sken 2 urologi

download sken 2 urologi

of 9

Transcript of sken 2 urologi

  • 7/25/2019 sken 2 urologi

    1/9

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. SKENARIO 2

    Mengapa Tiba-Tiba Sakit Sekali

    Bambang Pamungkas, 16 tahun, diantar ke IGD Rumah Sakit dengan keluhan nyeri pada

    buah pelirnya. Sekitar setengah jam yang lalu kemaluan penderita tiba-tiba merasa nyeri sekalisaat sedang nntn !". #yeri terasa terutama pada buah pelir kiri dan meluas hingga perut dan

    terasa mulas. #yeri terus menerus disertai muntah satu kali.

    Bambang mengatakan tak ada gangguan B$% dan masih bisa kentut. Bambang

    Pamungkas adalah serang yang banyak akti&itas bahkan ' jam sebelumnya masih bermainsepakbla.

    Pemeriksaan (isik didapatkan keadaan umum tampak kesakitan. !anda &ital dalam batas

    nrmal. S)rtum kiri tampak lebih besar dibanding skrtum kanan. *arna s)rtum kiri dan

    kanan sama. S)rtum kiri terlihat lebih tinggi dan dengan psisi testis yang melintang. S)rtumkiri terasa nyeri saat disentuh dan nyeri menetap saat s)rtum diangkat+digerakkan ke prksimal.

    Pada daerah inguinal kiri tidak didapatkan pembengkakkanDkter meren)anakan tindakan perasi, dijelaskan kepada pasien baha kejadian tersebut

    dapat menyebabkan kemandulan apabila tidak diperasi.

    B. KLARIFIKASI ISTILAH

    1. S)rtum struktur yang tertutup leh kulit sebagai tempat bergantungnya testis.

    . %emandulan ketidakmampuan untuk mempunyai keturunan.

    . R!"!#an Ma#ala$1. Bagaimana pat(isilgi, patgenesis, serta mekanisme dari keluhan-keluhan penderita/. $pa diagnsis penyakit diatas /

    '. Bagaimana hubungan antara kegiatan pasien dengan keluhannya saat ini/

    0. Bagaimana hasil pemeriksaan pada penderita/. Bagaimana penatalaksanaan penyakit yang di derita pasien/

    D. T!%!an

    1. 2engetahui pat(isilgi, patgenesis, serta mekanisme dari keluhan-keluhan penderita. 2enentukan hubungan antara kegiatan pasien dengan keluhannya saat ini

    '. 2engetahui hasil pemeriksaan pada penderita

    0. 2engetahui kemungkinan diagnsis penyakit pasien. 2engetahui penatalaksanaan penyakit pasien

    BAB II

    TIN&AUAN PUSTAKA

    16

  • 7/25/2019 sken 2 urologi

    2/9

    A. Anat'"i

    !estis merupakan sepasang struktur rgan yangberbentuk &al dengan ukuran 03,3,)m dan berat

    kurang lebih 4g. !erletak didalam s)rtum dengan a3is

    panjang pada sumbu &ertikal dan biasanya testis kiriterletak lebih rendah dibanding kanan. !estis diliputi

    leh tunika albuginea pada +' anterir ke)uali pada sisi

    drsal dimana terdapat epididymis dan pedikel &askuler.Sedangkan epididymis merupakan rgan yang berbentuk

    kur&a yang terletak disekeliling bagian drsal dari testis.

    Suplai darah arteri pada testis dan epididymis berasal

    dari arteri renalis.Pada perkembangannya, testis mengalami

    desensus dari psisi asalnya di dekat ginjal menuju

    s)rtum. !erdapat beberapa mekanisme yang menjelaskan mengenai prses ini antara lain

    adanya tarikan gubernakulum dan tekanan intraabdminal. 5aktr endkrine dan a3ishypthalamus-pituitary-testis juga berperan dalam prses desensus testis. $ntara minggu ke1

    dan 1 kehamilan, testis mengalami migrasi transabdminal menuju lkasi didekat )in)ininguinal interna.

    B. De(ini#i T')#i' Te#ti#

    !rsi testis adalah suatu keadaan dimana spermati) )rd yang terpeluntir yang

    mengakibatkan klusi dan strangulasi dari &askularisasi &ena atau arteri ke testis dan

    epididymis.

    . Epi*e"i'l'gi T')#i' Te#ti#

    !rsi testis bisa terjadi pada semua usia, tetapi paling sering terjadi pada usia deasa

    muda 7usia 14-'4 tahun8 dan lebih jarang terjadi pada nenatus. Pun)ak insiden terjadi pada usia1'-1 tahun. !erdapat ke)enderungan penurunan insiden sesuai dengan peningkatan usia.

    Peningkatan insiden selama usia deasa muda mungkin disebabkan karena testis yang membesar

    sekitar -6 kali selama pubertas. !estis kiri lebih sering terjadi disbanding testis kanan, hal inimungkin disebabkan leh karena se)ara nrmal spermati) )rd kiri lebih panjang. Pada kasus

    trsi testis yang terjadi pada peride nenatus, 49 terjadi pada (ase prenatal dan '49 terjadi

    pstnatal.

    D. Eti'l'gi T')#i' Te#ti#

    Penyebab dari trsi testis masih belum diketahui dengan pasti. !rauma terhadap s)rtum

    bisa merupakan (a)tr pen)etus, sehingga trsi harus dipertimbangkan pada pasien dengankeluhan nyeri setelah trauma bahkan pada trauma yang tampak kurang signi(ikan sekalipun.

    Dikatakan pula baha spasme dan kntraksi dari tt kremaster dan tuni)a darts bisa pula

    menjadi (a)tr pen)etus.!rsi testis lebih sering terjadi pada musim dingin, terutama pada temperature di baah

    :. 5aktr predispsisi lain terjadinya trsi meliputi peningkatan &lume testis 7sering

    dihubungkan dengan pubertas8, tumr testis, testis yang terletak hrisntal, riayat

    kriptrkismus, dan pada keadaan dimana spermati) )rd intras)rtal yang panjang.

    17

  • 7/25/2019 sken 2 urologi

    3/9

    E. Pat'(i#i'l'gi

    !erdapat jenis trsi testis berdasarkan pat(isilginya yaitu intra&agina dan

    ekstra&agina trsi.

    +. T')#i' int)a,agina terjadi di dalam tunika &aginalis dan disebabkan leh karenaabnrmalitas dari tunika pada spermati) )rd di dalam s)rtum. Se)ara nrmal, (iksasi psterir

    dari epididymis dan in&estment yang tidak kmplet dari epididymis dan testis psterir leh

    tunika &aginalis mem(iksasi testis pada sisi psterir dari s)rtum. %egagalan (iksasi yang tepatdari tunika ini menimbulkan gambaran bentuk ;bell-)lapper< de(rmitas, dan keadaan ini

    menyebabkan testis mengalami rtasi pada )rd sehingga ptensial terjadi trsi. !rsi ini lebih

    sering terjadi pada usia remaja dan deasa muda.

    2. Ek#t)a,agina t')#i' terjadi bila seluruh testis dan tunika terpuntir pada a3is &erti)alsebagai akibat dari (iksasi yang tidak kmplet atau nn (iksasi dari gubernakulum terhadap

    dinding s)rtum, sehingga menyebabkan rtasi yang bebas di dalam s)rtum. %elainan ini sering

    terjadi pada nenatus dan pada kndisi undesensus testis.

    F. Mani(e#ta#i Klini#

    Gejala pertama dari trsi testis adalah hampir selalu nyeri. Gejala ini bisa timbulmendadak atau berangsur-angsur, tetapi biasanya meningkat menurut derajat kelainan. Riayat

    trauma didapatkan pada 49 pasien, dan lebih dari sepertiga pasien mengalami episde nyeri

    testis yang berulang sebelumnya. Derajat nyeri testis umumnya ber&ariasi dan tidak berhubungandengan luasnya serta lamanya kejadian.

    Pembengkakan dan eritema pada s)rtum berangsur-angsur mun)ul. Dapat pula timbul

    nausea dan &miting, kadang-kadang disertai demam ringan. Gejala yang jarang ditemukan pada

    trsi testis ialah rasa panas dan terbakar saat berkermih, dan hal ini yang membedakan denganr)hi-epididymitis.

    $dapun gejala lain yang berhubungan dengan keadaan ini antara lain

    = #yeri perut baah= Pembengkakan testis

    = Darah pada semen

    . Diagn'#i#

    Penegakan Diagn'#i#

    +. Pe"e)ik#aan Fi#ik

    Pemeriksaan (isis dapat membantu membedakan trsi testis dengan penyebab akuts)rtum lainnya. !estis yang mengalami trsi pada s)rtum akan tampak bengkak dan

    hiperemis. >ritema dan edema dapat meluas hingga s)rtum sisi kntralateral. !estis yang

    mengalami trsi juga akan terasa nyeri pada palpasi. ?ika pasien datang pada keadaan dini,dapat dilihat adanya testis yang terletak trans&ersal atau hrisntal. Seluruh testis akan bengkak

    dan nyeri serta tampak lebih besar bila dibandingkan dengan testis kntralateral, leh karena

    adanya kngesti &ena. !estis juga tampak lebih tinggi di dalam s)tum disebabkan karenapemendekan dari spermati) )rd. @al tersebut merupakan pemeriksaan yang spesi(ik dalam

    menegakkan diansis. Biasanya nyeri juga tidak berkurang bila dilakukan ele&asi testis 7Prehn

    sign8.

    18

  • 7/25/2019 sken 2 urologi

    4/9

    Pemeriksaan (isik yang paling sensiti( pada trsi testis ialah hilangnya re(leks )remaster.

    Dalam satu literatur disebutkan baha pemeriksaan ini memiliki sensiti&itas AA9 pada trsi

    testis.

    2. Pe"e)ik#aan Pen!n%ang

    Pada umumnya pemeriksaan penunjang hanya diperlukan bila diagnsis trsi testis

    masih meragukan atau bila pasien tidak menunjukkan bukti klinis yang nyata. Dalam hal inidiperlukan guna menentukan diagnsa banding pada keadaan akut s)rtum lainnya. rinalisis

    biasanya dilakukan untuk menyingkirkan adanya in(eksi pada traktus urinarius. Pemeriksaan

    darah lengkap dapat menunjukkan hasil yang nrmal atau peningkatan leuksit pada 649 pasien.#amun pemeriksaan ini tidak membantu dan sebaiknya tidak rutin dilakukan. $danya

    peningkatan a)ute-(ase prtein 7dikenal sebagai :RP8 dapat membedakan prses in(lamasi

    sebagai penyebab akut s)rtum.

    2dalitas diagnstik yang paling sering digunakan ialah Dppler ultrasngra(i 7SGDppler8 dan radinu)lide s)anning dengan menggunakan te)hnetum AAm 7AAm!)8

    perte)hnetate dengan akurasi diagnstik A49. %edua metde tersebut digunakan untuk menilai

    aliran darah ke testis dan membedakan trsi dengan kndisi lainnya.

    Diagn'#i# Ban*ing

    +. Epi*i*i"iti# ak!t

    Penyakit ini se)ara klinis sulit dibedakan dengan trsi testis. #yeri skrtum akutbiasanya disertai dengan kenaikan suhu tubuh, keluarnya nanah dari uretra, ada riayat )itus

    suspe)tus 7dugaan melakukan senggama dengan bukan isterinya8, atau pernah menjalani

    kateterisasi uretra sebelumnya. ?ika dilakukan ele&asi 7pengangkatan8 testis, pada epididimitis

    akut terkadang nyeri akan berkurang sedangkan pada trsi testis nyeri tetap ada 7tanda dariPrehn8. Pasien epididimitis akut biasanya berumur lebih dari 4 tahun dan pada pemeriksaan

    sedimen urine didapatkan adanya leuksituria atau bakteriuria.

    2. He)nia #k)'tali# inka)#e)ata

    Biasanya pada anamnesis didapatkan benjlan yang dapat keluar dan masuk ke dalam

    skrtum.

    /. Hi*)'kel te)in(ek#i

    Dengan anamnesis sebelumya sudah ada benjlan di dalam skrtum.

    0. T!"') te#ti#

    Benjlan tidak dirasakan nyeri ke)uali terjadi perdarahan di dalam testis.

    1. E*e"a #k)'t!"

    Dapat disebabkan leh hipprteinemia, (ilariasis, adanya pembuntuan saluran lim(e

    inguinal, kelainan jantung, atau kelainan-kelainan yang tidak diketahui sebabnya 7idipatik8.

    # Pembeda >pididimitis !umr !rsi

    1. #yeri C Ringan+tidak @ebat

    19

  • 7/25/2019 sken 2 urologi

    5/9

    nyeri

    . nset :epat Eambat 2endadak

    '. IS% C - -

    0. !estis #rmal !umr Strutur-struktur

    ini sulit

    diraba+dipisah-pisahkan

    . >pididimis #yeri #rmal

    6. 5unikulus Biasanyamenebal

    #rmal

    H. K'"plika#i

    !rsi dari testis dan spermati) )rd akan berlanjut sebagai salah satu kegaat daruratandalam bidang urlgi. Putusnya suplai darah ke testis dalam jangka aktu yang lama akan

    menyebabkan atr(i testis. $tr(i dapat terjadi beberapa hari hingga beberapa bulan setelah trsi

    dikreksi. Insiden terjadinya atr(i testis meningkat bila trsi telah terjadi F jam atau lebih.

    %mplikasi lain yang sering timbul dari trsi testis meliputi In(ark testis, hilangnyatestis, in(eksi, serta in(ertilitas.

    I. Penatalak#anaan T')#i' Te#ti#

    +. REDUKSI MANUAL

    Sekali diagnsis trsi testis ditegakkan, maka diperlukan tindakan pemulihan aliran

    darah ke testis se)epatnya. Biasanya keadaan ini memerlukan eksplrasi pembedahan. Padaaktu yang sama ada kemungkinan untuk melakukan repsisi testis se)ara manual sehingga

    dapat dilakukan perasi elekti( selanjutnya. #amun, biasanya tindakan ini sulit dilakukan leh

    karena sering menimbulkan nyeri akut selama manipulasi.Pada umumnya terapi dari trsi testis tergantung pada inter&al dari nset timbulnya

    nyeri hingga pasien datang. ?ika pasien datang dalam 0 jam timbulnya nset nyeri, maka dapat

    diupayakan tindakan detrsi manual dengan anestesi lkal. Prsedur ini merupakan terapi nn

    in&asi( yang dilakukan dengan sedasi intra&ena menggunakan anestesi lkal 7 ml Eid)ain atauyl)aine 98. Sebagian besar trsi testis terjadi ke dalam dan ke arah midline, sehingga

    detrsi dilakukan keluar dan ke arah lateral. Selain itu, biasanya trsi terjadi lebih dari '64,

    sehingga diperlukan lebih dari satu rtasi untuk melakukan detrsi penuh terhadap testis yangmengalami trsi.

    !indakan nn perati( ini tidak menggantikan e3plrasi pembedahan. ?ika detrsi manual

    berhasil, maka selanjutnya tetap dilakukan r)hidpe3y elekti( dalam aktu 0F jam. Dalamliteratur disebutkan baha tindakan detrsi manual hanya memberikan angka keberhasilan

    6,9. Sedangkan penelitian lain menyebutkan angka keberhasilan pada '4-49 pasien.

    2. PEMBEDAHAN

    Dalam hal detrsi manual tidak dapat dilakukan, atau bila detrsi manual tidak berhasildilakukan maka tindakan eksplrasi pembedahan harus segera dilakukan. Pada pasien-pasien

    dengan riayat serangan nyeri testis yang berulang serta dengan pemeriksaan klinis yangmengarah ke trsi sebaiknya segera dilakukan tindakan pembedahan. @asil yang baik diperleh

    bila perasi dilakukan dalam 0 jam setelah timbulnya nset nyeri. Setelah 0 hingga 6 jam

    biasanya nekrsis menjadi jelas pada testis yang mengalami trsi.>ksplrasi pembedahan dilakukan melalui insisi s)rtal midline untuk melihat testis

    se)ara langsung dan guna menghindari trauma yang mungkin ditimbulkan bila dilakukan insisi

    20

  • 7/25/2019 sken 2 urologi

    6/9

    inguinal. !unika &aginalis dibuka hingga tampak testis yang mengalami trsi. Selanjutnya testis

    direpsisi dan die&aluasi &iabilitasnya. ?ika testis masih &iabel dilakukan (iksasi r)hidpe3y,

    namun jika testis tidak &iabel maka dilakukan r)hide)tmy guna men)egah timbulnyakmplikasi in(eksi serta ptensial autimmune injury pada testis kntralateral. leh karena

    abnrmalitas anatmi biasanya terjadi bilateral, maka r)hidpe3y pada testis kntralateral

    sebaiknya juga dilakukan untuk men)egah terjadinya trsi di kemudian hari.

    &. P)'gn'#i#

    ?ika trsi dapat didiagnsa se)ara dini dan dilakukan kreksi segera dalam -6 jam,

    maka akan memberikan prgnsis yang baik dengan angka pertlngan terhadap testis hampir

    1449. Setelah 6 jam terjadi trsi dan gangguan aliran darah, maka kemungkinan untuk

    dilakukan tindakan pembedahan juga meningkat. #amun, meskipun terjadi kurang dari 6 jam,trsi sudah dapat menimbulkan kehilangan (ungsi dari testis. Setelah 1F-0 jam biasanya sudah

    terjadi nekrsis dan indikasi untuk dilakukan r)hide)tmy. r)hidpe3y tidak memberikan

    jaminan untuk tidak timbul trsi di kemudian hari, meskipun tindakan ini dapat menurunkan

    kemungkinan timbulnya hal tersebut.%eberhasilan dalam penanganan trsi ditentukan leh penyelamatan testis yang segera

    serta insiden terjadinya atr(i testis, dimana hal tesebut berhubungan se)ara langsung dengandurasi dan derajat dari trsi testis. %eterlambatan inter&ensi pembedahan akan memperburuk

    prgnsis serta meningkatkan angka kejadian atr(i testis.

    BAB III

    PEMBAHASAN

    Pada skenari tertulis, Bambang Pamungkas, 16 tahun, diantar ke IGD Rumah Sakit

    dengan keluhan nyeri pada buah pelirnya. Sekitar setengah jam yang lalu kemaluan penderita

    tiba-tiba terasa nyeri sekali saat sedang menntn !". #yeri terutama pada buah pelir kiri dan

    21

  • 7/25/2019 sken 2 urologi

    7/9

    meluas hingga perut dan terasa mulas. #yeri terasa terus menerus disertai muntah 1 kali.

    Bambang mengatakan tidak ada gangguan B$% dan masih bisa kentut. Bambang Pamungkas

    adalah serang yang banyak akti&itas,bahkan ' jam sebelumnya masih bermain sepak bla.mur Bambang 716 tahun8 menunjukkan baha Bambang berada pada masa pubertas 71-1

    tahun8. %eluhan nyeri pada buah pelir atau nyeri pada testis yang dirasakan pada daerah kantng

    skrtum dapat berasal dari kelainan rgan di kantng skrtum 7nyeri primer8 atau nyeri 7re(eredpain8 yang berasal dari kelainan rgan di luar kantng skrtum.

    #yeri akut yang disebabkan leh kelainan di kantng testis dapat disebabkan leh trsi

    testis atau trsi appendiks testis, epididimitis+rkitis akut, atau trauma pada testis. In(lamasiakut pada testis+epididimis menyebabkan peregangan pada kapsulnya sehingga dirasakan sebagai

    nyeri yang sangat. #yeri testis seringkali dirasakan hingga ke daerah abdmen sehingga

    dika)aukan dengan nyeri karena kelainan rgan abdminal. #amun, adanya pernyataan baha

    Bambang masih bisa kentut menunjukkan baha tidak ada gangguan pada sistem pen)ernaanpasien dan pernyataan baha tidak ada gangguan B$% menunjukkan baha nyeri pada skrtum

    bukan karena adanya in(lamasi pada ginjal. #yeri tumpul di sekitar testis dapat disebabkan

    karena &arikkel, hidrkel, maupun tumr testis. #yeri yang bersi(at mendadak meerupakan )iri

    khas trsi testis dan epididimitis.Diagnsa banding terhadap &arikkel dapat dihilangkan karena biasanya pasien dengan

    &arikkel datang dengan keluhan belum mempunyai anak setelah beberapa tahun menikah ataukadang mengeluh adanya benjlan di atas testis. Diagnsa banding terhadap hidrkel dapat

    dihilangkan karena biasanya pasien dengan hidrkel datang dengan benjlan yang tidak nyeri.

    Begitu juga diagnsis terhadap tumr testis dapat dihilangkan karena pada sebagian besar kasuspasien mengalami pembesaran testis tetapi tidak merasa nyeri. #yeri yang meluas hingga perut

    dan terasa mulas disebabkan karena in(lamasi pada testis mengganggu &askularisasi darah testis

    yaitu arteri testikularis yang merupakan )abang dari arta abdminalis, sehingga nyeri bisa

    meluas ke perut dan menyebabkan mulas. $danya nyeri disebabkan leh adanya gangguan padaramus genit(emralis #. genitalis yang merangsang pusat nyeri di sistem sara( pusat dimana

    perangsangan ke sara( pusat membutuhkan asetilklin sebagai neurtransmitter yang juga

    merangsang reseptr muntah. $danya pernyataan baha Bambang adalah serang yang banyakakti&itas,bahkan ' jam sebelumnya masih bermain sepak bla dapat memi)u pergerakan testis

    yang berlebihan dimana dapat mema)u terjadinya trsi testis.

    Dari anamnesis, penderita trsi testis mengalami nyeri dan pembengkakan s)rtum,sakit perut hebat, kadang disertai mual dan muntah, dimana semua itu terjadi mendadak.

    Pemeriksaan (isik yang dilakukan kepada pasien, didapatkan hasil keadaan umum tampak

    kesakitan dan tanda &ital dalam batas nrmal. Pemeriksaan tanda &ital dilakukan untuk

    mengetahui le&el bahaya dari trsi testis, selain juga dilakukan pemeriksaan abdmen. Padapemeriksaan (isik, s)rtum kiri pasien yang tampak lebih besar, dikarenakan pada trsi testis

    terjadi kngesti darah pada ple3us pampini(rmis.

    Pada trsi testis yang telah lama berlangsung maka testis menyatu dengan epididimisdan sukar dipisahkan, keduanya membengkak, timbul e((usian, hiperemia, pembengkakan kulit

    dan subkutan. #amun, pada pasien, arna s)rtum kanan kiri sama, tidak disebutkan adanya

    hiperemi, karena trsi yang terjadi belum lama berlangsung. Pada sisi yang terkena, testis)enderung lebih tinggi dan hriHntal.

    Pemeriksaan penunjang lain yang dapat dilakukan untuk menunjang diagnsis trsi

    testis adalah pemeriksaan labratrium, stetskp dppler, ultrasngraphy dppler, dan

    sintigra(i testis. Pada pemeriksaan darah, tidak didapatkan adanya tanda in(lamasi, ke)uali pada

    22

  • 7/25/2019 sken 2 urologi

    8/9

    trsi testis yang sudah berlangsung lama. Pemeriksaan dengan stetskp dppler,

    ultrasngraphy dppler, dan sintigra(i testis dilakukan untuk mengetahui aliran darah ke testis.

    Pada trsi testis tidak didapatkan adanya aliran darah ke testis, sedangkan pada peradangan akuttestis terjadi peningkatan aliran darah ke testis.

    Pasien disarankan melakukan perasi segera, dengan alasan untuk menghindari

    kemandulan. Pada trsi yang dibiarkan, testis akan kekurangan aliran darah yang menyebabkannekrsis, dimana sel germinati&um rusak dan tisak bisa melakukan spermatgenesis, sehingga

    kemandulan pun terjadi.

    BAB I

    PENUTUP

    A. Si"p!lan

    1. Pasien pada kasus di s)enari mengalami trsi testis.

    . !rsi testis banyak terjadi pada usia deasa muda 7remaja8.

    23

  • 7/25/2019 sken 2 urologi

    9/9

    '. Diagnsis banding dari trsi testis yang palimg mendekati antara lain epididimitis akut, ,

    r)hitis, tumr testis, dan hernia s)rtalis.

    0. !rsi testis yang tidak ditangani dengan )epat dapat meyebabkan kemandulan.

    B. Sa)an

    1. 2enghindari hal-hal yang menjadi pemi)u terjadinya trsi testis seperti bergerakberlebihan, rangsangan seksual, perubahan suhu mendadak, ketakutan, trauma skrtum,

    dll.

    . 2elakukan kreksi se)epatnya agar tidak menimbulkan penurunan (ertilitas di kemudianhari.

    DAFTAR PUSTAKA

    Bddy. $.2, 2adden.#.P !esti)ular !rsin. In *hit(ield.@.# 7ed8, RbSmith perati&e

    Surgery Geniturinary Surgery, "l , peratin in rlgy, :hur)hill 5i(th ed,

    Butterrth-@einemann, Endn 1AA' 01-'

    Drland, *.$.#., 446. %amus %edkteran Drland >disi A. $lih Bahasa @uriaati @artant.

    ?akarta >G:. pp 11A, 1FF, 1F6

    5auHi, Braunald., %asper., @auser., Eng., ?amesn., Es)alH. 44F. @arrisnJs >disi 1.

    nited States ( $meri)a 2)Gra. 1AA. Buku $jar 5isilgi %edkteran >disi A. $lih BahasaIraati setiaan et. al. ?akarta >G:. pp ,144-1440, 141F-144,14

    2ansjer, $.444.%apita Selekta Indnesia .Penerbit 2edia $es)ulapius 5% I?akarta

    2it)hall P., 1AA, @amiltn Bailey Ilmu Bedah Gaat Darurat, >disi II, Gajah 2ada Press,

    Kgyakarta

    Pri)e, Syl&ia $., *ilsn, Erraine 2. 44. Pat(isilgi %nsep %linis Prses-Prses Penyakit

    >disi 6 "lume 1. $lih Bahasa Brahm . Pendit, @uriaati @artant, Pita *ulansari,Dei $sih 2ahanani. ?akarta >G:.

    Reynard.? !rsin ( the testis and testi)ular appendages. In Reynard.?, Brester.S, Biers.S

    7eds8, 3(rd @andbk ( rlgy, 3(rd ni&ersity Press, #e Krk 446 0

    24