Sken Diare Pada Anak - Dauri

download Sken Diare Pada Anak - Dauri

of 15

Transcript of Sken Diare Pada Anak - Dauri

  • 8/11/2019 Sken Diare Pada Anak - Dauri

    1/15

    1

    Diare Akut invasif Pada Pedriatik

    Dauri Prayogo

    102011085

    [email protected]

    Fakultas Kedokteran

    Universitas Krida wacana

    Jl. Arjuna No.6 Kebon Jeruk- Jakarta Barat

    Telp: 021-569422061

    Pendahuluan

    Diare merupakan penyakit gangguan defekasi. Diare ini biasa disebut orang awam

    dengan kata mencret-mencret. Sebelumnya kita harus mengetahui definisi secara jelas apa itu

    diare. Diare menurut kamus kedokteran dari Universitas Indonesia adalah murus,mencret,

    defekasi yang tak normal, frekuensi lebih dari biasanya dengan feses lembek, tak berbentuk

    atau cair, terjadi pada entritis, gangguan pencernaan, menelan pencahar, alergi makanan

    tertentu, zat-zat toksis.1 Penyebab diare bermacam-macam, hal yang paling sepele adalah

    disebebkan oleh perilaku kebersihan yang kurang diperhatikan. Diare tidak bisa dianggap

    penakit yang sepele, apabila cairan yang terus dikeluarkan dari diare tidak tergantikan atau

    bisa dibilang pengangan yang kurang tepat, hal tersebut bisa menyebabkan dehidrasi, bahkan

    sampai dehidrasi berat yang berujung pada kematian.

    Pada kali ini kita mendapatkan skenario anak laki-laki 5 tahun mengalami diare sejak

    5 hari yang lalu, disertai demam 38.5 oC. Selama sakit anak ini hanya minum obat penurun

    panas dan tidak berobat ke dokter. Frekuensi diare 10 kali sehari, konsistensi cair, dan tidak

    ada lendir tidak ada darah. Sejak 3 hari yang lalu anak ini tmenjadi tidak nafsu makan dan

    asupan cairan berkurang. Beberapa jam sebelum berobat, anak menjadi lemas dan berbaring

    di tempat tidur. Pada pemeriksaan fisik ditemukan temperatur 39 oC, kelopak mata cekung,

    bibir kering dan pecah-pecah, turgor menurun, akral dingin. Dari skenario diatas kami akan

    membangun sebuah makalah yang berisikan apa penyebab dari diare yang dirasakan pasien

    tersebut dan klasifikasi diare yang telah ditentukan oleh parah ahli.

  • 8/11/2019 Sken Diare Pada Anak - Dauri

    2/15

    2

    Pembahasan

    Anamnesis

    Seperti biasa hal yang paling utama dalam anamnesis adalah menyanyakan identitas

    pasien terlebih dahulu, riwayat penyakit sekarang, riwayat penyakit dahulu, riwayat penyakit

    keluarga bila perlu dalam jasus diare tanyakan adakah mengkonsumsi obat-obatan tertentu

    pencetus diare misalkan pada kasus anak ini apakah diberikan antibiotik dalam jangka waktu

    yang lama, atau pemberian antasida dll. Dalam kasus diare ada yang harus diperhatikan pada

    sifat diare yang dikeluarkan pada pasien. Sifat-sifat tersebut berupa; lama diare, frekuensi,

    volume, warna, lendir, bau, diuresis, penyakit penyerta, riwayat makan dan minum sebelum

    dan sesudah diare, berat badan sebelum sakit. Diuresis hal yang harus diperhatikan terutama

    pada anak-anak mengapa? Sebab ini menandakan kekurangan cairan. Ibu harus

    memperhatikan hal tersebut karena anak-anak jarang memperhatikan bahkan tidak perha

    memperhatikan akan hal terakhir kali buang air kecil. Pasien dengan diare akut datang

    dengan berbagai gejala klinik tergantung penyebab penyakit dasarnya. Keluhan diare akut

    biasanya berlangsung kurang dari 15 hari. Diare karena penyakit usus halus biasanya

    berjumlah banyak, diare air dan sering berhubungan dengan malarbsosi dan dehidrasi sering

    didapatkan. Diare karena kelainan kolon seringkali berhubungan dengan diare dengan jumlahsedikit namun sering, bercampur darah atau sensasi ingin pergi kebelakang. Pasien dengan

    diare akut infektif datang dengan keluhan khas yaitu nausea, muntah, nyeri abdomen, demam,

    dan tinja yang sering , bisa air, malarbsotif atau berdarah tergantung dari bakteri patogen

    yang spesifik. Secara patologik , patogen usus halus tidak invasif, patogen ileokolon lebih ke

    invatif.2 Pada skenario didapatkan adanya demam, konsistensi yang cair merupakan satu

    tanda yang membawa kita kepada diagnosis diare akut infektif. Namun belum menutup

    kemungkinan untuk penyakit yang lain, oleh sebab itu kita lanjutkan pembahasan kita kepada

    pemeriksaan fisik.

    Pemeriksaan Fisik

    Kelainan yang ditemukan dalam pemeriksaan fisik sangat berguna dalam menentukan

    beratnya diare dari pada menentukan penyebab diare. Status volume dinilai dengan

    memperhatikan perubahan ortostatik pada tekanan darah, nadi, temperatur tubuh dan tanda

    toksisitas. Pemeriksaan abdomen yang seksama merupakan hal yang penting. Adanya

    kualitas bunyi usus dan adanya atau tidak distensi abdomen dan nyeri tekan merupakan

  • 8/11/2019 Sken Diare Pada Anak - Dauri

    3/15

    3

    cluebagi penentuan etiologi.2Pada kasus diare kita wajib memperhatikan seberapa berat

    dehidrasi pasien, karena ini menetukan pada tatalaksana rehidrasi. Berikut tentang penentuan

    derajat dehidrasi.1

    Dehidrasi

    Dehidrasi adalah kehilangan cairan tubuh dengan sebab kekurangan masukan cairan,

    kehilangan cairan dengan muntah-muntah, diare.1Dehidrasi menurut keadaan klinisnya dapat

    dibagi atas 3 tingkatan:2

    1. Dehidrasi Ringan(hilang cairan 2-5% BB): Gambaran klinisnya turgor kurang, suara

    serak(vox cholerica),pasien belum jatuh dalam presyok.

    2.

    Dehidrasi Sedang (hilang cairan 5-8% BB): turgor buruk, suara serak, pasien jatuhdalam syok atau presyok, nadi cepat, nafas cepat dan dalam.

    3. Dehidrasi Berat(hilang cairan 8-10%BB): tanda dehidrasi sedang ditambah kesadaran

    menurun (apatis sampai koma), otot-otot kaku, sianosis.

    Berdasarkan berat jenis plasma, pada dehidrasi berat jenis plasma meningkat:2

    1.

    Dehidrasi berat: BJ plasma 1,032-1,042

    2.

    Dehidrasi sedang: BJ plasma 1,028-1,0323. Dehidrasi ringan; BJ plasma 1,025-1,028

    Pengukuran Centar Venous Pressure (CVP):

    1. Bila CVP+ 4s/d+11 cm H2: normal

    2. CVP kurang dari +4cmH2O: syok atau dehidrasi.

    Tabel 1: Derajat Dehidrasi.3

  • 8/11/2019 Sken Diare Pada Anak - Dauri

    4/15

    4

    Demikian penentuan derajat dehidrasi. Hal ini perlu diperhatikan untuk menentukan

    jumlah rehidrasi yang tepat sehingga pasien tidak kehilangan cairan yang begitu banyak.

    Pada pasien yang kita dapati bila dipandang dari sudut keadaan klinis dengan turgor

    kulitsangat menurun, nafas cepat dalam, dan mulai syok, pasien dalam tingkat dehidrasi

    berat.

    Pemeriksaan Penunjang

    Pada pasien yang mengalami dehidrasi atau toksisitas berat atau diare berlangsung lebih

    dari beberapa hari, diperlukan beberapa pemeriksaan penunjang. Pemeriksaan tersebut antara

    lain pemeriksaan darah tepi lengkap (hemoglobin, hematokrid, leukosit, hitung jenis

    leukosit), kadar elektolit serum, ureum dan kreatinin. Pemeriksaan tinja dan pemeriksaan

    ELISA mendeteksi giardiasis dan test serologic amebeasis dan foto X-Ray. Pasien diare

    karena virus biasanya memiliki jumlah jenis leukosit yang normal dan limfositosis. Pasien

    dengan infeksi bakteri terutama bakteri yang invasif ke mukosa memiliki leukositosis dan sel

    darah putih muda. Neutropenia terdapat pada salmonellosis. Ureum dan kreatin diperiksa

    untuk memeriksa adanya kekurangan volume cairan dan mineral tubuh. pemeriksaan tinja

    dapat dilakukan untuk memeriksa adanya leukosit dalam tinja yang menunjukan adanya

    infeksi bakteri, adanya telur dan cacing dewasa. Pasien yang telah mendapatkan pengobatan

    antibiotik selama 3 bulan sebelumnya atau diare dirumah sakit sebaiknya diperiksa tinja

    untuk pengukuran toksin Clostridium difficile. Rektoskopi atau sigmoidoskopi perlu

    dipertimbangkan pada pasien-pasien yang toksis, pasien dengan diare berdarah atau pasien

    dengan diare akut persisten. Pada sebagian pasien mungkin pemeriksaan sigmoidoskopi

    adekuat sebagai pemeriksaan awal. Pada pasien AIDS yang mengalami diare, kolonoskopi

    dipertimbangkan karena kemungkinan penyebab infeksi atau limfoma daerah kolon kanan.

    Biopsi mukosa sebaiknya dilakukan jika mukosa terlihat imflamasi berat.2Pemeriksaantinja

    spesimen tinja harus diperiksa untuk adanya mukus, darah, dan leukosit, adanya benda-benda

    ini menunjukkan bahwa ada kolitis. Leukosit tinja dihasilkan sebagai respons terhadap

    bakteri yang menginvasi mukosa kolon secara difus. Pemeriksaan leukosit tinja yang positif

    menunjukkan adanya organisme invasif atau organisme penghasil-sitotoksin seperti shigella,

    salmonella, C. jejuni, E. coli invasif, E. coli enterohemorhagik, C. difficile, Y. enterocolitica,

    V.parahaemolyticus, dan mungkin spesies Aeromonas atau Ple-siomonas shigelloides. Tidak

    semua penderita dengan kolitis mempunyai pemeriksaan leukosit positif. Biakan tinja harus

    dilakukan seawal mungkin pada perjalanan penyakit pada penderita yang padanya dicurigai

  • 8/11/2019 Sken Diare Pada Anak - Dauri

    5/15

    5

    diagnosis sindrom uremik hemolitik (hemolytic uremic syndrom -HUS), pada penderita

    dengan diare darah, jika tinja berisi leukosit tinja, saat ledakan wabah diare dan pada orang-

    orang diare yang mengalami imunosupresi. Spesimen tinja yang tidak dapat segera

    ditanamkan (pada plat) untuk biakan dapat diang-kut ke laboratorium dalam medium tanpa-

    mengandung-nutrien seperti Cary-Blair untuk mencegah kekeringan atau pertumbu-han

    berlebih organisme spesifik. Karena agen bakteri tertentu, seperti Y. enterocolitica, V.

    cholerae, V. parahaemolyticus, spesies Aeromonas , C. difficile, dan spesies Campylobacter,

    memerlukan prosedur laboratorium yang dimodifikasi untuk identifikasi, personel la-

    boratorium harus diberitahu bila salah satu dari organisme ini merupakan agen etiologi yang

    dicurigai. Assay serotip dan toksin tersedia untuk karakterisasi E. coli lebih lanjut. Deteksi

    toksin C. difficile bermanfaat dalam diagnosis kolitis akibat-antimikroba.

    Proktosigmoidoskopi mungkin membantu dalam menegakkan diagnosis pada penderita yang

    gejala-gejala koli-tisnya berat atau etiologi sindrom enteritis radang tetap tidak jelas sesudah

    evaluasi laboratorium awal.3Pada skenario yang kita dapat penting untuk mengukur elektrolit

    dalam tubuhn sebagai awal dari penanganan dehidrasi. Untuk lebih tepatnya tentang rehidrasi

    kita bahas di subbab berikutnya.

    Diagnosis Kerja

    Dari hasil anamnesis, pemeriksaan fisik kami bisa menentukan bahwa anak berumur 5

    tahun tersebut menderita diare akut invasif. Mengapa kami menegakan diagnosis tersebut?

    Karena kita bisa melihat bahwa anak tersebut mengeluarkan feses yang begitu cair dan tanpa

    darah dan didapatkan demam, dengan derajat dehidrasi berat karena anak tersenut didapatkan

    turgor kulit menurun dan sudah tidak rewel hanya diam di tempat tidur. Walau rata-rata diare

    invasif mengeluarkan darah namun pada rota virus tidak ditemukan adanya darah karena

    hanya terdapat infeksi yang minimal Bayi dan anak sangat rentan terhadap efek diare dandipantau secara ketat untuk mencari tanda-tanda dehidrasi.4Untuk mengetahui lebih jelas lagi

    tentang diare akut infektif ini mari kita simak pembahasan dibawah berikut yang mendukung

    penegakan diagnosis pada pasien ini.

    Patogenesis diare karena infeksi bakteri terdiri atas:2

    1. Diare karena bakteri non-invasif(Enterotoksigenik)

    Bakteri yang tidak merusak mukosa usus misal. V.cholera, ETEC dan

    C.perfingens. V.cholera mengeluarkan toksin yang terikat pada mukosa usus halus

  • 8/11/2019 Sken Diare Pada Anak - Dauri

    6/15

    6

    15-30menit sesudah diproduksi vibrio. Enterotoksin ini meningkatkan kegiatan

    nikotinamid adenin dinukleotid pada dinding sel usus, sehingga meningkatkan

    kadar adenosin 3 5 siklik monofosfatdalam sel yang menyebabkan sekresi aktif

    anion klorida keadalam lumen usus yang diikuti oleh air, bikarbonat, kation

    natrium dan kalium.

    2.

    Diare karena bakteri invasif (enterovasif)

    Bakteri yang merusak anatara lain EIEC, Salmonella, Shigella, Yersinia. Diare

    disebabkan kerusakan dinding usus berupa nekrosis dan ulserasi. Sifat

    diarenyasekretorik dan eksudatif. Cairan diare dapat bercampur lendir dan darah.

    Infeksi saluran pencernaan disebabkan oleh berbagai enteropatogen, termasuk bakteria,

    virus, dan parasit Manifestasi klinis tergantung pada organisme dan hospes, dan meliputi

    infeksi tidak bergejala, diare cair, diare berdarah, dan diare kronis. Dugaan diagnosis etiologi

    dapat dibuat dari pedoman epidemiologi, manifestasi klinis, pemeriksaan fisik, dan informasi

    mekanisme patofisiologi enteropatogen. Dua tipe dasar diare infeksi akut adalah radang dan

    nonradang. Enteropatogen menimbulkan diare nonradang melalui produksi enterotoksin

    dengan beberapa bacteria. penghancuran sel (per-mukaan) vilus oleh virus, dan perlekatan

    serta/atau translokasi oleh bakteri. Diare radang biasanya disebabkan oleh bakteri yang

    menginvasi usus secara langsung atau menghasilkan sito-toksin. Beberapa enteropatogenmemiliki lebih dari salah satu sifat virulen ini. Pemeriksaan laboratorium untuk mengenali

    patogen diarea sering tidak diperlukan karena kebanyakan episode sembuh sendiri. Semua

    penderita dengan diare memerlukan terapi cairan dan elektrolit, sedikit memerlukan

    dukungan nonspesifik lain, dan beberapa mendapat manfaat dari terapi antimikroba. Bab ini

    menyajikan tinjauan yang luas penyakit diare karena agen infeksi, dan penyakit akibat makan

    makanan terkontami-nasi. Walaupun banyak segi dari bab ini menangani semua anak diare,

    fokusnya adalah pada anak di negara maju.3

    Tabel 2: Agen Penyebab Diare.3

  • 8/11/2019 Sken Diare Pada Anak - Dauri

    7/15

    7

    Epidemiologi

    Penyakit diare adalah salah satu penyebab utama morbiditas dan mortalitas pada anak

    di seluruh dunia, yang menyebabkan satu billiun kejadian sakit dan 3-5 juta ke-matian setiap

    tahunnya. Di Amerika Serikat, 20-35 juta kejadian diare terjadi setiap tahun, pada 16,5 juta

    anak sebelum usia 5 tahun, menghasilkan 2,1-3,7 juta kunjungan dokter, 220.000 penginapan

    di rumah sakit, 924.000 hari rumah sakit, dan 400-500 kematian. Mekanisme penularan

    utama untuk patogen diare adalah tinja-mulut, dengan makanan dan air yang merupakan

    penghantar untuk kebanyakan kejadian. Enteropatogen yang infeksius pada pemasukan

    (inokulum) yang sedikit (Shigella, virus enterik, Giardia lamblia, Cryptosporidium, dan

    mungkin Eschericia coli 0157:H7) dapat ditularkan dengan kontak dari orang ke orang.

    Faktor-faktor yang menam-bah kerentanan terhadap infeksi dengan enteropatogen adalah

    umur muda, defisiensi imun, campak, malnutrisi, perjalanan ke daerah endemik, kekurangan

    ASI, pemajanan terhadap kea-daan sanitasi jelek, makan makanan atau air yang terkontami-

    nasi, tingkat pendidikan ibu, dan penguhjung pusat perawatan-harian.3

    Agen Penyebab

    Kepentingan relatif dan sifat-sifat epidemiologi patogen diare bervariasi sesuai

    dengan lokasi geo-grafis. Anak-anak di negara sedang ber-kembang menjadi terinfeksi

    dengan berbagai kelompok patogen bakteri dan parasit, sedang semua anak di negara maju

    serta negara sedang berkembang akan mendapat rotavirus, dan pada banyak kasus

    enteropatogen virus lain dan G. lamblia selama usia 5 tahun pertamanya. Diare akut atau

    diare jangka pendek dapat disertai dengan salah satu bakteri, virus atau parasit. Diare kronis

    atau me-netap yang berakhir 14 hari atau lebih lama dapat karena (1) agen infeksius,

    termasuk G. lamblia, Cryptosporidium, danE. coli enteroagregatif atau enteropatogenik; (2)

    setiap enteropatogen yang menginfeksi hospes terganggu imun; atau (3) gejala-gejala sisa

    karena cedera usus oleh setiap enteropatogen pascainfeksi akut. Ada banyak juga penyebab

    diare noninfek-sius pada anak. Enteropatogen Bakteri. Enteropatogen bakteri dapat me-

    nyebabkan diare radang atau nonradang, dan enteropatogen spesifik dapat disertai dengan

    salah satu manifestasi klinis. Umumnya, diare radang akibatAeromonas spp., Campylobacter

    jejuni Clostridium difficile, E.coli enteroinvasif E.coli enterohemorhagik ,

    Plesiomonas'shigelloides, Salmonella spp. , Shigella spp, Vibrio parahaemolyticus , dan

    Yersinia enterocolitica. Diare non radang dapat disebabkan olehE. coli enteropatogen,E. coli

    enterotoksik, dan Vibrio cholerae. Terapi antimikroba diberikan pada penderita tertentu

  • 8/11/2019 Sken Diare Pada Anak - Dauri

    8/15

    8

    dengan diare untuk mempersingkat perjalanan klinis, mengurangi ekskresi organisme

    penyebab, atau untuk mencegah komplikasi. Indikasi untuk terapi antimikroba spesifik

    penderita yang terinfeksi dengan enteropatogen bakteri ditun-jukkan pada. Pembahasan

    Helicobacter pylori, yang melibatkan lambung dan duodenum, dapat ditemukan. Enteropatogen

    Parasit. Giardia lamblia adalah penyebab parasit diare yang paling sering di Amerika Serikat ;

    patogen lain adalah Cryptosporidium, Entamoeba histolytica, Strongyloides stercoralis,

    Isospora belli, dan Enterocytozoon bieneusi. Dua agen tera-khir ditemukan paling sering

    pada orang-orang dengan sindrom defisiensi imun didapat (AIDS). Peran Dintamoeba

    fragilis, Blastocystis hominis dan Cyclospora spp., sebagai penyebab diare belum ditentukan

    sepenuhnya. Penderita diare biasanya tidak perlu mempunyai tinjanya untuk diperiksa telur

    dan parasit kecuali kalau ada riwayat perjalanan ke daerah en-demik baru-baru ini, biakan

    tinja negatif untuk enteropatogen lain, dan diare menetap selama lebih dari 1 minggu; mereka

    merupakan bagian dari ledakan serangan diare; atau mereka menderita gangguan imun.

    Pemeriksaan lebih dari satu spe-simen tinja mungkin perlu untuk menegakkan diagnosis.

    Obat-obat tertentu, senyawa anti diare, dan barium dapat meng-ganggu identifikasi

    enteropatogen parasit. Pengobatan organisme ini tergantung pada keadaan klinis dan

    tersedianya terapi efektif . Enteropatogen Virus.Empat penyebab gastroenteritis-virus adalah

    rotavirus, adenovirus enterik, astovirus dan kalsivirus. Infeksi rotavirus dapat menimbulkan

    demam dan warna fesesnya hijau kekuningan.5

    Pendekatan umum kepada anak tentang diare akut

    Infeksi enterik menimbulkan tanda-tanda keterlibatan saluran pencernaan serta

    manifestasi dan komplikasi sistemik. Keterlibatan saluran pencernaan dapat mencakup diare,

    kram, dan emesis. Manifestasi sistemik dapat meliputi demam, malaise, dan kejang-kejang.

    Infeksi ekstraintestinum akibat patogen enterik adalah penyebaran lokal, menyebabkan

    vulvovaginitis, infeksi saluran kencing, dan keratokonjungtivitis. Penyebaran jauh dapat

    menimbulkan endokarditis, osteomielitis, meningitis, pneumonia, hepatitis, peritonitis,

    klorioamionitis, infeksi jaringan lunak, dan tromboflebitis septik. Manifestasi ek-

    straintestinal akibat-imun patogen enterik biasanya terjadi sesudah diare telah sembuh.

    Tujuan utama pendekatan ini pada anak diare akut adalah (1) menilai tingkat dehidrasi dan

    membcri pergantian cairan dan elektrolit, (2) mencegah penyebaran enteropatogen, dan (3)

    pada episode tertentu menentukan agen etiologi dan mem-beri terapi spesifik jika terindikasi.

    Informasi mcngenai masu-kan oral, frekuensi dan volume keluaran tinja, kesan umum dan

    aktivitas anak, serta frekuensi kencing harus ditanyakan. Informasi harus ditanyakan

  • 8/11/2019 Sken Diare Pada Anak - Dauri

    9/15

    9

    berkenaan dengan kehadiran pusat perawatan harian, perjalanan baru ke daerah endemik

    diare, penggunaan agen antimikroba, pemajanan terhadap kontak dengan gejala-gejala yang

    sama, dan makan makanan dari laut, sayuran yang tidak tercuci, susu yang tidak

    terpasteurisasi, air yang terkontaminasi atau daging yang tidak dimasak. Lama dan keparahan

    diare, konsistensi tinja, adanya lendir dan darah, dan gejala-gejala lain yang terkait, seperti

    demam, muntah dan kejang, harus ditentukan. Demam memberi kesan adanya proses alergi

    dan juga terjadi sebagai akibat dehidrasi. Nausea dan muntah merupakan gejala nonspesifik,

    tetapi muntah memberi kesan bahwa organisme menginfeksi usus bagian atas, seperti virus,

    bakteri penghasil-enterotoksin, Giardia dan Cryptosporidium. Demam sering ada pada pende-

    rita dengan diare radang, nyeri abdomen lebih berat dan tenesmus dapat terjadi pada abdomen

    dan rektum bagian bawah, yang menunjukkan keterlibatan usus besar. Muntah sering ada

    pada diare nonradang; demam biasanya tidak ada atau ringan; nyerinya adalah kram,

    periumbilikalis dan tidak berat; dan diare berair, yang menunjukkan keterlibatan saluran usus

    bagian atas. Karena penderita gangguan imun memerlukan pemeriksaan khusus, informasi

    mengenai imunodefisiensi atau penyakit kronis penting. Diare kronis didefinisikan sebagai

    diare yang berakhir lebih lama dari 14 hari.3

    Diagnosis Banding

    Pasien diare akut Disertai Demam dan Tinja Berdarah

    Observasi umum:diare akbat mikroorganisme invasi, lokasi sering didaerah kolon,

    diare berdarah sering dengan volume yang sedikti, sering diawalo dengan air. Diagnosis;

    banyak leukosit di tinja, kultur tinja untuk salmonella, shigella, Campylobacter, Yersinia,

    darah tebal untuk malaria.2

    Penyakit Akut yang Disebabkan Makanan atau Air

    Penyakit yang disebarkan makanan dan air merupakan penyebab utama morbiditas dan

    mortalitas di semua negara maju, termasuk Amerika Serikat. Perubahan pada produksi

    makanan, kesalahan pada sistem inspeksi, penyebaran makanan interna-sional cepat,

    perubahan pada kebiasaan diet, dan kekurangan pengenalan cara-cara pencegahan

    memperbesar masalah ini. Penyakit yang disebarkan makanan di Amerika Serikat diper-

    kirakan menyebabkan 6-81 juta kasus gastroenteritis setiap tahun, menyebabkan 500-7.000

    kematian pertahun, dan biaya $8-23 billiun pertahun dalam biaya pengobatan dan kehilangan

  • 8/11/2019 Sken Diare Pada Anak - Dauri

    10/15

    10

    produktivitas. Diagnosis penyakit yang disebarkan makanan atau air harus dipikirkan bila

    dua orang atau lebih yang telah makan makanan atau minum air yang lazim terjadi penyakit

    akut yang serupa yang biasanya ditandai oleh nausea, muntah, diare, atau gejala neurologis.

    Patogenesis dan keparahan penyakit bakteri tergantung pada apakah organisme telah

    membentuk toksin se-belumnya (S. aureus, B. cereus), menghasilkan toksin atau apakah

    invasif dan apakah mereka memperbanyak diri dalam makanan. Keparahan penyakit karena

    virus, parasit dan sebab-sebab kimia tergantung pada jumlah yang dimasukkan ke dalam

    makanan atau air. Epidemiologi ledakan serangan sering memberi kesan agen penyebab

    spesifik. Penentuan masa inkubasi dan sindrom klinis spesifik sering membawa pada di-

    agnosis yang benar. Konfirmasi ditegakkan dengan uji laboratorium spesifik makanan, tinja

    atau muntahan. Sebagai aturan umum, bila ledakan serangan dikelompokkan pada masa

    inkubasi penyakit, inkubasi yang kurang dari 1 jam adalah akibat keracunan bahan kimia,

    toksin dari ikan atau kerang, atau toksin S. aureus atau B. cereus yang telah terbentuk

    sebelum-nya. Bakteri penghasil-enterotoksin, bakteri invasif, virus Nor-walk dan beberapa

    bentuk keracunan jamur mempunyai masa inkubasi yang lebih lama. Sindrom klinis.

    Beberapa sindrom klinis pascapenelanan makanan atau air yang terkontaminasi, meliputi

    mual dan muntah dalam 6 jam; parestesia dalam 6 jam; gejala neurologis dan saluran

    pencernaan dalam 2 jam; kram perut dan diare air dalam 16-48 jam; demam, kram perut, dan

    diare dalam 16-72 jam; kram perut, diare darah dalam 6-24 jam; dan mual, muntah serta

    paralisis dalam 18-48 jam . Masa inkubasi pendek dengan muntah sebagai tanda utama

    dihubungkan dengan toksin yang menghasilkan iritasi lam-bung langsung, seperti logam

    berat, atau dengan toksinB. cereus atau S. aureus yang dibentuk sebelumnya;B. cereus juga

    menghasilkan enterotoksin. Parestesia sesudah masa inkubasi pendek memberi kesan

    scromboid (keracunan hista-min ikan), paralitik atau keracunan kerang neurotoksik. Sindrom

    restauran Cina (keracunan monosodium glutamat), keracunan niasin, atau keracunan ikan

    ciguatera. Sindrom mu-lai awal akibat penelanan jamur toksik berkisar dari gastroenteritis

    sampai gejala neurologis yang termasuk hiperaktivitas parasimpatis, bingung, gangguan

    penglihatan, dan halusinasi sampai gagal hati atau hepatorenal, yang terjadi sesudah 6-24 jam

    masa inkubasi. Diare cair dan kram perut sesudah 8-16 jam masa inkubasi dihubungkan

    dengan Clostridium perfringens dan B. cereus penghasil enterotoksin. Kram abdomen dan

    diare cair sesudah masa inkubasi 16-48 jam dapat akibat virus Norwalk dan beberapa bakteri

    penghasil enterotoksin. Salmonella, Shigella, C. jejuni, Y. enterocolitica dan E. coli

    enteroinvasif disertai dengan diare, yang mungkin berisi leukosit tinja, kram perut, dan

    demam, walaupun organisme ini dapat menyebabkan diare cair tanpa demam. Diare darah

  • 8/11/2019 Sken Diare Pada Anak - Dauri

    11/15

    11

    dan kram perut sesudah masa inkubasi 72-120 jam dihubungkan dengan E. coli enterohe-

    morhagik, seperti E. coli 0157:H7. Sindrom uremik hemolitik merupakan sekuele infeksi

    dengan E. coli enterohe-morhagik. Kombinasi gejala saluran pencernaan yang disertai

    dengan penglihatan kabur, mulut kering, disartria, diplopia, atau paralisis desendens akan

    memberi kesan C. botulinum sebagai penyebab. Terapi kebanyakan orang dengan penyakit

    yang disebarkan makanan adalah bersifat pendukung, karena sebagian besar penyakit ini

    sembuh sendiri. Pengecualian adalah botulisme, keracunan kerang paralitik, dan keracunan

    jamur jangka-panjang, semuanya dapat mematikan pada orang-orang yang sebelum-nya

    sehat. Jika ledakan serangan yang disebarkan makanan atau disebarkan air dicurigai, dinas

    kesehatan masyarakat harus diberitahu.3

    Tatalaksana

    Manajemen Cairan dan Elektrolit serta Pemberian Makan Kembali

    Manajemen dehidrasi tetap merupakan dasar terapi diare. Anak-anak, terutama bayi,

    lebih rentan daripada orang dewasa terhadap dehidrasi karena kebutuhan cairan dan elektrolit

    dasar per kg nya lebih besar dan karena mereka tergan-tung pada orang lain untuk memenuhi

    kebutuhan ini. Penderita diare dan yang berkemungkinan dehidrasi harus dievaluasi untukmenilai tingkat dehidrasi karena jelas dari tanda-tanda dan gejala-gejala klinis, kehilangan

    yang sedang berlangsung dan kebutuhan harian. Hidrasi oral biasanya merupakan pengobatan

    pilihan untuk semua kecuali penderita yang dehidrasi paling berat yang pe-rawatnya tidak

    dapat memberikan cairan. Rehidrasi cepat dengan penggantian kehilangan yang sedang

    berlangsung selama 4-6 jam pertama harus dilakukan dengan menggunakan larutan rehidrasi

    oral yang tepat. Bila penderita terrehidrasi, pemberian rumatan larutan secara oral harus

    digunakan). Persediaan obat-obatan rumah termasuk minuman soda dekarbonasi, jus buah,Jell-O, Kool-aid, dan teh tidak baik untuk digunakan karena bahan-bahan ini berisi

    osmolalitas yang sangat tidak tepat karena kadar karbohidrat yang berlebihan, yang dapat

    memperberat diare; kadar natrium rendah, yang dapat menyebabkan hiponatremia; dan rasio

    karbohidrat terhadap natrium tidak tepat. Bila rehidrasi telah selesai, makanan harus

    diberikan lagi sementara larutan elektrolit oral diteruskan untuk mengganti kehilangan yang

    sedang berlangsung dari tinja dan untuk rumatan. ASI pada bayi harus dilanjutkan sesegera

    mungkin. Anak yang lebih tua harus diberi makan kembali seSegera mungkin mereka dapat

    mentoleransi makanan. Senyawa antidiare digolongkan menurut mekanisme ker-janya, yang

  • 8/11/2019 Sken Diare Pada Anak - Dauri

    12/15

    12

    termasuk perubahan motilitas usus, adsorpsi cairan atau toksin, perubahan mikroflora usus

    dan perubahan cairan dan sekresi elektrolit. Senyawa antidiare biasanya tidak dian-jurkan

    untuk penggunaan pada anak dengan diare karena man-faat yang minimal dan kemungkinan

    efek samping.3

    Untuk memberikan rehidrasi pada pasien perlu dinilai dulu derajat dehidrasi.

    Dehidrasi terdiri dari dehidrasi ringan, sedang dan berat. Ringan bila pasien kekurangan

    cairan 2-5% dari berat badan. Sedang apabila pasien kekurangan cairan 5-8% dari berat

    badan. Berat bila pasien kehilangan cairan 8-10% dari berat badan. Prinsip menentukan

    jumlah cairan yang akan diberikan yaitu sesuai dengan jumlah cairan yang keluar dari tubuh.

    Macam-macam pemberian cairan:

    1.

    BJ plasma dengan rumus: Kebutuhan cairan= BJ Plasma-1,025

    --------------------xBerat badan x4ml

    0,001

    2.

    Metode pierce berdasarkan klinis :

    a. Dehidrasi ringan, kebutuhan cairan= 5% x berat badan(kg)

    b. Dehidrasi sedang, kebutuhan cairan= 8%x berat badan(kg)

    c.

    Dehidrasi berat, kebutuhan cairan= 10%x berat badan(kg).

    3.

    Metode daldiyono berdasarkan skor klinis = Skor

    -------------x10%x KgBBx1liter

    15

    Bila kurang dari 3 dan tidak ada syok maka hanya diberikan cairan peroral. Bila skor

    lebih dari tiga berikan cairan intravena. Pemberian cairan rehidrasi terbagi atas: 2

    1.

    Dua jam pertama; jumlah total cairan menurut rumus BJ atau skor daldiyono

    diberikan langsung dalam 2 jam ini agar tercapai rehidrasi secepat mungkin.

    2. Satu jam berikut/jam ke-3 pemerian diberikan berdasarkan kehilangan cairan selama 2

    jam pemerian cairan rehhidrasi inisial sebelumnya. Bila tidak ada syok atasu skor

    daldiyono kurang dari 3 bisa diganti peroral.

    3.

    Jam berikutnya pemberian cairan dinerikan berdasarkan kehilangan cairan melalui

    tinja dan Insensible Water Loss( IWL).

  • 8/11/2019 Sken Diare Pada Anak - Dauri

    13/15

    13

    Diet

    Pasien diare tidak dianjurkan puasa , kecuali bila muntah-muntah hebat. Pasien justru

    dia jurkan minum, minuman tidak bergas, nasi, keripik, soup. Susu sapi harus dihindarkan

    karena adanya defisiensi laktase transien yang disebabkan oleh virus dan bakteri. Minuman

    berkafein harus dihindarkan karena dapat memicu motilitas usus.2

    Obat anti-diare

    Obat ini dapat mengurangi gejala-gejala. Yang paling efektif adalah derivat opiois

    misalnya loperamid , difeknosilat atropin dan tinktur opium. Loperamid paling disukai karena

    efek samping kecil dan tidak aditif. Bismuth subsalisilat merupakan obat lain yang digunakan

    tetapi kontraindikasi pada pasien HIV karena dalat menimpulkan enselofati bismuth. Obat

    motilitas harus hati-hati pada pasien disentri yang panas bila tanpa disertai antimikroba

    karena dapat memperpanjang masa penyembuhan. Obat pengeras tinja yaitu antalpugite

    4x2tab sehari , smectine 3x1 saset diberikan tiap BAB encer sampai diare berhenti. Obat anti

    sekretorik atai anti enkhephalinase: hidrasec 3x1tab sehari.2

    Obat antimikroba

    Karena kebnayakn pasien memiliki penyakit ringan, self limited disease karena virus

    atau bakteri non invasif pengobatan empirik tidak dianjur kan pada semua pasien.

    Antimikroba diberikan pada pasien yang didiga mengalami diare invasif. Lihatlah pada tabel

    untuk tatalaksana pengobatan diare invasif.2

    Zinc

    Efek fisiologis seng pada transportasi ion usus belum ditetapkan secara menyeluruh.

    Oleh karena itu, informasi dasar mekanisme yang seng mungkin efektif dalam meningkatkan

    diare diperlukan. Sebuah publikasi yang sangat baru-baru ini telah menetapkan bahwa seng

    menghambat cAMP-diinduksi, klorida tergantung sekresi cairan oleh kalium basolateral

    menghambat (K) saluran, dalam studi in-vitro dengan tikus ileum. Penelitian ini juga telah

    menunjukkan kekhususan Zn ke cAMP-diaktifkan canal K, karena seng tidak memblokir

    kalsium (Ca)-dimediasi Kanal K. Sebagai studi ini tidak dilakukan pada hewan Zn-

    kekurangan, memberikan bukti bahwa Zn mungkin efektif tanpa adanya defisiensi.Seng jugameningkatkan penyerapan air dan elektrolit, meningkatkan regenerasi epitel usus,

  • 8/11/2019 Sken Diare Pada Anak - Dauri

    14/15

    14

    meningkatkan kadar enzim brush border, dan meningkatkan respon kekebalan tubuh,

    memungkinkan untuk clearance yang lebih baik dari patogen. Laporan lain baru-baru ini

    telah memberikan bukti bahwa seng menghambat racun-diinduksi kolera, tetapi tidak

    Escherichia coli panas-stabil, enterotoksin-induced , sekresi ion dalam kultur Caco-2 sel

    Dengan demikian, Seng memainkan peran penting dalam modulasi resistensi host terhadap

    agen infeksi dan mengurangi risiko, tingkat keparahan, dan durasi penyakit diare.Ini juga

    memainkan peran penting dalam Metallo-enzim, polyribosomes, dan membran sel dan fungsi

    sel, memberikan kepercayaan kepada keyakinan bahwa ia memainkan peran sentral dalam

    pertumbuhan sel dan fungsi sistem kekebalan tubuh.6

    Pencegahan

    Selama counter suplemen yang mengandung bakteri sehat, yang disebut probiotik,

    dapat membantu mencegah diare yang berhubungan dengan antibiotik. Yogurt dengan kultur

    aktif atau hidup merupakan sumber yang baik dari bakteri sehat. Untuk diare ringan,

    beberapa ahli menyarankan orang untuk makan makanan yang memiliki mikroorganisme

    khusus seperti bakteri atau jamur di dalamnya. Ini diyakini mencapai usus dan membantu

    tubuh melawan kuman yang menyebabkan diare. Mikroorganisme seperti ini sering disebut

    "probiotik". Contoh-contoh yang paling terkenal adalah bakteri asam laktat tertentu dalam

    yoghurt dan produk susu lainnya.6

    Langkah-langkah sehat berikut dapat membantu Anda mencegah penyakit yang

    menyebabkan diare:6

    1. Cuci tangan sesudah keluar dari kamar mandi dan sebelum makan.

    2.

    Gunakan alkholhol atau gel untuk membersihkan tangan.3.

    Ajarkan pada anak untuk tidak menaruh benda asing kedalam mulut.

    Ketika berpergian ke daerah asing, ikutilah langkah-langkah dibawah ini:6

    1.

    Konsumsi air minum kemasan, minum jangan menggunakan es batu.

    2. Jangan konsumsi sayuran yang tidak dimasak dan usahakan ketika makan buat, kupas

    kulitnya.

    3.

    Jangan makan makanan laut mentah dan daging yang dimasak setengah matang.

  • 8/11/2019 Sken Diare Pada Anak - Dauri

    15/15

    15

    4.

    Jangan konsumsi produk susu

    Kesimpulan

    Setelah melihat secara saksama pembahasan diatas yang berkaitan dengan skenario

    yang kita dapatkan yaitu anak laki-laki 5 tahun yang mengalami diare disertai deman dengan

    dehidrasi maka kita bisa menegakan diagnosa bahwa pasien tersebut mengalami diare akut

    enterotoksik et causa rotavitus, karena pada diare akut non invasif dari beberapa agen

    penyebab yang menimbulkan demam hanya rotavirus. Pada kasus ini perlu diperhatikan

    secara teliti adalah anamnesa pemeriksaan fisik untuk menegakan diagnosis dan adanya

    dehidrasi. Dan hal berikut yang perlu diperhatikan adalah pada penatalaksanaan, kuncinya

    adalah rehidrasi oral maupun intravena tergantung dari derajat dehidrasi, antimikroba jarang

    sebagai indikasi kalau tidak diare invasif. Kemudia perlu juga diperhatikan diet pada pasien

    diare, ada buku mengatakan dianjurkan untuk minum teh namun buku yang lain ada yang

    mengatakan tidak boleh diberikan teh karena memiliki daya osmolaritas tinggi, mungkin hal

    tersebut masih abu-abu. Kemudihan perilaku hidup sehat dan bersih harus diperhatikan.

    Sekian dari isi makalah ini, maaf bila terdapat kesalahan dalam berkata-kata. Terima Kasih.

    Daftar Pustaka

    1. Djohan B, Ramali A, Tjokronegoro S.dkk. Kamus kedokteran.Edisi ke-6. Jakarta:

    Fakultas Kedokteran Indonesia.2011.h.53.59.

    2.

    Simadibrata MK, Daldiyono. Ilmu penyakit dalam. Diare akut. Edisi ke-4. Jakarta;

    Fakultas Kedokteran Indonesia.2006.h.408-13.

    3. Pickering LK, Snyder JD. Ilmu kesehatan anak nelson vol II. Gastroentritis. Edisi ke-

    15. Jakarta: ECG. 2012.h.889-93.

    4. Corwin EJ. Buku saku patofisiologi. Diare. Edisi ke-3. Jakarta; EGC.2009.h.599.

    5.

    Ndraha S. Bahan ajar gastroenterohepatologi. Diare akut. Jakarta; Biro Publikasi

    Fakultas Kedokteran Ukrida. 2013.h.42.

    6. George F.www.ncbi.nlm.nih.gov.Diarrhea. Reviewed; 27 Januari 2012.

    Bajait C, Tawani V.www.ncbi.nlm.nih.gov.Role of zinc in pedriatic diarrhea. May

    2011.

    http://www.ncbi.nlm.nih.gov/http://www.ncbi.nlm.nih.gov/http://www.ncbi.nlm.nih.gov/http://www.ncbi.nlm.nih.gov/