Sistuasi Leptospirosis Di Prov Banten 2016
-
Upload
riady-satrio -
Category
Documents
-
view
5 -
download
1
Transcript of Sistuasi Leptospirosis Di Prov Banten 2016
SituasiPenyakit Leptospirosisidi Provinsi Banten
Dinas Kesehatan Prov. Banten
Definisi KasusLeptospirosis adalah penyakit zoonosis akut disebabkan oleh bakteri Leptospira dengan spektrum penyakit yang luas dan dapat menyebabkan kematian.
Gejala Klinis Untuk pendekatan klinis dalam tatalaksana kasus, Leptospirosis dibagi dalam 2 sindrom klinis yaitu : Leptospirosis ringan (sering disebut
Leptospirosis anikterik)
Leptospirosis berat kasus suspek dan kasus probable yang disertai gejala/tanda klinis meliputi ikterus, manifestasi perdarahan, anuria/oliguria, sesak nafas, atau aritmia jantung.
Pengendalian Faktor Risiko dilakukan pada :
1. Sumber Infeksi Berbagai jenis tikus Hewan ternak Hewan peliharaan seperti anjing & kucing)
2. Alur transmisi antara sumber infeksi dan manusia
3. Infeksi atau penyakit pada manusia.
Pemutusan Rantai PenularanPeningkatan kualitas kesehatan lingkungan yang mencakup : Identifikasi dan melakukan kontrol pada sumber
infeksi (seperti pembuangan kotoran yang terbuka, dan sumber air yang terkontaminasi).
Pengawasan pada hewan reservoir, seperti hewan pengerat, termasuk juga hewan lain yang berisiko seperti anjing dan hewan ternak.
Desinfeksi permukaan tanah yang terkontaminasi seperti lantai rumah, teras, dan sebagainya, dengan cairan desinfektan.
Jika memungkinkan, tandai area yang berisiko tinggi terkontaminasi dengan tanda larangan masuk
Langkah Pengendalian …….1
• Peningkatan Sistem Kewaspadaan Dini (SKD) pada manusia di daerah yang mempunyai faktor risiko dengan prioritas utama pada daerah yang terjadi banjir, areal pertanian dan perkebunan yang terjadi peningkatan populasi tikus.
• Melakukan surveilans aktif penemuan dini kasus, melakukan pengobatan segera kepada penderita tersangka Leptospirosis dengan antibiotika
• Meningkatkan upaya promotif dan pencegahan dengan kegiatan penyuluhan serta menggerakan masyarakat dalam upaya pencegahan Leptospirosis di wilayahnya.
• Melakukan kegiatan pemberantasan tikus di tempat-tempat umum seperti pasar, terminal, tempat rekreasi dan lain-lain.
• Puskesmas dan Rumah Sakit meningkatkan pelayanan kesehatan dengan deteksi dini penemuan kasus suspek atau probabel dan segera melakukan pengobatan kasus Leptospirosis.
• Koordinasi dengan Dinas Peternakan serta instansi terkait lainnya dalam pencegahan dan pengendalian penyakit Leptospirosis.
Langkah Pengendalian …….2
Upaya yang telah dilakukan di Provinsi Banten
• Deteksi Dini Kasus Jaundis acute dalam sistem SKDR menemukan leptospirosis
• Surveilans aktif Rumah Sakit menemukan penderita di Rumah Sakit
• Membuat edaran kewaspadan Leptospirosis
Gambaran KasusLeptospirosis
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 201502468
101214
Trend Kasus Leptospirosis di Prov. Banten Tahun 2008 - 2015
Jum
lah
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 20150
20
40
60
80
100
120
CFR Kasus Leptospirosis di Prov. Banten Tahun 2008 - 2015
%
1 - 4 th2.0%
10 - 14 th3.9%
15 - 19 th2.0%
20 - 44 th35.3%
45 - 54 th37.3%
55- 59 th2.0%
60-69 th11.8%
> 70 th5.9%
Proporsi Kasus Leptospirosis menurut Kel. Umur di Prov. Banten Tahun 2008 - 2015
Jan Feb Mar April Mei Jun Juli Agust Sept Okt Nop Des0
1
2
3
4
5
6
7
8
Pola Penemuan Kasus Leptospirosis di Prov. Banten Tahun 2008 - 2015
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 20150
2
4
6
8
10
12
14
Distribusi Kasus Leptospirosis di Prov. Banten Tahun 2008 - 2015
Jum
lah
KronjoMauk
KemiriJayanti
BalarajaPakuhaji
NeglasariMekar Baru
JambeCipondoh
BendaTegal Angus
SukawaliSukamulya
SukaasihSepatan Timur
SepatanRajeg
PakuhajiMekar Baru
LegokLarangan
KresekKotabumi
Karang TengahGunung Kaler
GembongCurug
Cikupa
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5
Sebaran Kasus Leptospirosis menurut Kecamatan
di Prov Banten Tahun 2008 - 2015
SELESAI