Skenario 1 Muskuloskeletal (Tabel)

3
Perbedaannya Otot Lurik Otot Polos Otot Jantung Tempat Melekat pada rangka. Dinding organ dalam, seperti : Lambung, Usus dan sebagainya. Juga pada kamdung kemih dan pembuluh darah. Dinding jantung Bentuk serabut (sel) Memanjang, Silindris, Ujung tumpul. Memanjang, berbentuk gelendong, ujung lancip. Memanjang, silindris, serabut (sel) bercabang dan menyatu. Jumlah nukleus tiap serabut (sel). Banyak. Satu. Satu. Letak nukleus Tepi (perifer). Tengah. Tengah. Garis melintang Ada. Tidak ada. Ada. Kecepatan kontraksi Paling cepat. Paling lambat. Sedang. Kemampuan tetap kontraksi Sebentar. Lama. Lama. Tipe kontrol Menurut kemauan. Tidak menurut kemauan. Tidak menurut kemauan. Sifat Otot Kemampuan Otot Kontraktilitas Kemampuan otot untuk mengadakan respon (memendek) bila di rangsang (otot polos 1/6 kali, 1/10 kali) Ekstensibilitas (distensibilitas) Kemampuan otot untuk memanjang bila otot ditarik atau ada

Transcript of Skenario 1 Muskuloskeletal (Tabel)

Page 1: Skenario 1 Muskuloskeletal (Tabel)

Perbedaannya Otot Lurik Otot Polos Otot Jantung Tempat Melekat pada rangka. Dinding organ

dalam, seperti : Lambung, Usus dan sebagainya. Juga pada kamdung kemih dan pembuluh darah.

Dinding jantung

Bentuk serabut (sel)

Memanjang, Silindris, Ujung tumpul.

Memanjang, berbentuk gelendong, ujung lancip.

Memanjang, silindris, serabut (sel) bercabang dan menyatu.

Jumlah nukleus tiap serabut (sel).

Banyak. Satu. Satu.

Letak nukleus Tepi (perifer). Tengah. Tengah. Garis melintang Ada. Tidak ada. Ada. Kecepatan

kontraksiPaling cepat. Paling lambat. Sedang.

Kemampuan tetap kontraksi

Sebentar. Lama. Lama.

Tipe kontrol Menurut kemauan. Tidak menurut kemauan.

Tidak menurut kemauan.

Sifat Otot Kemampuan Otot Kontraktilitas Kemampuan otot untuk mengadakan respon

(memendek) bila di rangsang (otot polos 1/6 kali, 1/10 kali)

Ekstensibilitas (distensibilitas) Kemampuan otot untuk memanjang bila otot ditarik atau ada gaya yang bekerja pada otot tersebut.

Elastisitas Kemampuan otot untuk kembali kebentuk dan ukuran semula setelah mengalami ekstensibilitas dan distensibiltas (memanjang) atau kontraktilitas (memendek).

Eksitabilitas elektrik Kemampuan untuk merespon terhadap rangsangan tertentu dengan memproduksi sinyal-sinyal listrik yang disebut tindakan potensi.

Page 2: Skenario 1 Muskuloskeletal (Tabel)

Kelainan pada otot Definisi Atrofi Merupakan suatu keadaan mengecilnya otot

sehingga kehilangan kemampuan berkontraksi.

Kelelahan otot Terjadi karena terus menerus melakukan aktifitas dan bila ini berlanjut dapat terjadi kram.

Tetanus Otot yang terus menerus berkontraksi (tonus atau kejang) akibat serangan bakteri clostridium tetani.

Miestenia grafis Melemahnya otot secara berangsur-angsur sehingga menyebabkan kelumpuhan bahkan kematian, penyebabnya belum diketahui dengan pasti.

Hernia abdominalis Kelainan pada dinding otot perut yang mengakibatkan penyakit hernia, yaitu penurunan usus yang masuk kedalam rongga perut.

Distrofi otot Suatu kelainan otot yang biasanya terjadi pada anak-anak karena adanya penyakit kronik / cacat bawaan sejak lahir.

Kaku leher Suatu kelainan yang terjadi karena otot yang radang / peradangan otot trapezius leher karena salah gerakan atau adanya hentakan pada leher serta menyebabkkan rasa nyeri dan kaku pada leher seseorang.

Hipertropi otot Suatu kelainan pada otot yang menyebabkan otot menjadi lebih besar dan tampak kuat disebabkan karena aktivitas otot yang berlebihan umumnya karena kerja dan olahraga berlebihan.

Keseleo (terkilir) Kelainan otot yang terjadi jika gerak sinergis salah satu otot bekerja berlawanan.