SISTEM KARDIOVASKULAR BAYI.ppt

17
SISTEM KARDIOVASKULAR SISTEM KARDIOVASKULAR BAYI dan LANSIA BAYI dan LANSIA Abu Bakar

Transcript of SISTEM KARDIOVASKULAR BAYI.ppt

SISTEM KARDIOVASKULARSISTEM KARDIOVASKULARBAYI dan LANSIABAYI dan LANSIAAbu Bakar

SIRKULASI pada BAYISIRKULASI pada BAYI

Sirkulasi bayi terdiri dari 3 fase :1.Fase intrauterin dimana janin

sangat tergantung pada plasenta2.Fase transisi yang dimulai segera

setelah lahir dan tangisan pertama

3.Fase dewasa yang umumnya berlangsung secara lengkap pada bulan pertama kehidupan

Fase intrauterinFase intrauterinSistem sirkulasi janin terjadi paralel

yang terhubung melalui foramen ovale ,duktus arteriosus dan duktus venosus.

Sistem sirkulasi janin berbeda dengan janin yang sudah lahir karena paru-paru, ginjal dan gastrointestinal dari janin belum berfungsi.

Untuk memenuhi kebutuhan sangat tergantung pada ibu melalui plasenta.

• Vena umbilikalis membawa darah yang teroksigenasi dari plasenta menuju janin, lebih dari 50% cardiac out-put dan terus meningkat sampai aterm dengan nilai 200 ml/menit.

• Frekuensi detak jantung untuk mempertahankan tersebut 110 – 150 kali per menit.

• Tekanan darah fetus terus meningkat sampai aterm, pada kehamilan 35 minggu tekanan sistolik 75 mmHg dan tekanan diastolik 55 mmHg

• Sel darah merah, kadar hemoglobin dan “packed cell volume” terus meningkat selama kehamilan. Sebagian besar eritrosit mengandung HbF

Fase transisiFase transisiSaat persalinan, dua perubahan

hemodinamika janin:1.Ligasi talipusat yang menyebabkan

kenaikan tekanan arterial.2.Kenaikan kadar CO2 dan penurunan

PO2 yang menyebabkan awal pernafasan janin.

• Setelah beberapa tarikan nafas, tekanan intrathoracal neonatus masih rendah (-40 sampai – 50 mmHg) ; setelah jalan nafas mengembang, tekanan meningkat kearah nilai dewasa yaitu -7 sampai -8 mmHg.

Tahanan vaskular dalam paru yang semula tinggi terus menurun sampai 75 – 80%. Tekanan dalam arteri pulmonalis menurun sampai 50% saat tekanan atrium kiri meningkat dua kali lipat.

Sirkulasi neonatus menjadi sempurna setelah penutupan ductus arteriousus dan foramen ovale berlangsung, namun proses penyesuaian terus berlangsung sampai 1 – 2 bulan kemudian.

Fase EkstrauterinFase Ekstrauterin• bayi bernafas dan darah tertarik ke

paru paru dan kembali ke atrium kiri, menyebabkan terjadinya aliran darah secara mendadak.

• Sirkulasi plasenta berhenti sehingga hanya sedikit darah yang kembali ke jantung kanan. Akibatnya, tekanan pada jantung kiri menjadi lebih besar dan tekanan pada jantung kanan menjadi lebih rendah yang. menyebabkan menutupnya foramen ovale.

Tidak menutup secara fungsinal pada jam-jam pertama setelah lahir. Pirau kanan ke kiri masih dapat terjadi pada 50% bayi yang menangis sampai usia 8 hari paska lahir. Meski foramen ovale masih paten sampai usia sampai usia 5 tahun (50%) dan masih tetap terbuka pada umur lebih dari 25 tahun (25%) tetapi FO tidak berfungsi lagi setelah satu minggu. Bila FO menutup sebelum janin lahir akan menyebabkan kardiomegali in utero yang bisa menyebabkan gagal jantung kanan

• Dengan terbentuknya pernafasan pulmonal, yang menyebabkan duktus arteriosus mengalami kontriksi dan menutup.

• sebagian besar bayi baru terjadi setelah beberapa bulan, .pada sebagian kecil sampai umur satu tahun. Secara fungsional DA kiri dan kanan masih dilewati darah sampai beberapa jam bahkan beberapa hari. Pada hipoksia, pirau kanan ke kiri bertambah. DA persisten sering terjadi pada keadaan yang menyebabkan hipoksia seperti sindrom gangguan pernafasan prematuritas dan bayi lahir di dataran tinggi

• Dengan terputusnya placenta terjadi kolaps vena umbilikalis, duktus venosus, dan arteri hipogastrika.

• Bila semua perubahan fisiologis berlangsung normal maka sirkulasi ekstra uterin yang terjadi akan berlangsung normal yaitu darah dari paru menuju ke atrium kiri lalu ke ventrikel kiri selanjutnya menuju aorta ke seluruh tubuh kemudian darah dari perifer melalui vena kava superior dan inferior menuju atrium kanan , ventrikel kanan dan melalui arteri pulmonalis masuk lagi ke dalam paru.

Perbedaan mendasar Perbedaan mendasar antara sirkulasi janin antara sirkulasi janin dengan bayidengan bayiterletak pada fungsinyaterletak pada fungsinya

SIRKULASI pada LANSIASIRKULASI pada LANSIASirkulasi pada lansia secara

umum sama dengan sirkulasi pada dewasa.

Adanya perubahan fungsi karena proses penuaan mengakibatkan perubahan pada organ sehingga terjadi perubahan pada sistem.

Proses penuaan mengakibatkan lapisan intima menebal sebagai akibat proliferasi seluler dan fibrosis.

Serabut elastis di lapisan media mengalami kalsifikasi, tipis, dan terpotong dan kolagen tertimbun di lapisan intima maupun media.

Perubahan tersebut mengakibatkan penurunan elastisitas dan pelebaran aorta/ pembuluh darah, penebalan dan kekakuan katup, peningkatan jaringan ikat pada nodus SA dan AV, serta cabang berkas.