Sistem Kendali 05. Pengendali PID - Nadya Amalia 2011
-
Upload
nadya-amalia -
Category
Documents
-
view
224 -
download
2
Transcript of Sistem Kendali 05. Pengendali PID - Nadya Amalia 2011
-
8/20/2019 Sistem Kendali 05. Pengendali PID - Nadya Amalia 2011
1/14
LAPORAN PRAKTIKUM
SISTEM KENDALI
PERCOBAAN V
PENGENDALI PID
NAMA : NADYA AMALIA
NIM : J1D108034
ASISTEN : NURILDA HAYANI
PROGRAM STUDI S-1 FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARBARU
2011
-
8/20/2019 Sistem Kendali 05. Pengendali PID - Nadya Amalia 2011
2/14
Lembar Pengesahan
Laporan Praktikum Sistem Kendali
Nama : Nadya Amalia
NIM : J1D108034
Judul Percobaan : Pengendali PID
Tanggal Percobaan : 8 Desember 2011
Fakultas : MIPA
Program Studi : Fisika
Nilai Banjarbaru, 2011
( Nurilda Hayani )
-
8/20/2019 Sistem Kendali 05. Pengendali PID - Nadya Amalia 2011
3/14
PERCOBAAN V
PENGENDALI PID
I. TUJUAN
1. Mampu mengenal pengendali PID.
2. Memahami karakteristik pengendali PID.
3. Mampu menggunakan pengendali PID dalam pengendalian system kendali.
II. DASAR TEORI
Fungsi alih H(s) pada sistem kontrol PID merupakan besaran yang nilainya
tergantung pada nilai konstanta dari sistem P, I dan D
() =
++
+++
(2.1)
Sistem kontrol PID terdiri dari tiga buah cara pengaturan yaitu kontrol P
( Proportional ), D ( Derivative) dan I ( Integral ), dengan masing-masing memiliki
kelebihan dan kekurangan. Dalam implementasinya masing-masing cara dapat
bekerja sendiri maupun gabungan diantaranya. Dalam perancangan sistem kontrolPID yang perlu dilakukan adalah mengatur parameter P, I atau D agar tanggapan
sinyal keluaran system terhadap masukan tertentu sebagaimana yang diiginkan.
(Ali, 2004)
Tujuan dari penggabungan ketiga macam pengendali tersebut adalah untuk
memperbaiki kinerja sistem di mana masing-masing pengendali akan saling
melengkapi dan menutupi dengan kelemahan dan kelebihan masing-masing.
Gambar 1 menunjukkan diagram blok pengendali PID.
Gambar 1. Diagram blok pengendali PID secara umum. (Joko dkk., 2010)
Persamaan umum pengendali PID diberikan oleh :
-
8/20/2019 Sistem Kendali 05. Pengendali PID - Nadya Amalia 2011
4/14
(2.2)Fungsi alih menggunakan transformasi Laplace adalah :
(2.3)
Diagram blok pengendali PID dengan fungsi alih pada persamaan di atas
ditunjukkan pada Gambar 5.
Gambar 5 Diagram blok fungsi alih pengendali PID.
Tabel 1. Tanggapan sistem kontrol PID terhadap perubahan parameter (Ali, 2004)
Tanggapan
Loop TertutupWaktu Naik Overshooot Waktu Turun
Kesalahan
Keadaan
Tunak
Proporsional (K P) Menurun Meningkat
Perubahan
Kecil Menurun
Integral (K i) Menurun Meningkat Meningkat Hilang
Derivative (K d)Perubahan
KecilMenurun Menurun
Perubahan
Kecil
2.1 Pengendali Proporsional
Pada pengendali proposional, besarnya keluaran selalu sebanding dengan
besarnya masukan sesuai dengan konstanta pembanding tertentu. Dalam sistem
pengaturan loop tertutup, pengendali proporsional digunakan untuk memperkuat
sinyal kesalahan penggerak sehingga mempercepat keluaran system untuk
mencapai titik referensi. Persamaan umum sinyal keluaran pengendali
proporsional adalah (Joko dkk., 2010) :
(2.4)
dengan e(t ) adalah sinyal kesalahan penggerak. Sedangkan fungsi alihnya adalah
(2.5)
-
8/20/2019 Sistem Kendali 05. Pengendali PID - Nadya Amalia 2011
5/14
Pada keadaan tunak, keluaran sistem dengan pengendali proporsional masih
terdapat offset , artinya keluaran yang dihasilkan tidak sama dengan nilai
referensinya.
2.2 Pengendali Integral
Pengendali integral digunakan untuk menghilangkan offset pada keadaan
tunak. Offset biasanya terjadi pada platplant yang tidak mempunyai faktor
integrasi (1 s) . Sifat dari pengendali integral adalah dapat menghasilkan keluaran
pada saat masukan sama dengan nol. Pada pengendali integral, harga keluaran
kontroler m(t ) diubah dengan laju yang sebanding dengan sinyal kesalahan
penggerak e(t ), sehingga :
(2.6)
atau
(2.7)
dengan Ki adalah konstanta yang dapat diatur, dan e(t ) adalah sinyal kesalahan
penggerak. Fungsi alih pengendali integral adalah :
(2.8)
Pengendali integral mampu menghilangkan offset pada keadaan tunak. (Joko dkk.,
2010)
2.3 Pengendali Turunan (Derivative )
Pengendali turunan memberikan respon terhadap laju perubahan sinyal
kesalahan penggerak dan dapat menghasilkan koreksi berarti sebelum sinyal
kesalahan penggerak menjadi terlalu besar. Jadi, pengendali turunan mendahului
sinyal kesalahan penggerak, mengawali aksi koreksi dini, dan cenderung
memperbesar kestabilan sistem. Walaupun pengendali turunan tidak
mempengaruhi kesalahan keadaan tunak secara langsung, akan tetapi menambah
redaman sistem sehingga memungkinkan penggunaan harga penguatan K yang
lebih besar sehingga akan memperbaiki ketelitian keadaan tunak. (Joko dkk.,
2010)
Persamaan keluaran untuk pengendali turunan adalah :
-
8/20/2019 Sistem Kendali 05. Pengendali PID - Nadya Amalia 2011
6/14
(2.9)
Fungsi alih pengendali turunan adalah
(2.10)
(Joko dkk., 2010)
III. PERANGKAT YANG DIPERLUKAN
1. Pentium-based PC
2. Software Matlab 6.5 atau 7 dan Simulink
3. Program penunjang praktikum
IV. LANGKAH-LANGKAH PERCOBAAN
1. Identifikasi respon secara open loop
()
() =
1
10 20
%identifikasi respon secara open loop
num=[0 0 1];
den=[1 10 20];
step(num,den);grid;
title('Identifikasi Respons Secara Open Loop X(s)/F(s)=1/(s^2
+ 10s + 20)');
2. Kendali proporsional
()
() =
10 (20 )
%kendali proporsional
Kp=300;
num=[0 0 Kp];den=[1 10 20+Kp];
t=0:0.01:2;
step(num,den,t);
grid;
title('Kendali Proporsional X(s)/F(s)=Kp/(s^2 + 10s +
(20+Kp))');
3. Kendali proporsional dan derivative
()
() =
( 1 0 ) ( 2 0 )
-
8/20/2019 Sistem Kendali 05. Pengendali PID - Nadya Amalia 2011
7/14
%kendali proporsional dan derivative
Kp=300;
Kd=10;
num=[Kd Kp];
den=[1 10+Kd 20+Kp];
t=0:0.01:2;
step(num,den,t);
grid;
title('Kendali Proporsional dan Derivative X(s)/F(s)=(Kds +
Kp)/(s^2 + (10+Kd)s + (20+Kp))');
4. Kendali proporsional dan integral
()
() =
3 10 ( 2 0 ) )
%kendali proporsional dan integral
Kp=30;
Ki=70;
num=[Kp Ki];
den=[1 10 20+Kp Ki];
t=0:0.01:2;
step(num,den,t);
grid;
title('Kendali Proporsional dan Integral X(s)/F(s)=(Kps +
Ki)/(s^3 + 10s^2 + (20+Kp)s + Ki)');
5. Kendali proporsional, integral, dan derivative
()
() =
3 ( 1 0 ) ( 2 0 ) )
%kendali proporsional, integral dan derivative
Kp=350;
Ki=300;
Kd=50;
num=[Kd Kp Ki];
den=[1 10+Kd 20+Kp Ki];
t=0:0.01:2;
step(num,den,t);
grid;
title('Kendali Proporsional dan Integral X(s)/F(s)=(Kps^2 +
Kps + Ki)/(s^3 + (10+Kd)s^2 + (20+Kp)s + Ki)');
-
8/20/2019 Sistem Kendali 05. Pengendali PID - Nadya Amalia 2011
8/14
V. DATA HASIL PERCOBAAN
Tabel 2. Data hasil percobaan
No Fungsi alih ()()
Respons waktu
Tr (s) Tp (s) Ts (s) %OS Fv
11
10 20 0,884 > 2 1,59 0 0,05
2
1 0 ( 2 0 ) 0,0728 0,18 0,772 40 0,938
3
( 1 0 ) (20 0,0779 0,17 0,29 15,3 0,938
4
3 10 ( 2 0 ) 0,408 0,81 0,618 1,26 1
5
3 ( 1 0 ) (20
0,0549 2 0,831 0 1
Grafik terlampir
VI. PEMBAHASAN
Untuk merancang sistem kontrol PID, kebanyakan dilakukan dengan
metoda coba-coba atau (trial & error ). Hal ini disebabkan karena parameter Kp,
Ki dan Kd tidak independent . Untuk mendapatkan aksi kontrol yang baik
diperlukan langkah coba-coba dengan kombinasi antara P, I dan D sampai
ditemukan nilai Kp, Ki dan Kd seperti yang diiginkan.
Karakteristik aksi pengontrolan proporsional adalah mengurangi waktu
naik, menambah overshoot , dan mengurangi kesalahan keadaan tunak.
Berdasarkan data hasil percobaan, penambahan aksi kontrol P mempunyai
pengaruh mengurangi waktu naik dan kesalahan keadaan tunak, tetapi
konsekuensinya overshoot naik cukup besar. Kenaikan overshoot ini sebanding
dengan kenaikan nilai parameter Kp. Waktu turun juga menunjukkan
kecenderungan yang membesar.
-
8/20/2019 Sistem Kendali 05. Pengendali PID - Nadya Amalia 2011
9/14
Kemudian juga terlihat bahwa penggunaan kontrol proporsional dan
derivative (PD) dapat mengurangi overshoot dan waktu turun, tetapi kesalahan
keadaan tunak tidak mengalami perubahan yang berarti. Integral Controller ini
memiliki karakteristik mengurangi waktu naik, menambah overshoot dan waktu
turun, serta menghilangkan kesalahan keadaan tunak. Sementara itu, aksi kontrol
P dan I memiliki karakteristik yang sama dalam waktu naik dan overshoot . Oleh
karena itu, nilai Kp harus dikurangi untuk menghindari overshoot yang
berlebihan. Dari data hasil percobaan kendali proporsional dan integral, dapat
diketahui bahwa waktu naik sistem menurun, dengan overshoot yang kecil, serta
kesalahan keadaan tunak dapat diminimalkan. Tanggapan sistem memberikan
hasil yang lebih baik daripada aksi control sebelumnya tetapi masih mempunyai
waktu naik yang lambat.
Dan yang terakhir, dengan aksi kontrol P, I dan D, terlihat bahwa kriteria
sistem yang diinginkan hampir mendekati, terlihat dari grafik tanggapan sistem
tidak memiliki overshoot , waktu naik yang cepat, dan kesalahan keadaan
tunaknya sangat kecil mendekati nol.
VII. KESIMPULAN
1. Penambahan aksi kontrol proporsional (P) mempunyai pengaruh
mengurangi waktu naik dan kesalahan keadaan tunak, tetapi konsekuensinya
overshoot naik cukup besar. Dan waktu turun juga menunjukkan
kecenderungan yang membesar.
2. Penambahan aksi kontrol proporsional dan derivative (PD) dapat
mengurangi overshoot dan waktu turun, tetapi kesalahan keadaan tunak
tidak mengalami perubahan yang berarti.
3.
Penambahan aksi kontrol proporsional dan integral (PI) mengakibatkan
waktu naik sistem menurun, dengan overshoot yang kecil, serta kesalahan
keadaan tunak dapat diminimalkan.
4. Penambahan aksi kontrol proporsional, integral, dan derivative (PID),
terlihat dari grafik tanggapan sistem tidak memiliki overshoot , waktu naik
yang cepat, dan kesalahan keadaan tunaknya sangat kecil mendekati nol.
-
8/20/2019 Sistem Kendali 05. Pengendali PID - Nadya Amalia 2011
10/14
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Muhamad. 2004. Pembelajaran Perancangan Sistem Kontrol PID dengan
Software Matlab. Jurnal Edukasi Elektro Vol. 1, No. 1, Hal. 1-8:
Universitas Negeri Yogyakarta
Joko, Dwi PWA, Agung Warsito dan Aris Triwiyatmo. 2010. Penalaran
Parameter Pengendali PID dengan Algoritma Genetik . Teknik Elektro:
UNDIP
-
8/20/2019 Sistem Kendali 05. Pengendali PID - Nadya Amalia 2011
11/14
LAMPIRAN
DATA HASIL PERCOBAAN
PRAKTIKUM V
PENGENDALI PID
1. ()
() =
++
%identifikasi respon secara open loop
num=[0 0 1];
den=[1 10 20];
step(num,den);
grid;
title('Identifikasi Respons Secara Open Loop X(s)/F(s)=1/(s^2
+ 10s + 20)');
2. ()
() =
++(+)
%kendali proporsional
Kp=300;
num=[0 0 Kp];
den=[1 10 20+Kp];
t=0:0.01:2;
step(num,den,t);
grid;
title('Kendali Proporsional X(s)/F(s)=Kp/(s^2 + 10s +
(20+Kp))');
Identifikasi Respons Secara Open Loop X(s)/F(s)=1/(s2 + 10s + 20)
Time (sec)
A m p
l i t u
d e
0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2 1.4 1.6 1.8 20
0.005
0.01
0.015
0.02
0.025
0.03
0.035
0.04
0.045
0.05
System: sys
Peak amplitude > 0.0497
Overshoot (%): 0
At time (sec) > 2
System: sys
Final Value: 0.05System: sys
Settling Time (sec): 1.59
System: sys
Rise Time (sec): 0.884
-
8/20/2019 Sistem Kendali 05. Pengendali PID - Nadya Amalia 2011
12/14
3.
()
() =
+
+(+)+(+)
%kendali proporsional dan derivative
Kp=300;
Kd=10;
num=[Kd Kp];
den=[1 10+Kd 20+Kp];
t=0:0.01:2;
step(num,den,t);
grid;
title('Kendali Proporsional dan Derivative X(s)/F(s)=(Kds +
Kp)/(s^2 + (10+Kd)s + (20+Kp))');
Kendali Proporsional X(s)/F(s)=Kp/(s2 + 10s + (20+Kp))
Time (sec)
A m p
l i t u
d e
0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2 1.4 1.6 1.8 20
0.2
0.4
0.6
0.8
1
1.2
1.4
System: sys
Final Value: 0.938
System: sys
Rise Time (sec): 0.0728
System: sys
Peak amplitude: 1.31
Overshoot (%): 40At time (sec): 0.18
System: sys
Settling Time (sec): 0.772
Kendali Proporsional dan Derivative X(s)/F(s)=(Kds + Kp)/(s2 + (10+Kd)s + (20+Kp))
Time (sec)
A m p
l i t u
d e
0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2 1.4 1.6 1.8 20
0.2
0.4
0.6
0.8
1
1.2
1.4
System: sys
Rise Time (sec): 0.0779
System: sys
Settling Time (sec): 0.29
System: sys
Peak amplitude: 1.08
Overshoot (%): 15.3
At time (sec): 0.17
System: sys
Final Value: 0.938
-
8/20/2019 Sistem Kendali 05. Pengendali PID - Nadya Amalia 2011
13/14
4. ()
() =
+
++(+)+)
%kendali proporsional dan integral
Kp=30;
Ki=70;num=[Kp Ki];
den=[1 10 20+Kp Ki];
t=0:0.01:2;
step(num,den,t);
grid;
title('Kendali Proporsional dan Integral X(s)/F(s)=(Kps +
Ki)/(s^3 + 10s^2 + (20+Kp)s + Ki)');
5. ()
() =
++
+(+)+(+)+)
%kendali proporsional, integral dan derivative
Kp=350;
Ki=300;
Kd=50;
num=[Kd Kp Ki];
den=[1 10+Kd 20+Kp Ki];
t=0:0.01:2;
step(num,den,t);
grid;
title('Kendali Proporsional dan Integral X(s)/F(s)=(Kps^2 +
Kps + Ki)/(s^3 + (10+Kd)s^2 + (20+Kp)s + Ki)');
Kendali Proporsional dan Integral X(s)/F(s)=(Kps + Ki)/(s3 + 10s2 + (20+Kp)s + Ki)
Time (sec)
A m p l i t u d e
0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2 1.4 1.6 1.8 20
0.2
0.4
0.6
0.8
1
1.2
1.4
System: sys
Peak amplitude: 1.01
Overshoot (%): 1.26
At time (sec): 0.81
System: sys
Rise Time (sec): 0.408
System: sys
Settling Time (sec): 0.618
System: sys
Final Value: 1
-
8/20/2019 Sistem Kendali 05. Pengendali PID - Nadya Amalia 2011
14/14
Kendali Proporsional dan Integral X(s)/F(s)=(Kps2 + Kps + Ki)/(s3 + (10+Kd)s2 + (20+Kp)s + Ki)
Time (sec)
A m p
l i t u
d e
0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2 1.4 1.6 1.8 20
0.1
0.2
0.3
0.4
0.5
0.6
0.7
0.8
0.9
1
System: sys
Settling Time (sec): 0.831
Peak amplitude: 0.994
Overshoot (%): 0
At time (sec): 2
System: sysRise Time (sec): 0.0549