Sistem Pengawasan Bank Oleh Bank Indonesia

25
SISTEM PENGAWASAN BANK OLEH BANK INDONESIA Dalam menjalankan tugas pengawasan bank, saat ini BI melaksanakan sistem pengawasannya dengan menggunakan 2 pendekatan yakni pengawasan berdasarkan kepatuhan (compliance based supervision) dan pengawasan berdasarkan risiko (risk based supervision/RBS). Dengan adanya pendekatan RBS tersebut, bukan berarti mengesampingkan pendekatan berdasarkan kepatuhan, namun merupakan upaya untuk menyempurnakan sistem pengawasan sehingga dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi pengawasan perbankan. Secara bertahap, pendekatan pengawasan yang diterapkan oleh BI akan beralih menjadi sepenuhnya pengawasan berdasarkan risiko. 1. Pengawasan Berdasarkan Kepatuhan (Compliance Based Supervision) Pendekatan pengawasan berdasarkan kepatuhan pada dasarnya menekankan pemantauan kepatuhan bank untuk melaksanakan ketentuan ketentuan yang terkait dengan operasi dan pengelolaan bank. Pendekatan ini mengacu pada kondisi bank di masa lalu dengan tujuan untuk memastikan bahwa bank telah beroperasi dan dikelola secara baik dan benar menurut prinsip-prinsip kehati-hatian. 2. Pengawasan Berdasarkan Risiko (Risk Based Supervision) Pendekatan pengawasan berdasarkan risiko merupakan pendekatan pengawasan yang berorientasi ke depan (forward 1

description

free

Transcript of Sistem Pengawasan Bank Oleh Bank Indonesia

Page 1: Sistem Pengawasan Bank Oleh Bank Indonesia

SISTEM PENGAWASAN BANK OLEH BANK INDONESIA

Dalam menjalankan tugas pengawasan bank, saat ini BI melaksanakan sistem

pengawasannya dengan menggunakan 2 pendekatan yakni pengawasan berdasarkan

kepatuhan (compliance based supervision) dan pengawasan berdasarkan risiko (risk based

supervision/RBS).

Dengan adanya pendekatan RBS tersebut, bukan berarti mengesampingkan

pendekatan berdasarkan kepatuhan, namun merupakan upaya untuk menyempurnakan sistem

pengawasan sehingga dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi pengawasan perbankan.

Secara bertahap, pendekatan pengawasan yang diterapkan oleh BI akan beralih menjadi

sepenuhnya pengawasan berdasarkan risiko.

1. Pengawasan Berdasarkan Kepatuhan (Compliance Based Supervision)

Pendekatan pengawasan berdasarkan kepatuhan pada dasarnya menekankan

pemantauan kepatuhan bank untuk melaksanakan ketentuan ketentuan yang terkait dengan

operasi dan pengelolaan bank. Pendekatan ini mengacu pada kondisi bank di masa lalu

dengan tujuan untuk memastikan bahwa bank telah beroperasi dan dikelola secara baik

dan benar menurut prinsip-prinsip kehati-hatian.

2. Pengawasan Berdasarkan Risiko (Risk Based Supervision)

Pendekatan pengawasan berdasarkan risiko merupakan pendekatan pengawasan

yang berorientasi ke depan (forward looking). Dengan menggunakan pendekatan tersebut

pengawasan/pemeriksaan suatu bank difokuskan pada risiko-risiko yang melekat (inherent

risk)pada aktivitas fungsional bank serta sistem pengendalian risiko (risk control system).

Melalui pendekatan ini akan lebih memungkinkan otoritas pengawasan bank untuk

proaktif dalam melakukan pencegahan terhadap permasalahan yang potensial timbul di

bank. Pendekatan pengawasan berdasarkan risiko memiliki siklus pengawasan sebagai

berikut :

1

Page 2: Sistem Pengawasan Bank Oleh Bank Indonesia

Jenis-Jenis Risiko Bank :

Risiko Kredit : Risiko yang timbul sebagai akibat kegagalan counterparty memenuhi

kewajibannya.

Risiko Pasar : Risiko yang timbul karena adanya pergerakan variabel pasar (adverse

movement) dari portofolio yang dimiliki oleh Bank,yang dapat merugikan Bank.

Variabel pasar antara lain adalah suku bunga dan nilai tukar.

Risiko Likuiditas : Risiko yang antara lain disebabkan Bank tidak mampu memenuhi

kewajiban yang telah jatuh waktu.

Risiko Operasional : Risiko yang antara lain disebabkan adanya ketidakcukupan dan

atau tidak berfungsinya proses internal,kesalahan manusia, kegagalan sistem, atau

adanya problem eksternal yang mempengaruhi operasional Bank.

2

Page 3: Sistem Pengawasan Bank Oleh Bank Indonesia

Risiko Hukum : Risiko yang disebabkan oleh adanya kelemahan aspek yuridis.

Kelemahan aspek yuridis antara lain disebabkan adanya tuntutan hukum, ketiadaan

peraturan perundang-undangan yang mendukung atau kelemahan perikatan seperti

tidak dipenuhinya syarat sahnya kontra.

Risiko Reputasi : Risiko yang antara lain disebabkan adanya publikasi negatif yang

terkait dengan kegiatan usaha Bank atau persepsi negatif terhadap Bank

.Risiko Strategik : Risiko yang antara lain disebabkan adanya penetapan dan

pelaksanaan strategi Bank yang tidak tepat pengambilan keputusan bisnis yang tidak

tepat atau kurang responsifnya Bank terhadap perubahan eksternal.

Risiko Kepatuhan : Risiko yang disebabkan Bank tidak mematuhi atau tidak

melaksanakan peraturan perundang-undangan dan ketentuan lain yang berlaku.

SISTEM INFORMASI PELAPORAN BANK KEPADA BANK INDONESIA

3

Page 4: Sistem Pengawasan Bank Oleh Bank Indonesia

Sistem Informasi Manajemen – Sektor Perbankan Bank Indonesia (SIM-SPBI)

SIMSPBI merupakan sistem informasi terpadu untuk mendukung tugas

pengawasan, pemeriksaan dan pengaturan perbankan BI.

Tujuan dari penerapan SIM-SPBI adalah :

Meningkatkan efektivitas dan efisiensi sistem pengawasan dan pemeriksaan bank;

Menciptakan keseragaman (standarisasi) dalam pelaksanaan tugas pengawasan dan

pemeriksaan bank.

Mengoptimalkan Pengawas dan Pemeriksa Bank dalam menganalisa kondisi bank

sehingga dapat meningkatkan mutu pengawasan dan pemeriksaan bank;

Memudahkan audit trail oleh pihak yang berkepentingan;

Meningkatkan keamanan dan integritas data serta informasi 

SIM-SPBI terdiri dari 3 subsistem yakni :

1. Sistem Informasi Manajemen Pengawasan (SIMWAS)

Merupakan sistem informasi untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi

tugas-tugas pengawasan, pemeriksaan dan penelitian bank umum. Melalui SIMWAS,

pengawas bank akan mampu mengoptimalkan kegiatan analisa dan memperoleh

informasi mengenai kondisi keuangan bank (termasuk Tingkat Kesehatan Bank dan

profil risiko) secara cepat. Modul-modul yang tersedia antara lain modul Data Pokok

Bank dan modul Fit and Proper Test (FPT).

2. Sistem Informasi Bank dalam Investigasi (SIBADI)

Merupakan sistem informasi untuk meningkatkan tertib administrasi dan

kemudahan pemantauan tugas dalam rangka investigasi tindak pidana di bidang

perbankan. Melalui SIBADI, dapat dilakukan pemantauan terhadap perkembangan

investigasi atas dugaan tindak pidana yang diakukan oleh suatu bank sejak laporan

penyimpangan diterima, jadwal investigasi, langkah-langkah yang telah dilakukan

sampai dengan hasil akhir investigasi dimaksud.

4

Page 5: Sistem Pengawasan Bank Oleh Bank Indonesia

3. Data Mart Data Pokok Bank

Menyediaka informasi yang berkaitan dengan kelembagaan, kepemilikan dan

kepengurusan, operasional dan strategi pengawasan yang diterapkan pada suatu bank

sehingga diharapkan dapat mengoptimalkan informasi dalam rangka pengawasan dan

pembinaan bank. 

Sistem Informasi Debitur (SID)

SID adalah sistem yang menyediakan informasi mengenai debitur baik perorangan

maupun badan usaha, yang diolah berdasarkan laporan penyediaan dana yang diterima

Bank Indonesia dari Pelapor. SID dikembangkan dengan tujuan untuk membantu :

1. Bagi pemberi kredit, antara lain :

o Membantu dalam mempercepat proses analisis dan pengambilan keputusan

pemberian kredit

o Mengurangi ketergantungan pemberi kredit kepada agunan

konvensional.Pemberi kredit dapat menilai reputasi kredit calon debitur

sebagai pengganti/pelengkap agunan.

2. Bagi penerima kredit, antara lain :

o Mempercepat waktu yang dibutuhkan untuk memperoleh persetujuan kredit

o Nasabah baru,khususnya yang tergolong sebagai UMKM,a kan mendapat

akses yang lebih luas kepada pemberi kredit dengan mengandalkan reputasi

keuangannya tanpa harus tergantung pada kemampuan untuk menyediakan

agunan.

Sistem Informasi Manajemn Pengawasan BPR (SIMWAS BPR)

SIMWAS-BPR merupakan sistem informasi untuk meningkatkan efektifitas dan

efisiensi sistem pengawasan BPR. Melalui SIMWAS, pengawas BPR akan mampu

mengoptimalkan kegiatan analisis terhadap kondisi BPR, mempercepat diperolehnya

informasi kondisi keuangan BPR (termasuk Tingkat Kesehatan BPR), meningkatkan

keamanan dan integritas data serta informasi perbankan. Modul-modul yang tersedia

5

Page 6: Sistem Pengawasan Bank Oleh Bank Indonesia

dalam aplikasi SIMWAS BPR antara lain modul perizinan pendirian BPR, data pokok

BPR, Tingkat Kesehatan BPR, status BPR, cabut izin usaha dan likuidasi BPR.

Revisi

Menurut no 23 tahun 1999 pasal 34

(1) Tugas mengawasi Bank akan dilakukan oleh lembag pengawasan sektor jasa keuangan

yang independen, dan dibentuk dengan undang-undang.

(2) Pembentukan lembaga pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), akan

dilaksanakan selambat-lambatnya 31 Desember 2010.”

Bedanya BPR dan Bank Umum pada dasarnya sama , perbedaannya pada Bpr tidak melayani

jasa lalu lintas pembayaran seperti tidak mengeluarkan Letter of kredit dan tidak

mengeluarkan cek sedangkan Bank Umum melayani jasa lalu lintas pembayaran .

Tanya – jawab

1. Nofiyanti / 22245

Jenis resiko bank (poin resiko operasional ) dalam resiko operasional disebutkan “

adanya problem eksternal yang mempengaruhi operasional bank” problem

eksternal yang dimaskud tersebut apa? Dan berikan contoh problem eksternal

tersebut!

Jawab :Risiko eksternal ini terkait kejadian-kejaidan atau events yang berada di luar

kemampuan kontrol secara langsung dari bank. Risiko ini juga berdampak sangat fatal

bila tidak dicermati atau tidak dilakukan pencegahan / antisipasi dari awal.

Beberapa penyebab dari risiko eksternal yang harus dicermati oleh perbankan antara lain:

events pada bank lain yang berdampak luas pada industri perbankan.

Kebakaran.

bencana alam.

 kegagalan dalam perjanjian outsourcing.

6

Page 7: Sistem Pengawasan Bank Oleh Bank Indonesia

implementasi dari regulasi baru.

huru hara dan demonstrasi massa. 

terrorisme.

gangguan pada sistem transportasi.

gangguan komunikasi,

listrik dll.

2. Desti

Publikaso negative yang terkait dengan kegiatan usaha bank itu seperti apa ?

contohnya ?

Jawab : Risiko reputasi timbul dari pendapat negatif yang terbentuk di masyarakat, yang

biasanya akan memaksa bank berhadapan dengan masalah litigasi, turunnya jumlah

nasabah, yang akhirnya akan berujung pada kerugian secara finansial. risiko reputasi ini

bisa muncul mendadak dan tidak dapat diprediksi sebelumnya. Lebih jauh, dari beberapa

hasil penelitian yang dilakukan secara empiris, ternyata risiko reputasi memiliki korelasi

positif dengan isu negatif yang beredar di masyarakat. Masih ingat kasus rush yang

menimpa beberapa bank besar ketika krisis menghantam kita pada 199

3. Dian /23358

apa saja aktivitas yang dilakukan dalam system pengawasan BPR ?

jawab :Pengawasan Bank Indonesia terhadap BPR meliputi :

1. pemberian bantuan dan layanan perbankan kepada lapisan masyarakat yang rendah

yang tidak terjangkau bantuan dan layanan bank umum, yaitu dengan memberikan

pinjaman kepada pedagang/pengusaha kecil di desa dan di pasar agar tidak terjerat

rentenir dan menghimpun dana mayarakat.

2. membantu pemerintah dalam ikut mendidik masyarakat guna memahami pola nasional

dengan adanya akselerasi pembangunan.

3. penciptaan pemerataan kesempatan berusaha bagi masyarakat.

7

Page 8: Sistem Pengawasan Bank Oleh Bank Indonesia

4. Melisa

Bagaimana system pengendalian resiko dalam perbankan ?

Jawab: sistem pengendalian risiko yang telah dituangkan dalam kebijakan dan prosedur

bank sesuai dengan prinsip-prinsip manajemen risiko yang baik..

5. Dwinanda sahaf /22828

Bagaimana / apa yang dilakukan oleh BI dalam rangka pengawasan terhadap bank

– bank yang digolongkan akan koplas?

Jawab: Bi akan melakukan pengawasan bank dengan mencermati data historis bank

dengan mengunakan metode pengawasan berbasis resiko. Aspek yang dicermati :

(1) kepemilikan dan struktur kelompok usaha, (2) bisnis utama (key business lines), (3)

aktivitas penunjang utama (sumber daya manusia, teknologi sistem informasi dan system

akutansi), (4) rencana bisnis bank, (5) kondisi dan kinerja keuangan, (6) organisasi,

manajemen risiko dan sistem pengendalian internal.

Keenam aspek tersebut adalah elemen utama KYB dari sudut pandang internal bank.

faktor eksternal yang berada di luar kendali bank yang juga perlu menjadi bahan telaah

pengawas bank Berbekal kelengkapan analisis internal dan eksternal tersebut akan

menjadi modal dasar bagi pengawas bank untuk meneropong secara tajam terhadap

kondisi dan profil risiko bank yang diawasi. Informasi inilah yang akan menjadi alat

bantu pengawas dalam menyusun perencanaan (supervisory plan) dan strategi

pengawasan termasuk rencana audit langsung (on-site supervision) terhadap bank.

6. Ermitha kusumawati / 220861

1. Apa perbedaan antara tugas pengawasan, pemerikasaan dan penelitian ?

Jawab: Penelitian adalah suatu penyelidikan atau suatu usaha pengujian yang

dilakukan secara teliti, dan kritis dalam mencari fakta-fakta atau prinsip-prinsip

dengan menggunakan langkah-langkah tertentu.

Pengawasan adalah proses dalam menetapkan ukuran kinerja dan pengambilan

tindakan yang dapat mendukung pencapaian hasil yang diharapkan sesuai dengan

kinerja yang telah ditetapkan tersebut.

8

Page 9: Sistem Pengawasan Bank Oleh Bank Indonesia

Pemeriksaan adalah rangkaian kegiatan mencari,mengumpulkan, mengolah, serta

mengevaluasi data dan informasi mengenai kegiatan usaha

2. Bank seperti apa yang masuk dalam pengawasan bank Indonesia ? berapa lama

jangka waktu pengawasan bank tersebut ?

Jawab: bank yang bermasalah, bank yang tidak sehat serta bank yang dianggap

beresiko gagagl.

frekuensi pengawasan dan pemantauan kondisi Bank dilakukan secara normal

sedangkan pemeriksaan terhadap jenis Bank ini dilakukan secara berkala atau

sekurang-kurangnya setahun sekali.

Jangka waktu Bank dengan status Pengawasan Khusus adalah paling lama tiga

bulan bagi Bank yang tidak terdaftar pada Pasar Modal atau enam bulan bagi Bank

yang terdaftar pada Pasar Modal (listed Banks). Jangka waktu tersebut dapat

diperpanjang dan perpanjangan dapat diberikan maksimal satu kali dan paling lama

tiga bulan. Pertimbangan perpanjangan tersebut terutama yang berkaitan dengan

proses hukum yang diperlukan antara lain perubahan anggaran dasar, pengalihan hak

kepemilikan, proses perizinan, dan proses kaji tuntas oleh investor baru (due

diligence).

7. Putra / 22195

Apakah yang dimaksud dengan kegagalan counterparty? Lalau bagaimana cara

untuk meminimalkan terjadinya kegagalan counterparty?

Jawab : counterparty merupakan resiko kredit yang berarti counterparty (pihak lawan )

tidak memenuhi kewajiban. Untuk menimalkan kegagaglan counterparty kita harus

meniminalkan penyebab/akibat yang menimbulkan counterparty tersebut.

8. Destoni Mugi /23762

1. Menurut kelompok anda apakah system pengawasan bank Indonesia sudah

berjalan baik ?

Jawab: menurut kami, belum, karena masih banyka bank yang tidak sehat dan resiko

resiko yang menyebabkan bank diindonesia perlu pengawasan.

9

Page 10: Sistem Pengawasan Bank Oleh Bank Indonesia

2. Pada kasus century dan city bank yang terjadi kasusu ini termasuk dalam jenis

resiko yang mana ?

Jawab: menurut kami, bank tersebut mengalami risiko kredit dan resiko likuiditas

9. Pricilla dita

Jika system informasi bank dalam investasi gagal diterapkan berdampak apa pada

perbankan ?

Jawab: bank akan sulit meningkatkan efektifitas dan efesiensi dalam pengawasan dan

perbankan Indonesia akan menjadi berantakkan karena tidak ada pengawasan.

10. Bimo bayu aji/ 23697

Apakah Bi hanya melakukan pengawasan pada bank saja ? apakah lembaga

keuangan bukan bank diawasi juga oleh BI?

Jawab: BI mengawasi lembaga keuangan non bank tetapi pelaksaan pengawasanb\

lembaga non bank di lakukan oleh badan pengawasan pasar modal dan lembaga

keuangan.

11. Ratna Havisa /23819

Apakah kelemahan dari system inforamsi debitur ?

Jawab: bagi perusahaan pembiayaan banyak sekali kelamahanya salah satunya waktu

persetujuan kredit masih lama jika mengunakan SID.

12. 23339

Bagaimana penerapan / SIM-SPBI seperti apa yang sebaiknya ditetapkan agar

tujuan dari penerapan SIM-SPBI tersebut tercapai?

Jawab: karena ini system informasi untuk mendukung tugas pengawasan, pemerikasaan

dan pengaturan perbank BI maka harus diterapkan secara bertahap agar peneerapan SIM-

SPBI tercapai secara max.

13. Aditya / 22263

Seperti apa data pokok bank ?

10

Page 11: Sistem Pengawasan Bank Oleh Bank Indonesia

Jawab : data yang Menyediaka informasi yang berkaitan dengan kelembagaan,

kepemilikan dan kepengurusan, operasional dan strategi pengawasan yang diterapkan

pada suatu bank.

14. Whestri / 21991

Dengan adanya pengawasan berdasarkan kepatuhan dan berdasarkan risiko,

apakah bank Indonesia sudah beroperasi dengan baik?

Jawab: menurut kami, belum karena masih banyak resiko resiko yang terjadi dalam

perbankkan Indonesia. Contohnya risiko kredit.

15. Vira denis / 22048

Menurut kelompok anda, BI lebih menitik beratkan system pengawasan dengan

pendekatan yang mana?

Jawab : BI melaksanakan sistem pengawasannya dengan menggunakan 2 pendekatan

yakni pengawasan berdasarkan kepatuhan dan pengawasan berdasarkan risiko. Keduanya

digunakan dalam upaya untuk menyempurnakan sistem pengawasan sehingga dapat

meningkatkan efektivitas dan efisiensi pengawasan perbankan.

16. Margareth estrina /21934

Pengawasan kepatuhan berdasarkan resiko mana yang lebih baik?

Jawab : keduanya sangat baik karena keduanya saling menyempurnakan sistem

pengawasan sehingga dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi pengawasan

perbankan.

17. Ratri dp/ 22062

Dari 2 pendekatan pengawasan manakh yang paling baik untu dilaksanakan?

Mengapa ? apakah harus keduanya dilaksanakan? Atau hanya salah satu saja ?

11

Page 12: Sistem Pengawasan Bank Oleh Bank Indonesia

Jawab : keduanya sangat baik karena keduanya saling menyempurnakan sistem

pengawasan sehingga dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi pengawasan

perbankan. Jadi keduanya harus digunakan.

18. Santi Permata Putri / 22228

Diantara system pengawasan bank berdasarkan kepatuhan dan pengawasan

berdasarkan resiko, pengawasan mana yang paling sering dilakukan oleh BI?

Mengapa ?

Jawab : keduanya pasti digunakan karena karena keduanya saling menyempurnakan

sistem pengawasan sehingga dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi pengawasan

perbankan. Jadi keduanya harus digunakan.

19. Rusdya AF / 23789

Di dalam jenis-jenis resiko Bank, terdapat resiko kredit yang timbul akibat

kegagalan counterparty memenuhi kewajibannya. Contoh dari kegagalan

counterparty itu sendiri apa ?

Jawaban : Contoh kegagalan conterpartyy Bank A memberikan kredit perumahan

kepada debitur perorangan. Saat memberikan kredit tersebut, bank memiliki risiko bahwa

sebagian – atau seluruh – debitur perorangan tersebut akan gagal membayar bunga

ataupun pokok kredit yang diterimanya.

20. Muhaemin /23141

Pengawasan berdasarkan resiko lebih proaktif dalam melakukan pencegahan

terhadap permasalahan yang timbul di Bank ,kenapa demikian ?

Jawaban : Karena pengawasan berdasarkan resiko merupakan pengawasan yang

berorientasi kedepan .

21. Sigit Haryanto /23293

Menurut anda apa yang menyebabkan terjadinya kegagalan counterparty apa

imbas dari kegagalan counterparty tersebut terhadap Bank yang mengalami

kegagalan tersebut !

12

Page 13: Sistem Pengawasan Bank Oleh Bank Indonesia

Jawaban : Pada  saat  bank  memberikan  pinjaman  kepada  suatu perusahaan, peminjam

(bukan counterparty) tidak mempunyai risiko yang berarti. Jika keduanya sepakat dengan

kontrak nilai tukar at-the-money forward atau swap, perusahaan tersebut menghadapi 

risiko jika  bank gagal sebesar risiko yang dihadapi  bank jika counterparty gagal

(meskipun untuk kebalikannya dalam nilai tukar atau tingkat bunga). Posisi  swap 

seringkali  bergerak  in/out-of-the-money  dan  risiko  kredit yang  berkaitan bergerak

selaras.

22. Marcelus Alex Lesomar /22193

Apakah yang mendasari ,perubahan sistem pengawasan perbankan di Indonesia

kepada pihak yang independen ! Jelaskan !! Kenapa bukan Bank Indonesia saja

sampai seterusnya !

Jawaban : Karena mengacu pada peraturan perundang undangan yang berlaku .

23. Monica /21982

Bagaimana cara Bank meningkatkan efektifitas dan efisiensi sistem informasi

pengawasan Bank ?

Jawaban : Caranya dengan sistem manajemen Pengawasan yang terdiri dari subsistem

yaitu Sistem Informasi Manajemen Pengawasan , Sistem Informasi Bank dalam

Investigasi ,Data Mart DataPokok Bank .

24. R.Hidayat / 22995

Bagaimana proses penerapan SIM – SPBI pada perbankan agar proses

penerapannya berjalan dengan baik dan maksimal ?

Jawaban : Pengawasan bank indonesia ditingkatkan seiring dengan kondisi krisis global.

Bank Indonesia melakukan beberapa langkah antisipatif yangd i fokuskan pada

a spek peman tauan l i ku id i t a s ba ik secara harian, mingguan, maupun bulanan.

Pemantauan i n t ens i f d i l akukan t e rhadap pe rkembangan pos -pos tertentu

neraca, dan melakukan analisa tentang sumberdan penggunaan dana, termasuk pula

analisa terhadaptransaksi PUAB dan pemantauan Secondary Reserve vs DPK. Selain itu,

pengawas juga melakukan pengawasansecara langsung dalam bentuk pemeriksaan

khusus(special on-site examination)atas transaksi valuta asingyang dilakukan bank-bank

yang memiliki eksposur yangcukup besar. Hal ini disertai langkah pembinaan

13

Page 14: Sistem Pengawasan Bank Oleh Bank Indonesia

kepadabank untuk segera melakukan langkah-langkah strategisuntuk mencegah

menurunnya tingkat likuiditas.

25. Atika /22394

Bagaimana cara Bank untuk mengantisipasi resiko bank jika sudah terjadi resiko

tersebut, bagaimana bank untuk mengantasinya ?

Jawaban : Manajemen Risiko hakikatnya bertujuan mengantisipasi risiko yang akan

terjadi di masa yang akan datang. Tetapi karena risiko di sektor perbankan sangat dinamis

dan dipengaruhi oleh banyak faktor maka pengelolaan risiko pun menjadi sangat dinamis.

BI sendiri juga selalu memperbarui pengawasan dari penerapan manajemen risiko di

bank-bank bahkan memiliki risk profile terkini dari masing-masing bank. Risk profile itu

digunakan untuk mengetahui tingkat risiko individu perbankan dan mengantisipasi risiko

sistemik.

26. Fanisa / 2227

Jelaskan yang dimaksud dengan kegagalan counterparty ?

Jawaban : Kegagalan Counterparty adalah Jika keduanya sepakat dengan kontrak nilai

tukar at-the-money forward atau swap, perusahaan tersebut menghadapi  risiko jika  bank

gagal sebesar risiko yang dihadapi  bank jika counterparty gagal (meskipun untuk

kebalikannya dalam nilai tukar atau tingkat bunga). Posisi  swap  seringkali  bergerak 

in/out-of-the money dan risiko kredit yang  berkaitan bergerak selaras.  Counterparty risk,

Risiko pada saat counterparty dalam kontrak keuangan tidak dapat memenuhi persyaratan

kontrak.

27. Novi / 23356

Bagaimana Data Mart Data Pokok Bank dapat mengoptimalkan pengawasan dan

pembinaan Bank ?

Jawaban :   Dengan mengembangkan Sistem Penganggaran (Prioritas Bidang),  

Penyusunan Rancangan APBN (Prioritas Bidang), Pengelolaan PNBP dan subsidi

(Prioritas Bidang), Peningkatan Pengelolaan Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah

Pusat dan Pemerintahan Daerah.

28. M.Eka / 22903

14

Page 15: Sistem Pengawasan Bank Oleh Bank Indonesia

Bagaimana bentuk tanggungg jawab secara social maupun secara materiil sebuah

bank apabila terjadi resiko likuiditas , bagaimana proses hukumnya ?

Jawab :Pertama,BankIndonesia(BI) mencabut ijin usaha PT.Bank Dagang Bali (BDB)

dan PT. Bank Asiatic. Kedua, pencabutan ijin usaha 50 bank beku operasi (BBO)/bank

beku kegiatan usaha (/BBKU). Sebenarnya jumlah BBO/BBKU adalah 52 bank, namun

ada dua bank belum dicabut ijin usahanya karena masih menunggu putusan Mahkamah

Agung (MA) berkaitan gugatan pemilik atas perintah beku operasi yang dikeluarkan

pemerintah waktu itu.

Undang-undang Perbankan mengancam pemegang saham dengan pidana penjara

minimal 7 tahun ditambah denda paling sedikit 10 milyar, apabila pemegang saham

menyuruh dewan komisaris, direksi atau pegawai bank lainnya untuk melakukan atau

tidak melakukan tindakan yang mengakibatkan bank tidak melaksanakan langkahlangkah

yang diperlukan untuk memastikan ketaatan bank terhadap hukum perbankan. Ancaman

pidana yang sama juga berlaku bagi komisaris, direksi, pegawai bank dan pihak terafiliasi

dengan bank.

29. Devina Puspitasari 22208

Bagaimana jika Bank yang diawasi oleh Bank Indonesia memiliki sistem yang

buruk ? Apa yang dilakukan oleh Bank Indonesia terhadap Bank tersebut ?

Jawab : Perlu dilakukannya Sistem Informasi Manajemen Pengawasan yang lebih efisien

terhadap Bank tersebut .

30. Astrid / 22142

- Bagaimana cara penilaian resiko ?

Jawab:

1. Pertimbangkan pengetahuan yang diperoleh dalam prosedur pemahaman

2. Identifikasi potensi salahsaji

3. Identifikasi kontrol yang diperlukan untuk mencegah atau menemukan dan

mengkoreksi salahsaji

4. Lakukan pengujian kontrol terhadap efektivitas disain dan operasional

15

Page 16: Sistem Pengawasan Bank Oleh Bank Indonesia

5 Evaluasi bukti dan lakukan penilaian

-Apa yang dimagsud dengan kegagalan counter party ?

Jawab: Kegagalan Counterparty adalah Jika keduanya sepakat dengan kontrak nilai

tukar at-the-money forward atau swap, perusahaan tersebut menghadapi  risiko jika  bank

gagal sebesar risiko yang dihadapi  bank jika counterparty gagal (meskipun untuk

kebalikannya dalam nilai tukar atau tingkat bunga). Posisi  swap  seringkali  bergerak 

in/out-of-the-money dan risiko kredit yang  berkaitan bergerak selaras.  Counterparty risk,

Risiko pada saat counterparty dalam kontrak keuangan tidak dapat memenuhi persyaratan

kontrak.

31. Nick / 22170

Dalam jenis resiko Bank , terdapat resiko kepatuhan , apabila bank melanggar

kepatuhan / tidak melaksanakan peraturan perundang-undangan ,apa sanksi yang

didapat ?

Jawab : Sanksi yang didapat :

1. Bank yang melanggar ketentuan yang terkait dengan manajemen risiko, APU dan

PPT, atau transparansi produk sebagaimana diatur dalam Surat Edaran ini masing-masing

dikenakan sanksi administratif sebagaimana diatur dalam:

a. Pasal 34 Peraturan Bank Indonesia Nomor 5/8/PBI/2003 tentang Penerapan

Manajemen Risiko Bagi Bank Umum sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bank

Indonesia Nomor 11/25/PBI/2009, bagi Bank Umum Konvensional;

b. Pasal 30 Peraturan Bank Indonesia Nomor 13/23/PBI/2011 tentang Penerapan

Manajemen Risiko Bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah, bagi Bank Umum

Syariah;

32. Amanda Nor Berta / 22085

Diantara 8 jenis jenis Resiko Bank manakah resiko yang paling berbahaya bagi

Bank ?

16

Page 17: Sistem Pengawasan Bank Oleh Bank Indonesia

Jawab : Yang paling berbahaya Risiko Kredit karena merupakan suatu risiko kerugian

yang disebabkan oleh ketidak mampuan (gagal bayar) dari debitur atas kewajiban

pembayaran utangnya baik utang pokok maupun bunganya ataupun keduanya.

33. Wahyu s / 22209

Apa saja kesalahan BI pada sistem pengawasan Bank yang terjadi pada kasus Bank

Century yang menyebabkan kerugian pada Negara dan apa solusinya menurut

kelompok anda agar kasus ini tidak terjadi di masa yang akan datang ?

Jawab : Bank Century ini kesalahannya sistematik. Solusi yang benar likuidasi, kenapa

BI harus melakukan bailout?” tegas anggota Komisi XI DPR RI, Drajad Wibowo

sebelum rapat paripurna di gedung DPR, Drajad melihat adanya keanehan dalam

kebijakan BI yang memilih melakukan bailout pada bank Century ketimbang likuidasi.

Padahal, lanjut Drajad, BI sebenarnya memiliki 3 kesempatan untuk melikuidasi bank

Century.Yang harus dilakukan adalah menerapkan pengawasan sitem informasi

menejemen yang lebih maksimal .

34. Ringga Anggara / 21989

Dari 8 jenis resiko Bank , mana jenis resiko bank yang paling sering terjadi pada

Bank – Bank yang ada di Indonesia ? Jelaskan !

Jawab : Di dalam manajemen risiko bank yang paling sering terjadi dalam aktivitas

perbankan adalah risiko operasional. Risiko operasional hampir selalu terdapat dalam

setiap aktivitas perbankan baik itu aktivitas perkreditan, treasury, maupun operasional dan

jasa.

Risiko Operasional (menurut Basel II) adalah risiko kerugian akibat ketidakmampuan

atau kegagalan proses internal, manusia, sistem atau dari kejadian eksternal. Lebih lanjut

risiko operasional juga dapat disebabkan oleh risiko hukum (legal dan regulatory

requirement).

35. Devi Indah

Bagaimana sistem pengawasan pada Bank Lain ? Apakah sama dengan sistemn

pengawasan oleh BI ?

17

Page 18: Sistem Pengawasan Bank Oleh Bank Indonesia

Jawab : Pada prinsipnya sistem pengawasan sama yang berbeda jk BPR tidak melayani

jasa lalu lintas pembayaran tapi BI melayani lalu lintas pembayaran .

18