SIT ERP

20
SYSTEM INFORMATION TECHNOLOGY From Legacy toward Enterprise resource planning (ERP) system Disusun Oleh : Hastin Istiqomah Ningtyas Jonathan Haryono Muhammad Randhy Kurniawan PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN

description

System Information Technology

Transcript of SIT ERP

SYSTEM INFORMATION TECHNOLOGYFrom Legacy toward Enterprise resource planning (ERP) system

Disusun Oleh :

Hastin Istiqomah Ningtyas

Jonathan HaryonoMuhammad Randhy Kurniawan

PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS

UNIVERSITAS GADJAH MADA

YOGYAKARTA

2015

A. ERPMenurut Turban, 2007, ERP adalah software yang meliputi serangkaian aplikasi yang mengotomatisasi operasi rutin back-end, seperti finansial, manajemen persediaan, dan penjadwalan, untuk membantu perusahaan menangani pemenuhan pemesanan. Sistem ERP didasarkan pada data base pada umumnya dan rancangan perangkat lunak modular. Tujuannya adalah mengkoordinasikan bisnis organisasi secara keseluruhan. ERP merupakan software yang ada dalam organisasi atau perusahaan untuk otomatisasi dan integrasi banyak proses bisnis serta pelanggan.B. Sejarah ERPKebutuhan informasi perusahaan yang semakin bertambah menuntut sebuat sistem informasi untuk berkembang. Dulu sebuah perusahaan hanya membutuhkan sistem manufaktur, namun saat ini membutuhkan informasi keuangan beserta sumberdaya perusahaan lainya. Berikut merupakan sejarah terbentuknya ERP: 1950an : Material Requirement Planning (MRP). Merupakan cikal bakal dari ERP, dengan konsep perencanaan kebutuhan material.

1960an : Close-Loop MRP. Merupakan sederetan fungsi dan tdk hanya terbatas pada MRP, terdiri atas alat bantu penyesuaian masalah prioritas dan adanya rencana yang dapat diubah atau di ganti jika diperlukan.

1980an : MRP-II. Merupakan pengembangan dari close-loop MRP yang ditambahkan 3 elemen yaitu: perencanaan penjualan dan operasi, antarmuka keuangan dan simulasi analisis dari kebutuhan yang diperlukan

1990an : ERP. Merupakan perluasan dari MRP II yaitu perluasan pada beberapa proses bisnis diantaranya integrasi keuangan, rantai pasok dan meliputi lintas batas fungsi organisasi dan juga perusahaan dengan dilakukan secara mudah.

2000an : Extended ERP (ERP II). Merupakan perkembangan dari ERP yang diluncurkan thn 2000, serta lebih komplek dari ERP sebelumnya.C. Legacy systemMenurut Turban, legacy sistem adalah sistem yang lebih tua yang merupakan inti dari operasi suatu bisnis; biasanya memproses transaksi perusahaan bervolume tinggi. Sistem tersebut masih tetap digunakan meskipun sistem baru dengan teknologi yang lebih baru, lebih modern, dan lebih efisien sudah muncul, dengan pertimbangan bahwa sistem tersebut masih berfungsi dan masih sesuai. MRP I dan MRP II termasuk dari legacy system.

D. MRP

Menurut Rangkuti, MRP (Material Requirement Planning) adalah suatu system perencanaan dan penjadwalan kebutuhan material untuk produksi yang memerlukan beberapa tahapan proses/fase atau dengan kata lain adalah suatu rencana produksi untuk sejumlah produk jadi yang diterjemahkan ke bahan mentah atau komponen yang dibutuhkan dengan menggunakan waktu tenggang sehingga dapat ditentukan kapan dan berapa banyak yang dipesan untuk masing-masing komponen suatu produk yang akan dibuat. MRP meliputi materials, components, quantitie, and time. Saat ini MRP mengalami perkembangan sistem, meliputi production, planning, scheduling, and activity control.E. Transisi Legacy Sistem ke ERP

Berikut ini merupakan tahap-tahap untuk melakukan transisi dari legacy sistem ke ERP:

1. Melakukan identifikasi terhadap data base yang berada pada legacy system.Proses migrasi data dari data base yang dimiliki oleh perusahaan yang sebelumnya menggunakan sistem yang lama (legacy sistem) adalah salah satu tantangan yang harus dihadapi dalam implementasi ERP. Tingkat kesulitan dan risiko kegagalan migrasi data ini smeakin meningkat apabila, setiap bagian/modul dalam perusahaan menggunakan sistem (data) yang berbeda-beda. Perbedaan format data, perbedaan metode penulisan data, jumlah data yang sangat besar karena penggunaan legacy system telah lama digunakan sangat berpotensi menggagalkan.menghambat implementasi yang dilakukan.

2. Tahap pertama yang dilakukan adalah dengan mengidentifikasi format data dan besaran data dari masing-masing bagian yang akan dimigrasi ke sistem ERP. Membangun bridging system sebagai jembatan antara data legacy system dengan Sistem ERP. Proses migrasi sistem lama ke sistem ERP dapat menggunakan Bridging System akan merubah format data lama menjadi format data yang dikenali oleh ERP. Brigring system yang dipergunakan sangat mungkin lebih dari satu apabila setiap bagian tidak menggunakan format data,jenis data yang sama.

3. Melakukan migrasi kepada sistem ERP, dengan menggunakan Bridging system. Melakukan migrasi kepada sistem ERP dilakukan secara bertahap, dan dibutuhkan pengawasan dan monitoring yang baik. Kesalahan sedikit saja pada tahap ini akan dapat membuat kesalahan/tidak akuratnya data yang akan dihasilkan oleh sistem ERP.

F. IMPACK LEGACY SYSTEM (PROCESS REENGINEERING & BIAYA)Proses engineering akan terjadi pada saat perusahaan pembuatan bridging system sebagai alat batu dalam migrasi data kedalam sistem ERP. Identifikasi mengenai format data, ukuran data menjadi hal yang harus diperhatikan dalam proses reengineering. Pada proses migrasi ini terdapat biaya yang dikeluarkan, selain karena harus menjalankan dua sistem terlebih dahulu (legacy system dan ERP system) adalah biaya yang muncul dalam proses reengineering pembuatan bridging. Biaya ini tidak dapat dihindarkan, karena proses migrasi memerlukan waktu tergantung pada tingkat kesulitan dan skala migrasi data yang akan dilakukan.

G. STRATEGI TRANSISI (BERDASARKAN UKURAN PERUSAHAAN) Big bang Strategy

Strategi migrasi data dari legacy system kepada ERP secara sekaligus dan tanpa adanya dua sistem yang berjalan secara bersamaan digunakan pada perusahaan dengan skala yang kecil/ perusahaan yang relative kecil dengan struktur organisasi yang ramping dan bisnis proses yang relative sederhana. Pada jenis perusahaan seperti ini koordinasi dan proses migrasi yang dilakukan dapat dilakukan dengan baik dan lebih cepat. Phase Strategy

Phase Strategy secara bertahap digunakan pada perusahaan dengan skala yang lebih besar. Banyaknya departemen yang terlibat, jumlah data, format data, terbatasnya sumber daya (SDM) dalam melakukan migrasi menjadi tantangan tersendiri. Pada perusahaan yang memiliki skala yang besar, bisnis proses yang rumit jumlah data yang sangat besar sangat berisiko apabila migrasi dilakukan secara serentak dan sekaligus. Kegagalan dalam migrasi data (legacy sistem) pada satu bagian akan membuat seluruh sistem ERP mengalami gangguan, yang akibat terburuknya akan menghentikan bisnis perusahaan, karena sistem yang lama (legacy sistem) tidak digunakan lagi.

Catatan: Ukuran perusahaan tidak dapat dijadikan satu-satunya parameter dalam menentukan strategi yang akan digunakan. Kualitas SDM, change management perusahaan, kompleksitas bisnis proses, kekuatan financial perusahaan, struktur data base perusahaan pada sistem yang lama adalah beberapa hal yang harus dipertimbangkan dalam penentuan strategi migrasi legacy system kepada Sistem ERP.H. Integrasi ERP

Integrasi ERP dilakukan hampir seluruh bagian dalam perusahaan, tidak terbatas pada proses yang berkaitan dengan proses manufaktur. Informasi dalam hal pemasaran, penjualan, finansial, kebutuhan tenaga kerja, produksi, bahan baku, logistik diintegrasikan dalam suatu sistem.I. Modul-modul standart ERPModul-modul standar yang biasanya terintegrasi di dalam suatu sistem ERP setidaknya minimal terdiri atas:

Keuangan1. Akuntansi Finansial : Secara fungsional modul akuntansi finansial berfungsi untuk mengumpulkan dan mengelola seluruh data finansial hingga mampu menyajikan laporan dari hasil relasi data dari beberapa departemen.2. Kontrol : Modul kontrol ini berfungsi untuk mengelola data-data yang terkait dengan antara lain akuntansi laba biaya, cost center, manajemen proyek, dsb.3. Fixed Asset Management : Dalam menjalankan operasionalnya setiap lembaga memiliki beban biaya yang dikeluarkan untuk investasi aktiva tetap, sewa dan gedung. Dalam modul ini mendukung pekerjaan pengadaan, pemeliharaan, penjualan/penghapusan, penarikan hingga depresiasi nilai aktiva. LogistikModul logistik secara fungsional digunakan untuk memproses pengadaan, penjualan dan distribusi logistik yang digunakan oleh perusahaan. Sumber Daya ManusiaSumber daya manusia adalah asset terbesar perusahaan yang memerlukan pengelolaan yang baik dan terukur dari mulai perekrutan, penjadualan dan pemrosesan gaji. Pekerjaan-pekerjaan rutin bisnis yang terkait sumber daya manusia seperti pembayaran gaji, manajemen tugas, ongkos tugas luar kantor, bonus/kompensasi, perekrutan hingga perencanaan kebutuhan tenaga kerja dapat dikelola oleh modul sumber daya manusia. Business Process SupportSetiap perusahaan selalu terkait dengan masalah manajemen arus kerja dan solusi industri. Kedua hal tersebut digunakan sebagai kendali atas setiap unit fungsi yang ada di dalam perusahaan. Rantai Pasokan (SCM = supply chain management)SCM sebenarnya adalah modul yang menjadi fokus yang mutakhir dalam pengembangan sistem ERP. Penerapan SCM yang baik dengan memanfaatkan Internet adalah solusi yang sangat efektif dalam penghematan biaya perusahaan. Proses perencanaan hingga optimalisasi penyimpanan dan penggunaan logistik sangat membantu dalam memperbaiki prediksi permintaan serta efisiensi bagi perusahaan. Dukungan E-CommerceTransaksi elektronik yang terintegrasi melalui media Internet adalah tren masa kini yang mendorong terjadinya proses bisnis komersial yang efektif. Dengan dukungan e-commerce yang baik maka produsen dapat langsung berhadapan dengan pengguna akhirnya yang berakibat pada pemotongan biaya yang cukup signifikan.J. Tahapan implementasi ERPBerikut ini merupakan gambar yang menceritakan langkah-langkah penerapan ERP.

Gambar1. Tahapan Penggunaan ERP

(source: https://ardianwidyatama.wordpress.com)

K. Manfaat, resiko, dan cara mengurangi resiko implementasi ERP

Manfaat ERP penerapannya dalam bisnis:

Mempermudah pengendalian proses bisnis

Menyederhanakan proses bisnis

Meningkatkan efisiensi karyawan

Ekosistem perusahaan yang terintegrasi

Siap menghadapi masa depan

Resiko ERP penerapannya dalam bisnis menurut Jogiyanto, 2003:

Implementasi ERP sangat sulit karena penerapannya yang terintegrasi dan organisasi harus merubah cara mereka berbisnis. Kesulitan penerapan ERP ditambah dengan adanya resistance to change dari personil yang terkena imbasnya akibat perubahan proses dari bisnis.

Biaya implementasi ERP yang sangat mahal

Organisasi hanya memikirkan manfaat yang besar dari penerapan ERP tetapi tidak mempersiapkan personilnya untuk berubah

Permasalahan lainnya adalah pada personil yang tiba-tiba dibebani dengan tanggung jawab yang lebih besar dengan kesiapan yang kurang baik mental maupun keahliannya.

Cara mengurangi resiko implementasi: 1. Implementasi Change Acceleration Project (CAP) untuk mengelola perubahan-perubahan yang terjadi dalam implementasi ERP.2. Pendekatan dengan user sebelum penerapan sistem ERP melalui presentasi-presentasi untuk menunjukkan kelebihan-kelebihan implementasi sistem tersebut & melibatkan eksekutif dalam menyelesaikan project yang sedang dijalankan.3. Pengembangan Sistem Recovery dalam Implementasi ERP. Merencanakan pembentukkan/pengembangan project harus dengan perencanaan yang matang.L. Investasi ERP

Berikut ini merupakan contoh perhitungan ERP dalam sebuah perusahaan besar. Total biaya yang diperlukan untuk mengimplementasikan ERP sebesar IDR 5 Milyar, IDR 500.000 diperlukan untuk perlengkapan hardware, sedangkan IDR 4,5 Milyar untuk pembayaran kepada vendor dengan rincian sebagai berikut:

Termin I (uang muka); IDR 500 Juta

Termin II (progress 20%); IDR 1 Milyar

Termin II (Progress 50%); IDR 1 Milyar

Termin III (Progress 75%); IDR 1 Milyar

Termin IV (progress 100%); IDR 1 Milyar

Ini belum termasuk biaya pemeliharaan dan jasa vendor untuk implementasi ERP dalam setiap tahunnya yaitu sebesar IDR 200 Juta.M. Vendor-vendor ERPBerikut ini merupakan perusahaan yang menyediakan jasa pembuatan system ERP di dunia.

Gambar2. Perusahaan Penyedia ERP

(Source : http://pelajarbadung.blogspot.com)N. Perusahaan yang menggunakan (ERP)Berikut ini merupakan perusahaan yang menggunakan system ERP di Indonesia.

Gambar2. Perusahaan Penyedia ERP

(Source: http://ayie1927.blogspot.com)O. Perbedaan MRP dan ERPPerbedaannya terletak pada lingkup pengendalian yang dilakukan. MRP hanya melakukan pengendalian proses pabrikasi tanpa menyentuh bagian lain, seperti keuangan dan pembukuan. Sedangkan ERP merupakan sistem pengendalian secara real time dan terintegrasi agar sumber daya perusahaan dapat berjalan secara efisien untuk mencapai tujuan perusahaan yang maksimal.

P. Penerapan ERP dalam Perusahaan: SAP dan FC Bayern Mnchen

FC Bayern Mnchen (FCB) merupakan klub sepakbola Jerman yang berdiri pada 27 Februari 1900. Semenjak berdiri, klub ini telah menjuarai ratusan pertandingan dan oleh karenanya ia menjadi klub sepakbola terbesar di Jerman dan klub terbesar ketiga di dunia serta mampu menghimpun fans hingga mencapai lebih dari 250 juta yang tersebar di seluruh dunia. Pemasukan besar juga didapat oleh FCB, selama musim pertandingan 2013-2014 FCB meraup pemasukan sebear 487,5 juta.

Walau sudah menjadi yang terbaik di bidangnya, FCB tetap berinovasi untuk mengoptimalkan performanya. Inovasi FCB adalah dengan menggunakan teknologi untuk aktivitas latihan dan pertandingan sepak bila serta untuk keperluan bisnis dan perusahaan. Oleh karena itu, pada tahun 2014, FCB menandatangani kontrak kerja dengan SAP selama tiga tahun untuk menerapkan sistem ERP bagi FCB. Karl-Heinz Rummenigge, mantan striker dan CEO FCB, memiliki tiga target utama dalam kerjasama dengan SAP, yaitu:

Mengoptimalkan proses bisnis untuk pertumbuhan global,

Mengupayakan kebugaran tim dan performa terbaik di setiap pertandingan,

Memberikan pengalaman terbaik bagi para fans

Ketiga tujuan tersebut diwujudkan dalam beberapa modul SAP Sports and Entertainment (SAP SE). SAP SE merupakan modul-modul berbasis analisa yang dapat diakses menggunakan beragam perangkat serta didukung oleh SAP HANA dan cloud systems. SAP SE dijabarkan sebagai berikut:

1. Fan EngagementDalam portal berita teknologi computerweekly.com, Rummenigge menyatakan bahwa fans FCB lebih dari 292 juta di seluruh dunia, 9.4 juta di antaranya berada di Amerika Serikat. Kerjasama FCB dengan SAP bertujuan untuk menjangkau lebih banyak orang dan menginspirasi mereka. Jrg Wacker, anggota executive board of strategy and internationalisation, menambahkan bahwa agar tetap bisa berkompetisi secara global dengan klub sepak bola dunia seperti Real Madrid, Barcelona, dan Manchester United, loyalitas para fans menjadi penentu. Oleh karenanya, FCB mengupayakan agar lebih banyak fans di seluruh dunia yang memiliki klub tersebut.

SAP SE memiliki lima modul untuk meningkatkan loyalitas para fans. Modul ini pada dasarnya berfungsi untuk mengenali karakteristik para fans agar dapat meningkatkan fans engagement serta memunculkan peluang bisnis yang berkaitan dengan fans, seperti merchandising atau acara-acara promo. Kelima modul fan engagement adalah sebagai berikut:

LearnSebuah analisa berdasarkan opini fans terhadap brand FCB, klub tersebut, pertandingan, dan para pemain.

EngageMemperkuat engagement para fans melalui acara atau media yang memungkinkan terjadinya interaksi antar fans dengan klub sebelum-selama- sesudah pertandingan.

IdentifyMengidentifikasi karakterstik fans untuk menjalin relasi yang lebih kuat. Modul ini juga mengidentifikasi orang-orang yang berpeluang untuk menjadi fans dan menganalisa cara untuk menjadikan mereka fans loyal FCB.

MarketMensegmentasi para fans dan menggunakan personal advertisement serta media yang tepat untuk menjangkau setiap segmen.

RewardMengenali bentuk loyalitas fans dan memberikan penghargaan kepada mereka.

2. Team Performance

dan para pemain merupakan sumber daya utama dari FCB, oleh karenanya untuk dapat mengoptimalkan performa FCB haruslah mengoptimalkan performa pemain dan permainannya. SAP SE memiliki software yang dapat digunakan untuk menganalisa karakteristik setiap pemain sehingga dapat mendukung strategi latihan dan pertandingan serta mengurangi resiko injury. Untuk mendukung software ini, Gerhard Oswald, direktur SAP SE, menyatakan bahwa SAP HANA juga diterapkan untuk meningkatkan latihan dan permainan. SAP HANA mampu mengakses dan menganalisa miliaran data, seperti data kekuatan-kelemahan pemain, kecenderungan permainan, strategi yang dapat diterapkan, dsb. Segala macam data ini dapat diakses dalam hitungan detik sehingga mampu mendukung kinerja Pep Guardiola, sang coach.

Modul team performance dibagi ke dalam tiga kategori, yaitu:

Manage Team

Modul ini menyatukan sudut pandang setiap pemain dan tim pelatih menggunakan data-data pertandingan, latihan, data medis dan injury. Modul ini juga mengupayakan sistem komunikasi yang baik antara setiap pemain dan tim pelatih-medis agar dapat menciptakan sinergi. Develop Players

Menganalisa ratusan data pemain untuk meningkatkan kemampuan, kesiapan, dan performa pemain. Modul ini mengumpulkan data geospasial pemain menggunakan sensor gerak dan kamera, menghitungan kemampuan dan taktik permainan, serta mengidentifikasi dan mengevaluasi performa pemain dan taktik pertandingan.

Engage Players

Modul mobile bagi manajer, coach, dan pemain untuk mengakses dan mendiskusikan segala informasi klub.

3. Sell and MonetizeUntuk mendukung aktivitas bisnis dalam FCB, SAP SE menawarkan empat modul, yaitu:

Customer Relationship Management (CRM)

Para sales dan customer relationship dapat mengakses berbagai data dan informasi mengenai fans yang telah diintegrasikan dalam sistem.

E-commerce

Dengan dukungan internet, klub mampu menjual merchandise maupun produk/jasa lainnya menggunakan semua media online yang memungkinkan.

Point of sale

Sistem point-of-sale (POS) yang terintegrasi untuk mendukung aktivitas bisnis. Sistem POS ini mendukung aktivitas sales dan return, laporan harian, diskon, serta pembelian menggunakan voucher. Ticketing

Mengoptimalkan penjualan tiket, baik single match, season match, voucher maupun tiket re-sale. Sistem ini mendukung penjualan tiket kelas satu dan dua, pembelian tiket secara online, promosi, serta fasilitas membership.

Selain ketiga modul utama di atas untuk mendukung aktivitas klub olahraga, SAP SE juga memberikan tiga modul lain terkait kinerja perusahaan, yaitu:

FinanceModul ini menyediakan laporan keuangan aktual dan akurat bagi manajer dan stakeholders mengenai sponsor, penjualan tiket, merchandise dan food and beverage. Modul ini juga mengoptimalkan aliran dana bagi aktivitas perusahaan.

Human ResourceModul ini mengoptimalkan kinerja para staf agar dapat bekerja secara efektif dan produktif dengan merancang tugas-posisi yang tepat bagi staf yang kompeten di bidangnya.

ProcurementMeningkatkan keuntungan perusahaan melalui penjualan food and beverage serta merchandise dengan sistem yang terintegrasi, termasuk terintegrasi dengan supplier. Modul ini juga mengoptimalkan bisnis merchandise di setiap pertandingan dengan menganalisa setiap data yang ada, seperti data penjualan maupun data para stakeholders.Sebagai kesimpulan, ERP karena mengutamakan integrasi sistem dan data yang ada, dapat digunakan oleh berbagai macam bisnis dan bidang-bidang lain, salah satunya adalah pengelolaan klub olahraga. Selain untuk meningkatkan performa latihan dan aksi klub olahraga, ERP juga diterapkan untuk mendukung aktivitas bisnis klub seperti penjualan tiket dan merchandise maupun aktivitas manajerial.

Daftar PustakaH.M. Jogiyanto, MBA, Akt, Ph.D. 2003. Sistem Teknologi Informasi : Pendekatan Terintergrasi Konsep Dasar, Teknologi, Aplikasi, Pengembangan dan Pengelolaan. Yogyakarta : ANDI.

Rangkuti, Freddy. 2007. Manajemen Persediaan Aplikasi di Bidang Bisnis. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.

Turban E, Aronson, J E, Liang, T P , 2007. Decision Support and Business Intelligence System. 8th edition, Pearson Education International

Turban, Rainer and Potter. 2003. Pengantar Teknologi Informasi. Salemba Infotek. Jakarta

http://www.computerweekly.com/news/2240227046/Bayern-Munich-teams-up-with-SAP-to-hit-goals-sporting-and-commercial diakses pada Minggu, 1 Maret 2015 pukul 10:00

http://www.fcbayern.de/en/news/news/2014/fcb-and-sap-new-partnership-190814.php diakses pada Minggu, 1 Maret 2015 pukul 10:00

http://en.wikipedia.org/wiki/FC_Bayern_Munich diakses pada Minggu, 1 Maret 2015 pukul 10:00

http://www.sap.com/bin/sapcom/en_us/downloadasset.2014-11-nov-18-15.fc-bayern-munich-teaming-up-with-sap-to-intensify-the-fan-experience-pdf.html diakses pada Minggu, 1 Maret 2015 pukul 10:00

http://www.sap.com/customer-testimonials/sports-entertainment/fc-bayern-munchen-ag.html diakses pada Minggu, 1 Maret 2015 pukul 10:00https://ardianwidyatama.wordpress.com/2014/11/05/business-plan-implementasi-erp/ diakses pada Senin, 2 Maret 2015 pukul 13:00

http://ayie1927.blogspot.com/2013/05/enterprise-resource-planning-erp.html diakses pada Minggu, 1 Maret 2015 pukul 11:00http://www.aimsconsultants.com/news/articles/14-manfaat-penerapan-erp diakses pada Minggu, 1 Maret 2015 pukul 11:00https://ardianwidyatama.wordpress.com/2014/11/05/business-plan-implementasi-erp/ diakses pada Senin, 2 Maret 2015 pukul 11:00http://www.apb-group.com diakses pada Senin, 2 Maret 2015 pukul 11:00 Turban E, Aronson, J E, Liang, T P , 2007. Decision Support and Business Intelligence System. 8th edition, Pearson Education International

Turban, Rainer and Potter. 2003. Pengantar Teknologi Informasi. Salemba Infotek. Jakarta

Rangkuti, Freddy. 2007. Manajemen Persediaan Aplikasi di Bidang Bisnis. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.

https://ardianwidyatama.wordpress.com/2014/11/05/business-plan-implementasi-erp/

HYPERLINK "http://ayie1927.blogspot.com/2013/05/enterprise-resource-planning-erp.html"http://ayie1927.blogspot.com/2013/05/enterprise-resource-planning-erp.html

http://www.aimsconsultants.com/news/articles/14-manfaat-penerapan-erp

H.M. Jogiyanto, MBA, Akt, Ph.D. 2003. Sistem Teknologi Informasi : Pendekatan Terintergrasi Konsep Dasar, Teknologi, Aplikasi, Pengembangan dan Pengelolaan. Yogyakarta : ANDI.

https://ardianwidyatama.wordpress.com/2014/11/05/business-plan-implementasi-erp/

http://www.apb-group.com

http://en.wikipedia.org/wiki/FC_Bayern_Munich

http://www.sap.com/customer-testimonials/sports-entertainment/fc-bayern-munchen-ag.html

http://www.sap.com/bin/sapcom/en_us/downloadasset.2014-11-nov-18-15.fc-bayern-munich-teaming-up-with-sap-to-intensify-the-fan-experience-pdf.html

http://www.computerweekly.com/news/2240227046/Bayern-Munich-teams-up-with-SAP-to-hit-goals-sporting-and-commercial

http://www.fcbayern.de/en/news/news/2014/fcb-and-sap-new-partnership-190814.php