Tugas Sistem Rujukan Dan Primary

15
KATA PENGANTAR Puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT karena dengan rahmat dan hidayah-Nyalah saya dapat menyelesaikan tugas Referral System And Primary Health Care”, sebagai hasil analisis saya yang berkaitan dengan kegiatan pembelajaran pada Blok XXI semester VII. Dalam laporan ini saya akan membahas masalah sistem rujukan dan pelayan kesehatan primer. Saya mohon maaf jika dalam laporan ini terdapat banyak kekurangan dalam menggali semua aspek yang menyangkut segala hal yang berhubungan dengan tugas ini. Tetapi, saya berharap laporan ini dapat memberi pengetahuan serta manfaat kapada para pembaca. Mataram, Desember 2012 Penyusun 1

description

IKM men...

Transcript of Tugas Sistem Rujukan Dan Primary

Page 1: Tugas Sistem Rujukan Dan Primary

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT karena dengan rahmat dan hidayah-

Nyalah saya dapat menyelesaikan tugas “Referral System And Primary Health Care”, sebagai

hasil analisis saya yang berkaitan dengan kegiatan pembelajaran pada Blok XXI semester VII.

Dalam laporan ini saya akan membahas masalah sistem rujukan dan pelayan kesehatan primer.

Saya mohon maaf jika dalam laporan ini terdapat banyak kekurangan dalam menggali

semua aspek yang menyangkut segala hal yang berhubungan dengan tugas ini. Tetapi, saya

berharap laporan ini dapat memberi pengetahuan serta manfaat kapada para pembaca.

Mataram, Desember 2012

Penyusun

1

Page 2: Tugas Sistem Rujukan Dan Primary

REFERRAL S Y STEM

Salah satu bagian penting dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan adalah rujukan

kesehatan. Rujukan kesehatan dapat disebut sebagai penyerahan tanggungjawab dari satu

pelayanan kesehatan ke pelayanan kesehatan yang lain. Secara lengkap Prof. Dr. Soekidjo

Notoatmodjo mendefinisikan sistem rujukan sebagai suatu sistem penyelenggaraan pelayanan

kesehatan yang melaksanakan pelimpahan tanggung jawab timbal balik terhadap satu kasus

penyakit atau masalah kesehatan secara vertikal (dari unit yang lebih mampu menangani), atau

secara horizontal (antar unit-unit yang setingkat kemampuannya). Sesuai dengan keputusan

meneteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 032/Birhup/72 Tanggal 4 September 1972

tentang pelaksanaan referral system. Di Indonesia dikenal beberapa macam rujukan, antara lain

adalah:

1. Rujukan Medis

Merupakan bentuk pelimpahan wewenang dan tanggung jawab untuk masalah kedokteran

Tujuannya adalah untuk mengatasi problem kesehatan, khususnya kedokteran serta memulihkan

status kesehatan pasien.

Jenis-jenis rujukan medis :

- Rujukan Pasien : Merupakan penatalaksanaan pasien dari strata pelayanan kesehatan

yang kurang mampu ke strata yang lebih sempurna atau sebaliknya untuk pelayanan

tindak lanjut.

- Rujukan Ilmu Pengetahuan : Merupakan pengiriman dokter atau tenaga kesehatan yang

lebih ahli dari strata pelayanan kesehatan yang lebih mampu untuk bimbingan dan diskusi

atau sebaliknya, untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan.

- Rujukan bahan pemeriksaan laboratorium: Merupakan bahan pengiriman bahan-bahan

laboratorium dari strata pelayan kesehatan yang kurang mampu ke strata yang lebih

mampu, atau sebaliknya untuk tindak lanjut.

2

Page 3: Tugas Sistem Rujukan Dan Primary

2. Rujukan Kesehatan

Merupakan pelimpahan wewenang dan tanggung jawab untuk kesehatan masyarakat. Dengan

tujuan meningkatkan derajat kesehatan dan ataupun mencegah penyakit yang ada di masyarakat.

Jenis-jenis rujukan kesehatan adalah :

- Rujukan Tenaga: Merupakan pengiriman dokter/tenaga kesehatan dari strata pelayanan

kesehatan yang lebih mampu ke strata pelayanan kesehatan yang kurang mampu untuk

menanggulangi masalah kesehatan yang ada di masyarakat atau sebaliknya, untuk

pendidikan dan latihan

- Rujukan Sarana: Pengiriman berbagai peralatan medis/ non medis dari strata pelayanan

kesehatan yg lebih mampu ke strata pelayanan kesehatan yang kurang mampu untuk

menanggulangi masalah kesehatan di masyarakat, atau sebaliknya untuk tindak lanjut.

- Rujukan Operasional: Pelimpahan wewenang dan tanggungjawab penanggulangan

masalah kesehatan masyarakat dari strata pelayanan kesehatan yang kurang mampu ke

strata pelayanan kesehatan yang lebih mampu atau sebaliknya untuk pelayanan tindak

lanjut.

Karakteristik konsultasi dan rujukan :

1. Ruang lingkup kegiatan. Konsultasi memintakan bantuan profesional dari pihak ketiga.

Rujukan, melimpahkan wewenang dan tanggung jawab penanganan kasus penyakit yang

sedang dihadapi kepada pihak ketiga.

2. Kemampuan dokter. Konsultasi ditujukan kepada dokter yang lebih ahli dan atau yang

lebih pengalaman. Pada rujukan hal ini tidak mutlak

3. Wewenang dan tanggung jawab. Konsultasi wewenang dan tanggung jawab tetap pada

dokter yang meminta konsultasi. Pada rujukan sebaliknya.

Manfaat konsultasi dan rujukan :

1. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan (bila sistemnya berjalan sesuai dengan

yang seharusnya)

3

Page 4: Tugas Sistem Rujukan Dan Primary

2. Kebutuhan dan tuntutan kesehatan pasien akan terpenuhi (terbentuk team work)

Masalah konsultasi dan rujukan

1. Rasa kurang percaya pasien terhadap dokter (bila rujukan/konsultasi inisiatif dokter)

2. Rasa kurang senang pada diri dokter (bila rujukan/ konsultasi atas permintaan pasien)

3. Bila tidak ada jawaban dari konsultasi

4. Bila tidak sependapat dengan saran/tindakan dokter konsultan

5. Bila ada pembatas (sikap/ perilaku,biaya, transportasi)

6. Apabila pasien tidak bersedia untuk dikonsultasikan dan ataupun dirujuk

Tata Laksana Konsultasi dan Rujukan

Dasarnya adalah kepatuhan terhadap kode etik profesi yg telah disepakati bersama, dan sistem

kesehatan terutama sub sistem pembiayaan kesehatan yang berlaku. Konsultasi (McWhinney,

1981):

- Penjelasan lengkap kepada pasien alasan untuk konsultasi

- Berkomunikasi secara langsung dengan dokter konsultan (surat, formulir khusus, catatan

di rekam medis, formal/ informal lewat telefon)

- Keterangan lengkap tentang pasien

- Konsultan bersedia memberikan konsultasi

Tata cara rujukan

- Pasien harus dijelaskan selengkap mungkin alasan akan dilakukan konsultasi dan

rujukan. Penjelasan ini sangat perlu, terutama jika menyangkut hal-hal yang peka, seperti

dokter ahli tertentu.

- Dokter yang melakukan konsultasi harus melakukan komunikasi langsung dengan dokter

yang dimintai konsultasi. Biasanya berupa surat atau bentuk tertulis yang memuat

informasi secara lengkap tentang identitas, riwayat penyakit dan penanganan yang

dilakukan oleh dokter keluarga.

4

Page 5: Tugas Sistem Rujukan Dan Primary

- Keterangan yang disampaikan tentang pasien yang dikonsultasikan harus selengkap

mungkin. Tujuan konsultasi pun harus jelas, apakah hanya untuk memastikan diagnosis,

menginterpretasikan hasil pemeriksaaan khusus, memintakan nasihat pengobatan atau

yang lainnya.

- Sesuai dengan kode etik profesi, seyogianya dokter dimintakan konsultasi wajib

memberikan bantuan profesional yang diperlukan. Apabila merasa diluar keahliannya,

harus menasihatkan agar berkonsultasi ke dokter ahli lain yang lebih seuai.

- Terbatas hanya pada masalah penyakit yang dirujuk saja

- Tetap berkomunikasi antara dokter konsultan dan dokter yg meminta rujukan

- Perlu disepakati pembagian wewenang dan tanggungjawab masing-masing pihak

Pembagian wewenang & tanggungjawab

1. Interval referral, pelimpahan wewenang dan tanggungjawab penderitasepenuhnya kepada

dokter konsultan untuk jangka waktu tertentu, dan selama jangka waktu tersebut dokter

tsb tidak ikut menanganinya.

2. Collateral referral, menyerahkan wewenang dan tanggungjawab penanganan penderita

hanya untuk satu masalah kedokteran khusus saja.

3. Cross referral, menyerahkan wewenang dan tanggungjawab penanganan penderita

sepenuhnya kepada dokter lain untuk selamanya.

4. Split referral, menyerahkan wewenang dan tanggungjawab penanganan penderita

sepenuhnya kepada beberapa dokter konsultan, dan selama jangka waktu pelimpahan

wewenang dan tanggungjawab tersebut dokter pemberi rujukan tidak ikut campur.

5

Page 6: Tugas Sistem Rujukan Dan Primary

Skema Si stem R ujukan

Provinsi

Kabupaten

Kecamatan

Kelurahan

6

Rumah sakit tipe A

Rumah sakit tipe B

Rumah sakit tipe C dan D

Dokter praktek swasta

Bidan praktek poliklinik

Puskesmas/balkesmas

Puskesmas pembantu

Posyandu

Masyarakat

Posyandu Posyandu Posyandu

Page 7: Tugas Sistem Rujukan Dan Primary

7

Page 8: Tugas Sistem Rujukan Dan Primary

PRIMARY HEALTH CARE

“Primary Health Care (PHC) diperkenalkan oleh World Health Organization (WHO)

sekitar tahun 70-an, dengan tujuan untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan

kesehatan yang berkualitas. Di Indonesia, PHC memiliki 3 (tiga) strategi utama, yaitu kerjasama

multisektoral, partisipasi masyarakat, dan penerapan teknologi yang sesuai dengan kebutuhan

dengan pelaksanaan di masyarakat”, ujar Menkes saat membuka secara resmi the 14 Medical

Association of South East Asian Nation (MASEAN) Mid-term Meeting di Savoy Homann,

Bandung (17/06).

Menurut Deklarasi Alma Ata (1978) PHC adalah kontak pertama individu, keluarga, atau

masyarakat dengan sistem pelayanan. Pengertian ini sesuai dengan definisi Sistem Kesehatan

Nasional (SKN) tahun 2009, yang menyatakan bahwa Upaya Kesehatan Primer adalah upaya

kesehatan dasar dimana terjadi kontak pertama perorangan atau masyarakat dengan pelayanan

kesehatan.

Menurut Menkes, dalam mendukung strategi PHC yang pertama, Kementerian Kesehatan

RI mengadopsi nilai inklusif, yang merupakan salah satu dari 5 nilai yang harus diterapkan

dalam pelaksanaan pembangunan kesehatan, yaitu pro-rakyat, inklusif, responsif, efektif, dan

bersih.

Strategi PHC yang kedua, sejalan dengan misi Kementerian Kesehatan, yaitu 1.

Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, melalui pemberdayaan masyarakat, termasuk

swasta dan masyarakat madani; 2. Melindungi kesehatan masyarakat dengan menjamin

tersedianya upaya kesehatan yang paripurna, merata bermutu dan berkeadilan; 3. Menjamin

ketersediaan dan pemerataan sumber daya kesehatan; dan 4. Menciptakan tata kelola

kepemerintahan yang baik.

Di Indonesia, penyelenggaraan PHC dilaksanakan di Puskesmas dan jaringan yang

berbasis komunitas dan partisipasi masyarakat, yaitu Poskesdes dan Posyandu yang ada di setiap

wilayah kecamatan dan kelurahan.

Untuk strategi ketiga, Kementerian Kesehatan saat ini memiliki salah satu program yaitu

saintifikasi jamu yang dimulai sejak tahun 2010 dan bertujuan untuk meningkatkan akses dan

8

Page 9: Tugas Sistem Rujukan Dan Primary

keterjangkauan masyarakat terhadap obat-obatan. Program ini memungkinkan jamu yang

merupakan obat-obat herbal tradisional yang sudah lazim digunakan oleh masyarakat Indonesia,

dapat teregister dan memiliki izin edar sehingga dapat diintegrasikan di dalam pelayanan

kesehatan formal.

Menkes menambahkan, untuk mencapai keberhasilan penyelenggaraan PHC bagi

masyarakat, diperlukan kerjasama baik lintas sektoral maupun regional, khususnya di kawasan

Asia Tenggara.  “Karena itu, tema pertemuan “The Role of Primary Health Care Towards

Population Health in ASEAN”  sejalan dengan upaya yang dilakukan oleh Kementerian

Kesehatan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat” ujar Menkes.

Hadir dalam acara tersebut, Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI), dr. Prijo Sidipratomo;

Chairman of MASEAN, Prof. Kyaw Myint Naing; dan perwakilan sekretariat ASEAN divisi

Non Communicable Disease, dr. Ferdinal Fernando; serta sejumlah delegasi asosiasi medis yang

berasal dari 7 negara (Singapura, Thailand, Malaysia, Filipina, Vietnam, Myanmar dan

Indonesia).

MASEAN atau Medical Association of South East Asian Nation dibentuk pada tahun

1980 di Penang, Malaysia dan mendapat persetujuan dari ASEAN pada tanggal 30 Januari 1981

dengan status kerjasama non-pemerintah.

Primary Health Care (Menurut, Dr. Suparyanto, M.Kes )

- Menggambarkan keadaan social ekonomi, budaya dan politik masyarakat dan

berdasarkan penerapan hasil penelitian kesehatan-sosial-biomedis dan pelayanan

kesehatan masyarakat.

- Ditujukan untuk mengatasi masalah utama kesehatan masyarakat dengan upaya preventif,

promotif, kuratif dan rehabilitatif.

- Minimal mencakup: penyuluhan tentang masalah kesehatan utama dan cara pencegahan

dan pengendaliannya, penyediaan makanan dan peningkatan gizi, penyediaan sanitasi

dasar dan air bersih, pembinaan kesehatan ibu dan anak termasuk keluarga berencana,

imunisasi terhadap penyakit menular utama dan penyegahan penyakit endemic,

pengobatan penyakit umum dan cedera serta penediaan obat esensial.

9

Page 10: Tugas Sistem Rujukan Dan Primary

- Melibatkan dan meningkatkan kerjasama lintas sector dan aspek-aspek pembangunan

nasional dan masyarakat di samping sector kesehatan, terutama pertanian, peternakan,

industri makanan, pendidikan, penerangan, agama, perumahan, pekerjaan umum,

perhubungan dan sebagainya.

- Membutuhkan sekaligus meningkatkan kepercayaan diri serta masyarakat dalam

perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengendalian PHC serta penggunaan

sumberdaya yang ada.

- Ditunjang oleh system rujukan upaya kesehatan secara terpadu fungsional dan timbal

balik guna memberikan pelayanan secara menyeluruh, dengan memprioritaskan golongan

masyarakat yang paling membutuhkan.

- Didukung oleh tenaga kesehatan professional dan masyarakat, termasuk tenaga kesehatan

tradisonal yang terlatih di bidang teknis dan social untuk bekerja sebagai tim kesehatan

yang mampu bekerja bersama masyarakat dan membangunkan peran serta masyarakat.

Hal-hal yang mendorong pengembangan konsep Primary Health Care adalah:

- Kegagalan penerangan teknologi pelayanan medis tanpa disertai orientasi aspek social-

ekonomi-politik.

- Penyebaran konsep pembangunan yang mengaitkan kesehatan dengan sektor

pembangunan lainnya serta menekankan pentingnya keterpaduan, kerjasama lintas sektor

dan pemerataan/perluasan daya jangkau upaya kesehatan.

- Keberhasilan pembangunan kesehatan dengan pendekatan peran serta masyarakat di

beberapa negara.

Dengan demikian PHC sesungguhnya terjadi perubahan sosial dalam pembangunan kesehatan,

diperlukan perubahan mental, perubahan struktur sistem kesehatan dan reorientasi

pendayagunaan sumberdaya dan cara kerja petugas kesehatan. Pemerataan kesehatan menjadi

esensi pendekatan ini, sehingga semakin disadari kaitan luas antara kesehatan dengan sektor lain,

termasuk kesempatan kerja, lingkungan dan kedamaian hidup manusia.

10

Page 11: Tugas Sistem Rujukan Dan Primary

Daftar Pustaka

Depkes. Implementasi Primary Health Care di Indonesia. Available at:

http://www.depkes.go.id/index.php/berita/press-release/1558-implementasi-primary-

health-care-di-indonesia.html. Accesed : 17 September 2012.

Amelia, Rina. Konsultasi dan Rujukan Dalam Praktek Dokter Keluarga. Departemen

IKM/IKP.IKK. Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

11