Sistem Klasifikasi Klinis Hiv Konsul

download Sistem Klasifikasi Klinis Hiv Konsul

of 6

Transcript of Sistem Klasifikasi Klinis Hiv Konsul

SISTEM KLASIFIKASI KLINIS HIV Ada 2 sistem klasifikasi yang biasa digunakan untuk dewasa dan remaja dengan infeksi hiv adalah menurut WHO dan CDC (Centre for Disease Control and Prevention). I. Klasifikasi menurut CDC Mengklasifikasikan berdasarkan 2 sistem pada remaja (>13 tahun dan dewasa) yaitu melihat jumlah supresi kekebalan tubuh yang dialami pasien serta stadium klinis. Dimana sistem ini ditunjukkan oleh limfosit CD4+. Sistem ini berdasarkan pada tiga kisaran CD4+ dan tiga kategori klinis, yaitu:a. Kategori 1 : 500 sel/ l

b. Kategori 2 : 200 499 sel/ l c. Kategori 3 : < 200 sel/ l

Tabel Klasifikasi Klinis dan CD4 Pasien Remaja dan Orang Dewasa menurut CDC CD4 Total 500/ ml 200 499 < 200 % 29% 14 28% < 14% A (Asimptomatik, Infeksi Akut) A1 A2 A3 Kategori Klinis B (Simptomatik) B1 B2 B3 C (AIDS) C1 C2 C3

1) Kategori Klinis A Mencakup satu atau lebih keadaan ini pada dewasa/remaja dengan infeksi Human Immunodeficiency Virus (HIV) yang sudah dapat dipastikan tanpa keadaan dalam kategori klinis B dan C. 1. Infeksi Human Immunodeficiency Virus (HIV) yang simptomatik. 2. Limpanodenopati generalisata yang persisten ( PGI : Persistent Generalized Limpanodenophaty ) 3. Infeksi Human Immunodeficiency Virus (HIV ) primer akut dengan sakit yang menyertai atau riwayat infeksi Human Immunodeficiency Virus (HIV) yang akut.

2) Kategori Klinis B Terdiri atas kondisi dengan gejala (simptomatik) pada remaja atau orang dewasa yang terinfeksi HIV yang tidak termasuk dalam kategori C dan memenuhi paling sedikit satu dari beberapa kriteria berikut :a. Keadaan yang dihubungkan dengan infeksi HIV atau adanya kerusakan kekebalan

dengan perantara sel. b. Kondisi yang telah memerlukan penanganan klinis atau membutuhkan penatalaksanaan akibat komplikasi infeksi HIV. Contoh-contoh keadaan dalam kategori klinis B mencakup : 1. Angiomatosis Baksilaris 2. Kandidiasis Orofaring/ Vulvavaginal (peristen,frekuen / responnya jelek terhadap terapi 3. Displasia Serviks ( sedang / berat karsinoma serviks in situ )4. Gejala konstitusional seperti panas ( 38,5 0 C ) atau diare lebih dari 1 bulan.

5. Leukoplakial yang berambut 6. Herpes Zoster yang meliputi 2 kejadian yang bebeda / terjadi pada lebih dari satu dermaton saraf. 7. Idiopatik Trombositopenik Purpura 8. Penyakit inflamasi pelvis, khusus dengan abses Tubo Varii 3) Kategori Klinis C Pada tahap ini, individu terinfeksi HIV menunjukkan perkembangan infeksi dan keganasan yang mengancam kehidupan, misalnya : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Kandidiasis bronkus,trakea / paru-paru, esophagus Kanker serviks inpasif Koksidiomikosis ekstrapulmoner / diseminata Kriptokokosis ekstrapulmoner Kriptosporidosis internal kronis Cytomegalovirus ( bukan hati,lien, atau kelenjar limfe ) Refinitis Cytomegalovirus ( gangguan penglihatan ) Enselopathy berhubungan dengan Human Immunodeficiency Virus (HIV)

9.

Herpes simpleks (ulkus kronis,bronchitis,pneumonitis / esofagitis )

10. Histoplamosis diseminata / ekstrapulmoner ) 11. Isoproasis intestinal yang kronis 12. Sarkoma Kaposi 13. Limpoma Burkit , Imunoblastik, dan limfoma primer otak Kompleks mycobacterium avium ( M.kansasi yang diseminata / ekstrapulmoner 14. M.Tubercolusis pada tiap lokasi (pulmoner / ekstrapulmoner ) 15. Mycobacterium, spesies lain,diseminata / ekstrapulmoner 16. Pneumonia Pneumocystic Cranii 17. Pneumonia Rekuren 18. Leukoenselophaty multifokal progresiva 19. Septikemia salmonella yang rekuren 20. Toksoplamosis otak 21. Sindrom pelisutan akibat Human Immunodeficiency Virus ( HIV)II. Klasifikasi menurut WHO

WHO mengklasifikasikan HIV/ AIDS menjadi klasifikasi laboratorium dan klinis. 1) Klasifikasi laboratorium Tabel Klasifikasi laboratorium menurut WHO limfosit CD4+ mm3 > 2000 1000 2000 < 1000 / Stadium klinis Stadium 1 Awal 2A 2B 2C Stadium 3 Intermediet 3A 3B 3C Stadium : Klinis 4 : Lanjut 4A 4B 4C : Klinis 2 : Klinis

Asimptomatik > 500 1A 200 500 1B < 200 1C

2) Klasifikasi Klinis Dalam hal ini pasien didiagnosis berdasarkan gejala klinis, yaitu a. Gejala Mayor1) Penurunan berat badan 10%

2) Demam memanjang atau lebih dari 1 bulan

3) Diare kronis 4) tuberkulosis b. Gejala Minor 1) Kandidiasis orofaringeal 2) Batuk menetap lebih dari satu bulan3) Kelemahan tubuh

4) Berkerigat malam5) Hilang nafsu makan

6) Infeksi kulit generallisata 7) Limfadenopati generalisata 8) Herpes zoster9) Infeksi herpes simplex cronis 10)Pneumonia 11)Sarcoma Kaposi

Beberapa penelitian menunjukkan realibilitas klafikasi derajat klinis menurut WHO bisa memprediksikan morbiditas dan mortalitas yang terinfeksi HIV.

Stadium I

Skala aktivitas gambaran klinis Asimptomatik, aktivitas normal a. Asimptoatik b. Limfadenopati generalisata

II

Simptomatik, aktivitas normal a. Berat badan menurun < 10%b. Kelainan kulit dan mukosa yang ringan seperti, dermatitis

seboroik, prurigo, onikomikosis, ulkus oral yang rekuren, dan kheilitis angularis.

c. Herpes zoster dalam 5 tahun terakhir.d. Infeksi saluran nafas bagian atas, seperti sinusitis

bakterialis. III Pada umumnya lemah, aktivitas di tempat tidur kurang dari 50%a. Berat badan menurun > 10 %

b. Diare kronis yang berlangsung lebih dari 1 bulan c. Damam berkepanjangan lebih dari 1 bulan d. Kandidiasis orofaringeal e. Oral hairy leukoplakia. f. TB paru dalam tahun terakhir.g. Infeksi bacterial yang berat seperti pneumonia dan

piomiositish IV Pada umumnya sangat lemah, aktivitas di tempat tidur lebih dari 50%a. HIV wasting syndrome seperti yang didefinisikan oleh

CDC.b. Pneumonia Pneumocystis carinii.

c. Toksoplasmosis otak.d. Diare kriptosporidiosis lebih dari 1 bulan.

e.f.

Kriptokokosis ekstrapulmonal Retinitis virus sitomegalo

g. Herpes simplek mukokutan > 1 bulanh. Leukoensefalopati multifocal progesif

i.j.

Mikosis diseminata seperti histoplaosis Kandidiasis di esophagus, trakea, bronkus, dan paru

k. Mikobakteriosis atipikal diseminata

l.

Septismia salmonellosis nontifoid

m. Tuberculosis di luar paru n. Limfoma o. Sarcoma Kaposi p. Ensefalopati HIV Keterangan table mengenai gangguan klinis lain yang diakibatkan oleh HIV adalah: a. HIV wastingsyndrome Berat badab trun lebih dari 10% ditambah diare kronis lebih dari satu bulan atau demam lebih dari satu bulan yang tidak disebabkan oleh penyakit lain. b. Ensefalopati HIV Gangguan kognitif dan atau disfungsimotrik yang engganggu aktifitas hidup seharihari dan bertambah buruk dalam beberapa minggu atau bulan yang tidak disertai penyakit penyerta lain selain HIV.