SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL -...
Transcript of SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL -...
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
KEBIJAKAN SPMI
SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL
K.SPMI.LPMPT-UNDANA.01
ii
KEBIJAKAN SPMI
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
Nomor : K.SPMI.LPMPT-UNDANA.01
Revisi : - Tanggal : -
Proses
Penanggungjawab
Tanggal
Nama
Jabatan
Tandatangan
1. Perumusan
Ir. Heru Sutedjo,
M.Agr.Sc, PhD
Ketua
LPMPT
20/10/2011
.
2. Pemeriksaan
Dr. David B.W.
Pandie, MS
Purek I
01/11/2011
3. Persetujuan
Prof. Ir. Frans
Umbu Datta,
M.App.Sc, PhD
Rektor
05/11/2011
4. Penetapan
Prof. Ir. Frans
Umbu Datta,
M.App.Sc, PhD
Rektor
11/11/2011
5. Pengendalian
Ir. Heru Sutedjo,
M.Agr.Sc, PhD
Ketua
LPMPT
11/11/2011
s/d
11/11/2015
iii
KATA PENGANTAR
Universitas Nusa Cendana (UNDANA) sebagai salah satu
Perguruan Tinggi Negeri, wajib memiliki sistem penjaminan
mutu, seperti yang di amanatkan oleh PP No 19 tahun 2005
tentang Standar Nasional Pedidikan (SNP). Penjaminan mutu
dimaksud untuk pertanggungjawaban UNDANA terhadap
pemangku kepentingan baik internal maupun eksternal.
Penjaminan mutu adalah suatu proses penetapan, pemenuhan,
pengendalian, dan pengembangan mutu secara konsisten dan
berkelanjutan berdasarkan kondisi dan keunikan internal
perguruan tinggi. Seluruh proses tersebut harus terdokumentasi
dengan baik untuk menjadi rujukan pelaksanaan dan evaluasi
penjaminan mutu. Dalam menjalankan SPMI, diperlukan
kebijakan, manual, standar dan borang mutu yang digunakan
sebagai dasar bagi seluruh unsur di UNDANA dalam
menjalankan penjaminan mutunya. Kebijakan mutu ini
merupakan bukti komitmen UNDANA dalam mendukung dan
melaksanakan mutu secara terarah diseluruh aspek baik
akademik maupun non akademik dalam rangka mencapai visi,
misi, tujuan dan sasaran universitas.
iv
Saya mengajak seluruh pemangku kepentingan UNDANA untuk
secara konsisten bersama-sama mengimplementasikan
penjaminan mutu sesuai dengan kebijakan ini. Akhirnya, Saya
mengucapkan terimakasih atas dukungan, peran serta, dan
kerjasamanya sehingga kebijakan mutu ini bisa diselesaikan dan
menjadi dokumen penting dalam pengembangan mutu di
UNDANA.
Kupang, Nopember 2011
Rektor Universitas Nusa Cendana
Prof. Ir. Frans Umbu Datta, M.App.Sc, PhD
v
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGENDALIAN........................................... ii
KATA PENGANTAR......................................................... iii
DAFTAR ISI........................................................................ v
DAFTAR GAMBAR........................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN...............................................1
BAB II VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN.......... 4
BAB III LUAS LINGKUP KEBIJAKAN MUTU........ 6
A. Rincian Kebijakan.......................................... 6
B. Pihak Yang Terkena kebijakan....................... 9
C. Model Manajemen Pelaksanaan SPMI........... 9
D. Siklus Manajemen Pelaksanaan SPMI........... 15
BAB IV STRUTUR ORGANISASI PENJAMINAN
MUTU................................................................. 19
BAB V STANDAR MUTU.............................................. 26
A. Standar: Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi....... 26
B. Standar Tata Pamong, Kepemimpinan, Sistem
Pengelolaan Dan Penjaminan Mutu ....................... 27
C. Standar Mahasiswa dan Lulusan............................. 27
D. Standar Sumber Daya Manusia............................... 27
vi
E. Standar Kurikulum, Pembelajaran, dan Suasana
Akademik................................................................. 28
F. Standar Pembiayaan, Prasarana, Sarana, dan Sistem
Informasi.................................................................. 29
G. Standar Penelitian, Pengabdian Pada Masyarakat, dan
Kerjasama................................................................ 29
BAB VI PENUTUP............................................................ 32
DAFTAR PUSTAKA...........................................................33
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar III.1. Model Manajemen PDCA............................ 10
Gambar III.2. Siklus manajemen SPMI Universitas
NusaCendana ............................................... 16
Gambar IV.1. Struktur Organisasi Unit SPMI Universitas
Nusa Cendana.............................................. 24
1
BAB I
PENDAHULUAN
Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) merupakan
kewajiban bagi seluruh Perguruan Tinggi sesuai dengan amanat
PP No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan,
yaitu bahwa Setiap satuan pendidikan pada jalur formal dan
nonformal wajib melakukan penjaminan mutu pendidikan.
Penjaminan mutu pendidikan bertujuan untuk memenuhi atau
melampaui Standar Nasional Pendidikan (BNP).
Pelaksanaan penjaminan mutu di UNDANA dimaksudkan
untuk mencapai visi, misi dan tujuan Universitas Nusa
Cendana dan memenuhi kebutuhan pemangku kepentingan
baik internal maupun eksternal. Sistem Penjaminan Mutu
Internal (SPMI) harus berdasarkan karakteristik dan kekhasan
UNDANA sendiri dan berlaku bagi segenap unsur yang terlibat
dalam penyelengaraan Pendidiakan UNDANA
Syarat utama berjalannya penjaminan mutu adalah komitmen
pimpinan dan seluruh pemangku kepentingan untuk membuat
2
dan menjalankan kebijakan SPMI. Komitmen ini ditujukan
dengan adanya kebijakan mutu dan digunakan sebagai dasar
bagi seluruh kegiatan di UNDANA dalam rangka mencapai
visi yaitu Sebagai Perguruan Tinggi Berwawasan Global
Kebijakan Mutu Universitas Nusa Cendana mencakup :
1. Kebijakan mutu inputan (dosen, mahasiswa, tenaga
penunjang akademik, sarana prasarana dan sumber daya
pendukung lainnya).
2. Kebijakan mutu proses pembelajaran dan kegiatan Tri
Darma Perguruan Tinggi lain.
3. Kebijakan mutu output lulusan dan hasil kegiatan Tri
Darma Perguruan.
4. Kebijakan mutu outcome yang bisa memberikan manfaat
bagi pembangunan masyarakat dan industri di daerah NTT
khususnya dan di Indonesia umumnya.
Bertitik tolak pada hal tersebut, pimpinan Universitas Nusa
Cendana menetapkan kebijakan mutu yang bertujuan :
1. Sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan sekaligus
pengendalian bagi setiap unit kerja dalam
3
merencanakan program kerja dan anggaran,
monitoring dan evaluasi, serta perbaikan secara
terus menerus.
2. Sebagai rujukan bagi seluruh karyawan akademik
dan non akademik Universitas Nusa Cendana yang
merupakan pemangku kepentingan di lingkungan
Universitas Nusa Cendana, dalam menjalankan
tugas dan tanggungjawabnya sesuai dengan peran
masing-masing.
3. Sebagai landasan dan arah dalam menentukan
standar mutu, standar operational prosedur,
pelaksanaan, pengendalian, dan peningkatan
penjaminan mutu Universitas Nusa Cendana
4
BAB II
VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN
Visi :
“Menjadi Global Oriented University”
Misi :
1. Menyelenggarakan Pendidikan Tinggi bermutu yang
berpusat pada mahasiswa (student-centered learning)
dan berorientasi global
2. Menghasilkan inovasi yang berorientasi pengembangan
Ipteks berbasis keunggulan lokal melalui kerjasama
nasional dan internasional yang dapat dimanfaatkan
oleh masyarakat
3. Menyelenggarakan kegiatan pengabdian masyarakat
berbasis Ipteks melalui kerjasama dengan pemerintah,
industri dan masyarakat dalam rangka peningkatan
kualitas hidup masyarakat dan pelestarian lingkungan.
4. Mengembangkan organisasi yang sehat melalui
peningkatan kapasitas (capacity building) dan
penerapan prinsip Good University Governance
berbasis teknologi komunikasi dan informasi (ICT).
5
Tujuan:
1. Menghasilkan lulusan berkualitas: trampil, ahli dan
profesional yang mampu bersaing secara internasional;
berbudi pekerti luhur, berwawasan kebangsaan, disiplin
2. Mengembangkan sistem pendidikan yang profesional
3. Meningkatkan jaringan kerjasama
4. Mengembangkan sistem manajemen yang dinamis dan
profesional, efektif, efisien, dan akuntabel
SASARAN
1. Sivitas Akademika yang menguasai bidang keahliannya,
mampu mengaktualisassikan diri, berkomunikasi dan
bekerjasama, baik di tingkat nasional maupun internasional.
2. Lulusan yang mampu bersaing dan cepat terserap pasar
tenaga kerja.
6
BAB III
LUAS LINGKUP KEBIJAKAN MUTU
Kebijakan Mutu Universitas Nusa Cendana meliputi seluruh
aspek penyelenggaraan pendidikan, baik akademik maupun non
akademik. Kebijakan mutu diterapkan mulai dari masukan,
proses sampai keluaran/outcome.
A. RINCIAN KEBIJAKAN MUTU
1. Kebijakan mutu diarahkan pada penyelenggaraan
pendidikan untuk menghasilkan lulusan yang
berkualitas, sesuai dengan dinamika nasional dan
kemajuan IPTEKS
2. Kebijakan mutu mensyaratkan pengelolaan pendidikan
yang senantiasa melakukan peningkatan mutu secara
berkesinambungan dan berkelanjutan dengan menjaga
terpeliharanya siklus pengelolaan pendidikan tinggi.
3. Pelaksanaan kebijakan mutu bidang akademik
dirancang berbasis kompetensi dan riset laboratorium
dengan difokuskan pembelajaran berpusat pada
mahasiswa (student centered learning).
7
4. Pelaksanaan kebijakan mutu bidang non akademik
dirancang berbasis teknologi informasi dan
komunikasi yang meliputi pengelolaan sarana dan
prasarana, sumberdaya manusia, administrasi dan
keuangan.
5. Pengendalian atau evaluasi mutu terhadap
penyelenggaraan pendidikan yang melibatkan bidang
akademik dan non akademik dilakukan secara periodik
dan berkesinambungan dalam rangka percepatan
pencapaian visi Universitas Nusa Cendana menjadi
Universitas berwawasan Global.
6. Pengembangan atau peningkatan mutu pendidikan
didasarkan pada empat aspek kebijakan
pengembangan, yang mengacu pada Rencana Strategis
Universitas Nusa Cendana, yaitu :
a. Pengembangan mutu pendidikan disertai dengan
inovasi yang sesuai dengan metode dan substansi
proses pembelajaran, serta peningkatan
infrastruktur (perangkat lunak dan keras), dan
sumber daya manusia.
8
b. Pengembangan mutu pendidikan disertai dengan
ketersediaan perangkat teknologi informasi dan
komunikasi untuk dapat dimanfaatkan sebagai
pangkalan data seluruh aktifitas di Universitas
Nusa Cendana baik akademik maupun non
akademik.
c. Pengembangan mutu diarahkan pada peningkatan
pelayanan administrasi baik akademik maupun
non akademik dari seluruh tingkatan unit kerja
yang meliputi tingkat Universitas, Fakultas,
Jurusan, Prodi,Laboratorium, Program Pasca
Sarjana, Lembaga, Unit Pelaksana Teknis,Pusat
dan Biro.
d. Pengembangan mutu diarahkan pada
partisipasi/peran aktif civitas akademika dan
seluruh unit kerja di lingkungan Universitas Nusa
Cendana terhadap kebijakan mutu, standar mutu,
standar operational prosedur dan formulir
(borang/proforma) yang telah ditetapkan.
9
B. PIHAK YANG TERKENA KEBIJAKAN
Kebijakan Sistem Penjaminan Mutu Internal ini
dilaksanakan oleh seluruh pengelola di seluruh tingkatan
unit kerja yaitu tingkat universitas, fakultas, prodi, jurusan,
laboratorium, pasca sarjana, lembaga, unit pelaksana
teknis, pusat dan biro.
C. MODEL MANAJEMEN PELAKSANAAN SPMI
Untuk menjamin pelaksanaan kegiatan akademik dan non
akademik dapat berjalan efektif dan bermanfaat untuk
menjamin terlaksanakannya penyelenggaraan pendidikan
sesuai dengan visi, misi, tujuan dan sasaran Universitas
Nusa Cendana, maka dalam aktivitas manajemen atau
pengelolaan Sistim Penjaminan Mutu Internal (SPMI)
Universitas Nusa Cendana dirancang, dilaksanakan,
dikendalikan dan ditingkatkan mutunya secara
berkelanjutan dengan menggunakan model menajemen
kendali mutu PDCA (Plan, Do, Check, Action). Model
PDCA memuat 4 (empat) langkah proses kendali mutu
meliputi: (1) perencanaan (plan) (2) pelaksanaan (do), (3)
10
evaluasi (check), dan (4) tindakan penyempurnaan (action)
yang akan menghasilkan kaizen atau peningkatan mutu
berkelanjutan (continuous improvement)
Model manajemen kendali mutu PDCA dapat digambarkan
sebagai berikut :
Gambar III.1 Model Manajemen PDCA
11
Implementasi model PDCA dalam pengelolaan penjaminan
mutu di Universitas Nusa Cendana tersebut diatur dalam empat
tahap sebagai berikut :
1. Perencanaan.
Dalam tahap ini Pimpinan Universitas menetapkan
perencanaan (plan) berupa tujuan yang akan dicapai
melalui strategi yang dituangkan dalam kebijakan
mutu dengan berbagai standar mutu serta serangkaian
aktivitas dalam rangka penyusunan sistem penjaminan
mutu internal Universitas Nusa Cendana
2. Pelaksanaan.
Dalam tahap ini seluruh tingkatan unit kerja baik
akademik maupun non akademik yang meliputi
tingkat universitas, fakultas, jurusan, prodi,
laboratorium, pasca sarjana, lembaga, unit pelaksana
teknis, pusat dan biro harus melaksanakan (do)
aktivitas sesuai dengan standar mutu, standar
operational prosedur (SOP) dan formulir
(Borang/proforma) yang ditetapkan.
12
3. Pengendalian.
Dalam tahap ini seluruh unit kerja harus melakukan
evaluasi (check) untuk menilai kinerja unitnya setiap
akhir semester dengan menggunakan prosedur yang
telah ditetapkan. Selajutnya dilakukan audit internal.
Pada tahap ini seluruh unit kerja harus bersikap
terbuka, kooperatif dan siap diperiksa oleh tim auditor
internal Undana. Audit internal dilakukan minimal
satu kali setahun, direkam, kemudian berdasarkan
hasil temuan dan rekomendasi tim auditor dilaporkan
kepada pimpinan unit terkait dan Rektor.
4. Pengembangan.
Dalam tahap ini, terhadap hasil evaluasi dan audit
serta hasil temuan dan rekomendasi dari tim auditor,
pimpinan unit terkait dan Rektor membuat keputusan
tentang langkah atau tindakan yang harus dilakukan.
Bila hasil audit menunjukkan bahwa ternyata standar
mutu yang ditetapkan belum atau tidak tercapai, maka
harus segera dilakukan tindakan atau Action dengan
melakukan kaji ulang untuk diintegrasikan pada
standar mutu berikutnya. Bila hasil audit telah
13
mencapai standar, maka proses perencanaan pada
siklus berikutnya harus ditingkatkan sehingga
menghasilkan kaizen atau peningkatan mutu
berkelanjutan (continuous improvement)
Keempat tahapan tersebut dimaksudkan untuk menjamin
bahwa setiap aktivitas penyelenggaraan pendidikan di
Universitas Nusa Cendana terjamin mutunya dan setiap
unit kerja selalu melaksanakan evaluasi untuk menemukan
kekuatan dan kelemahannya sehingga dapat dilakukan
perubahan ke arah peningkatan mutu secara berkelanjutan.
Dalam proses penjaminan mutu, model PDCA digunakan
sebagai pengendalian kualitas penjaminan mutu yang pada
prinsipnya seluruh unit kerja di lingkungan Universitas
Nusa Cendana harus melandasi pola pikir dan pola tindak
dengan memprioritaskan mutu yang bertujuan memberikan
kepuasan pada stakeholder serta digunakan pula dalam
kesiapan seluruh program studi di Universitas Nusa
Cendana untuk mengikuti proses akreditasi oleh BAN-PT.
14
Sedangkan Strategi yang diterapkan Universitas Nusa
Cendana dalam pelaksanaan SPMI di seluruh tingkatan
Universitas Nusa Cendana adalah sebagai berikut :
1. Melibatkan secara aktif seluruh unit kerja di tingkatan
universitas, fakultas, jurusan, prodi, laboratorium,
pasca sarjana, lembaga, unit pelaksana teknis, pusat
dan biro dalam seluruh tahapan implementasi SPMI
mulai tahap perencanaan, pelaksanaan, pengendalian,
sampai dengan tahap pengembangan.
2. Melibatkan organisasi profesi, alumni, dunia usaha
dan pemerintah sebagai pengguna lulusan, khususnya
pada tahap perencanaan SPMI.
3. Melakukan studi banding ke berbagai Perguruan
Tinggi yang telah dengan baik mengimplementasikan
SPMI dan menjalankan audit internal dan eksternal di
perguruan tingginya.
4. Melakukan pelatihan, lokakarya, seminar secara
terstruktur dan terencana untuk bidang akademik dan
non akademik bagi seluruh pejabat struktural dan staf
administrasi dan secara khusus melakukan pelatihan
auditor internal.
15
5. Melakukan sosialisasi tentang fungsi dan tujuan SPMI,
standar-standar mutu, standar operational prosedur,
dan formulir (borang/proforma) kepada para
pemangku kepentingan baik pejabat struktural
akademik maupun non akademik, staf administrasi dan
mahasiswa secara periodik
D. SIKLUS MANAJEMEN PELAKSANAAN SPMI
Pelaksanaan SPMI dengan model PDCA di Universitas
Nusa Cendana diawali dengan satu siklus kegiatan
penjaminan mutu dalam waktu satu tahun atau satu
kalender akademik dan diikuti oleh siklus yang sama pada
tahun-tahun berikutnya dengan model manajemen kendali
mutu PDCA.
Implementasi “Satu Siklus” Penjaminan Mutu
dikendalikan dan dikoordinasikan secara konsisten dan
terus menerus di seluruh tingkat universitas, fakultas,
jurusan, prodi, laboratorium, pasca sarjana, lembaga, unit
pelaksana teknis, pusat dan biro.
16
Satu Siklus kegiatan penjaminan mutu terdiri atas 7 (tujuh)
komponen sebagai berikut :
Gambar III.2. Siklus Manajemen SPMI Universitas Nusa
Cendana
Standar Mutu,
Standar mutu digunakan sebagai pedoman pencapaian
sasaran mutu di tingkat universitas, fakultas, jurusan,
prodi, laboratorium, pasca sarjana, lembaga, unit
pelaksana teknis, pusat dan biro yang dilengkapi dengan
standar operational prosedur dan formulir
(borang/proforma) SPMI.
17
Pelaksanaan
Merupakan implementasi sistem pejaminan mutu
(SPMI) di seluruh tingkat universitas, fakultas, jurusan,
prodi, laboratorium, pasca sarjana, lembaga, unit
pelaksana teknis, pusat dan biro dengan mengacu pada
standar mutu, SOP dan formulir (borang/proforma)
yang telah ditetapkan.
Monitoring,
Merupakan pengawasan dan pemantauan pelaksanaan
SPMI, yang dilakukan oleh unit kerja setingkat di
atasnya, dengan tujuan agar pelaksanaan SPMI tidak
menyimpang dengan standar mutu yang telah
ditetapkan. Monitoring dilakukan secara paralel atau
bersamaan dengan pelaksanaan standar mutu.
Evaluasi
Merupakan kegiatan penilaian hasil pelaksanaan yang
dilaksanakan oleh masing-masing unit kerja sendiri,
untuk mengukur ketercapaian dan kesesuaian hasil
pelaksanaan dengan standar mutu yang telah ditetapkan.
Selanjutnya dilaporkan pimpinan unit terkait kepada
Rektor.
18
Audit Internal,
Merupakan kegiatan pemeriksaan di seluruh tingkatan
unit kerja untuk verifikasi kesesuaian hasil evaluasi
dengan pelaksanaan SPMI, yang dilakukan setiap akhir
tahun akademik oleh auditor internal. Hasil temuan dan
rekomendasi Tim Audit Internal dilaporkan kepada
pimpinan unit terkait dan Rektor untuk kemudian dikaji
ulang.
Kaji ulang,
Merupakan kegiatan analisis temuan audit internal,
yang hasilnya merupakan dasar tindakan koreksi untuk
perbaikan siklus berikutnya, dalam upaya peningkatan
mutu berkelanjutan (Continuous Quality Improvement).
Bila dalam satu siklus, standar yang ditentukan
sebelumnya belum tercapai, maka siklus selanjutnya
tetap mengacu pada standar sebelumnya. Bila standar
yang ditetapkan telah tercapai, maka dirumuskan
kembali standar mutu baru yang lebih tinggi, melalui
benchmarking.
19
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI PEJAMINAN MUTU
Pada awal berdirinya, September 1962, Undana hanya memiliki
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Seiring perjalanan
waktu dan perkembangan daerah, jumlah fakultas di
lingkungan Undana terus bertambah, dimana sampai tahun
2011 telah mencapai delapan fakultas: FKIP, FISIP, FAPET,
FAPERTA, HUKUM, FKM, FK dan FST; dengan jumlah
program studi (Prodi) S1 sebanyak 41, termasuk Prodi
Kedokteran hewan yang masih berada di bawah naungan
rektorat; dan Program Pasca Sarjana yang membawahi enam
prodi, yaitu: Manajemen Pembangunan Peternakan, Ilmu
Pengelolaan Sumbedaya dan Lingkungan, Ilmu Administrasi
Publik, Ilmu Hukum, Linguistik, dan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial.
Di samping fakultas dan prodi, Undana juga memiliki beberapa
lembaga, yaitu Lembaga Penelitian, Lembaga Pengabdian
Masyarakat, Lembaga Pengkajian dan Pengembangan
Pembelajaran, dan Lembaga Penjaminan Mutu Perguruan
20
Tinggi. Masing-masing lembaga memiliki sejumlah pusat studi
(PS) dengan total 46 PS. Demikian juga untuk mendukung
proses pembelajaran yang efektif terdapat laboratorium dan
unit pelaksana teknis (UPT): Perpustakaan, Pusat Komputer,
Pengelola Mata Kuliah Umum (MKU), dan Pusat Bahasa.
Saat ini, seluruh aktifitas akademik dan manajamen, bagi
mahasiswa (S1 dan S2) yang mendekati 20.000 orang, tersebar
di tiga kampus dalam wilayah Kota Kupang. Proses belajar
mengajar didukung oleh kurang lebih 930 dosen tetap dengan
kualifikasi S3 sebanyak 96 orang, S2 sebanyak 506 orang, dan
selebihnya masih S1 atau sementara masa studi studi S2. Di
antaranya terdapat 20 orang profesor.
Salah satu tugas besar Undana ke depan adalah bagaimana
mengembangkan pendidikan tinggi berkualitas sebagaimana
disyaratkan Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Tentang
Sistem Pendidikan Nasional dan sejumlah aturan yang
merupakan turunan undang-undang tersebut seperti PP 19/2005
Tentang Standar Nasional Pendidikan. Bertolak dari kondisi
ini, maka Undana menetapkan bahwa seluruh unit kerja baik
21
akademik maupun non akademik pada setiap tingkatan harus
melaksanakan sistem penjaminan mutu internal (SPMI) dalam
setiap aktivitasnya.
Agar pelaksanaan penjaminan mutu terlaksana dengan baik
maka dibentuk Unit Penjaminan Mutu Undana (LPM-PT
Undana) yang bertanggung jawab langsung kepada Rektor
dengan tugas utama mengelola Sistem Penjaminan Mutu
Internal. Disamping itu, terdapat pula Satuan Pengawasan
Intern (SPI), mulanya sebagai perpanjangan tangan Irjen
Kemendiknas namun kemudian menjadi bagian integral dari
Undana. SPI pada ghalibnya merupakan pool of auditors.
Kedua lembaga ini bertanggung jawab terhadap berjalannya
dengan baik sistem mutu di Undana. Secara spesifik kedua
lembaga menjalankan peran sebagai berikut:
LPM-PT UNDANA
Fungsi Lembaga Penjaminan Mutu Undana adalah:
1. Menyelenggarakan penjaminan mutu akademik dan non
akademik secara komprehensif untuk mencapai indikator-
indikator kinerja sesuai target yang ditetapkan.
22
2. Mengembangkan sistem dan perangkat penjaminan mutu
akademik dan non akademik yang konsisten dan
berkelanjutan di Undana.
Tugas Pokok Unit Penjaminan Mutu Undana adalah
sebagai berikut:
1. Merencanakan, melaksanakan dan mengembangkan sistem
penjaminan mutu secara komprehensif;
2. Mengkoordinasikan penyusunan dokumen-dokumen mutu
dan perangkat yang diperlukan dalam rangka pelaksanaan
penjaminan mutu akademik dan non akademik;
3. Mengkoordinasikan pelaksanaan penjaminan mutu
akademik dan non akademik dengan seluruh unit kerja
yang terkait di Undana.
4. Menyiapkan sumber daya manusia yang kompeten
melaksanakan penjaminan mutu maupun penilaian
penjaminan mutu di Undana.
5. Melakukan kajian terhadap pelaksanaan penjaminan mutu
akademik maupun non akademik bersama dengan SPI
6. Berkoordinasi dengan pihak universitas dan fakultas-
fakultas dalam mempersiapkan akreditasi institusi dan
23
program studi baik oleh BAN-PT atau badan
penyelenggara ISO
SPI – UNDANA
Fungsi SPI – Undana adalah:
1. Menjamin seluruh proses akademik di kelas,
laboratorium dan lapangan berjalan sesuai dengan
standard dan prosedur yang telah ditetapkan;
2. Menjamin bahwa seluruh proses manajemen universitas
(kepegawaian, keuangan, aset, akademik) berjalan
sesuai ketentuan dan standar kerja yang berlaku.
Tugas Pokok SPI – Undana adalah sebagai berikut:
1. Melakukan audit terhadap semua unit akademik dan
non akademik;
2. Melakukan kajian terhadap hasil audit;
3. Memberikan rekomendasi untuk perbaikan
dokumen/standar mutu dan implementasinya.
24
Posisi unit SPMI dalam struktur organisasi Undana adalah
sebagai berikut:
Gambar IV-1: Kedudukan SPMI Dalam Struktur Undana
Dalam implementasinya, SPMI di Undana dimanajemeni oleh
Ketua LPM-PT dan Ketua SPI. Keduanya berkoordinasi dalam
implementasi SPMI. Secara struktural LPM-PT memiliki unit
pelaksana sampai pada level manajemen paling bawah. Di
Tingkat Fakultas, dibentuk Gugus Penjaminan Mutu (GPM)
yang tugas dan fungsinya melekat (embedded) dengan tugas
25
dan fungsinya di unit kerja masing-masing. Penjaminan mutu
ditingkat jurusan dikendalikan oleh Gugus Kendali Mutu
(GKM) yang bergerak pada struktur organisasi di jurusan
masing-masing.
26
BAB V
STANDAR MUTU
Standar mutu Undana mencakup aspek-aspek kegiatan
adakemik dan non akademik. Dalam Sistem Penjaminan Mutu
Internal, Undana menetapkan tujuh (7) standar mutu seperti
yang ditetapkan oleh BAN-PT dengan mengintegrasikannya
dengan seluruh Standar Nasional Pendidikan seperti yang
diamanatkan oleh PP No. 19 Tahun 2005 yang mencakup:
A. Standar: Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi
Bersisi kerangka dasar yang memberi arahan pada program
studi dalam perumusan dan pelaksanaan tugas pokoknya di
bidang akademik. Kerangka dasar dimaksud meliputi visi,
misi, tujuan, sasaran dan strategi pencapaiannya. Semua ini
harus dijabarkan dari apa yang telah di rumuskan pada
tingkat universitas dan fakultasnya masing-masing,
sehingga standar dimaksud berkontribusi pada pencapaian
visi institusi secara keseluruhan.
27
B. Standar Tata Pamong, Kepemimpinan, Sistem
Pengelolaan, dan Penjaminan Mutu
Standar ini berisi kaidah-kaidah pokok yang mengatur
bagaimana sebuah unit/program studi dikelola berdasarkan
pada prinsip-prinsip Good University Governance (GUG)
yang mengedepankan efektifitas, efisiensi, transparansi,
dan akuntabilitas.
C. Standar Mahasiswa dan Lulusan
Meliputi sejumlah ukuran pokok yang dapat menjadi
indikator berjalannya suatu proses pembelajaan secara
efektif dan sekaligus juga menjadi cerminan dari kualitas
mahasiswa atau lulusan Undana. Standar ini harus
dirumuskan pada semua level pengelolaan akademik;
dengan prinsip yang berada pada level tertinggi menjadi
ukuran minimal.
D. Standar Sumberdaya Manusia
Sumberdaya manusia yang mendukung proses akademik
dan administrasi harus memenuhi syarat kualifikasi
minimal. Bagi para dosen pemenuhan kualifikasi
28
pendidikan minimal, jabatan fungsional dan profesi
(sertifikasi) harus menjadi yang utama. Disamping itu,
rasionya terhadap mahasiswa dan sebaran perbidang ilmu
juga menjadi standar yang harus diperhatikan. Demikian
juga, tenaga kependidikan harus memiliki kompetensi yang
mendukung berjalannya seluruh proses administrasi secara
efektif dan efisien.
E. Standar Kurikulum, Pembelajaran, dan Suasana
Akademik
Input, proses dan atmosfir proses pembelajaran harus
mendukung terbentuknya output (lulusan) yang
berkompetensi sebagai problem solver. Kurikulum, harus
dikembangkan berdasarkan kebutuhan nyata (real) pasar
kerja; proses akademik dilakukan dengan memperhatikan
kaidah-kaidah pedagogik dengan dukungan suasana
akademik yang kondusif bagi tercapainya hasil maksimal.
29
F. Standar Pembiayaan, Prasarana, Sarana, dan Sistem
Informasi
Standar pembiayaan harus didasarkan pada kebutuhan unit
yang dicerminkan lewat dokumen perencanaan yang
memuat target kinerja. Prasarana dan sarana belajar harus
memenuhi standar belajar berdasarkan paradigma
Competence Based Learning (CBL). Sistem informasi
berbasis Information and Communication Technology
(ICT) harus dikembangkan menjadi tulang punggung (back
bone) baik dalam proses akademik, manajemen, dan proses
komunikasi pada umumnya.
G. Standar Penelitian, Pengabdian Pada Masyarakat, dan
Kerjasama
Penelitian dan pengabdian pada masyarakat dilakukan
dengan memperhatikan pola ilmiah pokok universitas,
kebutuhan masyarakat, pemerintah, dan dunia usaha serta
pengembangan ilmu. Penelitian dan pengabdian pada
masyarakat dilakukan dengan berasaskan keadilan
keterlibatan dosen melalui mekanisme kompetisi.
30
Kerjasama dibangun atas dasar kesepahaman untuk
mencapai manfaat bagi kedua belah pihak.
Setiap standar mutu yang ditetapkan tersebut dilengkapi dengan
standard operating procedure (SOP). SOP merupakan suatu
mekanisme yang harus dilalui untuk melakukan suatu aktivitas
atau proses dari seluruh isi standar mutu yang telah ditetapkan.
SOP Universitas Nusa Cendana disusun untuk meningkatkan
efektifitas kinerja seluruh unit dalam melaksanakan aktivitas
sesuai dengan kebijakan mutu dan standar mutu yang
ditetapkan dan sebagai sarana mengkomunikasikan
pelaksanaan aktivitas sesuai dengan kebijakan dan standar
mutu yang telah ditetapkan, serta untuk melakukan penilaian
terhadap proses dan mengendalikan aktivitas.
SOP disusun dalam bentuk modul yang disesuaikan dengan
peruntukannya untuk keperluan pelaksanaan standar mutu
agar seluruh unit kerja di tingkat Universitas, Fakultas, Jurusan,
Prodi, Lembaga, UPT dan Biro paham tentang apa yang harus
dilakukan untuk mengendalikan standar mutu yang telah
ditetapkan agar isi standar dapat dipenuhi.
31
Dalam tahapan SOP diperlukan suatu formulir
(borang/proforma). Formulir (borang/proforma) merupakan
berbagai dokumen tertulis untuk melaksanakan standar mutu
dan standar operational prosedur yan telah ditetapkan.
Formulir (borang/proforma) Universitas Nusa Cendana
disusun dengan tujuan sebagai alat mencatat atau merekam
seluruh pelaksanaan aktivitas baik bidang akademik maupun
non akademik di seluruh unit kerja Universitas Nusa Cendana
dan alat mencatat atau merekam temuan dari ketidakseuaian
pelaksanaan standar mutu dengan isi standar yang ditetapkan
serta sebagai alat untuk mencatat dan merekam seluruh
tindakan pejabat yang berwenang dalam melakukan
monitoring, evaluasi, audit internal dan kaji ulang.
.
32
BAB VI
PENUTUP
Kebijakan mutu ini hendaknya dijadikan acuan oleh seluruh
unit kerja di tingkat Universitas, Fakutas, Jurusan, Prodi,
Program Pasca Sarjana, Lembaga, Unit Pelaksana Teknis dan
Biro dalam merancang, menyusun, melaksanakan,
memonitoring, mengevaluasi atau mengendalikan serta
mengaudit secara internal berbagai standar mutu yang telah
ditetapkan dengan berbagai perangkat standar operational
prosedur (SOP) dan formulir (borang/proforma).
Untuk itu pimpinan Undana mengajak peran serta seluruh
pihak di Undana baik akademik maupun non akademik untuk
berkomitmen melaksanakan penjaminan mutu sesuai dengan
tugas, fungsi, peran dan tanggungjawabnya masing-masing,
dalam rangka percepatan mencapai visi, misi dan tujuan
universitas. Kebijakan ini adalah suatu komitmen Undana
untuk melaksanakan SPMI secara terarah dalam rangka
mencapai visi, namun perubahan kebijakan bisa dilakukan
sesuai dengan perubahan visi, kebutuhan pemangku
kepentingan atau adanya perubahan perundang-undangan yang
berlaku.
33
DAFTAR PUSTAKA
Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi 2008. Buku 2.
Standar dan Prosedur Akreditasi Sarjana. BAN-PT,
Depdiknas
Directorat General of Higher Education Long Term Strategy
(HELTS) 2003 - 1010
Pedoman Pengelolaan Standar Mutu Perguruan Tinggi, 2006,
Direktorat Jenderal Perguruan Tinggi-Departemen
Pendidikan Nasional.
Penjaminan Penjaminan Mutu (Quality Assurance) Pendidikan
Tinggi, 2003. Direktorat Jenderal Perguruan Tinggi-
Departemen Pendidikan Nasional.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 19 Tahun 2005
Tentang Standar Nasional Pendidikan.
Sistem Penjaminan Mutu Internal, 2010, Bahan Pelatihan, Tim
Pengembang SMI-PT-Direkorat Jenderal Pendidikan
Tinggi-Departemen Pendidikan Nasional.
Rencana Strategis Universitas Nusa Cendana 2011-2015
Roadmap Universitas Nusa Cendana 2011 – 2025
Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003
Tentang Sistem Pendidikan Nasional