SISTEM INVENTORI.doc

11
B. Latihan Diasumsikan A = Rp. 500.000, dan H = Rp. 10.000/unit/minggu Wagner – Within Langkah 1 : Perhitungan Oen. Langkah 2 : Menghitung nilai fn. fN Rumus Hasil f0 0 f1 Min (011+f0) 500000 f2 Min (O12+f0,O22+f1) 530000 f3 Min (O13+f0,O23+f1,O33+ f2) 1030000 f4 Min (014+f0, …..,044+f3) 1530000 f5 Min (O15+f0, …,055+f4) 1600000 f6 Min (O16+f0, …,066+f5) 1900000 f7 Min (O17+f0, …,077+f6) 2400000

description

inventori

Transcript of SISTEM INVENTORI.doc

Page 1: SISTEM INVENTORI.doc

B. Latihan

Diasumsikan A = Rp. 500.000, dan H = Rp. 10.000/unit/minggu

Wagner – Within

Langkah 1 : Perhitungan Oen.

Langkah 2 : Menghitung nilai fn.

fN Rumus Hasil

f0   0

f1 Min (011+f0) 500000

f2 Min (O12+f0,O22+f1) 530000

f3

Min 

(O13+f0,O23+f1,O33+f2) 1030000

f4 Min (014+f0,…..,044+f3) 1530000

f5 Min (O15+f0,…,055+f4) 1600000

f6 Min (O16+f0,…,066+f5) 1900000

f7 Min (O17+f0,…,077+f6) 2400000

f8 Min (O18+f0,…,088+f7) 2900000

f9 Min (O19+f0,…,099+f8) 3050000

f10 Min (O110+f0,…,01010+f9) 3050000

Dari hasil perhitungan diatas, maka didapatkan rekapitulassi nilai optimal

sebagai berikut:

Page 2: SISTEM INVENTORI.doc

Dari hasil diatas, dapat dilihat bahwa titik optimal f10 berada pada

kombinasi O810+f7.

Langkah 3: Penentuan Ukuran Lot.

Dari hasil diatas, maka ukuran lot yang ekonomis adalah sebagai berikut:

o F6 = O810+f7, berarti pemesanan sebesar 65 unit dilakukan pada

period ke 7 untuk memenuhi permintaan periode 8 hingga 10.

o F7 = O77 + f6, berarti pemesanan sebesar 80 unit dilakukan pada

period ke 6 untuk memenuhi permintaan period ke 7.

o F6 = O46 + f3, berarti pemesanan sebesar 122 unit dilakukan pada

period ke 3 untuk memenuhi permintaan di period 4 hingga 6

o F3 = O33 + f2, berarti pemesanan sebanyak 30 unit dilakukan pada

period ke 2 untuk memenuhi permintaan period ke 3

o F2 = O12 + f0, berarti pemesanan sebanyak 13 unit dilakukan pada

period ke 0 untuk memenuhi permnitaan period ke 1 dan 2.

Dengan demikian hasil perhitungan lot ekonomis sesuai dengan

perhitungan diatas adalah sebagai berikut:

Periode 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10Permintaan 10 3 30 100 7 15 80 50 15 0Lot Pemesanan   13 30 122     80 65    POR 13 30 122     80 65      

Silver –Meal

Page 3: SISTEM INVENTORI.doc

Dilakukan perhitungan sesuai dengan rumus yang ada dibuku sistem

inventori sehingga dihasilkan sebagai berikut:

Dari tabel diatas, maka dapat terlihat bahwa pada iterasi pertama, ongkos

satuan per periode terkecil terjadi pada T = 2 yaitu sebesar Rp. 265000

dengan ukuran lot sebesar 13 unit. Kemudian dilakukan iterasi

selanjutnya sehingga didapat ongkos satuan per periode terkecil terjadi

pada saat T=4, yaitu sebesar Rp 522500 dengan ukuran lot 152. Total

ongkos yang terjadi untuk keseluruhan adalah :

Lot For Lot

Periode 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10Permintaan 10 3 30 100 7 15 80 50 15 0Lot Pemesanan 10 3 30 100 7 15 80 50 15 0POR 10 3 30 100 7 15 80 50 15 0  

Dengan metode ini, maka pemesanan dilakukan sebanyak 10 kali,

sehingga total ongkos selama 10 minggu adalah Rp 500.000 x 10 = Rp

5.000.000

LUC

Page 4: SISTEM INVENTORI.doc

Pada tabel diatas dapat dilihat bahwa ongkos satuan per unit minimum

dicapai bila ukuran lot pemesanan 43 unit mencakup period 1 hingga 3,

sehingga ukuran ini dipilih sebagai ukuran lot paling ekonomis pada

periode 1.Ukuran lot selanjutnya adalah sebanyak 107 unit mencakup

period 4 dan 5, dan kemudian 145 unit mencakup period 6 hingga 8 dan

terakhir 15 unit untuk 9 dan 10.

Dengan kebijakan ini, maka ongkos totalnya adalah :

LTC

Perioda Dt Periode Simpan

Ukuran LotOngkos Simpan Kumulatif

1 10 0 10 02 3 1 13 300003 30 2 43 6300004 100 4 143 36300004 100 0 100 05 7 1 107 700006 15 2 122 3700007 80 3 202 27700007 80 0 80 08 50 1 130 5000009 15 2 145 8000009 15 1 15 010 0 2 15 0

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa ongkos simpan kumulatif yang

terdekat dengan ongkos pesan Rp 500.000 adalah sebesar Rp. 630000

Page 5: SISTEM INVENTORI.doc

yaitu pada ukuran lot sebesar 43 unit yang mencakup permintaan period

1 hingga 3. Lot akan dipesan pada period 0 dan datang di period 1.

Demikian juga untuk ukuran lot selanjutnya yaitu 122 unit yang

mencakup permintaan period 4 hingga 6, dan kemudian ukuran lot 130

untuk permintaan period 7 dan 8 dan terakhir 15 unit untuk permintaan

pada periode 9 dan 10.

Dengan kebijakan ini, maka ongkos totalnya adalah :

EPP

Langkah pertama yang dilakukan adalah menghitung nilai EPP

Nilai EPP ini dijadikan sebagai rujukan untuk menentukan lot barang

dengan melihat lot barang kumulatif yang paling mendekati EPP, yaitu

sebagai berikut:

Perioda Dt Ukuran LotPeriode Simpan

Unit Period

Unit Period 

Kumulatif1 10 10 0 0 02 3 13 1 3 33 30 43 2 60 634 100 143 3 200 2634 100 100 0 0 05 7 107 1 7 76 15 122 2 30 377 80 202 3 160 1977 80 80 0 0 08 50 130 1 50 50

Page 6: SISTEM INVENTORI.doc

Perioda Dt Ukuran LotPeriode Simpan

Unit Period

Unit Period 

Kumulatif9 15 145 2 30 809 15 15 0 0 010 0 15 1 0 0

Dengan kebijakan ini, maka ongkos totalnya adalah :

PPB

Metode ini menggunakan inputan data dari hasil EPP sebagai berikut:

Periode 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10Permintaan 10 3 30 100 7 15 80 50 15 0Ukuran Lot   43     122     130   15  

Pemesanan 1

1. Look Ahead

Look ahead gagal karena N Dn+1 > Dn+2. Maka dilakukan lookback

2. Look Back

Look back gagal, karena 86 < 107. Hal ini berarti ukuran lot tetap

tidak akan ada penambahan.

Pemesanan 2

1. Look Ahead

Page 7: SISTEM INVENTORI.doc

Look ahead gagal karena N Dn+1 > Dn+2. Maka dilakukan lookback

2. Look Back

Look back gagal, karena 30 < 130. Hal ini berarti ukuran lot tetap

tidak akan ada penambahan.

Pemesanan 3

1. Look Ahead

Look ahead berhasil, maka ukuran lot Dn+1 ditambahkan pada

pemesanan 3 menjadi 145 unit. Sehingga ukuran pemesanan

menjadi sebagai berikut:

Periode 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10Permintaan 10 3 30 100 7 15 80 50 15 0Ukuran Lot   43     122     145      

Dengan kebijakan ini, maka ongkos totalnya adalah :

POQ

Langkah menentukan kebijakan inventori dengan metode ini adalah

sebagai berikut:

1. Penghitungan EOQ

Page 8: SISTEM INVENTORI.doc

2. Penghitungan Frekuensi (f )

3. Penghitungan T

Dengan demikian, ukuran lot ditentukan sama dengan jumlah

permintaan tiap 2 periode kedepan, yaitu sebagai berikut:

Periode 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10Permintaan 10 3 30 100 7 15 80 50 15 0Lot Pemesanan   13   130   22   130   15  POR 13   130   22   130   15    

Dengan kebijakan ini, maka ongkos totalnya adalah :

Dari 8 metode diatas, didapatkan kebijakan invetori yang menghasilkan ongkos

total terkecil adanya metode PPB yaitu dengan ongkos total sebesar:

Page 9: SISTEM INVENTORI.doc