Sistem rujukan

21
SISTEM RUJUKAN

description

Bentuk pelayanan rujukan, Fungsi-Fungsi Rujukan, Tugas Layanan Rujukan, Macam pelayanan rujukan menurut jenis pekerjaannya, Jenis Pertanyaan Rujukan, EVALUASI PELAYANAN, langkah dalam meningkatkan rujukan, Alur Pelayanan Rujukan Kegawatdaruratan Obstetri dan Neonatal, Syarat Rujukan

Transcript of Sistem rujukan

Page 1: Sistem rujukan

SISTEM RUJUKAN

Page 2: Sistem rujukan

Rujukan

Rujukkan adalah suatu pelimahan tanggung jawab timbal balik atas kasus atau masalah kebidanan yang timbul baik secara vertikal( satu unit ke unit yang lebih lengkap/ rumah sakit) untuk horizontal( dari bagian lain dalam satu unit). ( muchtar, 1977)

Page 3: Sistem rujukan

Sistem Rujukan

Sistem Rujukan adalah system yang dikelola secara strategis, pragmatis, merata proaktif dan koordinatif untuk menjamin pemerataan pelayanan kesehatan maternal dan neonatal yang paripurna dan komprehensif bagi masyarakat yang membutuhkannya terutama bagi ibu dan bayi baru lahir, dimanapun mereka berada dan berasal dari golongan ekonomi manapun, agar dapat dicapai peningkatan derajat kesehatan ibu hamil dan bayi melalui peningkatan mutu dan keterjangkauan pelayanan kesehatan maternal dan neonatal di wilayah mereka berada.

Page 4: Sistem rujukan

Bentuk pelayanan rujukan

1. Layanan yang bersifat pribadi dan langsung. 2. Memberikan informasi kepada pemakai baik informasi yang

sifatnya ilmiah untuk kepentingan studi dan penilitian, maupun informasi umum.

3. Dalam memberikan informasi pelayanan atau petugas rujukan dapat dengan leluasa menggunakan sumber-sumber baik yang ada di perpustakaan sendiri maupun yang ada di luar perpustakaan.

4. Membantu para pembaca atau pemakai perpustakaan dalam menggunakan atau memanfaatkan sumber-sumber perpustakaan yang ada dengan sebaik-baiknya.

Page 5: Sistem rujukan

Fungsi-Fungsi Rujukan1. Informasi.

Memberikan jawaban atas pertanyaan atau kebutuhan informasi. 2. Bimbingan.

Petugas rujukan menyisihkan waktunya untuk memberikan bimbingan kepada pemakai perpustakaan agar dapat menggunakan perpustakaan dengan baik dan efisien.3. Pengarahan atau Instruksi.

Petugas rujukan memberikan pengarahan kepada pemakai perpustakaan mengenai penggunaan perpustakaan secara umum. 4. Supervisi.

Petugas rujukan mengamati pemakai perpustakaan baik dalam hal kebutuhan informasi yang diperlukan maupun latar belakang social dan tingkat pendidikan pemakai serta bidang pendidikan yang ditekuninya. 5. Bibliografi

Petugas Rujukan membuat bibiografi untuk kepentingan penelitian atau mengenalkan bacaan yang menarik dan baik.

Page 6: Sistem rujukan

Tugas Layanan Rujukan

a. Layanan rujukan bersifat langsung, artinya dalam memberikan layanan benar-benar berhubungan secara langsung dengan pengguna, terutama dalam memberikan informasi.

b. Tugas pokok layanan rujukan ialah memberikan informasi baik yang bersifat umum maupun ilmiah untuk tujuan studi dan penelitian.

c. Dalam memberikan layanan informasi, dapat menggunakan sumber- sumber baik yang terdapat di dalam perpustakaan yang bersangkutan ataupun di perpustakaan lain dengan seluas-luasnya.

d. Membantu pengguna dalam memanfaatkan bahan pustaka yang ada dengan sebaik-baiknya.

Page 7: Sistem rujukan

Macam pelayanan rujukan menurut jenis pekerjaannya:

1. pelayanan rujukan umuma. Pemberian informasi yang bersifat umumb. Pemberian informasi yang bersifat spesifikc. Pemberian bantuan untuk menelusur

literatur atau bahan pustakad. Pemberian bimbingane. Pemberian bantuan pengarahan

Page 8: Sistem rujukan

2. Pelayanan rujukan pokok. a. Mengadakan hubungan dan kerjasama dengan perpustakaan dan

atau jasa.b. Informasi lain dalam bidang penggunaan informasi.c. Menyelenggarakan pendidikan mengenai penggunaan alat-alat

penemuan.d. Kembali seperti katalog dan bibliografi, serta penggunaan koleksi

rujukan.e. Menyeleggarakan pameran koleksi perpustakaan.f. Memperkenalkan bahan pustaka yang baru diterima.g. Mengorganisasi koleksi rujukan dengan baik sehingga mudah

digunakan.h. Mencatat dan mengumpulkan data (statistik) kegiatan pelayanan

rujukan.

Page 9: Sistem rujukan

Jenis Pertanyaan Rujukan

a. Pertanyaan dengan spesifikasi yang jelas. Artinya jelas apa yang diinginkan oleh pemakai

b.Pertanyaan yang tidak mempunyai spesifikasi yang jelas.Artinya untuk tujuan apa penanya tersebut mencari informasi. Apakah untuk penelitian, ataukah untuk tujuan yang lain.

Page 10: Sistem rujukan

Menurut Katz (1983) pertanyaan yang tidak mempunyai spesifikasi yang jelas dikelompokkan

menjadi 4 yaitu:

a.Pertanyaan yang Bersifat Umumb.Pertanyaan Rujukan Biasa.c.Pertanyaan yang Bersifat Bimbingan atau

Pemilihan Buku.d.Research atau pertanyaan yang bersifat

penelitian

Page 11: Sistem rujukan

EVALUASI PELAYANAN REFERENSI / RUJUKAN

Faktor –faktor yang mempengaruhi evaluasi:1. Sikap staf terhadap evaluasi itu sendiri.2. Ketrampilan, uang/ dana dan waktu yang tersedia.

Tujuan evaluasi :a. Melihat kondisi pelayanan terakhir.b. Mencari cara untuk peningkatan pelayanan.c. Menentukan kebutuhan untuk modifikasi tujuan dan pelayanan.

cara melakukan penilaian pelayanan referensi yaitu :1. Penilaian langsung

Pada penilaian langsung ini penilaian dilakukan pada efisiensi dan efektifitas pelayanan referensi kepada pemakai.

2. Penilaian tidak langsungPenilaian dilakukan pada hal-hal yang menyangkut anggaran, tenaga, koleksi (jumlah, umur dan nilai dari koleksi referensi tersebut).

Page 12: Sistem rujukan

Jenis Rujukan a.Rujukan medis :

o Rujukan pasien, o Rujukan pengetahuan, dano Rujukan laboratorium atau bahan pemeriksaan.

b. Rujukan Kesehatan : o Rujukan ilmu pengetahuan, teknologi dan ketrampilan, misalnya :pengiriman dokter ahli terutama ahli bedah, kebidanan dan kandungan, penyakit dalam dan dokter anak dari RSU Provinsi ke RSU Kabupateno Pengiriman asisten ahli senior ke RS Kabupaten yang belum ada dokter ahli dalam jangka waktu tertentu.o Pengiriman tenaga kesehatan dari puskesmas RSU Kabupaten ke RS Provinsi.o Alih pengetahuan dan ketrampilan di bidang klinik, manajemen dan pengoperasian peralaan.

c.Rujukan Manajemen

o Pengiriman informasio Obat, biaya, tenaga, peralatano Permintaan bantuan : survey epidemiologi, mengatasi wabah (KLB)

Page 13: Sistem rujukan

alur rujukan

rujukan medik puskesmas dilakukan secara berjenjang mulai dari:a. kader dan dukun bayib. posyanduc. pondok bersalin/ bidan desad. puuskesmas pembantue.puskesmas rawat inapf. rumah sakit kabupaten kelas D/C

Page 14: Sistem rujukan

Dalam kaitan ini jalur rujukan untuk kasus gawat darurat dapat dilaksanakan sebagai berikut :

1. Dari Kader• Dapat langsung merujuk ke :

1) Puskesmas pembantu2) Pondok bersalin / bidan desa3) Puskesmas / puskesmas rawat inap4) Rumah sakit pemerintah / swasta

2.Dari Posyandu• Dapat langsung merujuk ke :

1) Puskesmas pembantu2) Pondok bersalin / bidan desa3) Puskesmas / puskesmas rawat inap4) Rumah sakit pemerintah / swasta

3. Dari Puskesmas PembantuDapat langsung merujuk ke rumah sakit tipe D/C atau rumah sakit swasta

4. Dari Pondok bersalin / Bidan DesaDapat langsung merujuk ke rumah sakit tipe D/C atau rumah sakit swasta.

Page 15: Sistem rujukan

Alur Pelayanan Rujukan Kegawatdaruratan Obstetri dan Neonatal

Sistem rujukan pelayanan kegawatdaruratan maternal dan neonatal mengacu pada prinsip utama kecepatan dan ketepatan tindakan, efisien, efektif an sesuai dengan kemampuan dan kewenangan fasilitas pelayanan.

Setiap kasus dengan kegawatdaruratan obstetric dan neonatal yang datang ke Puskesmas PONED harus langsung dikelola sesuai Prosedur tetap sesuai dengan Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Setelah dilakukan stabilisasi kondisi pasien, kemudian ditentukan apakah pasien akan dikelola di tingkat Puskesmas PONED atau dilakukan rujukan ke RS PONEK untuk mendapatkan pelayanan yang lebih baik sesuai dengan tingkat kegawatdaruratannya.

Page 16: Sistem rujukan

Bidan didesa dan Polindes dapat memberikan pelayanan langsung terhadap ibu hamil/ ibu bersalin dan ibu nifas baik yang datang sendiri atau atas rujuka kader/ masyarakat. Selain menyelenggarakan pelayanan pertolongan persalinan normal, bidan di desa dapat melakukan pengelolaan kasus dengan komplikasi tertentu sesuai dengan tingkat kewenangan dan kemampuannya atau melakukan rujukan pada Puskesmas, Puskesmas PONED dan Rumah Sakit PONEK sesuai dengan tingkat pelayanan yang sesuai.

Puskesmas non PONED sekurang – kurangnya harus mampu melakukan stabilisasi pasien dengan kegawatdaruratan obetetri dan neonatal yang datang sendiri maupun dirujuk oleh kader/ dukun/ bidan di desa sebelum melakukan rujukan ke Puskesmas PONED dan Rumah Sakit PONEK.

Puskesmas PONED memiliki kemampuan untuk memberikan pelayanan langsung terhadap ibu hamil/ ibu bersalin/ ibu nifas dan bayi baru lahir yang datang sendiri atau atas rujukan kader/ masyarakat, bidan di desa dan Puskesmas. Puskesmas PONED dapat melakukan pengelolaan kasus dengan komplikasi tertentu sesuai dengan tingkat kewenangan dan kemampuannya atau melakukan rujukan pada Rumah Sakit PONEK.

Page 17: Sistem rujukan

langkah dalam meningkatkan rujukan

1. meningkatkan mutu pelayanan di puskeesmas dalam menampung rujukan dari puskesmas pembantu dan pos kesehatan dari masyarakat.

2. Mengadakan “Pusat Rujukan Antara ” dengan mengadakan ruangan tambahan untuk 10 tempat tidur perawatan penderita gawat darurat pada lokasi srategis.

3. Meningkatkan sarana komunikasi antara uunit-unit pelayanan kesehatan dengan perantaan telepon atau radio komunikasi pada setiap uint pelayana kesehatan.

4. Menyediakan puskesmas keliling pada setiap kecamatan dalam bentuk kendaraan roda empat atau perahu bermotor yang dilengkapi dengan radio komunikasi.

5. Menyediakan sarana pencatatan dan pelaporan yang memadai bagi sistem rujukan baik rujukan medik maupun rujukan kesehatan.

Page 18: Sistem rujukan

Syarat Rujukan

Adanya pencatatan tertentu:1. Surat rujukan2. Kartu Sehat bagi klien yang tidak mampu3. Pencatatan yang tepat dan benar4. Kartu monitoring rujukan ibu bersalin dan bayi (KMRIBB)5. Adanya pengertian timbal balik antar yang merujuk dan

yang menerima rujukan6. Adanya pengertian tugas tentang system rujuikan7. Sifat rujukan horizontal dan vertical (kearah yang lebih

mampu dan lengkap).

Page 19: Sistem rujukan

Manfaat Rujukan

a. Dari sudut pandang pemerintah sebagai penentu kebijakan1. Membantu penghematan dana, karena tidak perlu menyediakan berbagai

macam alat kedokteran pada setiap sarana kesehatan.2. Memperjelas system pelayanan kesehatan, kemudian terdapat hubungan

antara kerja berbagai sarana kesehatan yang tersedia.3. Memudahkan pekerjaan administrasi, terutama pada aspek perencanaan

b. Dari sudut masyarakat sebagai pemakai jasa pelayanan4. Meringankan biaya pengobatan, karena dapat dihindari pemeriksaan yang

sama secara berulang-ulang5. Mempermudah masyarakat dalam mendapatkan pelayanan, karena telah

diketahui dengan jelas fungsi dan wewenang setiap sarana pelayanan kesehatan

Page 20: Sistem rujukan

c. Dari sudut tenaga kesehatan1. Memperjelas jenjang karir tenaga kesehatan dengan

berbagai akibat positif, semangat kerja, ketekunan dan dedikasi.

2. Membantu peningkatan pengetahuan dan ketrampilan melalui jalinan kerjasama

3. Memudahkan/ meringankan beban tugas, karena setiap sarana kesehatan mempunyai tugas dan kewajiban tertentu

Page 21: Sistem rujukan

TERIMAKASIH