SISTEM KOORDINASI PADA MANUSIA DAN HEWAN
-
Upload
siti-farida -
Category
Education
-
view
654 -
download
2
Transcript of SISTEM KOORDINASI PADA MANUSIA DAN HEWAN
OL E H:1. J AYA NT I E RRY P. 2 22. L IS T YA PU S PA S A RI 2 33. N AB IH A RE YH AN P. 2 54. S IS KA A ND RIL IA NA P. 3 75. S ITI FA R ID A 3 86. WAH YU A DI S AT R IO 4 0
SISTEM KOORDINASI(Kelompok 3)
Di dalam tubuh manusia terdapat sistem koordinasi yang berfungsi mengatur agar semua organ dapat bekerja dengan semestinya.Sistem koordinasi yang dimiliki oleh manusia meliputi sistem saraf, sistem endokrin, dan alat indera
Apa sih sistem Koordinasi itu?
Sistem Koordinasi
Sistem Saraf
Hewan Manusia
Sistem Indera
Hewan Manusia
Sistem Hormonal
Hewan Manusia
Reaksi terhadap rangsangan melalui resptor, sistem saraf, dan efektor.
Untuk bereaksi terhadap rangsangan, tubuh memerlukan 3 komponen yaitu:• Reseptor
a. Fotoreseptor
b. Fonoreseptor
c. Mekanoreseptor
d. Kemoreseptor• Sistem saraf • Efektor
Sistem Saraf Hewan dan Manusia
NEURON
Bagian-bagian neuron: • Badan sel • Dendrit • Akson
Macam-macam neuronNeuron Berdasarkan Jumlah uluran
(a) Neuron unipolar, (b) Neuron bipolar, dan (c) Neuron multipolar.
Macam-Macam NeuronNeuron berdasarkan Fungsi
1. Sel saraf sensoris : Membawa rangsangan (impuls) dari indera ke saraf pusat (otak dan sumsum tulang
belakang) (Impuls reseptor saraf pusat). Neuron multipolar : mempunyai 1 kaki panjang dan banyak kaki
pendek. Somanya terdapat di bagian tengah materi abu-abu sistem saraf tulang belakang .
2. Sel saraf penghubung/asosiasi (Neuron konektor): Terdapat di dalam sumsum tulang belakang. Untuk
menghubungkan atau meneruskan rangsangan dari sel saraf sensoris ke saraf motoris (Sensorik motorik).
Neuron bipolar : mempunyai 2 kaki (ada di retina, mukosa penciuman, telinga dalam & alat pengecap)
3. Sel saraf motoris atau sel saraf penggerak (Neuron Efferent) : Membawa respon dari pusat saraf ke otot
atau kelenjar (impuls dari saraf pusat efektor). Neuron unipolar : mempunyai 1 kaki pada soma
berkembang menjadi bipolar dengan 2 kaki
Berdasarkan tempatnya, sinaps dibedakan menjadi 3 macam : Sinaps aksosomatik, Sinaps aksodendritik, Sinaps aksoaksonik.
Sinapsis
Skema sinaps dan proses pelepasan neurotransmitter.
Sambungan antara neuron yang satu dengan neuron yang lain
Impuls saraf
Permukaan luar neuron bermuatan positif dan bagain dalam bermuatan negatif.
Penghantaran impuls saraf
Saraf dalam keadaan polarisasi Dirangsang Depolarisasi Timbul aliran listrik Timbul impuls saraf impuls saraf dibawa dendrit ke badan sel menuju akson dibawa ke neuron lain.
Sistem saraf
Sistem saraf pusat
Sistem saraf tepi
Otak
Sumsum tulang belakangSistem saraf sadar
Sistem saraf tak sadar
Saraf simpatik
Saraf simpatetik
Sistem saraf pusat
Sayatan membujur sistem saraf pusat yaitu otak dan sumsum tulang belakang.
Otak terdiri atas empat bagian: otak besar (cerebrum), otak kecil (cerebellum), otak tengah (midbrain), dan sumsum penghubung (medula oblongata)
Otak dilindungi oleh tengkorak yang keras
Selain tengkorak, otak juga dibungkus oleh 3
lapisan (meninges):
Durameter
Piameter
Arachnoid
DURAMATERARACHNOID PIAMATER
OTAK
Otak
Otak besar dan bagian-bagiannya.
Otak besar
Otak belakang
Otak tengahOtak depan
Daerah asosiasi pada otak besar.
Terbagi menjadi empat bagian :
•Dahi (lobus frontalis), berfungsi untuk mengatur gerakan-gerakan tubuh yang disadari.
•Ubun-ubun (lobus parietalis), berfungsi mengatur kulit dan otot-otot terhadap panas,
dingin, sentuhan, dan tekanan
•Pelipis (lobus temporalis), berfungsi sebagai pusat pendengaran
•Kepala belakang (lobus oksipitalis), berfungsi sebagai pusat penglihatan. Antara otak
bagian tengah dan belakang terdapat pusat perkembangan, kecerdasan, ingatan.
Otak Besar
Otak kecil mempunyai dua belahan, yaitu belahan otak kanan dan belahan otak kiri. Antara
kedua belahan dihubungkan oleh jembatan varol. Yang terdiri dari dua lapisan yaitu, lapisan luar
berwarna kelabu, dan lapisan dalam berwarna putih
Otak kecil berfungsi untuk mengatur keseimbangan tubuh dan koordinasi kerja otot ketika
bergerak.
Otak Kecil
Sumsum Tulang Belakang (Medula Spinalis)
Sayatan melintang sumsum tulang belakang.
Bagian Luar (tepi) medula spinalis
berwarna putih (substansi alba)
dan bagian dalamnya berwarna
abu-abu (substansi grissea).
Medula spinalis merupakan
lanjutan medula oblongata dan
terdapat dalam rongga tulang
belakang. Berfungsi untuk:
1. Menghantarkan impuls dari
dan ke otak
2. Mengendalikan gerak refleks
Substansi kelabu dan substansi putih pada (a) sumsum tulang belakang dan (b) otak.
Sistem Saraf Tepi
Berdasarkan arah impuls
yang dibawanya
Sistem saraf Aferen
Sistem saraf Eferen
Berdasarkan asalnya
Sistem saraf kepalaSistem saraf tulang belakang
Sistem saraf tepi yang terdiri dari sistem saraf kepala dan sistem saraf tulang
belakang.
Sistem saraf tepi merupakan bagian yang tak terpisahkan dari jalur rangsang dan tanggapan pada
sistem saraf pusat. Sistem saraf tepi dibangun oleh dua tipe sel saraf, yaitu sel saraf somatik dan sel
saraf otonom . Kedua jenis sel saraf ini, dibangun oleh sistem saraf sensorik dan motorik sehingga
menjadi perantara impuls antar tubuh dengan sistem saraf pusat.
Sistem saraf somatik membawa pesan dari organ reseptor tubuh menuju sistem saraf pusat.
Sistem saraf somatik terdiri atas 12 pasang saraf kranial di otak dan 31 pasang saraf spinal. Saraf
kranial keluar dari otak. Umumnya saraf ini terhubung dengan organ atau jaringan di kepala dan muka.
Sistem saraf tak
sadar (Otonom)
Sistem saraf tak sadar yang tersusun atas sistem saraf simpatik dan sistem saraf parasimpatik.
Terjadinya gerak
Contoh proses terjadinya gerak refleks pada lutut.
Gerak biasa
Reseptor neuron sensorik pusat saraf neuron motorik efektor
Gerak refleks (Gerak tak sadar)
Reseptor neuron sensorik neuron konektor neuron motorik efektor
Gerak Sadar
Gerak Refleks (Tak Sadar)
Sistem Indera
Indera Penciuman
Struktur indera pembau.
Bau sel-sel olfaktori kemoreseptor otak besar bulbus olfaktorius sel-sel rambut organ korti traktus olfaktorius.
Indera pengecap
Struktur indera pengecap: (a) papila pada lidah, (b) tunas pengecap,
dan (c) struktur tunas pengecap.
Permukaan atas lidah manusia seperti beludru karena dilapisi oleh beberpa lapisan. Pada manusia reseptor bagi stimulus rasa berada pada kuncup pengecap (Taste bud) yang tersebar di lidah. Permukaan lidah manusia seperti beludru, karena ditutupi oleh beberapa lapiisan. Pada penampang lidah kuncup pengecap mengalami penjuluran yang biasa disebut dengan papila. Papila bermacam-macam sesuai bentuk dan lokasi banyaknya papila tersebut ditemukan.
Papila filiformisPapila filiformis banyak dan menyebar pada
seluruh permukaan lidah yang berfungsi untuk menerima rasa sentuh dari rasa pengecapan.
Papila sirkumvalataPapila sirkumvalata memiliki bentuk V dan
terdapat 8–12 jenis yang terletak di bagian dasar lidah. Papila ini berukuran paling besar daripada yang lain.
Papila fungiformis Papila fungiformis menyebar pada permukaan
ujung dan sisi lidah dan berbentuk jamur.Papila foliataPapila foliata ini umumnya banyak terletak
pada bagian sisi lidah.
Seperti halnya indera yang lain, pengecapan merupakan hasil stimulasi ujung saraf tertentu. Dalam hal mampu membedakan kelezatan makanan tersebut karena ada stimulasi kimiawi. Pada manusia, ujung saraf pengecap berlokasi di kuncup-kuncup pengecap pada lidah. Kuncup-kuncup pengecap mempunyai bentuk seperti labu, terletak pada lidah di bagian depan hingga ke belakang.
Di dalam satu papila terdapat banyak kuncup pengecap (taste bud) yaitu suatu bangunan berbentuk bundar yang terdiri dari 2 jenis sel, yaitu sel-sel penyokong dan sel-sel pengecap sebagai reseptor. Setiap sel pengecap memiliki tonjolan-tonjolan seperti rambut yang menonjol keluar taste bud melalui taste pore (lubang). Dengan demikian zat-zat kimia yang terlarut dalam cairan ludah akan mengadakan kontak dan merangsang sel-sel kemudian timbul lah impuls yang akan menjalar ke syaraf otak untuk diteruskan ke thalamus dan berakhir di daerah pengecap primer di lobus parietalis untuk kemudian diinterpretasikan. Makanan yang dikunyah bersama air liur memasuki kuncup pengecap melalui pori-pori bagian atas. Di dalam makanan akan merangsang ujung saraf yang mempunyai rambut (Gustatory hair). Dari ujung tersebut pesan akan dibawa ke otak, kemudian diinterpretasikan dan sebagai hasilnya kita dapat mengecap makanan yang masuk ke dalam mulut.
Kuncup Pengecap (Taste Bud)
Rasa Zat kimia + air liur kuncup pengecap rambut saraf (Gustatory Hair) (otak besar) lobus parietalis
Indera penglihatan
(a) Alat tambahan mata dan (b) bagian-bagian kelopak mata.
Aparatus lakrimalis.
Indera penglihatan (2)
Struktur mata.
RetinaKoroidSklera
IrisKornea
PupilLensa
Kanalis shkelm
Duktus lakrimalis
Otot rektus lateral
Vitreous chamber
Fovea sentralis
Bintik butaPembuluh darah
Saraf optik
Otot rektus medial
Otot siliaris
ALUR PENGLIHATANCahaya (Foton) Kornea Lensa dibelakang pupil viterous humour retina fotoreseptor (sel batang dan sel kerucut) sel saraf optikal otak besar (lobus oksipitalis).
Mata kiri menghantarkan impuls ke lobus oksipital kanan, dan mata kanan menghantarkan impuls ke lobus oksipital kiri.
Reseptor penglihatan mata ialah sel batang dan sel kerucut, yaitu sel-sel yang tersusun rapat di bawah permukaan retina.
1) Sel batangSel batang berfungsi untuk penglihatan dalam cahaya
suram, tetapi tidak mampu membedakan warna. Agar cahaya dapat diserap, pada sel batang terdapat pigmen yang disebut rodopsin. Untuk pembentukan rodopsin diperlukan vitamin A. Jika kamu kekurangan vitamin A, rodopsin yang dihasilkan sedikit sehingga kamu tidak bisa melihat dalam gelap atau yang disebut buta senja.
2) Sel kerucutSel kerucut sangat peka terhadap intensitas cahaya
tinggi sehingga berperan untuk penglihatan pada siang hari dan dapat membedakan warna. Satu sel kerucut hanya menyerap satu macam warna. Pada mata terdapat tiga sel kerucut yang masing-masing menyerap warna merah, hijau, dan biru.
Kelainan pada mata:
(a) Mata miopi
(b) Mata miopi dibantu dengan lensa cekung
(c) Mata hipermetropi
(d) Mata hipermetropi dibantu dengan lensa cembung.
INDERA PENDENGARANTELINGA
Indera pendengaran
Pembagian daerah telinga.
Struktur telinga bagian dalam.
(a) Struktur koklea dan (b) struktur bagian dalam koklea.
(a)
(b)
TELINGA BAGIAN LUAR
TELINGA BAGIAN TENGAH
B. Telinga tengah• Membrana Tympani• Tiga (3) tulang pendengaran
• Incus, Malleus Stapes• Menghantarkan getaran suara
ke telinga bagian dalam• Eustachian Tube = Auditory Tube
= Pharyngotympanic Tube
TELINGA BAGIAN DALAM
ALUR PENDENGARAN
Getaran Suara daun telinga membran timpani tiga tulang pendengaran koklea sel-sel rambut organ korti sel saraf auditori otak besar (lobus temporalis).
Telinga kiri menghantarkan impuls ke lobus temporal kanan, dan telinga kanan menghantarkan impuls ke lobus temporal kiri.
Indera peraba
Reseptor sensorik pada manusia.
a. Reseptor untuk merespon rangsang berupa sentuhan Korpus Meissnerb. Reseptor untuk merespon rangsang berupa tekanan Korpus Paccinic. Reseptor untuk merespon rangsang berupa tekanan Korpus Ruffinid. Reseptor untuk merespon rangsang berupa tekanan Korpus Kraussee. Reseptor untuk merespon rangsang berupa tekanan Ujung saraf tanpa selaput
Sistem Hormon
Hormon Manusia
Kelenjar endokrin pada manusia.
Kelenjar Hipofisis
Hormon yang dihasilkan hipofisis dan organ targetnya: (a) lobus anterior dan (b) lobus posterior.
(a)
(b)
Kelenjar tiroid dan paratiroid
Kelenjar tiroid menghasilkan hormon tiroksin dan triyodotironin. Kelenjar paratiroid menghasilkan
hormon parathormon.
Kelenjar adrenal menghasilkan hormon adrenalin dan noradrenalin
Kontrol homeostatik pada metabolisme glukosa oleh hormon insulin dan glukagon.
Kelenjar pankreas menghasilkan hormon insulin dan glukagon.
Ovarium
Hormon pada ovarium.
Testis
Hormon pada testis.
PlasentaMenghasilkan hormon gonadotropin korion, estrogen, progesteron, dan somatotropin.
No Aspek Pembeda Sistem Saraf Sistem Hormon
1 Aksi Bersifat cepat/segera Bersifat lambat
2 Pengaturan Melalui serabut saraf Melalui pembuluh darah
3 SekresiJangka pendek, misalnya denyut jantung dan kontradiksi otot neurotransmitter
Jangka panjang, misalnya pertumbuhan dan perkembangan hormon
4 Komunikasi Komunikasi melalui sistem sirkulasi
Komunikasi antar neuron melalui sinapsi.
Perbadaan Sistem Saraf dan Sistem Endokrin
HUBUNGAN SARAF DAN HORMONHormon bekerja atas perintah dari sistem saraf. Sistem yang mengatur
kerjasama antara saraf dan hormon terdapat pada daerah hipotalamus. Daerah hipotalamus sering disebut daerah kendali saraf endokrin
Hormon berfungsi dalam mengatur homeostasis, metabolisme, reproduksi dan tingkah laku. Homeostasis adalah pengaturan secara otomatis dalam tubuh agar kelangsungan hidup dapat dipertahankan. Contohnya pengendalian tekanan darah, kadar gula dalam darah, dan kerja jantung
GANGGUAN PADA SISTEM SARAF
adalah kerusakan otak akibat tersumbatnya atau pecahnya pembuluh darah otak.
Stroke (Cerebrovascular accident ( CVA ) atau Cerebral apoplexy )
Penyebab Penyakit Stroke
1. Faktor risiko medis Hipertensi KolesteroL Arteriosklerosis Penyakit jantung Diabetes Riwayat stroke dalam keluarga
2. Faktor risiko perilaku Gaya hidup tidak sehat Pola makan yang tidak sehat Obesitas Kebiasaan merokok Mengkonsumsi alkohol
57
ALZHEIMERPenurunan kesehatan jaringan otak sehingga menyebabkan menurunnya daya ingat dan kemampuan mental
Sindrom dengan apoptosis sel-sel otak pada saat yang hampir bersaaan, sehingga otak tampak mengkerut dan mengecil
Biasanya diderita oleh manula
Gejala : Gangguan pada mempri yang
mengakibatkan terganggunya keterampilan dalam suatu pekerjaan
Kesulitan membaca dan komunikasi Disorientasi pada banyak hal Kesulitan melakukan pekerjaan sehari-hari Kesulitan berfikir abstrak Perubahan mood yang mendadak Perubahan kepribadian Sulit mengambil keputusan
Obat untuk pasien :1. Donepezil Rivastigmine
(untuk stadium ringan dan sedang)
2. Mematine (untuk stadium sedang dan berat)
Pencegahan : Meningkatkan daya ingat Kurangi makanan berlemak Makan makanan yang bayak
antioksidan Kurangi gula Jaga kebersihan gigi Olahraga teratur
58
PARKINSON
Gejala :• Tremor makin parah dan menyebar• Otot terasa kaku dan tidak fleksibel• Pergerakan menjadi lambat• Berkurangnya keseimbangan dan koordinasi
tubuh
Degenerasi sel saraf secara bertahap pada otak bagian tengah (yang berfungsi sebagai pengatur gerak pada tubuh)
Faktor pemicu :• Genetis• Lingkungan• Aktifitas
Pengobatan :• Fisioterapi• Obat-obatan• Operasi
59
AUTISME
Penyakit perkembangan syaraf yang terjadi sejak lahir maupun balita.
Autisme adalah keadaan yang menyebabkan seorang penderitanya memiliki dunianya sendiri
Pemicu :• Genetis• Lingkungan
Gejala : Gangguan perkembangan bahasa yang
lambat Tidak suka bermain selayaknya anak usianya Tidak suka dipegang/dipeluk Sukar berkomunikasi Hiperaktif/hipoaktif Suka menyendiri dan kurang bisa
bermasyarakat Sukar menunjukkan kasih sayang
Pengobatan :• Terapi • Obat-obat yang digunakan untuk
mengurangi impulsif dan hiperaktif• Pendekatan
60
AMNESIAKondisi dimana seseorang kehilangan ingatan seperti informasi, pengalaman, kenyataan dll
Dibagi menjadi dua :1. Anterograne amnesia2. Retrogane amnesia
Amnestic syndrome disebabkan oleh cedera otak/kerusakan yang belum diketahui sebagai neurogical/organic amnesia
Penyebab neurogical amnesia :• Stroke• Kurang oksigen pada otak• Tumor pada area otak• Alzheimer
Risiko terserang amnesia :• Operasi pada otak• Cedera kepala• Trauma• Stroke• Penyalahgunaan alkohol• Kejang
Pencegahan :• Hindari meminum alkohol• Memakai helm saat berkendara• Pengobatan infeksi dengan cepat agar tidak
menyebar ke otak• Segera berobat jika memiliki gejala stroke, atau
aneurysm (seperti : sakit kepala parah, dan mati rasa pada satu sisi
Tumor otak, adalah proliferasi dan pertumbuhan tak terkendali sel-sel di dalam dan di sekitar jaringan otak. Tumor otak mencakup sekitar 7-9% dari semua jenis kanker dan dapat terjadi pada semua usia. Tumor otak dinamai menurut jaringan otak yang terkena, antara lain:1. Glioma: pada sel-sel glia atau neuroglia, tisu yang mengelilingi dan mendukung neuron atau sel-sel
saraf otak. Glioma adalah yang paling umum, meliputi 50% tumor otak primer.2. Astrocytoma: pada sel-sel neuroglia astrosit yang berbentuk bintang.3. Ependymoma: pada ependyma atau membran epitel yang melapisi ventrikel otak dan kanal tulang
belakang.4. Glioma batang otak: pada bagian otak yang berisi medula oblongata, pons varolii, dan otak tengah,
bagian otak yang menghubungkan sumsum tulang belakang ke otak.5. Medulloblastoma: pada otak kecil dan menyebar dengan cepat ke jaringan sekitarnya, terutama di
cairan serebrospinal dan batang otak. Medulloblastoma adalah tumor ganas yang paling sering terjadi pada anak.
6. Meningioma: pada meninges atau membran otak dan sumsum tulang belakang. Meningioma biasanya jinak, tumbuh lambat sehingga sering terlambat terdeteksi.
7. Neurinoma: biasanya terjadi pada fosa posterior. Saraf kranial kedelapan, yang menyampaikan indera pendengaran dan keseimbangan paling sering terpengaruh. Neurinoma tidak membentuk metastasis.
8. Limfoma: pada limfosit (sel yang bertanggung jawab untuk pertahanan tubuh). Ini adalah tumor ganas, yang berasal dari jaringan limfoid. Tumor ini sering terjadi pada pasien dengan AIDS dan pasien imunosupresi.
9. Adenoma hipofisis: pada kelenjar hipofisis dan dasar otak. Ini adalah jenis tumor otak yang jinak.
Sistem Saraf, Hormon, dan
Indera Pada Hewan
Sistem Saraf Vertebrata
Sistem saraf Ikan.
Sistem saraf Burung.
Sistem saraf Katak.
Sistem Saraf Invertebrata
Pada cacing pipih, sistem saraf berupa sistem saraf tangga tali.
Sistem saraf cacing pipihPada cacing tanah, sistem saraf berupa sistem saraf tangga tali.
Sistem saraf cacing tanah
Pada serangga, sistem saraf berupa sistem saraf tangga tali.
Sistem Saraf Serangga
Sistem Indera Vertebrata
Ikan memiliki indera gurat sisi, mata, alat pendengaran, dan alat pembau.
Indera ikanReptil memiliki indera pembau yang tajam, namun penglihatannya kurang berkembang.
Indera reptil
Indera amfibi
Gurat sisi pada ikan.
Katak memiliki kelopak mata dan selaput tidur yang melindungi mata.
Burung memiliki indera penglihatan dan keseimbangan yang berkembang baik.
Indera burung
Burung memiliki indera penglihatan yang sangat baik untuk melihat mangsa.
Sistem Indera Invertebrata
Cacing pipih memiliki sepasang bintik mata pada bagian anterior tubuhnya.
Indera cacing pipihIndera cacing tanah berada di permukaan tubuhnya.
Indera cacing tanah
Serangga memiliki indera penglihatan.
Indera seranggaMata majemuk pada serangga.
Protozoa pada umumnya tidak memiliki indera. Meskipun demikian
protozoa peka terhadap rangsangan, yaitu terhadap rangsang yang lembut akan
..mendekat dan terhadap rangsang yang kuat akan menjauh Euglena salah
satu jenis protozoa memiliki bintik mata yang dapat
menerima rangsang cahaya
Moluska memiliki dua pasang tentakel yaitu
sepasang tentakel panjang yang
diujungnya terdapat sepasang mata sebagai indera penglihat dan
sepasang tentakel pendek yang berfungsi sebagai indera peraba.
Cacing tanah memiliki dua macam indera yang berkembang dengan baik yaitu (1) indera penerima rangsang cahaya yang terdapat di lapisan kulit
bagian dorsal, dan banyak terkumpul di daerah ujung tubuh terutama di ujung
anterior (2) sel-sel sensori yang peka terhadap
rangsang sentuhan . Pada Planaria mempunyai
bintik mata yang fungsinya tidak untuk melihat tetapi peka terhadap rangsang
cahaya.
Serangga memiliki dua macam indera yang berkembang dengan baik yaitu sepasang sungut yang berfungsi sebagai alat peraba dan pencium.Dan mata Mata belalang terdiri dari tunggal yang peka terhadap rangsang cahaya dan dua pasang mata majemuk yang tersusun atas ribuan omatidium. Hanya cahaya yang tegak lurus yang dapat diterimanya. Omatidium dapat mendeteksi bentuk dan bayangan.
Indera ikan yang berkembang dengan baik adalah indera pembau dan indera penglihatannya. Mata ikan tidak memiliki kelopak tetapi dilindungi oleh selaput epidermis. Akomodasi dilakukan dengan cara mengubah kedudukan lensa matanya. Telinga ikan hanya terdiri dari bagian dalam saja yang berfungsi untuk menangkap getaran melalui tulang kepala. Indera pembau ikan hiu sangat tajam. Untuk mengetahui tekanan air ikan memiliki gurat sisi yang terletak di tengah badan ikan membujur dari tutup insang sampai ke ekor. mekanisme kerjanya adalah 1. Tekanan air2. Pori-pori gurat sisi3. Cairan gurat sisi 4. Saraf5. otak
Indera katak yang berkembang baik adalah mata dan pendengarannya. Mata katak tidak dapat .berakomodasi. Mata katak memiliki membrana niktitan atau selaput tidur yang terletak pada kelopak mata bawah. Fungsinya adalah melindungi dan membersihkan bola mata. Alat pendegaran katak terdiri atas dua bagian yaitu bagian tengah dan dalam . Getaran suara pertama kali diterima oleh .gendang suara yang diteruskan ke tulang pendengaran selanjutnya melalui cairan limfe diteruskan ke saraf pendengaran.
Indera reptilia yang berkembang denngan baik yaitu indera pembaunya yang disebut organ Jacobson yang terletak di langit-langit rongga mulut. Lidah ular berfungsi membawa zat kimia berupa gas ke indera pembaunya dengan cara difusi. Pada ular derik terdapat organa pit berbentuk lubang di depan mata dan dapat mendeteksi radiasi sinar infra merah. Organa pit berfungsi menerima pancaran panas tubuh musuhnya. Dalam keadaan gelap total, ular ini dapat menentukan lokasi mangsanya.
Indera burung yang berkembang dengan baik adalah indera penglihatannya. Susunan mata burung serupa dengan susunan mata mamalia. Pada retinanya terdapat dua macam sel inderapenerima rangsang, yaitusel kerucut yang peka terhadap rangsang cahaya yang kuat dan sel batang.yang peka terhadap rangsang cahaya yang lemah. Burung hantu memiliki .sel batang lebih banyak daripada sel kerucut
Anjing dapat mendengar bunyi infrasonik yang
getarannya kurang dari 20Hz. Kalelawar dapat
menimbulkan dan menerima getaran
infrasonik
Sistem Hormon
Hormon InvertebrataInvertebrata misalnya serangga menghasilkan hormon otak, hormon ekdison, dan hormon juvenil.
Pergantian kulit pada serangga yang dipengaruhi
oleh hormon.
Hormon VertebrataUmumnya hormon yang dihasilkan vertebrata hampir sama dengan hormon yang dihasilkan manusia.
Hormon berfungsi dalam mengatur homeostasis, metabolisme, reproduksi, dan tingkah laku.
Pengaruh NAPZA terhadap Sistem Saraf
Obat-obatan dan narkoba mempengaruhi sistem saraf dan jantung.
NAPZA• Golongan sedatif • Golongan stimulan • Golongan halusinogen• Golongan penahan rasa nyeri
NAPZAMerupakan akronim dari narkotika, psikotropika, dan zat adiktif
Napza adalah bahan atau zat yang dapat mempengaruhi kondisi kejiwaan atau psikolog seseorang (pikiran, perasaan, dan perilaku) serta dapat menimbulkan ketergantungan fisik dan psikolog. Yang termasuk dalam napza adalah Narkotik, Psikotropika, dan zat adiktif lainnya .
Dampak positif dari napza dalam bidang kedokteran yaitu digunakan sebagai obat bius dan antiseptik . Dampak negatif dari napza yaitu dapat merusak tubuh secara perlahan dan mengakibatkan ketergantungan yang dapat menyebabkan kematian.
PENGGUNA NAPZA
Pengguna NAPZA dibagi pada 4 kategori :
1. Coba-coba- Karena rasa ingin tau- Ingin diakui oleh lingkungan.
2. Sosial/Rekreasi- Untuk bersenang-senang- Santai- Biasanya ketika rekreasi- Dilakukan secara berkelompok
3. Situasional (pada situasi tertentu)- Saat tegang- Sedih
4. Kecanduan/ketergantungan- Tidak bisa tidak- Hanya berfikir untuk terus pakai- Rela melakukan apa saja untuk pakai
PENYEBAB PENGGUNAAN NAPZA
1. Internal (dari dalam)
• Perasaan yang buruk atau terlalu senang
• Tegang• Gugup• Dorongan perasaan yang kuat
2. External (dari luar)
• Dorongan sosial• Suasana• Benda• Tempat
NAPZA(MENURUT JENIS)
NARKOTIKA
GOLONGAN I
GOLONGAN III
GOLONGAN III
PSIKOTROPIKA
GOLONGAN I
GOLONGAN II
GOLONGAN III
GOLONGAN IV
ZAT ADIKTIF
ALKOHOL
INHALASI
NARKOTIKA
NAPZA(MENURUT EFEK)
DEPRESAN(DOWNER)
SIFATNYA MENEKAN KERJA SARAF PUSAT
MENGURANGI AKTIFITAS FUNGSIONAL TUBUH
MEMBUAT PEMAKAI TIDUR/TIDAK SADARKAN DIRI
CONTOH :OBAT TIDUR, OBAT PENENANG, MORFIN, KODEIN DLL
STIMULAN(UPPER)
SIFATNYA MERANGSANG KERJA SARAF PUSAT
MERANGSANG FUNGSI TUBUH DAN MENINGKATKAN KEGAIRAHAN KERJA
MEMBUAT PEMAKAINYA SEGAR, AKTIF, DAN BERSEMANGAT
CONTOH : AMPHETAMIN (SHABU-SHABU, EKSTASI), KOKAIN DLL
HALUSINOGEN
SIFATNYA MENIMBULKAN HALUSINASI
MERUBAH PERASAAN,PIKIRAN, DAN SERINGKALI MENCIPTAKAN PRESEPSI YANG BERBEDA
MEMBUAT TERGANGGUNYA PERASAAN OLEH SI PEMAKAINYA
CONTOH : GANJA
NARKOTIKAMenurut UU RI No 22 / 1997, Narkotika adalah: zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis maupun semisintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan.
Narkotika Yang Berasal Dari Tanaman
Ganja Kokain
Narkotika yang berasal dari sintetis
Amphetamin Metadon
Narkotika yang berasal dari semi sintetis
Kodein Heroin
Golongan narkotika berdasarkan bahan pembuatannya :
1. Narkotika AlamiZat dan obat yang langsung bisa dipakai sebagai narkotik tanpa perlu adanya proses fermentasi, isolasi dan proses lainnya terlebih dahulu karena bisa langsung dipakai dengan sedikit proses sederhana. Bahan alami tersebut umumnya tidak boleh digunakan untuk terapi pengobatan secara langsung karena terlalu beresiko. Contoh narkotika alami yaitu seperti ganja dan daun koka.
2. Narkotika SintetisNarkotika jenis ini memerlukan proses yang bersifat sintesis untuk keperluan medis dan penelitian sebagai penghilang rasa sakit / analgesik. Contohnya yaitu seperti amfetamin, metadon, dekstropropakasifen, deksamfetamin, dan sebagainya.
Narkotika sintetis dapat menimbulkan dampak sebagai berikut :a. Depresan b. Stimulan c. Halusinogen
3. Narkotika Semi Sintesis / Semi Sintetisyaitu zat / obat yang diproduksi dengan cara isolasi, ekstraksi, dan lain sebagainya seperti heroin, morfin, kodein, dan lain-lain.
Golongan narkotika berdasarkan jenisnya :
Golongan II• Untuk pengobatan
pilihan terakhir• Untuk pengembangan
ilmu pengetahuan• Potensi ketergantungan
sangat tinggi• Contoh : fentanil,
petidin, morfin
Golongan I• Hanya digunakan untuk
kepentingan pengembangan ilmu pengetahuan
• Tidak digunakan dalam terapi
• Potensi ketergantungan sangat tinggi
• Contoh : Heroin (putauw), kokain, ganja
Golongan III
• Digunakan dalam terapi
• Potensi ketergantungan ringan
• Contoh : kodein, difenoksilat
Beberapa contoh Narkotika Golongan I
Tanaman Papaver Somniferum L dan semua bagian-bagiannya termasuk buahdan jeraminya, kecuali bijinya
Opium mentah, yaitu getah yang membeku sendiri, diperoleh dari buah tanaman Papaver Somniferum L yang hanya mengalami pengolahan sekedar untuk pembungkus dan pengangkutan tanpa memperhatikan kadar morfinnya.
Opium masak terdiri dari : • Candu, hasil yang diperoleh dari opium
mentah melalui suatu rentetan pengolahan khususnya dengan pelarutan, pemanasan dan peragian dengan atau tanpa penambahan bahan-bahan lain, dengan maksud mengubahnya menjadi suatu ekstrak yang cocok untuk pemadatan.
• Jicing, sisa-sisa dari candu setelah dihisap, tanpa memperhatikan apakah candu itu dicampur dengan daun atau bahan lain.
• Jicingko, hasil yang diperoleh dari pengolahan jicing.
OPIUM
Efek samping penggunaan ini, yaitu; mual dan muntah, kebingungan, pernafasan lambat, sembelit, penglihatan ganda atau kabur, pupil mengecil, pusing, pingsan, rasa mengambang, otot kaku, ruam, gatal dan bintik merah pada kulit
KOKAIN
Daun koka, daun yang belum atau sudah dikeringkan atau dalam bentuk serbuk dari semua tanaman genus Erythroxylon dari keluarga Erythroxylaceae yang menghasilkan kokain secara langsung atau melalui perubahan kimia.
Kokain mentah, semua hasil-hasil yang diperoleh dari daun koka yang dapat diolah secara langsung untuk mendapatkan kokaina.
Kokain, bentuknya berupa bubuk berwarna putih. Amfetamin berbentuk kapsul atau tablet, contohnya ekstasi. Metafetamin biasanya berupa tepung atau gumpalan Kristal berwarna putih kekuningan, tidak berbau dan rasanya pahit, contoh zat; Sabu-sabu.
Kokain digunakan dengan cara disedot melalui hidung, dihisap, disuntikan. Efek kokain yang digunakan dengan cara disedot atau dihirup dapat berlangsung 15 – 30 menit, tapi jika dihisap dengan rokok hanya berlangsung 5 – 10 menit. Untuk mempertahakan rasa mabuk, seseorang harus menambah dosisnya, inilah yang menyebabkan penyalahgunaan berlebihan, menggunakan berulang kali dalam tempo relatif singkat dan dengan dosis yang semakin meningkat.
Efek samping:• Keletihan (fatigue) • Insomnia atau hipersomnia • Agitasi psikomotor • Ide-ide bunuh diri dan paranoid • Mudah tersinggung atau iritabel
Perasaan depresif -
Tanaman ganja, semua tanaman genus genus cannabis dan semua bagian dari tanaman termasuk biji, buah, jerami, hasil olahan tanaman ganja atau bagian tanaman ganja termasuk damar ganja dan hasis.
GANJA
Beberapa contoh Narkotika Golongan II
MORFIN
Gejala putus obat karena morfin berupa kegelisahan, tubuh berkeringat, nyeri otot, dan mual. Untuk mengatasinya dokter akan mengurangi dosis secara bertahap hingga pasien benar-benar lepas dari morfin
Jenis obat : Analgesik opium/narkotikGolongan : Obat resepManfaat :Meredakan rasa sakit yang
parahDikonsumsi oleh Dewasa dan anak-anakBentuk obat Tablet, kapsul, cairan yang diminum, dan suntik
Morfin bekerja pada saraf dan otak sehingga tubuh tidak merasakan rasa sakit.
Efek samping : • Mengantuk• Pusing atau sakit kepala• Mual• Sembelit• Sulit buang air kecil• Gangguan tidur• Mulut terasa kering• Tubuh berkeringat
Benzilmorfina : 3-benzilmorfina
dll
Alfasetilmetadol : Alfa-3-asetoksi-6-dimetil amino-4,4-difenilheptana
Alfameprodina : Alfa-3-etil-1-metil-4-fenil-4-propionoksipiperidina
Alfametadol : alfa-6-dimetilamino-4,4-difenil-3-heptanol
Alfaprodina : alfa-l, 3-dimetil-4-fenil-4-propionoksipiperidina
Alfentanil : N-[1-[2-(4-etil-4,5-dihidro-5-okso-l H-tetrazol-1-il)etil]-4-(metoksimetil)-4-pipe ridinil]-Nfenilpropanamida
Allilprodina : 3-allil-1-metil-4-fenil-4-propionoksipiperidina
Anileridina : Asam 1-para-aminofenetil-4-fenilpiperidina)-4-karboksilat etil ester
Asetilmetadol : 3-asetoksi-6-dimetilamino-4, 4-difenilheptana
Benzetidin : asam 1-(2-benziloksietil)-4-fenilpiperidina-4-karboksilat etil ester
Beberapa contoh Narkotika Golongan III
Kodein adalah sejenis obat golongan opiat yang digunakan untuk mengobati nyeri sedang hingga berat, batuk (antitusif), diare, dan irritable bowel syndrome.Pengubahan kodein menjadi morfin berlangsung di hati, dan dikatalisis oleh enzim sitokrom P450 dan CYP2D6, sedangkan enzim CYP3A4 akan mengubah kodein menjadi norkodeina.
KODEIN
Efek samping yang umumnya terjadi akibat menggunakan kodein meliputi eforia (perasaan senang/bahagia), gatal-gatal, mual, muntah, mengantuk, mulut kering, miosis, hipotensi ortostatik, penahanan urin, depresi, dan sembelit
• Asetildihidrokodeina• Dekstropropoksifena : α-(+)-4-
dimetilamino-1,2-difenil-3-metil-2-butanol propionat
• Dihidrokodeina• Etilmorfina : 3-etil morfina• Kodeina : 3-metil morfina• Nikodikodina : 6-
nikotinildihidrokodeina• Nikokodina : 6-nikotinilkodeina• Norkodeina : N-demetilkodeina• Polkodina : Morfoliniletilmorfina
Jenis -Jenisnya
• Propiram : N-(1-metil-2-piperidinoetil)-N-2-piridilpropionamida
• Buprenorfina : 21-siklopropil-7-α-[(S)-1-hidroksi-1,2,2-trimetilpropil]-6,14-endo-entano-6,7,8,14-tetrahidrooripavina
• Garam-garam dari Narkotika dalam golongan tersebut diatas
• Campuran atau sediaan difenoksin dengan bahan lain bukan narkotika
• Gampuran atau sediaan difenoksilat dengan bahan lain bukan narkotika
Beberapa Jenis Narkotika dan Efek Penggunaannya
GANJA
HEROIN
PSIKOTROPIKAMenurut UU No.5 Tahun 1997, psikotropika adalah zat atau obat baik alamiah atau sintesis bukan narkotika yang bersifat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan aktivitas mental dan perilaku.
Berdasarkan Tujuan Penggunaan Dan Tingkat Resiko Ketergantungan
PSIKOTROPIKA
GOLONGAN I :
Tujuan iptek potensi kuat
mengakibatkan sindrom
ketergantungan
GOLONGAN II :
Tujuan iptek & untuk terapi potensi kuat
mengakibatkan sindrom
ketergantungan
GOLONGAN III :
Obat, terapi dan Tujuan iptek
potensi sedang dalam
mengakibatkan sindrom
ketergantungan
GOLONGAN IV :
Obat, terapi dan Tujuan iptek potensi ringan mengakibatkan
sindrom ketergantungan
Psikotropika digolongkan menjadi 4 golongan :
Golongan I• Hanya untuk tujuan pengembangan ilmu
pengetahuan• Tidak digunakan dalam terapi• Potensi sindrom ketergantungan amat kuat• Contoh : LSD, MDMA/ekstasi
Golongan II• Untuk pengobatan• Untuk pengembangan ilmu pengetahuan• Potensi sindrom ketergantungan kuat• Contoh : metamfetamin (shabu),
sekobarbital
Golongan III• Untuk pengobatan atau terapi• Untuk pengembangan ilmu
pengetahuan• Potensi sindrom ketergantungan
sedang• Contoh : amobarbital, pentazosine
Golongan IV• Untuk pengobatan atau terapi• Untuk pengembangan ilmu
pengetahuan• Potensi sindrom ketergantungan
ringan• Contoh : diazepam, halozepam,
triazolam, klordiazepoksida
Contoh Psikotropika :
LSD (Lysergic Acid Diethylamide)• Menimbulkan Halusinasi untuk orang
gangguan jiwa dan sakit ingatan• Cara kerja : membuat otot-otot yang tegang
menjadi rileks
Contoh Psikotropika :
Amfetamin :• Hasil sintesisnya berupa ekstasi dan sabu• Gejala : siaga, percaya diri, gembira
berlebihan, banyak bicara, tidak mudah lelah, tidak nafsu makan, berdebar-debar, tensi menurun, napas cepat
• OD : jantung berdebar, panik, mengamuk, paranoid, tensi naik, kejang, pendarahan otak, suhu badan naik, kerusakan ujung syaraf otak kematian
Beberapa Jenis Psikotropika dan Efek Penggunaannya Ekstasy
Obat Penenang
METHAMPHETAMINE
Beberapa Jenis Psikotropika dan Efek Penggunaannya
ZAT ADIKTIF
NARKOTIKA ALKOHOLOBAT PENENANG
Obat atau zat yang berasal dari tanaman
Obat dalam dunia kedokteran yang
dipakai dalam dosis kecil untuk membuat tenang dan tertidur
Zat yg diperoleh melalui fermentasi (peragian) bahan
tertentu
PENGERTIANZAT ADIKTIF :
Zat yang pemakaiannya dapat menimbulkan ketergantungan fisik yang kuat dan ketergantungan psikologis yang panjang.
NARKOTIKA GANJA
OPIUM
KOKAINNIKOTIN
Cannabis sativaMARIYUANA
Daun, bunga, biji, ranting
Getah buah :Papaver sommiverum
(Candu, morfin, putaw, heroin, kodein)
Daun :Erythroxylum coca
Koka
Nicotiana spTembakau
GANJA OPIUM KOKAIN NIKOTIN
Dipakai dalam bentuk : Lintingan rokok
Gejala pemakaian : gembira, tertawa tanpa sebab, santai, lemah, bicara sendiri mengantuk, menguap, susah tidur, pengendalian diri kurang.
Dipakai dalam bentuk : Dihisap
Gejala pemakaian : gembira, tertawa berlebihan, bicara sendiri ,cenderung berbuat kerusuhan, mual, susah bab, pupil mengecil, nafas berat
Dipakai dalam bentuk : Serbuk
Gejala pemakaian : suka bicara, gembira berlebihan dan gaduh, gelisah, detak jantung meningkat, demam, nyeri perut, mual dan muntah.
Dipakai dalam bentuk : Irisan tembakau dalam rokok
Gejala pemakaian : gelisah, mengamuk, mengantuk, malas, daya pikir menurun, bicara dan tindakan lambat.
GANJA OPIUM KOKAIN NIKOTIN
Gejala putus pemakaian : sukar tidur, hiperaktif, hilang nafsu makan
Gejala OD pemakaian :Ketakutan, daya pikir turun, denyut nadi tak teratur, dan gangguan jiwa
Gejala putus pemakaian : sering menguap, kepala berat, mata basah, hidung berair, hilang nafsu makan, lekas lelah, menggigil, dan kejang
Gejala OD pemakaian :Tertawa tak wajar, kulit lembab, napas pendek, dan tersengal
Gejala putus pemakaian : Gelisah, sukar tidur, gemetar, muntah, berkeringat, denyut nadi cepat
Gejala OD pemakaian :Gelisah, pengendalian diri turun, mengguman tak jelas, sempoyongan, suka bertengkat, turun kesadaran, pingsan
Gejala putus pemakaian : Pusing, sulit bepikir
ALKOHOL• Diperoleh dari proses peragian / fermentasi sejumlah bahan.
• Bahan yang bisa menghasilkan alkohol : beras ketan, singkong, perasan anggur
• Fungsi utama : mensterilkan alat-alat kedokteran
Kandungan Alkohol / Etanol dalam MIRAS
1. A Etanol 1 - 5 %2. B Etanol 5 - 20 %3. C Etanol 20 - 50 %
Gejala pemakaian alkohol :
• Gembira• Pengendalian diri turun (keseimbangan tubuh)• Muka kemerahan
Gejala Putus Alkohol :
• Gemetar• Muntah• Kejang-kejang• Susah tidur• Gangguan jiwa
ALKOHOL
TINNER,BENSIN, LEM DLL
JAMUR KOTORAN KERBAU DAN SAPI
TERIMA KASIH