KELOMPOK 2

1. Elita Anggraini Setyobudi2. Kumala Hidayatiningtyas3. Prima Ardiani Kamila

Sistem Pengangkutan dan Pengendapan Batuan Sedimen

Sistem pengendapan batuan sedimen mencerminkan arus atau mekanisasi terbentuknya batuan tersebut, model yang dibentuk oleh beberapa jenis aliran pada suatu tempat tertentu disebut sebagai model fasies

Sistem pengendapan batuan sedimen dibedakan menjadi 3, yaitu

1. Sistem arus turbid, terjadi jika longsoran massa batuan melalui media air membentuk endapan tertentu.

2. Sistem arus traksi, sistem ini tergantung pada aliran dan ukuran butirnya sehingga membentuk suatu batuan sedimen yang spesifik

3. Sistem arus pekat, sistem ini tidak banyak terjadi di bumi. Dapat berupa gletser, longsoran, dan aliran lahar.

Berdasarkan tempat dan media pengangkut, batuan sedimen dibagi menjadi

1. Sedimen marine, diendapkan di dasar laut oleh air lautContoh : batu karang, batu garam

2. Sedimen fluvial, diendapkan di sungai oleh air sungaiContoh : Batu pasir, batu gamping di dalam gua

3. Sedimen aeolian, diendapkan di darat oleh angincontoh : pasir

4. Sedimen lacustrine, diendapkan di danaucontoh : batu lumpur

Berdasarkan media pengangkut hasil pelapukan dan erosi1. Sedimen aquatis, diendapkan oleh tenaga air

contoh : kipas aluvial, delta, dan flood plain

2. Sedimen aeolis/aeris, diendapkan oleh tenaga angin. Misalnya gumuk pasir

3. Sedimen glacial, diendapkan oleh gletser, misalnya morena

Penamaan Batuan SedimenMacam macam batuan sedimen umum yang perlu diketahui, yaitu

batuan klastik (detritus) kasar, klastik (detritus) halus, karbonat dan evaporit.

Apabila batuan klastik diperiksa maka perlu diperhatikan :1. Warna2. Kekompakan, sifat kekompakan batuan (padat, lunak, berongga)3. Bentuk butir4. Kebundaran5. Porositas dan permeabilitas6. Ukuran butiran7. Matriks-semen8. Pemilihan/sorting9. Kemas/fabric

SekianTerima Kasih