Skenario 4 Dmf

download Skenario 4 Dmf

of 5

description

bab 1 dan 2 skenario 4 dmf 1

Transcript of Skenario 4 Dmf

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangSaliva adalah suatu cairan di rongga mulut yang disekresi oleh kelenjar saliva dan dialirkan ke dalam rongga mulut melalui sebuah saluran (ductus). Saliva terdiri dari 98% air dan selebihnya adalah elektrolit, mukus dan enzim-enzim . Kelenjar saliva merupakan organ yang terbentuk dari sel sel khusus yang mensekresi saliva. Berdasarkan ukurannya, kelenjar saliva dibedakan menjadi dua yaitu kelenjar saliva mayor dan minor. Kelenjar saliva mayor terdiri atas kelenjar parotis, kelenjar submandibularis, dan kelenjar sublingualis. Sedangkan kelenjar saliva minor terdiri atas kelenjar labial, kelenjar bukal, kelenjar palatina, kelenjar lingualis anterior, kelenjar lingualis posterior, dan kelenjar glossopalatinus. Saliva mempunyai fungsi penting yaitu untuk melicinkan dan membasahi rongga mulut sehingga dapat membantu proses pengunyahan dan penelanan, berperan dalam proses pencernaan makanan melalui enzim ptyalin dan amilase, berperan dalam proses pembekuan dan penyembuhan luka terdapat faktor pembekuan darah dan epidermal growh factor, berperan dalam proses pengecapan rasa, membantu dalam proses berbicara, berfungsi sebagai buffer, antibakteri, mencegah proses karies, dan menjaga oral hygine dalam rongga mulut. Terkadang dalam memproduksi saliva, kelenjar saliva dapat mengalami kelainan baik yang bersifat non neoplastik maupun yang bersifat neoplastik. Kelainan tersebut dapat dikarenakan oleh adanya infeksi bakteri maupun virus, terjadi trauma pada kelenjar saliva, dan kelainan kongenital. Adanya kelainan pada kelenjar saliva dapat menyebabkan masalah pada rongga mulut karena fungsi saliva berkurang.

1.2 SkenarioSeorang laki laki berusia 16 tahun datang ke RSGM Universitas Jember dengan keluhan adanya pembengkakan pada daerah dasar mulut. Pembengkakan timbul sejak 2 minggu yang lalu tidak disertai rasa sakit. Pernah dibawa ke puskesmas 5 hari yang lalu dan mendapat perawatan antibiotika tetapi, pembengkakan tidak hilang/sembuh. Dari anamnesis riwayat penyakit terdahulu, sekitar usia 12 tahun pasien mengatakan pernah mengalami pembengkakan pada pipi kanan di depan telinga yang meluas sampai sudut rahang yang disertai rasa sakit dan demam. Penyakit tersebut sembuh sendiri setelah 2 minggu kemudian. Pada saat itu banyak teman teman sekolahnya juga menderita penyakit yang sama. Pada pemeriksaan klinis ekstraoral kondisi sekarang, terdapat pembengkakan pada daerah submandibulakanan, palpasi lunak dan tidak sakit. Pada pemeriksaan intraoral terdapat pembengkakan pada dearah bawah lidah di daerah frenulum lingualis dan berwarna kemerahan, jika ditekan terasa sakit dan tidak ada fistula dan tidak ada pus discharge. Pemeriksaan gigi geligi terdapat karies profunda perforasi pada gigi 16 dan 46. Pemeriksaan vitalitas gigi negatif (tidak bereaksi), lidah tidak ada kelainan. Dokter menduga kelainan tersebut berasal dari kelainan pada ductus kelenjar ludah sub mandibular yang tidak berhubungan dengan penyakit yang pernah diderita pada usia 12 tahun yang lalu dan bersifat non neoplastik. Untuk memastikan diagnosa dokter merencanakan pemeriksaan Sialografi. Diskusikan penyakit terdahulu dan sekarang yang mungkin diderita pasien.

1.3 Rumusan Masalah1. Apa saja faktor, klasifikasi, gejala, dan patogenesis infeksi kelenjar saliva ?2. Bagaimana infeksi kelenjar saliva dapat menular dan apa saja yang dapat menjadi media penularannya ?3. Apa ada pemeriksaan selain sialografi untuk memeriksa kelenjar saliva dan bagaimana caranya ?

1.4 PR1. Apa yang dimaksud dengan hiperlipidemia ?2. Apa saja etiologi dari penyakit sialadenitis skleroting kronis ?3. Bagaimana patogenesis dari penyakit sialadenitis skleroting kronis ?

1.5 Tujuan Pembelajaran1. Mengetahui dan memahami anatomi Landmark dari kelenjar saliva2. Mengetahui dan memahami etiologi penyakit non neoplastis kelenjar saliva3. Mengetahui dan memahami patogenesis penyakit non neoplastis kelenjar saliva4. Mengetahui dan memahami gejala dan tanda klinis penyakit non neoplastis kelenjar saliva5. Mengetahui dan memahami pemeriksaan penyakit non neoplastis kelenjar saliva

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

Saliva merupakan salah satu dari cairan di rongga mulut yang diproduksi oleh kelenjar saliva dan dialirkan ke dalam rongga mulut melalui suatu saluran. Saliva terdiri dari 98% air dan selebihnya adalah elektrolit, mukus dan enzim-enzim. Saliva diekskresi hingga 0.5 1.5 liter oleh tiga kelenjar saliva mayor dan kelenjar saliva minor yang berada di sekitar mulut.Kelenjar saliva merupakan organ yang terbentuk dari sel sel khusus yang mensekresi saliva. Berdasarkan ukurannya, kelenjar saliva dibedakan menjadi dua yaitu kelenjar saliva mayor dan minor. Kelenjar-kelenjar saliva mayor terletak agak jauh dari rongga mulut, menghasilkan 95% total volume saliva dan sekretnya disalurkan melalui duktusnya kedalam rongga mulut. Kelenjar saliva mayor terdiri dari kelenjar parotis, kelenjar submandibularis, dan kelenjar sublingualis.1. Kelenjar parotis adalah kelenjar terbesar dengan berat 20 - 30 gram pada dewasa. Kelenjar parotis terletak pada bagian samping wajah atau pada bagian bawah dan bagian depan telinga. Kelenjar ini bersifat serous. Kelenjar parotis menghasilkan 25% dari jumlah total volume saliva.2. Kelenjar submandibular adalah kelenjar dengan berat 8 - 10 gram, terletak pada dasar mulut di bawah korpus mandibula dan meluas ke sisi leher melalui bagian tepi bawah mandibula. Kelenjar ini bersifat campuran dan yang paling dominan bersifat serous. Kelenjar submandibula menghasilkan 60 65% dari total volume saliva.3. Kelenjar sublingual adalah sepasang kelenjar dengan berat 2 - 3 gram, terletak pada otot mylohyoid meluas ke lateral terhadap mandibula dan ke medial terhadap otot geniolosus. Kelenjar ini bersifat campuran dengan sifat yang paling dominan adalah mukus. Kelenjar sublingual menghasilkan 10% dari total volume saliva.Sebagian kecil dari saliva dihasilkan oleh kelenjar saliva minor yang terdiri dari kelenjar labial, kelenjar bukal, kelenjar palatina, kelenjar lingualis anterior, kelenjar lingualis posterior, dan kelenjar glossopalatinusSaliva mempunyai fungsi yang sangat penting untuk kesehatan rongga mulut karena mempunyai hubungan dengan proses biologis yang terjadi dalam rongga mulut. Fungsi saliva dalam rongga mulut adalah melicinkan dan membasahi rongga mulut sehingga dapat membantu proses pengunyahan dan penelanan, berperan dalam proses pencernaan makanan melalui enzim ptyalin dan amilase, berperan dalam proses pembekuan dan penyembuhan luka terdapat faktor pembekuan darah dan epidermal growh factor, berperan dalam proses pengecapan rasa, membantu dalam proses berbicara, berfungsi sebagai buffer, antibakteri, mencegah proses karies, dan menjaga oral hygine dalam rongga mulut. Fungsi saliva dapat terganggu apabila pada kelenjar saliva mengalami kelainan. Kelainan pada kelenjar saliva dapat dibagi menjadi kelainan neoplastik dan non neoplastik. Kelainan yang bersifat non neoplastik adalah kelainan yang disebabkan oleh adanya perubahan pertumbuhan dan perkembangan sel sehingga sel tersebut tidak mencapai pertumbuhan atau dapat menimbulkan suatu perubahan patologis. Apabila kelainan pertumbuhan tersebut terus terjadi, maka dapat mengakibatkan kelainan yang bersifat neoplastik.