Skenario a Blok Vi

17
SKENARIO A BLOK VI Pada hari Senin malam, Siti Maimunah, Coas FK UMP. Bertugas jaga dan baru bisa tidur pukul 03.00 dini hari dan harus bangun pada pukul 05.00 dini hari. Pada hari Selasa, Siti Maimunah baru pulang setelah Maghrib dan tertidur pukul 02.00 dini hari serta bangun pada pukul 05.00 karena ia harus belajar dan mempersiapkan Power Point presentasi laporan kasus. Pada hari Rabu pukul 08.00 WIB, Siti Maimunah mempresentasikan laporan analisa kasus Kepaniteraan Penyakit Dalam. Ketika presentasi sambil berdiri tiba-tiba Siti Maimunah jatuh terlentang dan tidak sadarkan diri. Setelah 10 menit tidak sadar dan distimulasi dengan balsem merah Cap Lang, Siti Maimunah terbangun. Setelah terbangun, Siti Maimunah mengeluh ulu hatinya nyeri, penuh, dan mual. Ia juga mengeluh sakit kepala. Sebelum presentasi Siti terlihat lelah, gelisah dan mengantuk. Setelah Siti Maimunah tersadar, dosen konsulen melakukan pemeriksaan vital sign terhadap Siti Maimunah: o Kesadaran: Eye: membuka spontan, Movement: bergerak mengikuti perintah, Verbal: kata-kata jelas dan berorientasi baik. o Tekanan darah: 135/95 mmHg o Denyut nadi: 96x/menit o Laju respirasi: 26x/menit o Temperatur axilla: 36,7 C Pemeriksaan khusus:

description

asasasasasasa

Transcript of Skenario a Blok Vi

SKENARIO A BLOK VI

Pada hari Senin malam, Siti Maimunah, Coas FK UMP. Bertugas jaga dan baru bisa tidur

pukul 03.00 dini hari dan harus bangun pada pukul 05.00 dini hari. Pada hari Selasa, Siti

Maimunah baru pulang setelah Maghrib dan tertidur pukul 02.00 dini hari serta bangun pada

pukul 05.00 karena ia harus belajar dan mempersiapkan Power Point presentasi laporan kasus.

Pada hari Rabu pukul 08.00 WIB, Siti Maimunah mempresentasikan laporan analisa

kasus Kepaniteraan Penyakit Dalam. Ketika presentasi sambil berdiri tiba-tiba Siti Maimunah

jatuh terlentang dan tidak sadarkan diri. Setelah 10 menit tidak sadar dan distimulasi dengan

balsem merah Cap Lang, Siti Maimunah terbangun. Setelah terbangun, Siti Maimunah mengeluh

ulu hatinya nyeri, penuh, dan mual. Ia juga mengeluh sakit kepala. Sebelum presentasi Siti

terlihat lelah, gelisah dan mengantuk.

Setelah Siti Maimunah tersadar, dosen konsulen melakukan pemeriksaan vital sign

terhadap Siti Maimunah:

o Kesadaran: Eye: membuka spontan, Movement: bergerak mengikuti perintah, Verbal:

kata-kata jelas dan berorientasi baik.

o Tekanan darah: 135/95 mmHg

o Denyut nadi: 96x/menit

o Laju respirasi: 26x/menit

o Temperatur axilla: 36,7○ C

Pemeriksaan khusus:

o Kepala:

Regio occipitalis : teraba benjolan berdiameter 4cm dan nyeri tekan

Mata: konjungtiva hiperemis

Lain-lain dalam batas normal

o Thoraks:

Paru dalam batas normal

Jantung dalam batas normal

o Abdomen: dalam batas normal, hepar dan lien tidak teraba, bising usus normal

o Ekstremitas: dalam batas normal, refleks fisiologis (+) normal, refleks patologis (-)

I. KLARIFIKASI ISTILAH

1. Coas = (Yola)

2. Laporan kasus =

3. Kepaniteraan =

4. Penyakit Dalam =

5. Tidak sadarkan diri =

6. Terlentang =

7. Distimulasi = (Mitra)

8. Balsem = (Muti)

9. Mual = (Egyd)

10. Nyeri = (Gusti)

11. Sakit Kepala = (Muti)

12. Gelisah = (Pandu)

13. Mengantuk = (Muti)

14. Lelah = (Desi)

15. Vital Sign = (Gusti)

16. Movement = (Muti)

17. Verbal = (Muti)

18. Berorientasi = (Pandu)

19. Konjungtiva hiperemis

20. Benjolan = (Adit dan Mitra)

21. Refleks fisiologis = (Yolanda, Pandu)

22. Refleks patologis = (Pandu)

23. Bising usus = (Mitra)

24. Lien = (Desi)

25. Regio occipital = (Vini)

26. Thoraks = (Vini)

27. Tekanan darah =

28. Denyut nadi =

29. Laju respirasi =

30. Temperatur axilla = (Egyd)

31. Ulu hati

II. IDENTIFIKASI MASALAH

1. Pada hari Senin malam, Siti Maimunah, Coas FK UMP. Bertugas jaga dan baru

bisa tidur pukul 03.00 dini hari dan harus bangun pada pukul 05.00 dini hari. Pada

hari Selasa, Siti Maimunah baru pulang setelah Maghrib dan tertidur pukul 02.00

dini hari serta bangun pada pukul 05.00 karena ia harus belajar dan

mempersiapkan Power Point presentasi laporan kasus.

2. Pada hari Rabu pukul 08.00 WIB, Siti Maimunah mempresentasikan laporan

analisa kasus Kepaniteraan Penyakit Dalam. Ketika presentasi sambil berdiri tiba-

tiba Siti Maimunah jatuh terlentang dan tidak sadarkan diri.

3. Setelah 10 menit tidak sadar dan distimulasi dengan balsem merah Cap Lang, Siti

Maimunah terbangun.

4. Setelah terbangun, Siti Maimunah mengeluh ulu hatinya nyeri, penuh, dan mual.

Ia juga mengeluh sakit kepala.

5. Sebelum presentasi Siti terlihat lelah, gelisah dan mengantuk.

6. Setelah Siti Maimunah tersadar, dosen konsulen melakukan pemeriksaan vital

sign terhadap Siti Maimunah:

o Kesadaran: Eye: membuka spontan, Movement: bergerak mengikuti

perintah, Verbal: kata-kata jelas dan berorientasi baik.

o Tekanan darah: 135/95 mmHg

o Denyut nadi: 96x/menit

o Laju respirasi: 26x/menit

o Temperatur axilla: 36,7○ C

7. Pemeriksaan khusus:

o Kepala:

Regio occipitalis : teraba benjolan berdiameter 4cm dan nyeri tekan

Mata: konjungtiva hiperemis

Lain-lain dalam batas normal

o Thoraks:

Paru dalam batas normal

Jantung dalam batas normal

o Abdomen: dalam batas normal, hepar dan lien tidak teraba, bising usus

normal

o Ekstremitas: dalam batas normal, refleks fisiologis (+) normal, refleks

patologis (-)

III. ANALISIS MASALAH

1. Pada hari Senin malam, Siti Maimunah, Coas FK UMP. Bertugas jaga dan baru

bisa tidur pukul 03.00 dini hari dan harus bangun pada pukul 05.00 dini hari. Pada

hari Selasa, Siti Maimunah baru pulang setelah Maghrib dan tertidur pukul 02.00

dini hari serta bangun pada pukul 05.00 karena ia harus belajar dan

mempersiapkan Power Point presentasi laporan kasus.

a. Bagaimana fisiologis tidur? (Desi, Muti)

b. Apa saja sistem yang terlibat tentang tidur? (Gusti, Vini)

c. Bagaimana akibat jika kurang tidur? (Egyd, Desi)

d. Apa saja sistem yang terganggu jika kurang tidur? (Muti, Gusti)

e. Apa saja faktor yang mempengaruhi kurang tidur? (Vini, Egyd)

f. Bagaimanakah homeostatis tubuh saat kurang tidur? (Desi, Gusti, Vini)

2. Pada hari Rabu pukul 08.00 WIB, Siti Maimunah mempresentasikan laporan

analisa kasus Kepaniteraan Penyakit Dalam. Ketika presentasi sambil berdiri tiba-

tiba Siti Maimunah jatuh terlentang dan tidak sadarkan diri.

a. Apa yang menyebabkan Siti Maimunah jatuh terlentang dan tidak sadarkan

diri? (Mitra, Adit, Pandu)

b. Apa saja sistem yang terlibat pada saat jatuh terlentang dan tidak sadarkan

diri? (Arti, Yola)

c. Bagaimana akibat dari jatuh terlentang? (Pandu, Adit)

Gegar otak ringan

Keseimbangan tubuh terganggu karena dibagian belakang kepala

terdapat otak kecil yang merupakan pusat pengendali keseimbangan

Pusing

tidak sadar, dapat disebabkan perdarahan dalam rongga kepala

(perdarahan epidural, subdural), atau akibat pembengkakan (edema)

otak, terkenanya pusat kesadaran saat kepala terbentur

tidak sadar, dapat disebabkan perdarahan dalam rongga kepala

(perdarahan epidural, subdural), atau akibat pembengkakan (edema)

otak, terkenanya pusat kesadaran saat kepala terbentur

pembengkakan otak sehingga penglihatan menjadi terganggu atau buta

dalam beberapa hari

Sumber : Jurnal Universitas Sumatera Utara volume ke 3 tahun 2008

Dra. Rahayu Ginintasasi. Msi tentang Kesadaran

d. Bagaimana mekanisme tubuh pada saat tidak sadarkan diri? (Mitra,Arti)

e. Bagaimana (fisiologis/patofisiologis) tubuh saat tidak sadarkan diri? (Yola,

Adit)

f. Apa saja macam-macam gangguan kesadaran? (Pandu, mitra)

Pingsan (sinkop) Kondisi kehilangan kesadaran yang mendadak

dan biasanya sementara yang disebabkan boleh kurangnya aliran darah

dan oksigen ke otak

Shock keadaan kesehatan yang mengancam jiwa ditandai dengan

ketidakmampuan tubuh menyediakan oksigen untuk mencukupi

kebutuhan jaringan

Lena Sirkulasi darah ke otak berkurang

g. Adakah tingkatan dalam hilangnya kesadaran? Jelaskan! (Arti, Yola)

3. Setelah 10 menit tidak sadar dan distimulasi dengan balsem merah Cap Lang, Siti

Maimunah terbangun.

a. Apa saja komposisi dari balsem? (Muti, Pandu)

Komposisi tiap 10mg mengandung :

Oleun Caryophylli 400mg

Oleum Cinnamomum 500mg

Oleum Cajuputi 1,1g

Champora 1g

Mentholum 2g

Paraffinum solidum 2g

Vaselinum Flavum 10g

b. Bagaimana cara penggunaan balsem secara umum? (Mitra, Muti)

c. Apa saja manfaat serta efek samping dari penggunaan balsem? (Yola, Mitra)

Manfaat dan efek samping..

Manfaat : Membantu meredakan pusing, masuk angin, pegel – pegel dan gatal

– gatal

Efek samping : iritasi pada kulit

d. Jelaskan macam-macam bentuk sediaan obat (BSO)? Hubungkan dengan

kasus! (Pandu, Muti)

e. Mengapa Siti Maimunah terbangun setelah distimulasi dengan menggunakan

balsem? (Adit, Arti, Yola)

Balsem ada kandungan mentholium dari ester/eter.. memiliki bau khas yang

dapat membangkitkan sistem saraf otonom berupa saraf simpatik kemudian

bau ini akan mengantar ke reseptor olfaktoris yang akan mengontak epitel

olfaktori setelah dia mengontak epitel olfaktori akan melewati lapisan tipis

mucus lalu akan dihantar ke syaraf olfaktoris yang merespon bau sehingga

sadar

Sumber :

f. Bagaimanakah cara kerja balsem sehingga membuat Siti Maimunah tersadar?

(sistem) (Mitra, Pandu)

g. Dimanakah pusat kesadaran seseorang? Medulla oblongata (Arti, Vini)

h. Bagaimana hubungan kesadaran dengan saraf sensorik? (Adit, Gusti)

4. Setelah terbangun, Siti Maimunah mengeluh ulu hatinya nyeri, penuh, dan mual.

Ia juga mengeluh sakit kepala.

a. Mengapa Siti Maimunah mengeluh ulu hati nyeri, penuh, mual dan sakit

kepala pada kasus ini? (Desi, Mitra)

b. Bagaimanakah mekanisme ulu hati nyeri, penuh dan mual dalam kasus ini?

(Muti, Gusti, Egyd)

Irama sirkadian dapat terjadi karena mual, pusingMual terjadi gang

c. Bagaimanakah mekanisme sakit kepala pada kasus ini? (Egyd, Vini, Arti)

Sakit kepala kurang oksigen masuk ke otak sehingga terjadi kontraksi di

serabut – serabut di otak

d. Apa saja sistem yang terlibat dari nyeri, penuh dan mual pada ulu hati serta

sakit kepala? (Arti, Gusti)

Nyeri ulu hati

Penuh dan Mual Digestive

Sakit Kepala

5. Sebelum presentasi Siti terlihat lelah, gelisah dan mengantuk.

a. Mengapa sebelum presentasi Siti terlihat lelah, gelisah dan mengantuk?

(Pandu, Desi)

Pada saat mau tidur sistem pada batang otak yaitu BSR (bulbar

synchronizing region) melepaskan serum serotonin dari neuron Rafe,

serum seratonin merupakan zat transmitter yang dihubungkan dengan

timbulnya keadaan tidur, efek serum seratonin akan direspon tubuh

dengan timbul rasa ngantuk.

Gelisah keadaan siaga yang berkepanjangan sering dikaitkan

dengan gangguan fungsi pikiran yang progresif dan bahkan kadang –

kadang dapat menyebabkan aktifitas prilaku yang upnormal dari

sistem saraf

Penumpukan asam laktat, itu dari kortisol merangsang

glukoneogenesis, kortisol itu ada karena ada stress yang terjadi,

penumpukan asam laktat di tubuh menimbulkan lelah

b. Bagaimanakah mekanisme lelah, gelisah dan mengantuk? (Vini, Desi)

Penumpukan asam laktat, itu dari kortisol merangsang

glukoneogenesis, kortisol itu ada karena ada stress yang terjadi,

penumpukan asam laktat di tubuh menimbulkan lelah

Gelisah keadaan siaga yang berkepanjangan sering dikaitkan

dengan gangguan fungsi pikiran yang progresif dan bahkan kadang –

kadang dapat menyebabkan aktifitas prilaku yang upnormal dari

sistem saraf

Pada saat mau tidur sistem pada batang otak yaitu BSR (bulbar

synchronizing region) melepaskan serum serotonin dari neuron Rafe,

serum seratonin merupakan zat transmitter yang dihubungkan dengan

timbulnya keadaan tidur, efek serum seratonin akan direspon tubuh

dengan timbul rasa ngantuk

c. Apa saja sistem yang terlibat jika merasa lelah, gelisah dan mengantuk?

(Pandu, Yola)

Merasa lelah sistem digestive

Gelisah Endokrin

Mengantuk Neurologi

6. Setelah Siti Maimunah tersadar, dosen konsulen melakukan pemeriksaan vital

sign terhadap Siti Maimunah:

o Kesadaran: Eye: membuka spontan, Movement: bergerak mengikuti

perintah, Verbal: kata-kata jelas dan berorientasi baik.

o Tekanan darah: 135/95 mmHg

o Denyut nadi: 96x/menit

o Laju respirasi: 26x/menit

o Temperatur axilla: 36,7○ C

a. Apa saja pemeriksaan yang termasuk vital sign? (Muti, Yola)

b. Bagaimanakah cara pemeriksaan vital sign? (Gusti, Pandu)

Denyut nadi Gelombang darah yang dapat dirasakan karena

dipompa kedalam arteri oleh kontraksi ventrikel kiri jantung. Denyut

nadi diatur oleh sistem saraf otonom

Tekanan darah diukur pada pemeriksaan tekanan darah yaitu

tekanan maksimal pada dinding arteri selama kontraksi ventrikel kiri,

tekanan diastolik yaitu tekanan minimal selama relaksasi dan tekanan

nadi

Laju Respirasi

c. Bagaimanakah interpretasi vital sign dalam kasus ini? (Muti, Yola, Pandu)

Laju respirasinya cepat normal 14-20x per menit

Denyut Nadi 60-110x/menit

Tekanan darah normal

Sistol diastol

<120 <80 normal

120-139 80-89 pre hipertensi

140-159 90-99 stadium 1

>_ 160 >_100 stadium 2

Denyut nadi normal

Temperatur axilla normal

d. Mengapa dalam pemeriksaan vital sign hanya tiga hal yang diperiksa? (Gusti,

Yola)

e. Apa makna dari kesadaran: Eye: membuka spontan, Movement: bergerak

mengikuti perintah, Verbal: kata-kata jelas dan berorientasi baik? (Muti,

Pandu)

7. Pemeriksaan khusus:

o Kepala:

Regio occipitalis : teraba benjolan berdiameter 4cm dan nyeri tekan

Mata: konjungtiva hiperemis

Lain-lain dalam batas normal

o Thoraks:

Paru dalam batas normal

Jantung dalam batas normal

o Abdomen: dalam batas normal, hepar dan lien tidak teraba, bising usus

normal

o Ekstremitas: dalam batas normal, refleks fisiologis (+) normal, refleks

patologis (-)

a. Apa makna terdapatnya benjolan pada regio occipital Siti Maimunah? (Arti,

Desi)

b. Mengapa jatuh terlentang dapat menyebabkan terjadinya benjolan dan

bagaimana mekanismenya? (Mitra, Adit)

c. Apa yang menyebabkan konjungtiva hiperemis? (Adit, Desi)

d. Bagaimana urutan prosedur dan apa saja bagian yang diperiksa dalam

pemeriksaan khusus? (Arti, Adit)

e. Jelaskan apa yang dimaksud dengan bising usus? (Mitra, Desi)

f. Mengapa bisa terjadi bising usus? (Arti, Mitra)

g. Bagaimana interpretasi dari pemeriksaan khusus dalam kasus ini? (Desi,

Adit)

h. Bagaimana pandangan Islam dalam kasus ini? (Semua)

IV. HIPOTESIS

Siti Maimunah, Coas FK UMP, mengalami gangguan irama sirkadian sehingga

dia menyebabkan gangguan kesadaran dan keseimbangan.

V. KERANGKA KONSEP

Kurangnya waktu tidur

Gangguan kesadaran dan keseimbangan

Pingsan

VI. LEARNING ISSUE

1. Fisiologi dan patofisiologi tidur (Desi, Vini, Egyd, Muti, Gusti)

2. Sistem Saraf Pusat (tidur, kesadaran, keseimbangan, saraf sensorik) (Adit, Vini,

Gusti, Arti, Yola)

3. Fisiologi/patofisologi jatuh dan tidak sadarkan diri (Mitra, Yola, Arti, Pandu, Adit)

4. Farmasi dan farmakologi (BSO, balsem) (Pandu, Mitra, Yola, Muti)

5. Ulu hati nyeri, penuh dan mual (Muti, Desi, Gusti, Mitra)

6. Sakit kepala (Egyd, Arti, Adit, Vini)

7. Lelah, gelisah dan mengantuk ( Pandu, Vini, Desi,)

8. Vital sign (Gusti, Yola, Pandu, Muti)

9. Pemeriksaan khusus (Arti, Mitra, Desi, Adit)

10. Pandangan Islam (semua)

Fungsi tidur

Restoratif, homeostatif, thermoregulasi dan cadangan energi normal..

Dia kurang tidur, kurang tidur peningkatan penggunaan energi, berarti oksigen banyak

dibutuhke, penurunan temperatur tubuh, peningkatan norefinefrin dan penurunan tiroksin plasma

Irama sirkadian diatur oleh hormon melatonin

ACTH Adrenokortikotropik = memelihara pertumbuhan dan perkembangan normal korteks

adrenal dan merangsang kortisol, hormon kortisol terlibat dalam respon stress dan meningkatkan

tekanan darah dan kadar gula darah (bertanggung jawab untuk memulihkan homeostasis) dalam

respon terhadap stress

GH Mengatur metabolisme lipid dan karbohidrat

TSH merangsang seksresi kelenjar thyroid

Hematom karena ada pembengkakan yang isis=nya cairan karena ada kasasi

LH