Skenario3 Mikosis B-14

36
Li.1. Memahami & menjelaskan Histologi Kulit Kulit adalah organ tunggal terberat di tubuh dengan berat sekitar 15% dari berat badan total dengan luas permukaan sekitar 1,2 - 2,3 m2 pada orang dewasa. Kulit terdiri atas lapisan epidermis yang berasal dari ektoderm permukaan dan lapisan dermis yang berasal dari mesoderm. Berdasarkan ketebalan epidermis kulit dapat dibedakan menjadi kulit tebal dan kulit tipis. Turunan epidermis meliputi rambut, kuku, kelenjar sebasea, dan kelenjar keringat. EPIDERMIS Epidermis terdiri dari 5 lapisan dan tidak mempunyai pemubuluh darah maupun limpa sehingga semua nutrisi dan oksigen di dapat dari pembuluh kapiler pada lapisan dermis yang berdifusi melalui cairan jaringan serta membran basal untuk mencapai epidermis. Sel-sel epidermis a. Keratinosit Sel terbanyak dengan jumlah mencapai 85%-95% pada epidermis. Berasal dari ektoderm permukaan. Sel berbentuk gepeng ini memiliki sitoplasma yang dipenuhi oleh skleroprotein birefringen, yakni keratin. Keratin ini 1

description

,jbjhfhgdjhgc

Transcript of Skenario3 Mikosis B-14

Li.1. Memahami & menjelaskan Histologi KulitKulit adalah organ tunggal terberat di tubuh dengan berat sekitar 15% dari berat badan total dengan luas permukaan sekitar 1,2 - 2,3 m2 pada orang dewasa. Kulit terdiri atas lapisan epidermis yang berasal dari ektoderm permukaan dan lapisan dermis yang berasal dari mesoderm. Berdasarkan ketebalan epidermis kulit dapat dibedakan menjadi kulit tebal dan kulit tipis. Turunan epidermis meliputi rambut, kuku, kelenjar sebasea, dan kelenjar keringat.

EPIDERMISEpidermis terdiri dari 5 lapisan dan tidak mempunyai pemubuluh darah maupun limpa sehingga semua nutrisi dan oksigen di dapat dari pembuluh kapiler pada lapisan dermis yang berdifusi melalui cairan jaringan serta membran basal untuk mencapai epidermis.Sel-sel epidermisa. KeratinositSel terbanyak dengan jumlah mencapai 85%-95% pada epidermis. Berasal dari ektoderm permukaan. Sel berbentuk gepeng ini memiliki sitoplasma yang dipenuhi oleh skleroprotein birefringen, yakni keratin. Keratin ini mengandung sedikitnya 6 macam polipeptida dengan berat molekul 40kDa sampai 70 kDa. Sel basal mengandung berat molekul yang lebih rendah. Proses keratinisasi berlangsung selama 2-3 minggu yang dimulai dari proses proliferasi, diferensiasi, kematian sel dan pengelupasan. Pada tahap akhir diferensiasi diikuti penebalan membran sel, kehilangan inti dan organel lain di dalam sel. Selama proses keratinisasi berlangsung enzim hidrolitik lisosom berperan pada penghancuran organel sitoplasma.

b. MelanositWarna kulit ditentukan oleh berbagai faktor penting seperti kandungan melanin dan karoten, jumlah pembuluh darah dalam dermis, dan warna darah yang mengalir di dalamnya. Eumelanin adalah pigmen coklat tua yang dihasilkan oleh melanosit. Sel ini berjumlah 7%-10% dan berasal dari neuroektoderm. Melanosit memiliki badan sel yang bulat dengan cabang dendritik yang panjang dan tipis. Hemidesmosom mengikat melanosit ke lamina basalis.Melanosit paling banyak terdapat pada kulit muka dan genitalia eksterna. Jumlah melanosit tiap individu hampir sama, hanya jumlah produksi melanin berbeda. Sintesis melanin berlangsung di dalam melanosit dengan tirosinase berperan penting. Tirosin mula-mula diubah menjadi 3,4-dihidroksifenilalanin (dopa) dan kemudian menjadi dopaquinon yang kemudian bertransformasi dan dikonversi menjadi melanin. Dalam melanosit, melanin berkumpul dalam vesikel yang disebut premelanosom. Vesikel kemudian matang menjadi melanosom yang disebarkan melalui cabang sitoplasma melanosit ke keratinosit di sekitarnya terutama yang berada di stratum basale. Setelah granula melanin bermigrasi di dalam juluran sitoplasma, granula melanin akan berkumpul di daerah supranuklear sehingga inti sel terlindungi dari radiasi matahari yang merusak. Menggelapnya kulit karena sinar uv adalah hasil proses dua tahap yakni reaksi fisikokimia menghitamkan melanin dan melepaskannya dengan cepat ke keratinosit. Pada tahap kedua kecepatan sintesis melanin menjadi meningkat dan mengakibatkan peningkatan jumlah pigmen.c. Sel langerhansMerupakan sel dendritik yang berbentuk bintang, ditemukan terutama di antara keratinosit dalam lapisan atas stratum spinosum. Sel ini mempunyai reseptor penanda imunologis yang mirip makrofag. Sel ini mengikat antigen asing di permukaannya dan merupakan sel pembawa antigen yang menyebabkan limfosit T dapat bereaksi terhadap antigen yang dibawanya. Sel ini berasal dari sekelompok sel prekursor dalam sumsum tulang.d. Sel MerkelSel ini memiliki jumlah paling sedikit dan berasal dari krista neuralis. Sel ini terdapat pada lapisan basal kulit tebal, terutama banyak ditemukan di ujung jari, folikel rambut dan mukosa mulut. Sel ini memiliki peranan sebagai mekanoreseptor.Lapisan Epidermis Kulit1. Stratum korneumLapisan kulit yang terluar dan terdiri dari beberapa sel-sel gepeng yang mati, tidak berinti, dan protoplasmanya telah berubah menjadi keratin. Selama proses keratinisasi berlangsung enzim-enzim hidrolitik lisosom berperan dalam penghancuran sitoplasma.2. Stratum lusidumStratum lusidum ini terdiri atas lapisan tipis sel epidermis eosinofilik yang sangat gepeng. Sel-sel gepeng tanpa inti ini memiliki protoplasma yang telah berubah menjadi protein yang disebut eleidin. Desmosom masih tampak di antara sel-sel yang bersebelahan

3. Stratum granulosumStratum granulosum ini terdiri atas 3-5 lapis sel poligonal gepeng yang sitoplasmanya berisikan granul basofilik kasar yang disebut granul keratohialin. Protein granul ini kaya akan histidin berfosfor selain protein yang mengandung sistin. Struktur khas lainnya adalah granul lamela, yakni suatu struktur lonjong yang mengandung cakram berlamel yang dibentuk oleh lapisan lipid ganda. Granula lamela ini mengeluarkan suatu materi ke dalam ruang antar sel di stratum granulosum. Materi ini berfungsi sebagai sawar terhadap materi asing dan menyediakan suatu efek pelindung bagi kulit.4. Stratum spinosumStratum spinosum terdiri atas beberapa lapis sel yang berbentuk poligonal. Protoplasmanya jernih karena banyak mengandung glikogen, dan inti terletak di tengah-tengah. Sel-sel spinosum saling terikat erat melalui spina sitoplasma yang berisi filamen dan desmosom sehingga memberi corak berduri pada permukaan sel ini. Berkas keratin tersebut disebut tonofilamen. Filamen ini penting untuk mempertahankan kohesi antar sel dan melawan efek abrasi. Epidermis di daerah-daerah yang terkena gesekan secara terus menerus memiliki stratum spinosum yang tebal dengan lebih banyak tonofilamen dan desmosom.5. Stratum basaleStratum basale terdiri atas sel-sel berbentuk kubus yang tersusun vertikal pada perbatasan dermo-epidermal. Sel-sel basal ini berfungsi reproduktif. Lapisan ini terdiri atas dua jenis sel yaitu sel yang berbentuk kolumnar dengan protoplasma basofilik inti lonjong dan besar dan sel pembentuk melanin yang berwarna muda, inti gelap, dan memiliki butir pigmen. Sejumlah besar desmosom saling mengikat sel-sel pada lapisan ini pada permukaan lateral dan atas sedangkan hemidesmosom membantu mengikat sel ini pada lamina basalis.Epidermis manusia diperbaharui setiap 15-30 hari bergantung pada usia, bagian tubuh dan faktor lain. Semua sel dalam stratum basale mengandung filamen keratin intermediet. Sewaktu sel berpindah ke atas, jumlah filamen juga bertambah sehingga mencapai setengah jumlah protein total begitu sel berada di stratum korneum.DERMISDermis berasal dari lapisan mesoderm embrional. Terdiri dari jaringan penyambung dengan beberapa lapisan serat kolagen dan serat elatis. Epidermis dilekatkan pada dermis melalui lamina basal dan ikatan ini diperkuat oleh adanya tonjolan-tonjolan dermis ke epidermis yang disebut papila. Epidermis dipermukaan tonjolan dermis ini membentuk rigi (pematang) dengan alur diantaranya. Pola rigi dan alur ini yang terbentuk pada bulan ketiga dan keempat kehidupan janin, gambarannya khas pada tiap individu. Gambaran khas pada telapak tangan, kaki, dan jemari ini disebut sidik jari. Dermis bagian permukaan yang membentuk papila atau tonjolan ke epidermis, lapisan ini disebut stratum papilare. Stratum pailare tersusun lebih longgar ditandai oleh banyak papila dermis yang berjumlah 50-250 per mm2. Jumlah papila terbanyak dan lebih dalam pada daerah yang menerima tekan dan gesekan paling besar misalkan pada telapak kaki. Sebagian besar papila mengandung pembuluh kapiler yang memberi nutrisi pada epitel diatasnya. Papila lainnya mengandung badan akhir saraf sensorik untuk reseptor perabaan yang disebut badan meissner.Lapisan dermis dibawah strtum papilare disebut stratum retikulare. Lapisan ini lebih padat, tebal dan dalam. Terdiri atas berkas-berkas kolagen kasar tersusun rapat. Rongga-rongga diantara berkas serat terisi jaringan lemak, kelenjar keringat, dan kelenjar sebasea serta folikel rambut. Serat otot polos juga ditemukan pada tempat-tenpat tertentu seperti m.arector pili yang menempel pada folikel rambut membentuk lapisan tipis pada scrotum, prepusium, dan puting payudara. Otot ini turut berperan dalam ekspresi fasial. Lapisan retikular dibagian yang lebih dalam menyatu dengan hipodermis atau fasia superfisialis dibawahnya yang terdiri atas jaringan ikat longgar yang banyak mengandung jaringan lemak. Jumlah sel dalam dermis relatif sedikit. Merupakan sel-sel jaringan ikat seperti fibroblas, fibrosit, sel lemak, sedikit makrofag dan sel mast. Pada daerah yang berpigmen ditemukan melanosit.Turunan KulitKelenjar Sebasea

Kelenjar ini mensekresikan subtansi berminyak yang disebut sebum. Satu atau beberapa kelenjar sebasea bermuara dan mencurahkan sekretnya ke folikel rambut bagian atas. Kelenjar ini bertambah jumlahnya pada daerah muka, dahi, dan kulit kepala. Sebum berperan melembabkan dan membuat kedap air rambut dan permukaan kulit. Pada tempat peralihan kulit misalkan di daerah bibir, kelopak mata, glans penis, labia minora dan puting payudara ditemukan kelenjar sebasea yang tak bermuara ke folikel rambut dan mencurahkan sekretnya langsung ke permukaan tubuh. Kelenjar sebasea merupakan contoh kelenjar holokrin karena produk sekresinya dilepaskan bersama sisa sel mati. Sebum tidak memiliki andil dalam mencegah kehilangan air.Rambut

Rambut merupakann bangunan berzat tanduk yang diproduksi oleh folikel rambut yang merupakan pertumbuhan epitel permukaan kedalam lapisan dermis dibawahnya. Pertumbuhan rambut berlangsung dalam bagian pangkal folikel yang menggelembung dan disebut bulbus pili, yang terdiri atas sel-sel epitelial yang aktif membelah dan mengitari suatu papila jaringan ikat yang banyak mengandung pembuluh darah, dan saraf yang penting bagi kelangsungan hidup folikel rambut. Papila dermis dalam bulbus pili ini disebut papila pili. Batang rambut dibentuk oleh sel folikel yang paling dalam yang membatasi papila yang disebut sel matriks. Sel-sel folikel rambut merupakan lanjutan dari startum basal dan spinosum epidermis kulit. Pada permulaan perkembangan semua sel pada folikel aktif bermitosis akan tetapi seltelah folikel terdiferensiassi sempurna hanya tinggal sel-sel matriks yang aktif bermitosis dan menghasilkan berbagai bagian rambut yaitu, medula, korteks, dan kutikula rambut. Pigmen melanin ditemukan terjepit diantara dan di dalam sel tersebut sehingga mewarnai rambut. M. arector pili melekat ke sarung folikel dan berinsersi di daerah papila dermis pada epidermis. Kontraksi ini menyebabkan rambut menegak dan menarik ke dalam daerah tempat insersinya pada papila sehingga terjadi keadaan yang tampak pada kulit yang merinding. Muskulus arektor pili dipersarafi oleh sistem saraf simpatis dan penegakan rambut terjadi apabila kedinginan atau ketakutan.Kelenjar KeringatKelenjar keringat ini merupakan kelenjar merokrin dimana vesikel/gelembung sekret di bawa ke permukaan sel kemudian membran vesikel menyatu dengan membran sel dan sekret dicurahkan ke lumen kelenjar tanpa kehilangan bagian dari sitoplasma sel. Terdapat dua jenis sel pada sekresi kelenjar keringat yaitu sel gelap dan sel bening. Sel gelap memiliki granula sekretoris dan sel bening sebaliknya. Kelenjar keringat berperan dalam termoregulator. Bila tubuh perlu melepaskan panas, aliran darah kulit dan sekresi keringat meningkat. Kelenjar merokrin dipersarafi oleh serabut koligernik sistem saraf simpatis.Kelenjar apokrin adalah sejenis kelenjar keringat yang berbeda ditemukan pada kulit bagian ketiak, areola, dan anus. Kelenjar ini bersekresi secara apokrin dimana sekret yang dikeluarkan lebih kental dan dicurahkan ke dalam folikel rambut. Kelenjar apokrin dipersarafi oleh serabut adrenergik sistem saraf simpatis, dan perkembangannya dipengaruhi secara hormonal, dan karenanya kelenjar ini baru mulai aktif setelah puberitas. Kelenjar ini menghasilkan sekret yang pada awalnya tidak berbau namun akan terdapat bau yang khas bila terdekomposisi oleh bakteri.Kuku

Kuku berasal dari sel yang sama pada epidermis, mempunyai matriks yang aktif bermitosis menghasilkan dasar kuku, yang merupakan lanjutan stratum germinatif kulit. Bagian pangkal kuku diliputi suatu lipatan kulit yang disebut eponikium atau kutikula. Lempeng kuku tumbuh dari dasar kuku sebagai suatu lempeng zat tanduk.Dasar kuku merupakan lanjutan stratum germinatif, terdiri atas sel-sel basal di atas membran basal dan dua atau tiga lapisan spinosum. Di bagian proksimal kuku terdapat daerah putih yang berbentuk bulan , disebut lunula. Stratum korneum yang mengeras di bawah ujung bebas kuku disebut hiponikium.Pertumbuhan kuku bersifat kontinu dan bisa digunakan sebagai indikator kesehatan seseorang seperti, adanya lekukan dan kekeruhan sering ditemukan pada infeksi kuku.Kuku yang tipis, mudah sobek, konkaf atau kuku sendok, menandakan adanya penyakit seperti anemia kronik, sifilis dan demam rematik. Kuku yang kering dan rapuh menunjukan defisiensi vitamin atau keadaan hipotiroid.Li.2. Memahami & menjelaskan Fisiologi KulitKulit berfungsi untuk : ProteksiKulit menjaga bagian dalam tubuh terhadap gangguan fisis atau mekanis, gangguan kimiawi, gangguan bersifat panas, serta gangguan infeksi luar terutama kuman/bakteri maupun jamur. Gangguan fisik dan mekanik ditanggulangi dengan adanya bantalan lemak subkutis, tebalnya lapisan kilit, dan serabut penunjang yang berfungsi sebagai pelindung bagian luar tubuh. Gangguan sinar UV diatasi oleh sel melanin yang menyerap sebagian sinar tersebut. Gangguan kimiawi ditanggulangi dengan adanya lemak permukaan kulit yang berasal dari kelenjar palit kulit yang mempunyai pH 5,0 6,5. Lemak permukaan kulit juga berperan dalam mengatasi banyak mikroba yang ingin masuk ke dalam kulit. Absorpsi Kulit yang sehat tidak mudah menyerap air, larutan, maupun benda padat. tetapi cairan yang mudah menguap lebih mungkin diserap kulit, begitu pula zat yang larut dalam minyak. Permeabilitas kulit terhadap gas CO2 atau O2 mengungkapkan kemungkinan kulit mempunyai peran dalam fungsi respirasi. Kemampuan absorpsi tersebut dipengaruhi oleh tebal tipisnya kulit, hidrasi, kelembaban, metabolisme dan jenis vehikulum.

EksresiKelenjar-kelenjar kulit mengeluarkan zat-zat sisa metabolisme berupa NaCl. Urea, asam urat, dan ammonia. Sebum yang dihasilkan berfungsi untuk melindungi kulit karena selain meminyaki kulit juga menahan evaporasi air yang berlebihan sehingga kulit tidak menjadi kering. PersepsiRangsang panas : badan-badan Ruffini di dermis dan subkutis.Rangsang dingin : badan-badan Krause yang terletak di dermis. Rangsang rabaan : badan taktil Meissner di papilla dermis dan badan Merkel Ranvier di epidermis.Rangsang tekan : badan Paccini di epidermis. Pengaturan suhu tubuhTermoregulasi kulit dilakukan dengan mengeluarkan keringat dan mengerutkan pembuluh darah kulit. Pembentukan pigmenPerbandingan jumlah sel basal : melanosit adalah 10 : 1. Jumlah melanosit dan jumlah serta besarnya butiran pigmen menentukan warna kulit ras maupun individu. Pajanan sinar matahari mempengaruhi produksi melanosom. Pigmen disebar ke epidermis melalui tangan-tangan dendrite, sedangkan pada dermis melalui sel melanofag. Warna kulit juga dipengaruhi oleh tebal tipisnya kulit, reduksi Hb, oksi Hb dan karoten. KeratinisasiKeratinosit dimulai dari sel basal yang mengadakan pembelahan, sel basal yang lain akan berpindah ke atas dan berubah bentuknya menjadi sel spinosum, makin ke atas makin gepeng dan bergranula menjadi sel granulosum. Makin lama inti menghilangdan keratinosit ini menjadi sel tanduk yang amorf. Proses ini berlangsung normal selama kira-kira 14-21 hari dan member perlindungan kulit terhadap infeksi secara mekanis fisiologik. Pembentukan vitamin DDimungkinkan dengan mengubah 7 dihidroksi kolesterol dengan pertolongan sinar matahari. Fungsi Ekspresi EmosiHasil gabungan fungsi yang telah disebut di atas menyebabkan kulit mampu berfungsi sebagai alat untuk menentukan emosi yang terdapat dalam jiwa manusia. Kegembiraan dapat dinyatakan oleh otot kulit muka yang relaksasi dan tersenyum, kesedihan diutarakan oleh kelenjar air mata yang meneteskan air matanya, ketegangan dengan otot kulit dan kelenjar keringat, ketakutan oleh kontraksi pembuluh darah kapiler kulit sehingga kulit menjadi pucat dan rasa erotik oleh kelenjar minyak dan pembuluh darah kulit yang melebar sehingga kulit tampak semakin merah, berminyak, dan menyebarkan bau khas.Semua fungsi kulit pada manusia berguna untuk mempertahankan kehidupannya sama seperti organ tubuh lain.Mekanisme Pertahanan KulitMekanisme pertahanan tubuh untuk melindungi kulit terhadap jasad renik ternyata bermacam-macam caranya. Mekanisme itupun bersifat umum karena tidak dapat memisahkan apakah jasad renik tersebut patogen atau tidak.Keasaman KulitPermukaan kulit mempunyai keasaman (pH) tertentu yang berkisar antara 4,5-6,0 yang dibentuk oleh asam lemak permukaan kulit (skin surface lipid) yang berasal dari sebum, keringat, sel tanduk, yang lepas, dan kotoran yang melekat pada kulit. Keasaman serendah itu tentu tidak cukup untuk mempertahankan diri dari seluruh jasad renik, namun dapat mengurangi atau mengendalikan berkembang biaknya berbagai jasad renik. Diperkirakan bahwa peningkatan kadar keasaman kulit akan menurunkan kebutuhan CO2untuk metabolisme jasad renik pada permukaan kulit. Adalah salah bila kita mengharapkan bahwa setiap jasad renik dapat dikendalikan oleh mekanisme ini, namun tidak juga benar bila kemampuan tubuh ini tidak berguna sama sekali.Pengelupasan (Deskuamasi) KulitRupanya mekanisme pergantian sel kulit secara terus-menerus dari sel basal ke sel tanduk yang kemudian terlepas (keratinisasi) tidak saja berguna untuk memperbaharui sel-sel yang aus dan tua tetapi juga sekaligus untuk melepas jasad renik yang menempel di tempat itu. Berbeda dengan mekanisme kimiawi di atas, mekanisme fisik ini sangat bergantung pada kecepatan proses keratinisasi yang terjadi apakah seimbang dengan kecepatan tumbuh dan mobilisasi jasad renik.Daya Antibakteri Lemak Permukaan KulitLemak permukaan kulit yang berasal dari kelenjar palit terdiri atas lipid, trigliserida, kolesterol, skualen, ester kolesterol, lilin (wax), dan lilin ester. Dalam perjalanannya sebagian lipid tersebut akan mengalami pemecahan (degradasi) oleh jasad renik yang hidup di dalam folikel pilosebaseus menjadi asam-asam lemak tidak jenuh yang dapt bersifat bakteriostatik atau bakterisid.Inhibisi KompetitorRupanya jasad renik juga bersaing untuk dapat hidup (survive) di atas permukaan kulit. Apabila salah satu jenis jasad renik tumbuh dengan cepat dan menyerbu lahan yang ditempati jasad renik lain, maka untuk mempertahankan diri jasad renik yang terdesak akan berusaha dengan segala cara untuk tetap berada di sana. Bagaimana usaha dan cara mempertahankan diri jasad renik ini, apakah dengan mengeluarkan enzim, toksin, antibiotik, atau predator renik masih belum diketahui.Kekeringan Sel KeratinKonsentrasi air di dalam sel keratin yang relatif rendah (