Sistem Pendukung Keputusan Perekrutan Karyawan Baru Dan...
Transcript of Sistem Pendukung Keputusan Perekrutan Karyawan Baru Dan...
Sistem Pendukung Keputusan Perekrutan Karyawan Baru Dan
Evaluasi Kinerja Karyawan Menggunakan Metode AHP Pada
Perusahaan Butik Dukomsel Bandung
Tugas Akhir
Disusun oleh:
Regina Clara Maria
682013055
Program Studi Sistem Informasi
Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Kristen Satya Wacana
Salatiga
2018
1. Pendahuluan
Pada sebuah perusahaan pasti memiliki beberapa divisi yang memiliki peran dan fungsi
yang berbeda-beda. Meskipun memiliki peran dan fungsi yang berbeda, semua divisi harus
memiliki integritas yang baik agar dapat bekerjasama untuk mewujudkan visi dari perusahaan
tersebut.
Butik Dukomsel Bandung merupakan perusahaan yang bergerak dibidang perdagangan
elektronik. Butik dukomsel telah berdiri sejak tahun 2008, dan sejak berdirinya butik dukomsel
hingga saat ini sudah banyak karyawan yang diterima. Meskipun dengan banyaknya karyawan
yang diterima, tidak jarang juga terdapat karyawan yang tidak bertahan lama saat bekerja di
butik dukomsel, beberapa faktor yang mempengaruhinya adalah pada saat proses perekrutan
karyawan baru dan pada saat evaluasi kinerja karyawan. Proses perekrutan karyawan sangat
penting untuk diperhatikan karena hal tersebut bersangkutan dengan kriteria serta skill dari
calon karyawan yang akan berdampak semasa kerja. Evaluasi kinerja karyawan juga
merupakan hal yang penting untuk dilakukan guna kebaikan semua karyawan dan perusahaan
agar dapat saling menunjang untuk mencapai tujuan perusahaan.
Dari beberapa permasalahan yang telah dijelaskan sebelumnya dan untuk membantu
perusahaan dalam proses perekrutan karyawan dan evaluasi kinerja karyawan maka
dibangunlah Sistem Pendukung Keputusan untuk perekrutan karyawan baru dan untuk
evaluasi kinerja karyawan dengan menggunakan metode AHP (Analytical Hierarchy Process).
Sistem pendukung keputusan (SPK) merupakan suatu sistem yang mendukung manager dalam
mengambil keputusan untuk suatu masalah semi terstruktur. Tujuan SPK dalam pengambilan
keputusan bukan sebagai pengganti manager, melainkan alat yang mendukung manager dalam
mengambil keputusan [1]. Metode AHP memecahkan masalah yang kompleks dimana aspek
atau kriteria yang diambil cukup banyak [2]. Tujuan penelitian ini adalah membantu
mengoptimalkan dalam proses perekrutan karyawan baru dan pada saat melakukan evaluasi
kinerja karyawan.
2. Tinjauan Pustaka
Penelitian pertama sudah pernah dilakukan sebelumnya dengan judul “Pembangunan
Sistem Pendukung Keputusan Rekrutmen Pegawai Baru di PT. ABC” oleh Astri Herdiyanti
dan Utami Dewi Widianti, Universitas Komputer Indonesia. Tujuan dari penelitian ini, adalah
memudahkan perusahaan dalam menentukan calon pegawai yang sesuai dengan kriteria
masing-masing klien, memudahkan dalam menentukan penempatan pegawain yang tepat
karena adanya perbedaan kriteria dari masing-masing klien, dan proses rekrutmen yang
dimulai dari pengolahan data calon pegawai hingga penentuan penempatan pegawai
diharapkan dapat lebih efektif karena membutuhkan waktu yang lama dalam pengolahannya
sehingga dapat diselesaikan tepat waktu [3].
Penelitian kedua sudah pernah dilakukan sebelumnya dengan judul “Sistem Pendukung
Keputusan Penerimaan Pegawai Dengan Metode AHP” oleh Tri Handoyo M. Kom, STMIK
Bina Patria Magelang. Tujuan dari penelitian ini, adalah untuk meningkatkan efektivitas dan
efisiensi manajemen perguruan tinggi, meningkatkan kecepatan dan validitas pengambilan
keputusan yang berkaitan dengan kegiatan operasional, dan meningkatkan kualitas SDM calon
pegawai. Hal ini juga dimaksudkan untuk mengangkat citra perguruan tinggi STMIK Bina
Patria Magelang. Mengingat persyaratan untuk menjadi pegawai adalah mengikuti beberapa
tahapan test baik tes psikkologi, tes kesehatan maupun tes wawancara (interview), setelah
mendapatkan informasi mengenai kemampuan pelamar kerja melalui berbagai tahapan tes
pihak kepegawaian akan melakukan proses pemeringkatan sehingga hanya beberapa pelamar
dengan nilai yang baik dan sesuai kebutuhan akan diangkat sebagai pegawai [4].
Penelitian ketiga sudah pernah dilakukan sebelumnya dengan judul “Sistem Pendukung
Keputusan Untuk Penilaian Kinerja Pegawai Menggunakan Metode Analytical Hierarchy
Process (Ahp) Pada RSUD Serang” oleh Saefudin dan Sri Wahyuningsih, Universitas Serang
Raya. Tujuan dari penelitian ini, adalah RSUD Serang dalam penilaian kinerja pegawai
terdapat kelemahankelemahan yaitu proses penilaian pegawai masih dilakukan secara manual
dan proses pengolahan datanya belum menggunakan program aplikasi dalam mengambil
keputusan tetapi menggunakan masih menggunakan Microsoft Excel dalam pengolahan
datanya sehingga membutuhkan waktu yang cukup lama. Selain itu, penilaian yang masih
bersifat subyektif dan belum relevan dengan keadaan sebenarnya sehingga tidak dapat
digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan yang bersifat objektif dan pihak rumah sakit
kesulitan dalam menentukan prestasi kinerja pegawai Berdasarkan permasalahan diatas,
penulis merancang sistem pendukung keputusan penilaian kinerja pegawai menggunakan
metode Analitycal Hierarchy Process (AHP) yang digunakan sebagai pendukung keputusan
pengambilan keputusan di RSUD Serang [5].
Beberapa teori yang digunakan dalam penelitian ini antara lain teori tentang Sistem
Pendukung Keputusan dan Metode Analitycal Hierarchy Process (AHP).
2.1 Sistem Pendukung Keputusan
Menurut Turban dan Aronson (2011: 75), Decision Support System (DSS) atau Sistem
Pendukung Keputusan (SPK) adalah sistem yang dimaksudkan untuk mendukung pembuat
keputusan manajerial dalam situasi keputusan semiterstruktur dan terstruktur.
SPK berfungsi sebagai tambahan atau pendukung bagi pembuat keputusan, dapat
memperluas pengetahuan dan kemungkinan, namun tidak menggantikan penilaian. Sistem ini
ditujukan untuk keputusan yang membutuhkan penilaian dan keputusan yang dapat diolah
dengan algoritma atau secara teknis.
2.2 Metode Analytical Hierarchy Process (AHP)
Metode AHP dikembangkan oleh Thomas L. Saaty, seorang ahli matematika. Metode ini
adalah sebuah kerangka untuk mengambil keputusan dengann efektif atas persoalan yang
kompleks dengann menyederhanakan dan mempercepat proses pengambilan keputusan
dengann memecahkan persoalan tersebut kedalam bagian-bagiannya, menata bagian atau
variabel dalam suatu susunan hirarki, memberi nilai numerik pada pertimbangan subjektif
tentang pentingnya tiap variabel dan mensintesis berbagai pertimbangan ini untuk menetapkan
variabel yang mana yang memiliki prioritas paling tinggi dan bertindak untuk mempengaruhi
hasil pada situasi tersebut.
Menurut Saaty dalam (Sumiati, 2007) metode AHP membantu memecahkan persoalan
yang kompleks dengan menstrukturkan suatu hirarki kriteria, pihak yang berkepentingan, hasil
dan dengann menarik berbagai pertimbangan guna mengembangkan bobot atau prioritas.
Metode ini juga menggabungkan kekuatan dari perasaan dan logika yang bersangkutan pada
berbagai persoalan, lalu mensintesis berbagai pertimbangan yang beragam menjadi hasil yang
cocok dengan perkiraan kita secara intuitif sebagaimana yang dipresentasikan pada
pertimbangan yang telah dibuat.
Menurut Sudaryono (2010), dalam menyelesaikan permasalahan dengann AHP ada
beberapa prinsip yang harus dipahami, diantaranya adalah: 1. Membuat hierarki Sistem yang
kompleks bisa dipahami dengann memecahnya menjadi elemen-elemen pendukung,
menyusun elemen secara hierarki, dan menggabungkannya. 2. Penilaian kriteria dan alternati
Kriteria dan alternatif dilakukan dengann perbandingan berpasangan. Menurut Saaty (1988),
untuk berbagai persoalan skala 1 sampai 9 adalah skala terbaik untuk mengekspresikan
pendapat. Nilai dan definisi pendapat kualitatif dari skala perbandingan Saaty bisa diukur
menggunakan tabel analisis seperti pada tabel dibawah ini.
Intensitas
Kepentingan
Keterangan
1 Kedua elemen sama penting
3 Elemen yang satu sedikit lebih penting
daripada elemen yang lainnya
5 Elemen yang satu lebih penting daripada
elemen yang lainnya
7 Satu elemen jelas lebih mutlak penting
daripada elemen lainnya
9 Satu elemen mutlak penting daripada
elemen lainnya
2, 4, 6, 8 Nilai-nilai antara dua nilai pertimbangan
yang berdekatan
Kebalikan Jika aktivitas i mendapat satu angka
dibandingkan dengan aktivitas j, maka j
memiliki nilai kebalikannya dibandingkan
dengan i.
Tabel 1 Skala Penilaian Perbandingan Berpasangan
3. Metode penelitian
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Penelitian ini dilakukan di Butik Dukomsel
Bandung, dan narasumber yang membantu dalam penelitian ini adalah Ibu Sasty yang
merupakan manajer divisi HRD. Penelitian dilakukan selama bulan Maret 2017. Dalam proses
wawancara bersama dengan Ibu Sasty terdapat sejumlah pertanyaan yang membahas tentang
proses perekrutan karyawan, kendala-kendala yang dialami perusahaan, serta proses evaluasi
kinerja karyawan.
Tahap awal penelitian, yaitu peneliti menentukan topik yang akan dibahas. Selanjutnya
peneliti menentukan studi kasus yang menjadi tempat penelitian.
Tahap kedua, yaitu studi literatur. Studi literature yang dilakukan adalah membaca dan
mencari dari sumber referensi mengenai sistem pendukung keputusan dan metode AHP.
Literatur bisa didapat melalui buku, jurnal, dan internet.
Tahap ketiga, yaitu proses melakukan pengumpulan data dengan cara observasi dan
wawancara. Observasi merupakan pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengamati
obyek secara langsung. Wawancara merupakan pengumpulan data dengan cara melakukan
proses tanya jawab dengan narasumber secara tatap muka langsung atau tidak langsung untuk
mendapatkan informasi yang diperlukan.
Tahap selanjutnya menganalisis dan merancang sistem yang dibutuhkan, serta membuat
laporan penelitian.
4. Hasil dan Pembahasan
Analisis Sistem
Sistem pendukung keputusan perekrutan karyawan baru dan evaluasi kinerja karyawan ini
dibuat untuk mempermudah proses dalam menentukan karyawan baru yang akan diterima
sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan dan juga membantu pada proses evaluasi kinerja
karyawan. Pada proses perekrutan karyawan baru terdapat beberapa aspek yang menentukan
sebuah keputusan, yaitu wawancara, tes tulis, pendidikan dan pengalaman. Pada proses
evaluasi kinerja karyawan juga terdapat beberapa aspek yang menjadi penilaian, yaitu
tanggung jawab (profesionalisme, inisiatif, kualitas kerja), sikap (etika, kerja sama), kehadiran
(ketepatan waktu, disiplin), dan kerapihan (taat aturan). Ada dua user yang dapat mengakses
sistem ini, yaitu divisi HRD dan manajer setiap divisi. Divisi HRD dapat mengakses form data
pelamar, yaitu untuk menginputkan secara rinci data setiap pelamar serta dapat melakukan
pengeditan dan pembaharuan terhadap data-data setiap karyawan jika dibutuhkan. Manajer
divisi dapat mengakses form penilaian, yaitu menginputkan hasil wawancara dan tes tulis serta
penilaian kinerja karyawan di masing-masing divisi yang kemudian akan diproses
menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP).
Perancangan Sistem
A. Diagram Konteks
Diagram konteks menggambarkan satu lingkaran besar yang dapat mewakili seluruhh
proses yang terdapat didalam suatu sistem. Diagram konteks sering dikatakan sebagai diagram
nomol 0 (nol), karena diagram ini merupakan tinggakatan tertinggi dalam Data Flow Diagram
(DFD). Diagram ini sangat sederhana untuk diciptakan karena pada diagram konteks sama
sekali tidak memuat penyimpanan. Hal itu dilakukan karena semua entitas eksternal yang
ditujukan pada diagram konteks yang berisii aliran-aliran data utama menuju dan dari sistem.
DFD merupakan salah satu metode yang digunakan untuk menggambarkan proses aliran-aliran
data pada suatu sistem.
Data pelamar Data pelamar yang lolos seleksi
Data penilaian karyawan Data hasil evaluasi
HRD Info data pelamar Info data pelamar Manajer
Info data hasil evaluasi Info hasil evaluasi
Info data pelamar diterima
Sistem
Informasi
Karyawan
Laporan Data Karyawan
Owner
Gambar 1 Diagram Konteks
B. DFD Level 1
Pada DFD Level 1 menjelaskan alur perekrutan karyawan baru dan evaluasi karyawan.
Pada alur ini menjelaskan bahwa ada 3 peranan penting dalam sistem ini, yaitu HRD, manajer, dan
owner. HRD bertugas dalam urusan data pelamar dan data hasil evaluasi setiap karyawan. Manajer
bertugas untuk menyeleksi dan megolah data pelamar yang lolos seleksi, serta menilai kinerja
karyawan pada setiap divisi dan mengolah data tersebut. Sedangkan owner sebagai pihak yang
menerima semua laporan, termasuk laporan karyawan baru dan hasil evaluasi kinerja karyawan.
Gambar 2 DFD Level 1
C. DFD Level 2
• Proses Olah Data Lolos Seleksi
Pada proses dibawah ini menjelaskan proses dimana manajer melakukan wawancara
kepada pelamar dan menyeleksi pelamar yang lolos tes wawancara. Setelah manajer mengeluarkan
data pelamar yang lolos seleksi wawancara, maka pelamar yang lolos tersebut mengikuti tes tulis
yang juga disiapkan oleh manajer. Setelah itu, data pelamar yang lolos tes tulis tersebut diberikan
kepada HRD untuk direkap secara keseluruhan.
Gambar 3 DFD Level 2
• Proses Olah Data Penilaian Karyawan
Pada proses dibawah ini menjelaskan proses dimana manajer melakukan proses penilaian
kinerja karyawan di masing-masing divisi, kemudian data penilaian tersebut diberikan kepada
HRD untuk direkap agar dapat ditentukan karyawan mana yang pantas menerima punishment dan
yang tidak.
Gambar 4 DFD Level 2
D. Entity Relationship Diagram (ERD)
Dibawah ini merupakan ERD dari proses perekrutan karyawan. Pada ERD dibawah ini
menjelaskan bahwa pihak HRD menghubungi pelamar untuk mengikuti tes wawancara dan tes
tulis, setelah itu pelamar akan mengikuti tes wawancara dan tes tulis. Setelah pelamar selesai
mengikuti tes wawancara dan tes tulis, maka HRD akan mempersiapkan hasil dari tes tersebu yang
akan diberitahukan kepada setiap pelamar.
Gambar 5 ERD Perekrutan Karyawan
Pada gambar dibawah ini merupakan ERD dari proses evaluasi karyawan. Pada ERD
dibawah ini menjelaskan bahwa setiap manajer berhak melakukan proses penilaian kepada
karyawan pada divisi tersebut.
Gambar 6 ERD Evaluasi Karyawan
E. Relasi Antar Tabel
• Perekrutan Karyawan
Pada gambar dibawah ini merupakan gambar relasi antar tabel pada proses perekrutan
karyawan. Tabel-tabel tersebut terdiri dari tabel pelamar, tabel HRD, tabel wawancara, tabel tes
tulis, dan tabel hasil. Tabel HRD, tabel wawancara, dan tabel tes tulis berelasi dengan tabel
pelamar, dan tabel pelamar berelasi denga tabel hasil.
Gambar 7 Relasi Antar Tabel Perekrutan Karyawan
• Evaluasi Karyawan
Pada gambar dibawah ini merupakan gambar relasi antar tabel pada proses evaluasi
karyawan. Tabel-tabel tersebut terdiri dari tabel karyawan, tabel manajer, tabel tanggung jawab,
tabel kerapihan, tabel sikap, tabel kehadiran, dan tabel hasil. Tabel manajer, tabel tanggung
jawab, tabel kerapihan, tabel sikap, dan tabel kehadiran berelasi dengan tabel karyawan, dan
tabel karyawan berelasi denga tabel hasil.
Gambar 8 Relasi Antar Tabel Evaluasi Karyawan
Perancangan User Interface
A. Login
Tampilan disamping merupakan tampilan Login. Jika username dan password
yang diinputkan benar, maka akan masuk ke Menu Utama.
B. Data Pelamar
Data pelamar digunakan untuk menginputkan data-data calon karyawan yang terdiri dari
nomor pendaftaran, nama, tempat lahir, tanggal lahir, jenis kelamin, alamat, agama,
umur, pendidikan.
C. Penilaian
Form penilaian digunakan untuk menginputkan bobot hasil penilaian yang telah
dilakukan dalam bentuk angka.
D. Analisa
Form analisa menampilkan hasil akhir penilaian.
5. Kesimpulan
Setelah melakukan analisis maka dapat disimpulkan bahwa SPK perekrutan karyawan baru
dan evaluasi kinerja karyawan pada Butik Dukomsel Bandung dengan berbagai kriteria
menggunakan metode AHP dapat membantu dalam proses penilaian dan proses pengambilan
keputusan. Sistem juga dapat membantu pihak perusahaan dalam memanajemen data pelamar
dan data setiap karyawan sehingga membuat pekerjaan lebih efektif.
Daftar Pustaka
[1] Imam Husni A, “Sistem Informasi Pendukung Keputusan Pada Seleksi Penerimaan Pegawai
Menggunakan Metode Analitycal Hierarchy Process (AHP).”
Jurnal Dinamika Informatika, Vol 2, No. 2, 2010.
[2] Nur Heri Cahyana, “Teknik Permodelan Analitycal Hierarchy Process (AHP) Sebagai
Pendukung Keputusan.”
Telematika, Vol. 06, No. 02, ISSN 1829-667X.
[3] Astri Herdiyanti dan Utami Dewi Widianti, “Pembangunan Sistem Pendukung Keputusan
Rekrutmen Pegawai Baru di PT. ABC.”
Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA). Vol. 2, No. 2, ISSN : 2089-9033.
[4] Tri Handoyo, “Sistem Pendukung Keputusan Penerimaan Pegawai Dengan Metode AHP.”
Seminar Nasional Teknologi Informasi & Komunikasi Terapan 2013 (SEMANTIK 2013). ISBN:
979-26-0266-6.
[5] Saefudin dan Sri Wahyuningsih, “Sistem Pendukung Keputusan Untuk Penilaian Kinerja
Pegawai Menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process (Ahp) Pada RSUD Serang.”
Jurnal Sistem Informasi Vol- 1 No.1 2014, ISSN: 2406-7768.