SISTEM INTELEGENSIA BUATAN

42
SISTEM INTELEGENSIA BUATAN Pertemuan 4 Diema HS, S. Kom

description

SISTEM INTELEGENSIA BUATAN. Pertemuan 4. Diema HS, S. Kom. Metode Pencarian dan Pelacakan. Hal penting dalam menentukan keberhasilan sistem cerdas adalah kesuksesan dalam pencarian. - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of SISTEM INTELEGENSIA BUATAN

Page 1: SISTEM INTELEGENSIA BUATAN

SISTEM INTELEGENSIA

BUATAN

Pertemuan 4

Diema HS, S. Kom

Page 2: SISTEM INTELEGENSIA BUATAN

Metode Pencarian dan Pelacakan

Hal penting dalam menentukan keberhasilan sistem cerdas adalah kesuksesan dalam pencarian.

Pencarian = suatu proses mencari solusi dari suatu permasalahan melalui sekumpulan kemungkinan ruang keadaan (state space).

Ruang keadaan = merupakan suatu ruang yang berisi semua keadaan yang mungkin

Page 3: SISTEM INTELEGENSIA BUATAN

Metode Pencarian dan Pelacakan

Untuk mengukur perfomansi metode pencarian, terdapat empat kriteria yang dapat digunakan :

1. Completeness : apakah metode tersebut menjamin penemuan solusi jika solusinya memang ada?

2. Time complexity : berapa lama waktu yang diperlukan?

3. Space complexity : berapa banyak memori yang diperlukan

4. Optimality : apakah metode tersebut menjamin menemukan solusi yang terbaik jika terdapat beberapa solusi berbeda?

Page 4: SISTEM INTELEGENSIA BUATAN

Metode Pencarian dan Pelacakan

Dua teknik pencarian dan pelacakan1. Pencarian buta (blind search)

• Pencarian melebar pertama (Breadth – First Search)• Pencarian mendalam pertama (Depth – First Search)

2. Pencarian terbimbing (heuristic search)• Pendakian Bukit (Hill Climbing)• Pencarian Terbaik Pertama (Best First Search)

Page 5: SISTEM INTELEGENSIA BUATAN

Pencarian Melebar Pertama(Breadth-First Search)

Algoritma yang melakukan pencarian secara melebar yang mengunjungi simpul secara preorder yaitu mengunjungi suatu simpul kemudian mengunjungi semua simpul yang bertetangga dengan simpul tersebut terlebih dahulu. Selanjutnya, simpul yang belum dikunjungi dan bertetangga dengan simpul - simpul yang tadi dikunjungi, demikian seterusnya. (kusumadewi, sri)

Page 6: SISTEM INTELEGENSIA BUATAN

Pencarian Melebar Pertama(Breadth-First Search)

Semua node pada level n akan dikunjungi terlebih dahulu sebelum level n+1

Mulai dari akar terus ke level 1 dari kiri ke Kanan

Kemudian ke level selanjutnya hingga solusi ditemukan

Page 7: SISTEM INTELEGENSIA BUATAN

Algorithma ?1. Buat suatu variabel Node_List dan tetapkan sebagai keadaan awal.2. Kerjakan langkah-langkah berikut ini sampai tujuan tercapai atau

Node_List dalam keadan kosong :a. Hapus elemen pertama dari Node_List, sebut dengan nama E.

Jika node_list kosong, keluar.b. Pada setiap langkah yang aturannya cocok dengan E, kerjakan :

a. Aplikasikan aturan tersebut untuk membentuk suatu keadaan baru.

b. Jika keadaan awal adalah tujuan yang diharapkan, sukses dan keluar.

c. Jika tidak demikian, tambahkan keadaan awal yang baru tersebut pada akhir Node_List.

Page 8: SISTEM INTELEGENSIA BUATAN

Contoh BFS

Page 9: SISTEM INTELEGENSIA BUATAN

de

pth

= 3

Breadth-First Search: Missionaries and Cannibals

de

pth

= 0

de

pth

= 1

de

pth

= 2

Page 10: SISTEM INTELEGENSIA BUATAN

Contoh metode BFSSalah satu contoh kakas pencarian yang menggunakan metode BFS adalah WebCrawler. WebCrawler adalah suatu kakas yang membuat indeks isi dari suatu dokumen di Web yang selanjutnya akan dimanfaatkan oleh mesin pencari. Terdapat tiga langkah yang dilakukan oleh WebCrawler ini ketika mengunjungi dokumen, yaitu menandai bahwa suatu dokumen telah dikunjungi, mengenali link yang terdapat pada dokumen tersebut, kemudian isinya didaftarkan pada daftar indeks. Pada akhirnya, WebCrawler akan menampilkan file yang paling banyak berkaitan dengan kata kunci. Algoritma BFS yang diterapkan pada WebCrawler ini adalah mendaftarkan setiap link yang ada dan menyimpannya dalam data base kemudian mengunjunginya satu persatu sambil mencatat link yang berhubungan

Page 11: SISTEM INTELEGENSIA BUATAN

Contoh hasil pencarian dengan WebCrawler Kata kunci : "molecular biology human genome project"Hasil pencarian :1000 Guide to Molecular Biology Databases0754 Guide to Molecular Biology Databases0562 Biology Links0469 bionet newsgroups0412 Motif BioInformatics Server0405 LBL Catalog of Research Abstracts (1993)0329 Molecular Biology Databases0324 GenomeNet WWW server0317 DOE White Paper on Bio-Informatics0292 Molecular biology0277 Oxford University Molecular Biology DataCentre Home Page0262 Biology Internet Connections0244 Harvard Biological Laboratories - Genome

Page 12: SISTEM INTELEGENSIA BUATAN

Pencarian mendalam pertama(Depth-First Search)

Proses pencarian dilakukan pada semua anaknya sebelum dilakukan pencarian ke node-node yang selevel.

Page 13: SISTEM INTELEGENSIA BUATAN

Algorithma ?1. Jika keadaan awal merupakan tujuan, keluar (sukses).2. Jika tidak demikian, kerjakan langkah-langkah berikut ini

sampai tercapai keadaan sukses atau gagal : a) Bangkitkan succesor E dari keadaan awal. Jika tidak ada

secessor, maka akan terjadi kegagalan.b) Panggil DFS dengan E sebagai keadaan awalc) Jika sukses berikan tanda sukses. Namun jika tidak ulangi

langkah -2.

Page 14: SISTEM INTELEGENSIA BUATAN

Contoh

Page 15: SISTEM INTELEGENSIA BUATAN

de

pth

= 3

Depth-First Search:Missionaries and Cannibals

de

pth

= 0

de

pth

= 1

de

pth

= 2

Page 16: SISTEM INTELEGENSIA BUATAN

Depth-First Search

Keuntungan* Memori relatif kecil, node lintasan aktif saja yang

disimpan.* Secara kebetulan, metode ini akan menemukan

solusi tanpa harus menguji lebih banyak lagi dalam ruang keadaan.

Kelemahan* Memungkinkan tidak ditemukannya tujuan yang

diharapkan. * Hanya akan mendapatkan satu solusi setiap

pencarian.

Page 17: SISTEM INTELEGENSIA BUATAN

Pencarian Heuristik Pencarian buta tidak selalu dapat diterapkan dengan

baik– Waktu aksesnya yang cukup lama– Besarnya memori yang diperlukan

Metode heuristic search diharapkan bisa menyelesaikan, permasalahan yang lebih besar.

Metode heuristic search menggunakan suatu fungsi yang menghitung biaya perkiraan (estimasi) dari suatu simpul tertentu menuju ke simpul tujuan ➔ disebut fungsi heuristic

Aplikasi yang menggunakan fungsi heuristic : Google, Deep Blue Chess Machine

Page 18: SISTEM INTELEGENSIA BUATAN

Pencarian Heuristik Contoh pada masalah 8 puzzle

Keadaan Awal Tujuan

Page 19: SISTEM INTELEGENSIA BUATAN

Operator– Ubin kosong geser ke kanan– Ubin kosong geser ke kiri– Ubin kosong geser ke atas– Ubin kosong geser ke bawah

Page 20: SISTEM INTELEGENSIA BUATAN

Langkah Awal

Page 21: SISTEM INTELEGENSIA BUATAN

Langkah Awal hanya 3 operator yang bisa digunakan

Ubin kosong digeser ke kiri, ke kanan dan ke atas.

Jika menggunakan pencarian buta, tidak perlu mengetahui operasi apa yang akan dikerjakan (sembarang)

Pada pencarian heuristik perlu diberikan informasi khusus dalam domain tersebut

Page 22: SISTEM INTELEGENSIA BUATAN

Informasi yang bisadiberikan Untuk jumlah ubin yang menempati posisi yang benar

jumlah yang lebih tinggi adalah yang lebih diharapkan (lebih baik)

Page 23: SISTEM INTELEGENSIA BUATAN

Untuk jumlah ubin yang menempati posisi yang salah jumlah yang lebih kecil adalah yang diharapkan (lebih baik).

Page 24: SISTEM INTELEGENSIA BUATAN

Menghitung total gerakan yang diperlukan untuk mencapai tujuan jumlah yang lebih kecil adalah yang diharapkan (lebih baik).

Page 25: SISTEM INTELEGENSIA BUATAN

Pencarian Heuristik

Ada 4 metode pencarian heuristik1. Pembangkit & Pengujian (Generate

and Test)2. Pendakian Bukit (Hill Climbing)3. Pencarian Terbaik Pertama (Best

First Search)

Page 26: SISTEM INTELEGENSIA BUATAN

Pembangkit & Pengujian(Generate and Test) Pada prinsipnya metode ini merupakan penggabungan antara depth-

first search dengan pelacakan mundur (backtracking), yaitu bergerak ke belakang menuju pada suatu keadaan awal.

Algoritma:1. Bangkitkan suatu kemungkinan solusi (membangkitkan suatu titik

tertentu atau lintasan tertentu dari keadaan awal).2. Uji untuk melihat apakah node tersebut benar-benar merupakan

solusinya dengan cara membandingkan node tersebut atau node akhir dari suatu lintasan yang dipilih dengan kumpulan tujuan yang diharapkan.

3. Jika solusi ditemukan, keluar. Jika tidak, ulangi kembali langkah yang pertama.

Page 27: SISTEM INTELEGENSIA BUATAN

ContohTraveling Salesman Problem (TSP)

Seorang salesman ingin mengunjungi n kota. Jarak antara tiap - tiap kota sudah diketahui. Ingin diketahui rute terpendek dimana setiap kota hanya boleh dikunjungi tepat 1 kali.

Page 28: SISTEM INTELEGENSIA BUATAN

PenyelesaianTraveling Salesman Problem (TSP)

1. Generate & test akan membangkitkan semua solusi yang mungkin:– A – B – C – D– A – B – D – C– A – C – B – D– A – C – D – B, dll

Page 29: SISTEM INTELEGENSIA BUATAN

2. Tentukan Lintasannya

Page 30: SISTEM INTELEGENSIA BUATAN

Lintasan

Page 31: SISTEM INTELEGENSIA BUATAN

Pembangkit & Pengujian(Generate and Test)

Kelemahan– Perlu membangkitkan semua

kemungkinan sebelum dilakukan pengujian

– Membutuhkan waktu yang cukup lama dalam pencariannya

Page 32: SISTEM INTELEGENSIA BUATAN

Pendakian Bukit(Hill Climbing) Metode ini hampir sama dengan metode pembangkitan

& pengujian, hanya saja proses pengujian dilakukan dengan menggunakan fungsi heuristik.

Pembangkitan keadaan berikutnya sangat tergantung pada feedback dari prosedur pengetesan.

Tes yang berupa fungsi heuristic ini akan menunjukkan seberapa baiknya nilai terkaan yang diambil terhadap keadaan-keadaan lainnya yang mungkin

Page 33: SISTEM INTELEGENSIA BUATAN

Simple Hill Climbing Algoritma– Mulai dari keadaan awal, lakukan pengujian: jika merupakan tujuan, maka

berhenti; dan jika tidak, lanjutkan dengan keadaan sekarang sebagai keadaan awal.

– Kerjakan langkah-langkah berikut sampai solusinya ditemukan, atau sampai tidak ada operator baru yang akan diaplikasikan pada keadaan sekarang:

1. Cari operator yang belum pernah digunakan; gunakan operator ini untuk mendapatkan keadaan yang baru.

2. Evaluasi keadaan baru tersebut.3. Jika keadaan baru merupakan tujuan, keluar.4. Jika bukan tujuan, namun nilainya lebih baik daripada keadaan sekarang,

maka jadikan keadaan baru tersebut menjadi keadaan sekarang.5. Jika keadaan baru tidak lebih baik daripada keadaan sekarang, maka

lanjutkan iterasi

Page 34: SISTEM INTELEGENSIA BUATAN

Simple Hill Climbing

3 Masalah dalam SHC:1. Algoritma akan berhenti kalau

mencapai nilai optimim lokal2. Urutan penggunaan operator akan

sangat berpengaruh pada penemuan solusi

3. Tidak diijinkan untuk melihat satupun langkah sebelumnya

Page 35: SISTEM INTELEGENSIA BUATAN

Contoh Lihat kembali TSP

Identifikasi jumlah kota --Kota ABCD = 4 Tentukan Operator : Tukar kota ke-i dengan kota ke-j (Tk i,j)• Untuk 4 kota:

– Tk 1,2 : tukar kota ke-1 dengan kota ke-2.– Tk 1,3 : tukar kota ke-1 dengan kota ke-3.– Tk 1,4 : tukar kota ke-1 dengan kota ke-4.– Tk 2,3 : tukar kota ke-2 dengan kota ke-3.– Tk 2,4 : tukar kota ke-2 dengan kota ke-4.– Tk 3,4 : tukar kota ke-3 dengan kota ke-4.

• Untuk N kota, akan ada operator sebanyak:

Page 36: SISTEM INTELEGENSIA BUATAN

Contoh TSP

Page 37: SISTEM INTELEGENSIA BUATAN

Steepest Ascent Hill Climbing

Steepest-ascent hill climbing sebenarnya hampir sama dengan simple hill climbing, hanya saja gerakan pencarian tidak dimulai dari posisi paling kiri.

Gerakan selanjutnya dicari berdasarkan nilai heuristik terbaik.

Dalam hal ini urutan penggunaan operator tidak menentukan penemuan solusi.

Page 38: SISTEM INTELEGENSIA BUATAN

Algoritma SAHC

Mulai dari keadaan awal, lakukan pengujian: jika merupakan tujuan, maka berhenti; dan jika tidak, lanjutkan dengan keadaan sekarang sebagai keadaan awal.

Kerjakan hingga tujuan tercapai atau hingga iterasi tidak memberikan perubahan pada keadaan sekarang.

Tentukan SUCC sebagai nilai heuristic terbaik dari successor-successor.

Kerjakan untuk tiap operator yang digunakan oleh keadaan sekarang: Gunakan operator tersebut dan bentuk keadaan baru. Evaluasi keadaan baru tersebut. Jika merupakan tujuan, keluar. Jika

bukan, bandingkan nilai heuristiknya dengan SUCC. Jika lebih baik, jadikan nilai heuristic keadaan baru tersebut sebagai SUCC. Namun jika tidak lebih baik, nilai SUCC tidak berubah.

Jika SUCC lebih baik daripada nilai heuristic keadaan sekarang, ubah node SUCC menjadi keadaan sekarang.

Page 39: SISTEM INTELEGENSIA BUATAN

Steepest Ascent Hill Climbing

Page 40: SISTEM INTELEGENSIA BUATAN

Ada 3 masalah pada pencarian ini :1. Local optimum : keadan semua tetangga lebih

buruk atau sama dengan keadaan dirinya2. Plateu : keadaan tetangga sama dengan

keadaan dirinya3. Ridge : local optimum yang lebih disebabkan

karena ketidakmampuan untuk menggunakan 2 operator sekaligus

Page 41: SISTEM INTELEGENSIA BUATAN

Tugas

Buat Pencarian dengan Generate And Test dan Hill Climbing pada TSP (jarak terpendek) dibawah ini !

A

C

B

D

3

26

6

4

5

Page 42: SISTEM INTELEGENSIA BUATAN

TERIMA KASIH ATAS TERIMA KASIH ATAS PERHATIAN ANDA !!!PERHATIAN ANDA !!!