Skenario 1 Blok 9
Transcript of Skenario 1 Blok 9
-
7/29/2019 Skenario 1 Blok 9
1/3
BLOK 9
SKENARIO 1
STEP 1
-Kepala cekot cekot: perasaan tdk nyaman pada bagian kepala, adanya nyeri
tusuk/tekan-Nyeri telan:perasaan sakit ketika melakukan proses menelan, karena peradangan di
hipofaring, nasofaring dan orofaring
-Hidung tersumbat sebagian:kesulitan proses pernafasan terutama bag hidung yg
tejadi pada satu sisi, krn adanya mukosa yg menumpuk di bag hidung, mengakibatkan
sumbatan saluran udara ke paru2, dan karena udema mukosa.
-Gigi geraham atas:gigi geraham di bagian atas
STEP 2
-mengapa sakit kepala hanya satu bagian, terutama jika terkena sinar?
-adakah hubungan antara hidung tersumbat dengan nyeri di tenggorokan?
-mengapa terjadi nyeri telan?-apakah ada hubungannya antera kebiasaan wanita tersebut ketika bekerja dengan
keluhan?
-apakah yg mengalir di tenggorokan?
-apakah ada hubungan antara sumbatan dengan nyeri kepala?
-mengapa hidung kanan tersumbat?
-hubungan antara tidak ada keluhan sakit gigi geraham atas dengan gejala diatas?
STEP3
1. mengapa sakit kepala satu bagian? karena terjadi gangguan keseimbangan
tubuh yg dikendalikan oleh otak hemisfer sinistra
2. hubungan antara sumbatan di hidung dgn sakit di tenggorokan, karena ada
infeksi di tnggorokan. Karena adanya mukus yg bertumpuk2 di dinding nasal
dan menutup silia sehingga silia tdk dpt mendorong bakteri/kuman yg masuk
ke dlm hidung, mengalir ke tenggorokan dan mengakibatkan infeksi.
3. terjadi nyeri telan karena terjadi peradangan
4. adakah hubungan antara kebiasaan bekerja dgn keluhan: karena ketika bekerja
ibu tsb tdk memakai masker sehingga tdk ada perlindungan pada hidung thd
bakteri&kuman yg masuk. Benda asing masuk/polusi dan menumpuk di dlm
mukosa hidung, dan dpt mengakibatkan infeksi dan peradangan.
5. apakah yg mengalir di tenggorokan?mukus, Post nasal drippada saat
membuka mulut akan terjadi mekanisme menetes di bagian rongga hidungposterior, menuju tenggorokan.
6. hubungan sumbatan hidung dgn nyeri kepala? Kurangnya suplai O2 karena
hidung tersumbat sebagian shg terjadi hipoksia pada otak.
7. mengapa hidung kanan saja yang tersumbat?terjadi gangguan di otak hemisfer
sinistra. Terjadi gangguan pada sinus maksilaris bagian kanan
8. tidak ada gangguan pada gigi geraham atas krn sakit pada geraham atas tdk
ada hubungannya dengan gangguan pada sinus maksila,
STEP 4
Skema
STEP 5
-
7/29/2019 Skenario 1 Blok 9
2/3
SASBEL
1. diagnosa banding&diagnosa
2. macam2 gangguan pada sinus
3. anatomi & fisiologi sinus paranasal
4. sinusitis (etiologi, patofisiologi, gejala, pmx, pmx penunjang, diagnosis
banding, diagnosis, terapi)5. anamnesis kasus
6. Edukasi
1. Anatomi&fisiologi sinus paranasal
2. sinusitis (etiologi, patofisiologi, gejala, pmx, pmx penunjang, diagnosis
banding, diagnosis, terapi)
3. macam2 gangguan pada sinus
4. anamnesis skenario
5. diagnosa banding&diagnosa
6. Edukasi
pembahasan
1. sinus paranasal: - sinus maksila
-sinus etmoid
-sinus frontalis
-sinus sfenoid
Fisiologi : sebagai penghasil mucus, pengatur suhu dan kelembapan,
membantu resonansi suara.
2. SINUSITIS: suatu inflamasi pada mukosa sinus paranasal, karena rhinitis
bercampur dengan bakteri.
-etiologi:peradangan, gangguan kekebalan tubuh, trauma, lingkungan
(polusi udara), kelainan local (post operasi-> darah tersumbat),
anatomi(bentuk wajah),ISPA karena virus, hipertrofi adenoid (pada
anak),pola hidup(kebiasaan merokok&konsumsi alcohol),polip/tumor,
udara panas&kering
-patofisiologi: edema pada kompleks osteo meatalmukosa
menyempit, silia tdk dapat bergerakpenimbunan mucusSinusitis
Non Bacterial. Apabila penumpukan mucus terdapat bakteri menjadi
Sinusitis.
-gejala :Mayor: sumbatan pada hidung, nyeri wajah, ingus purulen,
gang.penghidu, demam. Minor batuk, demam, tenggorokan berlendir,
halitosis.-pmx fisik: rinoskopi anterior&posterior
-pmx penunjang: CT Scan, transluminasi, rontgen, sinuskopi,
mikrobiologik(mengambil secret dari meatus superior), MRI
-diagnosis banding: migrain, faringitis, rhinitis virus, rhinitis
alergenita, reaksi vasomotor.
-diagnosis: sinusitis kronik, krn ditemukan 1 gejala mayor dan 2 gejala
minor.
-terapi: dekongestan untuk mengurangi penyumbatan, antibiotic
(golongan penicillin) untuk menghilangkan infeksi selama 10-14 hari.
Tindakan operasi (kronik)penanganan adekuat tdk berhasil.
-komplikasi: orbita (edem pada palpebra,selulitis, padangan kabur),otak, tulang, paru.
-
7/29/2019 Skenario 1 Blok 9
3/3
3. Edukasi: memakai masker ketika bekerja, pengobatan secara tuntas, hindari
kontak dengan allergen, pola hidup sehat, penanganan terhadap penyebab
sinusitis, pada anak hindari memasukkan benda2 asing kedalam hidung.