Skenario a Blok Vi
-
Upload
putra-pandu-sentosa -
Category
Documents
-
view
119 -
download
5
description
Transcript of Skenario a Blok Vi
SKENARIO A BLOK VI
Pada hari Senin malam, Siti Maimunah, Coas FK UMP. Bertugas jaga dan baru bisa tidur
pukul 03.00 dini hari dan harus bangun pada pukul 05.00 dini hari. Pada hari Selasa, Siti
Maimunah baru pulang setelah Maghrib dan tertidur pukul 02.00 dini hari serta bangun pada
pukul 05.00 karena ia harus belajar dan mempersiapkan Power Point presentasi laporan kasus.
Pada hari Rabu pukul 08.00 WIB, Siti Maimunah mempresentasikan laporan analisa
kasus Kepaniteraan Penyakit Dalam. Ketika presentasi sambil berdiri tiba-tiba Siti Maimunah
jatuh terlentang dan tidak sadarkan diri. Setelah 10 menit tidak sadar dan distimulasi dengan
balsem merah Cap Lang, Siti Maimunah terbangun. Setelah terbangun, Siti Maimunah mengeluh
ulu hatinya nyeri, penuh, dan mual. Ia juga mengeluh sakit kepala. Sebelum presentasi Siti
terlihat lelah, gelisah dan mengantuk.
Setelah Siti Maimunah tersadar, dosen konsulen melakukan pemeriksaan vital sign
terhadap Siti Maimunah:
o Kesadaran: Eye: membuka spontan, Movement: bergerak mengikuti perintah, Verbal:
kata-kata jelas dan berorientasi baik.
o Tekanan darah: 135/95 mmHg
o Denyut nadi: 96x/menit
o Laju respirasi: 26x/menit
o Temperatur axilla: 36,7○ C
Pemeriksaan khusus:
o Kepala:
Regio occipitalis : teraba benjolan berdiameter 4cm dan nyeri tekan
Mata: konjungtiva hiperemis
Lain-lain dalam batas normal
o Thoraks:
Paru dalam batas normal
Jantung dalam batas normal
o Abdomen: dalam batas normal, hepar dan lien tidak teraba, bising usus normal
o Ekstremitas: dalam batas normal, refleks fisiologis (+) normal, refleks patologis (-)
I. KLARIFIKASI ISTILAH
1. Coas = (Yola)
2. Laporan kasus =
3. Kepaniteraan =
4. Penyakit Dalam =
5. Tidak sadarkan diri =
6. Terlentang =
7. Distimulasi = (Mitra)
8. Balsem = (Muti)
9. Mual = (Egyd)
10. Nyeri = (Gusti)
11. Sakit Kepala = (Muti)
12. Gelisah = (Pandu)
13. Mengantuk = (Muti)
14. Lelah = (Desi)
15. Vital Sign = (Gusti)
16. Movement = (Muti)
17. Verbal = (Muti)
18. Berorientasi = (Pandu)
19. Konjungtiva hiperemis
20. Benjolan = (Adit dan Mitra)
21. Refleks fisiologis = (Yolanda, Pandu)
22. Refleks patologis = (Pandu)
23. Bising usus = (Mitra)
24. Lien = (Desi)
25. Regio occipital = (Vini)
26. Thoraks = (Vini)
27. Tekanan darah =
28. Denyut nadi =
29. Laju respirasi =
30. Temperatur axilla = (Egyd)
31. Ulu hati
II. IDENTIFIKASI MASALAH
1. Pada hari Senin malam, Siti Maimunah, Coas FK UMP. Bertugas jaga dan baru
bisa tidur pukul 03.00 dini hari dan harus bangun pada pukul 05.00 dini hari. Pada
hari Selasa, Siti Maimunah baru pulang setelah Maghrib dan tertidur pukul 02.00
dini hari serta bangun pada pukul 05.00 karena ia harus belajar dan
mempersiapkan Power Point presentasi laporan kasus.
2. Pada hari Rabu pukul 08.00 WIB, Siti Maimunah mempresentasikan laporan
analisa kasus Kepaniteraan Penyakit Dalam. Ketika presentasi sambil berdiri tiba-
tiba Siti Maimunah jatuh terlentang dan tidak sadarkan diri.
3. Setelah 10 menit tidak sadar dan distimulasi dengan balsem merah Cap Lang, Siti
Maimunah terbangun.
4. Setelah terbangun, Siti Maimunah mengeluh ulu hatinya nyeri, penuh, dan mual.
Ia juga mengeluh sakit kepala.
5. Sebelum presentasi Siti terlihat lelah, gelisah dan mengantuk.
6. Setelah Siti Maimunah tersadar, dosen konsulen melakukan pemeriksaan vital
sign terhadap Siti Maimunah:
o Kesadaran: Eye: membuka spontan, Movement: bergerak mengikuti
perintah, Verbal: kata-kata jelas dan berorientasi baik.
o Tekanan darah: 135/95 mmHg
o Denyut nadi: 96x/menit
o Laju respirasi: 26x/menit
o Temperatur axilla: 36,7○ C
7. Pemeriksaan khusus:
o Kepala:
Regio occipitalis : teraba benjolan berdiameter 4cm dan nyeri tekan
Mata: konjungtiva hiperemis
Lain-lain dalam batas normal
o Thoraks:
Paru dalam batas normal
Jantung dalam batas normal
o Abdomen: dalam batas normal, hepar dan lien tidak teraba, bising usus
normal
o Ekstremitas: dalam batas normal, refleks fisiologis (+) normal, refleks
patologis (-)
III. ANALISIS MASALAH
1. Pada hari Senin malam, Siti Maimunah, Coas FK UMP. Bertugas jaga dan baru
bisa tidur pukul 03.00 dini hari dan harus bangun pada pukul 05.00 dini hari. Pada
hari Selasa, Siti Maimunah baru pulang setelah Maghrib dan tertidur pukul 02.00
dini hari serta bangun pada pukul 05.00 karena ia harus belajar dan
mempersiapkan Power Point presentasi laporan kasus.
a. Bagaimana fisiologis tidur? (Desi, Muti)
b. Apa saja sistem yang terlibat tentang tidur? (Gusti, Vini)
c. Bagaimana akibat jika kurang tidur? (Egyd, Desi)
d. Apa saja sistem yang terganggu jika kurang tidur? (Muti, Gusti)
e. Apa saja faktor yang mempengaruhi kurang tidur? (Vini, Egyd)
f. Bagaimanakah homeostatis tubuh saat kurang tidur? (Desi, Gusti, Vini)
2. Pada hari Rabu pukul 08.00 WIB, Siti Maimunah mempresentasikan laporan
analisa kasus Kepaniteraan Penyakit Dalam. Ketika presentasi sambil berdiri tiba-
tiba Siti Maimunah jatuh terlentang dan tidak sadarkan diri.
a. Apa yang menyebabkan Siti Maimunah jatuh terlentang dan tidak sadarkan
diri? (Mitra, Adit, Pandu)
b. Apa saja sistem yang terlibat pada saat jatuh terlentang dan tidak sadarkan
diri? (Arti, Yola)
c. Bagaimana akibat dari jatuh terlentang? (Pandu, Adit)
Gegar otak ringan
Keseimbangan tubuh terganggu karena dibagian belakang kepala
terdapat otak kecil yang merupakan pusat pengendali keseimbangan
Pusing
tidak sadar, dapat disebabkan perdarahan dalam rongga kepala
(perdarahan epidural, subdural), atau akibat pembengkakan (edema)
otak, terkenanya pusat kesadaran saat kepala terbentur
tidak sadar, dapat disebabkan perdarahan dalam rongga kepala
(perdarahan epidural, subdural), atau akibat pembengkakan (edema)
otak, terkenanya pusat kesadaran saat kepala terbentur
pembengkakan otak sehingga penglihatan menjadi terganggu atau buta
dalam beberapa hari
Sumber : Jurnal Universitas Sumatera Utara volume ke 3 tahun 2008
Dra. Rahayu Ginintasasi. Msi tentang Kesadaran
d. Bagaimana mekanisme tubuh pada saat tidak sadarkan diri? (Mitra,Arti)
e. Bagaimana (fisiologis/patofisiologis) tubuh saat tidak sadarkan diri? (Yola,
Adit)
f. Apa saja macam-macam gangguan kesadaran? (Pandu, mitra)
Pingsan (sinkop) Kondisi kehilangan kesadaran yang mendadak
dan biasanya sementara yang disebabkan boleh kurangnya aliran darah
dan oksigen ke otak
Shock keadaan kesehatan yang mengancam jiwa ditandai dengan
ketidakmampuan tubuh menyediakan oksigen untuk mencukupi
kebutuhan jaringan
Lena Sirkulasi darah ke otak berkurang
g. Adakah tingkatan dalam hilangnya kesadaran? Jelaskan! (Arti, Yola)
3. Setelah 10 menit tidak sadar dan distimulasi dengan balsem merah Cap Lang, Siti
Maimunah terbangun.
a. Apa saja komposisi dari balsem? (Muti, Pandu)
Komposisi tiap 10mg mengandung :
Oleun Caryophylli 400mg
Oleum Cinnamomum 500mg
Oleum Cajuputi 1,1g
Champora 1g
Mentholum 2g
Paraffinum solidum 2g
Vaselinum Flavum 10g
b. Bagaimana cara penggunaan balsem secara umum? (Mitra, Muti)
c. Apa saja manfaat serta efek samping dari penggunaan balsem? (Yola, Mitra)
Manfaat dan efek samping..
Manfaat : Membantu meredakan pusing, masuk angin, pegel – pegel dan gatal
– gatal
Efek samping : iritasi pada kulit
d. Jelaskan macam-macam bentuk sediaan obat (BSO)? Hubungkan dengan
kasus! (Pandu, Muti)
e. Mengapa Siti Maimunah terbangun setelah distimulasi dengan menggunakan
balsem? (Adit, Arti, Yola)
Balsem ada kandungan mentholium dari ester/eter.. memiliki bau khas yang
dapat membangkitkan sistem saraf otonom berupa saraf simpatik kemudian
bau ini akan mengantar ke reseptor olfaktoris yang akan mengontak epitel
olfaktori setelah dia mengontak epitel olfaktori akan melewati lapisan tipis
mucus lalu akan dihantar ke syaraf olfaktoris yang merespon bau sehingga
sadar
Sumber :
f. Bagaimanakah cara kerja balsem sehingga membuat Siti Maimunah tersadar?
(sistem) (Mitra, Pandu)
g. Dimanakah pusat kesadaran seseorang? Medulla oblongata (Arti, Vini)
h. Bagaimana hubungan kesadaran dengan saraf sensorik? (Adit, Gusti)
4. Setelah terbangun, Siti Maimunah mengeluh ulu hatinya nyeri, penuh, dan mual.
Ia juga mengeluh sakit kepala.
a. Mengapa Siti Maimunah mengeluh ulu hati nyeri, penuh, mual dan sakit
kepala pada kasus ini? (Desi, Mitra)
b. Bagaimanakah mekanisme ulu hati nyeri, penuh dan mual dalam kasus ini?
(Muti, Gusti, Egyd)
Irama sirkadian dapat terjadi karena mual, pusingMual terjadi gang
c. Bagaimanakah mekanisme sakit kepala pada kasus ini? (Egyd, Vini, Arti)
Sakit kepala kurang oksigen masuk ke otak sehingga terjadi kontraksi di
serabut – serabut di otak
d. Apa saja sistem yang terlibat dari nyeri, penuh dan mual pada ulu hati serta
sakit kepala? (Arti, Gusti)
Nyeri ulu hati
Penuh dan Mual Digestive
Sakit Kepala
5. Sebelum presentasi Siti terlihat lelah, gelisah dan mengantuk.
a. Mengapa sebelum presentasi Siti terlihat lelah, gelisah dan mengantuk?
(Pandu, Desi)
Pada saat mau tidur sistem pada batang otak yaitu BSR (bulbar
synchronizing region) melepaskan serum serotonin dari neuron Rafe,
serum seratonin merupakan zat transmitter yang dihubungkan dengan
timbulnya keadaan tidur, efek serum seratonin akan direspon tubuh
dengan timbul rasa ngantuk.
Gelisah keadaan siaga yang berkepanjangan sering dikaitkan
dengan gangguan fungsi pikiran yang progresif dan bahkan kadang –
kadang dapat menyebabkan aktifitas prilaku yang upnormal dari
sistem saraf
Penumpukan asam laktat, itu dari kortisol merangsang
glukoneogenesis, kortisol itu ada karena ada stress yang terjadi,
penumpukan asam laktat di tubuh menimbulkan lelah
b. Bagaimanakah mekanisme lelah, gelisah dan mengantuk? (Vini, Desi)
Penumpukan asam laktat, itu dari kortisol merangsang
glukoneogenesis, kortisol itu ada karena ada stress yang terjadi,
penumpukan asam laktat di tubuh menimbulkan lelah
Gelisah keadaan siaga yang berkepanjangan sering dikaitkan
dengan gangguan fungsi pikiran yang progresif dan bahkan kadang –
kadang dapat menyebabkan aktifitas prilaku yang upnormal dari
sistem saraf
Pada saat mau tidur sistem pada batang otak yaitu BSR (bulbar
synchronizing region) melepaskan serum serotonin dari neuron Rafe,
serum seratonin merupakan zat transmitter yang dihubungkan dengan
timbulnya keadaan tidur, efek serum seratonin akan direspon tubuh
dengan timbul rasa ngantuk
c. Apa saja sistem yang terlibat jika merasa lelah, gelisah dan mengantuk?
(Pandu, Yola)
Merasa lelah sistem digestive
Gelisah Endokrin
Mengantuk Neurologi
6. Setelah Siti Maimunah tersadar, dosen konsulen melakukan pemeriksaan vital
sign terhadap Siti Maimunah:
o Kesadaran: Eye: membuka spontan, Movement: bergerak mengikuti
perintah, Verbal: kata-kata jelas dan berorientasi baik.
o Tekanan darah: 135/95 mmHg
o Denyut nadi: 96x/menit
o Laju respirasi: 26x/menit
o Temperatur axilla: 36,7○ C
a. Apa saja pemeriksaan yang termasuk vital sign? (Muti, Yola)
b. Bagaimanakah cara pemeriksaan vital sign? (Gusti, Pandu)
Denyut nadi Gelombang darah yang dapat dirasakan karena
dipompa kedalam arteri oleh kontraksi ventrikel kiri jantung. Denyut
nadi diatur oleh sistem saraf otonom
Tekanan darah diukur pada pemeriksaan tekanan darah yaitu
tekanan maksimal pada dinding arteri selama kontraksi ventrikel kiri,
tekanan diastolik yaitu tekanan minimal selama relaksasi dan tekanan
nadi
Laju Respirasi
c. Bagaimanakah interpretasi vital sign dalam kasus ini? (Muti, Yola, Pandu)
Laju respirasinya cepat normal 14-20x per menit
Denyut Nadi 60-110x/menit
Tekanan darah normal
Sistol diastol
<120 <80 normal
120-139 80-89 pre hipertensi
140-159 90-99 stadium 1
>_ 160 >_100 stadium 2
Denyut nadi normal
Temperatur axilla normal
d. Mengapa dalam pemeriksaan vital sign hanya tiga hal yang diperiksa? (Gusti,
Yola)
e. Apa makna dari kesadaran: Eye: membuka spontan, Movement: bergerak
mengikuti perintah, Verbal: kata-kata jelas dan berorientasi baik? (Muti,
Pandu)
7. Pemeriksaan khusus:
o Kepala:
Regio occipitalis : teraba benjolan berdiameter 4cm dan nyeri tekan
Mata: konjungtiva hiperemis
Lain-lain dalam batas normal
o Thoraks:
Paru dalam batas normal
Jantung dalam batas normal
o Abdomen: dalam batas normal, hepar dan lien tidak teraba, bising usus
normal
o Ekstremitas: dalam batas normal, refleks fisiologis (+) normal, refleks
patologis (-)
a. Apa makna terdapatnya benjolan pada regio occipital Siti Maimunah? (Arti,
Desi)
b. Mengapa jatuh terlentang dapat menyebabkan terjadinya benjolan dan
bagaimana mekanismenya? (Mitra, Adit)
c. Apa yang menyebabkan konjungtiva hiperemis? (Adit, Desi)
d. Bagaimana urutan prosedur dan apa saja bagian yang diperiksa dalam
pemeriksaan khusus? (Arti, Adit)
e. Jelaskan apa yang dimaksud dengan bising usus? (Mitra, Desi)
f. Mengapa bisa terjadi bising usus? (Arti, Mitra)
g. Bagaimana interpretasi dari pemeriksaan khusus dalam kasus ini? (Desi,
Adit)
h. Bagaimana pandangan Islam dalam kasus ini? (Semua)
IV. HIPOTESIS
Siti Maimunah, Coas FK UMP, mengalami gangguan irama sirkadian sehingga
dia menyebabkan gangguan kesadaran dan keseimbangan.
V. KERANGKA KONSEP
Kurangnya waktu tidur
Gangguan kesadaran dan keseimbangan
Pingsan
VI. LEARNING ISSUE
1. Fisiologi dan patofisiologi tidur (Desi, Vini, Egyd, Muti, Gusti)
2. Sistem Saraf Pusat (tidur, kesadaran, keseimbangan, saraf sensorik) (Adit, Vini,
Gusti, Arti, Yola)
3. Fisiologi/patofisologi jatuh dan tidak sadarkan diri (Mitra, Yola, Arti, Pandu, Adit)
4. Farmasi dan farmakologi (BSO, balsem) (Pandu, Mitra, Yola, Muti)
5. Ulu hati nyeri, penuh dan mual (Muti, Desi, Gusti, Mitra)
6. Sakit kepala (Egyd, Arti, Adit, Vini)
7. Lelah, gelisah dan mengantuk ( Pandu, Vini, Desi,)
8. Vital sign (Gusti, Yola, Pandu, Muti)
9. Pemeriksaan khusus (Arti, Mitra, Desi, Adit)
10. Pandangan Islam (semua)
Fungsi tidur
Restoratif, homeostatif, thermoregulasi dan cadangan energi normal..
Dia kurang tidur, kurang tidur peningkatan penggunaan energi, berarti oksigen banyak
dibutuhke, penurunan temperatur tubuh, peningkatan norefinefrin dan penurunan tiroksin plasma
Irama sirkadian diatur oleh hormon melatonin
ACTH Adrenokortikotropik = memelihara pertumbuhan dan perkembangan normal korteks
adrenal dan merangsang kortisol, hormon kortisol terlibat dalam respon stress dan meningkatkan