INSTRUKSI KERJA UMUM - blog.undana.ac.idblog.undana.ac.id/jsmallfib_top/Lab/DOKUMEN SISTEM... ·...
Transcript of INSTRUKSI KERJA UMUM - blog.undana.ac.idblog.undana.ac.id/jsmallfib_top/Lab/DOKUMEN SISTEM... ·...
INSTRUKSI KERJA UMUM
Terkendali
Pemegang Salinan
Dokumen terkendali ini diberikan kepada nama tersebut diatas dengan tanggung
LABORATORIUM
INSTRUKSI KERJA UMUM
Kendali Salinan
Nomor IKU.01/Lab Riset Terpadu UNDANA/2014
Terkendali Tidak terkendali
Pemegang Salinan
Nomor Salinan
Dokumen terkendali ini diberikan kepada nama tersebut diatas dengan tanggung-jawab pemeliharaan dan
kerahasiaan dari isi dokumen.
LABORATORIUM RISET TERPADU UNIVERSITAS NUSA CENDANA
2014
Dokumen terkendali ini diberikan kepada nama tersebut
TERPADU UNIVERSITAS NUSA CENDANA
Logo Lab Terpadu
UNDANA
INSTRUKSI KERJA UMUM
LEMBAR PENGESAHAN
LABORATORIUM RISET TERPADU UNIVERSITAS NUSA CENDANA
Jl. Adisucipto Penfui, Kupang 85001, NTT
DOKUMEN PROSEDUR
Disetujui Ketua Laboratorium Riset Terpadu
Prof. Henderiana L.L. Belli, Ph.D.NIP 195301021985032001
INSTRUKSI KERJA UMUM
No. Bagian :Terbitan/Revisi :Tanggal Terbit :Tanggal Revisi :Halaman :
LEMBAR PENGESAHAN Disetujui Ketua Lab Riset Terpadu
INSTRUKSI KERJA UMUM
LABORATORIUM RISET TERPADU UNIVERSITAS NUSA CENDANA
Jl. Adisucipto Penfui, Kupang 85001, NTT Telp. 0380 881580, Fax 0380 881674Website http://www.undana.ac.id
DOKUMEN PROSEDUR ini disahkan oleh:
Ketua Laboratorium Riset Terpadu
Prof. Henderiana L.L. Belli, Ph.D. NIP 195301021985032001
Disiapkan Ketua Laboratorium Riset Terpadu
Prof. Henderiana L.L. Belli, Ph.D. 195301021985032001f
Nama
: i : 1/0 : : : 1/1
LABORATORIUM RISET TERPADU UNIVERSITAS NUSA CENDANA
Telp. 0380 881580, Fax 0380 881674
Paraf
Logo Lab Terpadu
UNDANA
INSTRUKSI KERJA UMUM
ii PERUBAHAN
Perubahan
No Tanggal No. Bag.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
INSTRUKSI KERJA UMUM
No. Bagian : ii Terbitan/Revisi Tanggal Terbit Tanggal Revisi Halaman : 1 dari 1
PERUBAHAN Disetujui Ketua Lab Riset Terpadu
Mencabut Memasukkan
Terbitan/
Revisi Hal No.
Bag. Terbitan/
Revisi
: 1 dari 1
Paraf Hal
Logo Lab Terpadu
UNDANA
INSTRUKSI KERJA UMUM
iii DISTRIBUSI
Nomor Salinan
1 Kepala
2 Komite Akreditasi Nasional
3 dan Asli Ketua Lab. Riset Terpadu
4 Ketua Divisi Pertanian
5 Ketua Divisi Peternakan
6 Ketua Divisi Material
7 Kasubag
INSTRUKSI KERJA UMUM
No. Bagian : iiiTerbitan/Revisi Tanggal Terbit Tanggal Revisi Halaman : 1 dari 1
DISTRIBUSI Disetujui Ketua Lab Riset Terpadu
Pemegang Status distribusi
Kepala Lab Terpadu UNDANA Terkendali
Komite Akreditasi Nasional Terkendali
Ketua Lab. Riset Terpadu Terkendali
Ketua Divisi Pertanian Terkendali
Ketua Divisi Peternakan Terkendali
Ketua Divisi Material-Elektrika-Informatika Terkendali
Kasubag Terkendali
: iii
: 1 dari 1
Status distribusi
Terkendali
Terkendali
Terkendali
Terkendali
Terkendali
Terkendali
Terkendali
Logo Lab Terpadu UNDANA
INSTRUKSI KERJA UMUM
iv DAFTAR ISI
No. IK i ii iii iv
Instruksi Kerja Personil (IKP)IKPM 4.1.4a 01-35
Instruksi Kerja Umum (IKU)IK PM 4.1.4. IK DP 4.3.1.3 IK P 4.4.1.2. IK DP 4.5.2. IK DP 4.7.3.
IK DP 4.9.1.3
IK DP 4.1.4.1.3 IK DP 5.3.5.1 IK DP 5.3.5.2
IK DP 5.4.1.1.5
IKM 5.4.1.1.a1-10 IKM 5.4.1.b1-10
IKM 5.4.1.c
IKA 5.4.1.2.a IKA 5.4.1.2.b IKA 5.4.1.2.c IKA 5.4.1.2.d IKA 5.4.1.2.e IKA 5.4.1.2.f IKA 5.4.1.2.g IKA 5.4.1.2.h IKA 5.4.1.2.i IKA 5.4.1.2.j IKA 5.4.1.2.k IKA 5.4.1.2.l IKA 5.4.1.2.m IKA 5.4.1.2.o IKA 5.4.1.2.p IKA 5.4.1.2.q IKA 5.4.1.2.r IK DP 5.6.3.1.
IK.PM 5.10.3
INSTRUKSI KERJA UMUM
No. Bagian : ivTerbitan/Revisi Tanggal Terbit Tanggal Revisi Halaman : 1 dari 2
DAFTAR ISI Disetujui Ketua Lab Riset Terpadu
Judul LEMBAR PENGESAHAN PERUBAHAN DISTRIBUSI DAFTAR ISI
Personil (IKP) Daftar Riwayat Hidup
Instruksi Kerja Umum (IKU) PERSYARATAN JABATAN KAJI-ULANG DOKUMEN MUTU PERMOHONAN SUBKONTRAK PENGUJIAN SUB KONTRAK PENGUJIAN PENERIMAAN CONTOH UJI PENGENDALIAN PEKERJAAN PENGUJIAN YANG TIDAK SESUAI. PELAKSANAAN AUDIT INTERNAL PENGGUNAAN RUANG LABORATORIUM KONDISI AKOMODASI DAN LINGKUNGAN VALIDASI METODA ANALISIS
Instruksi Kerja Metode (IKM) Pengujian Biologi Molekuler Pengujian Mutu Benih Pengujian Mikrobiologi
Instruksi Kerja Alat (IKA) Autoklaf elektrik Inkubator Timbangan analitik Elektroforesis Waterbath Magnetic Stirer Hot Plate Centrifuge UV transilluminator Ice planner Vortex mixer Thermocycler Biodoc Analyze (BDA) Gel Analysis Oven Mikroskop pH meter Laminer air flow cabinet Elisa reader PENANGANAN BAHAN ACUAN Estimasi Ketidakpastian Metoda
iv
: 1 dari 2
Hal 1/1 1/1 1/1 1/1
-
1/1 1/1 1/1 1/1 1/1
AN PENGUJIAN YANG 1/1
1/1 1/1 1/1
1/1 1/1 1/1 1/1 1/1 1/1 1/1 1/1 1/1 1/1 1/1 1/1 1/1 1/1 1/1 1/1 1/1 1/1 1/1
INSTRUKSI KERJA PERSONIL
Disini file daftar riwayat hidup dari no: 1 sampai dengan nomor .......
INSTRUKSI KERJA UMUM
Logo Lab Terpadu
UNDANA
INSTRUKSI KERJA UMUM
IK PM 4.1.4. PERSYARATAN JABATAN
Tujuan : Menentukan kriteria/persyaratan dalam setiap jabatan dalam Ruang Lingkup : Seluruh jabatan dalam organisasi laboratoriumAcuan : PM 4.1.5 Manajer Eksekutif Jabatan Manajer Eksekutif dipegang oleh Kepala Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik Pertanian Ketua Lab Riset Terpadu
- Minimal berpendidikan formal Sarjana- Mempunyai pengalaman bekerja di laboratorium minimal 2 tahun- Memiliki sertifikat pelatihan ISO/IEC 17025
Manajer Administrasi - Minimal berpendidikan formal Sarjana- Mempunyai pengalaman kerja dalam bidang bersangkutan minimal selama 1
tahun - Memiliki sertifikat pelatihan ISO/IEC 17025
Manajer Teknis
- Minimal berpendidikan formal Sarjana- Mempunyai pengalaman kerja di laboratorium minimal 3 tahun- Memiliki sertifikat pelatihan ISO/IEC 17025
Wakil Ketua Lab Riset Terpadu
- Minimal berpendidikan formal Sarjana- Memiliki sertifikat pela
laboratorium/sistem manajemen mutu- Mempunyai pengalaman kerja di laboratorium minimal 3 tahun
Penyelia
- Minimal berpendidikan formal SLTA atau sederajat- Mempunyai pengalaman kerja di laboratorium minimal- Memahami bidang pengujian yang ditangani- Memiliki sertifikat pelatihan ISO/IEC 17025
Analis
- Minimal pernah mengikuti pelatihan sesuai bidang uji yang ditangani- Mempunyai pengalaman kerja dalam bidang uji yang ditangani minimal 1 tahun- Memiliki sertifikat pelatihan ISO/IEC 17025
Administrasi umum/keuangan- Mempunyai pengalaman kerja dalam bidang yang ditangani minimal 1 tahun- Memiliki sertifikat pelatihan ISO/IEC 17025
Penerima contoh
- Memiliki pemahaman persyaratan contoh yang layak - Memiliki sertifikat pelatihan ISO/IEC 17025
INSTRUKSI KERJA UMUM
No. Bagian IK PM 4.1.4.Terbitan/Revisi : 1/0Tanggal Terbit :Tanggal Revisi :Halaman : 1/1
PERSYARATAN JABATAN Disetujui Ketua Lab Riset Terpadu
Menentukan kriteria/persyaratan dalam setiap jabatan dalam organisasi laboratorium, agar dicapai personil yang kompeten.
: Seluruh jabatan dalam organisasi laboratorium PM 4.1.5
Jabatan Manajer Eksekutif dipegang oleh Kepala Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik Pertanian
Minimal berpendidikan formal Sarjana Mempunyai pengalaman bekerja di laboratorium minimal 2 tahunMemiliki sertifikat pelatihan ISO/IEC 17025-2005 dan pelatihan audit internal
Minimal berpendidikan formal Sarjana Mempunyai pengalaman kerja dalam bidang bersangkutan minimal selama 1
Memiliki sertifikat pelatihan ISO/IEC 17025-2005
Minimal berpendidikan formal Sarjana Mempunyai pengalaman kerja di laboratorium minimal 3 tahun Memiliki sertifikat pelatihan ISO/IEC 17025-2005
Ketua Lab Riset Terpadu
Minimal berpendidikan formal Sarjana Memiliki sertifikat pelatihan ISO/IEC 17025-2005 dan pelatihan audit internal laboratorium/sistem manajemen mutu Mempunyai pengalaman kerja di laboratorium minimal 3 tahun
Minimal berpendidikan formal SLTA atau sederajat Mempunyai pengalaman kerja di laboratorium minimal 3 tahun Memahami bidang pengujian yang ditangani Memiliki sertifikat pelatihan ISO/IEC 17025-2005
Minimal pernah mengikuti pelatihan sesuai bidang uji yang ditanganiMempunyai pengalaman kerja dalam bidang uji yang ditangani minimal 1 tahun
i sertifikat pelatihan ISO/IEC 17025-2005 Administrasi umum/keuangan
Mempunyai pengalaman kerja dalam bidang yang ditangani minimal 1 tahunMemiliki sertifikat pelatihan ISO/IEC 17025-2005
Memiliki pemahaman persyaratan contoh yang layak uji Memiliki sertifikat pelatihan ISO/IEC 17025-2005
IK PM 4.1.4. : 1/0 : : : 1/1
Menentukan kriteria/persyaratan dalam setiap jabatan dalam organisasi laboratorium, agar dicapai personil yang kompeten.
Jabatan Manajer Eksekutif dipegang oleh Kepala Balai Besar Penelitian dan
Mempunyai pengalaman bekerja di laboratorium minimal 2 tahun 2005 dan pelatihan audit internal
Mempunyai pengalaman kerja dalam bidang bersangkutan minimal selama 1
2005 dan pelatihan audit internal
Minimal pernah mengikuti pelatihan sesuai bidang uji yang ditangani Mempunyai pengalaman kerja dalam bidang uji yang ditangani minimal 1 tahun
Mempunyai pengalaman kerja dalam bidang yang ditangani minimal 1 tahun
Logo Lab Terpadu UNDANA
INSTRUKSI KERJA UMUM
IK DP 5.3.5.2 KONDISI AKOMODASI DAN LINGKUNGAN
Tujuan : Untuk memastikan bahwa kondisi akomodasi dan lingkungan tidak mengakibatkan ketidak mutu analisis Ruang Lingkup : Prosedur ini mencakup seluruh
analisis Acuan : Prosedur : 1. Penataan ruang untuk pengujian standar
1. Ruang analisis diusahakan agar cukup nyaman , cukup terang dan aman untuk bekerja.
2. Ruang analisis memiliki suhu dan kelembaban yang relatif terhindar dari faktor penyebab fluktuasi suhu dan kelembaban, seperti terkena sinar matahari secara langsung, dekat dengan semburan atau genangan air.
3. Walaupun tidak semua ruang diperlukan Air Conditioner (AC), untuk bidang uji khusus yang memerlukan ruang bersuhu.
2. Daya listrik diusahakan stabil dan aman bagi pelaksanaan pengujian. Untuk instrumen yang khusus, dilengkapi dengan stabilizer.
3. Tersedia meja permanen, dan meja yang dapat dipindahkan utertentu.
4. Timbangan ditempatkan di atas meja permanen dan perlu dihindarkan dari sengatan matahari langsung, serta harus dekat dengan sumber daya listrik (stop kontak).
5. Tempat sampah ditempatkan dipojok ruangan yang banyaknya disesuaikan dengan keadaan
6. Bak air disediakan untuk mencuci alat gelas dan peralatan lain yang digunakan7. Sumber air bersih tersedia dan dapat mengalir lancar.
2. Pencegahan terhadap getaran dan korosi
1. Alat ditempatkan pada meja yang permanen2. Alat yang mudah korosi ditempa
korosi (air), dan dijauhkan dari tempat yang lembab.3. Apabila terkena percikan air, alat segera dilap dengan lap kering.
3. Pengendalian Sampah Analisis
a. Sampah analisis tanamanLimbah-limbah analisis berupa tanaman ke pembuangan sampah kemudian dibakar atau dibenamkan dalam tanah.
b. Sampah Analisis yang berupa zat kimia :Zat-zat kimia masuk ke tempat saluran pembuangan khusus bahan kimia atau dikemas khusus dan dibuang ditempat ya
INSTRUKSI KERJA UMUM
No. Bagian IK DP 5.3.5.2.Terbitan/Revisi : 1/0Tanggal Terbit :Tanggal Revisi :Halaman : 1/1
KONDISI AKOMODASI DAN LINGKUNGAN
Disetujui Ketua Lab Riset Terpadu
: Untuk memastikan bahwa kondisi akomodasi dan lingkungan tidak mengakibatkan ketidak-absahan hasil atau berpengaruh buruk padamutu analisis
: Prosedur ini mencakup seluruh lingkup pengujian yang mempengaruhi hasil
Penataan ruang untuk pengujian standar Ruang analisis diusahakan agar cukup nyaman , cukup terang dan aman untuk
Ruang analisis memiliki suhu dan kelembaban yang relatif konstan dengan cara terhindar dari faktor penyebab fluktuasi suhu dan kelembaban, seperti terkena sinar matahari secara langsung, dekat dengan semburan atau genangan air.Walaupun tidak semua ruang diperlukan Air Conditioner (AC), untuk bidang uji
ang memerlukan ruang ber-AC, dipasang AC untuk menjaga kestabilan
Daya listrik diusahakan stabil dan aman bagi pelaksanaan pengujian. Untuk instrumen yang khusus, dilengkapi dengan stabilizer. Tersedia meja permanen, dan meja yang dapat dipindahkan u
Timbangan ditempatkan di atas meja permanen dan perlu dihindarkan dari sengatan matahari langsung, serta harus dekat dengan sumber daya listrik (stop
Tempat sampah ditempatkan dipojok ruangan yang banyaknya disesuaikan
Bak air disediakan untuk mencuci alat gelas dan peralatan lain yang digunakanSumber air bersih tersedia dan dapat mengalir lancar.
Pencegahan terhadap getaran dan korosi
Alat ditempatkan pada meja yang permanen Alat yang mudah korosi ditempatkan pada tempat yang jauh dari sumber korosi (air), dan dijauhkan dari tempat yang lembab. Apabila terkena percikan air, alat segera dilap dengan lap kering.
Pengendalian Sampah Analisis
Sampah analisis tanaman limbah analisis berupa tanaman dikumpulkan di tempat sampah, dibawa
ke pembuangan sampah kemudian dibakar atau dibenamkan dalam tanah.
Sampah Analisis yang berupa zat kimia : zat kimia masuk ke tempat saluran pembuangan khusus bahan kimia atau
dikemas khusus dan dibuang ditempat yang telah ditentukan.
IK DP 5.3.5.2. : 1/0 : : : 1/1
: Untuk memastikan bahwa kondisi akomodasi dan lingkungan tidak absahan hasil atau berpengaruh buruk pada
lingkup pengujian yang mempengaruhi hasil
Ruang analisis diusahakan agar cukup nyaman , cukup terang dan aman untuk
konstan dengan cara terhindar dari faktor penyebab fluktuasi suhu dan kelembaban, seperti terkena sinar matahari secara langsung, dekat dengan semburan atau genangan air. Walaupun tidak semua ruang diperlukan Air Conditioner (AC), untuk bidang uji
AC, dipasang AC untuk menjaga kestabilan
Daya listrik diusahakan stabil dan aman bagi pelaksanaan pengujian. Untuk
Tersedia meja permanen, dan meja yang dapat dipindahkan untuk keperluan
Timbangan ditempatkan di atas meja permanen dan perlu dihindarkan dari sengatan matahari langsung, serta harus dekat dengan sumber daya listrik (stop
Tempat sampah ditempatkan dipojok ruangan yang banyaknya disesuaikan
Bak air disediakan untuk mencuci alat gelas dan peralatan lain yang digunakan
tkan pada tempat yang jauh dari sumber
Apabila terkena percikan air, alat segera dilap dengan lap kering.
dikumpulkan di tempat sampah, dibawa ke pembuangan sampah kemudian dibakar atau dibenamkan dalam tanah.
zat kimia masuk ke tempat saluran pembuangan khusus bahan kimia atau
Logo Lab Terpadu
UNDANA
INSTRUKSI KERJA UMUM
L IKU DP 4.3.2.c KAJI
MUTU
Tujuan Instruksi kerja ini bertujuan untuk menyempurnakan dan memutakhirkan dokumen mutu laboratorium TERPADU UNDANA Ruang Lingkup Perbaikan dokumen mutu meliputi penyempurnaan, perbaikan, revisi pada semua level dokumen mutu yang tertuang Pengujian, Alat, Manajemen, serta Formulir yang terkait. Acuan: DP 4.3.2.c Prosedur
1. Seluruh personel laboratorium berhak untuk melakukan penyempurnaan dokumen mutu dengan mengajukan usulan penyempurnaanLab Riset Terpadu
2. Penyempurnaan dokumen mutu dilakukan dalam bentuk kaji ulang dokumen mutu yang dilakukan satu tahun sekali, yaitu setiap awal bulan Penyempurnaan dokumen mutu juga sekaligulaporan hasil kaji ulang manajemen. Oleh karena itu lama jadwal kaji ulang dokumen yang dimulai pada awal bulan usulan perbaikan dokumen, dan laporan kaji ulang manajemen, namun dibatasi paling lama 4 minggu, yang terdiri dari 3 minggu pembahasan penyempurnaan dokumen mutu, dan satu minggu proses revisi dan sosialisasi dokumen yang tel
3. Ketua Lab Riset Terpadukemudian mengundang seluruh personel laboratorium dan semua manajer untuk membahas secara rinci semua usulan penyempurnaan dokumen.
4. Penyempurnaan yang telah disepakati dijadmerevisi dokumen lama, dan revisi dilakukan mengikuti 4.3.2.c.
5. Penanggung jawab penyempurnaan draf dokumen mutu adalah Riset Terpadu.
6. Persetujuan dan Pengesahan Revisi Dokumen Mutu adalah Manajer E
INSTRUKSI KERJA UMUM
No. Bagian IKU DP 4.3.2.c Terbitan/Revisi : 1/0Tanggal Terbit :Tanggal Revisi :Halaman : 1/1
-ULANG DOKUMEN
MUTU
Disetujui Ketua Lab Riset Terpadu
Instruksi kerja ini bertujuan untuk menyempurnakan dan memutakhirkan dokumen mutu TERPADU UNDANA.
Perbaikan dokumen mutu meliputi penyempurnaan, perbaikan, revisi pada semua level dokumen mutu yang tertuang pada Panduan Mutu, Dokumen Prosedur, Instruksi Kerja Pengujian, Alat, Manajemen, serta Formulir yang terkait.
Seluruh personel laboratorium berhak untuk melakukan penyempurnaan dokumen mutu dengan mengajukan usulan penyempurnaannya kepada Lab Riset Terpadu dengan menggunakan formulir (F IK 4.3.2.c)Penyempurnaan dokumen mutu dilakukan dalam bentuk kaji ulang dokumen mutu yang dilakukan satu tahun sekali, yaitu setiap awal bulan Penyempurnaan dokumen mutu juga sekaligus mengakomodasi masukan dari laporan hasil kaji ulang manajemen. Oleh karena itu lama jadwal kaji ulang dokumen yang dimulai pada awal bulan Juli sangat tergantung pada usulanusulan perbaikan dokumen, dan laporan kaji ulang manajemen, namun dibatasi paling lama 4 minggu, yang terdiri dari 3 minggu pembahasan penyempurnaan dokumen mutu, dan satu minggu proses revisi dan sosialisasi dokumen yang telah direvisi. Ketua Lab Riset Terpadu mengumpulkan usulan-usulan perbaikan dokumen, kemudian mengundang seluruh personel laboratorium dan semua manajer untuk membahas secara rinci semua usulan penyempurnaan dokumen.Penyempurnaan yang telah disepakati dijadikan sebagai dokumen baru untuk merevisi dokumen lama, dan revisi dilakukan mengikuti Dokumen Prosedur
Penanggung jawab penyempurnaan draf dokumen mutu adalah .
Persetujuan dan Pengesahan Revisi Dokumen Mutu adalah Manajer E
IKU DP 4.3.2.c : 1/0 : : : 1/1
Instruksi kerja ini bertujuan untuk menyempurnakan dan memutakhirkan dokumen mutu
Perbaikan dokumen mutu meliputi penyempurnaan, perbaikan, revisi pada semua level pada Panduan Mutu, Dokumen Prosedur, Instruksi Kerja
Seluruh personel laboratorium berhak untuk melakukan penyempurnaan nya kepada Ketua
(F IK 4.3.2.c) Penyempurnaan dokumen mutu dilakukan dalam bentuk kaji ulang dokumen mutu yang dilakukan satu tahun sekali, yaitu setiap awal bulan Juli.
s mengakomodasi masukan dari laporan hasil kaji ulang manajemen. Oleh karena itu lama jadwal kaji ulang
sangat tergantung pada usulan-usulan perbaikan dokumen, dan laporan kaji ulang manajemen, namun dibatasi paling lama 4 minggu, yang terdiri dari 3 minggu pembahasan penyempurnaan dokumen mutu, dan satu minggu proses revisi dan sosialisasi
usulan perbaikan dokumen, kemudian mengundang seluruh personel laboratorium dan semua manajer untuk membahas secara rinci semua usulan penyempurnaan dokumen.
ikan sebagai dokumen baru untuk Dokumen Prosedur
Penanggung jawab penyempurnaan draf dokumen mutu adalah Ketua Lab
Persetujuan dan Pengesahan Revisi Dokumen Mutu adalah Manajer Eksekutif.
Logo Lab Terpadu
UNDANA
INSTRUKSI KERJA UMUM
4.3.2.c KAJI-ULANG DOKUMEN MUTU
JADWAL Penanggung Jawab: Manajer Eksekutif
Dokumen Panduan Mutu
Dokumen Prosedur
Instruksi Kerja Metoda
Instruksi Kerja Umum
Instruksi Kerja Alat
Formulir
Proses Revisi
Dokumen terkait:
1. DP 4.3.2.c. 2. F4.3.2.c.
INSTRUKSI KERJA UMUM
No. Bagian 4.3.2.c Terbitan/Revisi : 1/0Tanggal Terbit :Tanggal Revisi :Halaman : 1/1
ULANG DOKUMEN MUTU Disetujui Ketua Lab Riset Terpadu
JADWAL KAJI ULANG DOKUMEN MUTU Penanggung Jawab: Manajer Eksekutif
Koordinator/Asisten Ketua Lab Riset Terpadu/Manajer
Administrasi Minggu I
Manajer Administrasi/Ketua Lab Riset Terpadu
Minggu II
Manajer Teknis/ Kepala Laboratorium
Minggu II
Ketua Lab Riset Terpadu/Manajer Administrasi
Minggu III
Manajer Teknis/ Kepala Laboratorium
Minggu III
Manajer Administrasi/Kepala Laboratorium
Minggu III
Manajer Eksekutif/Manajer Administrasi/MM/Penangung
Jawab Laboratorium
Minggu IV
4.3.2.c : 1/0 : : : 1/1
Waktu Minggu I Juli
Minggu II Juli
Minggu II Juli
Minggu III Juli
Minggu III Juli
Minggu III Juli
Minggu IV Juli
Logo Lab Terpadu
UNDANA
INSTRUKSI KERJA UMUM
4.4.1.2. PERMOHONAN SUBKONTRAK PENGUJIAN
1. Daftar Sub-kontraktor Laboratorium
No
Nama dan alamat Kontraktor
1 BP2MB
2 PT. Saraswanti Indo Genetech
3 Lab Uji BB-Veteriner
INSTRUKSI KERJA UMUM
No. Bagian 4.4.1.2.Terbitan/Revisi : 1/0Tanggal Terbit :Tanggal Revisi :Halaman : 1/1
4.4.1.2. PERMOHONAN SUBKONTRAK PENGUJIAN
Disetujui Ketua Lab Riset Terpadu
kontraktor Laboratorium TERPADU UNDANA
Nama dan alamat Sub-
Kualifikasi/Bidang Uji Terkait
Status AkreditasiT: terakreditasi
D: dalam prosesTerakreditasi
Uji Mutu Benih. Apa saja sebutkan
PT. Saraswanti Indo Genetech Uji GMO Apa saja sebutkan
Veteriner Kupang Uji Mikrobiologi Apa saja sebutkan
4.4.1.2. : 1/0 : : : 1/1
Status Akreditasi T: terakreditasi
D: dalam proses Terakreditasi
T
T
T
Logo Lab Terpadu
UNDANA
INSTRUKSI KERJA UMUM
4.5.2. SUB KONTRAK PENGUJIAN
Tujuan: Agar sub kontrak pengujian yang diputuskan dapat dilaksanakan oleh subkontraktor yang kompeten, disepakati oleh pelanggan, dan hasilnya tetap dapat dipertanggung-jawabkan. Ruang lingkup: Prosedur diberlakukan bagi pekerjaan teknis di laboratorium Acuan: DP 4.5.2. Persyaratan Manajemen tentang subkontrak pengujianProsedur:
1. Bila terjadi ketidakmampuan sementara dalam melakukan pengujian, antar lain contoh dari pelanggan telah melebihi batas kemampuan Lab maka tanggungjawab dan keputusan subkontrak dilakukan oleh Manajer Teknis.
2. Manajer Teknis melakukan kaji ulang untuk pekerjaan yang disubkontrakkan
kepada subkontraktor yang ditunjuk.
3. Kajiulang dilakukan terhadap semua persyaratan, antara lain metode yang dipelanggan, dan kompetensi subkontraktor (Laboratorium yang telah terakreditasi oleh KAN, dan memeriksa nomor sertifikat akreditasi dari KAN).
4. Setelah Manajer Teknis menentukan pilihan Subkontraktor, Manajer Administrasi
segera memproses Subkontrak dianggap perlu, melakukan perjanjian kerja dengan subkontraktor dengan disaksikan oleh kedua belah pihak.
5. Manajer Administrasi memberitahu dan meminta persetujuan pelanggan apabila
terjadi ketidakmampuan semyang telah ditunjuk oleh Manajer Teknis.
6. Apabila pelanggan setuju, selanjutnya pelanggan menandatangani lembar
persetujuan perihal subkontrak pengujian
7. Pelanggan diberi kewenangan untuk menentidak setuju terhadap subkontraktor yang diajukan oleh Laboratorium UNDANA.
8. Data hasil analisis dari Subkontraktor dikajiulang oleh Manajer Teknis, sebelum
dipindahkan ke dalam laporan hasil analisis Lab BB Bio 9. Tanggung-jawab terhadap hasil analisis yang berasal dari Laborarorium pilihan
Pelanggan ada pada Pelanggan.
INSTRUKSI KERJA UMUM
No. Bagian 4.5.2.Terbitan/Revisi : 1/0Tanggal Terbit :Tanggal Revisi :Halaman : 1/1
4.5.2. SUB KONTRAK PENGUJIAN Disetujui Ketua Lab Riset Terpadu
Agar sub kontrak pengujian yang diputuskan dapat dilaksanakan oleh subkontraktor yang kompeten, disepakati oleh pelanggan, dan hasilnya tetap dapat
Prosedur diberlakukan bagi pekerjaan teknis di laboratorium
Persyaratan Manajemen tentang subkontrak pengujian
Bila terjadi ketidakmampuan sementara dalam melakukan pengujian, antar lain contoh dari pelanggan telah melebihi batas kemampuan Lab TERPADU UNDANA
tanggungjawab dan keputusan subkontrak dilakukan oleh Manajer Teknis.
Manajer Teknis melakukan kaji ulang untuk pekerjaan yang disubkontrakkan kepada subkontraktor yang ditunjuk.
Kajiulang dilakukan terhadap semua persyaratan, antara lain metode yang dipelanggan, dan kompetensi subkontraktor (Laboratorium yang telah terakreditasi oleh KAN, dan memeriksa nomor sertifikat akreditasi dari KAN).
Setelah Manajer Teknis menentukan pilihan Subkontraktor, Manajer Administrasi segera memproses Subkontrak Pengujian., dan memonitor penyelesaiannya. Bila dianggap perlu, melakukan perjanjian kerja dengan subkontraktor dengan disaksikan oleh kedua belah pihak.
Manajer Administrasi memberitahu dan meminta persetujuan pelanggan apabila terjadi ketidakmampuan sementara, dan mensubkontrakkan kepada Subkontraktor yang telah ditunjuk oleh Manajer Teknis.
Apabila pelanggan setuju, selanjutnya pelanggan menandatangani lembar persetujuan perihal subkontrak pengujian (F 4.4.1.5).
Pelanggan diberi kewenangan untuk menentukan subkontrak pilihannya bilamana tidak setuju terhadap subkontraktor yang diajukan oleh Laboratorium
Data hasil analisis dari Subkontraktor dikajiulang oleh Manajer Teknis, sebelum dipindahkan ke dalam laporan hasil analisis Lab BB Biogen (F 4.5.2.).
jawab terhadap hasil analisis yang berasal dari Laborarorium pilihan Pelanggan ada pada Pelanggan.
4.5.2. : 1/0 : : : 1/1
Agar sub kontrak pengujian yang diputuskan dapat dilaksanakan oleh subkontraktor yang kompeten, disepakati oleh pelanggan, dan hasilnya tetap dapat
Prosedur diberlakukan bagi pekerjaan teknis di laboratorium pengujian.
Bila terjadi ketidakmampuan sementara dalam melakukan pengujian, antar lain TERPADU UNDANA,
tanggungjawab dan keputusan subkontrak dilakukan oleh Manajer Teknis.
Manajer Teknis melakukan kaji ulang untuk pekerjaan yang disubkontrakkan
Kajiulang dilakukan terhadap semua persyaratan, antara lain metode yang diminta pelanggan, dan kompetensi subkontraktor (Laboratorium yang telah terakreditasi
Setelah Manajer Teknis menentukan pilihan Subkontraktor, Manajer Administrasi Pengujian., dan memonitor penyelesaiannya. Bila
dianggap perlu, melakukan perjanjian kerja dengan subkontraktor dengan
Manajer Administrasi memberitahu dan meminta persetujuan pelanggan apabila entara, dan mensubkontrakkan kepada Subkontraktor
Apabila pelanggan setuju, selanjutnya pelanggan menandatangani lembar
tukan subkontrak pilihannya bilamana tidak setuju terhadap subkontraktor yang diajukan oleh Laboratorium TERPADU
Data hasil analisis dari Subkontraktor dikajiulang oleh Manajer Teknis, sebelum (F 4.5.2.).
jawab terhadap hasil analisis yang berasal dari Laborarorium pilihan
Logo Lab Terpadu
UNDANA
INSTRUKSI KERJA UMUM
IK.DP 4.7.3. PENERIMAAN CONTOH UJI
Tujuan: Agar contoh dari pelanggan dijamin layak uji, dan sesuai dengan tujuan pengujian. Ruang lingkup: Prosedur diberlakukan bagi pekAcuan: DP 4.7. Prosedur:
1. Pelanggan datang ke ruang penerimaan contoh (ruang administrasi) dengan membawa contoh yang akan diujikan sesuai jadwal layanan pelanggan.
2. Contoh diterima oleh petugas penerima contoh, diperiksa dan d
kemudian memberikan formulir penerimaan contoh untuk diisi (F 4.7.2)
3. Jika kelayakan uji dari contoh tersebut meragukan, petugas penerima contoh berkonsultasi dengan Manajer Teknis.
4. Contoh selanjutnya dikirim ke Laboratorium; staf
mencatat contoh tersebut dalam buku penerimaan contoh, kemudian, menyimpan contoh di dalam tempat penyimpanan yang sesuai, bilamana tidak memungkinkan untuk segera dilakukan analisis.
INSTRUKSI KERJA UMUM
No. Bagian IK.DP 4.7.3Terbitan/Revisi : 1/0Tanggal Terbit :Tanggal Revisi :Halaman : 1/1
PENERIMAAN CONTOH UJI Disetujui Ketua Lab Riset Terpadu
Agar contoh dari pelanggan dijamin layak uji, dan sesuai dengan tujuan pengujian.
Prosedur diberlakukan bagi pekerjaan teknis di laboratorium pengujian.
Pelanggan datang ke ruang penerimaan contoh (ruang administrasi) dengan membawa contoh yang akan diujikan sesuai jadwal layanan pelanggan.
Contoh diterima oleh petugas penerima contoh, diperiksa dan dicatat kelayakan uji, kemudian memberikan formulir penerimaan contoh untuk diisi (F 4.7.2)
Jika kelayakan uji dari contoh tersebut meragukan, petugas penerima contoh berkonsultasi dengan Manajer Teknis.
Contoh selanjutnya dikirim ke Laboratorium; staf laboratorium menerima dan mencatat contoh tersebut dalam buku penerimaan contoh, kemudian, menyimpan contoh di dalam tempat penyimpanan yang sesuai, bilamana tidak memungkinkan untuk segera dilakukan analisis.
IK.DP 4.7.3 : 1/0 : : : 1/1
Agar contoh dari pelanggan dijamin layak uji, dan sesuai dengan tujuan pengujian.
di laboratorium pengujian.
Pelanggan datang ke ruang penerimaan contoh (ruang administrasi) dengan membawa contoh yang akan diujikan sesuai jadwal layanan pelanggan.
icatat kelayakan uji, kemudian memberikan formulir penerimaan contoh untuk diisi (F 4.7.2)
Jika kelayakan uji dari contoh tersebut meragukan, petugas penerima contoh
laboratorium menerima dan mencatat contoh tersebut dalam buku penerimaan contoh, kemudian, menyimpan contoh di dalam tempat penyimpanan yang sesuai, bilamana tidak memungkinkan
Logo Lab Terpadu
UNDANA
INSTRUKSI KERJA UMUM
IK DP 4.9.1.3. PENGENDALIAN PEKERJAPENGUJIAN YANG TIDAK
Tujuan: Untuk mencegah terjadinya ketidakuji, terhadap prosedur atau persyaratan pelanggan
Ruang Lingkup: Prosedur berlaku pada semua kegiatan pengujian yang ditemukan atau
Acuan: DP 4.9.1.3. Prosedur:
1. Manajer Teknis, dibantu sesuaian secara sistematik dengan menggunakan formulir
2. Melakukan analisis semua faktorketidaksesuaian yang terjadi
3. Bila ketidak-sesuaian teridentifikasi, maka tindakan koreksi perlu ditetapkan.
4. Bila diperlukan dilakukan isolasi terhadap bagian yang mengalami ketidaksesuaian.
5. Selanjutnya MT menetapkan tindakan pencegahan agar kejadian serupa tidak terjadi lagi dikemudian hari.
6. Memonitor hasil tindakan korektif tersebut untuk memastikan bahwa tindakan korektif berjalan efektif dan efisien.
7. Merekan semua tindakan yang berkait dengan investigasi faktor penyebab utama, serta tindakan korektif dan tindakan pencegahannya
INSTRUKSI KERJA UMUM
No. Bagian IK DP 4.9.1.3Terbitan/Revisi : 1/0Tanggal Terbit :Tanggal Revisi :Halaman : 1/1
PENGENDALIAN PEKERJAAN PENGUJIAN YANG TIDAK SESUAI.
Disetujui Ketua Lab Riset Terpadu
Untuk mencegah terjadinya ketidak-sesuaian pekerjaan pengujian atau hasil prosedur atau persyaratan pelanggan yang telah disetujui
Prosedur berlaku pada semua kegiatan pengujian yang ditemukan atau diduga bermasalah, atau tidak sesuai.
Manajer Teknis, dibantu Kepala Laboratorium memeriksa sumber-sesuaian secara sistematik dengan menggunakan formulir (F IK 4.9.1.3.1).
Melakukan analisis semua faktor-faktor yang mempunyai kontribusi tketidaksesuaian yang terjadi (F IK 4.9.1.3.2).
sesuaian teridentifikasi, maka tindakan koreksi perlu ditetapkan.
Bila diperlukan dilakukan isolasi terhadap bagian yang mengalami
menetapkan tindakan pencegahan agar kejadian serupa tidak terjadi lagi dikemudian hari.
Memonitor hasil tindakan korektif tersebut untuk memastikan bahwa tindakan korektif berjalan efektif dan efisien.
Merekan semua tindakan yang berkait dengan investigasi faktor penyebab utama, serta tindakan korektif dan tindakan pencegahannya (F 4.9.1.3.7).
IK DP 4.9.1.3 : 1/0 : : : 1/1
sesuaian pekerjaan pengujian atau hasil yang telah disetujui.
Prosedur berlaku pada semua kegiatan pengujian yang ditemukan atau
-sumber ketidak-(F IK 4.9.1.3.1).
faktor yang mempunyai kontribusi terhadap
sesuaian teridentifikasi, maka tindakan koreksi perlu ditetapkan.
Bila diperlukan dilakukan isolasi terhadap bagian yang mengalami
menetapkan tindakan pencegahan agar kejadian serupa tidak
Memonitor hasil tindakan korektif tersebut untuk memastikan bahwa tindakan
Merekan semua tindakan yang berkait dengan investigasi faktor penyebab utama,
Logo Lab Terpadu
UNDANA
INSTRUKSI KERJA UMUM
IK DP 4.1.4.1.3 PELAKSANAAN AUDIT INTERNAL
Tujuan: Untuk memverifikasi apakah Laboratorium masih tetap, secara konsisten memenuhi sistem keseluruhan, butirISO/IEC 17025:2005; dan untuk mengidentifikasi cara untuk menyempurnakan sistem mutu, dan bidang untuk perbaikan / peningkatan sistem dan organisasi secara berkelanjutan
Ruang Lingkup: Seluruh elemen mutu Laboratoriu
Acuan: DP. 4.14.1.3
Prosedur:
1. Perencanaan Audit
1. Ketua Lab Riset Terpaduauditor kepala dan anggota (tim auditor)
2. Pertemuan tim, briefing untuk anggota tim.3. Pembagian tugas audit (pembagian elemen doksistu dan pelaksanaannya).
- Auditor harus memiliki pengetahuan teknis bagian yg diaudit.- Auditor harus memahami scope audit, mengkajiulang dokumen,
menyiapkan check4. Menyusun jadwal dan checklist audit (4 W, 1H
dimana, siapa auditor/auditi, apa yg diaudit).5. Penyediaan dokumen yg diperlukan
• ISO/IEC 17025:2005• PM, DP, IK, Form, rekaman dan beberapa dokumen
pendukung/tambahan • Daftar periksa au• Formulir Audit (
ketidaksesuaian.6. Sebelum pelaksaan audit, perlu dilakukan tinjauan dokumen mutu, prosedur,
laporan audit SMM dan mengembangdiaudit;
INSTRUKSI KERJA UMUM
No. Bagian IK DP 4.1.4.1.3 Terbitan/Revisi : 1/0Tanggal Terbit :Tanggal Revisi :Halaman : 1/1
PELAKSANAAN AUDIT INTERNAL
Disetujui Ketua Lab Riset Terpadu
Untuk memverifikasi apakah Laboratorium masih tetap, secara konsisten memenuhi sistem keseluruhan, butir-butir manajemen mutu yang ditetapkan dalam ISO/IEC 17025:2005; dan untuk mengidentifikasi cara untuk menyempurnakan sistem mutu, dan bidang untuk perbaikan / peningkatan sistem dan organisasi secara berkelanjutan.
Seluruh elemen mutu Laboratorium TERPADU UNDANA.
Perencanaan Audit Ketua Lab Riset Terpadu membuat rencana audit yg mencakup penunjukan auditor kepala dan anggota (tim auditor) Pertemuan tim, briefing untuk anggota tim. Pembagian tugas audit (pembagian elemen doksistu dan pelaksanaannya).
Auditor harus memiliki pengetahuan teknis bagian yg diaudit.Auditor harus memahami scope audit, mengkajiulang dokumen, menyiapkan check-list, menaati prosedur audit.
Menyusun jadwal dan checklist audit (4 W, 1H - kapan dilakukan, dimana, siapa auditor/auditi, apa yg diaudit). Penyediaan dokumen yg diperlukan
ISO/IEC 17025:2005 PM, DP, IK, Form, rekaman dan beberapa dokumen
pendukung/tambahan Daftar periksa audit (check list). Formulir Audit (F IK DP 4.14.1a-e), termasuk formulir
ketidaksesuaian. 6. Sebelum pelaksaan audit, perlu dilakukan tinjauan dokumen mutu, prosedur,
laporan audit sebelumnya, untuk memeriksa kesesuaian dg persyaratan SMM dan mengembangkan daftar periksa terhadap isu penting yg harus
IK DP 4.1.4.1.3 : 1/0 : : : 1/1
Untuk memverifikasi apakah Laboratorium masih tetap, secara konsisten memenuhi manajemen mutu yang ditetapkan dalam
ISO/IEC 17025:2005; dan untuk mengidentifikasi cara untuk menyempurnakan sistem mutu, dan bidang untuk perbaikan / peningkatan sistem dan organisasi
membuat rencana audit yg mencakup penunjukan
Pembagian tugas audit (pembagian elemen doksistu dan pelaksanaannya). Auditor harus memiliki pengetahuan teknis bagian yg diaudit. Auditor harus memahami scope audit, mengkajiulang dokumen,
dilakukan,
), termasuk formulir
6. Sebelum pelaksaan audit, perlu dilakukan tinjauan dokumen mutu, prosedur, sebelumnya, untuk memeriksa kesesuaian dg persyaratan
kan daftar periksa terhadap isu penting yg harus
Logo Lab Terpadu
UNDANA
INSTRUKSI KERJA UMUM
IK DP 4.1.4.1.3 PELAKSANAAN INTERNAL
2. Pelaksanaan Audit
1. Pertemuan pembukaan1. Memperkenalkan anggota tim audit,2. Penjelasan tujuan dan tata cara audit3. Konfirmasi ruang lingkup4. Klarifikasi hal
dan kehadiran pada pertemuan penutup, uraian tugas, konfirmasi wakil bila ada.
5. Pernyataan menjaga semua kerahasiaan6. Tanya jawab.
3. Kunjungan singkat ke fasilitas laboratorium setelah pertemuan
pembukaan 4. Proses penilaian:
• Menilai dokumen dan observasi pelaksanaan pengujian, review hasil uji profisiensi, merekam ketidaksesuaian di lembar ketidaksesuaian (LKS)).
• • • • • •
• Tinjauan sejak audit internal yang lalu dg yang sekarang.
• Tinjauan terhadap laporan audit internal yang lalu, dan program kajiulang yg lalu.
• Tinjauan thd implemyg lalu dan tindakan perbaikannya.
INSTRUKSI KERJA UMUM
No. Bagian IK DP 4.1.4.1.3 Terbitan/Revisi : 1/0Tanggal Terbit :Tanggal Revisi :Halaman : 1/1
PELAKSANAAN AUDIT INTERNAL
Disetujui Ketua Lab Riset Terpadu
Pelaksanaan Audit
1. Pertemuan pembukaan Memperkenalkan anggota tim audit, Penjelasan tujuan dan tata cara audit Konfirmasi ruang lingkup Klarifikasi hal-hal yg penting, konfirmasi agenda audit, waktu, dan kehadiran pada pertemuan penutup, uraian tugas, konfirmasi wakil bila ada. Pernyataan menjaga semua kerahasiaan Tanya jawab.
Kunjungan singkat ke fasilitas laboratorium setelah pertemuan pembukaan
Proses penilaian:
Menilai dokumen dan fasilitas laboratorium, interview personil lab, observasi pelaksanaan pengujian, review hasil uji profisiensi, merekam ketidaksesuaian di lembar ketidaksesuaian (LKS)).
Dicatat Dicari permasalahan Dianalisis Dicari perbaikannya Dilaporkan secara jelas & singkat. Didukung oleh bukti objektif.
Tinjauan singkat doksistu dengan titik berat pada setiap perubahan sejak audit internal yang lalu dg yang sekarang.
Tinjauan terhadap laporan audit internal yang lalu, dan program kajiulang yg lalu.
Tinjauan thd implementasi tindakan perbaikan atas hasil audit internal yg lalu dan tindakan perbaikannya.
IK DP 4.1.4.1.3 : 1/0 : : : 1/1
hal yg penting, konfirmasi agenda audit, waktu, tanggal, dan kehadiran pada pertemuan penutup, uraian tugas, konfirmasi wakil
Kunjungan singkat ke fasilitas laboratorium setelah pertemuan
fasilitas laboratorium, interview personil lab, observasi pelaksanaan pengujian, review hasil uji profisiensi, merekam
singkat doksistu dengan titik berat pada setiap perubahan
Tinjauan terhadap laporan audit internal yang lalu, dan program
entasi tindakan perbaikan atas hasil audit internal
Logo Lab Terpadu
UNDANA
INSTRUKSI KERJA UMUM
IK DP 4.1.4.1.3 PELAKSANAAN AUDIT INTERNAL
• Penilaian terhadap efektivitas sistem pengendalian dokumen.
• Tinjauan thd
• Tinjauan thd pengaduan dari pelanggan dan penyelesaiannya.
• Tinjauan thd edaran survai dari pelanggan
• Kompilasi awal LKS yang ditemukan
• Konfirmasi LKS yg masih meragukan
• Mengecek dan menyusun LKS dan laporan ringkas (matrik LKS).
3. Evaluasi dan Analisis Temuan 4. Perbaikan Temuan Audit 5. Pelaporan Audit internal 6. Pertemuan Penutup
INSTRUKSI KERJA UMUM
No. Bagian IK DP 4.1.4.1.3 Terbitan/Revisi : 1/0Tanggal Terbit :Tanggal Revisi :Halaman : 1/1
PELAKSANAAN AUDIT INTERNAL
Disetujui Ketua Lab Riset Terpadu
Penilaian terhadap efektivitas sistem pengendalian dokumen.
Tinjauan thd hasil uji, termasuk hasil uji profisiensi
Tinjauan thd pengaduan dari pelanggan dan penyelesaiannya.
Tinjauan thd edaran survai dari pelanggan
Kompilasi awal LKS yang ditemukan
Konfirmasi LKS yg masih meragukan
Mengecek dan menyusun LKS dan laporan ringkas (matrik LKS).
Evaluasi dan Analisis Temuan
Temuan Audit
Pelaporan Audit internal dituangkan dalam Formulir 4.14.1a-e.
Pertemuan Penutup
IK DP 4.1.4.1.3 : 1/0 : : : 1/1
Penilaian terhadap efektivitas sistem pengendalian dokumen.
Tinjauan thd pengaduan dari pelanggan dan penyelesaiannya.
Mengecek dan menyusun LKS dan laporan ringkas (matrik LKS).
Logo Lab Terpadu
UNDANA
INSTRUKSI KERJA UMUM
IK DP 5.3.5.1. PENGGUNAAN RUANG LABORATORIUM
Tujuan: Untuk menjamin ketertiban penggunaan ruang laboratorium. Ruang lingkup: Ruang Laboratorium dalam ruang lingkup uji yang terakreditasi. Acuan: DP. 5.5.3. Prosedur:
1. Pengguna ruang laboratorium diharuskan mengisi buku penggunaan laboratorium yang memuat informasi: nama, waktu, fasilitas yang digunakan dan catatan kegiatan (F. 5.3.3.a).
2. Penggunaan ruang laboratorium harus sepengetahuan Penanggung Jawab
Laboratorium.
3. Pengguna ruang harus mematuhi semua peraturan umum dan khusus, antara lain yang berkairan dengan keamanan dan keselamatan bekerja di Laboratorium, mengisi buku pemakaian peralatan, dan lainruang yang digunakan.
INSTRUKSI KERJA UMUM
No. Bagian IK DP Terbitan/Revisi : 1/0Tanggal Terbit :Tanggal Revisi :Halaman : 1/1
PENGGUNAAN RUANG LABORATORIUM
Disetujui Ketua Lab Riset Terpadu
Untuk menjamin ketertiban penggunaan ruang laboratorium.
Ruang Laboratorium dalam ruang lingkup uji yang terakreditasi.
Pengguna ruang laboratorium diharuskan mengisi buku penggunaan laboratorium yang memuat informasi: nama, waktu, fasilitas yang digunakan dan catatan kegiatan (F. 5.3.3.a).
Penggunaan ruang laboratorium harus sepengetahuan Penanggung Jawab
Pengguna ruang harus mematuhi semua peraturan umum dan khusus, antara lain yang berkairan dengan keamanan dan keselamatan bekerja di Laboratorium, mengisi buku pemakaian peralatan, dan lain-lainnya yang diberlakukan di setiap ruang yang digunakan.
IK DP 5.3.5.1 : 1/0 : : : 1/1
Ruang Laboratorium dalam ruang lingkup uji yang terakreditasi.
Pengguna ruang laboratorium diharuskan mengisi buku penggunaan laboratorium yang memuat informasi: nama, waktu, fasilitas yang digunakan dan catatan
Penggunaan ruang laboratorium harus sepengetahuan Penanggung Jawab
Pengguna ruang harus mematuhi semua peraturan umum dan khusus, antara lain yang berkairan dengan keamanan dan keselamatan bekerja di Laboratorium,
lainnya yang diberlakukan di setiap
Logo Lab Terpadu
UNDANA
INSTRUKSI KERJA UMUM
IK PM 5.4.5.2 VALIDASI METODA ANALISIS
1. Ruang Lingkup
Laboratorium TERPADU UNDANA(1)tidak baku, (2) di desain/dikembangkan di digunakan di luar lingkup yang dimaksudkan; (4) apsudah rutin, direvisi untuk dikembangkan atau diperluas untuk memecahkan masalah analisa yg baru; (5)apabila terjadi perubahan pada hasil pengendalian mutu internal; (6) apabila metode yang sudah divalidasi digunakan di gedung yang berbeda, atau dilakukan oleh analis yg berperalatan/instrumen yang berbeda.
2. Dasar Penetapan
Validasi metoda adalah menghitung satu atau lebih kinerja metoda dibawah ini untuk tujuan tersebut diatas, yaitu:(1) presisi atau ketelitian Reproducibility), ruggedness test atau uji Kestabilan (2)akurasi atau ketepatan (dapat diperoleh dengan menetapkan kedapat ulangan (recovery); (3)batas deteksi (Limit of Detection disingkat LOD); (4)kepekaan atau sensitivitas, (5)linieritas, (6) spesifisitas dan selektifitas, dan (7)uji kestabilan pada perubahan lingkungan (rugness test).
Pada prinsipnya Laboratorium
Validasi terhadap Instrumen:- Batas deteksi untuk semua jenis analit- Linearitas dan sensitivitas dari standar- Presisi dan kereproduksian
Validasi terhadap Metoda- Batas deteksi di dalam matrik- Rentang yg bisa diukur.- Presisi contoh - Akurasi metoda- Stabilitas metoda (untuk membatasi ruang lingkup)
INSTRUKSI KERJA UMUM
No. Bagian IK PM 5.4.5.2Terbitan/Revisi : 1/0Tanggal Terbit :Tanggal Revisi :Halaman : 1/1
VALIDASI METODA ANALISIS Disetujui Ketua Lab Riset Terpadu
TERPADU UNDANA melakukan validasi bilamana metoda tersebut: tidak baku, (2) di desain/dikembangkan di laboratorium; (3)metode baku yang
digunakan di luar lingkup yang dimaksudkan; (4) apabila metode yg selama ini isi untuk dikembangkan atau diperluas untuk memecahkan masalah
analisa yg baru; (5)apabila terjadi perubahan pada hasil pengendalian mutu internal; (6) apabila metode yang sudah divalidasi digunakan di gedung yang berbeda, atau dilakukan oleh analis yg berbeda, atau menggunakan peralatan/instrumen yang berbeda.
Validasi metoda adalah menghitung satu atau lebih kinerja metoda dibawah ini untuk tujuan tersebut diatas, yaitu:
ketelitian (Keterulangan (Repeatability), kereproduksian ( Reproducibility), ruggedness test atau uji Kestabilan pada perubahan lingkungan)(2)akurasi atau ketepatan (dapat diperoleh dengan menetapkan kedapat ulangan (recovery); (3)batas deteksi (Limit of Detection disingkat LOD); (4)kepekaan atau
ivitas, (5)linieritas, (6) spesifisitas dan selektifitas, dan (7)uji kestabilan pada perubahan lingkungan (rugness test).
Pada prinsipnya Laboratorium TERPADU UNDANA melakukan:
Validasi terhadap Instrumen: Batas deteksi untuk semua jenis analit Linearitas dan sensitivitas dari standar Presisi dan kereproduksian
Validasi terhadap Metoda Batas deteksi di dalam matrik Rentang yg bisa diukur.
Akurasi metoda Stabilitas metoda (untuk membatasi ruang lingkup)
IK PM 5.4.5.2 : 1/0 : : : 1/1
melakukan validasi bilamana metoda tersebut: laboratorium; (3)metode baku yang
abila metode yg selama ini isi untuk dikembangkan atau diperluas untuk memecahkan masalah
analisa yg baru; (5)apabila terjadi perubahan pada hasil pengendalian mutu internal; (6) apabila metode yang sudah divalidasi digunakan di gedung yang
beda, atau menggunakan
Validasi metoda adalah menghitung satu atau lebih kinerja metoda dibawah ini
uksian ( pada perubahan lingkungan),
(2)akurasi atau ketepatan (dapat diperoleh dengan menetapkan kedapat ulangan (recovery); (3)batas deteksi (Limit of Detection disingkat LOD); (4)kepekaan atau
ivitas, (5)linieritas, (6) spesifisitas dan selektifitas, dan (7)uji kestabilan pada
Logo Lab Terpadu
UNDANA
INSTRUKSI KERJA UMUM
IK PM 5.4.5.2 VALIDASI METODA ANALISIS
Monitoring terus menerus dilakukan dengan (CKMI), sesuai dengan perubahan yang terjadi, sesuai dengan pedoman berikut ini. No Jenis Perubahan
1 Perubahan teknik metoda analisis.
2 Metoda yang digunakan untuk contoh baru dengan matrik berbeda
3 Bahan kimia baru.
4 Peralatan baru
5 Perubahan kondisi akomodasi dan lingkungan (perpindahan gedung atau ruangan yang diduga berpengaruh terhadap hasil uji).
6 Personil atau Analis baru 3. Prosedur
Presisi (Ketelitian).
1.1 Ketelitian adalah derajat kesamaan dari pengukuran yang diulang sebanyak n kali.
1.2 Ada 3 jenis presisi:
1.2.1 REPEATABILITY (pengulangan dlm kondisi serba sama)1.2.2 INTERMEDIATE PRECISION (pengulangan dlm kondisi salah satu atau
beberapa berbeda) analis, pereaksi, alat deteksi, waktu analisis).1.2.3 REPRODUCIBILITY (pengulangan dlm kondisi semua serba berbeda, atau
laboratorium berbeda). laboratorium, melalui uji silang ((proficiency test)
1.3 Ukuran dari ketelitian (keterulangan atau kereproduksian) adalah simpangan baku
relatif (SBR) dalam satuan persen.
SBR (%) = S / M * 100S : Simpangan bakuM: rataan dari hasil analisis
INSTRUKSI KERJA UMUM
No. Bagian IK PM 5.4.5.2Terbitan/Revisi : 1/0Tanggal Terbit :Tanggal Revisi :Halaman : 1/1
VALIDASI METODA ANALISIS Disetujui Ketua Lab Riset Terpadu
Monitoring terus menerus dilakukan dengan menggunakan Contoh Kendali Mutu Internal (CKMI), sesuai dengan perubahan yang terjadi, sesuai dengan pedoman berikut ini.
Jenis Perubahan Parameter yang ditetapkan ulang
Perubahan teknik metoda analisis. presisi, akurasi, limit deteksi dan spesifisitas
Metoda yang digunakan untuk contoh baru dengan matrik berbeda
presisi, akurasi, dan spesifisitas.
Bahan kimia baru. limit deteksi, dan kepekaan (sensitivitas).
presisi, rentang pengujian, linearitas, limit kuantifikasi.
Perubahan kondisi akomodasi dan lingkungan (perpindahan gedung atau ruangan yang diduga berpengaruh terhadap hasil uji).
presisi, rentang pengujian, linearitas, limit kuantifikasi
Personil atau Analis baru Akurasi, presisi, limit kuantifikasi
Ketelitian adalah derajat kesamaan dari pengukuran yang diulang sebanyak n
Ada 3 jenis presisi: REPEATABILITY (pengulangan dlm kondisi serba sama) INTERMEDIATE PRECISION (pengulangan dlm kondisi salah satu atau beberapa berbeda) analis, pereaksi, alat deteksi, waktu analisis).REPRODUCIBILITY (pengulangan dlm kondisi semua serba berbeda, atau laboratorium berbeda). Contoh: pengulangan yg dilakukan oleh beberapa laboratorium, melalui uji silang (cross checking), atau disebut uji kemahiran proficiency test).
Ukuran dari ketelitian (keterulangan atau kereproduksian) adalah simpangan baku relatif (SBR) dalam satuan persen.
SBR (%) = S / M * 100 S : Simpangan baku M: rataan dari hasil analisis
IK PM 5.4.5.2 : 1/0 : : : 1/1
menggunakan Contoh Kendali Mutu Internal (CKMI), sesuai dengan perubahan yang terjadi, sesuai dengan pedoman berikut ini.
Parameter yang ditetapkan ulang
presisi, akurasi, limit deteksi dan
presisi, akurasi, dan spesifisitas.
limit deteksi, dan kepekaan
presisi, rentang pengujian, linearitas, limit kuantifikasi. presisi, rentang pengujian, linearitas, limit kuantifikasi
Akurasi, presisi, limit kuantifikasi
Ketelitian adalah derajat kesamaan dari pengukuran yang diulang sebanyak n
INTERMEDIATE PRECISION (pengulangan dlm kondisi salah satu atau beberapa berbeda) analis, pereaksi, alat deteksi, waktu analisis). REPRODUCIBILITY (pengulangan dlm kondisi semua serba berbeda, atau
pengulangan yg dilakukan oleh beberapa tau disebut uji kemahiran
Ukuran dari ketelitian (keterulangan atau kereproduksian) adalah simpangan baku
Logo Lab Terpadu
UNDANA
INSTRUKSI KERJA UMUM
IK PM 5.4.5.2 VALIDASI METODA ANALISIS
1.4 Makin rendah nilai SBR, berarti makin tinggi ketelitian metoda analisis yang diuji.
1.4.1 Pedoman untuk mengevaluasi presisi:
Konsentrasi100 g/kg10 g/kg1 g/kg100 mg/kg10 mg/kg1 mg/kg100 µg/kg10 µg/kg1 µg/kg1 0.1
Prosedur dilakukan dengan jumlah ulangan minimal 6; idealnya terhadap 3 konsentrasi.
2. Akurasi (Ketepatan)
Ketepatan adalah derajat kesamaan antara hasil analisis dengan nilai sesungguhnya dari contoh. Mengukur ketepatan acuan bersertifikat. Nilai benar diperoleh dari bahan acuan bersertifikat (Reference Material- CRM). Bila tidak tersedia CRM, bisa digunakan uji pungut ulang (Recovery Test), yaitu dg menambahkan larutan baku yg diketahui konsentrasinya ke dalam contoh, kemudian ditetapkan ulang hasilny Uji Relatif terhadap metoda baku.
Pengujian parallel atas contoh uji yang sama dengan metoda yang divalidasi dengan metoda baku.
2.5. Mengikuti uji pr 2.6. Rumus Perhitungan:
R = X / U * 100 % U: konsentrasi larutan baku yg ditambahkanX: Hasil analisis lab thd larutan baku yg ditambahkan Recovery diantara 80%
INSTRUKSI KERJA UMUM
No. Bagian IK PM 5.4.5.2Terbitan/Revisi : 1/0Tanggal Terbit :Tanggal Revisi :Halaman : 1/1
VALIDASI METODA ANALISIS Disetujui Ketua Lab Riset Terpadu
Makin rendah nilai SBR, berarti makin tinggi ketelitian metoda analisis yang diuji. Pedoman untuk mengevaluasi presisi:
Konsentrasi RSD (%) 100 g/kg 2 10 g/kg 3 1 g/kg 4 100 mg/kg 5 10 mg/kg 7 1 mg/kg 11 100 µg/kg 15 10 µg/kg 21 1 µg/kg 30
0.1 µg/kg 2 43
Prosedur dilakukan dengan jumlah ulangan minimal 6; idealnya terhadap 3 konsentrasi.
Akurasi (Ketepatan)
Ketepatan adalah derajat kesamaan antara hasil analisis dengan nilai sesungguhnya
dapat menggunakan reference material, yaitu menguji bahan acuan bersertifikat. Nilai benar diperoleh dari bahan acuan bersertifikat (
CRM). Bila tidak tersedia CRM, bisa digunakan uji pungut ulang (Recovery Test), yaitu dg ambahkan larutan baku yg diketahui konsentrasinya ke dalam contoh, kemudian
Uji Relatif terhadap metoda baku. Pengujian parallel atas contoh uji yang sama dengan metoda yang divalidasi dengan metoda baku.
2.5. Mengikuti uji profisiensi
2.6. Rumus Perhitungan:
R = X / U * 100 %
U: konsentrasi larutan baku yg ditambahkan X: Hasil analisis lab thd larutan baku yg
Recovery diantara 80% - 110% dinyatakan dapat diterima
IK PM 5.4.5.2 : 1/0 : : : 1/1
Makin rendah nilai SBR, berarti makin tinggi ketelitian metoda analisis yang diuji.
Prosedur dilakukan dengan jumlah ulangan minimal 6; idealnya terhadap 3 konsentrasi.
Ketepatan adalah derajat kesamaan antara hasil analisis dengan nilai sesungguhnya
dapat menggunakan reference material, yaitu menguji bahan acuan bersertifikat. Nilai benar diperoleh dari bahan acuan bersertifikat (Certified
Bila tidak tersedia CRM, bisa digunakan uji pungut ulang (Recovery Test), yaitu dg ambahkan larutan baku yg diketahui konsentrasinya ke dalam contoh, kemudian
Pengujian parallel atas contoh uji yang sama dengan metoda yang divalidasi
Logo Lab Terpadu
UNDANA
INSTRUKSI KERJA UMUM
IK PM 5.4.5.2 VALIDASI METODA ANALISIS
2.7. Kelemahan dari uji pungut ulang adalah bahwa analit yang ditambahkan, dengan yang ada di dalam contoh uji.
2.2. Dilakukan dengan 5 ulangan, terhadap 3 konsentrasi, perbedaan ulangan harus < 15%
Batas Deteksi
3.1. Batas deteksi (Limit of Detection disingkat LOD) adalah mampu ditetapkan dengan suatu metoda dan berbeda nyata terhadap pengukuran blanko.
3.2. Karena batas deteksi dihitung dengan menggunakan simpangan baku dari blanko, kadang-kadang diperoleh angka yang tidak bisa dicapai secara prakkarena itu digunakan ukuran yang bisa dilakukan di laboratorium, yaitu Batas Kuantifikasi (Limit of Quantification = LOQ)
3.2. Ukuran yang digunakan adalah:
LOD = 3 * Sblc
atau M
LOQ = Spiked yang terkecil dan berbeda nyata deng M
blc = Rataan nilai blanko
Sblc = Simpangan baku blanko.
3.3. Penggunaan faktor 3 atau 6 sangatlah relatif. Orang lebih banyak menggunakan
faktor 3, namun bila diinginkan keterandalan yang lebih tinggi, gunakanlah faktor 6. Makin rendah nil
3.4. Batas Deteksi Instrumen:
- 3 x Std Dev dari pengukuran blanko (ulangan 7). - Bila blanko tidak bisa diukur, ukurlah standar yg terkecil. Bila tidak bisa diukur,
gunakan 6 x Std Dev. Usahakan presisi (15–20) %, akurasi (80Kalibrasi dilakukan terhadap 5 konsentrasi standar. 3.5. Menghitung Batas Deteksi dengan menggunakan pendekatan kurva kalibrasi Ukur standar (6 tingkat) sebanyak 7 ulanganHitung rata-rata dari persamaan regresi Y = Hitung Sa = Standar Deviasi dari aLOD = Rata-rata a + 3 x SaLOQ = Rata-rata a + 6 x Sa
INSTRUKSI KERJA UMUM
No. Bagian IK PM 5.4.5.2Terbitan/Revisi : 1/0Tanggal Terbit :Tanggal Revisi :Halaman : 1/1
VALIDASI METODA ANALISIS Disetujui Ketua Lab Riset Terpadu
Kelemahan dari uji pungut ulang adalah bahwa terdapat perbedaan kondisi analit yang ditambahkan, dengan yang ada di dalam contoh uji.
Dilakukan dengan 5 ulangan, terhadap 3 konsentrasi, perbedaan ulangan harus <
3.1. Batas deteksi (Limit of Detection disingkat LOD) adalah konsentrasi terendah yang mampu ditetapkan dengan suatu metoda dan berbeda nyata terhadap pengukuran blanko.
3.2. Karena batas deteksi dihitung dengan menggunakan simpangan baku dari blanko, kadang diperoleh angka yang tidak bisa dicapai secara prak
karena itu digunakan ukuran yang bisa dilakukan di laboratorium, yaitu Batas Kuantifikasi (Limit of Quantification = LOQ)
3.2. Ukuran yang digunakan adalah: atau M
blc + 6 * S
blc LOQ = Spiked yang terkecil dan berbeda nyata dengan blanko.
blc = Rataan nilai blanko
blc = Simpangan baku blanko.
3.3. Penggunaan faktor 3 atau 6 sangatlah relatif. Orang lebih banyak menggunakan faktor 3, namun bila diinginkan keterandalan yang lebih tinggi, gunakanlah faktor 6. Makin rendah nilai LOD atau LOQ, berarti metoda analisis itu makin baik.
3.4. Batas Deteksi Instrumen: 3 x Std Dev dari pengukuran blanko (ulangan 7). Bila blanko tidak bisa diukur, ukurlah standar yg terkecil. Bila tidak bisa diukur, gunakan 6 x Std Dev.
20) %, akurasi (80-120) % Kalibrasi dilakukan terhadap 5 konsentrasi standar.
3.5. Menghitung Batas Deteksi dengan menggunakan pendekatan kurva kalibrasi
Ukur standar (6 tingkat) sebanyak 7 ulangan rata dari persamaan regresi Y = a + bX.
Hitung Sa = Standar Deviasi dari a rata a + 3 x Sa rata a + 6 x Sa
IK PM 5.4.5.2 : 1/0 : : : 1/1
terdapat perbedaan kondisi analit yang ditambahkan, dengan yang ada di dalam contoh uji.
Dilakukan dengan 5 ulangan, terhadap 3 konsentrasi, perbedaan ulangan harus <
konsentrasi terendah yang mampu ditetapkan dengan suatu metoda dan berbeda nyata terhadap
3.2. Karena batas deteksi dihitung dengan menggunakan simpangan baku dari blanko, kadang diperoleh angka yang tidak bisa dicapai secara praktek. Oleh
karena itu digunakan ukuran yang bisa dilakukan di laboratorium, yaitu Batas
3.3. Penggunaan faktor 3 atau 6 sangatlah relatif. Orang lebih banyak menggunakan faktor 3, namun bila diinginkan keterandalan yang lebih tinggi, gunakanlah faktor
ai LOD atau LOQ, berarti metoda analisis itu makin baik.
Bila blanko tidak bisa diukur, ukurlah standar yg terkecil. Bila tidak bisa diukur,
3.5. Menghitung Batas Deteksi dengan menggunakan pendekatan kurva kalibrasi
Logo Lab Terpadu
UNDANA
INSTRUKSI KERJA UMUM
IK PM 5.4.5.2 VALIDASI METODA ANALISIS
4. Kepekaan atau sensitivitas 4.1. Kepekaan atau sensitivitas (sensitivity) adalah besarnya sudut kemiringan, atau besarnya pembacaan per konsentrasi dari kurva kalibrasi standar. mendefinisikan kepekaan sebagai nisbah sinyal terhadap kekacauan (noise) dari instrument. 4.2. Rumus:
Y = a + bX Y = sinyal ; X = konsentrasi analit; a = intersep; b = sudut kemiringan atau kepekaan (slope) Sensitivitas dikerjakan dg ulangan 3, thd 6 tingkat konsentrasi, r > atau = 0.999 5. Linieritas (atau kisaran linier)
5.1. Linieritas (kisaran linear) adalah unjuk kerja dari metoda analisis yang digunakan sehubungan dengan kemampuan untuk memperoleh kurva kalibrasi standar. Atau jarak antara konsentrasi terendah dan tertinggi pada tingkat R, ketelitian dan ketepatan tertentu.
5.2. Parameter ini digunakan juga untuk menetapkan rentang (magnitude) atau kisaran
konsentrasi dimana metoda tersebut layak digunakan. dan tertinggi pada tingkat R, ketelitian dan ketepatan tertentu.
� Lakukan 6 sampai 8 level konsentrasi� Lakukan juga dg matrik, spiked samples.� 3 kali ulangan
Spesivitas dan Selektifitas.6.1. Spesivisitas dan selektifitas dari sebuah metoda adalah kemampuan menetapkan secara akurat dan spesifik dari analit yang diingini, bersamaan dengan adanya matrik atau komponen lain dalam matrik contoh. 6.2. Bila dalam suatu metoda diketahueffect), maka harus ditetapkan seberapa besar pengaruh gangguan tersebut mempengaruhi hasil analisis atau seberapa besar konsentrasi senyawa yang akan menimbulkan pengaruh gangguan tersebut dapat
INSTRUKSI KERJA UMUM
No. Bagian IK PM 5.4.5.2Terbitan/Revisi : 1/0Tanggal Terbit :Tanggal Revisi :Halaman : 1/1
VALIDASI METODA ANALISIS Disetujui Ketua Lab Riset Terpadu
Kepekaan atau sensitivitas
4.1. Kepekaan atau sensitivitas (sensitivity) adalah besarnya sudut kemiringan, atau besarnya pembacaan per konsentrasi dari kurva kalibrasi standar. mendefinisikan kepekaan sebagai nisbah sinyal terhadap kekacauan (noise) dari
Y = sinyal ; X = konsentrasi analit; a = intersep; b = sudut kemiringan atau kepekaan
Sensitivitas dikerjakan dg ulangan 3, thd 6 tingkat konsentrasi, r > atau = 0.999
Linieritas (atau kisaran linier)
5.1. Linieritas (kisaran linear) adalah unjuk kerja dari metoda analisis yang digunakan sehubungan dengan kemampuan untuk memperoleh hasil analisis langsung berdasarkan kurva kalibrasi standar. Atau jarak antara konsentrasi terendah dan tertinggi pada tingkat R, ketelitian dan ketepatan tertentu.
5.2. Parameter ini digunakan juga untuk menetapkan rentang (magnitude) atau kisaran trasi dimana metoda tersebut layak digunakan. Jarak antara konsentrasi terendah
dan tertinggi pada tingkat R, ketelitian dan ketepatan tertentu. Lakukan 6 sampai 8 level konsentrasi Lakukan juga dg matrik, spiked samples.
ektifitas. 6.1. Spesivisitas dan selektifitas dari sebuah metoda adalah kemampuan menetapkan secara akurat dan spesifik dari analit yang diingini, bersamaan dengan adanya matrik atau komponen lain dalam matrik contoh.
6.2. Bila dalam suatu metoda diketahui dapat dipengaruhi oleh senyawa lain (interference effect), maka harus ditetapkan seberapa besar pengaruh gangguan tersebut mempengaruhi hasil analisis atau seberapa besar konsentrasi senyawa yang akan menimbulkan pengaruh gangguan tersebut dapat
IK PM 5.4.5.2 : 1/0 : : : 1/1
4.1. Kepekaan atau sensitivitas (sensitivity) adalah besarnya sudut kemiringan, atau besarnya pembacaan per konsentrasi dari kurva kalibrasi standar. Beberapa ahli mendefinisikan kepekaan sebagai nisbah sinyal terhadap kekacauan (noise) dari
Y = sinyal ; X = konsentrasi analit; a = intersep; b = sudut kemiringan atau kepekaan
Sensitivitas dikerjakan dg ulangan 3, thd 6 tingkat konsentrasi, r > atau = 0.999
5.1. Linieritas (kisaran linear) adalah unjuk kerja dari metoda analisis yang digunakan hasil analisis langsung berdasarkan
kurva kalibrasi standar. Atau jarak antara konsentrasi terendah dan tertinggi pada tingkat
5.2. Parameter ini digunakan juga untuk menetapkan rentang (magnitude) atau kisaran Jarak antara konsentrasi terendah
6.1. Spesivisitas dan selektifitas dari sebuah metoda adalah kemampuan menetapkan secara akurat dan spesifik dari analit yang diingini, bersamaan dengan adanya matrik
i dapat dipengaruhi oleh senyawa lain (interference effect), maka harus ditetapkan seberapa besar pengaruh gangguan tersebut mempengaruhi hasil analisis atau seberapa besar konsentrasi senyawa yang akan
Logo Lab Terpadu
UNDANA
INSTRUKSI KERJA UMUM
IK PM 5.4.5.2 VALIDASI METODA ANALISIS
7. Uji kestabilan atas pengaruh kondisi lingkungan (Ruggness Test )
Uji ini bertujuan untuk menetapkan pengaruh kondisi operasional dan lingkungan terhadap hasil analisis. Contoh kondisi lingkungan antara lain suhu, konsentrasi pereaksi, jenis dan temperatur kolom, analis, tipe,untuk sistim analisis aliran flow analysis. Data Validasi Metoda dituangkan di dalam formulir F IK PM 5.4.5.2.7. Pustaka: 1. Taylor, J. K. “Validation of Analytical Methods”, Anal. Chem. 55: 2. NATA Technical Note No.17, June 1993, NATA, Australia, Requirements for the format
and content of test methods and recommended procedures for the validation of chemical test methods.
3. Analytical Methods Commitee of Royal Society of Chemistanalytical data., Analyst, 120 (1995) 29
4. Guidance for Industry, Bioanalytical Method Validation., US Dept. of Health and Human Services FDA, CDER, CVM, May 2001.
5. Harmonized Guidelines for singleTechnical Report., Pure Appl. Chem., Vo. 74. No. 5, pp. 835
INSTRUKSI KERJA UMUM
No. Bagian IK PM 5.4.5.2Terbitan/Revisi : 1/0Tanggal Terbit :Tanggal Revisi :Halaman : 1/1
VALIDASI METODA ANALISIS Disetujui Ketua Lab Riset Terpadu
pengaruh kondisi lingkungan (Ruggness Test ) Uji ini bertujuan untuk menetapkan pengaruh kondisi operasional dan lingkungan
terhadap hasil analisis. Contoh kondisi lingkungan antara lain suhu, konsentrasi pereaksi, jenis dan temperatur kolom, analis, tipe, model dan umur instrumen, kecepatan aliran (“flowrate”) untuk sistim analisis aliran flow analysis.
Data Validasi Metoda dituangkan di dalam formulir F IK PM 5.4.5.2.7.
Taylor, J. K. “Validation of Analytical Methods”, Anal. Chem. 55: 600A-NATA Technical Note No.17, June 1993, NATA, Australia, Requirements for the format and content of test methods and recommended procedures for the validation of
Analytical Methods Commitee of Royal Society of Chemistry, Internal quality control of analytical data., Analyst, 120 (1995) 29-34. Guidance for Industry, Bioanalytical Method Validation., US Dept. of Health and Human Services FDA, CDER, CVM, May 2001. Harmonized Guidelines for single-Laboratory Validation of methods of analysis,, IUPAC Technical Report., Pure Appl. Chem., Vo. 74. No. 5, pp. 835-855, 2002.
IK PM 5.4.5.2 : 1/0 : : : 1/1
Uji ini bertujuan untuk menetapkan pengaruh kondisi operasional dan lingkungan terhadap hasil analisis. Contoh kondisi lingkungan antara lain suhu, konsentrasi pereaksi, jenis
model dan umur instrumen, kecepatan aliran (“flowrate”)
-608A (1983). NATA Technical Note No.17, June 1993, NATA, Australia, Requirements for the format and content of test methods and recommended procedures for the validation of
ry, Internal quality control of
Guidance for Industry, Bioanalytical Method Validation., US Dept. of Health and Human
methods of analysis,, IUPAC 855, 2002.
INSTRUKSI KERJA METODE
Logo Lab Terpadu
UNDANA
INSTRUKSI KERJA UMUM
IK.DP 5.4.6.1.2.PENGHITUNGAN ESTIMASI
KETIDAKPASTIAN
Tujuan
Ruang lingkup
Acuan
Definisi Ketidakpastian metoda adalah pmencerminkan ketersebaran nilaiparameter yang menetapkan rentang nilai yang di dalamnya diperkirakan nilai benar yang diukur. Prosedur
Langkah penghitungan estimasi ketidakpastian meliputi :
1. Menulis model matematis dari proses pengukuran, yaitu berupa rumus perhitungan
yang terdapat pada setiap prosedur dapa Instruksi Kerja Metoda (IKM).
2. Menentukan taksiran nilai besaran masukan. Disebutkan di dalam setiap rumus
perhitungan yang terdapat pada setiap prosedur dapa Instruksi Kerja Metoda
(IKM).
3. Mengidentifikasikan semua sumber
Umumnya sumber ketidakpastian adalah penimbangan, pengukuran volume,
pengenceran,
pengukuran konsentrasi, kalibrasi alat, kalibrasi instrumen, kesalahan random dan
sistematik,
personil yang dicerminkan pada ketidaksumber ketidakpastian ditulis di dalam ‘Ishikawa’, ‘Fish bone Ishikawa’.
INSTRUKSI KERJA UMUM
No. Bagian IK.DP 5.4.6.1.2Terbitan/Revisi : 1/0Tanggal Terbit :Tanggal Revisi :Halaman : 1/1
PENGHITUNGAN ESTIMASI
KETIDAKPASTIAN
Disetujui Ketua Lab Riset Terpadu
: Menetapkan nilai ketidakpastian
: Ketidakpastian metoda dihitung terhadap semua
analisis kuantitatif yang menjadi ruang lingkup yang diakreditasi
:
:
Ketidakpastian metoda adalah parameter yg berhubungan dg hasil pengujian yg mencerminkan ketersebaran nilai-nilai, atau dengan kata lain, ketidakpastian adalah suparameter yang menetapkan rentang nilai yang di dalamnya diperkirakan nilai benar
:
Langkah penghitungan estimasi ketidakpastian meliputi :
Menulis model matematis dari proses pengukuran, yaitu berupa rumus perhitungan
terdapat pada setiap prosedur dapa Instruksi Kerja Metoda (IKM).
Menentukan taksiran nilai besaran masukan. Disebutkan di dalam setiap rumus
perhitungan yang terdapat pada setiap prosedur dapa Instruksi Kerja Metoda
Mengidentifikasikan semua sumber ketidakpastian.
Umumnya sumber ketidakpastian adalah penimbangan, pengukuran volume,
pengukuran konsentrasi, kalibrasi alat, kalibrasi instrumen, kesalahan random dan
personil yang dicerminkan pada ketidak-pastian berasal dari presisi. sumber ketidakpastian ditulis di dalam ‘diagram sebab dan akibat’ atau ‘diagram
‘Fish bone Ishikawa’.
IK.DP 5.4.6.1.2 : 1/0 : : : 1/1
Ketidakpastian metoda dihitung terhadap semua metoda
analisis kuantitatif yang menjadi ruang lingkup yang diakreditasi
arameter yg berhubungan dg hasil pengujian yg nilai, atau dengan kata lain, ketidakpastian adalah suatu
parameter yang menetapkan rentang nilai yang di dalamnya diperkirakan nilai benar
Menulis model matematis dari proses pengukuran, yaitu berupa rumus perhitungan
terdapat pada setiap prosedur dapa Instruksi Kerja Metoda (IKM).
Menentukan taksiran nilai besaran masukan. Disebutkan di dalam setiap rumus
perhitungan yang terdapat pada setiap prosedur dapa Instruksi Kerja Metoda
Umumnya sumber ketidakpastian adalah penimbangan, pengukuran volume,
pengukuran konsentrasi, kalibrasi alat, kalibrasi instrumen, kesalahan random dan
esisi. Semua diagram sebab dan akibat’ atau ‘diagram
Logo Lab Terpadu
UNDANA
INSTRUKSI KERJA UMUM
IK.DP 5.4.6.1.2.PENGHITUNGAN ESTIMASI
KETIDAKPASTIAN
4. Melakukan penghitungan ketidakpastian baku (Tipe A dan B). Ketidakpastian baku
yang nilainya sangat kecil dapat diabaikan,
berasal dari bobot atom.
Ketidakpastian baku Dihitung dg bantuan statistik atau hasil pengamatan berulang, contoh: n = 5 SD = 0.19 Ketidakpastian baku uxi = 0.19 / SQR 5 = 0.08 Ketidakpastian baku
- Sertifikat kalibrasi- Spesifikasi pabrik- Katalog / handbook
Untuk menghitung ketidakpastian baku tipe B, ada rumus sesuai dengan 3 tipe sebaran berikut ini:
- Sebaran- Sebaran- Sebaran- Sebaran
Mengubah satuan ketidakpastian baku, menjadi satuan tunggal, dengan mengevaluasi koefisien sensitifitas untuk setiap besaran masukan. Koefisien sensitivitas:
5. Melakukan penghi
Ada 3 cara menghitung ketidakpastian gabungan 1. Bila Y=a+b+c maka rumusnya: 2. Bila Y= a b c atau Y= a/bc maka rumusnya: � Ugab = y{ [u(a)/a]2 +[ u(b)/b]2 + u(c)/c]2 +.......)}1/2 3. Bila Y= a n maka rumusnya:
INSTRUKSI KERJA UMUM
No. Bagian IK.DP 5.4.6.1.2Terbitan/Revisi : 1/0Tanggal Terbit :Tanggal Revisi :Halaman : 1/1
PENGHITUNGAN ESTIMASI
KETIDAKPASTIAN
Disetujui Ketua Lab Riset Terpadu
Melakukan penghitungan ketidakpastian baku (Tipe A dan B). Ketidakpastian baku
yang nilainya sangat kecil dapat diabaikan, contohnya ketidakpastian yang
berasal dari bobot atom.
Ketidakpastian baku Tipe A: Dihitung dg bantuan statistik atau hasil pengamatan berulang, contoh:
SD = 0.19 Ketidakpastian baku uxi = 0.19 / SQR 5 = 0.08
Ketidakpastian baku Tipe B dilihat dari: Sertifikat kalibrasi Spesifikasi pabrik Katalog / handbook
Untuk menghitung ketidakpastian baku tipe B, ada rumus sesuai dengan 3 tipe sebaran berikut ini:
Sebaran Normal uxi = u/k Sebaran Rektangular uxi = a/SQR 3 Sebaran Berbentuk U uxi = a/SQR 2 Sebaran Triangular (segitiga) uxi = a/SQR 6
Mengubah satuan ketidakpastian baku, menjadi satuan tunggal, dengan mengevaluasi koefisien sensitifitas untuk setiap besaran masukan.
Xi = df / d xi
Melakukan penghitungan ketidakpastian gabungan.
Ada 3 cara menghitung ketidakpastian gabungan
1. Bila Y=a+b+c maka rumusnya: � Ugab = SQR Σ(ci x ui)2
2. Bila Y= a b c atau Y= a/bc maka rumusnya:
Ugab = y{ [u(a)/a]2 +[ u(b)/b]2 + u(c)/c]2 +.......)}1/2
maka rumusnya: � Ugab = n y u (a) a
IK.DP 5.4.6.1.2 : 1/0 : : : 1/1
Melakukan penghitungan ketidakpastian baku (Tipe A dan B). Ketidakpastian baku
contohnya ketidakpastian yang
Dihitung dg bantuan statistik atau hasil pengamatan berulang, contoh:
Untuk menghitung ketidakpastian baku tipe B, ada rumus sesuai dengan 3 tipe
Mengubah satuan ketidakpastian baku, menjadi satuan tunggal, dengan mengevaluasi
Logo Lab Terpadu
UNDANA
INSTRUKSI KERJA UMUM
IK.DP 5.4.6.1.2.PENGHITUNGAN ESTIMASI
KETIDAKPASTIAN
6. Melakukan penghitungan ketidakpastian bentangan atau diperluas:
INSTRUKSI KERJA UMUM
No. Bagian IK.DP 5.4.6.1.2Terbitan/Revisi : 1/0Tanggal Terbit :Tanggal Revisi :Halaman : 1/1
PENGHITUNGAN ESTIMASI
KETIDAKPASTIAN
Disetujui Ketua Lab Riset Terpadu
Melakukan penghitungan ketidakpastian bentangan atau diperluas:
Uben= Ugab x k
99 % � k = 3 95 % � k = 2
IK.DP 5.4.6.1.2 : 1/0 : : : 1/1
Melakukan penghitungan ketidakpastian bentangan atau diperluas:
Logo Lab Terpadu
UNDANA
INSTRUKSI
IKM 06. MENCUCI ALAT GELAS
Tujuan
Ruang lingkup
Acuan : Wolfenden, J.P. (1980) ‘A Laboratory Guide’, Australian University International
Prosedur
1. PRINSIP
Semua alat gelas, setelah digunakan harus dibilas dengan air keran. Di Laboratorium
digunakan air dari PDAM. Air ini langsung dapat digunakan untuk pembilasan sebelum
pencucian. Sebelum pencucian dilakukan perendaman diwadah plastik.
perendaman tergantung tingkat kotoran.
2. PROSEDUR
1. Segera setelah digunakan, bilas alat gelas dengan air keran, untuk membersihkan
kotoran.
2. Untuk kotoran yang melekat, bekas tanah, dll. Harus dibersihkan dengan
menggunakan busa pencuci, atau sikat yang sesuai besarnya
ukuran sikat)
3. Rendam ke dalam bak berisi larutan deterjen (+/
2%; untuk kotoran agak banyak +/
5 – 20 %.
4. Rendam alat gelas selama 2 sampai paling lama 24 ja
rendaman harus diganti baru setiap 2 hari. Bersihkan dulu bak penampung dari
sedimen dan kotoran yang menumpuk.
5. Setelah direndam, dibersihkan dan dibilas dengan air keran sebanyak dua kali.
INSTRUKSI KERJA UMUM
No. Bagian IKM 06.Terbitan/Revisi : 1/0Tanggal Terbit :Tanggal Revisi :Halaman : 1/2
IKM 06. MENCUCI ALAT GELAS Disetujui Ketua Lab Riset Terpadu
: Membersihkan alat gelas agar terhindar dari kontaminasi debu
dan kotoran
: Prosedur ini meliputi prinsip dan prosedur mencuci alat gelas
Wolfenden, J.P. (1980) ‘A Laboratory Guide’, Australian University International Development (AUIDP), Canberra p.133. for the Australian ViceChancellors, Committee (Inc. in the ACT). :
Semua alat gelas, setelah digunakan harus dibilas dengan air keran. Di Laboratorium
digunakan air dari PDAM. Air ini langsung dapat digunakan untuk pembilasan sebelum
pencucian. Sebelum pencucian dilakukan perendaman diwadah plastik.
ntung tingkat kotoran.
Segera setelah digunakan, bilas alat gelas dengan air keran, untuk membersihkan
Untuk kotoran yang melekat, bekas tanah, dll. Harus dibersihkan dengan
menggunakan busa pencuci, atau sikat yang sesuai besarnya (diperlukan berbagai
Rendam ke dalam bak berisi larutan deterjen (+/- 2 %). Untuk kotoran biasa +/
2%; untuk kotoran agak banyak +/- 5%; untuk kotoran yang agak sulit dibersihkan
Rendam alat gelas selama 2 sampai paling lama 24 jam (satu malam). Air
rendaman harus diganti baru setiap 2 hari. Bersihkan dulu bak penampung dari
sedimen dan kotoran yang menumpuk.
Setelah direndam, dibersihkan dan dibilas dengan air keran sebanyak dua kali.
IKM 06. : 1/0 : : : 1/2
Membersihkan alat gelas agar terhindar dari kontaminasi debu
Prosedur ini meliputi prinsip dan prosedur mencuci alat gelas
Wolfenden, J.P. (1980) ‘A Laboratory Guide’, Australian University International Development (AUIDP), Canberra p.133. for the Australian Vice-
Semua alat gelas, setelah digunakan harus dibilas dengan air keran. Di Laboratorium
digunakan air dari PDAM. Air ini langsung dapat digunakan untuk pembilasan sebelum
pencucian. Sebelum pencucian dilakukan perendaman diwadah plastik. Lama
Segera setelah digunakan, bilas alat gelas dengan air keran, untuk membersihkan
Untuk kotoran yang melekat, bekas tanah, dll. Harus dibersihkan dengan
(diperlukan berbagai
2 %). Untuk kotoran biasa +/-
5%; untuk kotoran yang agak sulit dibersihkan
m (satu malam). Air
rendaman harus diganti baru setiap 2 hari. Bersihkan dulu bak penampung dari
Setelah direndam, dibersihkan dan dibilas dengan air keran sebanyak dua kali.
Logo Lab Terpadu
UNDANA
INSTRUKSI
IKM 06. MENCUCI ALAT GELAS
6. Terakhir dibilas dengan akuades, bagian luar dan bagian dalam alat gelas.
7. Keringkan di udara (suhu kamar) di rak pengering.
8. Jangan mengeringkan di oven, gelas ukur atau alat gelas volumetric.
9. Jangan menyimpan alat gelas yang masih basah, karena akan berjamur.
10. Tempak/rak penyimpan harus ditutup dengan plastik.
Pembersihan Pipet.
1. Bilas pipet dengan air keran, segera setelah digunakan.
2. Setelah dibilas, direndam di tempat khusus perendaman pipet, dengan campuran
deterjen 2%.
3. Diamkan antara 2 sampai paling lama 24 jam.
4. Bilas dengan air keran beberapa kali sampai bebas deterjen.
5. Terakhir dibilas dengan akuades sebanyak 3 kali.
6. Untuk mempercepat pengeringan, dapat digunakan campuran aseton untuk
pembilasan terakhir.
INSTRUKSI KERJA UMUM
No. Bagian IKM 06.Terbitan/Revisi : 1/0Tanggal Terbit :Tanggal Revisi :Halaman : 2/2
IKM 06. MENCUCI ALAT GELAS Disetujui Ketua Lab Riset Terpadu
Terakhir dibilas dengan akuades, bagian luar dan bagian dalam alat gelas.
Keringkan di udara (suhu kamar) di rak pengering.
Jangan mengeringkan di oven, gelas ukur atau alat gelas volumetric.
Jangan menyimpan alat gelas yang masih basah, karena akan berjamur.
Tempak/rak penyimpan harus ditutup dengan plastik.
Bilas pipet dengan air keran, segera setelah digunakan.
Setelah dibilas, direndam di tempat khusus perendaman pipet, dengan campuran
Diamkan antara 2 sampai paling lama 24 jam.
Bilas dengan air keran beberapa kali sampai bebas deterjen.
Terakhir dibilas dengan akuades sebanyak 3 kali.
Untuk mempercepat pengeringan, dapat digunakan campuran aseton untuk
pembilasan terakhir.
IKM 06. : 1/0 : : : 2/2
Terakhir dibilas dengan akuades, bagian luar dan bagian dalam alat gelas.
Jangan mengeringkan di oven, gelas ukur atau alat gelas volumetric.
Jangan menyimpan alat gelas yang masih basah, karena akan berjamur.
Setelah dibilas, direndam di tempat khusus perendaman pipet, dengan campuran
Untuk mempercepat pengeringan, dapat digunakan campuran aseton untuk
INSTRUKSI KERJA ALAT
Logo Lab Terpadu
UNDANA
INSTRUKSI KERJA UMUM
INSTRUKSI KERJA ALAT
INSTRUKSI KERJA UMUM
No. Bagian IKM Terbitan/Revisi : 1/0Tanggal Terbit :Tanggal Revisi :Halaman : 1/1
INSTRUKSI KERJA ALAT Disetujui Ketua Lab Riset Terpadu
IKM 06. : 1/0 : : : 1/1
Logo Lab Terpadu
UNDANA
LAMPIRAN IK 4.4.1.2. Laboratorium Riset
No
Nama dan alamat Sub
1 PT. Saraswati Indo Genetech Ring Road Utara Taman Yasmin Sektor VI No. 150 Kupang 16006 Telp. 0251-510927Fax. 0251-510929http//www.icbborg/indo.genetech
2 Pusat Pengujian Obat dan Makanan Nasional. Badan Pengawasan Obat dan Makanan Jl. Percetakan Negara No 23, Jakarta Pusat. Telp. 021-4209221
3 Pusat Penelitian Tanah dan AgroklimatJl. Ir. H. Juanda No.98, Telp. 0251-323012, Fax : 0251311256
4 Balai Penelitian VeterinerJl. R.E. Martadinata Bo. 30, 16114. Telp. 0251 Fax : 0251-336425
5 PT. ALS Indonesia, Jl. Raya Puncak km 72 Cibogo, Kupang754, Kupang, 16007Telp. 0251-253813Fax . 0251-253814
6 Unit Layanan Jasa Analisis Kimia Pusat Penelitian Kimia, LIPI
INSTRUKSI KERJA
No. Bagian
Terbitan/Revisi Tanggal Terbit Tanggal Revisi Halaman
IK 4.4.1.2. Daftar Sub-kontraktor Riset Terpadu UNDANA
Disetujui Ketua Lab Riset Terpadu
Nama dan alamat Sub-Kontraktor Kualifikasi/Bidang Uji Terkait
PT. Saraswati Indo Genetech Ring Road Utara Taman Yasmin Sektor VI No. 150
510927-510928 510929
http//www.icbborg/indo.genetech
Deteksi Tanaman Hasil Rekayasa Genetika. Lembar persetujuan dan rincian kualifikasi/ bidang uji terkait terlam- pir.
Pusat Pengujian Obat dan Makanan
Badan Pengawasan Obat dan
Jl. Percetakan Negara No 23, Jakarta 4209221
-Analisis kesuburan tanah. -Analisis sidik jari DNA -Deteksi tanaman hasil rekayasa genetika. -Analisa residu pestisida -Lembar persetujuan dan rincian kualifikasi/bi- dang uji terkait terlam- pir
Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat Jl. Ir. H. Juanda No.98, Kupang 16123
323012, Fax : 0251-
Uji unsur hara tanah dan tanaman. Lembar persetujuan dan rincian kualifikasi/bidang uji terkait, terlampir.
Balai Penelitian Veteriner Jl. R.E. Martadinata Bo. 30, Kupang 16114. Telp. 0251-331048/334456,
336425
Analisis tanaman, Uji residu pestisida. Lembar persetujuan dan rincian kualifikasi/bidang uji terkait, terlampir.
PT. ALS Indonesia, Jl. Raya Puncak km Kupang, 16750. PoBox
6007 253813 253814
Analisis tanah dan tanaman. Uji residu pestisida.Lembar persetujuan dan rincian kualifikasi/bidang uji terkait, terlampir.
Unit Layanan Jasa Analisis Kimia Pusat Penelitian Kimia, LIPI
Analisis bahan pakan kering, air, tanah dan
: LAMPIRAN IK 4.4.1.2. : 1/0 : : : 1/1
Status Akreditasi
T:terakreditasi D:dalam proses Terakreditasi
T
Deteksi tanaman hasil
T
T
T
T
T
Jl. Cisitu-Sangkuriang, Bandung 40135, Telp. 022-2503051, Fax : 022-2507772
tanaman. Lembar persetujuan dan rincian kualifikasi/bidang uji terkait, terlampir