Pengukuran Kinerja Sistem

24
Modul Analisis Kinerja Sistem What are performance measurenment ? Pengukuran kinerja sistem (performance measurement systems) adalah suatu kegiatan penetapan, pengumpulan, analisis, pelaporan dan pengambilan keputusan mengenai semua ukuran kinerja dalam sebuah sistem. Pengukuran kinerja sistem merupakan kegiatan yang sangat penting dalam upaya mencapai kualitas sistem informasi. Berkaitan dengan pengembangan sistem informasi, pengukuran kinerja dapat ditempatkan sebagai bagian dari tahapan analisis sistem. Dalam hal ini, hasil pengukuran terhadap kinerja sistem lama diharapkan akan dapat membantu menemukan kelemahan dan permasalahan dalam sistem lama. Sedangkan dalam sistem yang berjalan, pengukuran kinerja ini diharapkan dapat memberikan masukan atau rekomendasi dalam rangka mengevaluasi sistem tersebut. Ruang lingkup pengukuran kinerja sistem dapat digambarkan sebagai berikut : 1 dari 24 Pengukuran Kinerja Sistem

description

Pengukuran Kinerja Sistem

Transcript of Pengukuran Kinerja Sistem

Page 1: Pengukuran Kinerja Sistem

Modul Analisis Kinerja Sistem

What are performance measurenment ?

Pengukuran kinerja sistem (performance measurement systems)

adalah suatu kegiatan penetapan, pengumpulan, analisis, pelaporan

dan pengambilan keputusan mengenai semua ukuran kinerja dalam

sebuah sistem.

Pengukuran kinerja sistem merupakan kegiatan yang sangat penting

dalam upaya mencapai kualitas sistem informasi. Berkaitan dengan

pengembangan sistem informasi, pengukuran kinerja dapat

ditempatkan sebagai bagian dari tahapan analisis sistem. Dalam hal

ini, hasil pengukuran terhadap kinerja sistem lama diharapkan akan

dapat membantu menemukan kelemahan dan permasalahan dalam

sistem lama. Sedangkan dalam sistem yang berjalan, pengukuran

kinerja ini diharapkan dapat memberikan masukan atau

rekomendasi dalam rangka mengevaluasi sistem tersebut. Ruang

lingkup pengukuran kinerja sistem dapat digambarkan sebagai

berikut :

1 dari 24

Pengukuran Kinerja Sis tem

Page 2: Pengukuran Kinerja Sistem

Modul Analisis Kinerja Sistem

Elemen elemen dasar dalam pengukuran kinerja sistem

informasi terdiri dari :

- Sasaran

Sistem informasi harus mempunyai tujuan atau sasaran pada

setiap area dimana sistem tersebut diterapkan. Misalnya sasaran

dari entri data adalah dapat menyelesaikan 20000 entri data

transaksi per hari.

- Kinerja sistem sekarang.

Secara periodik setiap area evaluasi diukur untuk menentukan

kinerjanya. Misal program entri data akan diukur berapa banyak

transaksi yang berhasil diproses dalam setiap hari.

- Toleransi kinerja

Menunjukkan seberapa besar deviasi kinerja sistem ditetapkan

sebagai batas toleransi terhadap sasaran kinerja sistem. Misalnya

2 dari 24

Tujuan d an sasaran

Kinerja s is tem sekarang

Perh at ian

Abaikan

An alis is TrendToleran s i kinerja

Masalah

t id ak

ya

Page 3: Pengukuran Kinerja Sistem

Modul Analisis Kinerja Sistem

sasaran program entri data adalah dapat menyelesaikan 20000

entri data transaksi per hari dan misalnya ditetapkan deviasinya

adalah 2000 transaksi. Maka apabila ternyata kinerja sistem

hanya mampu menyelesaikan kurang dari 18000 transaksi, ini

berarti sistem dapat dianggap mempunyai potensi bermasalah.

- Analisis trend

Deviasi antara sasaran dan kinerja diplot selama periode waktu

tertentu untuk melihat apakah terdapat trend kinerja yang

memburuk. Apabila dalam analisis trend terdapat kecenderungan

tersebut, maka masalah harus segera dicari sebelum dampaknya

membesar pada kinerja sistem informasi.

- Perhatian masalah

Masalah masalah yang petensial muncul dalam sistem sekarang

segera dibahas pada departemen sistem informasi untuk

dianalisis lebih lanjut.

Ukuran kinerja tersusun dari jumlah(berapa banyak) dan unit

pengukuran yang dikaitkan dengan sasaran(target) dari sistem.

Ukuran ini dapat direpresentasikan dalam unit satuan pengukuran

sepertijam, meter, rupiah, jumlah kesalahan, lama waktu yang

dibutuhkan dalam desain software.

Ukuran kinerja sistem

Dikelompokkan sebagai berikut :

I.

1. Relevansi

Output sistem informasi harus dapat digunakan untuk

operasional, taktik atau strategi manajemen. Jika tidak maka

3 dari 24

Page 4: Pengukuran Kinerja Sistem

Modul Analisis Kinerja Sistem

informasi menjadi tidak berguna dan informasi penting menjadi

tidak jelas. Misalnya pelaporan yang terlalu panjang, laporan

tidak dapat digunakan oleh orang yang membutuhkannya,

kebutuhan infomrasi tidak dapat dipenuhi oleh sistem

informasi .

2. Keakuratan

Keakuratan sistem informasi terdiri atas aspek- aspek :

kelengkapan, kebenaran dan keamanan.

- completeness

data tidak hanya diinput dengan benar, tapi juga harus

diinput secara lengkap. Keakuratan sistem informasi dapat

mencapai 95% tetapi apabila hanya mampu memenuhi

kebutuhan informasi sebesar 80%, ini berarti sistem dapat

disebut tidak efektif. Sistem disebut efektif apabila mampu

memenuhi kebutuhan informasi sesuai dengan kebutuhan

pengguna.

- Correctness

Kebenaran akan data /informasi merupakan cara lain untuk

menilai akurasi sistem. Semua data harus diinput dengan

benar sehingga diharapkan juga akan menghasilkan output

yang benar sesuai kebutuhan user.

- Security

Informasi sering dipindah / dikirimkan ke orang lain yang

membutuhkan (pengguna). Atas transaksi penguriman data

ini, diperlukan otorisasi dari seksi keamanan data. Sehingga

informasi yang mengalir ke luar sistem dapat

4 dari 24

Page 5: Pengukuran Kinerja Sistem

Modul Analisis Kinerja Sistem

terjaminkeamanan isinya, terlebih kalau informasi tersebut

sangat penting dan bersifat rahasia. Pengaturan hak akses

bagi user sangat penting untuk diterapkan.

Misalnyapenggunaan id dan password dalam sharing

data / informasi

3. Ketepatan waktu

Sistem informasi harus dapat melakukan proses secara cepat dan

tepat waktu. Proses input data dapat dilakukan dengan tepat

waktu tanpa ada data yang menumpukan untuk diinput. Proses

pembuatan laporan dapat dilayani dengan tepat waktu sehingga

dapat mendukung pengambilan keputusan. Proses update data

juga dapat setiap saat dilakukan tanpa harus menunggu proses

yang lain.

4. Ekonomi

Sistem informasi menggunakan sumber daya dan biaya

operasional yang minimum.

5. Efisiensi

Nilai tambah /nilai manfaat (produktivitas) penggunaan sistem

informasi dibandingkan dengan penggunaan sumber daya

manusia dan modal investasi (per satuan unit ekonomi)

6. Reliabilitas

Menunjukkan kestabilan dari penggunaan sistem informasi.

Reliabilitas dapat diukur dari berbagai indikator misalnya kinerja

5 dari 24

Page 6: Pengukuran Kinerja Sistem

Modul Analisis Kinerja Sistem

sumber daya manusia, waktu yang dibutuhkan untuk

membetulkan kesalahan program, biaya operasional, tumpukan

pekerjaan entri data, kesalahan peloporan.

7. Kemudahan penggunaan

Sistem informasi di desain dengan memberikan kemudahan bagi

user. Sehingga user tidak sering komplain, waktu pelatihan bagi

user tidak terlalu lama, rata rata kesalahan sistem rendah.

II.

Ukuran kinerja sistem dikelompokkan sebagai berikut :

1. Efektivitas

Indikator yang menunjukkan kesesuaian antara output sistem

dengan kebutuhan.

2. Efisiensi

Indikator yang menunjukkan penggunaan sumber daya yang

minimum

3. Kualitas

Indikator yang menunjukkan bahwa output sistem merupakan

titik temu antara kebutuhan user dengan hawapan user

4. Ketepatan waktu

Indikator yang menunjukkan bahwa semua unit proses dapat

diselesaikan dengan benar dan tepat waktu sesuai dengan

kebutuhan user

6 dari 24

Page 7: Pengukuran Kinerja Sistem

Modul Analisis Kinerja Sistem

5. Produktivitas

Nilai tambah dari setiap proses dibandingkan dengan

penggunaan modal dan tenaga kerja

6. Keamanan

Indikator yang menunjukkan kesehatan sistem dan lingkungan

sistem yang aman dari berbagai aspek.

What are benefits of measurement

Manfaat penting dari pengukuran kinerja sistem diantaranya :

➢ Untuk mengidentifikasi kebutuhan user

How do we know that we are providing the services /systems that

our user require ?.

➢ Untuk memahami proses dalam sistem, sehingga dapat

membantu dalam menemukan permasalahan dalam sistem.

To confirm that we know or reveal what we don’t know

➢ Untuk memastikan bahwa pengambilan keputusan didasarkan

pada fakta dan bukan secara emosional.

Are our decisions based upon well documented facts and figures

or on intuitition and gut feelings ?

➢ Untuk menunjukkan dimana perbaikan harus dilakukan.

Where can do better ? How can we improve ?

➢ Untuk menunjukkan permasalahan seperti penyimpangan,

keusangan . Jika suatu sistem telah berjalan lama dan tidak

pernah ada pengukuran kinerja maka kita dapat berasumsi

mungkin saja telah terjadi penyimpangan.

7 dari 24

Page 8: Pengukuran Kinerja Sistem

Modul Analisis Kinerja Sistem

They may or may not be, but without measurements there is no

way to tell.

Why do we need measure ?

Jika suatu sistem tidak pernah dilakukan pengukuran maka dapat

dipastikan bahwa pengontrolan kinerja sistem juga tidak dapat

dilakukan . Jika pengontrolan kinerja sistem tidak dilakukan maka

kita tidak dapat melakukan pengelolaan(manage) sistem tersebut

dengan baik. Pengukuran akan kinerja sistem ini dapat digunakan

untuk :

1. Kontrol

Pengukuran kinerja dapat membantu menghilangkan

penyimpangan - penyimpangan yang terjadi dalam sistem

2. Evaluasi sistem

Pengukuran kinerja sistem dapat digunakan untuk mengevakuasi

bagaimana sistem bekerja sekaligus mengupayakan perbaikan -

perbaikan.

3. Perbaikan berkelanjutan

Pengukuran kinerja dapat digunakan untuk mengidentifikasi

penggunaan sumber daya dan evaluasi proses sehingga dapat

tercipta efektifitas dan efisiensi sistem secara kontinyu.

4. Evaluasi manajemen

Pengukuran kinerja sistem dapat membantu untuk pengambilan

berbagai keputusan penting dan strategis sekaligus sebagai

bahan evaluasi bagi pihak manajemen.

8 dari 24

Page 9: Pengukuran Kinerja Sistem

Modul Analisis Kinerja Sistem

What is the foundation for performance systems ?

Berikut ini adalah prinsip prinsip dalam mencapai keberhasilan

pengukuran kinerja sistem :

1. Pengukuran hanya dilakukan untuk hal penting

2. Fokus pada kebutuhan user

3. Libatkan user dalam desain dan implementasi pengukuran kinerja

sistem agar mereka juga ikut memikirkan upaya perbaikan dalam

mencapai kualitas pengukuran sistem

9 dari 24

Page 10: Pengukuran Kinerja Sistem

Modul Analisis Kinerja Sistem

Tahap Penanggung Jawab Aktivitas

1 Start

2 Identifikasi proses

3 Identifikasi aktivitas kritis

4 Menetapkan ukuran kinerja

5 Identifikasi penanggung jawab

6 Koleksi data

7 Analisis pelaporan kinerja aktual

8Perbandingan kinerja aktual dengan

sasaran

9Usulan perbaikan

10Buat perbaikan untuk mencapai

sasaran

11 Sasaran baru

10 dari 24

Page 11: Pengukuran Kinerja Sistem

Modul Analisis Kinerja Sistem

Tahap pengukuran kinerja sistem

Terdiri dari :

Tahap 1 : Identifikasi proses

Identifikasi proses bertujuan untuk memahami proses proses dalam

sistem yang akan diukur. Sebagian besar upaya akan sia sia jika

tidak memulai dengan suatu proses yang terdefinisi dengan baik,

sehingga dalam melakukan suatu kontrol terhadap suatu proses

maka perlu benar benar memahami proses tersebut. Flow diagram

merupakan salah satu alat bantu yang dapat digunakan untuk

memahami alur suatu proses dalam sistem. Suatu proses mungkin

perlu diperinci dalam level level sub proses. Kemudian dari beberapa

proses yang ada, perlu dipilih atau ditentukan proses mana saja

yang akan diukur. Pemilihan proses ini memerlukan pertimbangan

dari arti pentingnya proses tersebut dalam mendukung kinerja

sistem yang lebih luas. Proses yang dipilih selanjutnya disebut

sebagai proses kunci.

Beberapa pertanyaan ini dapat digunakan untuk membantu dalam

memahami dan memilih proses kunci :

- Apa yang dikerjakan dalam proses tersebut ?

- Bagaimana proses tersebut dikerjakan ?

- Apa awal dan akhir dari proses tersebut ?

- Output apa yang dihasilkan oleh proses tersebut ?

- Siapa pengguna output ?

11 dari 24

Page 12: Pengukuran Kinerja Sistem

Modul Analisis Kinerja Sistem

Output

- Daftar proses

- Proses kunci

- Flow diagram proses kunci

Tahap 2 : Identifikasi aktivitas kritis

Aktivitas kritis merupakan suatu aktivitas yang memberikan

dampak signifikan terhadap efisiensi, efektivitas, kalutas, ketepatan

waktu, produktivitas atau keamanan suatu sistem. Pada level

manajemen, aktivitas kritis akan menentukan prioritas manajemen,

sasaran internal dan eksternal organisasi. Memilih aktivitas kritis

untuk diukur merupakan hal sangat penting dalam upaya

melakukan kontrol.

Pada tahap ini merupakan awal untuk berpikir tentang apa yang

akan diketahui atau kita pahami tentang aktivitas kritis. Kemudian

kita akan memikirkan bagaimana kita dapat menghasilkan informasi

yang tepat guna. Untuk menghasilkan informasi yang tepat guna,

maka perencanaan kegiatan pengumpulan data perlu disiapkan ,

khususnya :

- Pertanyaan apa yang perlu dijawab

- Data apa saja yang dibutuhkan ?

- Alat Bantu analisis data apa yang akan digunakan ? dan

bagaimana teknis menyajikan hasilnya ?

- Tipe data apa yang sesuai dengan alat Bantu analisis data ?

- Dalam proses apa kita dapat memperoleh data tersebut ?

12 dari 24

Page 13: Pengukuran Kinerja Sistem

Modul Analisis Kinerja Sistem

- Siapa sumber data yang dapat memberikan kebutuhan data

tersebut ?

- Bagaimana teknis pengumpulan data yang dilakukan agar

tingkat kesalahan minimum ?

- Informasi apa yang dibutuhkan untuk analisis lebih lanjut,

referensi dan pelacakan ?

Output

- Daftar aktivitas kritis dalam area proses kunci

Berkaitan dengan hal diatas, berikut diberikan model untuk

menghasilkan informasi yang tepat guna. Model diawali dengan

pendefinisian pertanyaa. Berdasarkan pertanyaan yang berkaitan

dengan kebutuhan informasi, selanjutnya dilakukan pengumpulan

data ( apa, dimana, bagaimana, siapa, kapan). Data yang

dikumpulkan dianalisis untuk mendapatkan jawaban berupa

informasi yang berhubungan dengan pertanyaan.

Model untuk generating useful information

13 dari 24

Generationinformation

Pentingnya informasi

Komunikasi Data

Analisis

Pertanyaan

Page 14: Pengukuran Kinerja Sistem

Modul Analisis Kinerja Sistem

Tahap 3 : Menetapkan sasaran atau standar kinerja

Sasaran dan standar suatu kinerja merupakan hal yang penting.

Tanpa hal ini, maka tidak ada dasar yang baik untuk memilih apa

yang akan diukur, keputusan apa yang akan dibuat atau aktivitas

apa yang akan dilakukan. Sasaran selain dapat memberikan

petunjuk, bagi level manajemen, juga akan dapat menghimpun

berbagai respon pada kebutuhan pengguna. Untuk setiap aktivitas

kritis yang dipilih untuk diukur, sangat penting untuk menetapkan

sasaran atau standar kinerjanya. Sasaran kinerja dapat ditetapkan

pada output dari semua proses atau pada aktivitas kritis yang

menghasilkan output. Dalam suatu kenyataan, jika suatu sasaran /

standar kinerja baru pertama kali ditetapkan dan tidak ada

sasaran / s tandar sebelumnya maka kegiatan awal dalam observasi

ini adalah menetapkan sasaran atau standar tersebut. Hal ini snagat

mendasar karena pengukuran kinerja pada dasarnya tidak sekedar

untuk mengetahui kinerja namun juga membandingkan kinerja

sekarang dengan kinerja sebelumnya.

Sasaran atau standar kinerja yang baik :

- Attainable

Sasaran tersebut dapat tercapai dengan barbagai usaha.

- Economic

Biaya pencapaian /operasional tidak terlalu mahal

- Consistent

Dapat membantu menyatukan komunikasi dan operasi

untuk mencapai sasaran fungsi organisasi

14 dari 24

Page 15: Pengukuran Kinerja Sistem

Modul Analisis Kinerja Sistem

- All inclusive

Berhubungan dengan sasaran aktivitas yang lain

- Understandable

Dirumuskan secara sederhana, jelas, spesifik dan lengkap

- Measurable

Dapat diukur dengan tepat

- Stable

Tidak berubah ubah dalam jangka waktu tertentu

- Adaptable

Fleksibel terhadap perubahan perubahan pada elemen

elemen sasaran tanpa mengubah sasaran itu sendiri

- Legitimate

Dapat diterima /disetujui berbagai pihak

- Equitable

Dapat dicapai oleh pihak pihak yang menjalankan secara

wajar

- User/customer focus

Berfikus pada pengguna seperti kualitas, ketepatan waktu,

kepuasan customer.

Output

- Daftar sasaran setiap aktivitas kritis dalam suatu proses

15 dari 24

Page 16: Pengukuran Kinerja Sistem

Modul Analisis Kinerja Sistem

Tahap 4 : Menetapkan ukuran kinerja

Tahap ini melibatkan beberapa aktivitas yang dibutuhkan dalam

pengukuran kinerja system. Setiap pengukuran kinerja memuat unit

pengukuran yang terdefinisi, dokumentasi data dan frekuensi

dimana pengukuran dilakukan. Untuk menetapkan ukuran, aktivitas

aktivitas yang perlu dilakukan :

- Menerjemahkan what do I want to know ( apa yang akan kita

ketahui) ke dalam ukuran kinerja. Ukuran kinerja secara

umum dapat dengan mudah ditentukan untuk aktivitas /

proses yang mempunyai sasaran jelas dan terukur. Namun

apabila sasaran dari suatu aktivitas /p roses tidak /belum

pernah ditetapkan maka pekerjaan ini menjadi tidak mudah

karena tim penilai kinerja perlu menetapkan terleboih dulu.

Sasaran tersbut sebisa mungkin harus terukur secara

kuantitatif pada unit unit pengukuran

- Identifikasi data untuk menyusun ukuran kinerja

- Menentukan darimana data dapat diperoleh

- Identifikasi instrument pengukuran data yang akan

dikumpulkan.

- Menentukan berapa seringnya pengukuran dilakukan

Output

- Daftar orang/pihak yang bertanggung jawab pada masing

masing aktivitas

16 dari 24

Page 17: Pengukuran Kinerja Sistem

Modul Analisis Kinerja Sistem

Tahap 5 : Identifikasi Penanggung jawab unit

Pada tahapan ini tim penilai kerja menentukan siapa yang

bertanggung jawab masing- masing aktivitas. Pihak/orang yang

ditunjuk menjadi penanggung jawab minimal harus mengetahui apa

tujuan yang akan dicapai pada aktivitas yang dibidanginya,

mengetahui kinerja aktual dan mempunyai otoritas untuk

melakukan perubahan - perubahan seperlunya apabila kinerja aktual

tidak sesuai dengan sasaran dan standar.

Tahap 6 : Koleksi(pengumpulan) data

Data merupakan himpunan /ku mp ulan fakta yang direpresentasikan

secara kuantitatif atau bentuk deskripsi. Data harus cukup spesifik

sehingga dapat memberikan informasi yang relevan. Terdapat 2 cara

dalam memperoleh data :

- Pengukuran

Data yang diperoleh dengan menggunakan alat ukur dan

satuan pengukuran (ukuran) tertentu. Misalnya jumlah salah

ketik dalam suatu laporan, kecepatan prosessing, biaya

investasi, jumlah transaksi yang sudah diselesaikan dalam

satu hari.

- Perhitungan / pencacahan

Suatu data mungkin bernilai diskrit dan dalam hal ini tidak

perlukah suatu pengukuran tetapi cukup dengan

perhitungan / pencacahan. Data ini termasuk bentuk

bentuk jawaban pertanyaan “ ya/tidak”, “diterima /di tolak”

17 dari 24

Page 18: Pengukuran Kinerja Sistem

Modul Analisis Kinerja Sistem

Form pengumpulan data

Terdapat 2 bentuk form pengumpulan data, yaitu :

- Cheksheet

Form yang berbentuk lembar isian dan didesain khusus

sehingga hasilnya dapat diinterpretasikan secara langsung

- Data sheet

Form yang berbentuk table

Metode pengumpulan data

Beberapa metode yang dapat digunakan dalam pengumpulan data

antara lain :

- wawancara, dilakukan dengan tatap muka dan Tanya jawab

langsung dengan sumber data.

- Observasi, melakukan pengamatan dan pencatatan atas apa

yang diamati. Proses ini terjadi satu arah, dimana sumber data

bersikap pasif bahkan mungkin tidak tahu kalau diamati.

- Survai, pengumpulan data melalui permintaan

keterangan / jawaban / informasi dari sumber data

menggunakan media berupa angket

- Eksperimen, pengumpulan data melalui percobaab atau

pengukuran.

Tahap 7 : Analisis pelaporan kinerja aktual

Sebelum pengambilan kesimpulan dilakukan, perlu melakukan

verifikasi berdasarkan data yang sudah dikumpulkan untuk

mengetahui apakah data yang dikumpulkan sudah dapat digunakan

18 dari 24

Page 19: Pengukuran Kinerja Sistem

Modul Analisis Kinerja Sistem

untuk menjelaskan / menjawab permasalahan atau apakah terdapat

bias /kesalahan dalam proses pengumpulan data.

Setelah data diyakini kebenaran dan kelengkapannya, maka

dilanjutkan dengan merepresentasikan palporan data. Untuk

memudahkan pekerjaan , beberapa alat bantu seperti tabel,

grafik/diagram atau model statistik dapat dimanfaatkan guna

mendapatkan gambaran ringkasan data. Terminologi kegiatan

pelaporan data sbb :

- Gunakan spreadsheet dan database untuk mengorganisasikan

dan membuat kategori data. Presentasi grafik/diagram akan

lebih memudahkan dalam memberikan gambaran data aktual.

- Buat laporan komparasi singkat dengan standar

- Ringkasan secara umum dapat memudahkan pemahaman

terhadap proses lebih detail. Pengguna informasi diharapkan

memperoleh informasi secara spesifik.

Output :

- Presentasi data dalam sebuiah laporan

Tahap 8 : Membandingkan kinerja aktual dengan standar

Tahapan dilakukan untuk mengetahui apakah kinerja aktual

berdasarkan data / informasi yang diperoleh sesuai dengan standar

yang ditetapkan atau terdapat penyimpangan. Komparasi dapat

dilakukan oleh penanggung jawab dalam tahapan ini atau dalam

suatu tim. Hasil komparasi ini akan menjadi sebuah bahan dasar

pengambilan keputusan. Beberapa kemungkinan dapat terjadi

berdasarkan hasil komparasi ini. Jika terdapat penyimpangan yang

19 dari 24

Page 20: Pengukuran Kinerja Sistem

Modul Analisis Kinerja Sistem

tidak siginifikan / tidak berarti maka dapat dianggap tidak terdapat

suatu permasalahan yang serius dalam kinerja sekarang. Namun jika

penyimpangannya cukup siginifikan, maka diputuskan untuk

membuat usulan usulan perbaikan.

Output :

- Keputusan perbaikan penyimpanagan

Tahap 9 : Rencana perbaikan

Tahap ini merupakan tahap pengambilan keputusan. Kita dapat

mengubah prosedur /p roses demi perbaikan sistem atau mengubah

standar. Jika ternyata penyimpangan tidak terlalu besar, maka perlu

dipikirkan kembali apakah sasaran tetap akan dipertahankan atau

tidak, mungkin saja sasaan tidak realistis. Namun jika

penyimpangan tidak besar, maka yang diperlukan adalah perbaikan

proses tanpa harus mengubah standar.

Output :

- Rencana perbaikan proses atau reevaluasi standar

Contoh penyusunan profil pengukuran kinerja system

Sebuah perusahaan menggunakan system informasi untuk

menangani transaksi penjualan. Faktor kunci dari system informasi

di perusahaan ini meliputi entri data, proses perbaikan system,

pelaporan dan lingkungan system. Setiap factor kunci di break down

menjadi komponen atau sub factor sbb :

20 dari 24

Page 21: Pengukuran Kinerja Sistem

Modul Analisis Kinerja Sistem

21 dari 24

Lin gkun gan s is tem

Ketersed iaan s is tem

Keam an an s is tem

Ketersed iaan sum ber d aya

En tr i d ata

Op earator

Peralatan

Med ia

Pelap oran

Ters t ruktu r , p eriod ik

Ters t ruktu r , tak terencana

Tid ak ters t ruktu r

Proses p erbaikan s is tem

Keluh an en t r i harian

Kerusakan s is tem kecil

Kerusakan s is tem besar

Sis tem in form as i

Page 22: Pengukuran Kinerja Sistem

Modul Analisis Kinerja Sistem

Sedangkan untuk mengukur kinerja system tersebut, PT

membanngun matriks kinerja sbb :

Faktor KriteriaFaktorkunci

Subfaktor

Akurasi Tingkattanggapan

Efisiensi Akomodasipengguna

Entri data Operator Tingkatkesalahanentri

Waktutanggapan

Entritransaksibenar / jam

Jumlahbebanoperator

Peralatan Tingkatmenganggur

Kecepatantanggapantransaksi

Jumlahtransaksi / jam

Jumlahkomplain

Media /form

Tingkatinakurasipencatatan

Jumlahkebutuhanper jam

Kebutuhanmediabenar / jam

Penolakanmedia /jam

Pelaporan Terstruktur,periodik

Jumlahlaporanbenar

Jumlahjadualpertemuan

Laporanakurat perhari

Tingkatpemakaianlaporan

Terstruktur, takaterencana

Jumlahlaporanbenar

Jumlahpengembalian laporan

Rasiolaporanterencana /takterencana

Tingkatpemakaianlaporan

Tidakterstruktur

Jumlahlaporanbenar

Jumlahpengembalian sistem

Permintaan takterstrukturper hari

Tingkatpemakaianlaporan

Prosesperbaikan

Kesalahanentri data

Jumlahkesalahantidakterkoneksi

Waktuperbaikankesalahan

Kesalahantidakterkoneksiperhari

Pesankesalahan

Kerusakan sistemkecil

Jumlahkesalahanper bulan

Waktuperbaikankesalahan

Kesalahantidakterkoneksiper bulan

Perubahanlingkungan

Kerusakan sistembesar

Jumlahkesalahanper tahun

Waktuperbaikankesalahan

Koerksikesalahanpertahun

Kereksikesalahan

22 dari 24

Page 23: Pengukuran Kinerja Sistem

Modul Analisis Kinerja Sistem

Lingkungan sistem

Ketersdiaankomputer

Waktutidak aktifperbulan

Rata ratawakturekoveri

Waktuaktifperbulan

Dampaktidak aktif

Keamanan sistem

Kejadianpelanggaran perbulan

Lamakejadian

Jumlahkejadianperuser

Kemananinformasi

Ketersediaansumberdaya

Rasioalokasidanaterhadapkebutuhan

Waktuuntukmenyediakan

Pemberiandana

Distribusidana

Matriks tersebut merupakan inventaris indikator yang digunakan

untuk mengukur kinerja sistem. Tiap tiap elemen dalam tabel

mempunyai ukuran kinerja spesifik. Sebagai contoh faktor kunci

pertama adalah entri data. Sub faktor pertamanya adalah operator.

Perusahaan membuat ukuran kinerja operator dalam sistem

informasi dengan menggunakan beberapa kriteria ukuran meliputi

akurasi, tingkat tanggapan, efisiensi dan akomodasi pengguna.

Dalam hal akurasi , ukuran yang ditetapkan adalah tingkat

kesalahan entri data.

Selanjutnya berdasarkan matriks indikator tersebut, disusun suatu

profil indikator kinerja untuk masing masing elemen) tabel diatas

ada 60 elemen). Sebagai contoh misalnya profil indikator kinerja

operator dari sisi akurasi, diprofilkan sebagai berikut :

Contoh profil indikator kinerja :

Nama indikator : tingkat kesalahan entri data

Ukuran : jumlah kesalahan transaksi / jumlah

transaksi terinput

Satuan pengukuran : transaksi

23 dari 24

Page 24: Pengukuran Kinerja Sistem

Modul Analisis Kinerja Sistem

Metode pengukuran : catatan transaksi

Sasaran kinerja : maksimal 10%

Toleransi kinerja : 6%

Mekanisme pelaporan : laporan kinerja menajemen bulanan

Format catatan transaksi

Tanggal : ………

Id operator : ………

Id wokstation : ………

Id transaksi : ………

Waktu mulai : ………

Waktu selesai : ………

Kode hasil entri : E : error ; S: sukses ; A: abort

Kode kesalahan : ………

Berdasarkan profil tersebut kemudian di lakukan pengumpulan data

di lapangan dalam periode waktu tertentu. Hasil pengumpulan data

kemudian dianalisis dan dibuat suatu deskripsi laporan kinerja

untuk masing masing faktor kunci

24 dari 24