Kelainan Kelainan Kelenjar Ludah

20
KELAINAN KELAINAN KELENJAR LUDAH Kelompok 2

description

Kelainan Kelainan Kelenjar Ludah

Transcript of Kelainan Kelainan Kelenjar Ludah

Page 1: Kelainan Kelainan Kelenjar Ludah

KELAINAN KELAINAN KELENJAR LUDAH

Kelompok 2

Page 2: Kelainan Kelainan Kelenjar Ludah

Anatomi Kelenjar LudahKelenjar Ludah

Mayor

Kelenjar Ludah Minor

Kelenjar Parotis

Kelenjar Submandibula

Kelenjar Sublingual

Kelenjar saliva minor sangat banyak jumlahnya, berkisar antara 600 sampai 1000 kelenjar.

Kelenjar ini tersebar di daerah bukal, labium, palatum, serta lingual. Kelenjar ini juga bisa didapatkan pada kutub superior tonsil palatina (kelenjar Weber), pilar tonsilaris serta di pangkal lidah.

Suplai darah berasal dari arteri di sekitar rongga mulut, begitu juga drainase kelenjar getah bening mengikuti saluran limfatik di daerah rongga mulut.

Page 3: Kelainan Kelainan Kelenjar Ludah

Kelenjar Parotis

• Kelenjar parotis merupakan kelenjar saliva yang terbesar, terletak di regio preaurikula dan berada dalam jaringan subkutis.

• Kelenjar parotis terbagi oleh nervus fasialis menjadi kelenjar supraneural dan kelenjar infraneural.

• Produk dari kelenjar saliva disalurkan melalui duktus Stensen yang keluar dari sebelah anterior kelenjar parotis

Page 4: Kelainan Kelainan Kelenjar Ludah

• Kelenjar ini menghasilkan sekret mukoid maupun serosa, berada di segitiga submandibula yang pada bagian anterior dan posterior dibentuk oleh muskulus digastrikus dan inferior oleh mandibula.

• Kelenjar ini berada di medial dan inferior ramus mandibula dan berada di sekeliling muskulus milohioid, membentuk huruf ”C” serta membentuk lobus superfisial dan profunda.

• Kelenjar ini dilapisi oleh fasia leher dalam bagian superfisial.• Sekret dialirkan melalui duktus Wharton yang keluar dari

permukaan medial kelenjar dan berjalan di antara muskulus milohioid. Dan muskulus hioglosus menuju muskulus genioglosus.

Kelenjar Submandibula

Page 5: Kelainan Kelainan Kelenjar Ludah

• Kelenjar sublingual merupakan kelenjar saliva mayor yang paling kecil.

• Kelenjar ini berada di dalam mukosa di dasar mulut, dan terdiri dari sel-sel asini yang mensekresi mukus. Kelenjar ini berbatasan dengan mandibula dan muskulus genioglosus di bagian lateral, sedangkan di bagian inferior dibatasi oleh muskulus milohioid

Kelenjar Sublingual

Page 6: Kelainan Kelainan Kelenjar Ludah

Bentuk Saliva

Serus Mukus Mukoserus

Page 7: Kelainan Kelainan Kelenjar Ludah

Kelainan pada Kelenjar Ludah SIALOLITHIASIS

Etiologi : terdapatnya batu pada duktus kelenjar saliva, pada umumnya terjadi pada kelenjar submandibula, jarang pada parotis. Faktor penyebab terdapatnya batu ialah dehidrasi, asupan makanan yang berkurang, dan obat-obatan yang menurunkan produksi saliva.

Patofisiologi : Saliva yang normal mengandung banyak hidroksiapatit, bahan utama pada batu kelenjar liur. Agregasi dari debris yang termineralisasi dalam duktus akan membentuk nidus, lalu menyebabkan pembentukan kalkuli, statis saliva dan kemudian obstruksi.

Histologi : Pada pemeriksaan gross sebagian baru berwarna kuning atau berwarna putih, mereka mungkin bulat atau oval. Ada sel skuamosa dan lendir sel metaplasia dan perubahan stratified epotel skuamosa dengan berbagai sel goblet mukosa pada lapisan duktus yang mengelilingi sialolith.

Page 8: Kelainan Kelainan Kelenjar Ludah

SIALOLITHIASIS

Diagnosa Banding : Mumps, Acute baterial sialadenitis, Sacroidosis ,dan Radiation sialadenitis

Manifestasi Rongga Mulut : Asimptomatis, mealtime syndrome, kadang-kadang juga timbul gejala infeksi sistemik, fase lanjut stagnasi menyebabkan atropi pada kelenjar saliva yang menyebabkan hiposalivasi, dan akhirnya terjadi proses fibrosis

Page 9: Kelainan Kelainan Kelenjar Ludah

Kelainan pada Kelenjar Ludah PAROTITIS

Etiologi : kelompok paramyxovirus, yang juga termasuk didalamnya virus parainfluenza, measles, dan virus newcastle disease

Patofisiologi : Virus tersebut masuk tubuh bisa melalui hidung atau mulut. Semakin banyak penumpukan virus di dalam tubuh sehingga terjadi proliferasi di parotis kemudian terjadi viremia (ikutnya virus ke dalam aliran darah) dan selanjutnya virus berdiam di jaringan kelenjar yang kemudian akan menginfeksi glandula parotid. Keadaan ini disebut parotitis.

Histologi : Adanya infiltrasi dengan plasma sel dan lymposit. Ductal lumen mengandung debris sel desquamosa dan leukosit.

Page 10: Kelainan Kelainan Kelenjar Ludah

PAROTITIS

Diagnosa Banding : HIV, influenza, parainfluenza 1 dan 3, sitomegalovirus, atau keadaan koksakivirus A yang jarang dan infeksi koriomeningitis limfositik.

Manifestasi Rongga Mulut : Pada awalnya hanya pembengkakan hanya terjadi pada rongga antar tepi posterior mandibula dan mastoid, kemudian meluas dalam deratan yang melengkung kebawah dan kedepan, yang dibatasi oleh zygoma.

Page 11: Kelainan Kelainan Kelenjar Ludah

Kelainan pada Kelenjar Ludah SIALADENITIS

Etiologi : Sialadenitis biasanya terjadi setelah obstruksi hyposecretion atau saluran tetapi dapat berkembang tanpa penyebab yang jelas. Organisme yang merupakan penyebab paling umum pada penyakit ini adalah Staphylococcus aureus; organisme lain meliputi Streptococcus, koli, dan berbagai bakteri anaerob.

Patofisiologi : penurunan fungsi duktus , batu ludah di kelenjar submandibula, gangguan sekresi menyebabkan stasis (penghentian atau penurunan aliran) dengan inspissations (pengentalan atau penumpukan) yang sering menimbulkan infeksi atau peradangan. mengalami pengumpulan organisme yang terbawa aliran darah.

Histologi : ada berbagai tingkat atrofi asinar,infiltrasi limfoid dengan atau tanpa germinal center, serta fibrosis. Saluran dilatasi terbuka dan hiperplasia dari lapisan epitel dengan berbagai metaplasias. Perluasan dilatasi akan menghasilkan pembentukan kista. Metaplasia sel goblet menghasilkan musin yang berlimpah . Arsitektur lobular biasanya dipelihara.

Page 12: Kelainan Kelainan Kelenjar Ludah

SIALADENITIS

Diagnosa Banding : Limfadenitis servikal,parotis supuraktif akut,parotis kronik rekuren,infeksi atau abses dentogen,sialolithiasis, dan tumor.

Manifestasi Rongga Mulut : meliputi gumpalan lembut yang nyeri di pipi atau di bawah dagu dan terdapat pembuangan pus dari glandula ke bawah mulut. Saliva biasanya keruh dan purulen.

Page 13: Kelainan Kelainan Kelenjar Ludah

Kelainan pada Kelenjar Ludah SIALORRHEA

Etiologi : gangguan neurologis, infeksi atau keracunan logam berat dan insektisida serta efek samping dari obat-obatan tertentu

Patofisiologi : Hipersalivasi dapat menyebabkan cairan saliva terus menerus mengalir. Pada kasus berat, dapat menyebabkan terhalangnya jalan pernapasan. Iritasi perioral, traumatik ulserasi, infeksi sekunder jamur dan bakteri.

Histologi : Elektrolit natrium, kalium, kalsium, mukosa, mukopolisakarida dan glikoprotein, antibakteri tiosianat, enzym ptyalin dan amylase, senyawa protein, jamur, bakteri, virus, sekresi dari hidung dan paru – paru, sel – sel dari lapisan mulut

Page 14: Kelainan Kelainan Kelenjar Ludah

SIALORRHEA

Diagnosa Banding : epiglotitis, abses, maloklusi gigi, ukuran lidah yang besar, rabies.

Manifestasi Rongga Mulut : Mulut memiliki air liur yang berlebih, sehingga ketika tidur mengiler. Dan dapat juga menyebabkan iritasi karena adanya mikroorganisme yg terkandung.

Page 15: Kelainan Kelainan Kelenjar Ludah

Kelainan pada Kelenjar Ludah MUCCOCELE

Etiologi : trauma biopsy, penyumbatan pada duktus (saluran) kelenjar liur minor, obat-obatan yang mempunyai efek mengentalkan ludah.

Patofisiologi : Setelah terjadi trauma yang dikarenakan salah satu atau beberapa hal, duktus glandula saliva minor rusak, akibatnya saliva keluar menuju lapisan submukosa kemudian cairan mukus terdorong dan sekresinya tertahan lalu terbentuk inflamasi mengakibatkan penyumbatan pada daerah tersebut, terbentuk pembengkakan lunak, berfluktuasi, translusen kebiruan pada mukosa

Histologi : Gambaran histopatologi mukokel tipe ekstrsavasasi mukus berbeda dengan tipe retensi mukus. Tipe ekstravasasi gambaran histopatologinya memperlihatkan glandula yang dikelilingi oleh jaringan granulasi. Sedangkan tipe retensi menunjukkan adanya epithelial lining.

Page 16: Kelainan Kelainan Kelenjar Ludah

MUCCOCELE

Diagnosa Banding : Adenoma pleomorfik, suatu nodula keras kebiru-biruan, kista nasolabial,suatu nodula berfluktuasi pada palpasi,kista implantasi.

Manifestasi Rongga Mulut : Batas tegas,konsistensi lunak,warna transluscent,ukuran biasanya kecil,tidak ada keluhan sakit, kadang-kadang pecah, hilang tapi tidak lama kemudian akan timbul lagi.

Page 17: Kelainan Kelainan Kelenjar Ludah

Kelainan pada Kelenjar Ludah SINDROMA SJOGREN

Etiologi : Etiologi Sindrom Sjogren sampai saat ini masih belum diketahui. Terdapatperanan faktor genetik dan non genetik pada patogenesis Sindrom Sjogren. Dilaporkanadanya kaitan antara Sindrom Sjogren dengan HLA DR dan DQ.

Patofisiologi : Reaksi imunologi yang mendasari patofisiologi Sindrom Sjogren tidak hanya sistim imun selular tetapi juga sistim imun humoral. Bukti keterlibatan sistim humoral ini dapat dilihat adanya hipergammaglobulin dan terbentuknya autoantibodi yang berada dalam sirkulasi.

Histologi : Gambaran histopatologi pada kelenjar lakrimalis dan saliva adalah periductal focal lymphocytic infiltration.

Page 18: Kelainan Kelainan Kelenjar Ludah

SINDROMA SJOGREN

Diagnosa Banding : Graft-vs-host disease, Amyloidosis, Uncontrolled diabetes, Sarcoidosis tuberculosis, HIV or hepatitis C infection, Therapeutic radiation to head and neck.

Manifestasi Rongga Mulut : Pada awal penyakit gejala yang paling sering adalah mulut kering (xerostomia). Pada pemeriksaan fisik didapatkan mukosa mulut yang kering dansedikit kemerahan, atropi papila filiformis pada pangkal lidah, serta pembesaranKelenjar.

Page 19: Kelainan Kelainan Kelenjar Ludah

Kelainan pada Kelenjar Ludah RANULA

Etiologi : Adanya penyumbatan sebagian atau total sehingga terjadi retensi saliva sublingualis atau submandibularis,karena suatu trauma, peradangan atau myxomatous degenerasi ductus glandula sublingualis. Namun diduga juga ranula terjadi akibat trauma, obstruksi kelenjar saliva, dan aneurisma duktus glandula saliva.

Patofisiologi : Pertama pembentukan kista akibat obstruksi duktus saliva dan kedua pembentukan pseudokista yang diakibatkan oleh injuri duktus dan ekstravasasi mukus.

Histologi : Secara histopatologi, kebanyakan ranula tidak mempunyai lapisan epitel dan dinding dari ranula terdiri dari jaringan ikat fibrous yang menyerupai jaringan granulasi. Penemuan histopatologi menunjukkan ruang dalam kista dan dindingnya didominasi oleh histiosit, dan juga dijumpai mucin.

Page 20: Kelainan Kelainan Kelenjar Ludah

RANULA

Diagnosa Banding : kista dermoid, sialolithiasis, thyroglossal duct cyst, cystic hygroma, neoplastic thyroid disease

Manifestasi Rongga Mulut : Benjolan pada dasar mulut berdinding tipis transparan, berwarna biru kemerah-merahan, umumnya unilateral, tumbuh lambat, tidak ada rasa sakit kecuali meradang atau infeksi