Skill Lab Konser Ike
-
Upload
yurike-fitria-sari -
Category
Documents
-
view
229 -
download
0
Transcript of Skill Lab Konser Ike
-
7/30/2019 Skill Lab Konser Ike
1/9
LAPORAN SKILLAB
BLOK ORAL DIAGNOSA & RENCANA
PERAWATAN PENYAKIT DENTOMAKSILOFASIAL
Konservasi
OLEH:
Yurike Fitria Sari
111610101082
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS JEMBER
2013
-
7/30/2019 Skill Lab Konser Ike
2/9
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan karunia-Nyasehingga kami dapat menyelesaikan Laporan Skill Lab Konservasi pada Blok
Oral Diagnosa dan Rencana Perawatan Penyakit Dentomaksilofasial.
Penyusunan laporan ini tidak lepas oleh bantuan dari berbagai pihak. Oleh
karena itu, kami menyampaikan terima kasih kepada:
1. drg. Sri Lestari, M.Kes. selaku dosen pembimbing yang telah berkenanmembimbing, sehingga laporan ini dapat terselesaikan dengan baik.
2. Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian laporan ini.Dalam penulisan makalah ini mungkin masih ada beberapa bagian yang
tidaklah sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak sangatlah
diharapkan untuk perbaikan kesempurnaan laporan ini. Demikian, penulis
berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat.
Jember, 22 Maret 2013
Penulis
-
7/30/2019 Skill Lab Konser Ike
3/9
PEMBAHASAN
IDENTITAS PENDERITA
Nama : Malik
Jenis Kelamin : Lakilaki
Umur : 39 tahun
Pekerjaan : Penjaga Kos
Alamat : Jalan Brantas 10 Jember
A. PEMERIKSAAN SUBJEKTIF
1. Keluhan PasienPasien merasa tidak nyaman pada gigi depan atas karena gigi tersebut
berlubang dan merasa sakit ketika makan makanan yang keras sehingga
pasien ingin dirawat.
2. Keadaan Umum Pasien dan AlergiPasien tidak mempunyai penyakit sistemik dan tidak memiliki alergi
apapun.
3. Gejala SubjectifPasien merasa sakit saat minum dingin dan panas juga saat memakan
makanan manis dan asam, Rasa sakit tajam seakan terkena
tusukan,linu,serta kemeng.
B. PEMERIKSAAN OBYEKTIF
a. Pemeriksaan Intra OralPada pemeriksaan ini,diperiksa pada gingiva dan regio intra oral .Hasil
yang didapat yaitu tidak diketemukan adanya pembengkakan.
b. Gigi KariesPemeriksaan ini dilakukan dengan cara probe dimasukkan ke dalam
kavitas dan diperoleh kedalaman karies sudah mencapai enamel dan
melebihi pertengahan dentin. Sehingga dapat disimpulkan bahwa gigi
22 tersebut karies profunda.
-
7/30/2019 Skill Lab Konser Ike
4/9
c. PerforasiDari pemeriksaan tidak dijumpai adanya perforasi dan terbukti dari
foto ronsen juga terlihat bahwa tidak terdapat perforasi.
d. Pemeriksaan TekananPemeriksaan tekanan dilakukan untuk mengetahui adanya keradangan
pada jaringan periapikal dan periodontal. Dilakukan dengan
menggunakan handle instrumen dengan menekan oklusal dari gigi
tersebut dan dari berbagai sisi. Hasil pemeriksaan pasien merasakan
sakit.
e. PerkusiPemeriksaan perkusi juga dilakukan untuk mengetahui adanya
keradangan pada jaringan periapikal dan periodontal. Dilakukan
dengan menggunakan handle instrumen dengan mengetuk bagian
oklusal dari gigi tersebut dan dari berbagai sisi. Hasil pemeriksaan
pasien merasakan sakit
f. Kegoyangan GigiTes kegoyangan gigi dilakukan dengan cara memegang gigi yang
bersangkutan dengan jari telunjuk dan ibu jari atau dengan pinset. Dan
hasil yang diperoleh adalah tidak terdapat kegoyangan pada gigi
tersebut.
g. Gigi Berubah warnaDari hasil pengamatan tidak dijumpai adanya perubahan warna pada
gigi 22 tersebut.
h. Karang gigiDari hasil pemeriksaan ditemukan adanya plak dan kalkulussupragingiva pada gigi 22.
i. PoketPoket diperiksa dengan cara memasukkan probe periodontal pada
sulkus gingiva gigi 22 dan diperoleh kedalaman sulkus lebih dari
normal sehingga dapat disimpulkan bahwa pada gigi 22 terdapat
sebuah poket.
-
7/30/2019 Skill Lab Konser Ike
5/9
j. Gingiva Sekitar GigiHasil pemeriksaan menunjukkan kemerahan pada sekitar margin
gingiva .
k. Tes Vitalitas- Tes termal panas: tes termal panas dilakukan menggunakan gutta
percha yang dipanaskan di atas bunsen dan ditempelkan pada 1/3
servikal gigi 22. Ternyata hasilnya pasien merasakan adanya
rangsangan panas.
- Tes termal dingin dengan menggunakan chlor etil yangdisemprotkan pada cotton palate hingga menimbulkan bunga es
dan diletakkan pada kavitas gigi 22. Ternyata pasien merasakan
rangsangan dingin.
- Tes kavitas dan jarum MillerDari hasil tes termal gigi tersebut masih biasa merasakan adanya
rangsangan suhu sehingga tidak perlu dilakukan tes kavitas dan tes
Miller.
l. Vitalitas gigiDari hasil tes termal tersebut dapat disimpulkan bahwa gigi 22 tersebut
masih vital karena masih dapat merasakan rangsang panas ataupun
dingin.
C. GAMBARAN RADIOGRAFI
Gambar 1.
-
7/30/2019 Skill Lab Konser Ike
6/9
Diperoleh dari hasil foto rontgen pada gigi 22 dengan teknik periapikal
(gambar 1.).Hasil menunjukkan bahwa :
a. Ruang pulpa atau saluran akar normal,tidak terjadi atrofi ataupengecilan,tidak terjadi ramifikasi atau adanya saluran-saluran akar
tambahan,tidak ada obliterasi yaitu penutupan saluran akar dan tidak
terjadi kalsifikasi.
b. Akar gigi normal dan tidak bengkok . Tidak terlihat adanya fraktur danhipersementosis.
c. Resopsi eksternal dilihat dari resopsi akar sebelah luar dan hasilnyatidak terjadi resopsi eksternal.
d. Resopsi internal dilihat dari adanya resopsi pada dentin di dalam akargigi,hasil menunjukkan tidak adanya resopsi internal.
e. Lamina Dura menunjukkan hasil yang tidak normal ,karena garislamina dura terlihat terputus
f. Membran periodontal menunjukkan hasil yang normal,dan tidakterlihat penebalan.
g. Daerah periapikal menunjukkan tidak adanya gambaran radiopaquedan radiolusensi sehingga dapat diketahui gigi tersebut dapat
dipertahankan bila dilakukan perawatan.
DIAGNOSA KLINIK
Dari hasil pemeriksaan
Anamnesa : Menunjukkan bahwa gigi depan kiri atas
berlubang dan merasa sakit saat memakan
makanan yang keras
Pemeriksaan subjektif : Panas, dingin, manis, asam terasa ngilu.
Pemeriksaan Obyektif : Karies Profunda, perkusi (+), Tekanan (+),
kegoyangan gigi (0), tes termal (+),
vitalitas (+)
-
7/30/2019 Skill Lab Konser Ike
7/9
Pemeriksaan Penunjang radiografi : perforasi pulpa (0), saluran akar dan akar
normal, resorbsi interna dan ekterna (0),
lamina dura terputus.
Diagnosa Klinik : Pulpitis Reversibel pada gigi 22.
Pulpitis reversibel adalah inflamasi pulpa
yang tidak parah. Jika penyebabnya
dihilangkan, inflamasi akan menghilang dan
pulpa kembali normal
RENCANA PERAWATAN
1. Rencana perawatan yang dilakukan untuk gigi 22 adalah denganmelakukan pulp capping terlebih dahulu sebelum dilakukan restorasi untuk
merangsang terbentuknya dentin tersier reparatif. Pulp capping adalah
aplikasi selapis atau lebih material pelindung untuk menghilangkan iritasi
ke jaringan pulpa dan melindungi pulpa sehingga jaringan pulpa dapat
mempertahankan vitalitasnya. Dengan demikian terbukanya jaringan pulpa
dapat terhindarkan. Bahan material pelindung yang cocok digunakan padagigi 22 adalah Zink Okside Eugenol karena pulpanya masih belum terbuka
dan perforasi, selain itu bahan eugenol dari material tersebut dapat
langsung menguap dan langsung bisa merangsang terbentuknya dentin
tersier reparatif yang dibentuk oleh dentinoblas.
2. Setelah dilakukan pup capping maka dapat dilakukan restorasimenggunakan komposit kelas 4 dan basisnya menggunakan Glass Ionomer
cement. Glass Ionomer dipilih sebagai basis karena sifatnya yang dapat
melepaskan fluor dan juga bisa memperbaiki kebocoran tepi. Restorasi
komposit digunakan karena yang direstorasi adalah gigi depan sehingga
memerlukan estetik dan warna yang sesuai dengan gigi asli. Selain itu
komposit juga kuat dan dapat digunakan pada keadaan yang mendapat
tekanan misalnya permukaan tepi insisal. Bahan ini mempunyai kekuatan
tepi yang baik.
PROGNOSIS
-
7/30/2019 Skill Lab Konser Ike
8/9
Prognosis tidak baik karena pasien memiliki Oral Higien yang buruk dan
termasuk tipe histerical karena gugup dan tidak memperdulikan kesehatan
mulutnya sendiri.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pemeriksaan subjektif ,objektif dan penunjang didapatkan
diagnosa bahwa pasien mengalami pulpitis reversibel pada gigi 22 dan dilakukan
rencana perawatan pulp capping dan restorasi komposit kelas 4 dengan basis glass
ionomer.
-
7/30/2019 Skill Lab Konser Ike
9/9
DAFTAR PUSTAKA
Edwina.1992.Dasardasar Karies. Jakarta : EGC
Tarigan R. 2002.Perawatan Pulpa Gigi (Edodonti). Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC
Walton R. E. dan Torabijad M. 2003.Prinsip dan Praktik Ilmu Edodonsia. Jakarta:Penerbit Buku
Kedokteran EGC.