Sistem Moneter (Bab 29 dan 30)

60
Pengantar Makroekonomi Sistem Moneter POLITEKNIK KEUANGAN NEGARA STAN

Transcript of Sistem Moneter (Bab 29 dan 30)

Page 1: Sistem Moneter (Bab 29 dan 30)

Pengantar Makroekonomi

Sistem Moneter

POLITEKNIK KEUANGAN NEGARA STAN

Page 2: Sistem Moneter (Bab 29 dan 30)

Disusun oleh :Farchan Rifa’i 17/1-BFebriliana.N 18/1-BFebryan Adhyasa.D 19/1-BFikri Amri 20/1-BFisal Fatkur Rohman 21/1-BGhazyi Fajrin Naim 22/1-BGifari Widi. K 23/1-BIlham Ramadhan.H 24/1-B

Sistem Moneter - Bab 29&30 2

POLITEKNIK KEUANGAN

NEGARA STAN

Page 3: Sistem Moneter (Bab 29 dan 30)

Sistem Moneter

Uang Uang Yang Beredar Lembaga Keuangan Sistem Perbankan Kegiatan Antarbank Penciptaan Uang oleh Sistem Perbankan Kebijakan Moneter Present Value Pengaruh Kebijakan Moneter Permintaan dan Penawaran Uang Mekanisme Trasmisi Kecepatan Perpindahan Uang

Sistem Moneter - Bab 29&30 3

Page 4: Sistem Moneter (Bab 29 dan 30)

Uang

Alat tukar yang diterima umum untuk memperoleh barang dan jasa.

Fungsinya :1. Alat tukar2. Satuan hitung3. Penyimpan nilai

Sistem Moneter - Bab 29&30 4

Page 5: Sistem Moneter (Bab 29 dan 30)

Sejarah Uang

Sistem Moneter - Bab 29&30 5

Uang kartal

Uang giral

KoinTanda terima dari perajin emas

Uang fiatUang giral

Page 6: Sistem Moneter (Bab 29 dan 30)

Uang yang beredar

Total stock uang dalam perekonomian pada saat tertentu. (Supply of money)

Terbagi menjadi beberapa golongan (M : Money). Secara umum yakni M1 dan M2. Pembagian didasarkan pada jenis deposit yang ada.

M1 = Aset lancar siap pakai yang merupakan alat tukar. (Uang) M2 = M1 + Aset lancar yang mudah diuangkan, bukan alat tukar.

Sistem Moneter - Bab 29&30 6

Money Supply = Currency + Deposit

Page 7: Sistem Moneter (Bab 29 dan 30)

Uang yang beredar

Sistem Moneter - Bab 29&30 7

Cuplikan laporan uang

beredar di Indonesia

tahun 2009 dan 2010 oleh

Bank Indonesia.

Page 8: Sistem Moneter (Bab 29 dan 30)

Uang yang beredar

Keterangan (jenis uang beredar) Jumlah pada tahun 2009

Uang Beredar Luas (M2) 2,141,384

1Uang Beredar Sempit (M1) 515,824A Uang kartal di luar Bank Umum dan BPR 226,006

B Simpanan giro rupiah 289,818

2

Uang Kuasi 1,622,055

ASimpanan Berjangka 894,2801) Rupiah 756,347

2) Valuta Asing 137,934

B

Tabungan 603,320

1) Rupiah 564,567

2) Valuta Asing 38,754

C Simpanan Giro Valuta Asing 124,455

3 Surat Berharga Selain Saham 3,504

Sistem Moneter - Bab 29&30 8

Page 9: Sistem Moneter (Bab 29 dan 30)

Lembaga keuangan & Sistem Perbankan

Lembaga yang kegiatan utamanya menghimpun dana dan menyalurkan dana.

Terbagi dalam 2 jenis : lembaga keuangan bank (LKB) dan lembaga keuangan bukan bank (LKBB).

Lembaga keuangan bank terdapat 3 macam, yakni : bank sentral, bank umum, dan bank perkreditan rakyat (BPR).

Lembaga keuangan bukan bank terbagi dalam 4 macam, yakni : perusahaan asuransi, dana pensiun, pegadaian, & perusahaan efek.

Sistem Moneter - Bab 29&30 9

Page 10: Sistem Moneter (Bab 29 dan 30)

Lembaga Keuangan & Sistem Perbankan

Sistem Moneter - Bab 29&30 10

Lembaga Keuangan

Lembaga Keuangan Bank Lembaga Keuangan Bukan Bank

Bank Sentral

Bank Komersial

Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

Perusahaan Asuransi

Dana Pensiun

Pegadaian

Perusahaan Efek

Page 11: Sistem Moneter (Bab 29 dan 30)

Rekapitulasi lembaga perbankan oleh BI pada Oktober 2011

Sistem Perbankan

Sistem Moneter - Bab 29&30 11

Lembaga Keuangan

Lembaga Keuangan Bank Lembaga Keuangan Bukan Bank

Bank Umum Bank Perkreditan Rakyat

Bank Pemerintah Bank Swasta Konvensional

Syariah

Bank Umum Swasta

Bank Pembangunan

Daerah

Bank Umum Swasta Syariah

Perusahaan Asuransi

Pegadaian

Pasar ModalReksa Dana

Lembaga Pembiayaan Dana Pensiun

Page 12: Sistem Moneter (Bab 29 dan 30)

Bank Sentral

Sistem Moneter - Bab 29&30 12

Lembaga keuangan yang dimiliki dan dioperasikan oleh pemerintah, yang mengendalikan sistem perbankan, menetapkan dan menyelenggarakan kebijakan moneter, dan menguasai otoritas penerbitan uang secara tunggal.

Fungsinya :1. Bankir bagi bank komersial2. Bankir bagi pemerintah3. Pengawas dan pengendali jumlah uang beredar

Page 13: Sistem Moneter (Bab 29 dan 30)

Bank Komersial

Lembaga keuangan milik swasta yang berorientasi pada perolehan laba yang berperan dalam pengumpulan dan penyaluran dana dari masyarakat.

Kegiatannya :

Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan giro, deposit berjangka, dan tabungan.

Memberikan kredit Menerbitkan surat pengakuan hutang.

Sistem Moneter - Bab 29&30 13

Page 14: Sistem Moneter (Bab 29 dan 30)

Bank Perkreditan Rakyat

Bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional maupun berdasarkan syariah.

Melayani :

Jasa simpanan, Pemberikan kredit, Pembiayaan dengan prinsip bagi hasil, Penempatan dana dalam bentuk SBI, deposito, dan tabungan

pada bank lain.

Sistem Moneter - Bab 29&30 14

Page 15: Sistem Moneter (Bab 29 dan 30)

Bank Perkreditan Rakyat

Tidak melayani :

lalulintas pembayaran Simpanan dalam bentuk giro Penyertaan modal Jasa asuransi

Sistem Moneter - Bab 29&30 15

Page 16: Sistem Moneter (Bab 29 dan 30)

Lembaga Keuangan Bukan Bank

Lembaga Dana Pensiun

Perusahaan Asuransi Pegadaian Perusahaan Efek

Memberikan perlindungan

finansial untuk mengantisipasi

kejadian yang tidak menguntungkan.

*Seperti: kecelakaan, sakit keras, kematian.

Menawarkan jasa persiapan dana

pensiun.

Lembaga perkreditan.

Kegiatan usahanya Berdasarkan hukum gadai. Bantuan kredit yang diberikan dimintai jaminan berupa aset yang akan dikembalikan bila peminjam telah melunasi pinjaman beserta bungannya.

Kegiatan usahanya sebagai :• Penjamin emisi

efek,• Pedagang efek, • Manajer

investasi.

Sistem Moneter - Bab 29&30 16

Page 17: Sistem Moneter (Bab 29 dan 30)

Kegiatan Antarbank

Kliring

Suatu kegiatan dimana : Sejumlah bank bertindak sebagai perantara transaksi Mempertemukan cek yang diterima dari nasabah untuk

dimintakan pembayaran kepada bank yang bersangkutan.

Sistem Moneter - Bab 29&30 17

Page 18: Sistem Moneter (Bab 29 dan 30)

Kegiatan Antarbank

Sistem Moneter - Bab 29&30 18

A.Transaksi

1. Finn adalah nasabah Bank A yang memiliki hutang kepada Fritz sebesar $100. 2. Fritz adalah nasabah Bank B. 3. Finn membayar hutangnya kepada Fritz menggunakkan cek sebesar $100.4. Fritz menyerahkan cek yang diterima ke bank untuk mendapatkan uangnya.

B.Kliring

5. Bank B menyerahkan cek yang diterima Fritz ke Bank Sentral6. Bank Sentral menyerahkan cek ke Bank A dan mendebit akun Bank A sebesar $100 dan

mengkredit akun Bank B sebesar $100.7. Cadangan Bank A di Bank Sentral berkurang $100 dan cadangan Bank B di Bank Sentral

bertambah $100.

*) Pada saat kliring semua penarikan yang dilakukan Finn dan ditransfer ke Bank B dijumlahkan dan dibandingkan dengan penarikan yang dilakukan Fritz dan ditransfer ke Bank A. Dalam hal ini, Finn mentransfer uang ke Bank B sejumlah $100 sementara Fritz tidak melakukan transfer ke Bank A sehingga jumlah transfer Fritz $0. Transaksi ini menyebabkan Bank A selaku penyimpan uang Finn harus mentransfer uang sebesar $100 ke Bank B dimana Fritz menyimpan uangnya.

Ilustrasi

Page 19: Sistem Moneter (Bab 29 dan 30)

Cadangan

Bank menyimpan uang yang dititipkan nasabah dalam bentuk deposito.

Kenyataanya tidak semua uang yang disimpan di bank ditarik oleh nasabah.

Sebagian besar uang dipinjamkan dan sebagian kecil tetap disimpan dan tidak dipinjamkan.

Sebagian dari deposito yang disimpan disebut sebagai cadangan (reserves).

Cadangan wajib minimum (required reserves) : Besaran bagian (presentase) dari total simpanan yang disimpan oleh bank (reserve ratio), sementara selisih positif cadangan dengan cadangan wajib minimum disebut kelebihan cadangan

Sistem Moneter - Bab 29&30 19

Page 20: Sistem Moneter (Bab 29 dan 30)

Cadangan

Contoh :

Sistem Moneter - Bab 29&30 20

Bank Indonesia saat ini (dengan ketentuan Giro Wajib Minimum [GWM]) mewajibkan bank untuk memiliki simpanan sebesar 5% dari total simpanan yang dimiliki (reserve ratio sebesar 0,05). Artinya, jika sebuah bank memiliki simpanan total sebesar Rp 100.000.000, bank harus menyimpan Rp 5.000.000 sebagai cadangan.

Bank A

Aset Liabilitas

Cadangan.........................5.000.000Pinjaman (Loan).............95.000.000

Deposito.......................100.000.000

Deposito : Uang nasabah yang disimpan di bankLoan : Sebagian deposito yang dipinjamkan bank kepada orang lain (untuk usaha bank). * Bank dapat bunga sebagai imbalan sudah meminjamkan uang.

Page 21: Sistem Moneter (Bab 29 dan 30)

Cadangan

Catatan :

Sistem Moneter - Bab 29&30 21

Saat ini sistem perbankan yang banyak digunakan bank adalah sistem perbankan bercadangan-sebagian (fractional-reserve banking), dimana dari seluruh simpanan yang dimiliki bank hanya sebagian kecil saja yang benar-benar disimpan di bank sementara sebagian besar lainnya dipinjamkan kepada orang lain (kreditor) sehingga bank dapat memperoleh keuntungan berupa biaya tambahan yang dikenakan dari pinjaman yang diberikan (bunga pinjaman).

Page 22: Sistem Moneter (Bab 29 dan 30)

Penciptaan uang oleh sistem perbankan

Deposito di bank sebagian dipinjamkan. Uang pinjaman bank yang sebenarnya tidak ada (karena

bukan milik bank) dapat beredar dalam perekonomian karena transaksi yang dilakukan oleh peminjam. Penciptaan uang dengan sistem perbankan bercadangan sebagian.

Sehingga : Uang yang benar-benar ada beredar dan dapat dinikmati oleh

lebih banyak pihak. Seolah-olah jumlah uang yang ada akhirnya menjadi lebih

banyak Efek penggandaan uang.

Sistem Moneter - Bab 29&30 22

Page 23: Sistem Moneter (Bab 29 dan 30)

Ilustrasi

Asumsi :

Bank hanya memiliki 1 jenis simpanan, yakni rekening giro. Bank hanya melakukan 1 jenis investasi, yakni pinjaman

(loan). Rasio cadangan wajib minimum tetap dan sama bagi semua

bank, yakni sebesar 0.2 (20%). Tidak ada kelebihan cadangan. Tidak ada penarikan tunai.

Sistem Moneter - Bab 29&30 23

Page 24: Sistem Moneter (Bab 29 dan 30)

Ilustrasi

Sistem Moneter - Bab 29&30 24

Neraca awal :

Page 25: Sistem Moneter (Bab 29 dan 30)

Ilustrasi

Sistem Moneter - Bab 29&30 25

Page 26: Sistem Moneter (Bab 29 dan 30)

Ilustrasi

Sistem Moneter - Bab 29&30 26

Page 27: Sistem Moneter (Bab 29 dan 30)

Ilustrasi

Sistem Moneter - Bab 29&30 27

Page 28: Sistem Moneter (Bab 29 dan 30)

Model Matematis Peredaran Uang

Sistem Moneter - Bab 29&30 28

Page 29: Sistem Moneter (Bab 29 dan 30)

“Penggandaan uang berbanding lurus dengan rasio cadangan”

Sistem Moneter - Bab 29&30 29

Page 30: Sistem Moneter (Bab 29 dan 30)

Kebijakan Moneter

Sistem Moneter - Bab 29&30 30

“Kebijakan Moneter adalah kebijakan yang ditetapkan dan dilaksanakan oleh Bank Indonesia untuk mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah yang dilakukan antara lain melalui pengendalian jumlah uang beredar dan/atau suku bunga.”

Pasal 1 ayat 10 Undang-Undang Republik Indonesia No.23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia

Kebijakan Moneter :

1. Operasi Pasar Terbuka (Open Market Policy)2. Kebijakan Diskonto (Discount Rate Policy)3. Kebijakan Cadangan Wajib (Reserve Requirement)

Page 31: Sistem Moneter (Bab 29 dan 30)

Kebijakan Moneter

Sistem Moneter - Bab 29&30 31

1. Operasi Pasar Terbuka (Open Market Policy) :

Kegiatan transaksi bank sentral di pasar uang Menjual atau membeli surat berharga di pasar uang

Absorbsi : Mengurangi jumlah uang beredar. Bank Sentral Menjual surat berharga.

Bank Indonesia menerbitkan SBI, SBSS, dan SDBI Injeksi : Menambah jumlah uang beredar. Bank Sentral Membeli SBN yang dijual di pasar uang.

Kelebihan likuiditas Absorbsi Kekurangan likuiditas Injeksi

Page 32: Sistem Moneter (Bab 29 dan 30)

Kebijakan Moneter

Sistem Moneter - Bab 29&30 32

2. Discount Rate Policy : Tingkat bunga pinjaman yang dibebankan bank sentral kepada bank

komersial.

3. Reserve Requirement : Jumlah minimum cadangan (dari seluruh cadangan yang ada) yang

harus disimpan oleh bank komersial.

Tingkat Diskonto Bunga Pinjaman yang harus dibayar Uang Beredar

Naik Naik Turun

Turun Turun Naik

Rasio Cadangan Cadangan Bank Uang Beredar

Naik Naik Turun

Turun Turun Naik

Page 33: Sistem Moneter (Bab 29 dan 30)

Nilai Sekarang

Sistem Moneter - Bab 29&30 33

Aset keuangan (obligasi,uang) memiliki nilai sekarang dari pembayaran di masa mendatang.

Nilai sekarang (present value [PV]) adalah nilai sekarang dari pembayaran masa mendatang.

Nilai sekarang bergantung pada suku bunga. Suku bunga yang dihasilkan suatu aset adalah tambahan nilai suatu aset

(setiap t tahun) dimasa mendatang.

$X = nilai aset dari sekarang (yang dijanjikan) i = bunga (interest) t = jumlah tahun.

Page 34: Sistem Moneter (Bab 29 dan 30)

Nilai Sekarang

Sistem Moneter - Bab 29&30 34

Contoh 1 :

Suatu obligasi yang menjanjikan sekali pembayaran dalam 1 tahun sebesar $100, dengan suku bunga sebesar 5%, memiliki present value sebesar $95.24

Bukti : PV = $100/(1+0.05)

= $95.24

Apabila suku bunga dinaikkan menjadi 10%, dengan obligasi yang sama, nilai sekarang obligasi tersebut adalah $90

Bukti :PV = $100/(1+0.1)

= 90.90

Page 35: Sistem Moneter (Bab 29 dan 30)

Nilai Sekarang

Sistem Moneter - Bab 29&30 35

Nilai sekarang dari total yang diperoleh dari setiap pembayaran adalah :

$X = nilai aset dari sekarang (yang dijanjikan) i = bunga (interest) n = jumlah tahun.

Page 36: Sistem Moneter (Bab 29 dan 30)

Nilai Sekarang

Sistem Moneter - Bab 29&30 36

Contoh 2 :Suatu obligasi menjanjikan 3 kali pembayaran sebesar $200 setiap 1 tahun dengan bunga 5%. Nilai sekarang dari total pembayaran yang dijanjikan obligasi tersebut adalah $544.649.

Bukti :

PV = 200/(1+0.05) + 200/(1+0.05)2 + 200/(1+0.05)3

= $544.649

Page 37: Sistem Moneter (Bab 29 dan 30)

Nilai Sekarang

Sistem Moneter - Bab 29&30 37

Kesimpulan :

Semakin rendah suku bunga, semakin tinggi nilai sekarang suatu aset. Nilai sekarang suatu aset berbanding terbalik dengan suku bunga. Semakin singkat tanggal jatuh tempo suatu obligasi, semakin sedikit nilai

obligasi tersebut akan berubah seiring dengan perubahan suku bunga.

Page 38: Sistem Moneter (Bab 29 dan 30)

Pengaruh Kebijakan Moneter

Sistem Moneter - Bab 29&30 38

1. Perubahan Rasio Cadangan Wajib

Asumsi : Stock uang $200, yang terdiri dari uang di bank sentral $100 dan deposito di bank

$100. Rasio cadangan wajib 0.1 Bank komersial harus menyediakan $10 sebagai cadangan untuk $100 yang

disimpan.

Neraca awal :

Page 39: Sistem Moneter (Bab 29 dan 30)

Pengaruh Kebijakan Moneter

Sistem Moneter - Bab 29&30 39

Ilustrasi :

Rasio cadangan wajib diturunkan menjadi 0.05 Cadangan yang harus disediakan oleh bank komersial turun menjadi $5.

Tetapi bank tetap menyediakan $10 sebagai cadangan, sehingga bank kelebihan

cadangan sebesar $5 yang dapat dipinjamkan.

Efek penggandaan uang sebesar 20 (1/R = 1/0.05).

Tiap $1 dari $5 yang dipinjamkan menyebabkan peredaran uang sebesar $20.

Tambahan uang yang beredar sebesar $100

Page 40: Sistem Moneter (Bab 29 dan 30)

Pengaruh Kebijakan Moneter

Sistem Moneter - Bab 29&30 40

Neraca baru :

Total uang beredar = Deposit+Currency

Total uang yang beredar sebesar $300.

(Deposit+Currency=200+100)

Page 41: Sistem Moneter (Bab 29 dan 30)

Pengaruh Kebijakan Moneter

Sistem Moneter - Bab 29&30 41

2. Kebijakan Diskonto :

Asumsi : Rasio cadangan wajib minimum sebesar 0.2. Bank sentral memiliki stock uang sebesar $100 Bank komersial memiliki deposito sebesar $100. Jumlah uang beredar sebesar $200.

Neraca awal :

Page 42: Sistem Moneter (Bab 29 dan 30)

Pengaruh Kebijakan Moneter

Sistem Moneter - Bab 29&30 42

Misal : Bank komersial meminjam $50 dari bank sentral Jumlah uang beredar bertambah sebesar $250. (50 x 1/R=50 x 1/0.2)

Neraca baru :

Page 43: Sistem Moneter (Bab 29 dan 30)

Pengaruh Kebijakan Moneter

Sistem Moneter - Bab 29&30 43

3. Operasi Pasar Terbuka

Asumsi : Rasio cadangan wajib minimum sebesar 0.2. Bank sentral memiliki stock uang sebesar $100 Bank komersial memiliki deposito sebesar $100.

Ilustrasi : Bank sentral menjual obligasi pemerintah senilai $10. Seorang investor bernama Karl membeli obligasi tersebut di pasar

terbuka. Simpanan Karl di bank komersial berkurang sebesar $10. Deposito bank komersial berkurang sebesar $10. Cadangan bank komersial di bank sentral juga berkurang $10. Jumlah uang beredar turun.

Page 44: Sistem Moneter (Bab 29 dan 30)

Pengaruh Kebijakan Moneter

Sistem Moneter - Bab 29&30 44

Neraca awal :

Page 45: Sistem Moneter (Bab 29 dan 30)

Pengaruh Kebijakan Moneter

Sistem Moneter - Bab 29&30 45

Neraca setelah jual-beli obligasi :

Bank mengalami kekurangan cadangan sebesar $8 (Rasio cadangan 0.2). Cadangan bank seharusnya $18. Apabila bank tidak menambah cadangannya, bank harus mengurangi

pinjaman yang disediakan untuk menyesuaikan dengan kebijakan moneter.

Tidak sesuai rasio cadangan yang ditetapkan

Page 46: Sistem Moneter (Bab 29 dan 30)

Pengaruh Kebijakan Moneter

Sistem Moneter - Bab 29&30 46

Neraca akhir :

Sebagaimana rasio cadangan wajib sebesar 0.2, maka jumlah uang beredar berkurang sebesar $50. (10 x 1/R = 10 x 1/0.2).

Page 47: Sistem Moneter (Bab 29 dan 30)

Permintaan dan Penawaran Uang

Sistem Moneter - Bab 29&30 47

Nilai uang(1/P)

Tingkat harga(P)

Rendah

1 1

c 1/2 2

TinggiM0

MD

E0

M1

RendahTinggi

1/4 4

E1

M2

E2

Keterangan : P (Price) = Harga M (Money) = Jumlah uang beredar E (Equilibrium) = Titik keseimbangan MD (Money Demand) = Permintaan uang MS (Money Supply) = Penawaran uang

MS0 MS1MS2

Page 48: Sistem Moneter (Bab 29 dan 30)

Permintaan dan Penawaran Uang

Sistem Moneter - Bab 29&30 48

Jumlah uang (M) Tingkat Harga (P) Nilai Uang (1/P) Permintaan uang (MD)

Bertambah Naik Turun Meningkat

Berkurang Turun Naik Menurun

Kesimpulan :

Uang hanya akan dipegang bila memberikan manfaat yang setidaknya sama dengan biaya oportunitas menyimpannya. Biaya oportunitas menyimpan uang adalah tambahan bunga yang dapat diperoleh jika uang diinvestasikan, misalnya dalam bentuk obligasi. Tiga manfaat saldo uang adalah sebagai berikut :

Motif transaksi Motif berjaga-jaga Motif spekulasi

Catatan :

Page 49: Sistem Moneter (Bab 29 dan 30)

Mekanisme Transmisi

Sistem Moneter - Bab 29&30 49

Mekanisme transmisi adalah mekanisme perubahan permintaan dan penawaran uang yang mempengaruhi permintaan agregat.

Mekanisme transmisi terjadi dalam 3 tahap :

Ekuilibrium moneter dan suku bunga Suku bunga dan pengeluaran investasi Pengeluaran investasi dan permintaan agregat

Page 50: Sistem Moneter (Bab 29 dan 30)

Mekanisme Transmisi

Sistem Moneter - Bab 29&30 50

1. Ekuilibrium moneter dan suku bunga – Perubahan Uang Beredar

r0

r1

Suku Bunga Nominal (r)

Kuantitas Uang (M)M0 M1

E1

E0

Keterangan :r = Suku bunga nominalM = Jumlah uang beredarE = Titik ekuilibriumD = Permintaan uangMS = Penawaran uang

Efek perubahan jumlah uang beredar : Uang beredar bertambahSuku bunga menurun Uang beredar berkurang Suku bunga meningkat

Tinggi

Rendah D

MS0 MS1

Page 51: Sistem Moneter (Bab 29 dan 30)

Mekanisme Transmisi

Sistem Moneter - Bab 29&30 51

1. Ekuilibrium moneter dan suku bunga – Perubahan Permintaan Uang

Keterangan :r = Suku bunga nominalM = Jumlah uang beredarE = Titik ekuilibriumD = Permintaan uangMS = Penawaran uang

Efek perubahan permintaan uang : Permintaan uang meningkatSuku bunga naik Permintaan uang menurun Suku bunga turun

r0

r1

Suku Bunga Nominal (r)

Kuantitas Uang (M)M0

E1

E0

D1

D0

Tinggi

Rendah

Page 52: Sistem Moneter (Bab 29 dan 30)

Mekanisme Transmisi

Sistem Moneter - Bab 29&30 52

2. Suku bunga dan pengeluaran investasi

r0

r1

Suku Bunga Nominal (r)

Kuantitas Uang (M)M0 M1

E1

E0 r0

r1

Suku Bunga Nominal (r)

Investasi (I)I0 I1

B

A

Keterangan :r = Suku bunga nominalM = Jumlah uang beredarE = Titik ekuilibriumD = Permintaan uangMS = Penawaran uang

MS0 MS1

D MEI

Efek perubahan jumlah uang beredar : Uang beredar bertambahSuku bunga nominal turunInvestasi meningkat Uang beredar berkurang Suku bunga nominal naik Investasi menurun

Tinggi

Rendah

Page 53: Sistem Moneter (Bab 29 dan 30)

Mekanisme Transmisi

Sistem Moneter - Bab 29&30 53

3. Pengeluaran investasi dan permintaan agregat

AE=Y

AE1

I1

I0

Investasi (I)

Pendapatan Nasional Riil (Y)Y0 Y1

E1

E0

AE0

P0

Tingkat Harga (P)

Pendapatan Nasional Riil (Y)Y0 Y1

E1E0

AD1AD0

Kesimpulan : Pengeluaran investasi naik sebesar I1-I0 Fungsi pengeluaran agregat bergeser dari AE0 ke AE1.

Pada tingkat harga tetap sebesar P0 pendapatan naik dari Y0 ke Y1

Kurva permintaan agregat bergeser dari AD0 ke AD1.

Keterangan :I = InvestasiY = Pendapatan Nasional RiilP = Tingkat hargaE = Ekuilibrium agregatAE = Pengeluaran agregatAD = Permintaan agregat

Tinggi

Rendah

Page 54: Sistem Moneter (Bab 29 dan 30)

Mekanisme Transmisi

Sistem Moneter - Bab 29&30 54

Jumlah uang beredar naik

 /Permintaan uang

turun

Kelebihan jumlah uang beredar

Suku bunga turun

Investasi meningkat

Kurva AE bergeser ke atas

Kurva AD bergeser ke

kanan

Pengeluaran agregat meningkat

Permintaan agregat meningkat

Kesimpulan

*) Berlaku sebaliknya jika uang beredar berkurang / permintaan uang naik.

Page 55: Sistem Moneter (Bab 29 dan 30)

Kecepatan Perpindahan Uang

Sistem Moneter - Bab 29&30 55

Velositas uang (velocity of money) adalah kecepatan mata uang bergerak di dalam ekonomi yang menunjukkan berapa kali dalam setahun uang kartal digunakan untuk membayar barang dan jasa yang baru diproduksi.

V = (P x Y) / M

Rumusnya :

Keterangan :V = Kecepatan perpindahan uang (velocity of money)P = tingkat hargaY = jumlah output barang dan jasaM = jumlah uang

Page 56: Sistem Moneter (Bab 29 dan 30)

Kecepatan Perpindahan Uang

Sistem Moneter - Bab 29&30 56

Ilustrasi

Sebuah perekonomian memproduksi 100 pizza dalam satu tahun, pizza tersebut dijual dengan harga sebesar $10 per pizza, dan jumlah uang dalam perekonomian adalah $50, maka :

V = ($10 x 100) / $50 = 20

Dalam perekonomian ini, orang menghabiskan total $1000 per tahun untuk pizza. Karena pengeluaran sebesar $1000 ini hanya menggunakan uang /450, setiap mata uang lokal harus berpindah tangan rata-rata sebanyak 20 kali per tahun.

Page 57: Sistem Moneter (Bab 29 dan 30)

5 Unsur Tingkat Harga Keseimbangan

Sistem Moneter - Bab 29&30 57

Velositas uang relatif stabil seiring berjalannya waktu.

Perubahan jumlah uang (M) oleh bank sentral ketika velositas stabil menyebabkan perubahan yang sebanding pada nilai nominal keluaran (P x Y).

Keluaran barang dan jasa dalam perekonomian (Y) ditentukan oleh persediaan faktor produksi yang tersedia. *) Karena uang bersifat netral, uang tidak mempengaruhi keluaran branag dan jasa.

Dengan keluaran (Y) ditentukan oleh persediaan faktor dan teknologi, saat bank sentral mengubah jumlah uang beredar (M) dan menyebabkan perubahan yang proporsional pada nilai nominal keluaran (P x Y), perubahan tersebut tercermin dalam perubahan tingkat harga (P).

Ketika bank sentral meningkatkan jumlah uang beredar dengan sangat cepat, terjadi inflasi tinggi.

Page 58: Sistem Moneter (Bab 29 dan 30)

Referensi :

Sistem Moneter - Bab 29&30 58

Bank Indonesia. (t.thn.). Banking Institution in Indonesia. Dipetik Januari 16, 2016, dari Bank Indonesia: http://www.bi.go.id/en/perbankan/ikhtisar/lembaga/Contents/Default.aspx

Case, K. E., Fair, R. C., & Oster, S. M. (2009). Principles of Macroeconomics. New Jersey: Pearson Education, Inc.

Courant, P. N., Lipsey, R. G., Purvis, D. D., & Steiner, P. O. (1995). Pengantar Makroekonomi. Jakarta: Binarupa Aksara.

Ireland, P. (2013). Economics 132 : Principles of Macroeconomics. Dipetik Januari 7, 2015, dari Boston College: http://www2.bc.edu/peter-ireland/ec132.html

Mankiw, N. G., Quah, E., & Wilson, P. (2014). Pengantar Ekonomi Makro. Jakarta: Salemba Empat.

Manurung, M., & Rahardja, P. (2008). Pengantar Ilmu Ekonomi. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitaas Indonesia.

Otoritas Jasa Keuangan. (2013). Perusahaan Efek. Dipetik Januari 19, 2015, dari Otoritas Jasa Keuangan: http://sikapiuangmu.ojk.go.id/id/article/36/perusahaan-efek

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 1999 Tentang BI

Page 59: Sistem Moneter (Bab 29 dan 30)

Sesi Tanya-Jawab

Sistem Moneter - Bab 29&30 59

Apakah anda memiliki pertanyaan untuk kami ?

Sampaikan pertanyaan anda ! Mungkin kami dapat menjawabnya

Page 60: Sistem Moneter (Bab 29 dan 30)

Sistem Moneter - Bab 29&30 60

Terimakasih telah menyaksikan presentasi kami

Semoga bermanfaat ;)

:)Tangerang Selatan, 23 Januari 2016