Sistem Imunitas Seluler Tugas 4

download Sistem Imunitas Seluler Tugas 4

of 6

Transcript of Sistem Imunitas Seluler Tugas 4

  • 8/19/2019 Sistem Imunitas Seluler Tugas 4

    1/6

     IMUNOLOGI VETERINER

    RESPONS IMUN SELULER 

    Oleh

    Hasni marmas

    1302101010104

    FAKULTAS KEDOKTERAN HEAN

    UNI!ERSITAS S"IAH KUALA

    #ANDA A$EH

    2014

    I%Res&'ns Im(n Sel(ler

  • 8/19/2019 Sistem Imunitas Seluler Tugas 4

    2/6

    Imunitas selular adalah respon imun yang dilakukan oleh molekul-molekul protein yang

    tersimpan dalam limfa dan plasma darah. Imunitas ini dimediasi oleh sel limfosit T. Mekanisme

    ini ditujukan untuk benda asing yang dapat menginfeksi sel (beberapa bakteri dan virus) sehingga

    tidak dapat dilekati oleh antibodi.

    Fungsi respon imun :

    • el !"# mematikan se$ara langsung sel sasaran

    • el T menyebabkan reaksi hipersensitifitas tipe lambat

    • el T memiliki kemampuan menghasilkan sel pengingat

    • el T sebagai pengendali !"% dan !"# memfasilitasi dan menekan respon imun seluler 

    dan humoral

    Fungsi utama sistem imun spesifik seluler ialah untuk pertahanan terhadap bakteri yang hidup

    intraseluler& virus& jamur& parasit dan keganasan. 'alur komplemen merupakan jalur yang berperan

    dalam respon imunologik terhadap bakteri anaerob.

    da beberapa ma$am jenis sel dan mekanisme seluler yang terlihat dalam ekspresi atau

     pengaturan reaksi seluler. 'enis-jenis sel ini meliputi :

    . *imfosit T

    +. Makrofag

    ,. el / atural iller ()

    *imfosit T kemudian akan menginduksi + hal:

    0 Fagositosis benda asing tersebut oleh sel yang terinfeksi&

    0 *isis sel yang terinfeksi sehingga benda asing tersebut terbebas ke luar sel dan dapat di dilekati

    oleh antibodi.

    1eran sel T dapat dibagi menjadi dua fungsi utama : fungsi regulator dan fungsi efektor.

    Fungsi regulator terutama dilakukan oleh salah satu subset sel T& sel T penolong (!"%). el-sel

    !"% mengeluarkan molekul yang dikenal dengan nama sitokin (protein berberat molekul rendah

    yang disekresikan oleh sel-sel sistem imun) untuk melaksanakan fungsi regulatornya. Fungsi

    efektor dilakukan oleh sel T sitotoksik (sel !"#). el-sel !"# ini mampu mematikan sel yang

    terinfeksi oleh virus& sel tumor dan jaringan transplantasi dengan menyuntikkan 2at kimia yang

    disebut perforin ke dalam sasaran 3asing3. *imfosit T menyerang antigen yang berada di dalam

    sel. Fungsi utama sistem imun spesifik seluler ialah untuk pertahanan terhadap bakteri& virus &

     jamur dan keganasan di intra seluler.

  • 8/19/2019 Sistem Imunitas Seluler Tugas 4

    3/6

    4erdasarkan fungsinya se$ara umum ada tiga golongan utama dari sel T& yaitu :

    . el sitotoksik (T$) & yang merupakan sel efektor dari killing sel (sel )+. el T helper (Th) / !"% & yang merupakan sel regulasi. 4erdasarkan kemampuan

    sitokin yang diproduksi terbagi menjadi Th dan Th+. Th mempunyai kontribusi di

    dalam imunitas humoral.,. sel T suppressor (Ts) / !"# & yang merupakan sel regulasi

    A% Sel T hel&er

    el T helper adalah golongan sel darah putih yang bertindak sebagai adaptive immunity.

    "imana fungsi dari sel T helper sendiri antara lain adalah :

    a. Membantu sel 4 untuk membentuk antibody& mengaktifkan sistem pertahanan adaptive

    humoral atau adaptive $ytoliti$

     b. Membantu perkembangan sel T sitotoksik $. Fasilitator sel-sel pertahanan lain dalam untuk mela5an antigen

    el T helper masih bisa berdiferensiasi menjadi sel T memori dan sel T penekan / supresor.

    el T merupakan sel limfosit yang pertama kali berinteraksi dengan 2at asing. 6al ini terjadi

    karena sel T memiliki protein permukaan yang disebut !"% dan !"#. !"% atau !"# akan

    mendeteksi keberadaan antigen. ebab dia akan mengenali sel yang memiliki reseptor 

    M6! (major histo$ompatibility $omple7) kelas atau M6! kelas +. pabila dia berinteraksi

    dengan sel yang tidak memiliki M6! maka dia akan menganggap sel tersebut sebagai 2at asing.

    ehingga sel T akan berdifensiasi dan menyerang 2at asing tersebut.

    Th berperan menolong sel 4 dalam differensiasi dan memproduksi antibodi. el Th

    memproduksi mediator interleukin-+ (I*-+) dan interferon gamma (IF-8) yang memegang

     peranan penting proteksi dengan meningkatkan kemampuan makrophag untuk fagositosis dan

    men$erna kuman yang telah difagotisir.

    Fungsi sel !"% :

    • ebagai pengendali& mengaitkan sistem monosit-makrofag ke sistem limfoid

    •  4erinteraksi dengan sel penyaji antigen untuk mengendalikan Ig

    • Menghasilkan sitokin yang memungkin tumbuhnya sel !"% dan !"#

    •  4erkembang menjadi sel pengingat.

      #% $TL )$*+'+',i- T Lim.'si+/

    !ytoto7i$ T *ympho$yte/!T*/ T $ytoto7i$/T $ytoliti$/T$) atau sel T pembunuh (killer). !T*

    merupakan sub-grup dari sel T yang berfungsi :

    http://sugenghartono.com/pengobatan-tuberkulosis-kelenjar/http://sugenghartono.com/pengobatan-tuberkulosis-kelenjar/http://sugenghartono.com/pengobatan-tuberkulosis-kelenjar/http://sugenghartono.com/pengobatan-tuberkulosis-kelenjar/

  • 8/19/2019 Sistem Imunitas Seluler Tugas 4

    4/6

    . Membunuh sel yang terinfeksi dengan virus (dan patogen lainnya) dengan menghan$urkan

    sel yang mengandung virus tersebut.+. Membunuh berbagai bibit penyakit dan sel kanker 

    ,. Merusak dan mematikan pathogen intraseluler 

    %. Menghan$urkan sel ganas dan sel histoimkompatibel yang menimbulkan penolakan pada

    transplantasi.

    el T sitotoksik disebut juga sel T !"# karena terdapat glikoprotein !"# pada permukaan

    sel yang mengikat antigen M6! kelas . el limfosit T sitotoksik mengandung

    granula azurofilik  yang berlimpah dan mampu menghan$urkan berbagai sel yang terinfeksi& sel

    tumor& tanpa sensitisati (rangsangan) sebelumnya. el limfosit T sitotoksik ini diklasifikasikan

    sebagai sistem kekebalan tubuh ba5aan yang merupakan pertahanan tubuh terhadap berbagai

    ma$am serangan. e$ara langsung menyerang sel lainnya yang memba5a antigen asing atau

    abnormal di permukaan mereka.

    el limfosit T sitotoksik meningkatkan sistem pertahanan dengan $ara mengikutsertakan

    sistem pertahanan yang lain. el dari sistem imun melepaskan messenger kimia5i (seperti

    sitokin) yang mengambil dan mengaktifkan sel lain seperti polimorf& makrofag dan sel mast atau

    sistem kimia5i (seperti komplemen& amine& kinin& dan sistem lisosomal) untuk menghan$urkan

    material asing.

    $% Peran sel T s(&&ress'r )Ts/ )$D/

    eperti sel Th& Ts adalah sel regulasi karena aksinya sebagai inhibisi dimana sel tersebut

    melepaskan limpokin yang dapat menekan aktivitas dari sel T dan sel 4. el Ts akan

    menghentikan respon imun setelah sukses menginaktifkan dan menghan$urkna antigen. 6al ini

    membantu men$egah tidak terkontrolnya dan tidak dibutuhkannnya lagi kerja dari sistem imun.

    D% Mar'.a

    1en$etusan reaksi imun seluler memerlukan pemroses antigen seperti makrofag. Mula-mula&

    makrofag mengaktifkan sejumlah ke$il limfosit T helper yang memiliki reseptor untuk antigen

    yang dipertanyakan dengan menyajikan antigen pada sel T bersama dengan molekul 9self-

    re$ognition3. el T helper yang diaktifkan mengeluarkan limfokin& beberapa diantaranya

    mengaktifkan makrofag dan juga mengumpulkan limfosit-limfosit lain dan monosit-makrofag

    untuk berperan serta dalam reaksi.

  • 8/19/2019 Sistem Imunitas Seluler Tugas 4

    5/6

    Makrofag yang diaktifkan mengahasilkan monokin& beberapa diantaranya diperlukan untuk 

    aktifasi sel T dan men$etuskan inflamasi. Makrofag melepaskan interleukin-& yaitu monokin

    yang diduga identik dengan pirogen leukosit (penyebab reaksi-reaksi demam) dan diperlukan

    untuk aktifasi limfosit T helper.

    E% Sel NK )Na+(ral Killer/

    el ini tidak mengandung penanda sel T atau sel 4 dan tidak memerlukan sensitisasi lebih

    dahulu untuk generasinya. el-sel ini diduga terlibat dalam penghan$uran non-spesifik sel-sel

    sasaran yang diubah virus& sel alograf& dan penolakan tumor. 1eranannya pada manusia belum

    ditemuan namun mempunyai arti besar dalam penga5asan imun penyakit keganasan pada

    manusia.

      II%  Meanisme Im(ni+as Sel(ler

    4erdasarkan gambar di atas& sistem imunitas seluler dimulai dari limfosit T. *imfosit T

    memiliki fungsi regulator dan efektor. Fungsi regulator terutama dilakukan oleh sel T helper / Th

    (!"%). el-sel !"% mengeluarkan molekul yang dikenal dengan nama sitokin untuk 

    melaksanakan fungsi regulatornya. Fungsi efektor dilakukan oleh sel T sitotoksik / T$ (sel !"#).

    el-sel !"# ini mampu mematikan sel yang terinfeksi oleh virus dengan menyuntikkan 2at kimia

    yang disebut perforin ke dalam sasaran 3asing3.

  • 8/19/2019 Sistem Imunitas Seluler Tugas 4

    6/6

    el T helper masih bisa berdiferensiasi menjadi sel T memori dan sel T suppresor. el T

    merupakan sel limfosit yang pertama kali berinteraksi dengan 2at asing. 6al ini terjadi karena sel

    T memiliki protein permukaan yang disebut !"% dan !"#. !"% atau !"# akan mendeteksi

    keberadaan antigen. ebab dia akan mengenali sel yang memiliki reseptor M6! (major 

    histo$ompatibility $omple7) kelas atau M6! kelas +. M6! adalah reseptor dari *imfosit

    sitolitik sedangkan M6! + merupakan reseptor dari *imfosit helper. pabila dia berinteraksi

    dengan sel yang tidak memiliki M6! maka dia akan menganggap sel tersebut sebagai 2at asing.

    ehingga sel T akan berdifensiasi dan menyerang 2at asing tersebut. Fungsi sel T helper adalah

    membantu limfosit T& limfosit 4& sel-sel non spesifik (sel ). el ini diduga terlibat dalam

     penghan$uran non-spesifik sel-sel sasaran.

    Th berperan menolong sel 4 dalam differensiasi dan memproduksi antibodi. el Th

    memproduksi mediator interleukin-+ (I*-+) dan interferon gamma (IF-8) yang memegang

     peranan penting proteksi dengan meningkatkan kemampuan makrophag untuk fagositosis dan

    men$erna kumanyang telah difagotisir.

    Makrofag mengaktifkan sejumlah ke$il limfosit T helper yang memiliki reseptor untuk 

    antigen yang dipertanyakan dengan menyajikan antigen pada sel T bersama dengan molekul

    9self-re$ognition3. el T helper yang diaktifkan mengeluarkan limfokin& beberapa diantaranya

    mengaktifkan makrofag dan juga mengumpulkan limfosit-limfosit lain dan monosit-makrofag

    untuk berperan serta dalam reaksi. Makrofag yang diaktifkan mengahasilkan monokin& beberapa

    diantaranya diperlukan untuk aktifasi sel T dan men$etuskan inflamasi.

    Re.erensi

     

    http://eprints.undip.a$.id/+;ktober pukul +;.%, ?I4

     http://blog.ub.a$.id/$drhfitria/+;+/;//sistem-imun-spesifik-seluler/ di unduh tanggal

    >ktober pukul +;.@% ?I4

    http://sugenghartono.com/pengobatan-tuberkulosis-kelenjar/http://sugenghartono.com/pengobatan-tuberkulosis-kelenjar/http://eprints.undip.ac.id/29074/3/Bab_2.pdfhttp://blog.ub.ac.id/cdrhfitria/2012/09/19/sistem-imun-spesifik-seluler/http://sugenghartono.com/pengobatan-tuberkulosis-kelenjar/http://eprints.undip.ac.id/29074/3/Bab_2.pdfhttp://blog.ub.ac.id/cdrhfitria/2012/09/19/sistem-imun-spesifik-seluler/