SISTEM PEMADAM KEBAKARAN.pptx

32
SISTEM DALAM KAPAL

Transcript of SISTEM PEMADAM KEBAKARAN.pptx

SISTEM PEMADAM KEBAKARAN

SISTEM DALAM KAPAL Kelompok 5 Sistem Pemadam Kebakaran Disusun oleh ROGIT BILLY DAICHI (21090113120044)M.AFIQ ARDIANTO(21090113120048)M.PANJI PAMUGIH (21090113120024)M.ICHWAN (21090113120051)AFDHAL ALFRENDY(21090113140052)VICKY BHASKARA S (21090113120001)

Sistem pemadam kebakaran merupakan sistem yang berfungsi untuk mencegah dan menanggulangi kebakaran yang terjadi di kapal Kebakaran dapat terjadi dari berbagai sebab dan sumber api baik diruang mesin , ruang pompa maupun di geladak kapal. Kebakaran disebabakan tiga faktor utama yaitu banda padat cair dan gas yang mudah terbakar, suhu yang tinggi dan gas oksigen.

Tiga Faktor Utama Penyebab terjadinya kebakaran :Semua barang yang dapat terbakarSuhu yang tinggiAdanya oksigen (O2) yang cukup untuk penyalaan.Segitiga Api :

Hampir seluruh bagian dari kapal mempunyai potensi terjadinya kebakaran,oleh karena itu dibutuhkan adanya sistem pemadam kebakaran untuk mencegah dan menanggulangi kebakaran di kapal

Macam macam kebakaran dapat dibagi dalam tiga kelas yaitu :

1) Klas A (Solid Meterial Class) yang meliputi kebakaran bahan padat, seperti kayu, kertas, tekstil dll. Dimana dengan media pemadaman air atau dengan campuran air yang banyak.2) Klas B (Fluid Class) yang meliputi kebakaran untuk bahan cair seperti fuel oil, lubricating oil, dimana pemadamannya dilakukan dengan metode isolasi terhadap O2 (foam), pasir atau powder.3) Klas C (Electrical Equipment Class) yang meliputi kebakaran pada instalasi listrik, dimana metode pemadaman yang digunakan pengendalian zat asam seperti foam.Sedangkan untuk tekanan minimum yang disyaratkan oleh SOLAS 1960 untuk kapal barang adalah:> 6000 BRT dengan tekanan 2.8 kg/cm2.1000 < n < 6000 BRT dengan tekanan 2.6 kg/m2.< 1000 BRT dengan tergantung pada persetujuan pemerintah.Tekanan tersebut diuji pada saat 2 nozzle di buka.

USAHA PENCEGAHAN TERJADINYA KEBAKARAN Usaha pencegahan kebakaran dapat dilakukan dengan cara menyusun serta memasang peralatan, ruang, dan sebagainya sesuai dengan biro klasifikasi atau SOLAS.Peraturan Keselamatan Untuk Pencegahan Kebakaran ( SOLAS BAB II- 2 )A. Kotak Pemadam Kebakaran ( Hydrant Box )Kotak pemadam kebakaran terdiri dari selang pemadam kebakaran dan nozzle1. Selang Pemadam KebakaranSelang kebakaran harus dibuat dari bahan yang tidak mudah rusak dan harus tetap dalam keadaan siap pakai. Peletakannya ditempat tempat yang mudah dijangkau dan letaknya dekat dengan tempat hidran atau sambungan layanan air. Untuk kapal penumpang yang mengangkut lebih dari 36 orang, pada selang kebakaran itu harus disambungkan dengan hidran setiap saat. Pada kapal dengan berat kotor 1.000 GT atau lebih minimal terdapat 5 buah selang pemadam kebakaran ditambah 1 untuk cadangan.

2. Nosel ( Nozzle )Ukuran diameter standar untuk nosel antara lain : 12 mm, 16 mm, atau 19 mm. Pada ruang akomodasi dan ruang layanan digunakan nosel ukuran diameter 12 mm. Sedangkan pada ruangmesindantempat - tempat di luar, ukuran nosel harus sedemikian rupa sehingga dapat diperoleh pengeluaran semaksimal mungkin, akan tetapi tidak lebih besar dari 19 mm.

Hydrant Box ( selang pemadam dan Nozzle )

B. Pemadam Kebakaran Jinjing ( Fire Extinguisher )1) Sistem pemadan air untuk pemadaman bukan minyak atau listrik, misalnya digunakan untuk ruang muat (bukan tanker) atau pada ruangan untuk tempat penumpang (crew)2) Sistem Foam (campuran air dan serbuk) mempunyai sifat melapisi dan berfungsi sebagai pendingin . Media ini digunakan untuk pemadaman minyak di ruang kamar mesin dan ruangan pompa pada kapal tangki.3) Sistem gas CO2media ini dipergunakan untuk pemadaman peralatan listrik seperti pada ECR (Engine Control Room) dan Wheel House.Sistem dry powder media pemadaman ini digunakan untuk bahan bahan kimia seperti pada gudangSistem pemadam air

SISTEM PEMADAM DENGAN AIRFire Main System : Sistem utamaLocal Fire System : Sistem pemadam lokal

FIRE MAIN SYSTEMKOMPONEN UTAMA :Sea chestMain PipesFire Main PumpsBranch PipesHydrantsSeachest processPump Main pipeBranch pipeHydrant LOCAL FIRE FIGHTING SYSTEMKOMPONEN UTAMA :SeachestHydrophore PumpMain PipeBranch PipeSprinkleseachestHydrophore pumpMain pipeBranch pipesprinkleprocessSistem foam ( air dan serbuk )

SISTEM PEMADAM DENGAN GAS CO2Gas CO2 adalah gas yang sering digunakan sebagai medium pemadam kebakaran, dimana gas CO2 ini berperan menghilangkan gas O2 sehingga kebakaran dapat dikendalikanSistem pemadam CO2 tidak boleh di terapkan pada ruang akomodasi.Biasa diterapkan pada kamar mesin

Sistem Gas CO2

SISTEM DISTRIBUSI CO2

PERSYARATAN UMUM SYSTEM PEMADAM DENGAN CO2CO2 harus di tempatkan pada tepat-tempat yang cocok dan diatur sedemikian rupa sehingga 60% dari seluruhnya jumlah CO2 yang di butuhkan siap untuk dikeluarkan dengan segera dan sisanya di keluarkan dengan pengawasan menurut apa yang di butuhkan.Kalau sebuah sistem CO2 di pasang pada ruang mesin, seperti halnya pada kapal penumpang dengan ketel yang dinyalakan dengan minyak / internal combustion (mesin pembakaran dalam), pengeluaran rata-rata harus 1 pounds gas untuk setiap 22 cubic feet ruangan seperti itu.Pipa-pipa pada sistem ini tidak boleh kurang dari inch untuk pipa utama dan inch untuk pipa-pipa cabang (misalnya ke gudang lampu dan cat).Pipa-pipa dalam kopartemen harus sebanding dengan pipa-pipa suplai agar terjadi penyaluran yang sesuai karena lubang keluar.Semua tabung-tabung (containers), pipa-pia dan katup harus di tandai dengan jelas dan permanen untuk pengenalan.Pipa-pipa tidak boleh digunakan untuk keperluan lain.Pipa tidak boleh dipasang kedalam ruangan / melalui ruangan tempat tinggal / ruang kerja.Semua tabung harus di timbang beratnya 2 kali setiap tahun untuk pemeriksaan.Bila beratnya berkurang 10% dari berat sebenarnya maka harus diganti.Semua silinder (tabung), pipa-pipa dan peralatan-peralatan kontrol harus di pasang dengan kuat dan di beri penyangga-penyangga.

Sistem Dry Powder

D. Pendeteksi Kebakaran (Fire Detector)Kapal yang memuat penumpang lebih dari 36 orang harus memiliki alat pendeteksi kebakaran yang tetap. Sistem alarm kebakaran harus dipasang dan disusun untuk mendukung pendeteksi asap di ruangan -ruangan publik, pusat kontrol / kemudi dan ruang akomodasi, termasuk koridor, tanggga, dan rute penyelamatan.Alat pendeteksi kebakaran dibagi menjadi 2, yaitu : Detektor Panas ( Heat Detector ), Detektor Asap ( Smoke Detector ),

Heat Detector dan Smoke Detector

E. Alarm Kebakaran ( Fire Alarm )

Alarm kebakaran diletakkan pada tempat dimana penumpang dan awak kapal dapat mendengar saat alarm kebakaran diaktifkan. Alarm kebakaran dilengkapi dengan penekan manual ( switch on ) untuk mengkatifkan alarm dan dilindungi.

Alarm Kebakaran

F. Sprinkle

Sprinkle adalah alat bantu pemadam kebakaran berupa saluran air yang menyemprot dari langit - langit saat diaktifkan jika terjadi kebakaran. Untuk kapal yang mengangkut penumpang labih dari 36 orang diharuskan terdapat sprinkle.

Sprinkle

G. Kotak Pasir ( Sand Box )

Padasetiap ruang pemadam kebakaran harus ada wadah yang berisi pasir, serbuk gergaji yang dicampur dengan soda, atau material kering yang lain untuk alat bantu pemadam kebakaran.

Kotak Pasir (Sand Box)

Peraturan Keselamatan Untuk Instaliasi Listrik

Berikut ini adalah peraturan dari SOLAS yang mengatur tentanginstalasi listrik :1.Semua kabel yang berada di luar atau secara langsung terkena cuaca di luar harus dikedapkan.2.Kabel - kabel dan jaringan listrik harus dipasang dan ditopang dengan cara sedemikian rupa sehingga terhindar dari pengelupasan atau kerusakan lainnya.

Peraturan Keselamatan Untuk Sistem Ventilasi

Saluran ventilasi harus dari bahan yang tidak mudah terbakar.Namun untuk saluran ventilasi pendek pada umumnya tidak lebih dari 0,02 m2dan panjang tidak melebihi 2 m tidak harus dari bahan yang tidak mudah terbakar. Sistem ventilasi dapat menggunakan alat seperti exhaust van atau blower . Sedangkan pada Kamar Mesin umumnya menggunakan mushroom.