Sistem Pengukuran K2N

download Sistem Pengukuran K2N

of 31

Transcript of Sistem Pengukuran K2N

  • 5/28/2018 Sistem Pengukuran K2N

    1/31

    K2

    Sistem Pengukuran

    Jurusan Teknik Mesin

    Fakultas Teknik

    UNIVERSITAS RIAU

    3/24/2014 1DR. ADHYPRAYITNO, MSc.Sistem Pengukuran

  • 5/28/2018 Sistem Pengukuran K2N

    2/313/24/2014 DR. ADHYPRAYITNO, MSc.Sistem Pengukuran 2

    Beberapa istilah unjuk kerjainstrumentasi

    Bias; bias dari suatu instrumen adalah konstan eror yangterjadi untuk suatu pengukuran penuh.

    Decibeladalah rasio antara dua nilai besaran daya listrik

    atau bunyi/akustikyang dinyatakan dalam skala logaritmadalam bilangan dasar log10.

    Drift ; sebuah instrumen memperlihatkan drift bilaterjadi perubahan output secara gradual terhadap periodawaktu yang tidak berhubungan dengan perubahan dariinput.

    Kesalahan (Error) ; errror dari suatu pengukuran adalahperbedaan nilai yang terbaca dengan nilai ukursesungguhnya.

  • 5/28/2018 Sistem Pengukuran K2N

    3/31

    3/24/2014 DR. ADHYPRAYITNO, MSc.Sistem Pengukuran

    3

    Beberapa istilah unjuk kerjainstrumentasi

    Histerisis: Sebuah instrumen dapat menghasilkan pembacaanyang berbeda untuk suatu pengukuran yang sama,peristiwa error terjadi pada peristiwa ini dimanaperubahan nilai ukur baik secara kontinyu meningkatmaupun berkurang dari nilai sebenarnya dikenal dengan

    efek histerisis. (lihat gambar)

    %100max UoU

    makshisterisisError

    Histeris

  • 5/28/2018 Sistem Pengukuran K2N

    4/31

    3/24/2014 DR. ADHYPRAYITNO, MSc.Sistem Pengukuran

    4

    Beberapa istilah dalam instrumentasi

    Lag : Suatu sistem memperlihatkan gejala lag bila kuantitas yang sedangdiukur merubah sistem pengukur dimana respon yang terjadi berjalanlambat beberapa saat.

    Error non-linear: Kesalahan ukur yang perubahannya tidak berbandingsecara proporsional terhadap input.

    %100max

    max

    oNN

    Nlnonlinearerror

  • 5/28/2018 Sistem Pengukuran K2N

    5/31

    3/24/2014 DR. ADHYPRAYITNO, MSc. SistemPengukuran

    5

    Beberapa istilah unjuk kerja instrumentasi

    Error kuantisasi : kesalahan yang timbul oleh peristiwaperubahan dari sinyal analog ke digital atau dari digital keanalog yang diakibatkan oleh interval kuantisasi, yangmerupakan sumbangan dari least significant bit (bilanganbit terkecil)

    Noise kuantisasi : adalah noise (derau/gangguan) yang dapatdianggap ditambahkan pada sinyal analog sebagaikonsekwensi dari adanya error kuantisasi.

    Akurasi (Ketepatan) :yaitu suatu ukuran dari sebaran hasilpengukuran yang paling dekat dengan nilai yang sebenarnyadiperoleh dari hasil pengukuran berulang pada satu kondisi

    yang sama.Presisi (Ketelitian): Yaitu seberapa teliti simpangan terkecil

    yang dapat dibaca oleh insrumen terhadap nilai yangsebenarnya.

  • 5/28/2018 Sistem Pengukuran K2N

    6/31

    3/24/2014 DR. ADHYPRAYITNO, MSc. SistemPengukuran

    6

    Beberapa istilah Unjuk Kerja Instrumentasi

    Jangkauan (Range) : range dari sebuah instrumen adalah batas

    pembacan oleh instrumen ( pembacaan yang dapat dilakukan). Reliabilitas dari sebuah instrumen adalah kemungkinan pada

    kondisi mana instrumen tersebut dapat digunakan sesuai denganbatas yang dibolehkan

    Repeatabilitas adalah kemampuan dari instrumen untukmemberikan hasil yang sama pada pengukuran berulang terhadapobjek pengukuran yang sama.

    Reprodusibiltas adalah kemampuan sebuah instrumen memberikan

    hasil pembacaan yang samaketika instrumen tersebutdipergunakan untuk mengukur suatu besaran konstan pada satuperioda waktu atau ketika besaran diukur pada sejumlahkejadian.

  • 5/28/2018 Sistem Pengukuran K2N

    7/31

    3/24/2014 DR. ADHYPRAYITNO, MSc.Sistem Pengukuran

    7

    Beberapa istilah Unjuk Kerja instrumentasi

    Resolusi: dapat didefinisikan sebagai perubahan input yang dapatmemberikan perubahan output terkecil yang dapat diukur.

    Response time (waktu tanggapan); ketika suatu besaran yang sedangdiukur berubah, suatu waktu tertentu, disebut respons time harus dilaluisebelum pembacan oleh instrumen berubah secara penuh.

    Sensitivitas (kepekaan) adalah seberapa cepat suatu instrumen beraksiterhadap variabel yang dideteksi pada proses pengukuran.

    dukursedangyangbesarandalamperubahan

    instrumenskalapembacaanperubahanassensitivit

  • 5/28/2018 Sistem Pengukuran K2N

    8/31

    3/24/2014 DR. ADHYPRAYITNO, MSc. Sistem Pengukuran 8

    Beberapa istilah unjuk kerja instrumentasi

    Signal to noise ratio (SNR) adalah rasio dari level signal Vsterhadapnoise internal yang ditimbulkan Vn dinyatakan dalam dB.

    )/(log20)( 10 NS VVdBSNR

    Stabilitas : kemampuan sebuah instrumen menampilkan pembacaan yang sama

    terhadap pegukuran yang sama dalam berbagai kondisi atau peristiwa.

  • 5/28/2018 Sistem Pengukuran K2N

    9/31

    3/24/2014 DR. ADHYPRAYITNO, MSc. SistemPengukuran

    9

    Beberapa istilah dalam instrumentasi

    Ambang (Treshold)adalah nilai minimum signal yangharus dicapai sebelum instrumen merespon danmemberikan hasil pembacaan yang terukur.

  • 5/28/2018 Sistem Pengukuran K2N

    10/31

    3/24/2014 DR. ADHYPRAYITNO, MSc. SistemPengukuran

    10

    Beberapa istilah dalam instrumentasi

    Konstanta waktu adalah waktu yang diperlukan oleh instrumen untukmencapai nilai 63% dari nilai akhir keluaran.

  • 5/28/2018 Sistem Pengukuran K2N

    11/31

    3/24/2014 DR. ADHYPRAYITNO, MSc. SistemPengukuran

    11

    Karakteristik Instrumen

    Karakteristik Statik

    Karakteristik statik dari sebuah instrumen merujuk padapembacaan kondisi steady state yaitu ketika instrumen telahdalam keadaan settle down

    Karakteristik Dinamik

    Karakteristik dinamik dari sebuah instrumen dilukiskan olehprilaku instrumen dalam waktu antara ketika nilai yg diukurberubah dan pembacaan tetap yang diberikan.

  • 5/28/2018 Sistem Pengukuran K2N

    12/31

    3/24/2014 DR. ADHYPRAYITNO, MSc. SistemPengukuran

    12

    Orde Instrumen

    Instrumen Orde NolSebuah instrumen dikatakan berorde nol jika bacaankeluaran dari alat ukur bersamaan dengan perubahannilai terukur.

    Hubungan antara output o

    dan input i dari instrumensejenis ini tidak melibatkanwaktu, dinyatakan oleh :

    iko

    Dimana kadalahkonstanta

    Contoh instrumen sepertiini adalah potensiometer

    Gambar 3.1

    3.1

  • 5/28/2018 Sistem Pengukuran K2N

    13/31

    3/24/2014 DR. ADHYPRAYITNO, MSc. SistemPengukuran

    13

    Instrumen orde pertama

    Sebuah Instrumen dikatakan orde pertama jika hubungan

    antara input dan output bergantung pada laju perubahanoutput

    Untuk sistem seperti ini,hubungan antara intput i danoutput o diungkapkan dalam

    ekspresi berikut.

    iooo boa

    dt

    da

    1

    Dimana do/dt adalah lajupada saat mana outputberubah. a1, aodan boadalahkonstanta.

    Gambar 3.2

    3.2

    P

  • 5/28/2018 Sistem Pengukuran K2N

    14/31

    3/24/2014 DR. ADHYPRAYITNO, MSc. SistemPengukuran

    14

    Instrumen orde pertama (lanj)

    Bila input berubah secara tajam (berubah mendadak) pada sebuahsistem biasa digambarkan oleh step input, maka output bervariasiterhadap waktu mengikut persamaan berikut :

    /1

    t

    o

    o

    i

    o e

    a

    b

    Dimana/tadalah a1/aoadalah konstanta waktu. Setelah waktu1ao/ai = 0,63(bo/ao); Setelah waktu 2, ao/ai= 0,87(bo/ao);Setelah waktu 3, ao/ai = 0,95(bo/ao); Setelah waktu 4, ao/ai =0,98(bo/ao); Setelah waktu 5, ao/ai = 0,99(bo/ao)

    diperlihatkan gambar 3.2.Contoh dari instrumen order pertama adalah termometer,dimana panas memberi pengaruh terhadap perubahan output.

    3.3

  • 5/28/2018 Sistem Pengukuran K2N

    15/31

    3/24/2014 DR. ADHYPRAYITNO, MSc. SistemPengukuran

    15

    Instrumen orde pertama (lanj)Pengaruh transfer panas

    )( TTkdt

    dQ

    l

    Perhatikan sebuah termometer berada pada suhu Tdidalam suatucairan suhunya menjadi Tl. Maka dapat dirumuskan laju aliranpanas memasuki termometer yaitu :

    3.4

    Dimana kadalah suatu konstanta. Jika termometermemiliki kapasitas panas jenis c, dan memiliki massa m,selanjutnya input panas dQ dalam waktu dt menyebabkanperubahan T, maka diperoleh ekspresi:

    TmcdQ 3.5

  • 5/28/2018 Sistem Pengukuran K2N

    16/31

    3/24/2014 DR. ADHYPRAYITNO, MSc. SistemPengukuran

    16

    Instrumen orde pertama (lanj)Pengaruh transfer panas

    l

    l

    kTkTdt

    dTmc

    dt

    dTmcTTk

    dt

    dTmc

    dt

    dQ

    )(

    Maka :

    3.6

    Sehingga untuk input step sebagai contoh termometer mula-mula pada suhu kamar dan selanjutnya secara tiba-tiba

    dimasukkan dalam suatu cairan bersuhu berbeda, makapersamaannya :

    )1( /t

    l

    eT

    T 3.7

  • 5/28/2018 Sistem Pengukuran K2N

    17/31

    3/24/2014 DR. ADHYPRAYITNO, MSc. Sistem Pengukuran 17

    Instrumen Orde ke-Dua

    ibadt

    da

    dt

    da

    000

    012

    0

    2

    2

    iba 000

    Sebuah instrumen dikatakan memiliki orde kedua bila hubungan

    antara input dan outputnya memiliki bentuk persamaan berikut:

    Dimana a2, a1, a0, dan b0adalah konstanta. Dimana outputberhenti berubah ketika persamaan 3.8 dalam bentuk :

    3.8

    3.9

    Sistem instrumen seperti ini bila diberi input jenjang (step input)

    dapat menimbulkan oscilasi pada keluaran (output)nya. Oscilasi

    (getaran) ini mempunyai natural frekuensi 0yang diformulasikanoleh persamaan :

    200 /( aa 3.10

  • 5/28/2018 Sistem Pengukuran K2N

    18/31

    3/24/2014 DR. ADHYPRAYITNO, MSc. Sistem Pengukuran 18

    Instrumen Orde ke-Dua

    )(2 20

    1

    aa

    a

    ia

    b

    dt

    d

    dt

    d

    0

    00

    0

    0

    2

    0

    2

    2

    0

    21

    Osclasi ini mempunyai faktor redaman yang dinyatakan oleh persamaan :

    Persamaan differensial dari instrumen orde ke-dua dapat ditulis dalam

    bentuk :

    Jika faktor redaman = 1, kondisinya disebut dengan critical damping

    (redaman kritis) sehingga persamaan 3.12 menjadi

    teab ti

    0000 11/ 0

    3.11

    3.12

    3.13

  • 5/28/2018 Sistem Pengukuran K2N

    19/31

    3/24/2014 DR. ADHYPRAYITNO, MSc. SistemPengukuran

    19

    Instrumen Orde ke-Dua (lanj..)

    Bilafaktor redaman 1 disebut overdamped.Gambar 3.1 memperihatkan

    bagaimana variasi dari output

    terhadap waktu untuk berbaai

    nilai .

  • 5/28/2018 Sistem Pengukuran K2N

    20/31

    3/24/2014 DR. ADHYPRAYITNO, MSc. SistemPengukuran

    20

    Pengaruh pembebananpada instrumen

    LTH

    TH

    ZZ

    Ei

    Bila termometer pada suhu kamarselanjutnya dimasukkan kedalam air

    panas untuk mengukur suhu air.

    Perlakuan pengukuran telah

    menyebabkan suhu air yag akan diukur

    berubah. Hal yang sama terjadi pada

    proses pengukuran arus didalam suaturangkaian listrik. Kejadian seperti ini

    disebut dengan efek pembebanan.

    Pembebanan dapat pula terjadi

    didalam sistem pengukuran. Initerjadi ketika hubungan satu

    elemen dengan sistem merubah

    karakteristik dari elemen

    sebelumnya.

    (a)

    (b)

    4.1

  • 5/28/2018 Sistem Pengukuran K2N

    21/31

    3/24/2014 DR. ADHYPRAYITNO, MSc. SistemPengukuran

    21

    Pembebanan ListrikTeorema Thevenin dapat dinyatakan sebagai jaringan aktif ang memiliki

    Dua terminal A dan B pada titik tersebut dapat dihubungkan denganbeban listrik. (gambar (a)) berprilaku sepertihalnya sebuah sistem jaringan

    yang memiliki sebuah sumber tegangan ETH disusun seri dengan beban

    (impedansi) ZL. Dimana ETH,adalah beda potensial terukur antara titik A

    dan B tanpa adanya beban. ZTH adalah impedansi atau beban dalam

    rangkaian antara A dan B disebut juga sebagai tahanan dalam sistem.

    Menghubungkan beban ZL dengan jaringan aktif pada ujung terminal A

    dan B ekuivalen dengan menghubungkan ZL dengan rangkaian Thevenin

    pada gambar (b). Sehingga arus listrik yang mengalir dalam loop rangkaian

    tersebut dinyatakan oleh persamaan 4.1.

    LTH

    TH

    ZZ

    Ei

  • 5/28/2018 Sistem Pengukuran K2N

    22/31

    3/24/2014 DR. ADHYPRAYITNO, MSc. SistemPengukuran

    22

    Pembebanan Listrik

    Dengan demikian tegangan antara ujung-

    ujung beban dinyatakan oleh persamaan :

    LTH

    LTHZLL

    ZZ

    ZEiV

    4.2

    Pengaruh dari beban pada rangkaian telah enyebabkan perubahan

    potensial pada ujung terminal keluarannya dari ETHmenjadi VL.. Nilai VL

    mendekati ETHbilamana ZLbernilai >> ZTH

    Kondisi untuk tranfer tegangan maksimum adalah ZL>>ZTH

  • 5/28/2018 Sistem Pengukuran K2N

    23/31

    3/24/2014 DR. ADHYPRAYITNO, MSc. SistemPengukuran

    23

    Pembebanan Listrik

    Pengaruh dari pembenanan terhadap sistem rangkaiantelah menyebabkan terjadinya error pembebanan.

    LTh

    LTh

    LTh

    ZZ

    ZE

    VEpembebananErorr

    1

    4.3

  • 5/28/2018 Sistem Pengukuran K2N

    24/31

    3/24/2014 DR. ADHYPRAYITNO, MSc. SistemPengukuran

    24

    Pembebanan Voltmeter

    Thm

    mThm

    RR

    REV

    Jika sebuah voltmeter dengan tahan RMdihubungkan dengan

    sebuah rangkaian yang tahanannya ekuivalen dengan tahanan

    Thevenin RTh, maka pembacaan yang ditunjukkan oleh instrumen

    adalah :

    4.4

    Dimana Ethadalah tegangan setara Thevenin dari rangkaian sebelum

    volt meter dihubungkan dengan rangkaian. Ketelitian dari voltmeter

    adalah:

    %100%100)(

    Thm

    m

    Th

    m

    RR

    R

    E

    VAkurasiKetelitian 4.5

  • 5/28/2018 Sistem Pengukuran K2N

    25/31

    3/24/2014 DR. ADHYPRAYITNO, MSc. SistemPengukuran

    25

    Beban Potensiometer

    Diagram rangkaian potensiometer dan ekivalensinya

    (a)(b)

    (c)

  • 5/28/2018 Sistem Pengukuran K2N

    26/31

    3/24/2014 DR. ADHYPRAYITNO, MSc. SistemPengukuran

    26

    Beban PotensiometerPotensiometer adalah sejenis tahan variabel sistemnya berupa tahanan

    geser, bisa rotari atau lengthslide. Jika L panjang track geser total, x adalahpergeseran dari satu ujung ke track potensiometer, maka bedapotensial

    antara terminal A dan B adalah : (x/L)Vs.

    Tegangan Thevenin adalah : ETh= (x/L)Vs

    Tahanan atau impedansi Thevenin diperoleh dengan memberikan harga Nol

    pada Vs dan menghitung haga impedansi antara A dan B.

    Dengan demikian sistem seperti terdiri dari dua tahan paralel, sehingga :

    ppTh RLxLRLxR )/(1

    )/(

    11

    4.6

    Dimana Rpadalah tahanan total dari keseluruhan track

  • 5/28/2018 Sistem Pengukuran K2N

    27/31

    3/24/2014 DR. ADHYPRAYITNO, MSc. SistemPengukuran

    27

    Beban Potensiometer

    })/{1)(/( LxLxRR pTh

    Karena itu :

    4.7

    Gambar (c) di atas memperlihatkan rangkaian ekivalensi sistem. Arus I

    dalam rangkaian diberikan oleh persamaan berikut

    LP

    sL

    LL

    Lps

    RLxLxR

    VLxRIRV

    adalahbebanpadaialbedapotenssehingga

    RLxLxRIVLx

    })/{1)(/(

    )/(

    :

    })/{1)(/()/( 4.8

    4.9

  • 5/28/2018 Sistem Pengukuran K2N

    28/31

    3/24/2014 DR. ADHYPRAYITNO, MSc. SistemPengukuran

    28

    Beban Potensiometer

    Hubungan antara L dan x adalah tidak linear, karena pembebanan akanmemberikan efek error non-linear, yaitu :

    )/(.148,0

    3/2)/(0/

    )}/{}/)({/(

    :

    1}/{1)(/)(/(

    11)/(

    32

    Lp

    Lp

    Lps

    LTh

    RRVserrorNLsehinga

    Lxketikayaitudxderror

    ketikaterjadierrormaksimumnilai

    LxLxRRVserrorNl

    adalahyapersamaannkirakiraRLRpjika

    LxLxRRVLx

    VEerrorNonlinear

  • 5/28/2018 Sistem Pengukuran K2N

    29/31

    3/24/2014 DR. ADHYPRAYITNO, MSc. SistemPengukuran

    29

    Pembebanan dari Wheatstone Bridge

    Tegangan Thevenin (Eth) pada Wheatstone bridge gambar (a) adalahrangkaian terbuka ketika arus melintas titik B ke titik D (I) sama dengan 0

    (nol). Karena Vs adalah tegangan sumber yaitu beda potensial antara itk A

    dan titik C maka :

  • 5/28/2018 Sistem Pengukuran K2N

    30/31

    3/24/2014 DR. ADHYPRAYITNO, MSc. SistemPengukuran

    30

    )(

    )(

    432

    211

    RRIV

    RRIV

    s

    s

    Beda potensial antara A dan B adalah I1R1dan antara A dan D adalah I2R4.

    Dengan demikian beda potensial antara B dan D adalah :

    43

    4

    21

    1

    4211

    RR

    RV

    RR

    RV

    RIRIE

    ss

    th

    Hambatan Theveninantara B dan D (gambar b) adalah kombinasi

    paralel R1dan R2serta kombinasi seri dengan R3dan R+ yakni :

    43

    43

    21

    21

    RR

    RR

    RR

    RRRth

  • 5/28/2018 Sistem Pengukuran K2N

    31/31

    Latihan soal

    3/24/2014 DR. ADHYPRAYITNO, MSc. SistemP k

    31

    Tentukan sensitivitas instrumen-instrumen yang memberikan pembacan

    pengukuran sebagai berikut :

    1. Beban(kg) : 0 2 4 6 8 defleksi (mm): 0 18 36 54 72

    2. Suhu (oC): 0 10 20 30 40 voltage(mV) :0.59 1,19 1,80 2,42

    3. Beban (N) 0 1 2 3 4 Muatan (pC): 0 3 6 9 12

    Data di bawah ini merupakan hasil kalibrasi terhadap sebuah volt meter

    Tentukan kesalahan histerisi maksimum sebagai persentase terhadap jangkauanpenuh.

    Input naik :

    Standar (mV) 0,0 1,0 2,0 3,0 4,0

    Voltmeter (mV) 0,0 1,0 1,9 2,9 4,0

    Input turun

    Standar (mV) 0,0 1,0 2,0 3,0 4,0

    Voltmeter (mV) 4,0 3,0 2,1 1,1 0,0