Sistem Pengendalian Stratejik

25
SISTEM PENGENDALIAN STRATEJIK KETERKAITAN DENGAN SISTEM KOMPENSASI 1. SISTEM PENGENDALIAN STRATEJIK Kinerja adalah hasil akhir daripada kegiatan, walaupun sebenarnya kinerja dapat juga berupa suatu proses yang dikehendaki. Pengukuran hasil akhir ini akan tergantung kepada bentuk organisasi, mungkin dengan mempertimbangkan tingkatannya dalam satu perusahaan. Ukuran yang digunakan meliputi: kemampulabaan, pangsa pasar, pengurangan biaya, dan lain-lain sesuai dengan apa yang telah dsepakati oleh organisasi ataupun perusahaan sebelum kegiatan dimulai. Organisasi menghabiskan banyak waktu menentukan cara memotivasi pekerja. Salah satu cara adalah menyamakan tujuan pekerja dengan organisasi. Namun, meskipun sasaran tersebut telah disamakan, organisasi tidak dapat bergantung pada pengendalian diri pekerja untuk mencapai kinerja yang ditargetkan. Pada beberapa kasus, organisasi harus membuat system pengendalian tugas atau hasil. Pengendalian tugas menggunakan alat pengendalian preventif atau bergantung pada pemantauan, dimana pengendalian hasil berfokus pada perbandingan hasil actual terhdap kinerja yang diinginkan. Perkembangan dan penggunaan jenis pengukuran kinerja yang tepat sangat berhubungan erat dan langsung dengan karakteristik perilaku kedua, yang melibatkan bauran pengukuran kinerja Citibank Performance Evaluation 1

description

Makalah 14 Sistem Pengendalian Stratejik

Transcript of Sistem Pengendalian Stratejik

Page 1: Sistem Pengendalian Stratejik

SISTEM PENGENDALIAN STRATEJIK

KETERKAITAN DENGAN SISTEM KOMPENSASI

1. SISTEM PENGENDALIAN STRATEJIK

Kinerja adalah hasil akhir daripada kegiatan, walaupun sebenarnya kinerja dapat juga berupa

suatu proses yang dikehendaki. Pengukuran hasil akhir ini akan tergantung kepada bentuk

organisasi, mungkin dengan mempertimbangkan tingkatannya dalam satu perusahaan. Ukuran

yang digunakan meliputi: kemampulabaan, pangsa pasar, pengurangan biaya, dan lain-lain sesuai

dengan apa yang telah dsepakati oleh organisasi ataupun perusahaan sebelum kegiatan dimulai.

Organisasi menghabiskan banyak waktu menentukan cara memotivasi pekerja. Salah satu cara

adalah menyamakan tujuan pekerja dengan organisasi. Namun, meskipun sasaran tersebut telah

disamakan, organisasi tidak dapat bergantung pada pengendalian diri pekerja untuk mencapai

kinerja yang ditargetkan. Pada beberapa kasus, organisasi harus membuat system pengendalian

tugas atau hasil. Pengendalian tugas menggunakan alat pengendalian preventif atau bergantung

pada pemantauan, dimana pengendalian hasil berfokus pada perbandingan hasil actual terhdap

kinerja yang diinginkan.

Perkembangan dan penggunaan jenis pengukuran kinerja yang tepat sangat berhubungan erat dan

langsung dengan karakteristik perilaku kedua, yang melibatkan bauran pengukuran kinerja

kuantitatif dan kualitatif jangka pendek dan jangka panjang, hal ini disebut dengan pendekatan

Balance Scorecard.

Literatur akuntansi manajemen menjelaskan beberapa kerangka kerja pengukuran kinerja

termasuk yang diperkenalkan oleh program manajemen kualitas nasional dan internasional.

Balanced Scorecard (BSC) adalah pendekatan pengukuran kinerja yang umum dan fleksibel,

survei mengindikasikan bahwa 60% hingga 70% perusahaan di seluruh dunia melaporkan bahwa

mereka menggunkan beberapa versi pendekatan ini. Dan Balanced Scorecard (BSC) juga telah

disesuaikan agar berfungsi di sektor publik dan nirlaba. Fitur Balanced Scorecard (BSC) adalah

ia menyediakan kerangka kerja yang memilih ukuran kinerja keuangan dan non keuangan dari

Citibank Performance Evaluation 1

Page 2: Sistem Pengendalian Stratejik

strategi perusahaan. Pengukuran tersebut melibatkan, namun tidak membatasi, pengkuran

operasi, keualitas dan perbaikan proses.

Balanced Scorecard (BSC) adalah sistem manajemen strategi yang mendefenisikan sistem

akuntansi pertanggung jawaban berdasarkan strategi. Balanced Scorecard (BSC)

menerjemahkan misi dan strategi organisasi ke dalam tujuan operasional dan ukuran kinerja

dalam empat perspektif yaitu: Perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif proses

bisnis internal, perspektif pembelajaran dan pertumbuhan (infrastruktur). Perspektif terakhir ini

mengacu pada tiga faktor utama yang memungkinkannya yaitu: kemapuan pegawai,

kemamupuan sistem informasi dan perilaku pegawai (motivasi, pemberdayaan dan pensejajaran).

Balanced Scorecard (BSC) mengukur kinerja organisasi berdasarkan empat perspektif yang

berbeda namun berhubungan yang diturunkan dari visi, strategi dan tujuan organisasi.

Keuangan. Bagaimana cara pemegang saham kami mengkur kesuksesan?

Palanggan. Bagaimana cara kami menciptakan nilai untuk pelanggan?

Proses. Pada proses mana kami harus sangat baik agar dapat memuaskan pelanggan dan

pemegang saham?

Pembelajaran dan pertumbuhan. Apakah kemampuan karyawan, sistem informasi, dan

kemampuan organisasi yang dibutuhkan agar dapat terus memperbaiki proses dan

hubungan pelanggan?

Balanced Scorecard (BSC) membuat perusahaan dapat melacak hasil keuangan sambil

memantau dengan pengukuran non keuangan, bagaimana mereka membangun kemampuannya

dibidang pelanggan, proses serta karyawan dan sistem untuk mencapai pertumbuhan dan

kemampuan memghasilkan laba dimasa depan.

Manfaat Pengukuran Kinerja Manajemen

1. mengelola operasi organisasi secara efektif & efisien melalui pemotivasian karyawan

secara maksimum

2. membantu pengambilan keputusan yang bersangkutan dengan karyawan

3. mengidentifikasi kebutuhan pelatihan dan pengembangan karyawan dan untuk

menyediakan kriteria seleksi dan evaluasi program pelatihan karyawan

4. menyediakan umpan balik bagi karyawan mengenai bagaimana atasan mereka menilai

kinerja mereka

Citibank Performance Evaluation 2

Page 3: Sistem Pengendalian Stratejik

5. menyediakan suatu dasar bagi distribusi penghargaan

Pengertian Kompensasi

Pengertian kompensasi yang dikemukakan oleh Anthony dan Govindarajan,

menyebutkan bahwa dari 3 jenis komponen kompensasi yang diterima manajer, adalah:

1. Gaji

2. Tunjangan-tunjangan dalam bentuk natura

3. Kompensasi insentif

Peran strategis kompensasi manajemen mempunyai tiga aspek:

1. kondisi strategis yang dihadapi perusahaan, 2. dampak penghindaran risiko terhadap pembuatan keputusan manager, 3. masalah etika tertentu

Tujuan Kompensasi Manajemen

Program kompensasi manajemen dikembangkan dengan tujuan mendukung tujuan strategis

perusahaan, sehingga tujuan kompensasi manajemen harus konsisten dengan tiga tujuan

pengendalian manajemen, yaitu:

motivasi

memberikan insentif,

menentukan secara adil atas penghargaan

Menurut Atkinson dan Kaplan, organisasi menggunakan baik imbalan intrinsik maupun

ekstrinisk untuk memotivasi pekerja. Imbalan intrinsik adalah penghargaan yang berasal dari

dalam individu dan mencerminkan kepuasan dari melakukan pekerjaan dan dari kesempatan

berkembang yang disediakan pekerjaan itu. Sedangkan imbalan ekstrinsik adalah penghargaan

apapun yang diberikan oleh satu orang kepada orang lain untuk menghargai pekerjaan yang

diselesaikan dengan baik.

Imbalan Ekstrinsik Berdasarkan Kinerja

Sistem kompensasi insentif atau pembayaran berdasarkan kinerja adalah sistem imbalan yang

menyediakan imbalan ekstrinsik dalam bentuk uang berdasarkan hasil yang terukur. Sistem

Citibank Performance Evaluation 3

Page 4: Sistem Pengendalian Stratejik

pembayaran berdasarkan kinerja mendasarkan imbalan setelah mencapai atau melewati kinerja

terukur tertentu.

Jenis Program Kompensasi Insentif

Bentuk kompensasi paling umum adalah bonus tunai, pembagian laba, pembagian keuntungan,

opsi saham, lembar saham kinerja. Hak atas kenaikan saham, unit partisipasi, dan program

kepemilikan saham oleh pekerja. Kita dapat menggolongkan program kompensasi ke dalam dua

bagian besar. Pertama adalah program ang bergantung pada penilaian internal yang disedikan

oleh system akuntansi manajemen organisasi. Yang kedua adalah program yang bergantung pada

kinerja harga saham organisasi di pasar saham.

Bonus Tunai

Program bonus tunai memberikan bayaran berbentuk uang berdasarkan kinerja yang diukur.

Bonus ini merupakan imbalan yang hanya diberikan sekali, dan tidak termasuk ke dalam

upah dasar pekerja pada tahun berikutnya. Bonus tunai dapat berjumlah tetap dan dipicu

ketika kinerja yang diukur melebihi target, atau bonus ini proportional dengan tingkat kinerja

terhadap targetnya.

Pembagian Laba

Pembagian laba adalah bonus tunai yang dihitung sebagai persentase dari laba yang

dilaporkan unit organisasi. Pembagian laba adalah program kompensasi insentif kelompok

yang berfokus pada kinerja jangka pendek.

Berbagi Keuntungan

Berbagi keuntungan atau gain sharing adalah system pembagian bonus tunai dari pool ketika

jumlah total yang tersedia merupakan fungsi dari kinerja relative terhadap target tertentu.

Sebagai contoh, para pekerja dalam unit tertentu (departemen atau toko) menerima bonus

jika kinerja mereka melebihi target kinerja. Gain sharing meningkatkan kinerja tim dan

partisipasi dalam pembuatan keputusan.

Tiga program gain sharing yang paling umum digunakan:

Citibank Performance Evaluation 4

Page 5: Sistem Pengendalian Stratejik

a. Improshare (pembagian peningkatan produktivitas) menentukan bonus poolnya dengan

menghitung perbedaan antara tingkat biaya tenega kerja target berdasar level produksi

tertentu dan biaya tenaga kerja yang sebenarnya.

b. The Scanlon plan dihitung menggunakan data pada beberapa periode dasar didasarkan:

Rasio dasar = biaya gaji / nilai barang atau jasa yang diproduksi

c. The rucker plan didasarkan pada rumus berikut ini, yang mencerminkan data dari periode

yang mewakili:

Rucker standard = biaya gaji / nilai produksi

Opsi Saham dan Program Kompensasi Saham Lainnya yang Berhubungan dengan Saham

Opsi saham adalah hak membeli unit saham organisasi pada harga yang telah ditentukan,

yang disebut sebagai harga opsi. Secara umum, penggunaan program kepemilikan saham

pekerja mengasumsikan bahwa pekerja akan bekerja lebih giat ketika mereka mempunyai

saham kepemilikan.

2. PEMBAHASAN KASUS

CITIBANK: Performance Evaluation

Frits Seeger, Presiden Citibank California, bertemu dengan tim manajemen untuk meninjau

evaluasi kinerja dan keputusan bonus untuk manajer cabang California. Berikutnya adalah

Evaluasi kinerja James McGaran. Frits merasa gelisah tentang yang satu ini. McGaran adalah

manajer cabang yang paling penting di daerah Los Angeles, dan keuangan nya sangat

mengesankan. Setahun lalu dia menerima peringkat "above par" dengan bonus penuh. Tapi

tahun lalu, Divisi California Citibank telah memperkenalkan scorecard kinerja baru untuk

menyoroti pentingnya beragam rangkaian langkah-langkah dalam mencapai tujuan strategis

divisi. Di antara langkah-langkah baru yang diperkenalkan adalah indikator kepuasan

pelanggan. Sayangnya, James McGaran telah mencetak "below par" pada kepuasan

pelanggan.

Frits melihat kepada Lisa Johnson, pengelola kawasan mengawasi James McGaran. Frits

telah membaca komentar Lisa (Exhibit 1). Komentar yang sangat positif, tapi Lisa tidak ingin

Citibank Performance Evaluation 5

Page 6: Sistem Pengendalian Stratejik

memberikan rekomendasi akhir sampai ia telah membahas dengan Frits. Dia tahu bahwa

kasus James akan diawasi ketat oleh banyak manajer dalam divisi.

Keuangan District Cabang

James McGaran adalah seorang manajer yang paling penting dari 31 cabang di daerah Los

Angeles. Terletak di distrik keuangan Los Angeles. Cabang James memiliki staf 15 orang,

pendapatan sebesar $ 6 juta dan $ 4,3 juta pada margin keuntungan. Basis pelanggan sangat

beragam. Pelanggan individu berkisar dari orang-orang yang bekerja di distrik keuangan

dengan perbankan ritel canggih perlu informasi perbankan individu untuk

kenyamanan. Pelanggan bisnis adalah pembeli canggih yang menuntut kualitas layanan yang

tinggi dan karyawan berpengetahuan yang bisa memenuhi kebutuhan keuangan

mereka. "Mom dan pop" bisnis, segmen yang dominan di daerah lain, juga hadir tetapi untuk

tingkat yang jauh lebih rendah. Kompetisi intens. Dua pesaing - Bank of America dan Wells

Fargo - memiliki kantor kurang dari satu blok dari cabang James.

James bergabung dengan Citibank pada tahun 1985 sebagai manajer cabang pembantu. Dia

telah bekerja di industri perbankan sejak tahun 1977. Dalam setahun, pada tahun 1986, ia

dipromosikan menjadi manajer cabang kecil. Dia berkembang dengan cepat melalui jajaran

hingga 1992 ketika ia diberi tanggung jawab mengelola kantor distrik keuangan. Kinerjanya

di kantor ini telah melebihi harapan setiap tahun. Dia telah menyampaikan hasil keuangan

yang mengesankan selama empat tahun berturut-turut. Pada tahun 1996, ketika divisi

memperluas indikator kinerja mencakup non-financial measures, menjadi jelas bahwa

penilaian ini cabang kepuasan pelanggan tidak mengikuti pola yang sama seperti kinerja

keuangan.

James dilaporkan Lisa Johnson, manajer daerah Los Angeles. Lisa adalah karyawan lama

dari Citibank. Dia bergabung dengan Perusahaan pada tahun 1978 di Chicago dan pindah ke

California pada awal 1988. Daerah nya adalah yang terbesar di divisi dan termasuk dua

wilayah yang sebelumnya telah dikelola secara terpisah. Lisa adalah seorang manajer hands-

on yang menghabiskan banyak waktu di cabang-cabang mendukung manajer dan menjadi

akrab dengan peristiwa di masing-masing cabang.

New Performance Scorecard

Citibank Performance Evaluation 6

Page 7: Sistem Pengendalian Stratejik

Citibank adalah pemain ceruk di pasar California.Memiliki delapan puluh cabang

dibandingkan dengan empat ratus kantor pesaing terbesarnya. Strategi Citibank di California

adalah untuk membangun sebuah waralaba yang menguntungkan dengan memberikan

hubungan perbankan dikombinasikan dengan tingkat tinggi layanan kepada

nasabah. Layanan disampaikan tatap muka (di cabang) atau jarak jauh, tergantung pada

keinginan pelanggan. Harapan layanan pelanggan meningkat sejalan dengan kekayaan bersih

mereka, seperti yang dilakukan profitabilitas mereka untuk bank. Pelanggan ini menuntut

tingkat tinggi layanan dengan perhatian pribadi hati-hati dan pilihan yang luas dari produk-

produk keuangan. Citibank memberikan array yang luas dari layanan termasuk jaringan

padat mesin ATM, 24 jam perbankan, dan rumah perbankan.

Langkah-langkah keuangan telah mendominasi evaluasi kinerja Citibank di masa lalu. Tapi

manajer puncak di divisi merasa bahwa tindakan ini merupakan cara yang lemah untuk

mengkomunikasikan strategi layanan yang tinggi bank. Frits Seegers ingin orang-orang di

divisi untuk memiliki pandangan yang lebih luas dari bisnis dan fokus perhatian mereka pada

dimensi-dimensi yang penting untuk keberhasilan jangka panjang dari waralaba.

Untuk mencerminkan pentingnya non-financial measures sebagai indikator terkemuka

strategi implementasi, Divisi California mengembangkan Performance Scorecard. Ini

dilengkapi financial measures yang telah ada dengan pengukuran baru yang mencerminkan

dimensi kompetitif penting dalam strategi bank. Versi awal pra-diuji pada tahun 1995 dan,

dimulai pada kuartal pertama tahun 1996. Tujuan Performance Scorecard dan data kinerja

menjadi alat manajemen pusat untuk menerapkan strategi dan mengevaluasi kinerja.

Performance Scorecard dibangun sekitar enam jenis ukuran: financial, strategy

implementation, customer satisfaction, control, people, dan standards (lihat Exhibit 2 sampai

5).

Financial measures diperoleh dari sistem akuntansi reguler dan berfokus terutama pada

total pendapatan dan margin keuntungan terhadap sasaran.

Strategy implementation measures melacak pendapatan untuk berbagai jenis segmen

target pelanggan yang relevan dengan strategi cabang. Performance Scorecard James

Citibank Performance Evaluation 7

Page 8: Sistem Pengendalian Stratejik

difokuskan terutama pada pendapatan dari pelanggan ritel - rumah tangga, bisnis, dan

profesional.

Customer satisfaction diukur melalui wawancara telepon dengan sekitar dua puluh lima

pelanggan cabang yang telah mengunjungi cabang selama bulan lalu. Skor kepuasan

pelanggan yang berasal dari pertanyaan-pertanyaan yang berfokus pada layanan cabang

serta layanan Citibank lainnya seperti 24 jam phone banking dan layanan ATM. Sebuah

perusahaan riset independen yang bertanggung jawab untuk mengelola survei bawah

bimbingan divisi departemen Relationship Satisfaction. Mengingat strategi bank saat ini,

yang berfokus pada layanan pelanggan sebagai pembeda utama. Frits Seeger

menganggap ukuran kepuasan pelanggan sebagai hal penting bagi keberhasilan jangka

panjang dari divisinya. Dia melihat itu sebagai indikator utama kinerja keuangan masa

depan. Jika kepuasan pelanggan memburuk, itu hanya masalah waktu sebelum terlihat

dalam keuangan.

Control measures melaporkan evaluasi oleh auditor internal pada proses pengendalian

internal cabang. Cabang harus memiliki skor setidaknya “par” (didefinisikan sebagai 4

pada skala 1 sampai 5) untuk memenuhi persyaratan untuk bonus apapun. Jika rating di

bawah 4, bisnis cabang dianggap berisiko dan tidak memenuhi persyaratan minimum

untuk kontrol yang efektif.

People and standards ditentukan secara subjektif oleh bos manajer cabang. Ukuran

“People” difokuskan pada upaya proaktif dari manajer untuk mengembangkan dan

berkomunikasi dengan bawahan, untuk mendorong program pelatihan daerah, dan

menjadi panutan bagi orang-orang yang lebih junior. “Standards” termasuk penilaian

keterlibatan manajer dalam kelompok masyarakat, asosiasi perdagangan, dan etika bisnis.

Setiap komponen dari Scorecard ini diberikan skor secara independen menjadi salah satu dari

tiga kategori peringkat: "below par", "par", atau "above par". Untuk measurement yang dapat

diukur secara kuantitatif - keuangan, implementasi strategi, kepuasan pelanggan, dan kontrol

- ambang batas kinerja yang telah ditetapkan menentukan kinerja mana yang termasuk dalam

skala tiga-tingkat ini. Namun, peringkat yang berhubungan dengan “people and standards”

Citibank Performance Evaluation 8

Page 9: Sistem Pengendalian Stratejik

tidak memiliki indikator obyektif yang sesuai: kinerja kasus ini ditentukan secara subjektif

oleh manajer cabang superior.

Performance and Incentives

Proses perencanaan kinerja dimulai pada bulan Oktober dengan proses negosiasi antara Frits

Seegers dan pengelola kawasan itu. Pada akhir tahap awal ini, Performance Scorecard target

untuk tahun mendatang didirikan untuk divisi dan untuk masing-masing daerah. Target

tersebut mengalir ke bawah organisasi. Pengelola kawasan bernegosiasi dengan manajer

cabang untuk menentukan target keuangan mereka dan tujuan pelaksanaan strategi untuk

tahun ini. Pada akhir proses ini, target untuk manajer cabang yang ditambahkan untuk

memastikan bahwa mereka menyamai atau melampaui target di daerah itu.

Kepuasan pelanggan dan kontrol tujuan yang umum untuk semua cabang di divisi. Untuk

kepuasan pelanggan, tujuan 1996 adalah untuk mencapai peringkat minimal 80.

Target financial, strategy implementation, customer satisfaction, dan control membentuk

dasar kuantitatif untuk evaluasi kinerja ex post. Setiap kuartal, pengelola kawasan menerima

informasi cabang dengan angka yang sebenarnya untuk setiap langkah-langkah ini dan

perbandingan dengan tujuan kuartalan. Informasi ini, bersama-sama dengan skor subjektif

bahwa pengelola kawasan berikan untuk peringkat “people and standards”, membentuk dasar

untuk evaluasi triwulan dan tahunan manajer cabang.

Evaluasi kinerja akhir tahun ditentukan bersama oleh sebuah tim yang dipimpin oleh Frits

Seegers. Tim terdiri pengelola kawasan, termasuk Lisa Johnson, dan manajer sumber daya

manusia, kualitas, dan keuangan. Frits percaya bahwa memiliki sebuah tim bersama-sama

mengevaluasi kinerja setiap manajer cabang memberi konsistensi untuk proses seluruh

divisi. Tim tersebut akan memutuskan evaluasi kinerja James untuk tahun ini.

Untuk tambahan unsur motivasi lain dikaitkan dengan evaluasi tahunan. Bonus manajer

cabang terkait dengan peringkat Performance Scorecard akhir. Peringkat "below par" tidak

membawa bonus apapun. Peringkat "par" menghasilkan bonus hingga 15% dari gaji pokok

(untuk cabang manajer dengan gaji di bagian bawah braket gaji, bonus bisa mencapai

20%). Peringkat "Above par" bias mendapatkan sebanyak bonus 30%.

Citibank Performance Evaluation 9

Page 10: Sistem Pengendalian Stratejik

Tanpa peringkat "par" di semua komponen Scorecard, manajer tidak bisa mendapatkan

rating "above par".

Performance of the Financial District Branch

Frits meninjau formulir evaluasi kinerja James McGaran tahun 1996. Keuangannya luar biasa

- 20% di atas target. Menurut Lisa Johnson, cabang James "telah menghasilkan pendapatan

tertinggi dan membuat kontribusi margin terbesar untuk bisnis setiap cabang dalam

sistem". Skor strategy implementation berada pada range "par" hingga "above par",

meskipun Lisa Johnson telah memberinya peringkat "above par" di kuartal ke-tiga. James

telah mempertahankan peringkat "above par" di scorecard kontrol dan Lisa Johnson menilai

dia tanpa terkecuali di mana dia memiliki keleluasaan untuk melakukannya.

Namun, kepuasan pelanggan adalah "below par". Cabang A memperoleh peringkat "par" jika

memperoleh skor 74 ke 79. Jika kepuasan pelanggan adalah di atas rata-rata pasar (77),

kemudian cabang mendapat peringkat "above par".

Lisa dan Frits menyadari bahwa aplikasi yang ketat dari kebijakan baru untuk evaluasi

kinerja berarti James bisa memperoleh paling banyak "par" untuk evaluasi tahun ini. Tapi

cabang James adalah yang terbesar dan terberat di divisi. Dia memiliki klien menuntut dan

kompetisi yang menantang. Sulit untuk mengelola seperti beragam rangkaian indikator, dan

ukuran kepuasan pelanggan. James telah membahas dengan Lisa keprihatinannya mengenai

kecukupan survei. Pelanggan dinilai tidak hanya pada cabang mereka, tetapi juga layanan

lain Citibank seperti ATM yang berada di luar kendali manajer cabang. Dengan demikian,

hal itu mungkin bahwa layanan ini terpusat tidak memberikan dukungan yang cukup kepada

pelanggan canggih cabang James.

Meskipun kekhawatiran ini, James telah bekerja keras untuk meningkatkan rating kepuasan

pelanggan selama kuartal terakhir. Dia telah membuat beberapa perubahan dalam stafnya

untuk meningkatkan skor. Satu orang di cabang sekarang didedikasikan untuk menyapa

pelanggan ketika tiba di kantor dan membantu dengan masalah yang mungkin timbul. Dia

juga mengadakan pertemuan cabang dan melatih karyawan cabang untuk memusatkan

perhatian mereka pada peningkatan kepuasan pelanggan.

Citibank Performance Evaluation 10

Page 11: Sistem Pengendalian Stratejik

James menganggap pentingnya peringkat. Ini merupakan masalah kebanggaan untuk menjadi

"above par" dan menunjukkan bahwa ia mampu berhasil menjalankan cabang yang paling

sulit di divisi. Ia merasa sangat kecewa ketika, dalam dua kuartal tahun ini, peringkatnya

hanya "par". Cabang nya sulit dan ia memberikan kinerja keuangan terbaik di divisi. Dia

berpikir bahwa usahanya layak mendapatkan peringkat "above par". Bahkan jika kepuasan

pelanggan agak tertinggal.

Frits mengulas Scorecard James untuk setiap kuartal tahun 1996 (Exhibit 2 sampai

5). Keuangannya yang luar biasa, tetapi hanya pada kuartal terakhir ia mampu menarik

kepuasan pelanggan untuk tingkat yang dapat diterima. Jika tim evaluasi kinerja memberi

James "above par", maka orang lain bisa berpikir bahwa divisi tidak serius dengan langkah-

langkah non-keuangan. James telah memperoleh "below par" pada kepuasan pelanggan untuk

semua kuartal di tahun 1996 dan, jika ukuran ini benar-benar penting, ia tidak harus

mendapatkan "above par" rating. Di sisi lain, dia pantas memperoleh "above par " pada

kinerjanya yang sangat baik di dimensi lain. James merupakan titik acuan bagi banyak

manajer cabang lainnya.

Frits memegang ringkasan scorecard di tangannya (Exhibit 1) dan berbalik ke Lisa Johnson:

"Lisa, saya sudah membaca komentar Anda dan mengulas Scorecard kuartalan

James. Yang tertinggal hanya enam kotak pada formulir ringkasan ini dan keputusan

peringkat kinerja keseluruhan untuk James ... Apa yang Anda rekomendasikan? "

Analisa Kasus

Performance Scorecard yang dimiliki oleh Citibank pada tahun 1996 terdiri dari enam

ukuran, yaitu: financial, strategy implementation, customer satisfaction, control, people, dan

standards. Selain pengukuran keuangan, terdapat ukuran non-keuangan di dalam evaluasi

kinerja yang baru.

Setiap komponen dalam Performance Scorecard pada Citibank diberikan skor/peringkat

secara independen, yang terdiri dari tiga kategori: below par, par, dan above par. Peringkat

ini diukur secara kuantitatif dengan ambang batas yang telah ditetapkan, kecuali untuk

Citibank Performance Evaluation 11

Page 12: Sistem Pengendalian Stratejik

“people and standards” tidak memiliki indikator obyektif yang sesuai, sehingga kinerjanya

ditentukan secara subjektif oleh manajer cabang superior.

Tujuan utama dari balanced scorecard adalah untuk menetapkan tujuan dan memungkinkan

manajer untuk menyelesaikan penilaian kinerja menggunakan pengukuran kuantitatif dan

kualitatif. Pengukuran keuangan atau bersifat kuantitatif merupakan hal penting dalam

menganalisis kinerja pada Bank, sehingga mengesampingkan ukuran non-kuantitatif yang

juga sama-sama penting dalam penilaian kinerja. Sedangkan dalam industri jasa, kepuasan

pelanggan sangat penting dalam menentukan kinerja operasional perusahaan.

Frit Seegers, Presiden Citibank California, melihat ini sebagai indikator utama kinerja

keuangan masa depan Bank, karena layanan pelanggan merupakan komponen penting dari

strategi Citibank di California.

Performance Scorecard James McGaran, manajer cabang di Los Angeles, selama empat

kuartal pada tahun 1996 terlihat pada Exhibit 2 hingga 5:

Citibank Performance Evaluation 12

Page 13: Sistem Pengendalian Stratejik

Citibank Performance Evaluation 13

Page 14: Sistem Pengendalian Stratejik

EXHIBIT 1: JAMES MCGARAN'S PERFORMANCE SCORECARDQ1 Q2 Q3 Q4 Average Year End

Financial 3 3 3 3 3.00 3Revenue 3 3 3 3.00Expense 2 3 2 2.33Margin 3 3 3 3.00

Strategy Implementation 2 3 3 3 2.75 3Total Households 2 3 2 2.33New to bank household 2 2 2.00Lost to bank household 2 2 2.00Cross-sell, splits, mergers households

2 3 2.50

Retail asset balances 2 3 2.50Market share 3 3 3.00

Customer Satisfaction 2 1 1 2 1.50 2Control 3 3 3 3.00 3

Audit 3 3 2.00Legal/Regulatory 3 3 2.00

People 3 3 3 3 3.00 3Performance Management 3 3 3 3.00Teamwork 3 3 3 3.00

Citibank Performance Evaluation 14

Page 15: Sistem Pengendalian Stratejik

Training/Development 3 3 3 3.00Self 3 3 3 3.00Other 3 3 3 3.00

Employee Satisfaction 3 3 3 3.00Standards 3 3 3 3 3.00 3

Leadership 3 3 3 3.00Business Ethics/Integrity 3 3 3 3.00Customer Interaction/Focus 3 2 3 2.67Community Involvement 3 3 3 3.00Contribution to overall business 3 3 3 3.00

Overall Evaluation 3 2 2 3 2.50 3

Ringkasan Performance Scorecard James McGaran pada tahun 1996:

Financial: Above Par

Kinerja keuangan pada cabang James melampaui harapan manajemen untuk 4 tahun

terakhir secara konsisten. Begitupun dengan tahun ini. Secara keseluruhan selama satu

tahun pendapatan melebihi target sebesar $604,933, dan beban berhasil ditekan sehingga

berada di bawah target sebesar $88,460 sehingga total contribution margin meningkat di

atas target sebesar $693,393.

Strategy Implementation: Above Par

Peringkat James dalam kuartal 2, 3 dan 4 memperoleh “above par”. Kinerja cabang

mencapai atau bahkan melebihi target (Scorecard tidak menunjukkan besaran target

untuk ukuran ini).

Control: Above Par

Ukuran ini dinilai hanya dalam 3 kuartal, tidak ada ulasan ataupun nilai pada kuartal ke-

tiga. Cabang James memiliki pengendalian yang kuat padahal termasuk merupakan

cabang yang besar dan kompleks.

People: Above Par

James adalah seorang manajer yang sangat baik. Kinerjanya konsisten dan selalu

melebihi harapan.

Standards: Above Par

Citibank Performance Evaluation 15

Page 16: Sistem Pengendalian Stratejik

James adalah pemimpin dihormati yang memiliki standar tinggi untuk dirinya sendiri dan

orang-orang yang mempekerjakan. Dia terus bekerja untuk meningkatkan dirinya dan

karyawannya. Dia terlibat dalam masyarakat dan mendorong yang sama dari

karyawannya.

Customer Satisfaction: Below Par

Kepuasan pelanggan dalam dua kuartal awal memperoleh nilai “below par”. Namun,

James mengidentifikasi peluang peningkatan dan secara substansial meningkatkan nilai

pada akhir tahun.

Evaluasi secara keseluruhan: Above Par

James layak mendapatkan peringkat “above par” disebabkan secara keseluruhan kinerja

James sangat baik, meskipun pada ukuran kepuasan pelanggan hanya memperoleh nilai

“below par”. Namun, kami akan mengabaikan ini karena beberapa alasan:

Tahun ini adalah tahun pertama performance scorecard atau balance scorecard

dilaksanakan, butuh beberapa waktu untuk penyesuaian

Kecukupan survei yang digunakan untuk mengukur kepuasan pelanggan. Manajemen

harus meninjau survei dan mendapatkan beberapa masukan dari manajer cabang pada

apa indikator yang harus digunakan untuk mengukur kepuasan pelanggan.

Proses peninjauan yang dilakukan oleh manager atasan dalam hal ini manager area.

Manajer atasan menilai kinerja non-kuantitatif secara subyektif. Proses ini dapat

ditingkatkan dengan memungkinkan staf untuk menilai kinerjanya sendiri dan

membicarakannya dengan atasannya. Staf akan mendapatkan kesempatan untuk

membela dirinya jika dia tidak setuju dengan penilaian atasan atas kinerjanya.

Jika diberikan rating “par” secara keseluruhan, dan mengabaikan kerja keras yang

telah dilakukan James, ini akan menurunkan moral salah satu manajer paling sukses

dan mungkin akan menghasilkan kinerja yang lebih rendah di masa depan, dan

memungkinkan menurunkan motivasi kinerja karyawan lainnya.

Citibank Performance Evaluation 16

Page 17: Sistem Pengendalian Stratejik

Selain itu, Manajemen harus mengkomunikasikan kepada seluruh karyawan dalam hal ini

James McGaran, pentingnya unsur kualitatif dalam balanced scorecard dan menjadi

pertimbangan selama tinjauan kinerja.

James McGaran diharapkan terus berusaha dan berupaya untuk meningkatkan kepuasan

pelanggannya misalnya dengan memberikan pelayanan yang lebih cepat, menanggapi

keluhan pelanggan dengan cepat dan menyelesaikannya dengan cepat, dan berbagai

macam cara lainnya.

Citibank Performance Evaluation 17

Page 18: Sistem Pengendalian Stratejik

DAFTAR PUSTAKA

Robert Simons (2000). Performance Measurement and Control Systems for Implementing Strategy. Prentice Hall

Athony A. Atkinson, Robert S. Kaplan, Ella Mae Matsumura, S. Mark young (2012). Management Accounting, Fifth Edition. Prentice Hall.

Citibank Performance Evaluation 18