Imunitas .

36
IMUNITAS Nabila Arifannisa SMA Negeri 1 Tanjungpinang

description

Biologi

Transcript of Imunitas .

Page 1: Imunitas .

IMUNITAS

Nabila ArifannisaSMA Negeri 1 Tanjungpinang

Page 2: Imunitas .

SISTEM KEKEBALAN TUBUH

(IMUNITAS)

Page 3: Imunitas .

A. PENGERTIAN IMUNITAS

IMUNITAS ADALAH SISTEM MEKANISME PADA

ORGANISME YANG MELINDUNGI TUBUH

TERHADAP PENGARUH BIOLOGIS LUAR DENGAN

MENGIDENTIFIKASI DAN MEMBUNUH PATOGEN

SERTA SEL TUMOR

Page 4: Imunitas .

Sistem ini mendeteksi berbagai macampengaruh biologis luar yang luas, organismeakan melindungi tubuh dari infeksi, bakteri, virussampai cacing parasit, serta menghancurkan zat

-zat asing lain dan memusnahkan merekadari sel organisme yang sehat dan jaringan agartetap dapat berfungsi seperti biasa. Deteksisistem ini sulit karena adaptasi patogen danmemiliki cara baru agar dapat menginfeksiorganisme.

Page 5: Imunitas .

B. JENIS – JENIS IMUNITAS

1. IMUNITAS BAWAAN ATAU IMUNITAS NONSPESIFIK

2. IMUNITAS ADAPTIF

Page 6: Imunitas .

1. IMUNITAS BAWAAN

IMUNITAS BAWAAN MERUPAKAN GARIS PERTAHANAN PERTAMA TERHADAP SEMUA PENGGANGGU.

BAGIAN UTAMA TUBUH YANG BERFUNGSI SEBAGAI IMUNITAS BAWAAN ADALAH KULIT, AIR MATA, DAN AIR LIUR.

Page 7: Imunitas .

2. IMUNITAS ADAPTIF

JIKA SUATU PENYERBU BERHASIL MELEWATI GARIS PERTAHANAN PERTAMA, MAKA TUBUH AKAN MENGEMBANGKAN SUATU SISTEM KEKEBALAN SPESIFIK YANG SUDAH TERADAPTASI, YANG DISEBUT IMUNITAS ADAPTIF

Page 8: Imunitas .

Imunitas adaptif mempunyai empat sifat yaitu :Hanya akan berfungsi jika penyerbu telah datangBersifat spesifik artinya hanya akan menyerang penyerbu jenis tertentu sajaMempunyai kemampuan mengenali dan mengingat terus walaupun kejadian yang sama akan muncul bertahun-tahun kemudianUmumnya tidak akan menyerang komponen-komponen tubuh yang normal

Page 9: Imunitas .

C. KOMPONEN SISTEM KEKEBALAN TUBUH

TERDIRI ATAS :MAKROFAGLIMFOSITRESEPTOR ANTIGENSEL-SEL PENGANGKUT ANTIGENANTIBODI

Page 10: Imunitas .

1. MAKROFAGMakrofag merupakan komponen sel

darah putih yang memerankan fungsi imunitas bawaan melalui proses fagositosis.

Sebelum mencerna bakteri makrofag berusaha mengjangkau bakteri dan menangkapnya dengan perpanjangan membran yang disebut pseudopodia. Sesudah terperangkap dimembran, makrofag akan menelannya satu persatu kemudian mencernanya

Page 11: Imunitas .

Makrofag juga mempunyai peranan penting dalam imunitas adaptif, yaitu dengan cara mengirimkan antigen pengganggu untuk dibinasakan oleh komponen-komponen lain dari sistem kekebalan adaptif.

Makrofag dapat mengonsumsi partikel asing, seperti debu, partikel asbes, dan bakteri.

Makrofag terdapat ditempat-tempat strategis tubuh dan tempat organ tubuh berhubungan dengan aliran darah atau dunia luar, misalnya didaerah paru-paru yang menerima udara dari luar.

Page 12: Imunitas .

2. LIMFOSITLimfosit merupakan sel darah putih yang

khusus berfungsi untuk mengidentifikasi dan menghancurkan antigen penyerbu

Semua limfosit dibentuk disumsum tulang belakang, tetapi mereka mengalami penuaan ditempat berbeda

Limfosit yang mengalami penuaan di sumsum tulang belakang disebut limfosit B. Sedangkan limfosit T mengalami penuaan di timus

Page 13: Imunitas .

3. RESEPTOR ANTIGEN

Setelah dewasa, masing-masing limfosit akan membuat satu reseptor antigen, yaitu satu struktur khusus yang berada pada bagian permukaan sel limfosit.

Struktur khusus ini akan berikatan dengan struktur yang sesuai pada antigen.

Page 14: Imunitas .

4. SEL-SEL PENGANGKUT ANTIGENPada saat satu antigen masuk ke

sel tubuh, maka molekul-molekul pengangkut tertentu yang ada dalam sel akan membawa antigen tersebut ke permukaan sel menuju sel-sel limfosit T.

Molekul-molekul pengangkut ini dibuat oleh sekelompok gen yang disebut kompleks histokompatibilitas utama (MHC)

Page 15: Imunitas .

Molekul MHC terdiri atas dua kelas:Molekul MHC kelas I berfungsi membawa antigen kepada sel-sel limfosit T pembunuhMolekul MHC kelas II berfungsi membawa antigen ke sel-sel limfosit T penolong

Page 16: Imunitas .

5. ANTIBODI

Antibodi adalah glikoprotein dengan struktur tertentu yang disekresi dari penyerap limfosit-B yang telah teraktivasi menjadi sel plasma, sebagai respon dari antigen tertentu dan reaktif terhadap antigen

Antibodi dapat ditemukan pada darah atau kelenjar tubuh vertebrata lainnya

Page 17: Imunitas .

Molekul antibodi beredar di dalam pembuluh darah dan memasuki jaringan tubuh melalui proses peradangan. Mereka terbuat dari sedikit struktur dasar yang disebut rantai

Tiap antibodi memiliki dua rantai berat besar dan dua rantai ringan

Page 18: Imunitas .

Respons sel yang pertama terhadap antibodi adalah pembentukan antibodi IgM oleh sel, setelah itu baru pembentukan antibodi tipe lain seperti IgG, IgA, IgD, dan IgE

a. IgM adalah antibodi yang dihasilkan pada pemaparan awal oleh suatu antigen

b. IgG adalah antibodi yang dihasilkan pada pemaparan antigen berikutnya

c. IgA adalah antibodi yang memegang peranan penting pada pertahanan tubuh terhadap masuknya mikroorganisme melalui permukaan yang dilapisi selaput lendir

Page 19: Imunitas .

d. IgE adalah antibodi yang menyebabkan reaksi alergi takut

e. IgD adalah antibodi yang terdapat dalam jumlah yang sangat sedikit didalam darah

Page 20: Imunitas .

Zat antibodi menghentikan aktivitas antigen

penyebab penyakit dengan cara :1. Menetralisir yaitu mengikat antigen dan

mencegahnya agar tidak memengaruhi aktivitas sel-sel normal

2. Opsonisasi yaitu menyiapkan antigen agar dapat dicerna oleh makrofag dengan cara melapisi permukaan antigen dengan antibodi

3. Fiksasi Komplemen yaitu melubangi dan menghancurkan membran sel bakteri oleh antibodi

Page 21: Imunitas .

D. IMUNISASI

Imunisasi adalah pemberian vaksin kepada seseorang untuk melindunginya dari beberapa penyakit tertentu

Imunisasi ada dua macam yaitu imunisasi aktif yang memberikan imunitas jangka panjang dan imunisasi pasif yang memberi imunitas sementara

Page 22: Imunitas .

1. IMUNISASI AKTIFImunisasi aktif dilakukan dengan

menyuntikkan vaksin berisi antigen tertentu kedalam tubuh untuk membangun sistem kekebalan

Imunisasi aktif dapat dilaksanakan dengan memodifikasi berbagai organisme sehingga hanya memberikan sedikit resiko yang menyebabkan penyakit, tetapi masih mampu membangun sistem pertahanan tubuh untuk melawan penyakit

Page 23: Imunitas .

Imunisasi dapat juga terjadi ketika seseorang menerima suntikan dari mikroorganisme yang dinonaktifkan atau dibunuh sehingga relatif aman, tetapi masih berisi antigen

Contoh imunisasi aktif adalah imunisasi polio atau campak.

Page 24: Imunitas .

2. IMUNISASI PASIFImunisasi pasif dilakukan tanpa

menyuntikkan antigen jenis apapunDalam metode ini, vaksin berisi zat antibodi

yang diperoleh dari darah suatu hewan atau manusia yang diimunisasi secara aktif. Zat antibodi ini dapat melindungi seseorang dari penyakit tertentu hanya untuk dua sampai tiga minggu

Walaupun berumur pendek, tetapi imunisasi ini memberikan perlindungan lebih cepat

Page 25: Imunitas .

E. KELAINAN PADA SISTEM KEKEBALAN TUBUH

ALERGIPENOLAKAN TRANSPLANTASIAIDS (ACQUIRED IMMUNODEFICIENCY SYNDROME)DEFISIENSI IMUNPENYAKIT AUTOIMUN

Page 26: Imunitas .

1. ALERGIAlergi atau hipersensitivitas tipe I adalah

kegagalan kekebalan tubuh di mana tubuh seseorang menjadi hipersensitif dalam bereaksi secara imunologi terhadap bahan-bahan yang umumnya imunogenik (antigenik) atau dikatakan orang yang bersangkutan bersifat atopik

Bahan-bahan yang menyebabkan hipersensitivitas tersebut disebut alergen

Page 27: Imunitas .

Beberapa hal yang dapat dilakukan untukmencegah terjadinya alergi:

Tidak menumpuk banyak barang di dalam rumah ataupun kamar tidur yang dapat menjadi sarang bertumpuknya debu sebagai rangsangan timbulnya reaksi alergiKebersihan diri juga harus diperhatikan, untuk menghindari tertumpuknya daki yang dapat pula menjadi sumber rangsangan terjadinya reaksi alergiJangan menggunakan pewangi ruangan ataupun parfum, obat-obat anti nyamuk. Jika di rumah anda terdapat banyak nyamuk, gunakanlah raket anti nyamukGunakan kasur atau bantal dari bahan busa, bukan kapukGunakan sprei dari bahan katun dan cucilah minimal seminggu sekali dengan air hangat akan efektif

Page 28: Imunitas .

Hindari menggunakan pakaian dari bahan wool, gunakanlah pakaian dari bahan katunPendingin udara (AC) dapat digunakan, tetapi tidak boleh terlalu dingin dan tidak boleh lebih dari pukul 24.00Awasi setiap makanan atau minuman maupun obat-obatan yang menimbulkan reaksi alergiKonsultasikan dengan spesialis. Alergi yang muncul membutuhkan perawatan yang berbeda-beda pada masing-masing penderita alergi. Mintalah dokter anda untuk melakukan imunoterapi untuk menurunkan kepekaan anda terhadap bahan-bahan pemicu reaksi alergi. Misalnya: dengan melakukan suntikan menggunakan ekstrak debu rumah atau dengan melakukan imunisasi Baccillus Calmette Guirine (BCG) minimal sebanyak 3 kali (1 kali sebulan) berturut-turut,dan diulang setiap 6 bulan sekali

Page 29: Imunitas .

PENDERITA ALERGI

Page 30: Imunitas .

2. PENOLAKAN TRANSPLANTASI

Penolakan transplantasi terbagi menjadi tigakategori:

a. Penolakan Hiperakut, terjadi segera begitu transplantasi dilakukan. Dapat diatasi dengan cara mencangkokkan organ pada resipien yang memiliki golongan sama dengan donor

b. Penolakan Akut, biasanya terjadi beberapa hari setelah transplantasi. Untuk mengatasi ini biasanya diberikan obat, seperti siklosporin yang memengaruhi respons molekul MHC resipien terhadap donor

c. Penolakan Kronis, terjadi karen organ yang ditransplantasikan kehilangan fungsi yang disebabkan oleh darah beku pada pembuluh dalam organ

Page 31: Imunitas .

3. AIDSAIDS disebabkan oleh virus HIV. HIV

menyebabkan penurunan kekebalan secara fatal. Virus tersebut menginfeksi dan secara cepat menghancurkan sel-sel T penolong.

Perkembangan penyakit setelah terinfeksi HIV berbeda-beda. Pada sebagian orang virus tetap berada pada sel yang terinfeksi bertahun-tahun dengan sedikit atau gejala yang jelas. Pada sebagian yang lain virus menjadi aktif dalam waktu yang relatif singkat sehingga muncul gejala AIDS yang serius.

Page 32: Imunitas .

PENDERITA AIDS

Page 33: Imunitas .

4. DEFISIENSI IMUNPenyakit defisiensi imun  adalah

penyakit yang karena memiliki satu atau lebih ketidaknormalan sistem imun, dimana kerentanan terhadap infeksi meningkat

Defisiensi imun primer tidak berhubungan dengan penyakit lain yang mengganggu sistem imun, dan banyak yang merupakan akibat kelainan genetik dengan pola bawaan khusus

Defisiensi imun sekunder terjadi sebagai akibat dari penyakit lain, umur, trauma, atau pengobatan

Page 34: Imunitas .

Penyebab defisiensi imun sangat beragam dan penelitian berbasis genetik berhasil mengidentifikasi lebih dari 100 jenis defisiensi imun primer dan pola menurunnya terkait  pada X-linked recessive, resesif autosomal, atau dominan autosomal

Page 35: Imunitas .

5. PENYAKIT AUTOIMUN

Ketika suatu penyakit auto imun menyerang, sistem kekebalan akan menyerang organ atau jaringan sendiri seolah-olah mereka adalah unsur asing. Penyakit autoimun sering terjadi pada kasus kencing manis dan demam rematik.

Page 36: Imunitas .

S E L E S A I