Skenario 1 Smstr 2 Blok Cairan

42
Skenario 1 smstr 2 blok cairan “DEHIDARSI”

description

bye

Transcript of Skenario 1 Smstr 2 Blok Cairan

Page 1: Skenario 1 Smstr 2 Blok Cairan

Skenario 1 smstr 2 blok cairan

“DEHIDARSI”

Page 2: Skenario 1 Smstr 2 Blok Cairan

Skenario 1

Seorang remaja 19 tahun di bawa ke IGD RS YARSI karena pingsan

setelah berolahraga. Pada pemeriksaan fisik: tampak lemas, bibir dan lidah kering.

Sebelum di bawa kerumah sakit, temannya telah memberikan larutan pengganti

cairan tubuh. Di RS, penderita segera di berikan infus cairan elektrolit.

Hasil pemeriksaan labolatorium menun jukan : kadar natrium : 130 mEq/l

(normal= 135-147), kalium : 2,5 mEq/l (normal = 3,5-5,5) dan klorida : 95 mEq/l

(normsl= 100-106). Setelah kondisi membaik pasien di perbolehkan pulang dan di

anjurkan untuk minum sesuai dengan etika islam.

Page 3: Skenario 1 Smstr 2 Blok Cairan

SASARAN BELAJAR

LO1. MEMAHAMI DAN MEJELASKAN LARUTAN DAN CAIRAN

LI.1.1 Menjelaskan pengertian larutan dan cairan

LI.1.2 Menjelaskan Klasifikasi larutan dan cairan

LI.1.3 Menjelaskan factor-faktor yang mempengaruhi suatu solute

LO2. Memahami dan Menjelaskan larutan padat cair

LI.2.1 Menjelaskan pengertian dan sifat-sifat larutan padat cair

LI.2.2 Menjelaskan factor-faktor yang mempengaruhi kelarutan pada larutan padat cair

LO3. Memahami keseimbangan cairan tubuh

LI.3.1. Menjelaskan berbagai kompartemen cairan tubuh

LI.3.2. Menjelaskan sumber input-output air

LI.3.3. Mekanisme keseimbangan cairan dalam tubuh

Page 4: Skenario 1 Smstr 2 Blok Cairan

LO4. Memahami gangguan keseimbangan air dalam tubuh (dehidrasi)

LI.4.1. Definisi dehidrasi

LI.4.2. Menjelaskan derajat dehidrasi

LI.4.3. Menjelaskan faktor yang menyebabkan dehidrasi

LI.4.4. Penatalaksanaan dehidrasai

LI.5 Memahami dan Menjelaskan Mengenai mineral: Natrium(Na),Kalium(K),dan Klorida (Cl) , Kalsium (Ca)

LO.5.1 Menjelaskan Sifat, Klasifikasi, Sumber - Sumber dan Kebutuhan Mineral

LO.5.2 Menjelaskan Fungsi dan Metabolisme Mineral

LI.6 Memahami Gangguan Keseimbangan Elektrolit Dalam Tubuh ( Natrium dan Kalium )

LO.6.1 Menjelaskan Gangguan Keseimbangan Natrium (Hiponatremia)

LO.6.2 Menjelaskan Gangguan Keseimbangan Kalium (Hipokalemia)

LI.7 Memahami dan Menjelaskan Etika Minum dalam Islam

LO.7.1 Menjelaskan Tata Cara Etika Minum dalam Islam

Page 5: Skenario 1 Smstr 2 Blok Cairan

LO1. MEMAHAMI DAN MEJELASKAN LARUTAN DAN CAIRAN

LI.1.1 Menjelaskan pengertian larutan dan cairan

Larutan adalah campuran yang homogen dari dua atau lebih macam terdiri dari:

Zat yang terlarut (solute) Yang berada dalam jumlah yang lebih sedikit

Zat pelarut (solvent) Yang berada dalam jumlah lebih banyak

Cairan adalah campuran yang bersifat heterogen. Sifat heterogen ini terlihat dari

partikel-partikel pembentuknya (solut dan solven) yang masih menunjukkan sifat-

sifat dari masing-masing partikel-partikel pembentuk tersebut.

Page 6: Skenario 1 Smstr 2 Blok Cairan

Cairan tubuh mengandung 2 jenis substansi terlarut (zat terlarut)elektrolit : substansi yang berdisosiasi (terpisah) didalam larutan dan akan menghantarkan arus listrik

Kation : ion-ion membentuk muatan positif dalam larutan.

Kation ekstraseluler utama adalah natrium (Na+), sedangkan kation intraseluler utama adalah kalium (K+). Sistem pompa terdapat di dinding sel tubuh yang memompa natrium ke luar dan kalium ke dalam.

Anion : ion-ion yang membentuk muatan negative dalam larutan.

Anion ekstraseluler utama adalah klorida (Cl-), sedangkan anion intraseluler utama dalah ion fosfat (PO43-).

Page 7: Skenario 1 Smstr 2 Blok Cairan

LI 1.2. Menjelaskan Klasifikasi Larutan dan Cairan

1. Berdasarkan kepekatan:

Larutan encer

Larutan pekat

Larutan jenuh

Larutan tak jenuh

2. Berdasarkan daya hantar listrik :

1. Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik, dibedakan atas :

- elektrolit lemah- elektrolit kuat

2. Larutan non elektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik, karena zat terlarutnya di dalam pelarut tidak dapat menghasilkan ion-ion (tidak berion).

3. Berdasarkan kemampuan menyerap

4. Berdasarkan wujud / fasanya

Page 8: Skenario 1 Smstr 2 Blok Cairan

LI 1.3 Menjelaskan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Suatu Kelarutan

Sifat solut dan solven

Suhu

Adanya ion sejenis

Energi Lattice dan Energi Hidrasi

Tekanan

Page 9: Skenario 1 Smstr 2 Blok Cairan

LO.2 MEMAHAMI DAN MENJELASKAN LARUTAN PADAT CAIR

LI 2.1 Menjelaskan pengertian dan sifat-sifat larutan padat cair

Larutan padat cair adalah larutan yang terdiri dari kombinasi solute dan solvent.

Untuk larutan zat padat yang dilarutkan dalam air berlaku ketentuan berikut :

Senyawa yang terdiri dari kation berikut umumnya mudah larut dalam air, yaitu : Li+, Na+, K+, NH4+

Senyawa yang terdiri dari anion berikut umumnya mudah larut dalam air, yaitu : NO3-, ClO3

-, CH3COO-, Cl-, Br-, I-

(kecuali dengan Ag+, Pb+2, Hg+22, SO4

= ( kecuali dengan Pb+2,Sr+2,dan Ba+2)

Semua senyawa yang tidak terdiri dari ion-ion pada I dan II umumnya sulit larut/tidak larut dalam air.

Page 10: Skenario 1 Smstr 2 Blok Cairan

LI 2.2 Menjelaskan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kelarutan pada Larutan Padat Cair

Sifat solut dan solven

Suhu

Adanya ion sejenis

Energi Lattice dan Energi Hidrasi

Tekanan

Page 11: Skenario 1 Smstr 2 Blok Cairan

LO.3 MEMAHAMI KESEIMBANGAN CAIRAN TUBUH

Cairan tubuh adalah larutan yang terdiri

dari air dan zat terlarut. Komponen tunggal

terbesar dari tubuh adalah air. Air adalah

pelarut bagi semua zat terlarut dalam tubuh

baik dalam bentuk suspensi maupun

larutan.

Page 12: Skenario 1 Smstr 2 Blok Cairan

LI 3.1. Menjelaskan Berbagai Kompartemen Cairan Tubuh

Komposisi Cairan :

Pada CIS-Kation : K+-Anion : PO4 dan protein-protein bermuatan negative

Pada CES- Kation : Na+, K+, Ca++, Mg++-Anion : Cl-, HCO3-(Bikarbonat), HPO42-

(Posfat), SO42-(Sulfat)

Page 13: Skenario 1 Smstr 2 Blok Cairan

LI 3.2. Menjelaskan Sumber Input-Output Air

Asupan air dalam 24 jam di dapat terutama dari diet.

makanan yang ditelan mengandung sekitar 700 ml air. Daging mengandung 50% sampai 75% air dan beberapa jenis buah dan sayuran mengandung 95% air.

air atau minuman lain yang di konsumsi mencapai sekitar 1.600ml

air metabolic yang dihasilkan melalui katabolisme mencapai sekitar 300ml. katabolisme1 g protein, 0,41 ml air.

Keluaran air

Ginjal bertanggung jawab untuk kehilangan air terbesar (sekitar 1500 ml)

Air juga hilang melalui kulit, yaitu saat berkeringat dan melalui prespirasi tak kasat mata (sekitar 500 ml), melalui evaporasi paru-paru (300 ml),dan melalui saluran gastrointestinal (200 ml).

Page 14: Skenario 1 Smstr 2 Blok Cairan

LI 3.3 Mekanisme Keseimbangan Cairan dalam Tubuh

Dari banyak sumber pemasukan dan pengeluaran H2O

hanya dua yang dapat diatur untuk mempertahankan

keseimbagan H2O. Di sisi Pemasukan, rasa haus

mempengarui jumlah cairan yang masuk dan di sisi

pengeluaran, ginjal dapat menyesuaikan jumlah urin

yang dibentuk.

Page 15: Skenario 1 Smstr 2 Blok Cairan

LO 4. MEMAHAMI GANGGUAN KESEIMBANGAN AIR DALAM TUBUH (DEHIDRASI)

LI 4.1 Definisi Dehidrasi

Dehidrasi adalah keadaan dimana berkurangnya volume air tanpa

elektrolit (Natrium) atau berkurangnya air jauh melebihi

berkurangnya natrium dari cairan ekstrasel.

Akibatnya terjadi peningkatan natrium dalam ekstrasel sehingga

cairan intrasel akan masuk ke ekstrasel (volume cairan

intrasel berkurang). Dengan kata lain,dehidrasi mengakibatkan

pengurangan cairan intrasel dan ekstrasel..

Page 16: Skenario 1 Smstr 2 Blok Cairan

LI 4.2 Menjelaskan Derajat Dehidrasi

Untuk menilai derajat Dehidrasi (kekurangan cairan) dapat digunakan skor WHO dibawah ini:

Yang dinilaiSKOR

1 2 3

Keadaan umum Baik Lesu/haus Gelisah, lemas,

mengantuk hingga syok

Mata Biasa Cekung Sangat cekung

Mulut Biasa Kering Sangat kering

Pernapasan < 30 x/menit 30-40 x/menit > 40 x/menit

Turgor Baik Kurang Jelek

Nadi < 120 x/menit 120-140 x/menit > 140 x/menit

Page 17: Skenario 1 Smstr 2 Blok Cairan

Jenis-jenis dehidrasi berdasarkan berkurangnya cairan elektrolitnya ada 3 :

• kehilangan volume air lebih besar dibandingkan volume natrium, dehidrasi jenisini juga disebut sebagai dehidrasi hipernatremia

Dehidrasi Hipertonik

• kehilangan volume air sama dengan volume natrium.

Dehirasi Isotonik

• kehilangan natrium lebih besar dibandingkan dengan volume air. Dehidrasi jenis ini juga disebut sebagai dehidrasi hiponatremia

Dehidrasi Hipotonik

Page 18: Skenario 1 Smstr 2 Blok Cairan

Jenis-jenis dehidrasi berdasarkan tingkatannya ada 3 :

Dehidrasi ringan, yaitu kehilangan volume cairan sekitar 5 % dari

beratbadan tubuh

Dehidrasi sedang, yaitu kehilangan volume cairan sekitar 5 - 10 %

dariberat badan tubuh.

Dehidrasi berat, yaitu kehilangan volume cairan lebih dari 10% dari

beratbadan tubuh.

Page 19: Skenario 1 Smstr 2 Blok Cairan

LI 4.3 Menjelaskan Faktor yang Menyebabkan Dehidrasi

usia

Aktivitas

Muntah

Luka bakar

Diabetes

Berkeringat

Diare

Diabetic ketadosis

Kesulitan minum

Demam penyakit

pharingitis

Diabetes

stomatitis

gastroentritis

Page 20: Skenario 1 Smstr 2 Blok Cairan

Respon awal tubuh terhadap dehidrasi antara lain :

Rasa haus untuk meningkatkan pemasukan cairan yang diikuti dengan

Penurunan produksi kencing untuk mengurangi seminimal mungkin cairan yang keluar. Air seni akan tampak lebih pekat dan berwarna gelap.

Jika kondisi awal ini tidak tertanggulangi maka tubuh akan masuk ke kondisi selanjutnya yaitu :

Mulut kering.

Berkurangnya air mata.

Berkurangnya keringat.

Kekakuan otot.

Mual dan muntah.

Kepala terasa ringan terutama saat berdiri.

Selanjutnya tubuh dapat jatuh ke kondisi dehidrasi berat yang gejalanya berupa gelisah dan lemah lalu koma dan kegagalan multi organ. Bila ini terjadi maka akan sangat sulit untuk menyembuhkan dan dapat berakibat fatal.

Page 21: Skenario 1 Smstr 2 Blok Cairan

LI 4.4 Penatalaksanaan dehidrasai

penggantian cairan cairan infus Penggunaan obat obatan

MENGOBATI DEHIDRASI

Page 22: Skenario 1 Smstr 2 Blok Cairan

Dehidrasi dapat dicegah dengan melakukan beberapa upaya berikut :

LINGKUNGAN. Dehirasi yang disebabkan oleh faktor lingkungan sangat mungkin untuk dilakukan pencegahan. Jika memungkinkan, aturlah jadwal kegiatan atau aktifitas fisik yang sesuai dengan kondisi lingkungan. Jangan melakukan aktifitas berlebihan pada siang hari.

OLAHRAGA. Orang yang berolah raga pada kondisi cuaca yang panas harus minum lebih banyak cairan.

UMUR. Umur muda dan tua sama beresikonya untuk mengalami dehidrasi.

Page 23: Skenario 1 Smstr 2 Blok Cairan

Jenis Cairan untuk Rehidrasi

Cairan Rehidrasi Oral (CRO)

Biasanya diberikan pada penderita dehidrasi ringan dan sedang. Formula

lengkap mengandung NaCl, KCL,NaHCdan glukosa: Oralit

CRO yang tidak mengandung keempat komponen diatas: larutan gula

garam, larutan tepung beras-garam, air kelapa, berdasarkan penelitian, air

tajin mengandung glukosa polimer, yaitu gula yang mudah diserap dan

dicerna tubuh. Protein poliglukosa yang dikandung dalam tepung tajin pun

dapat membuat feses lebih padat.

Page 24: Skenario 1 Smstr 2 Blok Cairan

Cairan Rehidrasi Parental

Pada pasien dengan dehidrasi berat, cairan yang diberikan secara parental.jenis cairannya

adalah RL (Ringer Lactate) jumlah cairan yang akan diberikan infuse, tergantung dari tingkat

dehidrasi sesuai dengan umur dan berat badan.

Page 25: Skenario 1 Smstr 2 Blok Cairan

LO 5. MEMAHAMI TENTANG MINERAL; NATRIUM (Na), KALIUM (K) DAN KLORIDA (Cl) LI. 5.1 Sumber dan Kebutuhan Mineral

1. Natrium (Na)

• Kadar normal : 135 mEq / L

• Fungsi : kation utama dalam cairan ekstrasel, mempertahankan tekanan osmotik, cairan tubuh,

preservasi iritabilitas normal otot dan permeabilitas sel.

• Kelebihan : Hipernatremia

• Kekurangan : Hiponatremia, penyakit addison, berat badan menurun.

• Eksresi : keringat (20-50 mEq/L), urine (5-35 mg), feses (20-50 mg), kulit (25 mg).

• Absorpsi : mudah diserap oleh ileum, pada tubulus proksimal (dipengaruhi oleh hormon aldosteron,

norepinefrin, angiotensin II), lengkung henle (kotranspor NaCl), dan lengkung henle

(kotranspor NaK2Cl).

• Sumber : garam dapur, roti, keju, ketan, tiram, biskuit, gandum, wortel, lobak, bayam, kol, telur, kerang.

Page 26: Skenario 1 Smstr 2 Blok Cairan

Cairan atau Jaringan Mg/dl atau 100 gr mEq / L

Seluruh darah 160 70

Plasma 330 143

Sel 85 37

Jaringan otot 60 – 160  

Jaringan saraf 312  

• Distribusi Natrium dalam tubuh

Page 27: Skenario 1 Smstr 2 Blok Cairan

2. Kalium (K)

• Sumber : jeruk, pisang, hati sapi, daging sapi, brokoli, ayam, daging anak kerbau.

• Kadar normal : 3,5 – 5 mEq / L

• Fungsi : kation utama dalam cairan intrasel, mempengaruhi keseimbangan asam

basa dan tekanan osmotik, penting untuk metabolisme, penting dalam

biosintesis protein, penting pada fungsi saraf dan otot.

• Kelebihan : hiperkalemia

• Kekurangan : hipokalemia

• Eksresi : dipengaruhi oleh perubahan keseimbangan asam basa dan aktivitas

korteks adrenal. Di usus, di eksresi dengan cairan pencernaan lalu

difiltrasi oleh glomerulus ginjal dan desokresi di tubulus.

• Absorpsi : pada usus halus.

Page 28: Skenario 1 Smstr 2 Blok Cairan

Cairan atau Jaringan Mg/dl atau 100 gr mEq / L

Seluruh darah 200 50

Plasma 20 5

Sel 440 112

Jaringan otot 250 – 400  

Jaringan saraf 530  

• Disitribusi Kalium dalam tubuh

Page 29: Skenario 1 Smstr 2 Blok Cairan

Kalium (K)

Sumber : jeruk, pisang, hati sapi, daging sapi, brokoli, ayam, daging anak kerbau.

Kadar normal : 3,5 – 5 mEq / L

Fungsi : kation utama dalam cairan intrasel, mempengaruhi keseimbangan

asam basa dan tekanan osmotik, penting untuk

metabolisme, penting dalam biosintesis protein,

penting pada fungsi saraf dan otot.

Kelebihan : hiperkalemia

Kekurangan : hipokalemia

Eksresi : dipengaruhi oleh perubahan keseimbangan asam basa dan aktivitas

korteks adrenal. Di usus, di eksresi dengan cairan pencernaan

lalu difiltrasi oleh glomerulus ginjal dan desokresi

di tubulus.

Absorpsi : pada usus halus.

Page 30: Skenario 1 Smstr 2 Blok Cairan

Disitribusi Kalium dalam tubuh

Cairan atau Jaringan Mg/dl atau 100 gr mEq / L

Seluruh darah 200 50

Plasma 20 5

Sel 440 112

Jaringan otot 250 – 400  

Jaringan saraf 530  

Page 31: Skenario 1 Smstr 2 Blok Cairan

Klorida (Cl)

Sumber : garam dapur

Kadar normal : 96 - 106 mEq / L

Fungsi : anion utama cairan ekstraseluler, menjaga keseimbangan cairan dan

elektrolit, mengatur tekanan osmotik, peranan khusus dalam darah

karena fungsinya pada pergeseran klorida, membentuk asam

hidroklorida dalam getah lambung.

Kelebihan : hiperkloremik

Kekurangan : hipokloremik

Eksresi : tergantung oleh natrium, jika tubuh banyak kehilangan natrium, tubuh pun akan

kehilangan klor. Tetapi, klor juga dapat

lebih banyak hilang pada saat kehilangan cairan

lambung oleh muntah-muntah atau pada obstruksi pilorus atau duodenum

Page 32: Skenario 1 Smstr 2 Blok Cairan

Distribusi klorida dalam tubuh

Cairan atau Jaringan Mg/dl atau 100 gr mEq / L

Seluruh darah 250 70

Plasma atau serum 365 103

Sel 190 53

Cairan spinal 440 124

Jaringan otot 40  

Jaringa saraf 171  

Page 33: Skenario 1 Smstr 2 Blok Cairan

TABEL KEBUTUHAN MINERAL DALAM TUBUH

  Usia (tahun) Natrium (mg) Kalium (mg) Klorida (mg)

Bayi 0 – 0,5 115 – 350 350 – 925 275 – 200

0,5 – 1 250 – 750 425 – 1275 400 – 1200

Anak-anak dan

remaja 

1 – 3 325 – 975 550 – 1650 500 – 1500

4 – 6 450 – 1350 775 – 2325 700 – 2100

7 – 10 600 – 1800 1000 – 3000 925 – 2775

11 + 900 – 2700 1525 – 4575 1400 – 4200

Dewasa   110 - 3300 1875 - 5625 1700.- 5100

Page 34: Skenario 1 Smstr 2 Blok Cairan
Page 35: Skenario 1 Smstr 2 Blok Cairan

LO.5.2 Menjelaskan Fungsi dan Metabolisme Mineral

Natrium

Fungsi natrium: Menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh (ekstrasel). Menjaga keseimbangan asam

basa di dalam tubuh

Berperan dalam pengaturan kepekaan otot dan saraf.

Berperan dalam absorpsi glukosa

Berperan sebagai alat angkut zat-zat gizi lain melalui membran, terutama melalui dinding usus

Adsobsi natrium : Hampir seluruh natrium yang dikonsumsi (3-7 gram sehari) diabsorbsi, terutama di dalam usus halus.

Page 36: Skenario 1 Smstr 2 Blok Cairan

Kalium Fungsi kalium:

Bersama Natrium: Pemeliharaan keseimbangan cairan dan elektrolit serta

keseimbangan asam basa

Bersama Kalsium: berperan dalam transmisi saraf dan relaksasi otot

Dalam sel: katalisator dalam banyak reaksi biologik (metabolisme

energi,sintesis glikogen, dan protein)

Adsorbsi :;

Kalium diabsorpsi dengan mudah dalam usus halus. Sebanyak 80-90% kalium

yang dimakan diekskresi melalui urine, selebihnya dikeluarkan melalui feses

dan sedikit melalui keringat dan cairan lambung.

Page 37: Skenario 1 Smstr 2 Blok Cairan

Klorida Fungsi klorida:

Memelihara keseimbangan cairan dan elektrolit.

Memelihara suasana asam di dalam lambung

Mempertahankan keseimbangan asam basa

Adsobsi : 

Klor hampir seluruhnya diabsorpsi di dalam usus halus dan diekskresi melalui urin

dan keringat. Kehilangan klor mengikuti kehilangan natrium. Kebanyakan keringat

dihalangi oleh aldosteron yang secara langsung berpengaruh terhadap

kelenjar keringat

Page 38: Skenario 1 Smstr 2 Blok Cairan

Manifestasi Klinis Hiponatremia

Manifestasi klinis hiponatremia bervariasi tergantung pada jumlah natrium yang hilang. Hiponatremia ringan biasanya asimptomatik (tidak bergejala), dan gejala awal biasanya berupa mual dan muntah.

Gangguan saluran cerna : mual, muntah, diare, perut nyeri dan keram

Gangguan jantung : hipotensi

Gangguan neuromuskular : kelemahan otot

Lain-lain : kulit kering, pucat, membran mukosa kering,sakit kepala,depresi,kejang

LO 6. MEMAHAMI TENTANG GANGGUAN KESEIMBANGAN ELEKTROLIT (Na,K) DALAM TUBUH 

LI 6.1 Memahami dan Menjelaskan Gangguan Keseimbangan Natrium

Page 39: Skenario 1 Smstr 2 Blok Cairan

Manifestasi Klinis Hipokalemia

Defisit kalium dapat memperlambat kontraksi otot, baik otot rangka maupun otot saluran pencernaan.

Gangguan saluran cerna : anoreksia, mual, muntah, diare, distensi abdomen, gangguan peristaltik dan ileus

Gangguan neuromuskular : kelemahan otot, penurunan refleks tendon, paralisis otot pernafasan

Gangguan ginjal : poliuria dan polidipsi

LI 6.2 Memahami dan Menjelaskan Gangguan Keseimbangan Kalium

Page 40: Skenario 1 Smstr 2 Blok Cairan

LO 7. MEMAHAMI TENTANG ETIKA MINUM DALAM ISLAM LI 7.1 Menjelaskan Tata Cara Etika Minum dalam Islam

Meniatkan minum untuk dapat beribadah kepada Allah agar bernilai pahala

Memulai minum dengan membaca basmallah.

Minum dengan tangan kanan.

Tidak bernafas dan meniup air minum.

Bernafas tiga kali ketika minum.

Page 41: Skenario 1 Smstr 2 Blok Cairan

Larangan minum langsung dari mulut teko/ceret. 

Minum dengan posisi duduk.

Tenang, perlahan dan tidak terburu buru.

Menutup bejana air pada malam hari.

Tidak minum berlebihan

Tidak minum dengan menggunakan tempat dari emas dan perak.

Minum dengan tiga tegukan dimulai basmalah dan diakhiri dengan hamdalah

Page 42: Skenario 1 Smstr 2 Blok Cairan

DAFTAR PUSTAKA http://habibiezone.wordpress.com/2013/02/19/tata-cara-makan-menurut-islam

Kamianti,Sukmariah,1990, Kimia Kedokteran edisi II,,Binarupa Aksara,Jakarta)

Martin D.W. et al (1985), Biokimia Harper edisi 20,ab. I. Darmawan, Jakarta, EGC.

Murray, K Robert , Daryl K Granner, Peter A Mayes. 2003. Biokimia Harper Ed.25.

Jakarta : EGC

Sherwood, Lauralee (2001), Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem edisi 2, Jakarta,

EGC.

Tamsuri, Anas. 2008. Klien Gangguan keseimbangan Cairan & Elektrolit. Jakarta.

EGC

Unit Pendidikan Kedokteran – Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (UPK-KB

FKUI. 2008. Gangguan Keseimbangan Air-Elektrolit dan Asam-Basa. Jakarta.

Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia