehidupan Pribadi
1. Riwayat Prenatal dan Perinatal
Tidak diketahui
2. Riwayat Masa Anak Awal (0-3 tahun)
Tidak diketahui.
3. Riwayat Masa Anak Pertengahan (4-11 tahun)
Tidak diketahui.
4. Riwayat Masa Anak Akhir (pubertas sampai remaja)
Tidak diketahui.
5. Riwayat Masa Dewasa
a. Riwayat Pekerjaan
Tidak diketahui.
4
b. Riwayat Perkawinan
Tidak diketahui (pasien mengaku sudah menikah).
c. Riwayat Pendidikan
Pasien mengaku tamat SMA.
d. Riwayat Agama
Pasien mengaku beragama Islam.
e. Riwayat Psikoseksual
Pasien menyukai lawan jenis
f. Riwayat Kemiliteran dan hukum
Tidak diketahui.
g. Situasi Hidup Sekarang
Sebelum tinggal di rumah sakit jiwa, pasien tinggal di Griya PMI.
E. Riwayat Keluarga
Tidak diketahui
III. PEMERIKSAAN STATUS MENTAL
A. Gambaran Umum
1. Penampilan
Pasien adalah seorang wanita, usia 33 tahun. Pasien tampak
berpenampilan sesuai umur, perawatan diri baik.
2. Psikomotor
Pasien tampak normoaktif.
3. Sikap terhadap pemeriksa
Sikap pasien terhadap pemeriksa cukup kooperatif. Saat ditanya,
pasien bersedia untuk menjawab pertanyaan yang diajukan, kontak
mata adekuat.
B. Kesadaran
1. Kuantitatif : compos mentis, E4V5M6
2. Kualitatif : berubah
5
C. Pembicaraan
Pasien menjawab dengan volume cukup, intonasi dan artikulasi
jelas, pembicaraan spontan, perbendaharaan cukup. Pasien menjawab
sesuai dengan pertanyaan yang diberikan.
D. Alam Perasaan
1. Mood : sedih
2. Afek : tumpul
3. Kesesuaian : tidak serasi
4. Empati : tidak dapat diraba rasakan
E. Gangguan Persepsi
1. Halusinasi : auditorik (+) commenting
2. Ilusi : (-)
3. Depersonalisasi : (+)
4. Derealisasi : (+)
F. Proses Pikir
1. Bentuk pikir : non realistik
2. Isi pikir : waham curiga (+), waham kejar (+)
3. Arus pikir : assosiasi longgar
G. Sensorium dan Kognisi
1. Orientasi
Orang : terganggu
Tempat : tidak terganggu
Waktu : tidak terganggu
2. Daya ingat
segera : tidak terganggu
Jangka pendek : terganggu.
Jangka panjang : terganggu.
.
6
3. Daya konsentrasi dan perhatian
a. Konsentrasi : tidak terganggu
b. Perhatian : tidak terganggu.
4. Kemampuan visuospasial : tidak terganggu.
5. Pikiran abstrak : tidak terganggu.
6. Kemampuan menolong diri sendiri : baik, pasien dapat makan,
minum, mandi sendiri.
H. Daya Nilai
Realita: terganggu
Sosial: terganggu
I. Tilikan
Derajat tilikan : derajat IV
J. Reliabilitas : dapat dipercaya.
IV. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK LEBIH LANJUT
A. Status Interna
1. Kesadaran : compos mentis
2. Vital Sign :
a. Tekanan darah : 110/70 mmHg
b. Nadi : 76 kali/menit
c. Suhu : 36 oC
d. Respirasi : 18 kali/menit
Kesan : Pemeriksaan vital sign dalam batas normal
Kepala, leher, thorax, abdomen, ekstremitas tidak ada kelainan.
B. Status Neurologis
1. Fungsi kesadaran : GCS E4V5M6
2. Fungsi luhur : baik
3. Fungsi kognitif : baik
7
4. Fungsi sensorik : baik
N N
N N
5. Fungsi motorik : baik
Kontraksi otot Tonus otot
+5 +5 N N
+5 +5 N N
Reflek fisiologis Reflek patologis
+2 +2 - -
+2 +2 - -
6. Nervus cranialis : N III, VII, XII dalam batas normal.
Kesan : Pemeriksaan status neurologi dalam batas normal
V. IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNA
Pasien adalah seorang wanita, berusia 33 tahun, tampak berpenampilan
sesuai umur, perawatan diri baik. Ketika ditanya oleh pemeriksa, pasien
bersifat cukup kooperatif.
Pasien dibawa ke RS Jiwa Daerah Surakarta karena gelisah, bingung,
tidak mau makan dan tidur. Pasien mengatakan ingin sembuh dan berobat di
RSJ ini. Pasien memiliki waham curiga dan waham kejar, depersonalisasi (+),
halusinasi auditorik (+), ketidakserasian afek dan mood, dengan bentuk pikir
non realiatik. Tidak ditemukan penurunan fungsi kognitif. Tilikan derajat IV
Pada bulan Maret-Mei 2013 yang lalu, pasien mondok di RSJ dengan
diagnosis skizofrenia.
VI. FORMULASI DIAGNOSTIK
Pada pasien ini ditemukan perilaku dan psikologis yang secara klinis
bermakna dan menimbulkan suatu penderitaan (distress) dan hendaya
(disability) pada fungsi pekerjaan dan kehidupan sosialnya. Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa pasien ini menderita gangguan jiwa.
8
A. Diagnosis Aksis I
Pada pemeriksaan internus dan neurologis tidak ditemukan adanya
kelainan. Tida ada kecurigaan penyalahgunaan obat/zat adiktif, sehingga
diagnosis gangguan mental organik (F00-F09) dan gangguan mental dan
perilaku akibat zat psikoaktif (F10-F19) dapat disingkirkan.
Riwayat penyakit dahulu yang cenderung tidak jelas, mengaburkan
penilaian pemeriksa.
Dari pemeriksaan status mental didapatkan pasien tampak
normoaktif dan cukup kooperatif ketika diajak berbicara. Kesadaran
kuantitatif compos mentis, GCS E4V5M6, kualitatif berubah. Pasien
menjawab dengan volume cukup, serta intonasi dan artikulasi jelas.
Didapatkan mood sedih, afek tumpul, dan keserasian afek dan mood tidak
serasi. Empati yang tidak dapat diraba rasakan. Halusinasi auditorik,
pasien mendengar suara Anisa Pohan beserta teman-temannya. Halusinasi
visual sudah tidak ada. Bentuk pikir: non realistik; isi pikir: waham curiga
(+); arus pikir: assosiasi longgar.
Berdasarkan data-data di atas, maka sesuai kriteria PPDGJ III, untuk
aksis I, pada pasien memenuhi kriteria diagnosis skizofrenia paranoid
(F20.0). Pasien memenuhi kriteria umum skizofrenia yaitu terdapatnya
halusinasi auditorik commenting dan waham curiga serta kejar yang
menyebabkan terjadinya perubahan tingkah laku pada pasien.
B. Diagnosis Aksis II
Tidak ada diagnosis.
C. Diagnosis Aksis III
Tidak ada diagnosis.
D. Diagnosis Aksis IV
Masalah psikososial, ekonomi.
E. Diagnosis Aksis V
Skala GAF saat pemeriksaan : 40-31 (gejala sedang, disabilitas sedang)
9
VII. DIAGNOSIS MULTIAKSIAL
Axis I : F20.0 Skizofrenia Paranoid
Axis II : tidak ada diagnosis
Axis III : Tidak ada diagnosis
Axis IV : Masalah psikososial, ekonomi
Axis V : GAF 40 – 31
Diagnosis Banding:
F22.0 gangguan waham
VIII. DAFTAR MASALAH
A. Organobiologik : Tidak ada
B. Psikologik :
1. Gangguan perilaku
2. Gangguan alam perasaan (mood dan afek)
3. Gangguan persepsi (halusinasi)
4. Gangguan proses pikir (isi pikir, bentuk pikir dan arus pikir)
5. Gangguan penilaian realita
IX. RENCANA PENGOBATAN LENGKAP
A. Medikamentosa
1. Risperidone 2x2 mg
2. Chlorpromazine 1x100 mg
B. Non Medikamentosa
Terapi okupasi dan terapi musik.
X. PROGNOSIS
Good Prognosis
No. Keterangan Check List
1. Onset lambat X
2. Faktor pencetus jelas X
3. Onset akut X
4. Riwayat sosial dan, pekerjaan X
10
premorbid yang baik
5. Gangguan mood √
6. Mempunyai pasangan X
7. Riwayat keluarga gangguan mood X
8. Sistem pendukung yang baik X
9. Gejala positif X
Poor Prognosis
No. Keterangan Check List
1. Onset muda X
2. Faktor pencetus tidak jelas √
3. Onset tidak jelas √
4.Riwayat sosial, seksual, pekerjaan
premorbid jelek√
5. Perilaku menarik diri √
6. Tidak menikah, cerai/janda/duda √
7. Riwayat keluarga skizofrenia X
8. Sistem pendukung yang buruk X
9. Gejala negative √
10. Tanda dan gejala neurologis X
11. Tidak ada remisi dalam 3 tahun X
12. Banyak relaps X
13. Riwayat trauma perinatal X
14. Riwayat penyerangan X
Kesimpulan Prognosis
- Ad vitam : bonam
- Ad sanam : dubia ad malam
- Ad fungsionam : dubia ad malam
11