Sistem Pengapian

6
a. Sistem Pengapian Sistem pengapian merupakan sistem yang digunakan untuk menghasilkan bunga api, guna melakukan pembakaran terhadap campuran bahan bakar-udara yang ada di dalam ruang pembakaran dengan waktu pengapian (timing ignition) yang telah ditentukan. Untuk tercapainya loncatan bunga api pada busi, maka harus ada tegangan listrik yang cukup tinggi yang berkisar antara 5000 volt sampai lebih dari 10.000 volt. Sistem pengapian ini memiliki beberapa komponen yang sangat penting untuk terciptanya bunga api pada saat pembakaran, diantaranya adalah : 1. Baterai Menyediakan arus listrik tegangan rendah (biasanya 12 volt) untuk ignation coil. 2. Ignition Coil 3. Menaikan tegangan yang di terima dari baterai menjadi tegangan tinggi yang diperlukan untuk pengapian di dalam silinder. Lebih spesifiknya ignition coil berfungsi untuk merubah arus listrik 12 volt yang diterima dari baterai menjadi tegangan tinggi (10 KV atau lebih) untuk menghasilkan loncatan bunga api yang kuat pada busi. 4. Distributor Berfungsi membagikan (mendistribusikan) arus tegangan tinggi yang dihasilkan (dibangkitkan) oleh kumparan skunder pada ignation coil ke busi pada tiap-tiap selinder sesuai dengan firing order (urutan pengapian).

description

dasar teori

Transcript of Sistem Pengapian

a. Sistem PengapianSistem pengapian merupakan sistem yang digunakan untuk menghasilkan bunga api, guna melakukan pembakaran terhadap campuran bahan bakar-udara yang ada di dalam ruang pembakaran dengan waktu pengapian (timing ignition) yang telah ditentukan. Untuk tercapainya loncatan bunga api pada busi, maka harus ada tegangan listrik yang cukup tinggi yang berkisar antara 5000 volt sampai lebih dari 10.000 volt. Sistem pengapian ini memiliki beberapa komponen yang sangat penting untuk terciptanya bunga api pada saat pembakaran, diantaranya adalah :1. BateraiMenyediakan arus listrik tegangan rendah (biasanya 12 volt) untuk ignation coil.2. Ignition Coil3. Menaikan tegangan yang di terima dari baterai menjadi tegangan tinggi yang diperlukan untuk pengapian di dalam silinder. Lebih spesifiknya ignition coil berfungsi untuk merubah arus listrik 12 volt yang diterima dari baterai menjadi tegangan tinggi (10 KV atau lebih) untuk menghasilkan loncatan bunga api yang kuat pada busi.4. DistributorBerfungsi membagikan (mendistribusikan) arus tegangan tinggi yang dihasilkan (dibangkitkan) oleh kumparan skunder pada ignation coil ke busi pada tiap-tiap selinder sesuai dengan firing order (urutan pengapian).

Bagian-bagian tersebut terdiri dari:- Cam (nok)Membuka Kontak point platina (breaker point) pada sudut crankshaft (poros engkol) yang tepat untuk masing masing silinder- Breaker point (platina)Berfungsi Memutuskan hubungkan arus listrik yang mengalir melalui kumparan primer (arus primer) dari ignation coil, yang bertujuan untuk menghasilkan induksi tegangan tinggi pada kumparan skunder ignition coil, yang diperlukan untuk pengapian di masing masing silinder.- Capasitor (condensor)Menyerap lompatan bunga api yang terjadi antara breaker point (pada platina) pada saat membuka dengan tujuan menaikan tegangan coil skunder.- Centrifugal Governor advancerBerfungsi untuk memajukan saat pengapian sesuai dengan pertambahan putaran mesin. Bagian ini terdiri dari governor weight dan governor spring.- Vacuum AdvancerMemajukan atau mengundurkan saat pengapian sesuai dengan beban mesin (vacuum Intake manifold) yang bertambah atau berkurang.- RotorMembagikan arus listrik tegangan tinggi yang di hasilkan oleh ignation coil ke tiap-tiap busi.- Distributor CapBerfungsi membagikan arus listrik tegangan tinggi yang telah dibangkitkan di kumparan skunder dari rotor ke kabel tegangan tinggi untuk masing- masing selinder sesuai dengan urutan pengapian.5. Kabel tegangan tinggiMengalirkan arus listrik tegangan tinggi dari ignition coil ke busi. Kabel tegangan tinggi harus mampu mengalirkan arus listrik tegangan tinggi yang dihasilkan oleh ignition col ke busi busi melalui distributor tanpa adanya kebocoran. Oleh sebap itu penghantar (core) dibungkus dengan insulator karet yang tebal untuk menghindari adanya kebocoran arus listrik tegangan tinggi. Insulator karet tersebut, kemudian dilapisi oleh pembungkus (sheath).

6. BusiBerfungsi untuk mengeluarkan arus listrik tegangan tinggi menjadi loncatan bunga api melalui elektrodanya. Arul listrik tegangan tinggi dari distributor menimbulkan bunga api dengan temperatur tinggi di antara elektroda tengah dan massa dari busi untuk menyalakan campuran udara dan bahan bakar yang sebelumnya telah di kompresikan.Salah satu bagian penting dalam proses pembakaran adalah sistem pengapian (ignition). Pada motor bensin, terdapat busi pada celah ruang bakar yang dapat memercikkan bunga api yang kemudian membakar campuran bahan bakar dan udara pada suatu titik tertentu yang diinginkan dalam suatu siklus pembakaran. Penempatan titik penyalaan yang tepat, dapat meningkatkan efisiensi pembakaran dan mengoptimalkan energi dari pembakaran.Waktu penyalaan adalah saat dimana bunga api dipercikkan oleh busi untuk membakar campuran udara dan bahan bakar yang dikompresi oleh piston, kemudian menghasilkan tekanan sehingga digunakan untuk menghasilkan langkah kerja. Gerakan piston terhadap waktu penyalaan, dapat dianalisisa melalui derajat pengapian Derajat pengapian yang sesuai adalah salah satu faktor penting dalam memaksimalkan tekanan dalam ruang bakar. Sehingga sistem ini merupakan salah satu faktor penting untuk menghasilkan efisiensi mesin dan daya mesin yang baik.b. Waktu Pengapian dan PembakaranSetelah campuran bahan bakar dibakar oleh bunga api, maka diperlukan waktu tertentu bagi bunga api untuk merambat di dalam ruang bakar. Oleh sebab itu akan terjadi sedikit kelambatan antara awal pembakaran dengan pencapaian tekanan pembakaran maksimum. Dengan demikian, agar diperoleh output maksimum pada engine dengan tekanan pembakaran mencapai titik tertinggi (sekitar 10 setelah TMA), periode perlambatan api harus diperhitungkan pada saat menentukan saat pengapian (ignition timing) untuk memperoleh output mesin yang semaksimal mungkin. Akan tetapi karena diperlukan waktu untuk perambatan api, maka campuran udara-bahan bakar harus dibakar sebelum TMA. Saat ini disebut dengan saat pengapian (ignition timing). Pengaturan waktu pengapian yang tepat merupakan hal yang penting karena masing-masing engine memiliki waktu pengapian optimal pada kondisi standarnya. Jika pencetusan bunga api terlalu cepat maka akhir pembakaran akan terjadi sebelum langkah kompresi selesai sehingga tekanan yang dihasilkan akan melawan arah gerakan piston yang berakibat pada penurunan tenaga yang dihasilkan, hal ini disebut direct losses. Dan sebaliknya jika pencetusan bunga api terlalu lambat maka piston sudah melakukan langkah ekspansi sebelum terbentuk tekanan yang tinggi akibatnya tenaga yang dihasilkan tidak maksimal. Berikut ini adalah beberapa hal yang mempengaruhi waktu pengapian (ignition timing):1. Kecepatan engine Dengan naiknya kecepatan engine maka laju pembakaran akan naik sehingga waktu penyalaan harus lebih lambat. 2. Campuran bahan bakar-udara Semakin kaya campuran bahan bakar udara maka pembakaran akan lebih cepat. Sehingga waktu penyalaan harus dilambatkan mendekati TDC. 3. Bagian beban operasi Persentase beban operasi diatur dengan bukaan katup (throttle). Pada beban-beban sebagian waktu penyalaan harus dimajukan. 4. Tipe bahan bakarIgnition delay akan bergantung jenis bahan bakar yang digunakan. Untuk mendapatkan tenaga yang maksimal maka pada bahan bakar dengan laju pembakaran yang lambat waktu pengapian harus dimajukan.