SITI AISYAH - pt-medan.go.id · berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 6 Mei 2014, ... kepada...
Transcript of SITI AISYAH - pt-medan.go.id · berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 6 Mei 2014, ... kepada...
Putusan Nomor 113/PDT/2015/PT.MDN Halaman 1
P U T U S A N
Nomor : 113/PDT/2015/PT.MDN
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
Pengadilan Tinggi Medan yang memeriksa dan mengadili perkara-
perkara perdata pada Pengadilan tingkat banding telah menjatuhkan putusan
sebagai berikut dalam perkara antara :
SITI AISYAH, bertempat tinggal di Jalan K.L. Yos Sudarso,
Lingkungan III, Kelurahan Rantau Laban, Kecamatan
Rambutan, Kota Tebing Tinggi, dalam hal ini
memberikan kuasa kepada Erwinsyah Dimyati Lubis,
S.H., M.H. dan Budi Prabowo, advokat dan calon
advokat pada Kantor ”LAW OFFICE ERWINSYAH
DIMYATI LUBIS, S.H., M.H. & ASSOCIATES”, yang
beralamat di Jalan A.H. Nasution Nomor 7 Medan,
berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 6 Mei 2014,
yang selanjutnya disebut sebagai PEMBANDINGdahulu PENGGUGAT ;
Lawan
1. PT BANK SUMUT CABANG SYARIAH TEBING TINGGI,berkedudukan di Jalan Sutomo Nomor 21 Tebing
Tinggi, yang diwakili oleh Ester Junita Ginting, selaku
Direktur, dalam hal ini memberikan kuasa kepada
Martin O. Simanjuntak, Muhamad Musonif, S.H., R.
Zakaria Somala Sumadhiga, S.H. advokat pada
Kantor ”Batahi, Martin & Rekan, yang beralamat di
Jalan Ade Irma Suryani Nomor 8 F, Pematang
Siantar, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 6
Februari 2014, yang selanjutnya disebut sebagai
TERBANDING-I dahulu TERGUGAT-I ;
Putusan Nomor 113/PDT/2015/PT.MDN Halaman 2
2. KANTOR PELAYANAN KEKAYAAN NEGARA DAN LELANG(KPKNL) PEMATANG SIANTAR, berkedudukan di
Jalan Sisingamangaraja Nomor 79 Pematang Siantar
yang diwakili oleh Hadiyanto, selaku Direktur Jenderal
Kekayaan Negara, dalam hal ini memberikan kuasa
kepada Ali Mahmud, S.E, dkk., berdasarkan Surat
Kuasa Khusus Nomor SKU-112/MK.6/2014 tanggal 13
Februari 2014, yang selanjutnya disebut sebagai
TERBANDING-II dahulu TERGUGAT-II ;3. NURHAIDA HARAHAP, bertempat tinggal di Jalan K.L. Yos
Sudarso, Lingkungan II, Kelurahan Lalang,
Kecamatan Rambutan, Kota Tebing Tinggi, dalam hal
ini memberikan kuasa kepada Junirwan Kurnia, S.H.,
Robert Siregar, S.H., dan Rahmad, S.H., advokat
pada Kantor ”Kurniawan & Associates”, yang
beralamat di URO Building (Citi Bank) Level V Suite 9,
Jalan Imam Bonjol Nomor 23 Medan, berdasarkan
Surat Kuasa Khusus tanggal 13 Februari 2014, yang
selanjutnya disebut sebagai TERBANDING-III dahuluTERGUGAT-III ;
4. KANTOR PERTANAHAN KOTA TEBING TINGGI, berkedudukan
di Jalan Yos Sudarso, Tebing Tinggi yang diwakili
oleh Erwin Ananda, S.H., M.H., selaku Kepala Kantor
Pertanahan Kota Tebing Tinggi, dalam hal ini
memberikan kuasa kepada Buttu O. Simanjuntak,
S.H., dan Jansen Purba, berdasarkan Surat Kuasa
Khusus Nomor 99/100-12.76/II/2014 tanggal 7
Februari 2014, yang selanjutnya disebut sebagai
TERBANDING-IV dahulu TERGUGAT- IV ;
Pengadilan Tinggi tersebut ;
Telah membaca berkas perkara dan surat-surat yang berhubungan
dengan perkara ini ;
Putusan Nomor 113/PDT/2015/PT.MDN Halaman 3
TENTANG DUDUK PERKARANYA :
Menimbang, bahwa Penggugat dengan Surat Gugatan tanggal
15 Januari 2014 yang diterima dan didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan
Negeri Tebing Tinggi Deli pada tanggal 15 Januari 2014 dalam Register
Nomor 3/Pdt.G/2014/PN.TTD, telah mengajukan gugatan sebagai berikut:
1. Bahwa antara Penggugat dan Tergugat I telah mengadakan dan
menerima Fasilitas Pembiayaan Al Murabahah berdasarkan Akad Jual
Beli Murabahah No. 338/KCSy-03-Ops/MRB/2007 tanggal 10 Agustus
2007;
2. Bahwa sebagai jaminan atas penerimaan Fasilitas Pembiayaan Al
Murabahah tersebut, Penggugat telah menyerahkan barang jaminan
kepada Tergugat I berupa sebidang tanah hak milik seluas 916 m2, yang
terletak dalam Propinsi Sumatera Utara, Kota Tebing Tinggi, Kec.
Rambutan, Kel. Rantau Laban, yang dimaksud dalam Sertipikat (Tanda
Bukti Hak) Hak Milik tertanggal 5-4-1995 Nomor 965/Rantau Laban atas
nama Kusdianto (suami Penggugat) berikut 1 (satu) unit bangunan rumah
makan yang terdapat di atasnya;
3. Bahwa kemudian oleh karena Tergugat I menganggap Penggugat
melalaikan kewajibannya, maka Tergugat I melalui perantaraan Tergugat
II melakukan pelelangan terhadap barang jaminan tersebut;
4. Bahwa pelaksanaan lelang telah dilaksanakan pada Hari Jumat tanggal 8
November 2013 bertempat di PT. Bank Sumut Cabang Syariah Tebing
Tinggi;
5. Bahwa “Nilai Limit” atau patokan harga lelang yang terendah yang
ditentukan oleh Tergugat I selaku penjual dan diserahkan kepada
Tergugat II selaku Pejabat Lelang untuk ditawarkan kepada masyarakat
adalah sebesar Rp400.000.000,00;
6. Bahwa pelaksanaan lelang hanya diikuti oleh 1 (satu) orang peserta yaitu
Tergugat III;
7. Bahwa sebelum mengikuti pelelangan Tergugat III mengetahui bahwa
barang jaminan yang menjadi objek lelang masih dan sedang ditempati
dan diusahai oleh Penggugat;
8. Bahwa Tergugat III telah memenuhi penawaran harga yang terendah
yakni Rp400.000.000,00 sehingga terhadap objek lelang telah terjual dan
Putusan Nomor 113/PDT/2015/PT.MDN Halaman 4
oleh Tergugat II Tergugat III ditunjuk/ditetapkan sebagai
pembeli/pemegang lelang;
9. Bahwa selanjutnya Tergugat III memohon kepada Tergugat IV untuk balik
nama atas SHM No. 765/Rantau Laban dari atas nama Kusdianto menjadi
atas nama Nurhaida Harahap (Tergugat III) dan saat Gugatan ini
didaftarkan Tergugat IV sedang memproses penerbitannya;
10. Bahwa dalam pada itu Penggugat telah menolak penyerahan dari
Tergugat I uang hasil lelang atas barang jaminan sebesar yakni
Rp400.000.000,00 dikurangi dengan kewajiban/hutang Penggugat
Rp181.716.500,00 atau sama dengan Rp229.283.500,00 sebab harga
lelang baik “nilai limit” yang ditentukan Tergugat I maupun “harga jual”
yang ditawarkan dan diterima Tergugat II terlalu rendah atau tidak wajar
jika dibandingkan dengan harga “nilai pasar” atas barang jaminan tersebut
yakni sebesar Rp1.216.000,00 yang terdiri dari harga tanah seluas 916 m2
dikali Rp1.000.000,00/m2 sama dengan Rp916.000.000,00 ditambah
harga bangunan rumah makan yang ada di atasnya sebesar
Rp300.000.000,00;
11. Bahwa perbuatan-perbuatan yang telah dilakukan oleh Para Tergugat,
yaitu:
- Tergugat I, sebagai penjual kuasa undang-undang atau kreditur bank,
tidak melakukan kewajibannya mengoptimalkan nilai limit berdasarkan
pendekatan penilaian nilai pasar yang dapat dipertanggungjawabkan,
sehingga akibatnya harga jual lelang yang ditawarkan oleh Tergugat II
rendah;
- Tergugat II, sebagai pejabat lelang, tidak melakukan kewajibannya
mengoptimalkan penawaran dan harga jual lelang, sehingga
melanggar hak Penggugat sebagai pemilik barang jaminan;
- Tergugat III, sebagai peminat/peserta lelang, tidak melakukan
kewajibannya melihat dan memeriksa objek lelang apakah masih
ditempati/diusahain orang lain sebelum mengikuti lelang, sehingga
tidak memenuhi iktikad atau niat baik sebagai calon pembeli lelang;
- Tergugat IV, sebagai aparat administrator pertanahan di daerah Kota
Tebing Tinggi, memproses permohonan balik nama Tergugat III yang
dasar permohonannya adalah jual beli lelang yang cacat hukum,
sehingga akibatnya SHM No. 765/Rantau Laban berganti nama dari
Putusan Nomor 113/PDT/2015/PT.MDN Halaman 5
atas nama Kusdianto (suami Penggugat) menjadi atas nama Nurhaida
Harahap (Tergugat III) keseluruhannya, dapat dikualifikasikan sebagai
perbuatan melawan hukum (onrechtmatige daad) dalam pengertian
luas sesuai dengan Arrest Hoge Raad 1919, karena pelaksanaan
lelang dilakukan dengan harga yang terlalu rendah, sehingga
bertentangan dengan kepatutan dan melanggar hak pemilik barang
agunan (Penggugat) serta bertentangan dengan kewajiban hukum si
penjual (Tergugat I dan/atau Tergugat II) untuk mengoptimalkan harga
jual lelang, yang akhirnya bertentangan dengan kepatutan dalam
masyarakat yang mengakibatkan pelaksanaan lelang secara yuridis
cacat hukum atau batal demi hukum atau tidak mempunyai kekuatan
hukum;
- Bahwa oleh karena itu Penggugat meminta kepada Majelis Hakim
agar tetap menjaga kepentingan hukum dan hak-hak Penggugat dari
perbuatan-perbuatan para Tergugat untuk melakukan eksekusi,
membalik nama dan atau mengalihkan tanpa hak serta guna
menghindari kerugian yang bakal menimpa Penggugat kelak, kiranya
berkenan untuk membuat putusan provisional;
Berdasarkan hal-hal yang dikemukakan di atas, dengan ini dimohonkan
kepada Ketua Pengadilan Negeri Tebing Tinggi untuk menetapkan suatu hari
persidangan dengan memanggil pihak-pihak, selanjutnya member putusan
yang amarnya sebagai berikut:
DALAM PROVISI1. Menyatakan bahwa kepemilikan atas tanah dan bangunan yang ada di
atasnya milik Penggugat, yang terletak di Jl. K.L. Yos Sudarso, Kec.
Rambutan, Kel. Rantau Laban, Kota Tebing Tinggi sebagaimana yang
termaktub dalam SHM No. 765/Rantau Laban berada dalam keadaan
“status quo” oleh karenanya para Tergugat tidak diperbolehkan untuk
melakukan perbuatan hukum apapun sampai perkara Gugatan aquo telah
mempunyai kekuatan hukum tetap;
2. Menyatakan dan mewajibkan pemegang SHM No. 765/Rantau Laban
yang akan atau telah dibaliknama menjadi atas nama Nurhaida Harahap
(Tergugat III) dititipkan atau dikonsinyasikan dalam penguasaan
Pengadilan sampai perkara Gugatan aquo memperoleh kekuatan hukum
tetap;
Putusan Nomor 113/PDT/2015/PT.MDN Halaman 6
DALAM POKOK PERKARAPRIMER1. Menerima dan mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya;
2. Menguatkan Putusan Provisi dalam perkara ini;
3. Menyatakan perbuatan Tergugat I, II, III, dan IV adalah merupakan
perbuatan melawan hukum;
4. Menyatakan pelaksanaan lelang atas barang jaminan milik Penggugat
berupa sebidang tanah hak milik seluas 916 m2, yang terletak dalam
Propinsi Sumatera Utara, Kota Tebing Tinggi, Kec. Rambutan, Kel.
Rantau Laban, yang dimaksud dalam Sertipikat (Tanda Bukti Hak) Hak
Milik tertanggal 5-4-1995 Nomor 765/Rantau Laban atas nama Kusdianto
(suami Penggugat) berikut 1 (satu) unit bangunan rumah makan yang
terdapat di atasnya, yang dilakukan oleh Tergugat I dengan perantaraan
Tergugat II pada tanggal 8 November 2013 bertempat di PT. Bank Sumut
Cabang Syariah Tebing Tinggi, dengan harga lelang yang terlalu rendah
(Rp. 400.000.000,00) adalah cacat hukum atau batal atau tidak
mempunyai kekuatan hukum;
5. Menyatakan barang jaminan objek lelang tanah berikut bangunan yang
ada di atasnya yang terletak dalam Propinsi Sumatera Utara, Kota Tebing
Tinggi, Kec. Rambutan, Kel. Rantau Laban, yang dimaksud dalam
Sertipikat (Tanda BUkti Hak) tertanggal 5-4-1995 Nomor 765/Rantau
Laban atas nama Kusdianto adalah sah masih milik Penggugat;
6. Menghukum Tergugat I, II, III, dan IV secara tanggung renteng membayar
seluruh biaya yang timbul dalam perkara ini;
SUBSIDERApabila Majelis Hakim berpendapat lain mohon putusan yang seadil-adilnya
(ex aequo et bono);
Menimbang, bahwa terhadap Gugatan Penggugat tersebut Tergugat I
memberikan jawaban pada tanggal 8 April 2014 pada pokoknya sebagai
berikut:
DALAM EKSEPSIBahwa gugatan Pengugat telah diperbuat dengan tidak cermat dan
bertentangan dengan hukum acara yang berlaku, yakni:
I. Tentang LEWAT WAKTU
Putusan Nomor 113/PDT/2015/PT.MDN Halaman 7
Bahwa pelaksanaan lelang dan segala sesuatu yang menyangkut proses
lelang diatur secara khusus dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor106/PMK.06/2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Keuangan
Nomor 93/PMK.06/2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Lelang
(selanjutnya disebut Permen 106);Bahwa Petitum Penggugat angka 4 yang meminta agar dinyatakan
pelaksanaan lelang adalah cacat hukum atau batal atau tidak mempunyai
kekuatan hukum yang didasarkan dalam posita Penggugat angka 11 telah
diperbuat dengan dengan tidak sesuai hukum karena telah tewat waktu
(kadaluarsa);
Bahwa dalam Permen 106 yang dikenal dan diatur adalah PembatalanSebelum Lelang, dan jikalau benar quad non gugatan Penggugat adalah
untuk Pembatalan Sebelum Lelang maka jangka waktu pengajuan
gugatan dan penyampaian kepada Pejabat Lelang telah tewat waktu
karena lelang dapat dibatalkan dengan permintaan Penjual atau
penetapan provisional atau putusan dari lembaga peradilan dan
pembatalan lelang dengan Putusan/Penetapan disampaikan dan diterima
Pejabat lelang paling lama sebelum lelang dimulai; (vide PeraturanMenteri Keuangan Nomor 106/PMK.06/2013 tentang Perubahan Atas
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 93/PMK.06/2010 tentang Petunjuk
Pelaksanaan Lelang, Pasal 24 yang menyebutkan: “Lelang yang akan
dilaksanakan hanya dapat dibatalkan dengan permintaan Penjual atau
penetapan provisional atau putusan dari lembaga peradilan” dan Pasal 25ayat (1) yang menyebutkan: “Pembatalan lelang dengan
putusan/penetapan pengadilan disampaikan, secara tertulis dan harus
sudah diterima oleh Pejabat Lelang paling lama sebelum lelang dimulai”;
II. Tentang HUBUNGAN HUKUMBahwa Jurisprudensi MARI Nomor 565 K/SIP/1973 tanggal 21 Agustus1974 dalam pertimbangannya menyatakan: “Gugatan harus dinyatakan
tidak dapat diterima, karena dasar gugatan tidak sempurna, dalam hal ini
karena hak Penggugat atas tanah sengketa tidak jelas”, dan Jurisprudensi
MARI Nomor 4K/Sip/1985 tanggal 13 Desember 1985 dalam
pertimbangannya menyatakan: “Syarat mutlak untuk menggugat seorang
di depan pengadilan adalah adanya perselisihan hukum kedua belah
pihak”;
Putusan Nomor 113/PDT/2015/PT.MDN Halaman 8
Bahwa Penggugat tidak mempunyai kapasitas untuk mengajukan gugatan
dalam perkara aquo karena JAMINAN (Sertifikat Hak Milik Nomor
765/Rantau Laban, Surat Ukur tanggal 4 April 1995 Nomor 240/1995,
Luas 916 m2, tanggal Penerbitan 5-4-1995 atas nama KUSDIANTO
(Suami Penggugat) yang diterbitkan oleh Kepala Kantor Pertanahan
Kotamadya Tebing Tinggi) atas kredit pembiayaan Penggugat pada
Tergugat I telah beralih menjadi milik Tergugat III yang memperolehnya
sesuai dengan ketentuan hukum in casu lelang dan juga Gugatan
Penggugat telah diperbuat dengan lewat waktu (kadaluarsa);
Bahwa dengan beralihnya kepemilikan atas sebidang tanah dan
bangunan yang ada di atasnya sebagaimana Sertifikat Hak Milik Nomor
765/Rantau Laban -Penggugat tidak melaksanakan kewajibannya untuk
melunasi kredit pembiayaan pada Penggugat I, maka guna pelunasan
kewajiban Penggugat pada Tergugat I (Bank) maka dilakukanlah lelang-
menjadi milik Tergugat III yang diperbuat dengan itikad baik dan patut
untuk dilindungi, maka putuslah hubungan hukum Penggugat atas
sebidang tanah dan bangunan yang ada di atasnya sebagaimana
Sertifikat Hak Milik Nomor 765/Rantau Laban sehingga Penggugat dan
Tergugat I tidak lagi mempunyai hubungan hukum dan tidak mempunyai
perselisihan hukum;
III. Tentang PIHAKBahwa Jurisprudensi Mahkamah Agung Rl Nomor 365 K/PDT/1984,tanggal 10 Juni 1985 dalam pertimbangannya menyatakan: “Penting
untuk mengikut sertakan semua pihak-pihak yang mempunyai hubungan
dengan pokok persoalan atau dengan kata lain harus komplit semua pihak
diikut sertakan dalam gugatannya”;
Bahwa dalam Gugatan Penggugat angka 11 menyebutkan: “.....Tergugat
I, sebagai penjual kuasa undang-undang atau kreditur bank, tidak
melakukan kewajibannya mengoptimalkan nilai limit berdasarkan
pendekatan penilaian nilai pasar yang dapat dipertanggungjawabkan...dst;
Bahwa dalam melakukan penilaian Nilai Pasar JAMINAN (Sertifikat HakMilik Nomor 765/Rantau Laban, Surat Ukur tanggal 4 April 1995 Nomor
240/1995, Luas 916 m2, tanggal Penerbitan 5-4-1995 atas nama
KUSDIANTO (Suami Penggugat) yang diterbitkan oleh Kepala Kantor
Pertanahan Kotamadya Tebing Tinggi) atas kredit pembiayaan Penggugat
Putusan Nomor 113/PDT/2015/PT.MDN Halaman 9
pada Tergugat I dilakukan oleh pihak independen yaitu Kantor Jasa
Penilaian Publik (KJPP) MASRONI SINGAISDAM;
Bahwa Penggugat tidak menjadikan Kantor Jasa Penilaian Publik (KJPP)
MASRONI SINGAISDAM sebagai pihak dalam perkara ini yang mana
adalah sebagai lembaga yang melakukan penilaian Nilai Pasar JAMINAN
Penggugat pada Tergugat I sehingga Pihak yang diajukan Penggugat
dalam perkara aquo belum lengkap;
Bahwa dengan demikian Gugatan Penggugat telah diperbuat dengan tidak
sempurna karena diperbuat dengan tidak sesuai hukum acara dan patut untuk
dinyatakan tidak dapat diterima; (vide Jurisprudensi MARI bertanggal 20Oktober 1976 Nomor 447 K/Sip/1976 dalam pertimbangan hukumnya antara
lain menyebutkan: “Gugatan yang tidak sempurna menurut hukum acara
karena adanya kekeliruan harus dinyatakan tidak dapat diterima”);
Berdasarkan uraian-uraian sebagaimana disebutkan di atas, mohon kiranya
Majelis Hakim Pengadilan Negeri Tebing Tinggi yang terhormat yang
memeriksa dan mengadili perkara ini berkenan menerima eksepsi Tergugat I
dan selanjutnya menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima (Niet
Ontvankelijk Verklaard) sebelum memeriksa dan memutus pokok perkara;
DALAM POKOK PERKARABahwa Tergugat I dengan tegas menolak dan menyangkal seluruh dalil
gugatan Penggugat sepanjang tidak diakui dan dinyatakan dengan tegas
berikut ini;
Bahwa segala apa yang telah dikemukakan dalam eksepsi sebagaimana
disebutkan diatas dianggap termasuk juga dalam Jawaban pokok perkara ini;
Bahwa sebelum Tergugat I menyampaikan alasan-alasan keberatan atas dalil
Penggugat maka terlebih dahulu Tergugat akan menyampaikan keadaan-
keadaan sesuai dengan fakta yang dialami dan ada pada Tergugat I, sebagai
berikut:
1. Bahwa Tergugat I ada menerima sebagai JAMINAN yaitu:
1) Sertifikat Hak Milik Nomor 765/Rantau Laban, Surat Ukur
tanggal 4 April 1995 Nomor 240/1995, Luas 916 m2, tanggal
Penerbitan 5-4-1995 atas nama KUSDIANTO (Suami Penggugat)
yang diterbitkan oleh Kepala Kantor Pertanahan Kotamadya Tebing
Tinggi (selanjutnya disebut SHM 765)Atas sebidang Tanah berikut bangunan dan segala sesuatunya.
Putusan Nomor 113/PDT/2015/PT.MDN Halaman 10
Diikat dengan Hak Tanggungan, sebagaimana:
- Sertipikat Hak Tanggungan Nornor: 630/2008 Peringkat I
(Pertama), Nama Pemegang Hak Tanggungan PT. Bank Sumut
Cabang Syariah (Tergugat I)
2. Bahwa SHM 765 dijadikan JAMINAN atas Perikatan sebagaimana AKADPEMBIAYAAN MURABAHAH Nomor 482/KCSy-03-APP/MRB/2008bertanggal 07 Nopember 2008 antara Tergugat I dan Penggugat
(selanjutnya disebut Akad 482);3. Bahwa Kredit Pembiayaan yang diperbuat Penggugat pada Tergugat I
sebagaimana Akad 482 sudah dalam kondisi macet;
4. Bahwa sehubungan SHM 765 yang merupakan JAMINAN pada Tergugat I
tersebut telah pula diikat dengan Hak Tanggungan maka untuk pelunasan
Kredit Pembiayaan Penggugat proses selanjutnya sesuai dengan
ketentuaan hukum yang berlaku adalah dengan pelaksanaan telang oleh
pihak Tergugat I dengan perantaraan Tergugat II selaku pihak yang
berwenang untuk melaksanakan lelang;
5. Bahwa Tergugat I telah menyampaikan Surat Nomor 562/KCSy-03-
APP/L/2013, Perihal: Pemberitahuan Pelaksanaan Lelang bertanggal 16
Oktober 2013 kepada Penggugat yang pada pokoknya akan dilaksanakan
lelang atas sebidang tanah berikut bangunan yang ada di atasnya
sebagaimana SHM 765 pada Hari Jumat tanggal 08 November 2013;
Bahwa sampai dengan dilaksanakannya lelang oleh Tergugat II pada hari
Jumat tanggal 08 November 2013, Penggugat tidak ada melakukan
sanggahan/keberatan;
Bahwa selanjutnya Tergugat I akan mengajukan alasan-alasan keberatan
terhadap dalil gugatan Penggugat dalam perkara a quo, yakni:
1. Bahwa atas dalil gugatan Penggugat Angka 1;Bahwa atas SHM 765 yang dijadikan JAMINAN oleh Penggugat pada
Tergugat I dan selanjutnya yang telah dilakukan lelang oleh Tergugat II
adalah berdasarkan Akad 482 dan bukanlah atas Akad Jual BeliMurabahah Nomor 338/KCSy-03-Ops/MRB/2007 tanggal 10 Agustus2007, dengan demikian dalil Penggugat dalam perkara aquo yang
menghunjuk Akad Jual Beli Murabahah Nomor 338/KCSy-03-Ops/MRB/2007 tanggal 10 Agustus 2007 sebagai dasar gugatannya
telah diperbuat dengan tidak cermat;
Putusan Nomor 113/PDT/2015/PT.MDN Halaman 11
2. Bahwa atas dalil gugatan Penggugat Angka 2;Bahwa Tergugat I ada menerima sebagai jaminan yaitu Sertifikat HakMilik Nomor 765/Rantau Laban, Surat Ukur tanggal 4 April 1995 Nomor
240/1995, Luas 916 m2, tanggal Penerbitan 5-4-1995 atas nama
KUSDIANTO (Suami Penggugat) yang diterbitkan oleh Kepala Kantor
Pertanahan Kotamadya Tebing Tinggi dan Tergugat I tidak pernah
menerima sebagai jaminan Sertifikat Hak Milik Nomor 965/Rantau
Laban;
3. Bahwa atas dalil gugatan Penggugat Angka 5,10,11;Bahwa prosedur pelaksanaan lelang atas JAMINAN kredit Penggugat
pada Tergugat I telah diperbuat sesuai dengan hukum dan ketentuan
sebagaimana amanat Undang-Undang Nomor 4 tahun 1996 tentang Hak
Tanggungan dan khususnya Peraturan Menteri Keuangan Nomor106/PMK.06/2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Keuangan
Nomor 93/PMK.06/2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Lelang
(selanjutnya disebut Permen 106/2013) dan Peraturan DirektoratJenderal Kekayaan Negara Nomor PER-03/KN/2010 tentang Petunjuk
Teknis Pelaksanaan Lelang; (vide Permen 106/2013 Pasal 1 ayat (1)menyebutkan: Lelang adalah penjualan barang yang terbuka untuk umum
dengan penawaran harga secara tertulis dan/atau lisan yang semakin
meningkat atau menurun untuk mencapai harga tertinggi, yang didahului
dengan Pengumuman Lelang);
Bahwa Pasal 26 Permen 106/2013 menyebutkan: “Nilai Limit adalah
harga minimal barang yang akan dilelang dan ditetapkan oleh
Penjual/Pemilik Barang”;
Bahwa penentuan Nilai Limit oleh Tergugat I telah diperbuat dengan
sesuai ketentuan di mana berdasarkan penilaian dari pihak Independen
yang dalam hal ini dilakukan oleh Kantor Jasa Penilaian Publik (KJPP)
MASRONI SINGAISDAM sebagaimana dalam Laporan Peniiaian AsetNomor XIII/KJPP.MS’02819/JKT atas Tanah dan Bangunan Rumah
makan, Aset Milik Ny. SITI AISYAH, Jalan Kol. Laut Yos Sudarso Nomor
87, Kelurahan Rantau Laban, Kecamatan Rambutan, Kotamadya Tebing
Tinggi, Propinsi Sumatera Utara, yang menyebutkan Nilai Pasar adalah
sebesar Rp529.700.000,00 (lima ratus dua puluh sembilan juta tujuh ratus
ribu rupiah) dengan perincian:
Putusan Nomor 113/PDT/2015/PT.MDN Halaman 12
1) Tanah SHM 765 seluas 916 m2 dengan Nilai Pasar
Rp366.400.000,00;
2) Bangunan rumah makan Pelangi seluas 180.48 m2 dengan Nilai
Pasar Rp163.300.000,00;
Bahwa Penggugat telah tidak cermat dalam melakukan perbaikan
gugatannya atas uang sejumlah Rp.1.216.000,00 (Posita angka 10)
dirubah menjadi uang sejumlah Rp1.216.000.000,00 akan tetapi dalam
penyebutannya Penggugat menyatakan (satu milyar enam ratus jutarupiah) sehingga perbaikan Penggugat tersebut semakin mengaburkan
nilai nominal dari uang yang didalilkan Penggugat;
Bahwa nilai limit (harga minimal barang yang akan dilelang) tidak dapat
dipersamakan dengan harga pasar karena harga pasar berlaku jika
adanya harga yang disepakati dalam transaksi jual bell antara pihak-pihak
yang melaksanakannya, sedangkan dalam permasalahan ini adalah
Penggugat tidak melaksanakan kewajibannya yaitu melunasi kredit
pembiayaan Penggugat pada Tergugat I dan SHM 765 yang dijadikan
jaminan Kredit Pembiayaan Penggugat pada Tergugat I telah diikat
dengan Hak Tanggungan maka berlakulah ketentuan segala sesuatunya
mengenai Hak Tanggungan yang dalam hal ini proses pelunasan adalah
dengan lelang yang telah dinilai oleh pihak independen yaitu: KJPP
MASRONI SINGAISDAM untuk penentuan Nilai Pasar;
Bahwa Tergugat I telah melakukan segala upaya dan juga Tergugat I
telah bertoleransi agar Penggugat dapat menyelesaikan kewajibannya
yaitu pelunasan kredit pembiayaan Penggugat pada Tergugat I akan
tetapi Penggugat tidak menunjukkan itikad baiknya untuk menyelesaikan
kewajibannya pada Tergugat I, dengan demikian segala tindakan dan
perbuatan Tergugat I atas kredit pembiayaan Penggugat yang dilakukan
sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku bukanlah merupakan
Perbuatan Melawan Hukum, karena Penggugatlah yang telah ingkar janji
(wanprestasi) terhadap Tergugat I karena tidak melaksanakan isi
Perjanjian sebagaimana Akad 482;
4. Bahwa atas dalil gugatan Penggugat Angka 12;Bahwa Tergugat I tidak ada melakukan perbuatan melawan hukum
dikarenakan Tergugat I telah melaksanakan seluruh proses sesuai
dengan ketentuan dan hukum yang berlaku sehingga permohonan
Putusan Nomor 113/PDT/2015/PT.MDN Halaman 13
provisional yang dimintakan Penggugat adalah tidak berdasar dan juga
tidak memenuhi surat Edaran Mahkamah Agung No. 3 tahun 2000 tentang
putusan serta merta (Uitvoerbaar Bij Voorraad) dan Provisionil;
Berdasarkan alasan-alasan sebagaimana disebutkan diatas, monon kiranya
Majelis Hakim Pengadilan Negeri Tebing Tinggi yang memeriksa dan
mengadili perkara ini berkenan menolak gugatan Penggugat untuk
seluruhnya;
Berdasarkan alasan-alasan yang telah dikemukakan tersebut di atas, mohon
kiranya Majelis Hakim Pengadilan Negeri Tebing Tinggi yang memeriksa dan
mengadili perkara ini mengambil keputusan sebagai berikut:
DALAM EKSEPSI- Menerima eksepsi Tergugat I untuk seluruhnya;
DALAM POKOK PERKARA- Menolak Gugatan Penggugat untuk seluruhnya atau setidak-tidaknya
menyatakan Gugatan Penggugat tidak dapat diterima (Niet Ontvankelijk
Verklaard);
- Menghukum Penggugat untuk membayar biaya-biaya yang timbul dalam
perkara ini;
Apabila Pengadilan berpendapat lain:
SUBSIDAIR- Dalam Peradilan yang baik (in goede justifie), mohon diputuskan seadil-
adilnya, sesuai dengan rasa keadilan yang berlaku di tengah-tengah
masyarakat;
Menimbang bahwa terhadap gugatan tersebut Tergugat II memberikan
jawaban pada tanggal 8 April 2014 pada pokoknya sebagai berikut :
A. DALAM EKSEPSIBahwa dengan tegas Tergugat II menolak seluruh dalil-dalil yang
dikemukakan Penggugat dalam surat gugatannya kecuali terhadap hal-hal
yang diakui secara tegas kebenarannya;
1. Eksepsi Persona Stundi Non Yudisio1.1. Bahwa penyebutan identitas Tergugat II oleh Penggugat dalam
surat gugatnnya sudah selayaknya dinyatakan tidak dapat
diterima, sebab penyebutan person Tergugat II di dalam surat
gugatan Penggugat kurang tepat dan keliru, karena tidak
menyebutkan hirarki secara benar dengan tidak mengaitkan
Putusan Nomor 113/PDT/2015/PT.MDN Halaman 14
Kementerian Keuangan Republik Indonesia sebagai Badan
Hukum Instansi tertinggi atasan dari Tergugat II yang berada di
bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Menteri
keuangan Republik Indonesia dengan Pemerintah Republik
Indonesia atau Negara Republik Indonesia yang merupakan
Badan Hukum Induk dari Tergugat II. Oleh karena itu, Tergugat II
tidak berkualitas untuk dituntut di muka Pengadilan jika tidak
dikaitkan dengan Badan Hukum Induk dan Instansi atasannya;
1.2. Bahwa Tergugat II bukanlah merupakan suatu badan hukum
yang berdiri sendiri, melainkan badan yang merupakan bagian
dari badan hukum yang disebut Negara dan dalam
melaksanakan tugas dan wewenangnya bertanggung jawab
kepada instansi atasannya di mana penyebutan tata urutan dan
hierarki Tergugat II berdasarkan struktur organisasi yang benar
adalah Pemerintah Republik Indonesian cq. Kementerian
Keuangan Republik Indonesia cq. Direktorat Jenderal Kekayaan
Negara cq. Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Kekayaan
Negara Sumatera Utara cq. Kantor Pelayanan Kekayaan Negara
dan Lelang Pematangsiantar, maka jika terjadi tuntutan juga
harus dikaitkan dengan unit atasannya tersebut sesuai dengan
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 95 Tahun 2006
Tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal di
Lingkungan Departemen Keuangan dan Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 100/PMK.01/2008 Tentang Organisasi dan
Tata Kerja Departemen Keuangan jo. Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 149/PMK.01/2008 Tentang Perubahan Atas
Peraturan Menteri keuangan Nomor 100/PMK.01/2008 Tentang
Organisasi dan Tata Kerja Deparetemen Keuangan. Oleh karena
itu Tergugat II tidak berkualitas untuk dapat dituntut dalam
perkara perdata dimuka Peradilan Umum jika tidak dikaitkan
dengan badan hukum induknya atau instansi atasannya;
1.3. Bahwa terhadap apa yang dikemukan oleh Tergugat II di atas,
maka penyebutan identitas Tergugat II dalam Gugatan
Penggugat yang ditujukan kepada Tergugat II tanpa dikaitkan
dengan badan hukum induk dan instansi atasannya tersebut
Putusan Nomor 113/PDT/2015/PT.MDN Halaman 15
adalah keliru dan kurang tepat yang mengakibatkan Gugatan
Penggugat mengandung kesalahan formil sehingga sudah
seharusnya ditolak atau setidak-tidaknya dinyatakan tidak dapat
diterima (Niet Onvankelijk Verklaard) demi menjaga tertib hukum
beracara sesuai dengan Yurisprudensi Mahkamah Agung
Republik Indonesia Nomor 1424 K/Sip/1975 tanggal 8 Juni 1976
tentang gugatan yang harus ditujukan kepada Pemerintah Pusat;
2. Eksepsi Gugatan Penggugat Tidak Jelas dan Kabur (ExceptieObscuur Libel)Bahwa Gugatan yang diajukan oleh Penggugat dalam surat
Gugatannya sangat tidak jelas dan kabur antara posita dengan
petitumnya, dengan alasan-alasan sebagaimana diuraikan berikut ini:
2.1. Bahwa Penggugat dalam petitumnya memohon kepada Majelis
Hakim perkara a quo agar menyatakan perbuatan yang
dilakukan oleh Tergugat II adalah perbuatan melawan hukum
(onrechtmatige daads);
2.2. Bahwa Penggugat dalam positanya tidak jelas menyatakan
perbuatan melawan hukum apa yang telah dilakukan oleh
Tergugat II;
2.3. Bahwa sesuai angka 2.1. dan 2.2. Jawaban Eksepsi tersebut di
atas, dapat menunjukkan bahwa dalil-dalil Penggugat tersebut
tidak memiliki kesesuaian antara posita dan petitum
Gugatannya;
2.4. Bahwa sesuai Yurisprudensi Mahkamah Agung Rl Nomor 492
K/SIP/1970 tanggal 16 Desember 1970, dalam pertimbangan
hukumnya dinyatakan :
Sub b: segala perbuatan Tergugat terhadap Penggugat harus
dinyatakan tidak sah (onrechtmatige), akan tetapi juga
tidak dijelaskan perbuatan-perbuatan yang mana yang
onrechmatig itu;
Sub c: karena tuntutan-tuntutan sub b tersebut tidak jelas,
maka dengan sendirinya tuntutan sub c juga tidak
dapat diterima;
Putusan Nomor 113/PDT/2015/PT.MDN Halaman 16
Sub d: karena tuntutan ini tergantung pada dikabulkannya
tuntutan pokok, maka tuntutan ini juga harus tidak
dapat diterima;
Dikarenakan petitum Penggugat mengenai permohonan agar
perbuatan Tergugat II dinyatakan sebagai perbuatan melawan
hukum, akan tetapi Penggugat tidak menjelaskan mengenai
perbuatan melawan hukum mana yang dilakukan oleh Tergugat
II, maka Gugatan Penggugat tersebut sudah seharusnya
dinyatakan tidak dapat diterima;
2.5. Menurut M. Yahya Harahap (Hukum Acara Perdata, 2008: hal
66) yang menyatakan:
“Petitum Gugatan harus sejalan dengan dalil Gugatan. Dengan
demikian, Petitum mesti berkesesuaian atau konsisten dengan
dasar hukum dan fakta-fakta yang dikemukakan dalam posita.
Tidak boleh terjadi saling bertentangan atau kontroversi di
antaranya. Apabila terjadi saling bertentangan, mengakibatkan
Gugatan mengandung cacat formil, sehingga Gugatan dianggap
kabur (obscuur libel)....., oleh karena itu Gugatan dinyatakan
tidak dapat diterima.”
2.6. Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut di atas, sangat jelas bahwa
dalil-dalil Penggugat telah cacat formil (dhi. Gugatan kabur/tidak
jelas), sehingga cukup beralasan bagi Tergugat II untuk
memohon kepada Majelis Hakim agar menyatakan Gugatan
Penggugat tersebut tidak dapat diterima (niet ontvankelijke
verklaard).
B. DALAM POKOK PERKARA1. Bahwa apa yang diuraikan dalam eksepsi tersebut di atas, mohon
dianggap telah menjadi satu kesatuan dalam pokok perkara ini, serta
Tergugat II menolak seluruh dalil Penggugat, kecuali terhadap apa
yang diakui secara tegas kebenarannya;
2. Sesuai surat Gugatan Penggugat maka obyek yang disengketakan
oleh Penggugat adalah Sertifikat Hak Milik Nomor 765 tanggal 05 April
1995 atas nama Kusdianto yang dijual oleh Tergugat I dengan cara
lelang berdasarkan pasal 6 Undang-undang Nomor 4 Tahun 1994
Putusan Nomor 113/PDT/2015/PT.MDN Halaman 17
tentang Hak Tanggungan. Pelaksanaan lelang dimaksud dilaksanakan
pada tanggal 8 November 2013 dengan perantaraan Tergugat II;
3. Bahwa sesuai Pasal 6 Undang-undanq No 4 Tahun 1996 tentang Hak
Tanggungan maka “apabila debitor cidera janji, pemegang Hak
Tanggungan pertama mempunyai hak untuk menjual obyek Hak
Tanggungan atas kekuasaan sendiri melalui pelelangan umum serta
mengambil pelunasan piutangnya dari hasil penjualan tersebut.”
Selanjutnya dalam penjelasan pasal 6 dimaksud maka disebutkan:
Hak untuk menjual obyek Hak Tanggungan atas kekuasaan sendiri
merupakan salah satu perwujudan dari kedudukan diutamakan yang
dipunyai oleh pemegang Hak Tanggungan atau pemegang Hak
Tanggungan pertama dalam hal terdapat lebih dari satu pemegang
Hak Tanggungan. Hak tersebut didasarkan pada janji yang diberikan
oleh pemberi Hak Tanggungan bahwa apabila debitor cidera janji,
pemegang Hak Tanggungan berhak untuk menjual obyek Hak
Tanggungan melalui pelelangan umum tanpa memerlukan
persetujuan lagi dari pemberi Hak Tanggungan dan selanjutnya
mengambil pelunasan piutangnya dari hasil penjualan itu lebih dahulu
daripada kreditor-kreditor yang lain. Sisa hasil penjualan tetap menjadi
hak pemberi Hak Tanggungan;
Oleh karena itu tindakan Tergugat I untuk melakukan penjualan lelang
dengan perantaraan Tergugat II sudah tepat karena wewenang untuk
itu telah diberikan oleh Undang-undang.
4. Dalam hal Pemegang Hak Tanggungan bermaksud mengajukan
permohonan lelang dengan perantaraan KPKNL cq. Tergugat II, maka
pemegang hak tanggungan harus mengajukan permohonan secara
tertulis disertai dengan dokumen persyaratan lelang sebagaimana
diatur dalam pasal 10 ayat (1) Peraturan Menteri Keuangan (PMK)Nomor : 93 / PMK.06 / 2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Lelangyang menyebutkan bahwa : Penjual/Pemilik Barang yang bermaksud
melakukan penjualan barang secara lelang melalui KPKNL, harus
mengajukan surat permohonan lelang secara tertulis kepada Kepala
KPKNL untuk dimintakan jadwal pelaksanaan lelang, disertai
dokumen persyaratan lelang sesuai dengan jenis lelangnya;
Putusan Nomor 113/PDT/2015/PT.MDN Halaman 18
5. Bahwa Permohonan Lelang yang diajukan Pemegang Hak
Tanggungan cq. Tergugat I kepada Tergugat II harus dilengkapi
dengan dokumen persyaratan lelang hak tanggungansebagaimana diatur pada Pasal 6 ayat (5) Peraturan Direktur Jenderal
Piutang dan Lelanq Negara Nomor: PER-03/KN/2010 tanggal 5
Oktober 2010 tentanq Petuniuk Teknis Pelaksanaan Lelang, sebagai
berikut:
a) Salinan/fotokopi Perjanjian Kredit;
b) Salinan/fotokopi Sertifikat Hak Tanggungan dan Akta Pemberian
Hak Tanggungan;
c) Salinan/fotokopi Sertifikat Hak Atas Tanah yang dibebani Hak
Tanggungan;
d) Salinan/fotokopi Perincian Hutang/jumlah kewajiban debitur yang
harus dipenuhi;
e) Salinan/fotokopi bukti bahwa debitur wanprestasi, berupa
peringatan-peringatan maupun pernyataan dari pihak kreditor;
f) Surat pernyataan dari kreditur selaku pemohon lelang yang isinya
akan bertanggung jawab apabila terjadi gugatan;
g) Salinan/fotokopi surat pemberitahuan rencana pelaksanaan lelang
kepada debitor oleh kreditor, yang diserahkan paling lambat 1
(satu) hari sebelum lelang dilaksanakan;
6. Bahwa dokumen persyaratan lelang yang telah disampaikan Tergugat
I sebagai Pemohon Lelang (dapat juga disebut sebagai pihak Penjual)
kepada Tergugat II sebagai berikut:
a. Fotokopi Perjanjian Kredit Akad Pembiayaan Murabahah Nomor
482/KCSy-03-APP/MRB/2008 tanggal 07 Nopember 2008 antara
PT Bank Sumut CABANG Syariah Tebing Tinggi dengan Siti
Aisyah;
b. Fotokopi Sertifikat Hak Tanggungan Peringkat I (Pertama) yang
diterbitkan oleh Kantor Pertanahan Kota Tebing Tinggi yang
berkepala “DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN
YANG MAHA ESA” Nomor 630/2008 tanggal 01 Desember 2008
dan Akta Pemberian Hak Tanggungan Nomor 315/2008 tanggal
13 Nopember 2008;
Putusan Nomor 113/PDT/2015/PT.MDN Halaman 19
c. Fotokopi Sertifikat Hak Milik Nomor 765 tanggal 05 April 1995 atas
nama Kusdianto yang dibebani Hak Tanggungan;
d. Perincian Hutang/jumlah kewajiban debitur yang harus dipenuhi
yang dibuat oleh Pemimpin CABANG PT. Bank Sumut Kantor
CABANG Syariah Tebing Tinggi, tanggal 01 Oktober 2013;
e. Salinan/fotokopi bukti bahwa debitur wanprestasi, berupa
peringatan-peringatan maupun pernyataan dari pihak kreditor
sebagai berikut:
i. Pihak kreditor telah mengeluarkan Surat Peringatan Pertama
Nomor 324/KCSy-03-APP/L/2011 tanggal 06 Juli 2011;
ii. Surat Peringatan Kedua Nomor 224/KCSy-03-APP/L/2013
tanggal 20 Mei 2013; dan
iii. Surat Peringatan Terakhir Nomor 257/KCSy-03-APP/L/2013
tanggal 10 Juni 2013, kepada debitor untuk menyelesaikan
hutangnya;
f. Surat Pernyataan tanggal 01 Oktober 2013 dari kreditur selaku
pemohon lelang yang isinya akan bertanggung jawab apabila
terjadi gugatan;
g. Salinan/fotokopi surat pemberitahuan rencana pelaksanaan lelang
kepada debitor oleh Tergugat l/Pemimpin CABANG PT. Bank
Sumut Kantor CABANG Syariah Tebing Tinggi dengan Surat
Nomor 561/KCSy-03-APP/L/2013 tanggal 16 Oktober 2013;
Bahwa oleh karena dokumen persyaratan lelang sudah dipenuhi oleh
Tergugat I dan telah memenuhi legalitas formal subjek dan objek
lelang maka Kepala KPKNL Medan cq. Tergugat II tidak berwenang
menolak permintaan akan perantaraannya untuk mengadakan
penjualan lelang sebagaimana diatur dalam pasal 12 PMK No.:
93/PMK.06/2010, bahwa “Kepala KPKNL/Pejabat Lelang Kelas II tidak
boleh menolak permohonan lelang yang diajukan kepadanya
sepanjang dokumen persyaratan lelang sudah lengkap dan telah
memenuhi legalitas formal subjek dan objek lelang”;
7. Bahwa dengan terpenuhinya persyaratan sebagaimana tersebut pada
angka 5 butir (a) sampai dengan butir (f) diatas, maka selanjutnya
Kepala KPKNL cq. Tergugat I menetapkan jadwal pelaksanaan lelang
melalui surat No. S-731/WKN.02/KNL.02/2013 tanggal 09 Oktober
Putusan Nomor 113/PDT/2015/PT.MDN Halaman 20
2013 yang isinya antara lain memuat waktu, tanggal dan tempat
pelaksanaan lelang;
8. Bahwa dalil Penggugat dalam surat gugatannya angka 3,menyebutkan “bahwa kemudian oleh karena Tergugat I menganggap
Penggugat melalaikan kewajibannya, maka Tergugat I melalui
perantaraan Tergugat II melakukan pelelangan terhadap
barangjaminan tersebut.”
9. Dari dalil gugatan Penggugat angka 3 dimaksud diatas tampak jelas
bahwa Penggugat sadar dan mengetahui bahwa Penggugat telah
dinyatakan wanprestasi oleh Tergugat I dan obyek sengketa akan
dilelang. Berdasarkan fakta hukum tersebut bahwa sesungguhnya
Penggugat masih mempunyai kesempatan untuk melakukan
kewajibannya membayar hutang/angsuran kepada Tergugat I
sebelum obyek sengketa dijual melalui lelang. Namun demikian
ternyata Penggugat tidak dapat menunjukan itikad baik untuk
menyelesaikan hutangnya, alih-alih setelah obyek sengketa terjual
lelang Penggugat malah mengajukan gugatan kepada Tergugat I,
Tergugat II dan Tergugat III ke Pengadilan;
10. Bahwa dalil Penggugat pada gugatannya angka 10 dan 11 yang
pada intinya sebagai berikut:
• menyatakan bahwa harga lelang baik “nilai limit” yang ditentukan
Tergugat I maupun “harga jual” yang ditawarkan dan ditehma
Tergugat II terlalu rendah atau tidak wajar jika dibandingkan
dengan harga “nilai pasar” atas barang jaminan tersebut dan;
• menyatakan bahwa Tergugat II tidak melakukan kewajibannya
mengoptimalkan penawaran harga jual lelang, sehingga
melanggar hak Penggugat sebagai pemilik barang jaminan;
11. Demikian juga dalil Penggugat pada petitumnya angka 3 dan 4 yang
pada intinya, menyatakan bahwa perbuatan Tergugat II adalah
merupakan perbuatan melawan hukum dan pelaksanaan lelang yang
dilakukan atas obyek sengketa oleh Tergugat II adalah cacat hukum
atau batal tidak mempunyai kekuatan hukum;
12. Bahwa dalil-dalil Pengquqat pada surat gugatannya angka 10 dan 11
dan dalil-dalil petitumnya angka 3 dan 4 demikian harus ditolak karena
pelaksanaan lelang yang dilaksanakan oleh Tergugat II atas obyek
Putusan Nomor 113/PDT/2015/PT.MDN Halaman 21
sengketa sudah sesuai dengan PMK Nomor : 93 / PMK.06 / 2010
tentang Petunjuk Pelaksanaan Lelang, sebagai berikut:
1.1. Bahwa dengan terpenuhinya persyaratan sebagaimana tersebut
pada angka 5 butir (a) sampai dengan butir (f) di atas pada
jawaban ini, maka Kepala KPKNL cq. Tergugat I menetapkan
jadwal pelaksanaan lelang melalui surat No. S-
731/WKN.02/KNL02/2013 tanggal 09 Oktober 2013 yang isinya
antara lain memuat waktu, tanggal dan tempat pelaksanaan
lelang. Sehingga dapat dibuktikan bahwa dokumen persyaratan
Lelang Hak Tanggungan telah dilengkapi oleh Pemohon
Lelang/Penjual cq. Tergugat II dan telah memenuhi legalitas
formal subjek dan objek lelang sehingga tidak ada alasan hukum
bagi Tergugat II untuk tidak melaksanakan lelang terhadap
obyek sengketa;
1.2. Adalah fakta hukum bahwa pelaksanaan lelang ini telah
diumumkan oleh penjual melalui selebaran/tempelan sebagai
Pengumuman Pertama tanggal 10 Oktober 2013 dan melalui
Surat Kabar Marian Tribun Medan sebagai Pengumuman Lelang
Kedua tanggal 25 Oktober 2013 sehingga dapat dibuktikan
bahwa :
a. Pelaksanaan Lelang terbuka untuk umum;
Rencana pelaksanaan Lelang telah diumumkan ke khalayak
ramai secara terbuka sehingga memberikan kesempatan
kepada siapa saja untuk menjadi peserta lelang/calon
pembeli dan dengan demikian diharapkan terjadi penawaran
yang optimal terhadap barang yang dilelang cq. obyek
sengketa;
b. Data/identitas dan harga limit Objek yang dilelang JELAS;
Bahwa pengumuman lelang mencantumkan antara lain,
sebagai berikut:
- identitas penjual;
- hari, tanggal dan waktu pelaksanaan lelang;
- lokasi, luas tanah, jenis hak atas tanah tempat;
- waktu dan tempat melihat barang yang akan dilelang;
- Uang Jaminan Penawaran lelang;
Putusan Nomor 113/PDT/2015/PT.MDN Halaman 22
- Nilai Limit.
(vide pasal 42 ayat (1) PMK No. 93/PMK.06 / 2010 tentang
Petunjuk Pelaksanaan Lelang);
Dengan demikian Pengumuman Lelang telah memberi
kejelasan dan kepastian kepada masyarakat/calon pembeli
lelang berkaitan dengan obyek yang dijual. Dan
masyarakat/calon peserta lelang mempunyai kesempatan
untuk memeriksa barang yang akan dibeli sehingga
diharapkan terjadi penawaran yang optimal.
1.3. Bahwa harga limit ditetapkan oleh Pemohon Lelang/Penjual
untuk memberi kepastian kepada Pejabat Lelang untuk
menentukan pemenang lelang dengan menunjuk peserta yang
mengajukan penawaran tertinggi yang telah melampui harga
limit sebagaimana diatur dalam pasal 66 ayat (1) PMK
93/PMK.06/2010, bahwa “Pejabat Lelang mengesahkan
penawar tertinggi yang telah mencapai atau melampaui Nilai limit
sebagai Pembeli, dalam pelaksanaan lelang yang menggunakan
nilai limit.”;
1.4. Bahwa apabila setelah rencana lelang diumumkan di media
massa, namun ternyata lelang hanya diikuti oleh 1 (satu) orang
peserta/calon pembeli maka peserta lelang tersebut tetap berhak
mengikuti lelang dan mengajukan penawaran sebagaimana
diatur dapal pasal 4 ayat (1) PMK 93/PMK.06/2010
menyebutkan, bahwa Lelang tetap dilaksanakan walaupun
hanya diikuti oleh 1 (satu) orang peserta lelang;
2. Bahwa Pejabat Lelang hanya dapat menetapkan pemenang lelang
berdasarkan penawaran tertinggi (minimal sama dengan harga limit)
yang diajukan oleh peserta lelang sebagaimana diatur PMK Nomor :
93/PMK.06/2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Lelang mengatur
sebagai berikut:
• Nilai Limit adalah harga minimal barang yang akan dilelang dan
ditetapkan oleh Penjual/Pemilik barang, vide pasal 1 ayat (26);
• Penetapan Nilai Limit menjadi tanggung jawab Penjual/Pemilik
Barang, vide Pasal 35 ayat (2);
Putusan Nomor 113/PDT/2015/PT.MDN Halaman 23
• Bahwa Penjual/Pemilik barang dalam menetapkan Nilai Limit
berdasarkan :
a. Penilaian oleh Penilai; atau
b. Penaksiran oleh Penaksir/Tim Penaksir, vide Pasal 36 ayat
(1).
• Dalam hal bank kreditor akan ikut menjadi peserta pada Lelang
Eksekusi berdasarkan Pasal 6 UUHT, Nilai Limit harus ditetapkan
oleh Penjual berdasarkan hasil penilaian dari Penilai, vide Pasal
36 ayat (5).
3. Bahwa dengan demikian dalil Penggugat yang menyatakan harga
pelelangan barang jaminan terlalu rendah adalah cacat hukum atau
batal atau tidak mempunyai kekuatan hukum tetap adalah tidak
beralasan dan tidak berdasar hukum, karena proses dan tata cara
pelelangan tersebut telah dilakukan berdasarkan prosedur dan
ketentuan hukum yang berlaku, maka tindakan Tergugat II adalah sah
secara hukum dan terhadap proses lelang tidak dapat dimintakan
pembatalannya;
4. Bahwa obyek sengketa telah laku terjual pada tanggal 08 Nopember
2013 dengan harga Rp. 400.000.000,00 (empat ratus juta rupiah)
sesuai dengan Risalah Lelang Nomor 168/2013 tanggal 08 Nopember
2013 kepada Sdr. Nurhaida Harahap, Wiraswasta, Jalan Yos Sudarso
Lk II RT 002 Desa/Kelurahan Lalang Kecamatan Rambutan Kota
Tebing Tinggi. Bahwa tempat pelaksanaan lelang, bertempat di Kantor
PT. Bank Sumut CABANG Syariah Tebing Tinggi, Jalan Sutomo
Nomor 21 Tebing Tinggi;
5. Bahwa berdasarkan uraian kami di atas maka terhadap lelang yang
telah sah (menurut hukum), maka tidak dapat dibatalkan dan oleh
karenanya kepada pembeli lelang yang beritikad baik tersebut wajib
diberikan perlindungan hukum;
6. Bahwa beberapa Yurisprudensi yang membenarkan pembeli yang
beritikad baik harus dilindungi berdasarkan rasa kepastian hukum
sekaligus keadilan bagi pembeli lelang dimana hal ini tercermin dalam
Yurisprudensi Mahkamah Agung Rl antara lain:a) Putusan Mahkamah Agung Rl No. 251 K/SIP/1958 tanggal 26
Desember 1958: “Pembeli yang telah bertindak dengan itikad baik
Putusan Nomor 113/PDT/2015/PT.MDN Halaman 24
harus dilindungi dan jual beli yang bersangkutan haruslah
dianggap syah”;
b) Putusan Mahkamah Agung Rl No. 1230 K/SIP/1980 tanggal 29
Maret 1982: “Pembeli yang beritikad baik harus mendapat
perlindungan hukum”;
c) Putusan Mahkamah Agung Rl No. 3201 K/Pdt/1991 tanggal 30
Januari 1996: “Pembeli yang beritikad baik harus dilindungi”;
d) Putusan Mahkamah Agung Rl Na.52 K/SIP/1975 tanggal 23
September 1975: “Pembeli yang beritikad baik harus dilindungi”;
e) Putusan Mahkamah Agung Rl No. 1237 K/SIP/1973 tanggal 15
April 1976: “Pembeli dengan itikad baik harus mendapat
perlindungan hukum”;
f) Putusan Mahkamah Agung Rl No. 821 K/SIP/1974 tanggal 28
April 1976: “Pembeli dengan itikad baik harus dilindungi”;
7. Bahwa berkaitan dengan lelang yang sah (dilaksanakan sesuai
ketentuan) diatur dalam pasal 3 PMK 93/PMK.06/2010 yang berbunyi
sebagai berikut:
- lelang yang telah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang
berlaku, tidak dapat dibatalkan;
8. Selanjutnya pada Buku II Mahkamah Agung tentang Pedoman Teknis
Administrasi dan Teknis Peradilan Perdata halaman 100, juga
disebutkan bahwa “pelelangan yang telah dilaksanakan sesuai
peraturan yang berlaku tidak dapat dibatalkan”;
Maka, berdasarkan hal-hal tersebut di atas, Tergugat II mohon kepada Yang
Mulia Majelis Hakim yang memeriksa perkara aquo untuk memberikan
putusan dengan amar sebagai berikut:
Dalam Eksepsi:
• Menyatakan Eksepsi Tergugat II cukup beralasan dan dapat diterima;
• Menyatakan menolak Gugatan Penggugat untuk seluruhnya atau setidak-
tidaknya menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima (Niet
Ontvankelijk Verklaard);
Dalam Pokok Perkara:
• Menyatakan bahwa Gugatan Penggugat ditolak atau setidak-tidaknya
tidak dapat diterima;
Putusan Nomor 113/PDT/2015/PT.MDN Halaman 25
• Menyatakan bahwa lelang atas obyek sengketa yang dilaksanakan oleh
Tergugat II sah menurut hukum.
• Menyatakan bahwa Tergugat Ill/Pembeli Lelang atas obyek sengketa
adalah pembeli yang beretikad baik dan harus dilindungi hukum.
• Menghukum Penggugat untuk membayar seluruh biaya perkara.
Apabila Majelis Hakim yang mulia berpendapat lain, mohon putusan yang
seadil-adilnya (Ex Aequo Et Bono).
Menimbang, bahwa terhadap gugatan Penggugat tersebut Tergugat III
memberikan jawaban pada tanggal 8 April 2014 pada pokoknya sebagai
berikut:
TENTANG EKSEPSIPengadilan Negeri Tebing Tinggi Tidak Berwenang Untuk Memeriksa/
Mengadili Perkara Aquo
• Bahwa pada pokoknya materi Gugatan Penggugat adalah tentang
pelaksanaan lelang oleh Tergugat II (atas permintaan Tergugat I)
terhadap objek lelang yang merupakan jaminan hutang Penggugat
kepada Tergugat I berupa “sebidang tanah hak milik Nomor 765 seluas
916 m2 berikut 1 (satu) unit bangunan tempat usaha berupa rumah makan
dan segala sesuatu yang ada di atasnya, terletak di jalan Komodor
Laksamana Yos Sudarso, Kelurahan Rantau Laban, Kecamatan
Rambutan, Kota Tebing Tinggi”;
• Bahwa Tergugat II selaku pelaksana lelang adalah pejabat Tata Usaha
Negara yang diberikan kewenangan oleh negara untuk melaksanakan
lelang sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku. Dengan demikian
patut dipahami produk hukum yang diterbitkan oleh Tergugat II berupa
“RISALAH LELANG” adalah termasuk keputusan pejabat Tata Usaha
Negara;
• Bahwa oleh karena produk hukum yang diterbitkan oleh Tergugat II
berupa “RISALAH LELANG No. 168/2013 tanggal 08 Nopember 2013”
adalah termasuk keputusan pejabat Tata Usaha Negara, maka demi
hukum gugatan dalam perkara ini harus diajukan kepada Pengadilan Tata
Usaha Negara. Dengan demikian Pengadilan Negeri Tebing Tinggi tidak
berwenang untuk memeriksa/mengadili perkara aquo;
Gugatan Penggugat Bersifat Kabur
Putusan Nomor 113/PDT/2015/PT.MDN Halaman 26
• Bahwa dalam posita gugatannya pada halaman 2 angka 2 Penggugat
mendalilkan:
“Bahwa sebagai jaminan atas penerimaan Fasilitas Pembiayaan Al
Murabahah tersebut, Penggugat telah menyerahkan barang jaminan
kepada Tergugat I berupa sebidang tanah hak milik seluas 916 m2, yang
terletak dalam Propinsi Sumatera Utara, Kota Tebing Tinggi, Kec.
Rambutan, Kel. Rantau Laban, yang dimaksud dalam Sertipikat (Tanda
Bukti Hak) Hak Milik tertanggal 5-4-1995 Nomor 965/Rantau Laban atas
nama Kusdianto (suami Penggugat) berikut 1 (satu) unit bangunan rumah
makan yang terdapat di atasnya”;
• Bahwa selanjutnya pada halaman 4 (DALAM PROVISI) pada point 1:
“Menyatakan bahzva kepemilikan atas tanah dan bangunan yang ada
diatasnya milik Penggugat, yang terletak di Jl. KL. Yos SUdarso, Kec.
Rambutan, Kel Rantau Laban, Kota Tebing Tinggi sebagaimana yang
termaktub dalam SHM No. 765/Rantau Laban berada dalam keadaan
“status quo” oleh karenanya para Tergugat tidak diperbolehkan untuk
melakukan perbuatan hukum apapun sampai perkara gugatan aquo telah
mempunyai kekuatan hukum tetap”;
• Bahwa dari uraian di atas ini telah cukup membuktikan gugatan
Penggugat bersifat kabur, oleh karena di satu sisi Penggugat
menyebutkan alas hak berupa objek jaminan hutang tersebut adalah
Sertifikat Hak Milik No. 965/Rantau Laban, namun pada sisi lain
Penggugat mengajukan tuntutan provisi atas alas hak berupa tanah
dengan Sertifikat Hak Milik No. 765/Rantau Laban. Dalam hal ini patut
diduga tanah dengan alas hak berupa Sertifikat Hak Milik No. 965/Rantau
Laban berdekatan dengan tanah dengan alas hak berupa Sertifikat Hak
Milik No. 765/Rantau Laban dan mungkin awalnya kedua bidang tanah
tersebut adalah milik Penggugat;
Berdasarkan uraian eksepsi di atas ini dimohon agar Majelis Hakim yang
mulia yang memeriksa/mengadili perkara ini berkenan untuk menyatakan
gugatan Penggugat tidak dapat diterima (Niet Onvankelijkverklaard).
TENTANG POKOK PERKARABahwa segala sesuatu yang Tergugat III uraikan pada bahagian eksepsi di
atas merupakan bahagian yang tidak dipisahkan dengan dalil-dalil Tergugat II
pada bahagian pokok perkara ini;
Putusan Nomor 113/PDT/2015/PT.MDN Halaman 27
1. Bahwa benar sesuai dengan Risalah Lelang No. 168/2013 tanggal 08
Nopember 2013 Tergugat III adalah pembeli lelang atas objek lelang
berupa “sebidang tanah hak milik No. 765 seluas 916 m2 berikut 1 (satu)
unit bangunan tempat usaha berupa rumah makan dan segala sesuatu
yang ada diatasnya, terletak di jalan Komodor Laksamana Yos Sudarso,
Kelurahan Rantau Laban, Kecamatan Rambutan, Kota Tebing Tinggi”
(untuk selanjutnya disebut objek lelang);
Demikian pula selaku pembeli lelang yang beritikad baik Tergugat III telah
membayar harga lelang tersebut sebesar Rp400.000.000,00 secara tunai
dan sekaligus;
2. Bahwa Penggugat mendalilkan Tergugat III telah melakukan “Perbuatan
Melawan Hukum (onrechtmatige daad)" dengan alasan:
“Tergugat III sebagai peminat/peserta lelang tidak melakukan
kewajibannya melihat dan memeriksa objek lelang apakah masih
dipakai/diusahai orang lain sebelum mengikuti lelang, sehingga tidak
memenuhi itikad atau niat baik sebagai colon pembeli lelang".
Bahwa dalil Penggugat diatas sangat tidak relevan dan patut untuk ditolak,
oleh karena:
2.1. Bahwa sebagai pembeli lelang Tergugat III telah memahami bahwa
pelelangan yang dilakukan Tergugat I dengan bantuan Tergugat II
terhadap objek lelang disebabkan Penggugat tidak membayar
hutangnya kepada Tergugat I sehingga Tergugat I sebagai
pemegang Hak Tanggungan atas objek lelang tersebut rnempunyai
hak untuk menjual objek lelang dimaksud (vide pasal 6 Undang-
Undang RI No. 4 Tahun 1996 tentang Hak Tanggungan);
2.2. Bahwa selain daripada itu tidak ada ketentuan yang mewajibkan /
mengharuskan objek lelang harus terlebih dahulu dikosongkan
sebelum dilaksanakan penjualan lelang. Oleh karena dalam pasal
200 ayat 11 HIR ditegaskan:
“Jika orang yang dijual barangnya, enggan meninggalkan barang
tetap itu, maka ketua pengadilan negeri membuat surat perintah
kepada orang yang berkuasa akan menjalankan surat juru sita,
supaya, dengan bantuan panitera/pengadilan negeri atau seorang
pegawai pejabat bangsa Eropa yang ditunjukkan oleh ketua, dan jika
perlu dengan pertolongan polisi, barang tetap itu ditinggalkan dan
Putusan Nomor 113/PDT/2015/PT.MDN Halaman 28
dikosongkan oleh orang yang dijual barangnya, serta oleh anak
saudaranya.”
Bahwa sebagai pembeli lelang Tergugat III telah meminta kepada
Penggugat untuk mengosongkan objek lelang tersebut/akan tetapi
Penggugat tidak pernah memenuhinya, padahal Penggugat patut
mengetahui bahwa Penggugat tidak memiliki hak apapun lagi atas
objek lelang dimaksud;
3. Bahwa sebagai pembeli lelang yang telah membayar lunas harga
lelang tersebut demi hukum Tergugat III adalah pemilik yang syah atas
objek lelang tersebut. Dengan demikian untuk mengukuhkan
kepemilikan objek lelang dimaksud secara juridis formal, maka adalah
hak sepenuhnya dari Tergugat III untuk memohon balik nama Sertifikat
Hak Milik No. 765/Rantau Laban tersebut ke atas nama Tergugat III;
4. Bahwa secara keseluruhan dalil-dalil gugatan Penggugat dalam
perkara ini adalah dalil-dalil yang bersifat hampa tanpa didukung oleh
fakta-fakta hukum dan bukti-bukti yang bersifat authentic, oleh
karenanya demi hukum patut untuk ditolak;
5. Bahwa tuntutan provisional yang diajukan Penggugat dalam perkara ini
terkesan mengada-ada oleh karena tidak terdapat alasan-alasan yang
relevan untuk mendukung tuntutan provisional tersebut, oleh karenanya
demi hukum patut untuk ditolak;
6. Bahwa petitum gugatan Penggugat yang mohon agar Tergugat III
dinyatakan melakukan perbuatan melawan hukum (onrechtmatige
daad) patut untuk ditolak, oleh karena tidak terbukti ada satupun
perbuatan Tergugat III yang dapat dikategorikan sebagai perbuatan
melawan hukum. Demikian pula petitum lainnya sangat tidak layak
untuk diterima, oleh karena seluruh procedure tekhnis maupun
prosedur hukum dalam pelaksanaan lelang atas objek lelang dimaksud
telah sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku;
Berdasarkan hal-hal yang Tergugat III uraikan diatas, dimohon agar Majelis
Hakim yang memeriksa/mengadili perkara ini berkenan untuk menolak
gugatan Penggugat untuk seluruhnya atau setidak-tidaknya menyatakan
gugatan Penggugat tidak dapat diterima (Niet Onvankelijkverklaard);
Putusan Nomor 113/PDT/2015/PT.MDN Halaman 29
Menimbang, bahwa terhadap gugatan Penggugat tersebut Tergugat
IV memberikan jawaban pada tanggal 8 April 2014 pada pokoknya sebagai
berikut:
I. Dalam Eksepsi1. Bahwa Tergugat IV dengan tegas menolak keseluruhan posita
gugatan penggugat, kecuali hal-hal secara tegas diakui oleh tergugat
IV;
2. Bahwa gugatan penggugat adalah kabur (Obscur Libel) di mana
Penggugat bukanlah para pihak setidak tidaknya para pihak tidak
lengkap karena objek perkara adalah sertipikat Hak Milik Nomor
765/Rantau Laban seluas 916 M2 terletak di Kelurahan Rantau
Laban, Kecamatan Rantau Laban, Kota Tebing Tinggi, Provinsi
Sumatera Utara yang semula terdaftar atas nama KUSDIANTO, oleh
karenanya Majelis Hakim yang memeriksa perkara ini menolak
gugatan Penggugat dan atau gugatan tidak dapat diterima (Niet
Onvankelijke Verklard);
II. Dalam Pokok Perkara1. Bahwa Tergugat IV secara tegas menolak seluruh posita gugatan
Penggugat, kecuali hal-hal secara tegas diakui oleh Tergugat IV dan
keseluruhan yang termuat dalam eksepsi secara mutatis mutandis
termasuk bagian dalam pokok perkara ini;
2. Bahwa apa yang didalihkan Penggugat dalam gugatannya bahwa
perbuatan yang dilakukan Tergugat IV dikualifikasikan sebagai
perbuatan melawan hukum (Onrechtmatige daad) yang memproses
permohonan balik nama Tergugat III yang dasar permohonannya
adalah Jual Beli Lelang yang cacat hukum adalah mengada-ada,
karena Tergugat IV dalam melaksanakan Pendaftaran Peralihan Hak
karena pemindahan hak dengan lelang sesuai dengan ketentuan
dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 24 Tahun 1997
tentang Pendaftaran Tanah jo. Peraturan Menteri Negara
Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional No. 3 Tahun 1997
tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 24
Tahun 1997 Tentang Pendaftaran Tanah, oleh karenanya gugatan
Penggugat harus ditolak dan atau gugatan tidak dapat diterima;
Putusan Nomor 113/PDT/2015/PT.MDN Halaman 30
Berdasarkan hal-hal yang Tergugat IV uraikan diatas, mohon kepada Majelis
Hakim yang memeriksa dan mengadili Perkara ini berkenan memberi putusan
yang amarnya berbunyi:
I. Dalam Eksepsi
Mengabulkan eksepsi Tergugat IV untuk seluruhnya;
II. Dalam Pokok Perkara
- Menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya atau setidak-tidaknya
gugatan Penggugat tidak dapat diterima (Met Onvankelijke Verklard);
- Menyatakan perbuatan Tergugat IV melakukan Pendaftaran Peralihan
Hak karena Pemindahan Hak dengan lelang sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku;
- Menghukum Penggugat untuk membayar segala biaya yang timbul
dalam perkara ini.
Menimbang bahwa putusan Pengadilan Negeri Tebing Tinggi tanggal 20
Agustus 2014 Nomor : 3/Pdt.G/2013/PN-TTD.- amarnya berbunyi sebagai
berikut :
DALAM PROVISI- Menolak tuntutan provisi Penggugat seluruhnya;
DALAM EKSEPSI- Menolak eksepsi Para Tergugat seluruhnya;
DALAM POKOK PERKARA1. Menolak gugatan Penggugat seluruhnya;
2. Menghukum Penggugat untuk membayar biaya perkara yang sampai hari
ini ditetapkan sejumlah Rp861.000,00 (delapan ratus enam puluh satu ribu
rupiah);
Menimbang bahwa terhadap putusan Pengadilan Negeri Tebing Tinggi
Deli tanggal 20 Agustus 2014 No.3/Pdt.G/2013/PN-TTD.- tersebut, Penggugat
telah mengajukan permohonan banding melalui kuasa hukumnya pada
tanggal 2 September 2014, sebagaimana Akta pernyataan banding
No.03/Pdt.G/2014/PN-TTD.- yang dibuat oleh Poniman,S.SH.- Panitera
Pengadilan Negeri Tebing Tinggi Deli dan permohonan banding tersebut
telah diberitahukan secara sah dan seksama kepada Terbanding-I dahulu
Tergugat-I, kepada Terbanding-III dahulu Tergugat-III, kepada Terbanding-IV
Putusan Nomor 113/PDT/2015/PT.MDN Halaman 31
dahulu Tergugat-IV masing-masing pada tanggal 4 Nopember 2014, kepada
Terbanding-II dahulu Tergugat-II pada tanggal 06 Nopember 2014 ;
Menimbang bahwa Kuasa Hukum Pembanding semula Penggugat
telah mengajukan memori banding bertanggal 27 Maret 2014, yang diterima di
Kepaniteraan pengadilan Tinggi Medan pada tanggal 2 April 2015 ;
Menimbang bahwa Kuasa Hukum Para Terbanding dahulu Para
Tergugat tidak mengajukan kontra memori banding
Menimbang bahwa kepada kedua belah pihak yang berperkara telah
diberitahukan untuk mempelajari berkas perkara di Kepaniteraan Pengadilan
Negeri Tebing Tinggi Deli, sebelum dikirim ke Pengadilan Tinggi,
sebagaimana risalah pemberitahuan pemeriksaan berkas perkara (Inzage)
Nomor: 3/Pdt.G/2013/PN-TTD.- yang dibuat oleh Jurusita Pengadilan Negeri
Tebing Tinggi Deli masing-masing tanggal 4 Maret 2015, tanggal 24 Pebruari
2015, tanggal 25 Pebruari 2015, tanggal 3 Maret 2015 dan tanggal 11
Februari 2015 ;
TENTANG PERTIMBANGAN HUKUMNYA
Menimbang bahwa oleh karena permohonan banding dari Kuasa
Hukum Penggugat diajukan dalam tenggang waktu dan dilakukan menurut
cara-cara yang ditentukan oleh Undang-undang, maka permohonan banding
telah memenuhi syarat-syarat formal banding oleh karena itu permohonan
banding dari Pembanding dapat diterima ;
Menimbang Pembanding dahulu Penggugat dalam memori banding
mengemukakan alasan-alasan banding pada pokoknya :
- Bahwa Hakim Tingkat Pertama terkesan tidak mempertimbangkan
keterangan saksi-saksi Pembanding dengan adil tidak menelusuri secara
detail harga tanah milik Pembanding sehingga merugikan pihak
Pembanding dan menyebabkan diuntungkannya pihak Terbanding secara
khusus Terbanding III (melanggar asas objektivitas) ;
- Bahwa Hakim Tingkat Pertama tidak mempertimbangkan bukti P-4 yaitu
Fatwa Dewan Syariah Nasional No.47/DSN-MUI/II/2005 tentang
Putusan Nomor 113/PDT/2015/PT.MDN Halaman 32
Penyelesaian Piutang bagi nasabah tidak mampu membayar, dibuat dan
ditandatangani oleh Dewan Syuariah Nasional Majelis Ulama Indonesia
pada tanggal 17 Februari 2005 ;
- Bahwa Hakim Tingkat Pertama tidak mempertimbangkan bukti P-5 yaitu
Fatwa Dewan Syariah Nasional No.48/DSN-MUI/II/2005 tentang
penjadwalan kembali tagihan Murabahah, dibuat dan ditandatangani oleh
Dewan Nasional Majelis Ulama Indonesia pada tanggal 25 Februari 2005,
bahwa bukti P-5 ini membuktikan jika LKS boleh melakukan penjadwalan
kembali (reschuduling) tagihan merubahah bagi nasabah yang tidak bisa
menyelesaikan atau melunasi pembiayaannya sesuai jumlah dan waktu
yang telah disepakati tetapi hal tersebut tidak dilakukan oleh Tergugat
I/Terbanding (Bank Sumut Cabang Syariah Tebing Tinggi) dalam hal ini
berarti Terbanding I jelas sudah melakukan pelanggaran atau tidak taat
terhadap bukti P-5 tersebut diatas, dan menurut hemat Pembanding adalah
pelanggaran yang serius yang sangat prinsipil sifatnya ;
- Bahwa Hakim Tingkat Pertama tidak mempertimbangkan bukti P-6 yaitu
Fatwa Dewan Syariah Nasional No.49/DSN/MUI/II/2005 tentang Konvensi
Akad Murabahah, dibuat dan ditandatangani oleh Dewan Nasional Majelis
Ulama Indonesia pada tanggal 25 Februari 2005 bahwa bukti P-6 ini
membuktikan bahwa jika Akad Murabahah dihentikan dengan cara objek
Murabahah dijual oleh Nasabah kepada LKS dengan harga pasar ;
- Bahwa Hakim Tingkat Pertama tidak mempertimbangkan bukti P-7 yaitu
Fatwa Dewan Syariah Nasional No.40/DSN-MUI/IV/2000 tanggal 01 April
2000 tentang Murabahah, bukti P-7 ini menerangkan mengatur tentang
bagaimana proses Murabahah dalam Bank Syariah harus dilakukan salah
satunya “ Bank “ membeli barang yang diperlukan nasabah atas nama
Bank sendiri, dan pembelian ini harus sah dan bebas riba “ hal ini yang
tidak dilakukan oleh Tergugat I/Terbanding ;
- Bahwa Pembanding/Penggugat telah menolak Penyerahan dari Terbanding
I uang hasil lelang atas barang jaminan sebesar Rp.400.000.000.-(empat
ratus juta rupiah) dikurangi dengan kewajiban/hutang Pembanding sebesar
Rp.181.716.500.-atau sama dengan Rp.229.283.500.- sebab harga lelang
baik “nilai lim,it” yang ditentukan Tergugat I/Terbanding I maupun “harga
Putusan Nomor 113/PDT/2015/PT.MDN Halaman 33
jual” yang ditawarkan dan diterima Tergugat II/Terbanding II terlalu rendah
atau tidak wajar jika dibandingkan dengan harga “nilai pasar” atas barang
jaminan tersebut yakni sebesar Rp.1.216.000.000.-(satu miliyar dua ratus
enam belas juta rupiah) yang terdiri dari harga tanah seluas 916 M2 dibeli
Rp.1.000.000/m2 sama dengan Rp.916.000.000.- ditambah harga
bangunan rumah makan yang ada diatasnya sebesar Rp.300.000.000.- ;
- Bahwa Terbanding I, sebagai penjual kuasa Undang-Undang atau kreditur
Bank, telah tidak melakukan kewajibannya mengoptimalkan nilai limit
berdasarkan pendekatan penilaian nilai pasar yang dapat dipertanggung
jawabkan, sehingga akibatnya harga jual lelang yang ditawarkan oleh
Terbanding II/Tergugat II nilainya sangat rendah ;
- Terbanding II/Tergugat II sebagai pejabat, tidak melakukan kewajibannya
mengoptimalkan penawaran dan harga jual lelang, sehingga melanggar
hak Pembanding/Penggugat sebagai pemilik barang jaminan ;
- Bahwa Terbanding III/Tergugat III, sebagai peminat/peserta lelang, tidak
melakukan kewajibannya melihat dan memeriksa objek lelang apakah
masih ditempati/diusahain orang lain sebelum mengikuti lelang, sehingga
tidak memenuhi itikad atau niat baik sebagai calon pembeli lelang, jadi
Terbanding III bukanlah masuk klasifikasi pembeli yang beritikad baik ;
- Bahwa Terbanding IV/Tergugat IV sebagai aparat administrator pertanahan
didaerah kota Tebing Tinggi, memproses permohonan balik nama Tergugat
III/Terbanding III yang dasar permohonannya adalah jual beli lelang yang
cacat hukum, sehingga akibatnya SHM No.765/Rentan Laban berganti
nama dari atas nama Kusdianto (suami Pembanding /Penggugat) menjadi
atas nama Nurhaida Harahap (Terbanding III/Tergugat III) keseluruhannya
dapat dikwalifikasikan sebagai perbuatan melawan hukum (onrechtmatige
daad) ;
- Bahwa Pembanding mengajukan lagi bukti tambahan dalam perkara
banding a quo yaitu bukti P-8 yaitu “ Laporan Penilaian Asset milik : Bapak
Kusdianto “ sebagai barang jaminan dalam perkara a quo milik atau atas
nama Kusdianto (suami Pembanding) yang terdiri dari : tanah, bangunan
rumah makan dan bangunan kamar mandi (toilet) serta saranan pelengkap
Putusan Nomor 113/PDT/2015/PT.MDN Halaman 34
lainnya yang terletak di Jalan Komodor Yos Sudarso No.87 Kelurahan
Rantan Laban Kecamatan Rambutan Tebing Tinggi Sumatera Utara ;
- Bahwa Ketua Pengadilan Negeri Tebing Tinggi telah melanggar azas “ Sulit
mengembalikan kepada keadaan semula “ dengan mengeluarkan
Penetapan : 01/EKS/HT/2014/PN-TTD tanggal 15 Januari 2015 tentang
eksekusi Pengosongan terhadap barang jaminan milik Kusdianto (suami
Pembanding) karena pihak Terbanding III telah melakukan pemagaran
dengan tembok semen batu bata disebelah kiri barang jaminan tersebut
padahal berdasarkan bukti P-8, jelas membuktikan bahwa pasar barang
jaminan (tanah dan bangunan Restoran) milik Kusdianto/Suami
Pembanding adalah sebesar Rp.1.210.450.000.- dan jauh diatas harga
lelang yaitu sebesar Rp.400.000.000.-Pembanding dengan segala
kerendahan hati mohon keadilan kepada Hakim Tinggi Pengadadilan Tinggi
agar dengan bijaksana dan adil memutuskan perkara aquo ;
- Bahwa oleh karena telah sulit dikembalikan kepada keadaan semula, maka
Pembanding tidak berkeberatan/bersedia menerima pengembalian uang
dari Terbanding III yaitu sebesar :
Rp.1.210.450.000.-
Rp. 400.000.000.-
Rp.810.450.000.- atau bila Terbanding III berkenan, maka Pembanding
siap sedia untuk berunding/negoisasi dengan Terbanding III ;
Menimbang bahwa Majelis Hakim Pengadilan Tinggi setelah membaca
dengan teliti berkas perkara No.3/Pdt.G/2013/PN-TTD dan turunan resmi
putusan Pengadilan Negeri Tebing Tinggi Deli tanggal 20 Agustus 2014
No.3/Pdt.G/2013/PN-TTD.- serta memori banding dari Pembanding,
Pengadilan Tinggi berpendapat sebagai berikut :
Menimbang bahwa putusan Hakim Tingkat Pertama yang amarnya dalam
Provisi menolak tuntutan provisi penggugat seluruhnya, Dalam Eksepsi :
menolak eksepsi Para Tergugat seluruhnya, Dalam Pokok Perkara : menolak
gugatan Penggugat seluruhnya telah tepat dan benar ;
Putusan Nomor 113/PDT/2015/PT.MDN Halaman 35
Menimbang bahwa dalam gugatan Penggugat/Pembanding dan dalam
memori bandingnya mempersoalkan tentang nilai limit dan patokan harga
yang terendah sebesar Rp.400.000.000.-(empat ratus juta rupiah) ;
Menimbang bahwa tentang hal tersebut telah dipertimbangkan oleh
Hakim Tingkat Pertama dengan sempurna berdasarkan fakta-fakta hukum
yang terungkap dipersidangan baik dari keterangan saksi-saksi maupun bukti
surat-surat khususnya bukti T.1-3 ;
Menimbang bahwa demikian juga tentang optimalisasi penawaran harga
jual lelang, tentang itikad baik peserta lelang dan tentang proses pendaftaran
Peralihan Hak (balik Nama) terhadap objek jaminan yang dimohonkan lelang,
menurut Pengadilan Tinggi telah dipertimbangkan dengan tepat dan benar
oleh Hakim Tingkat Pertama berdasarkan bukti-bukti dipersidangan ;
Menimbang Bahwa oleh karena itu alasan-alasan yang dikemukakan
dalam memori banding Penggugat/Pembanding tidak dapat dikabulkan,
sehingga menurut Pengadilan Tinggi pertimbangan hukum Hakim Tingkat
Pertama seluruhnya telah tepat dan benar ;
Menimbang bahwa oleh karena itu Pengadilan Tinggi mengambil alih
pertimbangan hukum Hakim Tingkat Pertama menjadi dasar didalam
pertimbangan putusan Majelis Hakim Tingkat Banding ;
Menimbang bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut
diatas Majeliss Hakim Tingkat Banding berpendapat putusan Pengadilan
Negeri Tebing Tinggi Deli tanggal 20 Agustus 2014 No.3/Pdt.G/2013/PN-
TTD.- yang dimohonkan banding tersebut harus dipertahankan dan dikuatkan;
Menimbang bahwa oleh karena Penggugat/Pembanding tetap dipihak
yang kalah, maka ongkos perkara yang timbul dalam perkara ini baik ditingkat
pertama maupun ditingkat banding dibebankan kepada
Pembanding/Penggugat ;
Mengingat dan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang
berkaitan dengan perkara ini :
Putusan Nomor 113/PDT/2015/PT.MDN Halaman 36
Mengadili :
- Menerima Permohonan banding dari Pembanding semula sebagai
Penggugat ;
- Menguatkan putusan Pengadilan Negeri Tebing Tinggi Deli tanggal 20
Agustus 2014 No.3/Pdt.G/2013/PN-TTD.- yang dimohonkan banding
tersebut ;
- Menghukum Pembanding semula sebagai Penggugat untuk membayar
biaya perkara dalam kedua tingkat peradilan, yang dalam tingkat banding
sejumlah Rp.150.000.-(seratus lima puluh ribu rupiah) ;
Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim
Pengadilan Tinggi Medan pada hari Kamis tanggal 18 Juni 2015 oleh kami
Hj.WAGIAH ASTUTI,SH selaku Ketua Majelis dengan YANSEN
PASARIBU,SH dan ABDUL FATTAH,SH,MH masing-masing sebagai Hakim
Anggota berdasarkan Penetapan Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Medan
tanggal 10 April 2015 Nomor : 113/PDT/2015/PT.MDN untuk memeriksa dan
mengadili perkara ini dalam tingkat banding dan putusan tersebut pada hari :
Kamis Tanggal 25 Juni 2015 diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum
oleh Hakim Ketua Majelis tersebut dengan dihadiri Hakim-hakim Anggota,
serta dibantu oleh AGUS IBNU SUTARNO,SH Panitera Pengganti pada
Pengadilan Tinggi tersebut akan tetapi tanpa dihadiri kedua belah pihak dalam
perkara ini;
Hakim Anggota : Hakim Ketua :
ttd.- ttd.-
1. (YANSEN PASARIBU,SH) ( Hj.WAGIAH ASTUTI,SH )
ttd.-
2. (ABDUL FATTAH,SH,MH)
Panitera Pengganti :
( AGUS IBNU SUTARNO )
Putusan Nomor 113/PDT/2015/PT.MDN Halaman 37
Perincian Biaya :
1. Meterai Rp. 6.000,-2. Redaksi Rp. 5.000,-3. Pemberkasan Rp 139.000,-
Jumlah Rp. 150.000,-