Skenario 2 Gastro

36
SKENARIO 2 BLOK GASTROENTEROHEPATOLOGY SGD X

description

Gastro

Transcript of Skenario 2 Gastro

Page 1: Skenario 2 Gastro

SKENARIO 2BLOK

GASTROENTEROHEPATOLOGY

SGD X

Page 2: Skenario 2 Gastro

SKENARIO II

Seorang mahasiswa FK UISU usia 19 tahun sedang makan siang disebuah rumah makan yang menyajikan makanan-makanan dengan rasa pedas. Ia sangat lapar karena ia tidak sempat sarapan pagi harinya. Ia makan dengan porsi yang banyak da terburu-buru sehingga ia mengunyah hanya 2-3 kali dan langsung menelan makanannya. Sebelumnya ia sering terlambat makan karena kegiatan perkuliahan yang sangat padat. Beberapa menit setelah makan ia merasa perutnya sangat penuh, sehingga ia merasa sebah, mual dan ingin muntah. Beberapa jam setelah itu, ia merasa perutnya mules dan ia buang besar dengan konsistensi feces lembek.

Page 3: Skenario 2 Gastro

1.Apakah ada hubungan makan pedas banyak makan,mengunyah 2-3 kali dengan keluhan perut mules dan BAB dgn konsistensi feces lembek?Ada,

hubungan dengan perut mules : banyak makan + mengunyah 2-3 x (molekul besar) aktivitas peristaltik meningkat mules

hubungan dengan feces lembek : makanan pedas (zat kapsaisin) produksi endorphin feces lembek

Page 4: Skenario 2 Gastro

2.Bagaimana mekanisme mules?

makanan kimus (lambung) usus (duodenum) dinding duodenum meregang gerakan peristaltik mules

Page 5: Skenario 2 Gastro

4.Apakah ada hubungan telat makan dgn keluhan sipasien yg mual muntah?

ada,karena telat makan asam lambung

meningkat impuls iritatifif mual muntah

Page 6: Skenario 2 Gastro

3.Apa yg menyebabkn si pasien mual muntah dan sebah dan mekanismenya?jelaskan!

mual : rasa tidak enak diperutpeningkatan asam lambungdistensi/iritasi lambung mualmuntah : adanya hantaran impuls kemedulla oblongatakontraksi otot diafragma spincter oesophagus relaksasi makanan terdorong keatas(refluks)muntah

Page 7: Skenario 2 Gastro

5.Jelaskan 4 proses dasar sistem pencernaan beserta pengertiannya !

Pencernaan :penguraian makanan dari struktur/molekul besar menjadi lebih sederhana/kecil

Absorpsi :penyerapan yang dilakukan usus halus,memindahkan sari makanan setelah proses pencernaan berhenti dr sal.pencernaan ke dalam darah

Motilitas :pergerakan makanan melalui saluran pencernaan

Sekresi :pelepasan sejumlah getah pencernaan kedalam sal.pencernaan

Page 8: Skenario 2 Gastro

6.BAGAIMANA FISIOLOGI DARI MEKANISME SISTEM PENCERNAAN?

Rongga mulut

lambung

Usus halus

esofagus

pharynx

Usus besar

-Rectum-anus

-proses pencernaan

-sekresi enzim

amilase

-pencernaan-sekresi pepsin

-sekresi amylase (pancreas)

-sekresi lipase (pancreas)

-sekresi empedu (hepar)

-absorbsi air & elektrolit

(k.empedu)-tripsin &

kemotripsin-absorbsi-motilitas

Proses menela

n

motilitas

Kel.tambahan

-absorbsi-motilitas

Page 9: Skenario 2 Gastro

7.Sebutkan 4 faktor yg berperan dalam pengaturan sistem pencernaan?

Innervasi Hormonal vaskularisasi

Page 10: Skenario 2 Gastro

TOPIC TREE

Mahasiswa 19 tahun

Pergerakan,pencernaan,absorpsi, sekresi sal.pencerna

•Makanan pedas•Makan dengan porsi banyak dan terburu-buru •Mengunyah 2-3 x

•Perut terasa penuh •Mual,muntah, sebah•Feses lembek

Fungsi komponen

sal.pencernaan

Fisiologi saluran pencernaan

Riwayat terdahulu

Sering terlambat makan

Page 11: Skenario 2 Gastro

LEARNING ISSUE

1. Mekanisme sebah.mual muntah2. Mekanisme mules .3. Mekanisme pencernaan dari rongga mulut

usus besar.4. Menjelaskan 4 faktor yg mempengaruhi

sistem pencernaan.5. Innervasi dan hormonal dari sitem

pencernaan.6. Menjawab cpm7. Cari topic tree

Page 12: Skenario 2 Gastro

FUNGSI KOMPONEN SALURAN CERNA

Rongga mulut Organ Fungsi Sekresi

Gigi- geligi Menggiling dan mengunyah makanan

Tidak ada

Pipih daan bibir Manipulasi makanan pada posisi di antara gigi

Liur berasal dari kelenjar bucca, sifatnya mucus

lidah Manipulasi makanan pada posisi di antara gigi, membersihkan gigi dan cita rasa

Mucus dan sebagian kecil cairan serous

Page 13: Skenario 2 Gastro

Kelenjar liur Organ Fungsi Sekresi

Kelenjar parotis Sekresi liur melalui saluran bagian posterior dan superior dari rongga mulut

Hanya bentuk serous dan enzim amilase

Kelenjar submandibular

Sekresi liur berasal dari bagian dasar rongga mulut

Liur serous, amylase dan liur mukus

Kelenjar sublingual Sekresi liur berasal dari bagian dasar rongga mulut

Hanya liur berbentuk mukus

Pharynx Proses menelan (gerekan bolus) menuju oesofagus, fungsi pernafasan

Sebagian mukus

Esofagus Gerakan bolus adanya peristaltic dari pharynx menuju oesofagus

Mukus

Page 14: Skenario 2 Gastro

Lambung Pengadukan makanan, enzimatik, simpanan

pencernaan dan penyerapan

Organ Fungsi Sekresi

Sel mukus Pelindung dinding lambung oleh mukus

Mukus

Sel parietal Menurunkan pH lambung

HCL

Sel argentaffin Penyerapan vitamin B12

Faktor intrinsic

Sel utama Pencernaan protein Pepsin

Sel endokrin Mengatur sekresi dan pergerakan

Gastrin

Page 15: Skenario 2 Gastro

Kelenjar tambahan

Organ Fungsi Sekresi

Hati Sekresi empedu ke duodenum

Empedu, ion bikarbonat

Kandung empedu Penyimpanan empedu; menyerapan air dan elektrolit menjadi konsentrasi empedu

Tidak ada sekresi

Pankreas Sel endokrin

Sekresi enzim dan bikarbonat ke duodenum

Tripsin, kimotripsi, karboksipeptidase, pankreatik lipase, ribonuklease, seoksiribonuklease, kolesterol,esterase, ion bikarbonat

Page 16: Skenario 2 Gastro

Mules adalah salah satu tanda keluhan pencernaan manusia misalnya

maag,mual disertai muntah, konstipasi, diare, atau keluhan pencernaan lainnya.

Page 17: Skenario 2 Gastro

Konsistensi feses Lembek

Banyak air dan elektrolit yang terbuang , karena waktu yg

tersedia utk penyerapan berkurang

Peningkatan motilitas usus

Peningkatan produk sekretori , termasuk mukus

Iritasi usus oleh patogen mempengaruhi

lapisan mukosa usus

Perut Mules

Telat makan pengeluaran HCL

Page 18: Skenario 2 Gastro

TAHAP-TAHAP PENCERNAAN PADA MANUSIA MotilitasMotilitas mengacu pada kontraksi otot yang mencampur

dan mendorong isi saluran pencernaan. Otot polos di saluran pencernaan terus menerus berkontraksi dengan kekuatan rendah yang disebut tonus. Terhadap aktivitas tonus yang terus menerus terdapat dua jenis dasar motilitas pencernaan:

Gerakan propulsif (mendorong) yaitu gerakan memajukan isi saluran pencernaan ke depan dengan kecepatan yang berbeda-beda. Kecepatan propulsif bergantung pada fungsi yang dilaksanakan oleh setiap organ pencernaan.

Gerakan mencampur memiliki fungsi ganda. Pertama, mencampur makanan dengan getah pencernaan. Kedua, mempermudah penyerapan dengan memajankan semua bagian isi usus ke permukaan penyerapan saluran pencernaan.

Page 19: Skenario 2 Gastro

SekresiPelepasan sejumlah getah pencernaan disekresikan

ke dalam lumen saluran pencernaan oleh kelenjar-kelenjar eksokrin. Sekresi tersebut dikeluarkan ke dalam lumen saluran pencernaan karena adanya rangsangan saraf dan hormon sesuai.

Page 20: Skenario 2 Gastro

PencernaanPencernaan merupakan proses penguraian

makanan dari struktur yang kompleks menjadi struktur yang lebih sederhana.

Manusia mengonsumsi tiga komponen makanan utama, yaitu:

KarbohidratKebanyakan makanan yang kita makan adalah

karbohidrat dalam bentuk polisakarida.Bentuk karbohidrat yang paling sederhana adalah

monosakarida seperti glukosa, fruktosa, dan galaktosa

Page 21: Skenario 2 Gastro

Protein Protein terdiri dari kombinasi asam amino yang

disatukan oleh ikatan peptida. Protein akan diuraikan menjadi asam amino serta beberapa polipeptida kecil yang dapat diserap dalam saluran pencernaan

Lemak Sebagian besar lemak dalam makanan berada

dalam bentuk trigelsida. Produk akhir pencernaan lemak adalah monogliserida dan asam lemak.

Page 22: Skenario 2 Gastro

Proses pencernaan dilakukan melalui proses hidrolisis enzimatik. Dengan menambahkan H2O di tempat ikatan, lalu enzim akan memutuskan ikatan tersebut sehinggan molekul-molekul kecil menjadi bebas.

Page 23: Skenario 2 Gastro

AbsorpsiProses penyerapan dilakukan di usus halus. Proses

penyerapan memindahkan molekul-molekul  dan vitamin yang dihasilkan setelah proses pencernaan berhenti dari lumen saluran pencernaan ke dalam darah atau limfe.

Page 24: Skenario 2 Gastro

SKEMA PROSES PENCERNAAN

rektumsaekum

Usus besarUsus halus

(pencernaan-motilitas-sekresi-

penyerapan)

Lambung(motilitas-sekresi-

pencernaan)

esofagusFaring

(Perangsangan saraf tekan)

Mulut(mengunyah-

sekresi-menelan)

appendix

Tahap orofaring-tahap esofagus

Page 25: Skenario 2 Gastro
Page 26: Skenario 2 Gastro

PROSES PENCERNAAN DAN ABSORPSI

KarbohidratPencernaan : hidrolisis pati dipengaruhi enzim ptialin

(kelenjar parotidea), asam lambung, enzim amilase (pankreas)

Page 27: Skenario 2 Gastro

Absorpsi :Dimulai dalam Deodenum hingga terbentuk

monosakarida glukosa & galaktosa cepat diabsorpsi dengan transport aktif .

Transport ini mempunyai tempat reseptor untuk molekul glukosa dan ion natrium. Energi pembawa dari luar ke dalam membran adalah perbedaan konsentrasi ion Na di luar dan dalam sel.

Page 28: Skenario 2 Gastro

ProteinPencernaan :Terutama dalam lambung dan bagian atas usus halus.Hidrolisis dipengaruhi pepsin (lambung), enzim tripsin,

kimotripsin, karboksipolipeptidase (usus halus).Absorpsi :Makanan mengandung protein merangsag peningkatan

kandungan nitrogen amino darah porta. Absorpsi asam amino terjadi di usus halus, menumpuk di dalam sel epitel, sebagian dimetabolisme.

Pada keadaan normal beberapa senyawa nitrogen dapat mencapai kolon dan bereaksi dengan bakteri kolon. Amonia akan diserap ke darah porta secara difusi dan sampai ke hati untuk sintesis urea. Transport asam amino akan terjadi dengan adanya transport ion Na.

Page 29: Skenario 2 Gastro

LemakPencernaan :Hidrolisis dipengaruhi oleh enzim lipase

Absorpsi :Lemak yg membentuk emulsi akan dihidrilisis

menjadi asam lemak bebas. Dalam lumen usus akan diabsorpsi. Berdifusi ke permukaan sel epitel mukosa usus, lalu diresintesis menjadi trigliserida dan fosfolipid dan bergabung menjadi kilomikron.

Selanjutnya ke pembuluh limfe dan berakhir di pembuluh darah.

Page 30: Skenario 2 Gastro

PROSES PENCERNAAN DAN ABSORPSI

KarbohidratPencernaan : hidrolisis pati dipengaruhi enzim ptialin

(kelenjar parotidea), asam lambung, enzim amilase (pankreas)

Page 31: Skenario 2 Gastro

Absorpsi :Dimulai dalam Deodenum hingga terbentuk

monosakarida glukosa & galaktosa cepat diabsorpsi dengan transport aktif .

Transport ini mempunyai tempat reseptor untuk molekul glukosa dan ion natrium. Energi pembawa dari luar ke dalam membran adalah perbedaan konsentrasi ion Na di luar dan dalam sel.

Page 32: Skenario 2 Gastro

ProteinPencernaan :Terutama dalam lambung dan bagian atas usus halus.Hidrolisis dipengaruhi pepsin (lambung), enzim tripsin,

kimotripsin, karboksipolipeptidase (usus halus).Absorpsi :Makanan mengandung protein merangsag peningkatan

kandungan nitrogen amino darah porta. Absorpsi asam amino terjadi di usus halus, menumpuk di dalam sel epitel, sebagian dimetabolisme.

Pada keadaan normal beberapa senyawa nitrogen dapat mencapai kolon dan bereaksi dengan bakteri kolon. Amonia akan diserap ke darah porta secara difusi dan sampai ke hati untuk sintesis urea. Transport asam amino akan terjadi dengan adanya transport ion Na.

Page 33: Skenario 2 Gastro

4 faktor yang berperan dalam pengaturan fungsi sistem pencernaan:

1. Fungsi Otonom

Otot Polos

2. Fleksus saraf

intrinsik

3. Saraf Ekstrinsik

4.Hormon saluran

pencernaan

Page 34: Skenario 2 Gastro

PROSES PENYERAPAN

Proses penyerapan (dalam jejunum dan ileum)    nutrisi (asam amino+gula) → epitelium usus halus  → epitelium uniseluler kapiler (laktea)  →  distribusi kilomikron (lemak+kolesterol dilapisi protein) → limfa vena+jantunglaktea, kapiler, dan vena → vili menyatu menyatu  pembuluh portal hati berhubungan dengan hati   →  molekul-molekul organik yang lain  glukosa 0,1%   jantung dan seluruh tubuh.

Page 35: Skenario 2 Gastro

seperti sel otot jantung yang self excitable sebagian sel otot polos merupakan sel pemacu yang tidak memiliki potensial istirahat yang konstan karena potensialmembran nya memperlihatkan variasi yang spontan dan berirama.

jenis aktivitas listrik spontan yang paling menonjol adalah potensial gelombang lambat atau disebut juga Irama listrik dasar

pleksus saraf adalah jaringan sel – sel saraf yang saling berhubungan. terdapat dua jaringan serat saraf yang membentuk pleksus di saluran pencernaan:

pleksusmientrikus( Auerbach )terletak diantara lapisan otot polos longitudinal dan  sirkuler

pleksus submukosa( meisnerr ) yang terletak di submukosa.

Kedua pleksus ini disebut pleksus intrinsik karena keduanya seluruh nya berada di dalamdinding saluran pencernaan. kedua pleksus tersebut terdapat di seluruh saluran pencernaan dari esofagus sampai anus.

Pleksus intrinsik secara langsung mempengaruhi motilitas saluran pencernaan,sekresi getah pencernaan dan hormon pencernaan. jaringan saraf intrinsik terutama bertangguung jawab mengkoordinasikan aktivitas lokal didalam saluran pencernaan

1.fungsi otonom otot polos

2.pleksus saraf intrinsik

Page 36: Skenario 2 Gastro

adalah saraf yang berasal dari luar saluran pencernaan dan mempersarafi berbagai organ pencernaan yaitu serat – serat saraf dari kedua cabang sistem saraf otonom.

Saraf otonom mempengaruhi motilitas dan sekresi saluran pencernaan melalui mofifikasi aktivitas yang sedang berjalan dipleksus intrinsik, sehingga mengubahtingkat sekresi hormon saluran pencernaan atau pada beberapa keadaan, melalui efek langsung pada otot polos dan kelenjar.

Sistem simpatis yang dominan pada situasi fight or flight cenderungmenghambat atau memperlambat kontraksi dan sekresi saluran pencernaan

hormon pencernaan dikeluarkan terutama sebagai respon terhadap perubahan lokal spesifik di isi lumen ( misal nya: ada nya protein, lemak, tau asam ),yang bekerja secara langsung pd sel2 kelenjar endokrin atau tidak langsung melalui pleksus intrinsik, saraf otonom ekstrinsik

3. Saraf Ekstrinsik 4.Hormon pencernaan