Skizofren Paranoid

13
PRESENTASI KASUS PSIKOTIK SKIZOFRENIA PARANOID Diajukan Kepada: dr. Hilma Paramita, Sp. KJ Disusun Oleh: Benza Asa Dicaraka G4A013009 Kinanthi Cahyaning U G4A013010 Ryan Aprilan P G4A013011 Fikri Fajrul Falah G4A013013 SMF ILMU KEDOKTERAN JIWA

description

Skizofren

Transcript of Skizofren Paranoid

Page 1: Skizofren Paranoid

PRESENTASI KASUS PSIKOTIK

SKIZOFRENIA PARANOID

Diajukan Kepada:

dr. Hilma Paramita, Sp. KJ

Disusun Oleh:

Benza Asa Dicaraka G4A013009

Kinanthi Cahyaning U G4A013010

Ryan Aprilan P G4A013011

Fikri Fajrul Falah G4A013013

SMF ILMU KEDOKTERAN JIWA

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANYUMAS

FK UNSOED PURWOKERTO

2013

Page 2: Skizofren Paranoid

PRESENTASI KASUS PSIKOTIK

SKIZOFRENIA PARANOID

Oleh :

Benza Asa Dicaraka G4A013009

Kinanthi Cahyaning P G4A013010

Ryan Aprilan P G4A013011

Fikri Fajrul Falah G4A013013

Untuk memenuhi salah satu persyaratan mengikuti ujian

pada SMF Ilmu Kedokteran Jiwa

Rumah Sakit Umum Daerah Banyumas

FK Universitas Jenderal Soedirman

Purwokerto

Disetujui dan disahkan,

Pada tanggal, November 2013

Pembimbing,

dr. Hilma Paramit a , Sp. KJ

Page 3: Skizofren Paranoid

STATUS PENYAKIT PENDERITA

A. IDENTITAS PASIEN

Nama : Nn. K

Umur : 16 tahun

Agama : Islam

Jenis kelamin : Perempuan

Bangsa : Indonesia

Status perkawinan : Belum kawin

Pendidikan : SMP

Pekerjaan : Tidak bekerja

Alamat : Pengadegan 4/17 Purbalingga

Tanggal periksa : 12 November 2013

B. ANAMNESIS (Alloanamnesis dan Autoanamnesis)

Diambil dari : Bangsal Bima Kamar B3 RSUD Banyumas

Tanggal : 12 November 2013

KeteranganNama Tn. RUmur 41 tahunJenis Kelamin Laki-lakiPekerjaan BuruhPendidikan SDAlamat PengadeganHubungan Ayah

Keluhan Utama

Pasien sering merasa ketakutan

Keluhan Tambahan

Pasien sering Gelisah, mendengar bisikan,merasa dibicarakan orang, merasa

pikiranya disiarkan, mudah marah, mudah tersinggung, selalu merasa curiga

terhadap orang lain.

Page 4: Skizofren Paranoid

Riwayat Penyakit Sekarang

Pasien datang ke RSUD Banyumas diantar oleh ayahnya karena sering

merasa ketakutan. Hal tersebut berlangsung sejak sekitar satu bulan yang lalu.

Satu bulan yang lalu ayah pasien melihat putrinya melempar hp setelah

sms-an dengan teman laki-lakinya. Sejak saat itu pasien sering merasa

ketakutan, gelisah, mendengar bisiskan, merasa dibicarakan, merasa pikiranya

disiarkan, mudah marah, mudah tersinggung, selalu merasa curiga terhadap

orang lain. Pasien tidak menjelaskan kepada keluarga mengapa pasien menjadi

demikian. Saat ini pasien sedang menjalani rawat inap di RSUD Banyumas

selama 4 hari.

Riwayat Penyakit Dahulu

Pasien pernah dirawat di RSUD Banyumas sekitar 1 bulan yang lalu. Setelah

obat habis pasien telat kontrol dan gejala timbul kembali. Kemudian pasien di

rawat di Bungkanel 17 hari selanjutnya dibawa ke RSUD Banyumas.

Hal-hal yang Mendahului Penyakit

1. Faktor Organik

Pasien tidak pernah mengalami trauma kepala yang berat, kejang atau panas

tinggi.

2. Faktor Psikososial

Satu bulan sebelum sakit pasien diketahui sempat berhubungan dan

memiliki masalah dengan seorang lelaki.

3. Faktor Predisposisi

Pasien seorang perempuan usia 16 tahun dan belum menikah. Pasien berasal

dari keluarga dengan keadaan ekonomi yang kurang. Pasien merupakan

pribadi yang tertutup dan jarang menceritakan masalah pribadi.

4.Faktor obat –obatan dan alkohol

Tidak didapatkan riwayat penggunaan alkohol, obat-obatan, dan zat adiktif

lainnya. Pasien tidak merokok.

Page 5: Skizofren Paranoid

Riwayat Penyakit Keluarga

Keluarga pasien baik pihak ayah maupun pihak ibu tidak ada yang mengalami

keluhan yang sama dengan pasien atau gangguan jiwa lain.

Silsilah Keluarga

Riwayat Kepribadian Sebelum Sakit

Sebelum sakit pasien dikenal sebagai pribadi yang tertutup dan jarang bergaul

dengan teman sebayanya. Pasien hampir tidak pernah menceritakan masalah

pribadinya kepada siapapun. Pasien juga jarang bergaul dan bermain bersama

teman-temannya. Ketika berada bersama-sama temannya, pasien lebih memilih

menyendiri dan diam.

Riwayat Kehamilan dan Kelahiran

Pasien dilahirkan dengan persalinan normal saat umur kehamilan yang cukup

dibantu oleh dukun bayi di rumah sendiri. Pasien dilahirkan dengan kehamilan

yang dikehendaki dan keadaan ibu saat melahirkan dalam keadaan sehat dan

bahagia. Pasien adalah anak pertama dari tiga bersaudara.

Riwayat Perkembangan Awal

Pasien dibesarkan dan diasuh oleh orang tuanya dengan pola asuh yang kurang

diperhatikan. Pasien memiliki perkembangan awal yang normal.

Keterangan :

: Laki-laki

: Perempuan

: Pasien

: Meninggal

: Cerai

Page 6: Skizofren Paranoid

Riwayat Perkembangan Seksual

Pasien tidak mengalami gangguan dalam perkembangan seksualnya. Pasien

pertama kali mengalami menstruasi sekitar umur 16 tahun.

Riwayat Pendidikan

Pasien pertama kali masuk sekolah umur 7 tahun dan menyelesaikan

sekolahnya hingga bangku SMP. Pasien tidak melanjutkan sekolah karena

tidak ada biaya.

Riwayat Pekerjaan

Sebelum sakit pasien tidak bekerja dan lebih sering mengurus rumah dan adik-

adiknya. Terkadang pasien bekerja serabutan di home industry pembuatan wig

di sekitar rumahnya.

Riwayat Perkawinan

Pasien belum menikah.

Kegiatan Moral Spiritual

Pasien beragama islam, sebelum sakit pasien rajin dan taat dalam beribadah.

Pasien juga sering mengajar ngaji di masjid kepada anak-anak kecil di

lingkungan sekitarnya.

Aktivitas Sosial

Dalam keluarga, pasien cenderung lebih dekat dengan ayahnya dan saudara-

saudara dari ayahnya. Seperti diketahui sebelumnya, ayah pasien telah berpisah

dengan ibu pasien sekitar 1 tahun yang lalu. Pasien tinggal bersama nenek dan

adik-adiknya. Di lingkungan sekitar pasien jarang bergaul dan cenderung

menarik diri dari lingkungan.

Kesan Alloanamnesis : Dapat dipercaya.

Page 7: Skizofren Paranoid

C. Kesimpulan Alloanamnesis

1. Pasien seorang perempuan usia 16 tahun, belum menikah, beragama islam,

suku jawa, pendidikan terakhir SMP.

2. Pasien dibawa ke RSUD Banyumas karena merasa takut, gelisah,

mendengar bisiskan, merasa dibicarakan, serta merasa pikiranya disiarkan.

Keluhan tersebut sudah ada sejak sekitar lebih dari 2 minggu yang lalu.

3. Pasien pernah dirawat di RSUD Banyumas sekitar 1 bulan yang lalu. Setelah

obat habis pasien telat kontrol dan gejala timbul kembali. Kemudian pasien

di rawat di Bungkanel 17 hari selanjutnya dibawa ke RSUD Banyumas.

4. Keluhan diawali sejak memiliki masalah dengan seorang laki-laki.

5. Pasien memiliki kecenderungan kepribadian introvert.

D. Auto Anamnesis (Pemeriksaan Psikiatri)

1. Kesan Umum : Tampak sakit jiwa

2. Kesadaran : Compos mentis

3. Orientasi

Situasi : Baik

Orang : Baik

Waktu : Baik

Tempat : Baik

4. Sikap/Tingkah laku : Tegang

5. Bentuk Pikir : Non realistik

Isi Pikir :Waham curiga, paranoid, idea of reference, thought

of broadcasting

Progresi Pikir : Talk active

6. Roman Muka : Tegang

7. Afek : Inappropriate

8. Persepsi : Halusinasi auditorik (+)

9. Perhatian : Mudah ditarik, mukar dicantum

10. Hubungan Jiwa : Sukar

11. Insight : Buruk

Page 8: Skizofren Paranoid

E. Sindrom-Sindrom

Sindrom Skizofren : Thought of broadcasting

Sindrom Paranoid : Halusinasi dengar, waham curiga, idea of

reference

F. Diagnosis Banding

Gangguan waham

Gangguan kepribadian paranoid

Gangguan psikotik akut lainya dengan predominan waham

G. Diagnosis Kerja

Axis I : F20.0 Skizofrenia Paranoid

Axis II : F60.6 Kepribadian cemas (menghindar)

Axis III : Tidak ada diagnosis

Axis IV : Masalah psikososial dan lingkungan lain

Axis V : GAF 60-51 gejala sedang, disabilitas sedang

H. Penatalaksanaan

1. Terapi Farmakologis

Haloperidol 3x1 mg/hari

Trihexyphenidil 3x1 mg/hari

Alprazolam 3x1 mg/hari

2. Terapi Non Farmakologis

a. Terapi perilaku

Melatih kemampuan perilaku pasien yang dititik beratkan pada

kekurangan dan kelemahan pasien, dengan tujuan untuk menstabilkan

emosi pasien agar segera kembali normal dan mencegah terjadinya

kekambuhan.

b. Psikoterapi suportif

Memberi dorongan, semangat, motivasi, agar pasien tidak merasa putus

asa dalam menghadapi penyakitnya.

Page 9: Skizofren Paranoid

c. Psikoterapi keluarga

Memberikan edukasi kepada keluarga pasien tentang kondisi pasien agar

keluarga pasien dapat mengetahui keadaan pasien yang sebenarnya

sehingga dapat menciptakan situasi yang mendukung keberhasilan terapi

pasien.

d.Terapi psikososial

Mengembalikan kemampuan pasien dalam beradaptasi dengan

lingkungan sosial, terutama kebiasaan pasien yang sering berinteraksi

dengan teman-teman sekitar rumahnya dan tetangga nya.

3. Psikoterapi Suportif

a. Memberikan edukasi dan informasi tentang penyakit pasien dan

keharusan menjalankan program pengobatan yang teratur serta disiplin.

b. Memberikan pengarahan tentang pentingnya dukungan keluarga dalam

menciptakan suasana yang kondusif untuk mencegah kambuhnya

penyakit pasien.

c. Memberikan informasi pada keluarga untuk mengenali tanda-tanda awal

kekambuhan.

4. Sosioterapi

Manipulasi lingkungan sosial pasien dengan cara keluarga membantu

memberikan penjelasan kepada para tetangga yang tinggal di sekitar rumah

pasien untuk tidak menganggap pasien sebagai orang sakit jiwa. Memberi

penjelasan kepada para tetangga untuk tidak memberikan tekanan atau hal –

hal yang dapat mencetuskan kekambuhannya, misalnya dengan memberikan

penjelasan kepada tetangga yang sering mengejek pasien agar tidak

melakukan hal itu lagi. Hal ini diharapkan dapat membantu kesembuhan

pasien dan mencegah terjadinya kekambuhan.

Page 10: Skizofren Paranoid

I. Prognosis

PREMORBID PROGNOSIS

Riwayat Penyakit Keluarga Tidak Ada Baik

Pola Asuh Keluarga Kurang diperhatikan Buruk

Kepribadian Premorbid Introvert Buruk

Stressor Psikososial Ada Baik

Sosial Ekonomi Kurang Buruk

Riwayat Keluhan yang sama Tidak Ada Baik

MORBID PROGNOSIS

Onset Usia Remaja Ya Buruk

Jenis Penyakit Skizofrenia Paranoid Buruk

Perjalanan Penyakit Kronis Buruk

Kelainan Organik Tidak ada Baik

Respon Terapi Belum dapat ditentukan Dubia

Kesimpulan : Prognosis : Dubia ad Malam