Sistem pencernaan dapat mengalami gangguan karena kelainan alat pencernaan.doc

5
Sistem pencernaan dapat mengalami gangguan karena kelainan alat pencernaan, infeksi kuman, atau pengaruh dari makanan- makanan tertentu. Beberapa kelainan dan penyakit pada sistem pencernaan antara lain sebagai berikut : 1. Diare Diare merupakan keadaan buang air besar yang terjadi terlalu sering dengan feses yang banyak mengandung air. Diare menyebabkan tubuh kehilangan banyak air. Diare yang berlangsung lama menyebabkan dehidrasi. Dehidrasi akan mengakibatkan tubuh terasa lemas karena banyak kehilangan air dan garam mineral. Penyebab penyakit diare yang terpenting adalah peradangan usus (misalnya kolera dan disentri), kekurangan gizi (misalnya kelaparan dan kekurangan zat putih telur), keracunan makanan, atau tidak tahan terhadap makanan tertentu. Diare dapat ditularkan melalui feses yang mengandung kuman penyebab diare. Feses tersebut dikeluarkan oleh penderita diare yang buang air besar di sembaran tempat. Feses akan mencemari lingkungan, misalnya tanah, sungai, atau air sumur. Orang sehat yang menggunakan air tercemar tersebut dapat tertular diare. Penyakit diare diberi minum garam oralit. Fungsinya, untuk mencegah terjadinya kekurangan cairan tubuh akibat diare. Jika tidak ada oralit, diberi larutan garam-gula. Caranya, satu gelas air the (masak) ditambah dua sendok teh gula pasir dan seujung sendok teh garam dapur. Diaduk rata, dan diberikan kepada penderita sebanyak mungkin. Bila diare tidak berhenti dalam satu hari, segera bawa penderita ke dokter. Pencegahan diare dapat dilakukan dengan cara berikut : Buang air besar di WC, jangan di sembaran tempat. Cuci tangan sebelum makan dan sesudah buang air besar. Minum air dan makan makanan yang sudah dimasak. Pada bayi, diberi ASI. 2. Sembelit

description

tugas kuliah

Transcript of Sistem pencernaan dapat mengalami gangguan karena kelainan alat pencernaan.doc

Page 1: Sistem pencernaan dapat mengalami gangguan karena kelainan alat pencernaan.doc

Sistem pencernaan dapat mengalami gangguan karena kelainan alat pencernaan, infeksi kuman, atau pengaruh dari makanan-makanan tertentu. Beberapa kelainan dan penyakit pada sistem pencernaan antara lain sebagai berikut :

1.     Diare

Diare merupakan keadaan buang air besar yang terjadi terlalu sering dengan feses yang banyak mengandung air. Diare menyebabkan tubuh kehilangan banyak air. Diare yang berlangsung lama menyebabkan dehidrasi. Dehidrasi akan mengakibatkan tubuh terasa lemas karena banyak kehilangan air dan garam mineral.

Penyebab penyakit diare yang terpenting adalah peradangan usus (misalnya kolera dan disentri), kekurangan gizi (misalnya kelaparan dan kekurangan zat putih telur), keracunan makanan, atau tidak tahan terhadap makanan tertentu.

Diare dapat ditularkan melalui feses yang mengandung kuman penyebab diare. Feses tersebut dikeluarkan oleh penderita diare yang buang air besar di sembaran tempat. Feses akan mencemari lingkungan, misalnya tanah, sungai, atau air sumur. Orang sehat yang menggunakan air tercemar tersebut dapat tertular diare.

Penyakit diare diberi minum garam oralit. Fungsinya, untuk mencegah terjadinya kekurangan cairan tubuh akibat diare. Jika tidak ada oralit, diberi larutan garam-gula. Caranya, satu gelas air the (masak) ditambah dua sendok teh gula pasir dan seujung sendok teh garam dapur. Diaduk rata, dan diberikan kepada penderita sebanyak mungkin. Bila diare tidak berhenti dalam satu hari, segera bawa penderita ke dokter.

Pencegahan diare dapat dilakukan dengan cara berikut :

Buang air besar di WC, jangan di sembaran tempat. Cuci tangan sebelum makan dan sesudah buang air besar.

Minum air dan makan makanan yang sudah dimasak.

Pada bayi, diberi ASI.

2.       Sembelit

Sembelit terjadi bila buang air besar lambat. Hal ini terjadi karena usus besar menyerap air secara berlebihan sehingga feses menjadi kering dan keras.

Beberapa faktor penyebab sembelit adalah :

Kurang minum Kurang makanan berserat

Tidak membiasakan diri buang air besar setiap hari

Kurangnya aktivitas fisik

Kehamilan

Dalam kondisi sakit

Page 2: Sistem pencernaan dapat mengalami gangguan karena kelainan alat pencernaan.doc

Stress

Untuk membantu meringankan penderita sembelit, banyak minum air putih dan makan makanan yang banyak mengandung serat.

Jika penderita dibawa ke dokter maka dokter akan memberikan obat mineral oil atau docusate sodium. Obat-obat ini berfungsi untuk melunakkan kotoran, sehingga pembuangan feses melalui anus lebih mudah.

Beberapa tips berikut akan mencegah sembelit, yaitu :

Makan dengan jadwal teratur. Pilih makanan yang banyak mengandung serat, misalnya buah-buahan yang banyak mengandung serat, misalnya buah-buahan segar dan sayuran.

Hindari makan makanan berlemak tinggi dan terlalu manis.

Banyak minum air putih. Untuk laki-laki, rata-rata 2,9 liter per hari (12 gelas). Sedangkan untuk wanita 2,2 liter per hari (9 gelas).

Rajin berolahrga.

Biasakan buang air besar setiap hari.

Jangan menggunakan obat pencahar (pelancar buang air besar) secara berlebihan.

3.       Tukak Lambung (Maag)

Tukak lambung adalah luka pada lapisan lambung atau usus dua belas jari, yang dikenal dengan sakit maag. Gejala umum penyakit maag adalah pegal-pegal di punggung selama beberapa hari atau beberapa minggu. Gejala ini terjadi 2-3 jam setelah makan atau terjadi tengah malam ketika perut kosong. Gejala-gejala lainnya yaitu berat badan berkurang, kurang nafsu makan, kembung, mual, dan muntah-muntah.

Semula, sakit maag dianggap sebagai akibat terlalu banyak mengkonsumsi makanan pedas. Sampai akhirnya, di tahun 1982, Dr. Barry Marshall (seorang dokter gastroenterolog dari Australia) menemukan bakteri Helicobacter pylori) sebagai salah satu penyebab penyakit maag. Namun, penyakit maag juga bisa disebabkan penggunaan obat-obatan non-steroidal antiinflammatory agents, misalnya aspirin.

Gejala-gejala penyakit tukak lambung yang ringan dapat diobati dengan antasid. Namun, jika penyakit maag ini disebabkan oleh bakteri H. pylori, pengobatan dilakukan dengan pemberian antibiotik (misalnya tetracyclin dan amoxilin).

Penyebaran penyakit tukak lambung akibat infeksi bakteri H. pylori masih sulit diduga. Saat ini para peneliti sedang berupaya menemukan vaksin untuk mencegah infeksi ini.

4.       Radang Usus Buntu (Appendicitis)

Radang usus buntu merupakan akibat yang timbul dari infeksi yang terjadi pada usus buntu. Gejala penyakit ini adalah sakit perut. Sakit perut yang dirasakan biasanya di perut bagian bawah sebelah kanan. Perhatikan gambar berikut.

Page 3: Sistem pencernaan dapat mengalami gangguan karena kelainan alat pencernaan.doc

Lokasi rasa sakit yang dirasakan penderita radang usus buntu.

Radang usus buntu terjadi jika lubang yang menghubungkan usus buntu dengan usus besar tersumbat. Penyumbatan dapat terjadi karena lendir yang  menebal atau masuknya benda keras. Lendir atau benda keras ini lama kelamaan akan mengeras dan menyumbat lubang usus buntu. Selanjutnya bakteri yang secara alami berada dalam usus buntu menginfeksi dinding usus buntu. Infeksi inilah yang menyebabkan usus buntu meradang dan menimbulkan rasa sakit.

Radang usus buntu dapat diatasi dengan operasi. Operasi dilakukan untuk memotong usus buntu dan menutup lubang bekas pemotongan usus buntu.

5.       Radang pada Dinding Lambung (Gastritis)

Radang dinding lambung merupakan peradangan yang terjadi pada membran mukus yang melapisi lambung. Gejala radang dinding lambung misalnya kesulitan bernapas, feses hitam bercampur darah, sakit kepala, dan rasa tidak nyaman di perut bagian atas. Radang dinding lambung dapat disebabkan terhadap makanan tertentu, alkohol, obat-obatan (misalnya aspirin), racun (misalnya amonia dan merkuri), dan bakteri tertentu.

 

Radang dinding lambung (tanda panah)

Pengobatan radang dinding lambung bergantung pada penyebabnya. Misalnya, radang dinding lambung yang disebabkan racun diobati dengan anticholinergic seperti methantheline

Page 4: Sistem pencernaan dapat mengalami gangguan karena kelainan alat pencernaan.doc

bromide. Radang dinding lambung yang disebabkan bakteri diobati dengan antibiotik. Radang dinding lambung dapat dicegah dengan menghindari alkohol, aspirin, dan membiasakan pola makan yang sehat dan seimbang.