SISTEM PENGUKURAN DAN INDIKATOR KINERJA

32
SISTEM PENGUKURAN DAN INDIKATOR KINERJA

description

SISTEM PENGUKURAN DAN INDIKATOR KINERJA. C iri-ciri pokok dari dari sistem anggaran kinerja menurut Badrul Munir (2003). - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of SISTEM PENGUKURAN DAN INDIKATOR KINERJA

Page 1: SISTEM PENGUKURAN DAN INDIKATOR KINERJA

SISTEM PENGUKURAN DAN INDIKATOR KINERJA

Page 2: SISTEM PENGUKURAN DAN INDIKATOR KINERJA

Ciri-ciri pokok dari dari sistem anggaran kinerja menurut Badrul Munir (2003)

Pertama, secara umum sistem anggaran kinerja mengandung tiga unsur pokok, yaitu: (i) pengeluaran pemerintah diklasifikasikan menurut program dan kegiatan; (ii) performance measurement atau pengukuran hasil kerja; dan (iii) program reporting (pelaporan program).

Kedua, titik perhatian lebih ditekankan pada pengukuran hasil kerja, bukan pada pengawasan.

Ketiga, setiap kegiatan harus dilihat dari sisi efisiensi dan memaksimumkan output.

Keempat, bertujuan untuk menghasilkan informasi biaya dan hasil kerja yang dapat digunakan untuk penyusunan target evaluasi pelaksanaan kerja.

Page 3: SISTEM PENGUKURAN DAN INDIKATOR KINERJA

SSistem anggaran kinerja mempunyai istem anggaran kinerja mempunyai keunggulan sebagai berikut:keunggulan sebagai berikut:

Pertama, memungkinkan pendelegasian wewenang dalam pengambilan keputusan.

Kedua, merangsang partisipasi dan motivasi unit kerja melalui proses pengusulan dan penilaian anggaran yang bersifat faktual.

Ketiga, membantu fungsi perencanaan dan mempertajam pembuatan keputusan.

Keempat, memungkinkan alokasi dana secara optimal dengan didasarkan efisiensi unit kerja

Kelima, menghindari pemborosan anggaran.

Page 4: SISTEM PENGUKURAN DAN INDIKATOR KINERJA

SSistem anggaran kinerja mempunyai istem anggaran kinerja mempunyai kekekurangankurangan sebagai berikut: sebagai berikut: tidak semua kegiatan dapat

distandarisasi; tidak semua hasil kerja dapat

diukur secara kuantitatif; tidak jelas mengenai siapa

pengambil keputusan dan siapa yang menanggung beban atas keputusan.

Page 5: SISTEM PENGUKURAN DAN INDIKATOR KINERJA

Dasar penerapan Kebijakan Anggaran Dasar penerapan Kebijakan Anggaran Kinerja di IndonesiaKinerja di Indonesia

Peraturan Pemerintah Nomor 105 Tahun 2000 tentang Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Daerah;

Peraturan Pemerintah Nomor 108 Tahun 2000 tentang Tatacara Pertanggungjawaban Kepala Daerah;

Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 29 Tahun 2002 tentang Pedoman Pengurusan, Pertanggungjawaban dan Pengawasan Keuangan Daerah serta Tata Cara Penyusunan APBD, Pelaksanaan Tata Usaha Keuangan Daerah dan Penyusunan Perhitungan.

Page 6: SISTEM PENGUKURAN DAN INDIKATOR KINERJA

PPenerapan anggaran kinerja dalam enerapan anggaran kinerja dalam sistem penganggaran daerah sistem penganggaran daerah dilatarbelakangi oleh hal-hal berikut :dilatarbelakangi oleh hal-hal berikut : Meningkatnya tuntutan masyarakat terhadap

pengelolaan keuangan daerah secara transparan dan memenuhi prisnip akuntabilatas publik;

Sistem, prosedur, format dan struktur APBD yang berlaku selama ini tidak mampu mendukung tuntutan perubahan; dan

Terdapat upaya yang kuat untuk mensinergikan hubungan antara APBD, sistem dan prosedur pengelolaan keuangan daerah, lembaga pengelola keuangan daerah dan unit-unit pelayanan publik.

Page 7: SISTEM PENGUKURAN DAN INDIKATOR KINERJA

Sistem Pengukuran dan Indikator Kinerja

Page 8: SISTEM PENGUKURAN DAN INDIKATOR KINERJA

Perbedaan Pengukuran dan Indikator KinerjaUkuran kinerja mengacu pada penilaian Ukuran kinerja mengacu pada penilaian kinerja secara langsung,kinerja secara langsung, Pengukuran Pengukuran kinerja memberikan penetapan angka kinerja memberikan penetapan angka untuk pembandinguntuk pembanding

indikator kinerja mengacu pada penilaian kinerja secara tidak langsung, yaitu hal-hal sifatnya hanya merupakan indikasi-indikasi kinerja.

Page 9: SISTEM PENGUKURAN DAN INDIKATOR KINERJA

Dalam pandangan Whittaker, elemen kunci dari sistem pengukuran kinerja terdiri atas:

perencanaan dan perencanaan dan penetapan tujuan; relevan, penetapan tujuan; relevan,

pengembangan pengembangan ukuran ukuran

pelaporan formal atas hasil, danpelaporan formal atas hasil, dan

penggunaan informasi.penggunaan informasi.

Page 10: SISTEM PENGUKURAN DAN INDIKATOR KINERJA

PPengukuran kinerja yang engukuran kinerja yang berdasarkan pada Lembaga berdasarkan pada Lembaga Adminstrasi Negara (LAN) Adminstrasi Negara (LAN) (2002)(2002)

aspek aspek finansial, finansial,

kepuasan custumer,kepuasan custumer,

operasi bisnis internal,operasi bisnis internal,

kepuasan pegawai,kepuasan pegawai,

kepuasan komunitas dan stakeholders,kepuasan komunitas dan stakeholders,waktu.waktu.

Page 11: SISTEM PENGUKURAN DAN INDIKATOR KINERJA

Indikator kinerja

Indikator kinerja diartikan sebagai ukuran kuantitatif atau kualitatif yang menggambarkan tingkat pencapaian suatu sasaran tujuan yang telah ditetapkan

Dengan pengertian ini, indikator kinerja harus Dengan pengertian ini, indikator kinerja harus merupakan suatu yang dapat diukur dan merupakan suatu yang dapat diukur dan digunakan sebagai dasar untuk menilai digunakan sebagai dasar untuk menilai kinerja, baik dalam tahap perencanaan, kinerja, baik dalam tahap perencanaan, (ex-(ex-ante), ante), tahap pelaksanaan tahap pelaksanaan (on-going), (on-going), maupun maupun tahap setelah kegiatan tahap setelah kegiatan (ex-post)(ex-post)..

Page 12: SISTEM PENGUKURAN DAN INDIKATOR KINERJA

Dalam penyusunan anggaran dengan Dalam penyusunan anggaran dengan pendekatan kinerja, perlu dirancang pendekatan kinerja, perlu dirancang indicator kinerja yang terdiri dari:indicator kinerja yang terdiri dari:

indicator masukanindicator masukanindicator keluaranindicator keluaran

indicator hasilindicator hasil

indicator manfaatindicator manfaat

indicator dampakindicator dampak

Page 13: SISTEM PENGUKURAN DAN INDIKATOR KINERJA

Indikator Masukan Indikator Masukan ((inputinput))

Indikator masukan mengukur jumlah sumberdaya seperti dana, SDM, peralatan, material, dan masukan lain, yang dipergunakan untuk melaksanakan kegiatan. Dengan meninjau distribusi sumberdaya yang dimiliki, apakah telah sesuai dengan rencana strategis yang telah ditetapkan. Tolak ukur ini relatif mudah diukur serta telah Tolak ukur ini relatif mudah diukur serta telah dipergunakan secara luas, namun seringkali dipergunakan secara luas, namun seringkali dipergunakan secara kurang tepat dan dapat dipergunakan secara kurang tepat dan dapat menimbulkan hasil evaluasi yang rancu atau menimbulkan hasil evaluasi yang rancu atau bahkan menyesatkan. bahkan menyesatkan.

Page 14: SISTEM PENGUKURAN DAN INDIKATOR KINERJA

Cara menyusun dan menetapkan indicator masukan : Menyusun dan menetapkan rencana strategis

lebih dahulu. Mengindentifikan kegiatan yang akan diukur

kinerjanya. Mengindentifikasikan jenis dan jumlah

sumberdaya yang diperlukan dalam pelaksanaan kegiatan, untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

Memilih dan menetapkan indicator masukan yang paling relevan dan berpengaruh besar terhadap keberhasilan pelaksanaan kegiatan.

Page 15: SISTEM PENGUKURAN DAN INDIKATOR KINERJA

Indikator Keluaran Indikator Keluaran ((outputoutput))

Indikator keluaran merupakan hasil Indikator keluaran merupakan hasil langsung yang dicapai dari input suatu langsung yang dicapai dari input suatu kegiatan. Dengan membandingkan kegiatan. Dengan membandingkan keluaran, organisasi dapat menganalisis keluaran, organisasi dapat menganalisis sejauhmana kegiatan terlaksana sesuai sejauhmana kegiatan terlaksana sesuai dengan rencana.dengan rencana. Indikator keluaran hanya dapat menjadi Indikator keluaran hanya dapat menjadi landasan untuk menilai kemajuan suatu landasan untuk menilai kemajuan suatu kegiatan apabila tolak ukur dikaitkan kegiatan apabila tolak ukur dikaitkan dengan sasaran-sasaran kegiatan yang dengan sasaran-sasaran kegiatan yang terdefinisi dengan baik dan terukur.terdefinisi dengan baik dan terukur.

Page 16: SISTEM PENGUKURAN DAN INDIKATOR KINERJA

Cara menyusun dan menetapkan indicator keluaran : Menyusun dan menetapkan rencana

strategis lebih dahulu. Mengidentifasi berbagai keluaran yang

mungkin diperoleh dari pelaksanaan kegiatan yang relevan.

Memilih dan menetapkan indicator keluaran yang paling relevan dan berpengarih besar terhadap keberhasilan pelaksanaan kegiatan.

Page 17: SISTEM PENGUKURAN DAN INDIKATOR KINERJA

Indikator Hasil Indikator Hasil ((outcomeoutcome))

Pengukuran indicator hasil seringkali rancu Pengukuran indicator hasil seringkali rancu dengan pengukuran indicator keluaran. dengan pengukuran indicator keluaran. Sebagai contoh “penghitungan jumlah bibit Sebagai contoh “penghitungan jumlah bibit unggul” yang dihasilkan oleh suatu kegiatan unggul” yang dihasilkan oleh suatu kegiatan merupakan tolak ukur keluaran.merupakan tolak ukur keluaran. Namun “penghitungan besar produksi Namun “penghitungan besar produksi perhektar” yang dihasilkan oleh bibit-bibit perhektar” yang dihasilkan oleh bibit-bibit unggul tersebut atau “penghitungan unggul tersebut atau “penghitungan kenaikan pendapatan petani” pengguna kenaikan pendapatan petani” pengguna bibit tersebut merupakan tolak ukur hasil. bibit tersebut merupakan tolak ukur hasil.

Page 18: SISTEM PENGUKURAN DAN INDIKATOR KINERJA

Cara menyusun dan menetapkan indicator hasil : Menyusun dan menetapkan rencana

strategis lebih dahulu. Mengidentifikasi berbagai hasil nyata

yang mungkin diperoleh dari keluaran yang telah ditetapkan.

Memilih dan menetapkan indicator hasil yang paling relevan dan berpengaruh besar terhadap keberhasilan pelaksanaan kegiatan

Page 19: SISTEM PENGUKURAN DAN INDIKATOR KINERJA

Indikator Manfaat Indikator Manfaat ((benefitbenefit))

Indikator kinerja manfaat menggambarkan Indikator kinerja manfaat menggambarkan manfaat yang diperoleh secara langsung dari manfaat yang diperoleh secara langsung dari indicator hasil. Manfaat baru tampak setelah indicator hasil. Manfaat baru tampak setelah beberapa waktu kemudian, khususnya dalam beberapa waktu kemudian, khususnya dalam jangka menengah dan jangka panjang.jangka menengah dan jangka panjang.

Indikator manfaar menunjukkan hal-hal yang Indikator manfaar menunjukkan hal-hal yang diharapkan untuk dicapai bila keluaran dapat diharapkan untuk dicapai bila keluaran dapat diselesaikan dan berfugsi dengan optimal diselesaikan dan berfugsi dengan optimal (tepat lokasi, tepat waktu dan tepat (tepat lokasi, tepat waktu dan tepat sasaran).sasaran).

Page 20: SISTEM PENGUKURAN DAN INDIKATOR KINERJA

Cara menyusun dan menetapkan indicator manfaat : Menyusun dan menetapkan rencana strategis

lebih dahulu. Mengidentifikasi berbagai manfaat yang

mungkin diperoleh dari hasil yang telah ditetapkan. Dalam hal ini, data/informasi yang relevan, lengkap, akurat dan kemampuan kita tentang bidang yang akan dibahas akan banyak menolong untuk menyusun dan menetapkan indicator manfaat yang tepat dan relevan.

Memilih dan menetapkan indicator manfaat yang paling relevan dan berpengaruh besar terhadap keberhasilan pelaksanaan kegiatan.

Page 21: SISTEM PENGUKURAN DAN INDIKATOR KINERJA

Indikator Dampak Indikator Dampak ((impactimpact))

Indikator kinerja dampak memperlihatkan Indikator kinerja dampak memperlihatkan pengaruh yang ditimbulkan dari manfaat pengaruh yang ditimbulkan dari manfaat yang diperoleh dari hasil kegiatan. Seperti yang diperoleh dari hasil kegiatan. Seperti halnya indicator manfaat, indicator dampak halnya indicator manfaat, indicator dampak juga baru dapat diketahui dalam jangka juga baru dapat diketahui dalam jangka waktu menengah atau jangka panjang.waktu menengah atau jangka panjang. Indikator dampak menunjukkan dasar Indikator dampak menunjukkan dasar pemikiran dilaksanakannya kegiatan, yang pemikiran dilaksanakannya kegiatan, yang menggambarkan aspek makro pelaksanaan menggambarkan aspek makro pelaksanaan kegiatan, tujuan kegiatan secara sektoral, kegiatan, tujuan kegiatan secara sektoral, regional dan nasional.regional dan nasional.

Page 22: SISTEM PENGUKURAN DAN INDIKATOR KINERJA

Cara menyusun dan menetapkan indicator dampak : Menyusun dan menetapkan rencana

strategis lebih dahulu. Mengidentifikan berbagai dampak yang

mungkin diperoleh dari hasil yang telah ditetapkan, menyangkut data dan informasi yang relevan, lengkap, akurat.

Memilih dan menetapkan indicator dampak yang paling relevan dan berpengaruh besar terhadap keberhasilan pelaksanaan kegiatan.

Page 23: SISTEM PENGUKURAN DAN INDIKATOR KINERJA

Mekanisme untuk menetapkan indicator Mekanisme untuk menetapkan indicator kinerja tersebut perlu memperhatikan kinerja tersebut perlu memperhatikan faktor-faktor berikut (Mardiasmo, 220; faktor-faktor berikut (Mardiasmo, 220; 2000) :2000) :

Sistem perencanaan dan pengendalianSistem perencanaan dan pengendalianSistem perencanaan dan pengendalian meliputi proses, prosedur, dan struktur yang memberi jaminan bahwa tujuan organisasi telah dijelaskan dan dikomunikasikan ke seluruh bagian organisasi dengan menggunakan rantai komando yang jelas didasarkan pada spesifikasi pokok dan fungsi, kewenangan serta tanggungjawab

Page 24: SISTEM PENGUKURAN DAN INDIKATOR KINERJA

Spesifikasi teknis dan standarisasiSpesifikasi teknis dan standarisasi Kinerja suatu kegiatan, program, dan organisasi diukur dengan menggunakan spesifikasi teknis secara detail untuk memberikan jaminan bahwa spesifikasi teknis tersebut dijadikan sebagai standar penilaian.Kompetensi teknis dan Kompetensi teknis dan profesinalismeprofesinalismeUntuk memberikan jaminan terpenuhinya spesifikasi teknis dan standarisasi yang ditetapkan, maka diperlukan personel yang memiliki kompetensi teknis dan profesional dalam bekerja.

Page 25: SISTEM PENGUKURAN DAN INDIKATOR KINERJA

Mekanisme ekonomi dan mekanisme Mekanisme ekonomi dan mekanisme pasarpasar Mekanisme ekonomi terkait dengan pemberian penghargaan dan hukuman (reward & punishment) yang bersifat finansial, sedangkan mekanisme pasar tekait dengan penggunaan sumberdaya yang menjamin terpenuhinya value for money. Ukuran kinerja digunakan sebagai dasar untuk memberikan penghargaan dan hukuman (alat pembianaan) Mekanisme sumberdaya manusiaMekanisme sumberdaya manusia Pemerintah perlu menggunakan beberapa mekanisme untuk memotivasi stafnya untuk memperbaiki kinerja proposal dan organisasi. Diantaranya mekanisme jenjang karir melalui jalur structural atau jalur fugsional.

Page 26: SISTEM PENGUKURAN DAN INDIKATOR KINERJA

Kriteria Standar Indikator Kinerja Dapat dicapai (attainable): sesuai dengan

usaha-usaha yang dilakukan pada kondisi yang diharapkan akan dihadapi.

Ekonomis : biaya seharusnya redah dikatikan dengan kegitan yang dicakup.

Dapat diterapkan (aplicable) : sesuai dengan kondisi-kondisi yang ada. Jika terjadi perubahan kondisi, harus dibangun standar yang setiap saat dapat disesuaikan dengan kondisii yang ada (built-in flexibility).

Konsisten : yang akan membantu keseragaman komunikasi dan operasi keseluruh fungsi organisasi.

Page 27: SISTEM PENGUKURAN DAN INDIKATOR KINERJA

Lanjutan… Menyeluruh (all-inclusive) : yang mencakup

semua aktivitas yang saling berkaitan. Dapat dimengerti (understandable) : yang

diekpresikan dengan mudah, jelas, untuk menghidari kesalahan komunikasi atau kekaburan. Instruksi-instruksi yang digunakan harus spesifik dan lengkap.

Dapat diukur (measureable) : harus dapat dikomunikasikan dengan presisi.

Stabil : harus memiliki jangka waktu yang cukup untuk dapat memprediksikan dan menyediakan usaha-usaha yang akan dilakukan.

Page 28: SISTEM PENGUKURAN DAN INDIKATOR KINERJA

Dapat diadaptasi (adaptable) : harus didesain sedemikian rupa sehingga elemen-elemen dapat ditambah, dirubah, dan dibuat terkini tanpa melakukan perubahan pada seluruh struktur.

Legitimasi : secara resmi disetujui Seimbang (equitable) : diterima sebagai suatu

dasar perbandingan oleh pihak yang berkaitan dengn aktivitas yang dilakukan.

Fokus pada pelanggan : harus terarah pada hal-hal penting yang diinginkan pelanggan (intern dan eksteren) seperti siklus waktu, mutu, kinerja skedul biaya, dan kepuasan pelanggan.

Lanjutan…

Page 29: SISTEM PENGUKURAN DAN INDIKATOR KINERJA

Value for MoneyValue for MoneyIndikator value for money dibagi menjadi dua bagian, yaitu indicator alokasi biaya (ekonomi dan fisien); dan indicator kualitas pelayanan (efektivitas). Berikut ini akan dijelaskan megenai konsep value for money atau yang dikenal dengan 3E (Ekonomi-Efisien-(Ekonomi-Efisien-Efektif)Efektif) (Mardiasmo, 131; 2002)

Page 30: SISTEM PENGUKURAN DAN INDIKATOR KINERJA

EkonomiEkonomi Ekonomi berarti hubungan antara pasar dan masukn (cost of input), atau ekonomi adalah praktik pembelian barang dan jasa input dengan tingkat kualitas tertentu pda harga terbaik yang dimungkinkan (spending less). Pengertian ekonomi sering disebut kehematan yang mencakup juga pengelolaan secara hati-hati atau cermat (prudency) dan tidak ada pemborosan. Suatu kegiatan operasional dikatakan ekonomis bila dapat mengurangi biaya yang tidak perlu.

Page 31: SISTEM PENGUKURAN DAN INDIKATOR KINERJA

EfisiensiEfisiensi Efisiensi berhubungan erat dengan konsep produktivitas. Pegukuran efisiensi dilakukan dengan menggunakan perbandingan antara output yang dihasilkan terhadap input yang digunakan (cost of output). Proses kegiatan operasional dapat dikatakan efisien apabila suatu produk tertentu dapat dicapai dengan penggunaan sumberdaya dan dana yang serendah-rendahnya (spending well). Indikator efisiensi menggambarkan hubungan antara masukan sumberdaya oleh suatu unit organisasi dan keluaran yang dihasilkan. Indikator tersebut memberikan informasi tentang konversi masukan menjadi keluaran.

Page 32: SISTEM PENGUKURAN DAN INDIKATOR KINERJA

EfektivitasEfektivitas Efektivitas pada dasarnya berhubugan dengan pencapaian tujuan atau target kebijakan (hasil guna). Efektivitas merupakan hubungan antara keluran dengan tujuan atau sasaran yang harus dicapai. Kegiatan operasional dikatakan efektif apabila proses kegiatan mencapai tujuan dan sasaran akhir kebijakan (spending wiswly). Indikator efektivitas menggambarkan jangkauan akibat dan dampak dari keluaran program dalam mencapai tujan program. Semakin besar kontribusi output yang dihasilkan terhadap pencapaian tujuan atau sasaran yang ditentukan, mka semakin efektif proses kerja suatu unit produksi.