SINTESIS ANALOG PURIN (FUSD-002) DAN STUDI IN SILICO fileKeberhasilan dalam penulisan naskah skripsi...
Transcript of SINTESIS ANALOG PURIN (FUSD-002) DAN STUDI IN SILICO fileKeberhasilan dalam penulisan naskah skripsi...
SINTESIS ANALOG PURIN (FUSD-002) DAN STUDI IN SILICO
TERHADAP MATRIX METALLOPROTEINASE-9 (MMP-9) HEMOPEXIN
DOMAIN SEBAGAI KANDIDAT ANTIKANKER PAYUDARA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)
Program Studi Farmasi
Oleh:
Diana Putri Kartika Sari Ludji
NIM: 148114171
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
SINTESIS ANALOG PURIN (FUSD-002) DAN STUDI IN SILICO
TERHADAP MATRIX METALLOPROTEINASE-9 (MMP-9) HEMOPEXIN
DOMAIN SEBAGAI KANDIDAT ANTIKANKER PAYUDARA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)
Program Studi Farmasi
Oleh:
Diana Putri Kartika Sari Ludji
NIM: 148114171
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
“Consider it pure joy, my brothers and sisters, whenever you face trials of
many kinds, because you know that the testing of your faith produces
perseverance. Let perseverance finish its work so that you may be mature
and complete, not lacking anything”
-James 1: 2-4-
“WE MUST HAVE PERSEVERANCE AND ABOVE ALL
CONFIDENCE IN OURSELVES, WE MUST BELIEVE THAT - WE
ARE GIFTED FOR SOMETHING AND THAT THIS THINGS MUST BE
ATTAINED”
-Marie Curie-
Dengan mengucap syukur pada Tuhan Yesus, saya persembahkan karya ini untuk:
Bapak dan Ibu,
ungkapan rasa hormat dan bakti saya
Kakak dan adik-adik serta Almamater Universitas Sanata Dharma
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PRAKATA
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas
penyertaan dan karunia-Nya, skripsi yang berjudul “Sintesis Analog Purin
(FUSD-002) dan Studi In Silico Terhadap Matrix Metalloproteinase-9 (MMP-9)
Hemopexin Domain Sebagai Kandidat Antikanker Payudara” dapat diselesaikan
untuk memperoleh gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.) di Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta.
Keberhasilan dalam penulisan naskah skripsi ini tidak terlepas dari
dukungan berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan kerendahan hati penulis
mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada:
1. Dekan Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah
mendukung penelitian.
2. Kepala Program Studi Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta yang telah mendukung penelitian.
3. Ibu Dr. Riris I. Jenie, M. Si., Apt. dan Bapak Maywan Hariono, Ph.D., Apt.
selaku dosen pembimbing yang telah membimbing dan memberi saran serta
masukan dari awal hingga terselesaikannya skripsi ini.
4. Ibu Damiana Sapta Candrasari, S.Si., M.Sc., dan Bapak Enade Perdana
Istyastono, Ph.D., Apt. selaku dosen penguji atas semua saran, dukungan,
serta nasihat yang diberikan.
5. Seluruh Dosen Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma yang telah
memberikan pengetahuan dan bimbingan kepada penulis selama proses
perkuliahan.
6. Bapak Parlan selaku Laboran Laboratorium Kimia Organik Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta yang memberikan kontribusi dalam hal sarana dan
prasana.
7. Laboratorium Kimia Organik Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang
telah memfasilitas selama proses sintesis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
8. Laboratorium Penelitian dan Pengujian Terpadu (LPPT) Universitas Gadjah
Mada Yogyakarta yang telah membantu menguji dan menganalisa hasil
sintesis.
9. Bapak, ibu, kakak Andrew, adik Satrio, adik Adinda, adik Angga dan seluruh
keluarga tercinta yang telah memberikan dukungan secara mori maupun
material, doa, motivasi dan kasih sayang tanpa kenal lelah pada penulis
sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini.
10. Sahabat penulis, Christophorus F. Adhipandtio, Angelina Rosari Hane, Sofia
Agustian Wea, Maria Delima Nita, Gloria Elan Deovita Anas, Indri, Leona,
Efra, Lina, Ines, Wita, Kevin, Dany, Elvina, Nina, Sara, Wisnu, Wandy,
Petrus, Silvi, Putri Tuga Kevin, Aldo, Krisna, Wisnu, Pandu, Ervan dan Hertin
yang secara tidak langsung menjadi motivator penulis, selalu memberikan
semangat dan senantiasa membantu saat penulis dalam kesulitan.
11. Teman-teman FSMD 2014 dan semua angkatan 2014 Fakultas Farmasi
Universitas Sanata Dharma yang sudah berbagi pengalaman dan pengetahuan
selama proses perkuliahan dan seluruh pihak yang sudah membantu dan
memberi dukungan dan tidak dapat penulis sebutkan satu per satu .
Akhir kata penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan skripsi
ini mengingat keterbatasan kemampuan dan pengalaman yang dimiliki. Penulis
mengharapkan saran dan kritik yang dapat membantu menyempurnakan karya
tulis ini. Penulis berharap semoga karya tulis ini dapat bermanfaat dalam
perkembangan ilmu dan pengetahuan. Sekian dan terima kasih, Tuhan Yesus
memberkati.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .................................................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI ................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................... iv
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................... v
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ................................... vi
PRAKATA ............................................................................................................... vii
DAFTAR ISI ............................................................................................................. ix
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................. x
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................. xi
INTISARI ................................................................................................................ xii
ABSTARCT .............................................................................................................. xiii
PENDAHULAN ........................................................................................................ 1
METODE PENELITIAN ........................................................................................... 4
HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................................. 6
KESIMPULAN ........................................................................................................ 14
SARAN .................................................................................................................... 14
UCAPAN TERIMA KASIH .................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 15
LAMPIRAN ............................................................................................................. 17
BIOGRAFI PENULIS ............................................................................................. 37
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Perbandingan struktur kimia antara Compound 2 (Dufour et al., 2011)
dan FUSD-002 yang ditandai dengan farmakofor yang mirip .............. 3
Gambar 2. Spektrum 1H-NMR senyawa FUSD-002 ............................................... 8
Gambar 3. Kromatogram dari HPLC senyawa FUSD-002.................................... 11
Gambar 4. Spektrum massa pada puncak dengan Rt=1,09 .................................... 12
Gambar 5. Visualisasi 2 pose terbaik dari penambatan FUSD-002 dengan PEX-9
(a) Run 206 dan (b) Run 207 ................................................................ 13
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Perhitungan Bahan Sintesis dan Hasil Rendemen .............................. 18
Lampiran 2. Mekanisme Reaksi Tahap Sintesis ..................................................... 20
Lampiran 3. Tahapan Sintesis Senyawa Intermediet dan FUSD-002 ..................... 22
Lampiran 4. Elusidasi Struktur 1H-NMR Terhadap FUSD-002 ............................. 26
Lampiran 5. Identifikasi LC-MS Terhadap Senyawa FUSD-002 .......................... 29
Lampiran 6. Penambatan Molekul Senyawa FUSD-002 Terhadap PEX-9 ............ 33
Lampiran 7. Hasil Pengamatan Organoleptis, Kelarutan dan Titik Lebur.............. 34
Lampiran 8. Hasil Penambatan Awal (docking) FUSD-002 Terhadap PEX-9
Sebanyak 250 Kali Run ....................................................................... 35
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
INTISARI
Penyakit kanker payudara merupakan salah satu penyakit kanker dengan
prevalensi tertinggi di Indonesia. Data Kementerian Kesehatan RI (2015)
melaporkan Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai provinsi dengan prevalensi
kanker payudara tertinggi sebesar 2,4%. Sel kanker mampu mensintesis
extracellular protease seperti matriks metalloproteinase (MMP) untuk
mendegradasi extracellular matrix (ECM) sehingga mempermudah invasi ke
jaringan lain. Pada sel normal, MMP diekspresikan dalam proses pembengkakan
dan penyembuhan luka, namun pada kanker payudara, subfamili MMP yang
diekspresikan secara berlebihan untuk migrasi sel dan angiogenesis yaitu MMP-9.
Tujuan penelitian ini untuk mensintesis analog purin dari p-nitroanilin,
3-bromopropionil klorida dan teofilin serta melakukan studi in silico terhadap
PEX-9 dilakukan menggunakan penambatan molekul dengan perangkat lunak
Autodock4.0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa analog purin FUSD-002 dapat
disintesis dari p-nitroanilin, 3-bromopropionil klorida dan teofilin. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa struktur analog purin dapat dijelaskan dengan uji 1H-NMR dan LC-MS. Penambatan molekul FUSD-002 ke sisi aktif MMP-9
hemopexin domain (PEX-9) menghasilkan free energy of binding -8,68 kcal/mol
dan Ki terprediksi 0,43 μM, diasosiasikan sebagai adanya interaksi molekuler
antara PEX-9 dan senyawa hasil sintesis.
Kata kunci: FUSD-002, penambatan molekul, PEX-9, sintesis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
ABSTRACT
Breast cancer is one of the cancer diseases with the highest prevalence in
Indonesia. In 2015, DIY is the province with that highest prevalence (2,4%), as
reported by the Indonesian Ministry of Health. Cancer cell is able to synthesize
extracellular protease e.g. matrix metalloproteinase (MMP), which degrades the
extracellular matrix (ECM), therefore it enchances the invasion of the cancer cell
to other tissues. In normal cell, MMP is expressed during inflammation as well as
wound healing, but in breast cancer, subfamily of MMP (MMP-9) is expressed
highly to facilitate cell migration and angiogenesis. This study aims to synthesize
purine analog from p-nitroanilin, 3-bromopropionil chloride and theophylline. The
ligan is then studied its molecular interaction with PEX-9 using molecular
docking. The result shows that the structure of the purine analog has been
confirmed by 1H-NMR and LC-MS. The docking study reveals that there are
molecular interactions between the ligan (FUSD-002) with PEX-9 at the active
site with free energy of binding -8,68 kcal/mol and predicated Ki 0,43 μM, is
associated as a molecular interaction between PEX-9 and the synthesis compound.
Keywords: FUSD-002, molecular docking, PEX-9, synthesis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
PENDAHULUAN
Menurut data International Agency for Research on Cancer (IARC) tahun
2012 diketahui bahwa kanker payudara merupakan penyebab utama morbiditas
dengan persentase sebesar 43,3% dan mortalitas sebesar 12,9%. Penyakit kanker
payudara merupakan salah satu penyakit kanker dengan prevalensi tertinggi di
Indonesia pada tahun 2013. Data Kementerian Kesehatan RI tahun 2015 mencatat
Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai provinsi dengan prevalensi kanker payudara
tertinggi di Indonesia sebesar 2,4%.
Kanker payudara merupakan penyakit neoplasma yang ganas pada sel-sel
jaringan di payudara. Sel kanker kehilangan mekanisme normalnya sehingga
pertumbuhan sel menjadi abnormal dan membentuk suatu massa yang disebut
tumor. Sel kanker memiliki kemampuan untuk menyebar ke organ tubuh lainnya
dengan tahap melepaskan diri dari tumor primer, bermigrasi dan menyerang
jaringan sekitarnya, memasuki pembuluh darah, beredar di seluruh tubuh dan
akhirnya mencapai tempat sekunder (Yousef et al., 2014). Kanker payudara dapat
menyebabkan secondary cancer seperti kanker gastrointestinal, kanker paru-paru,
kanker ovarium, kanker ginekologi, risiko leukemia (Kirova et al., 2008). Sel
kanker memiliki extracellular protease untuk mendegradasi extracellular matrix
(ECM) sehingga dapat mempermudah invasi ke jaringan lainnya seperti matrix
metalloproteinase (MMP). Pada sel normal, MMP diekspresikan dalam proses
pembengkakan dan penyembuhan luka. Salah satu jenis MMP yaitu MMP-9 lebih
banyak diekspresikan pada sel kanker payudara dibandingkan sel payudara
normal. Ekspresi MMP-9 bervariasi pada subtipe molekuler kanker payudara,
grade dan onset metastasis (Yousef et al., 2014).
Matriks metalloproteinase-9 (MMP-9) adalah zinc-dependent peptidase
yang termasuk dalam subfamili gelatinase MMP dan diekskresikan sebagai
proenzim tidak aktif. Semua kelompok MMP memiliki kemiripan struktur yakni
terdiri dari pro-peptide region, catalytic domain, linker domain dan hemopexin
domain (Bauvois, 2012). Bagian pro-peptide region terdapat asam amino sistein
yang berinteraksi dengan ion zink yang terdapat di gugus catalytic domain.
Interaksi ini membuat MMP tetap berada dalam keadaan tidak aktif yang disebut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
cysteine switch. Ikatan zink tersebut harus diputus oleh enzim lain terlebih dahulu
agar MMP bisa menjadi aktif. Setelah menjadi aktif, substrat ECM akan
berinteraksi dengan catalytic domain pada MMP untuk kemudian didegradasi
(Yabluchanskiy et al., 2013). Hemopexin domain tersusun dalam empat lembaran
β yang simetris (Nagase et al., 2006). MMP-9 memiliki kemampuan untuk
mendegradasi denaturated collagens yang telah dipotong oleh berbagai
kolagenase seperti MMP-1, MMP-8 dan MMP-13, mendegradasi kolagen tipe IV
yang merupakan komponen utama membran basal dan berperan penting dalam
proses penyebaran seperti invasi tumor dan angiogenesis yang disebabkan tumor
(Yousef et al., 2014).
Berdasarkan peran penting MMP, ilmuwan merancang obat penghambat
MMP (MMP inhibitors) sebagai terapi kanker. Namun keberhasilan klinis
inhibitor MMP masih sangat terbatas karena sifatnya yang tidak selektif terhadap
satu jenis MMP (Devy and Dransfield, 2011). Salah satu efek samping yang
paling sering dikaitkan dengan uji klinik inhibitor MMP seperti marimastat dan
prinomastat adalah sindrom muskuloskeletal (MSS) yang dimanifestasikan
sebagai rasa sakit dan immobilitas pada sendi bahu, artralgia, kurangnya mobilitas
pada sendi di tangan serta mengurangi kualitas hidup pasien (Fingleton, 2009).
Kurang efektifnya MMP inhibitors diduga karena obat yang dirancang ditargetkan
pada catalytic domain yang secara struktural mirip pada semua MMP, sehingga
tidak spesifik terhadap salah satu jenis MMP (Vandenbroucke and Libert, 2014).
Bagian hemopexin domain pada MMP-9 (PEX-9) hanya memiliki kesamaan
sekuens asam amino dengan bagian hemopexin domain pada MMP lain sebesar
25-33% (Dufour et al., 2011). Sehingga dapat disimpulkan bahwa interaksi antara
MMP-9 dengan molekul lain seperti substrat, reseptor sel dan tissue inhibitor
lebih efektif terjadi melalui hemopexin binding site (Ugarte-Berzal et al., 2016).
Penelitian tentang penemuan MMP-9 inhibitor pada PEX-9 sudah pernah
dilakukan oleh Dufour et al., (2011) yang kemudian menemukan 5 senyawa aktif
berdasarkan penapisan virtual dengan metode molecular docking. Compound 2
merupakan nama dari salah satu senyawa yang paling aktif secara in vitro dan in
vivo dengan nilai Kd sebesar 2,1 ± 0,2 µmol/L. Hal ini mendasari peneliti untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
melakukan sintesis analog yang memiliki gugus fungsi yang mirip dengan
Compound 2 diikuti dengan studi in silico terhadap PEX-9. Senyawa Compound 2
aktif karena memiliki arilamida dan gugus hidrofobik yang berikatan di daerah
sekitar permukaan rongga dan cincin planar heterosiklik yang berinteraksi dengan
rongga pada pocket yang dalam dari blade PEX-9 berdasarkan uji molecular
docking. Struktur kimia Compound 2 dan FUSD-002 disajikan pada Gambar 1.
Fitur kimia tambahan adalah keberadaan electron withdrawing group (EWG) pada
arilamida dan gugus hidrofobik pada cincin planar.
Compound 2
FUSD-002
Gambar 1. Perbandingan struktur kimia antara Compound 2 (Dufour et al., 2011) dan
FUSD-002 yang ditandai dengan farmakofor yang mirip
Tujuan penelitian ini untuk mensintesis analog dari senyawa Compound 2
dengan mengubah cincin planar pirimidin dengan cincin planar lain yaitu
golongan purin berupa teofilin dan menambahkan gugus nitro pada bagian aril
amida seperti yang ditunjukkan pada Gambar 1. FUSD-002 disintesis dengan
mereaksikan p-nitroanilin, 3-bromopropionil klorida dan teofilin melalui
mekanisme substitusi nukleofilik asil (SNA) dan substitusi nukleofilik 2 (SN2).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
Tahap selanjutnya dilakukan studi in silico terhadap PEX-9 menggunakan
molecular docking dengan perangkat lunak AutoDock4.0. Hasil penelitian ini
diharapkan dapat menambah jumlah senyawa penghambat MMP-9 (MMP-9
inhibitor) terhadap MMP-9 hemopexin domain (PEX-9).
METODE PENELITIAN
Alat Penelitian
Seperangkat alat refluks, rotary evaporator Buchi® Rotavapor EL, pompa
vakum, bejana (chamber) kromatografi lapis tipis (KLT) dan lampu UV 254-356
nm, Melting Point System Mettler Toledo®, spektrometer 1H-NMR (Nuclear
Magnetic Resonance) JEOL® model JNM-ECZ500R/S1 (500 MHz), LC-MS
(Liquid Chromatography–Mass Spectrometry) merek Waters® Xevo® TQD
Triple Quadrupole Mass Spectrometry. Tahap studi in silico digunakan laptop HP
Pavilion G6 dengan dual operating system Linux Ubuntu dan Windows, processor
Intel® i5, RAM 4 GB, kapasitas hard drive 500 GB. Beberapa jenis perangkat
lunak lain seperti: perangkat lunak MarvinSketch, AutoDockTools, AutoDock4.0
dan Discovery Studio® 3.5.
Bahan Penelitian
p-Nitroanilin (nama IUPAC 4-nitrobenzenamine), 3-bromopropionil
klorida, piridin , asetonitril sebagai pelarut polar aprotik, teofilin, kalium karbonat
(K2CO3), natrium karbonat (Na2CO3) 10% , aquadest , silica gel F254, n-heksana,
etil asetat asam klorida (HCl 10%) metanol, aseton, kloroform, DAB HCl dan
etanol.
Tata Cara Penelitian
Sintesis Senyawa FUSD-002
Pada tahap sintesis dilakukan pembuatan senyawa intermediet yaitu dalam
labu alas bulat (LAB) dimasukkan sebanyak 0,496 gram (0,00359 mol; 138,126
g/mol) p-nitroanilin dicampurkan dengan 0,290 mL (0,00359 mol; 79,1 g/mol)
piridin diaduk selama 15 menit pada suhu kamar. Kemudian dimasukan 0.405
mL (0,004 mol; 171,418 g/mol) 3-bromopropionil klorida. Dilanjutkan dengan
tahap pemurnian dengan memasukkan Na2CO3 10% untuk menghilangkan sisa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
HCl. Kemudian campuran tersebut disaring dan residu yang tertinggal dicuci
dengan aquadest hingga pH netral dan dikeringkan.
Dilanjutkan dengan pembuatan senyawa FUSD-002 dengan mencampur
teofilin (1,00 mmol) dan K2CO3 (1,5 mmol) dilarutkan dengan 7 mL asetonitril
dalam labu alas bulat (LAB) dan diaduk selama ± 15 menit pada suhu kamar.
Senyawa intermediet dilarutkan dalam 7 mL asetonitril dan dimasukkan dalam
LAB. Campuran direfluks pada suhu antara 70-80oC, dan setelah reaksi selesai
campuran dibiarkan disuhu ruangan agar asetonitril menguap. Campuran
disuspensikan dengan air untuk menghilangkan K2CO3 hingga pH netral lalu
disaring. Residu yang tertinggal dibiarkan kering dan dimurnikan dengan KLT-
preparatif menggunakan fase gerak n-heksana: etilasetat (dalam perbandingan 2:
2). Disiapkan sebanyak 4 plat KLT preparatif (20 x 20 cm) dengan gel silika, serta
disiapkan 2 chamber KLT-P yang diisi dengan fase gerak n-heksana: etil asetat
(dalam perbandingan 2: 2) dengan ketinggian volume fase gerak di dalam
chamber adalah 1 cm. Chamber yang berisi fase gerak kemudian dibiarkan jenuh
selama ± 30 menit. Produk hasil sintesis diuji secara organoleptik, kelarutan, titik
lebur, KLT dan elusidasi struktur menggunakan 1H-NMR dan pengujian massa
menggunakan Liquid Chromatography-Mass Spectrometry (LC-MS) yang
dilakukan oleh Laboratorium Penelitian dan Pengujian Terpadu di Universitas
Gadjah Mada (LPPT UGM).
Penambatan Molekul FUSD-002 Terhadap PEX-9
Control docking dilakukan dengan menambatkan ion sulfat sebagai ligan
kompleks dengan PEX-9 (kode pdb ID: 1ITV). Ion sulfat dipisahkan dari PEX-9
menggunakan aplikasi Discovery Studio® 3.5, lalu disimpan sebagai file format
pdb. Preparasi ligan menggunakan AutoDockTools versi 1.5.6 dengan
menambahkan muatan Gasteiger, lalu disimpan sebagai file format pdbqt.
Preparasi protein yaitu PEX-9 menggunakan aplikasi yang sama, dengan
menghilangkan air, menambahkan hidrogen polar dan muatan Kollmann,
kemudian disimpan sebagai file format pdbqt. Grid box dibuat dengan ukuran 70
x 70 x 70 Å dengan pusat pada koordinat x= -42.053; y= -30.855; z= -1.804
dengan jarak grid = 0.375 Å dan disimpan sebagai file format gpf. Docking secara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
umum ditetapkan secara default dengan jumlah run (250) dan algoritma
Lamarckian, kemudian disimpan sebagai file format dpf.
Setelah control docking memenuhi syarat niali RMSD diantara 1,5-2 Å
(Hevener et al., 2009). Struktur FUSD-002 digambar dan dioptimasi geometrinya
menggunakan medan gaya MMFF94 yang difasilitasi oleh aplikasi
MarvinSketch®. Cara preparasi, pemetaan dan penambatan ligan FUSD-002
dilakukan dengan cara yang sama seperti pada control docking. Dilakukan
validasi internal, yaitu dengan melihat free energy of binding (FEB), jumlah pose
dalam klaster, dan interaksi antara ligan dan asam amino yang penting pada sisi
aktif PEX-9. Penambatan awal FUSD-002 dilakukan sebanyak 250 run.
Visualisasi penambatan molekul terhadap protein dilakukan menggunakan
aplikasi Discovery Studio® 3.5.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Sintesis Senyawa Intermediet
Tahap awal sintesis senyawa FUSD-002 adalah melakukan sintesis
senyawa intermediet dari p-nitroanilin dan 3-bromopropionil klorida. Pada tahap
sintesis senyawa intermediet terjadi reaksi substitusi nukleofilik asil (SNA) dengan
mekanisme p-nitroanilin sebagai nukleofil dengan pasangan elektron bebas yang
berperan untuk menyerang karbon asil pada turunan asam karboksilat berupa 3-
bromopropionil klorida yang merupakan gugus pergi yang baik (Crampton et al.
2004). Dalam reaksi ini digunakan katalis reaksi yaitu piridin. Mekanisme
reaksinya digambarkan pada Lampiran 2.
Metode sintesis senyawa intermediet diadaptasi dari cara kerja yang
dilakukan oleh Arifiyanto (2001). Berdasarkan uji KLT pemisahan senyawa yang
paling baik adalah pada fase gerak n-heksana: etil asetat 3: 1. Senyawa
intermediet hasil sintesis yang terkumpul adalah sebanyak 0,853 g dan didapat
hasil perhitungan rendemennya adalah 87,04%. Semakin tinggi nilai rendemen
yang dihasilkan menandakan jumlah senyawa sintesis yang dihasilkan semakin
banyak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
Sintesis Senyawa FUSD-002
Senyawa intermediet yang dihasilkan digunakan untuk mensintesis
senyawa FUSD-002 dengan melibatkan reaksi substitusi nukleofilik 2 (SN2)
antara senyawa intermediet dan teofilin, serta K2CO3 sebagai katalis basa.
Mekanisme reaksi ini melibatkan teofilin sebagai nukleofil yang menyerang atom
karbon alkil halida primer pada 3-bromo-N-(4-nitrofenil) propanamida dari bagian
belakang. Sehingga terbentuk suatu keadaan transisi karbon pentavalent yang
dalam waktu bersamaan teofilin membentuk ikatan dengan atom C dan ikatan
antara Br dengan C terputus. Teofilin akan berikatan dengan C dan Br akan lepas
(Domingos et al., 2004). Mekanisme reaksi ini digambarkan pada Lampiran 2.
Metode sintesis senyawa FUSD-002 ini diadaptasi dari cara kerja yang
dilakukan oleh Islam dan Nagamatsu (2006). Hasil rendemen yang didapat untuk
menunjukkan jumlah senyawa FUSD-002 yang dihasilkan adalah 2,02%.
Senyawa intermediet dan FUSD-002 yang terkumpul diamati organoleptisnya dan
diperoleh hasil senyawa intermediet berbentuk serbuk kuning dan tidak berbau
dan senyawa FUSD-002 berbentuk serbuk halus kuning pudar dan tidak berbau.
Pada pengujian kelarutan senyawa FUSD-002 larut dalam metanol, etanol,
kloroform, etilasetat dan aseton dan tidak larut dalam n-heksana, asam klorida
10% dan aquadest. Berdasarkan pengujian titik lebur diperoleh melting range
masing-masing senyawa yaitu teofilin (273,5- 274,4oC), senyawa intermediet
(183,5oC) dan FUSD-002 (222,4- 225,3
oC). Titik lebur antara masing-masing
senyawa berbeda dan menunjukkan rentang titik lebur yang tidak lebih dari 3,0 o
C
sehingga senyawa teofilin, intermediet dan FUSD-002 dikatakan murni.
Elusidasi Struktur 1H-NMR Terhadap Senyawa FUSD-002
Spektroskopi resonansi magnetik inti (NMR) didasarkan pada pengukuran
serapan radiasi elektromagnetik. Dalam penentuan struktur senyawa organik
biasanya digunakan inti 1H (spektroskopi proton NMR) dan
13C (spektroskopi
carbon NMR) , pada penelitian ini menggunakan proton-NMR. Spektrum 1H-
NMR menunjukkan empat parameter terkait dengan struktur molekul yaitu
pergeseran kimia (δ), multiplikasi sinyal, integrasi dan konstanta kopling.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
Pergeseran kimia berhubungan dengan jumlah sinyal dan posisi sinyal. Integrasi
merupakan area puncak (besaran sinyal) dalam spektrum NMR yang digunakan
untuk mengetahui jumlah proton dari suatu molekul dan konstanta kopling yang
digunakan untuk mengetahui hubungan dengan ikatan kimia atau proton tetangga
dalam suatu multiplikasi sinyal (Onche, Tukura and Bako, 2013).
Pergeseran kimia menyatakan perbedaan frekuensi resonansi inti dengan
senyawa standar pada spektroskopi NMR. Senyawa standar yang digunakan
adalah tetrametilsilan (CH3)4Si atau TMS. Senyawa ini memiliki proton metil
yang sangat terlindungi. Pelarut yang digunakan pada identifikasi struktur
menggunakan NMR harus inert, titik didih rendah dan tidak memiliki banyak
proton. Pelarut yang lazim digunakan dalam pengukuran 1H-NMR adalah pelarut
deuterated, dan pada uji ini digunakan adalah pelarut deuterated kloroform
(CDCl3). Hasil elusidasi struktur dengan spektroskopi 1H-NMR disajikan pada
Gambar 2.
Gambar 2. Spektrum 1H-NMR senyawa FUSD-002
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
Pada pergeseran kimia δ 2,03 ppm menunjukkan proton Ha (integrasi 3),
Hb (integrasi 3) dan Hc (integrasi 2) dengan sinyal multiplet. Berdasarkan teori,
seharusnya Ha dan Hb memiliki sinyal singlet karena lingkungan kimianya sama
dan tidak memiliki proton tetangga, dan Hc memiliki sinyal triplet karena
memiliki 2 proton tetangga dalam lingkungan kimia yang berbeda. Pada
pergeseran ini jumlah integrasi yang terbaca adalah 10,67 yang merupakan jumlah
dari integrasi Ha (integrasi 3), Hb (integrasi 3) dan Hc (integrasi 2) ditambah
dengan 3 intergrasi dari etilasetat (CH3) = 11 proton. Sehingga disimpulkan sinyal
singlet pada δ 2,03 ppm menunjukkan 10,67 integrasi yang dibulatkan menjadi
11. Perbesaran pergeseran kimia δ 0,6-2,3 ppm spektrum 1H-NMR senyawa
FUSD-002 disajikan pada Lampiran 4.
Pada pergeseran kimia δ 4,12 ppm menunjukkan proton Hd (integrasi 8)
yang secara teori seharusnya triplet. Namun proton ini bisa juga terlihat sebagai
quartet karena bisa melakukan kopling jarak jauh (long range coupling) dengan
Hg mengingat konfigurasinya membentuk huruf W yang kemungkinan
bertumpang tindih dengan residu etilasetat yang belum menguap sempurna saat
pengeringan sehingga menunjukkan integrasi 8 (Schiffer and Stuchebrukhov,
2010). Perbesaran pergeseran kimia δ 4-4,2 ppm spektrum 1
H-NMR senyawa
FUSD-002 disajikan pada Lampiran 4.
Secara umum, proton amida (He) tidak nampak pada spektrum NMR
karena atom H pada amida bersifat asam, sehingga mudah lepas dan tertukar
dengan deuterium. Pertukaran proton dengan pelarut dapat menghilangkan sinyal
proton tersebut, karena pada pelarut deuterated semua proton disubstitusi dengan
deuterium (2H) yang tidak terdeteksi dalam
1H-NMR. Pada pergeseran kimia δ
5,00-7,00 menunjukkan tiga sinyal multiplet kemungkinan merupakan
kontaminan.
Pada pergeseran kimia δ 7,00 – 8,00 ppm adalah daerah proton aromatik.
Pada spektrum ditemui 3 set sinyal yang berbeda, yaitu: pada δ 7,50 ppm (tidak
terbaca jumlah integrasinya), padaδ 7,77 ppm (integrasi 2) dan pada δ 8,23 ppm
(integrasi 2). Sinyal δ pada 7,50 ppm berupa singlet kemungkinan adalah Hf
sedangkan sinyal δ 7,77 ppm adalah proton Hg yang berada pada posisi deshielded
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
karena dekat dengan atom 1 nitrogen sebagai tetangganya. Sinyal δ 8,227 ppm
adalah proton Hh menunjukkan proton yang lebih de-shielded dari pada Hf -
karena terletak dekat gugus yang elektronegatif yaitu gugus nitro. Sehingga proton
tersebut mempunyai medan magnet internal yang lemah dan akan terbawa radiasi
medan magnet luar dan pada spektrum ditunjukkan dengan posisi sinyal semakin
ke kiri (ppm semakin besar). Perbesaran pergeseran kimia 7,50-8,40 ppm
spektrum 1H-NMR senyawa FUSD-002 disajikan pada Lampiran 4.
Berdasarkan hasil elusidasi struktur dengan 1H-NMR, senyawa FUSD-002
sudah terbentuk berdasarkan keberadaan proton-proton yang ditunjukkan oleh
sinyal sesuai dengan lingkungan hidrogen senyawa FUSD-002 meskipun masih
terdapat residu pelarut dan impurities lainnya. Berdasarkan hal tersebut,
pemurnian harus dilakukan dengan cara KLT preparatif dan senyawa yang murni
dikeringkan sampai pelarutnya menguap tidak bersisa.
Identifikasi LC-MS terhadap senyawa FUSD-002
Liquid Chromatography-Mass Spectrometry adalah teknik analisis yang
menggabungkan pemisahan kromatografi beresolusi tinggi dengan deteksi
spectrum massa. Sampel dipisahkan oleh kromatografi cair, dan sampel yang
dipisahkan disemprotkan ke sumber electron spray ionization (ESI), dimana
sampel diubah menjadi ion. Alat analisis massa kemudian digunakan untuk
menyortir ion menurut massanya sesuai dengan fragmentasinya dan detector
menghitung ion yang muncul dari penganalisis massa dan dibaca sebagai
spectrum nilai m/z (mass-to-charge ratio). Hasil ini digunakan untuk menentukan
massa partikel dan molekul, dan untuk menjelaskan struktur kimia molekul
(Parasuraman et al., 2014). Kromatogram dari HPLC ditunjukkan pada Gambar
30, terlihat 5 puncak yaitu pada waktu retensi (Rt) 0,20; 0,29; 0,45; 0,51 dan 1,09
menit. Kelima puncak tersebut sebenarnya adalah senyawa yang sama, hanya saja
ada sebagaian molekul FUSD-002 yang mengalami penambahan ion (ion adduct)
(Rahayu dkk., 2017).
Pada proses ESI biasanya terjadi ionisasi positif dimana molekul
membentuk ion adduct seperti [M+H]+, [M+Na]
+ dan [M+K]
+, serta dimer atau
trimer dari ion-ion tersebut juga sering terdeteksi pada spektra massa seperti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
[2M+Na]+. Selain itu juga terdapat ion molekul yang bermuatan ganda dengan
beberapa gabungan dari kation juga teridentifikasi seperti [M+H+Na]2+
. Ion
molekul yang sering terbentuk pada ionisasi negatif saat proses ESI adalah [M-H]-
(Eichhorn and Knepper, 2001).
Gambar 3. Kromatogram dari HPLC senyawa FUSD-002
Spektrum massa pada puncak dengan waktu retensi (Rt) 0,20; 0,29; 0,45;
dan 0,51 menit secara berturut-turut disajikan pada Lampiran 5. Puncak tertinggi
pada spektrum massa pada puncak pertama Rt=0,20; diikuti dengan Rt= 0,29; Rt=
0,45 dan Rt=0,51 terdeteksi rasio massa dengan muatan (m/z) sebesar 396,99. Dari
hasil tersebut disimpulkan bahwa massa senyawa secara teoretis [M+Na]+
dan
sehingga (372+23+1 = 396 (M+Na+H).
Berdasarkan spektrum massa pada puncak dengan waktu retensi (Rt) 1,09
menit pada Gambar 4 menunjukkan rasio massa dengan muatan (m/z) sebesar
371,51 g/mol yang sesuai dengan prediksi massa secara teoretis yaitu 372,34
g/mol.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
Gambar 4. Spektrum massa pada puncak dengan Rt=1,09
Hasil NMR menunjukkan masih ada impurities, namun setelah dilakukan
KLT preparatif dan dikeringkan dengan maksimal, data LC-MS menunjukkan
bahwa senyawa sudah murni dengan diperoleh hasil massa relatif senyawa
FUSD-002 sesuai dengan teoretisnya.
Penambatan Molekul FUSD-002 Terhadap PEX-9
Penambatan molekul merupakan suatu metode untuk menemukan ligan
yang sesuai pada sisi aktif protein, secara geometrik dengan energi ataupun secara
komputasional. Penambatan molekul dapat diaplikasikan dalam proses
pengembangan obat dengan tujuan memprediksi model ikatan dari ligan yang
diketahui aktif, pencarian ligan baru menggunakan virtual screening, dan
memprediksi afinitas ikatan dari beberapa seri senyawa aktif (Dhanik et al. 2013).
Proses penambatan molekul menyangkut prediksi konformasi ligan dan orientasi
(penentuan pose) dengan sisi penambatan yang ditargetkan. Syarat dalam
menentukan pose yang baik adalah nilai RMSD (root mean square deviation)
antara 1,5-2 Å (Hevener et al., 2009) dengan mempertimbangkan energy of
binding senyawa dengan protein. Pada proses control docking dilakukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
penambatan ulang ion sulfat yang berikatan pada PEX-9 yang menunjukkan posisi
ion sulfat sebelum dilakukan penambatan ulang yaitu ketika masih bergabung
dalam satu file kompleks dengan PEX-9 seperti yang digambarkan pada Lampiran
6. Nilai RMSD antara kedua ion sulfat adalah 1,989 Å, sehingga penambatan
ulang ini diterima karena memenuhi persyaratan nilai RMSD 1,5-2 Å (Hevener et
al., 2009). Hasil penambatan menunjukkan ion sulfat berinteraksi dengan asam
amino ARG106 melalui interaksi hidrogen-ionik, sehingga ARG106 diduga
terlibat dalam interaksi antara ligan dengan PEX-9.
Penambatan senyawa FUSD-002, hasil histogramnya ditampilkan pada
Lampiran 8. Dari hasil docking diperoleh jumlah klaster sebanyak 19, dimana
terdapat 2 klaster dengan anggota terbanyak secara berturut-turut nomor 2 dan 1.
Dari kedua klaster tersebut, disimpan pose dengan energi ikatan terendah (lowest
binding energy) dari masing-masing klaster yaitu run 206 untuk klaster 1
memiliki free energy of binding -8,68 kcal/mol dan run 207 untuk klaster 2
memiliki free energy of binding -8,43 kcal/mol, yang kemudian divisualisasikan
menggunakan software Discovery Studio® 3.5 dengan menampilkan asam amino
yang terlibat dalam interaksi ligan-protein antara senyawa FUSD-002 dengan
PEX-9. Visualisasi kedua pose tersebut dapat dilihat pada Gambar 5.
(a)
(b)
Gambar 5. Visualisasi 2 pose terbaik dari penambatan FUSD-002 dengan PEX-9
(a) Run 206 dan (b) Run 207
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
Kedua pose tersebut diduga sebagai pose yang paling stabil agar FUSD-
002 dapat berikatan dengan PEX-9. Hasil visualisasi menggambarkan asam amino
yang penting dalam interaksi hidrogen antara ligan dengan PEX-9 adalah run 206
(GLU60, LYS65, GLN154) dan run 207 (GLU14, GLU60, ARG106, GLN154,
GLU157). Berdasarkan hasil yang diperoleh, belum dapat disimpulkan pose
stabil dari senyawa FUSD-002 terhadap PEX-9 dan perlu dilakukan penelitian
lebih lanjut meliputi studi in silico teroptimasi dan studi in vitro.
KESIMPULAN
Analog purin (FUSD-002) dapat disintesis dengan mereaksikan p-
nitroanilin, 3-bromopropionil klorida dan teofilin melalui mekanisme substitusi
nukleofilik asil dan substitusi nukleofilik 2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
struktur analog purin dapat dijelaskan dengan uji 1H-NMR dan LC-MS.
Penambatan molekul FUSD-002 ke sisi aktif MMP-9 hemopexin domain (PEX-9)
menghasilkan free energy of binding -8,68 kcal/mol dan Ki terprediksi 0,43 μM,
diasosiasikan sebagai adanya interaksi molekuler antara PEX-9 dan senyawa hasil
sintesis.
SARAN
Berdasarkan hasil dari penambatan FUSD-002 secara in silico, dapat
dilakukan penelitian lebih lanjut dengan menguji senyawa FUSD-002 secara in
vitro dengan menggunakan enzim MMP-9 untuk mengkorelasikan hasil dari
penambatan molekul dan mengetahui nilai Ki yang sebenarnya. Apabila FUSD-
002 aktif terhadap enzim MMP-9, maka dapat dilanjutkan pengujian secara in
vitro terhadap sel kanker payudara untuk melihat potensinya sebagai sitostatika.
UCAPAN TERIMA KASIH
Penulis dengan rasa hormat, mengucapkan terima kasih kepada LPPM
(Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat) Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta yang telah mendanai penelitian ini melalui hibah internal Nomor
025/LPPM-USD/IV/2017.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
DAFTAR PUSTAKA
Arifiyanto, A. 2001. Pengaruh Penambahan Basa Natrium Hidroksida dan Piridin
dalam Sintesis Benzoilanilida. Skripsi. Program S1 Farmasi Universitas
Sanata Dharma. Yogyakarta. 13-27.
Bauvois B., 2012. New Facets of Matrix Metalloproteinase MMP-2 and MMP-9
as Cell Surface Transducer: Outside-in Signaling and Relationship to Tumor
Progression. Biochimica et Biophysica Acta., 1825: 29-36.
Crampton, M. R., Emokpae, T.A., Howard, J.A.K., Isanbor, C., and Mondal, R.,
2004. Leaving Group Effects on the Mechanism of Aromatic Nucleophilic
Substitution (SNAr) Reactions of Some phenyl 2,4,6-trinitrophenyl ethers
With Aniline In Acetonitrile. Journal of Physical Organic Chemistry., 17(1):
65–70.
Devy, L. and Dransfield, D.T., 2011. New Strategies for the Next Generation of
Matrix-Metalloproteinase Inhibitors: Selectively Targeting Membrane-
Anchored MMPs with Therapeutic Antibodies. Biochemistry Research
International., 1-7.
Dhanik, A., Mcmurray, J.S., and Kavraki, L.E. 2013. DINC : A New AutoDock-
Based Protocol for Docking Large Ligands. BMC Structural Biology., 13
Suppl 1: S11.
Domingos, J.B., Longhinotti, E., Brandão, T.A.S., Bunton, C.A., Santos, L.S.,
Eberlin, M.N., and Nome, F., 2004. Mechanisms of Nucleophilic
Substitution Reactions of Methylated Hydroxylamines with Bis(2,4-
dinitrophenyl)phosphate. Journal of Organic Chemistry., 69(2): 6024–6033.
Du, H., Li, J., Cai, Y., Zhang, H., Liu, G., Tang, Y., and Li, W., 2017.
Computational Investigation of Ligand Binding to the Peripheral Site in
CYP3A4: Conformational Dynamics and Inhibitor Discovery. Journal
Chemical Information and Modeling., 2-6.
Dufour, A., Sampson, N. S., Li, J., Kuscu, C., Rizzo, R. C., DeLeon, J. L., and
Cao, J., 2011. Small-Molecule Anticancer Compounds Selectively Target
The Hemopexin Domain of Matrix Metalloproteinase-9. Cancer Research.,
71(14): 4977–4988.
Eichhorn, P., and Knepper, T. P., 2001. Electrospray ionization mass
spectrometric studies on the amphoteric surfactant cocamidopropylbetaine.
Journal Of Mass Spectrometry., 36: 677–684.
Fingleton, B., 2009. MMPs as Therapeutic Targets – Still a Viable Option. NIH
Public Access., 19(1): 61–68.
Hevener, K. E., Zhao, W., Ball, D. M., Babaoglu, K., Qi, J., White, S. W., and
Lee, R. E. 2009. Validation of Molecular Docking Programs for Virtual
Screening Against Dihydropteroate Synthase. Journal of Chemical
Information and Modeling., 49(2): 444–460.
International Agency for Research on Cancer. 2012. Breast Cancer Estimated
Incidence, Mortality and Prevalence Worldwide in 2012,
http://globocan.iarc.fr/old/FactSheets/cancers/breast-new.asp accesed 24
November 2017.
Islam, R., and Nagamatsu, T., 2006. Synthesis and Regioselective N- and O-
alkylation of 1H- or 3H-[1,2,3]triazolo[4,5-d]pyrimidine-5,7(4H,6H)-diones
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
(8-azaxanthines) and Transformation of Their 3-alkyl derivatives into 1-alkyl
isomers. Synthesis. Scholarship OUDIR: Okayama University Digital
Information Repository., (24): 4167–4179.
Kementrian Kesehatan RI. 2015. InfoDATIN Pusat Data dan Informasi
Kementrian Kesehatan RI “Stop Kanker”. Diambil dari laman
http://www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/infodatin/infodatin-
kanker.pdf pada tanggal 27 November 2017.
Kirova, Y.M., De Rycke, Y., Gambotti, L., Pierga, J.-Y., Asselain, B., and
Fourquet, A., 2008. Second Malignancies After Breast Cancer: The Impact
of Different Treatment Modalities. British Journal of Cancer., 98(5): 870–
874.
Nagase H, Visse R, and Murphy G., 2006. Structure and Function of Matrix
Metalloproteinases and TIMPs. Cardiovascular Research., 69: 562-573.
Onche, Tukura, B. W., and Bako, S. S., 2013. Nuclear Magnetic Resonance
(NMR) Analysis of D - (+) - Glucose: A Guide to Spectrometric Structural
Elucidation of Sugars. IOSR Journal of Applied Chemistry (IOSR-JAC).,
6(1): 45-51.
Parasuraman, S., R, Anish., Balamurugan, S., Muralidharan, S., Kumar, K. J., and
Vijayan, V., 2014. An Overview of Liquid Chromatography-Mass
Spectroscopy Instrumentation. Review Article Pharmaceutical Methods., 5
(2): 48-53.
Rahayu, R.S., Suprihatin, I.E., dan Rita, W.S., 2017. Identifikasi Pewarna Merah
K3 (CI 15585) dalam Produk Kosmetik Sediaan Perona Mata Secara LC-MS.
Cakra Kimia., 5(1): 1-9.
Reddy, C. S. K., Khan, K. A. A., and Nagaraja, C., 2016. A Review on the
Determination of Melting Point Measurement System. International Journal
of Advanced Research in Electrical., 5(2): 975-976.
Schiffer, S. H., and Stuchebrukhov, A. A., 2010. Theory of Coupled Electron
and Proton Transfer Reaction. Chemical Review American Chemical Society.,
110 (12): 6939-6942.
Ugarte-Berzal E., Vandooren J., Bailón E., Opdenakker G., and García-Pardo A.,
2016. Inhibition of Gelatin Degradation by PEX9 Blades 1 and 4. Journal of
Biological Chemistry., 291(22): 11751–11760.
Vandenbroucke R.E., and Libert C., 2014. Is There New Hope For Therapeutic
Matrix Metalloproteinase Inhibition? Nature Reviews Drug Discovery., 2-6.
Yabluchanskiy A, Ma Y, Iyer R P, Hall M E, and Lindsey M L., 2013. Matrix
Metalloproteinase-9: Many Shades of Function in Cardiovascular Disease.
Physiology., 28: 391-403.
Yousef, E.M., Tahir, M.R., St-Pierr, Y., and Gaboury, L. A. 2014. MMP-9
Expression Varies According to Molecular Subtypes of Breast Cancer. BMC
Cancer. 14: 609.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
Lampiran 1. Perhitungan Bahan Sintesis dan Hasil Rendemen
SENYAWA INTERMEDIET
Perhitungan bahan:
1. p-nitroanilin digunakan 3,59 mmol = 0,00359 mol
Berat molekul = 138,12 g/mol
Massa jenis = 1,44 g/mL
0,00359 mol x 138,12 g/mol = 0,496 g atau 0,496 g x 1,44 g/mL= 0,714
mL
2. Piridin digunakan 3,59 mmol = 0,00359 mol
Berat molekul = 79,1 g/mol
Massa jenis = 0,982 g/mL
0,00359 mol x 79,1 g/mol = 0,284 g atau 0,284 g x 0,982 g/mL= 0,289
mL ≈ 0,290 mL)
3. 3-bromopropionil klorida 4,00 mmol = 0,00400 mol
Berat molekul = 171,418 g/mol
Massa jenis = 1,701 g/mL
0,00400 mol x 171,418 g/mol = 0,686 g atau 0,686 g x 1,701 g/mL= 0,403
mL ≈ 0,405mL
Hasil rendemen:
Senyawa intermediet yang seharusnya (teoretis) = 0,00359 mol x 273,086
gram/mol = 0,980 gram
Senyawa intermediet =
x 100%
=
x 100% = 87,04 %
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
SENYAWA FUSD-002
Perhitungan bahan:
1. Senyawa intermediet
- Dihasilkan senyawa intermediet sebanyak 0,853 gram/273,086
gram/mol = 3,124 mmoL
2. Teofilin
- Direaksikan senyawa intermediet : teofilin (0,8769 : 0,6000) = 1,4615.
Digunakan perbandingan yang sama = 3,124 mmoL/ 1,4615 mmoL =
2,137 mmoL, sehingga perhitungan teofilin yang digunakan adalah
2,137 mmoL x 180,164 g/moL = 0,002137 moL x 180,164 g/moL =
0,385 gram
3. K2CO3
- Digunakan 0.9044 mmoL K2CO3 dengan perbandingan K2CO3 :
senyawa intermediet = 0,9044 : 0,8769, maka K2CO3 = 0,9044/0,8769
x 3,124 mmoL = 3,22 mmoL. Sehingga K2CO3yang dibutuhkan adalah
3,222 mmoL x 138,205 g/moL = 0,003222 x 138,205 g/moL = 0,445
gram
4. Asetonitril
- Digunakan 13,5 mL = 14 mL (7 mL untuk melarutkan K2CO3 +
teofilin dan 7 mL untuk melarutkan senyawa intermediet).
Hasil rendemen :
Senyawa FUSD-002 yang seharusnya (teoretis) = 0,00359 mol x 372,341
gram/mol = 1,337 gram
Senyawa intermediet =
x 100%
=
x 100% = 2,02 %
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
Lampiran 2. Mekanisme Reaksi Tahap Sintesis
Reaksi substitusil nukleofilik asil antara p-nitroanilin dan 3-bromopropionil klorida
(i)
(ii)
(iii)
(iv)
p-nitroanilin
3-bromopropionil
klorida
piridin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
Reaksi substitusi nukleofilik 2 antara teofilin dan senyawa intermediet
teofilin
Senyawa intermediet
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
Lampiran 3. Tahapan Sintesis Senyawa Intermediet dan FUSD-002
SENYAWA INTERMEDIET
Pencampuran
p-nitroanilin dan piridin
Penambahan
3-bromopropionil klorida
Pemurnian senyawa
intermediet dengan
Na2CO3 10%
Pemurnian senyawa
intermediet dengan
aquadest
Pengukuran pH senyawa
intermediet
Uji DAB HCl
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
Pengujian KLT dengan
fase gerak n-heksana:
etil asetat (1: 3)
Pengujian KLT dengan
fase gerak n-heksana:
etil asetat (2: 2)
Pengujian KLT dengan
fase gerak n-heksana:
etil asetat (3: 1)
SENYAWA FUSD-002
Pencampuran teofilin
dengan K2CO3 dalam
pelarut asetonitril
Pencampuran senyawa
intermediet dengan
pelarut asetonitril
Pencampuran larutan
teofilin dan K2CO3
dengan larutan senyawa
intermediet
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
Refluks senyawa FUSD-
002 dengan waterbath
(suhu 70-80oC)
Campuran FUSD-002
yang dibiarkan menguap
Campuran FUSD-002
dimurnikan dengan
pelarut aquadest
Pengukuran pH senyawa
FUSD-002
KLT-P terhadap residu
hasil sintesis FUSD-002
Pemurnian dengan
KLT-P FUSD-002 saat
dilihat dilampu UV
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
Pemurnian hasil KLT-P
dengan pelarut etil asetat
Pengeringan FUSD-002
dengan rotary evaporator
Pengujian kelarutan
senyawa FUSD-002
Pengujian titik lebur terhadap teofilin, senyawa intermediet dan FUSD-002
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
Lampiran 4. Elusidasi Struktur 1H-NMR Terhadap FUSD-002
Pergeseran kimia δ 0,6-2,3 ppm spektrum 1H-NMR senyawa FUSD-002
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
Pergeseran kimia δ 4-4,2 ppm spektrum 1H-NMR senyawa FUSD-002
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
Pergeseran kimia δ 7,50-8,40 ppm spektrum 1H-NMR senyawa FUSD-002
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
Lampiran 5. Identifikasi LC-MS Terhadap Senyawa FUSD-002
Spektrum massa pada puncak dengan Rt=0,20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
Spektrum massa pada puncak dengan Rt=0,29
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
Spektrum massa pada puncak dengan Rt=0,45
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
Spektrum massa pada puncak dengan Rt=0,51
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
Lampiran 6. Penambatan Molekul Senyawa FUSD-002 Terhadap PEX-9
(a) (b)
Hasil penambatan ulang ion sulfat pada PEX-9
*) (a) Ion sulfat yang dalam kompleks dengan PEX-9 sebelum dilakukan penambatan
ulang berwarna kuning; (b) ion sulfat setelah dilakukan penambatan ulang diwarnai
merah dan protein PEX-9 ditunjukkan dengan warna biru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Lampiran 7. Hasil Pengamatan Organoleptis, Kelarutan dan Titik Lebur
1. Organoleptis
Parameter Senyawa intermediet Senyawa
FUSD-002
- Bentuk Serbuk Serbuk halus
- Warna Kuning Kuning pudar
- Bau Tidak berbau Tidak berbau
- Rasa - -
2. Uji kelarutan
Pelarut Senyawa FUSD-002
Larut Tidak
Larut
Metanol
Etanol
Kloroform
Etil asetat
n-heksana
Asam klorida 10%
Aseton
Aquadest
3. Uji titik lebur
Teofilin Senyawa
intermediet
Senyawa
FUSD-002
Melting Point (oC) 273,5-274,4 183,5 222,4-225,3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Lampiran 8. Hasil Penambatan Awal (docking) FUSD-002 Terhadap PEX-9
Sebanyak 250 Kali Run
____________________________________________________________
____________________
| | | | |
Clus | Lowest | Run | Mean | Num | Histogram
-ter | Binding | | Binding | in |
Rank | Energy | | Energy | Clus| 5 10 15
20 25 30 35
_____|___________|_____|___________|_____|____:____|____:___
_|____:____|____:___
1 | -8.68 | 206 | -8.09 | 30
|##############################
2 | -8.43 | 207 | -7.46 | 177
|###########################################################
############################################################
##########################################################
3 | -7.98 | 223 | -7.69 | 2 |##
4 | -7.91 | 231 | -7.91 | 1 |#
5 | -7.77 | 31 | -7.56 | 3 |###
6 | -7.63 | 93 | -7.42 | 6 |######
7 | -7.52 | 155 | -6.95 | 16 |################
8 | -7.10 | 246 | -7.10 | 1 |#
9 | -7.04 | 150 | -6.92 | 2 |##
10 | -6.98 | 181 | -6.98 | 1 |#
11 | -6.84 | 97 | -6.84 | 1 |#
12 | -6.82 | 113 | -6.82 | 1 |#
13 | -6.80 | 67 | -6.80 | 1 |#
14 | -6.68 | 8 | -6.68 | 1 |#
15 | -6.59 | 216 | -6.59 | 1 |#
16 | -6.56 | 54 | -6.56 | 1 |#
17 | -6.52 | 169 | -6.36 | 2 |##
18 | -6.50 | 240 | -6.50 | 1 |#
19 | -6.38 | 30 | -6.16 | 2 |##
_____|___________|_____|___________|_____|__________________
____________________
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
BIOGRAFI PENULIS
Skripsi dengan judul “Sintesis Analog Purin (FUSD-
002) dan Studi In Silico Terhadap Matrix
Metalloproteinase-9 (MMP-9) Hemopexin Domain
Sebagai Kandidat Anti-Kanker Payudara” ditulis oleh
penulis dengan nama lengkap Diana Putri Kartika Sari
Ludji. Penulis dilahirkan di Kota Ende, Kabupaten
Ende, Provinsi Nusa Tenggara Timur pada 25 Juni 1997.
Penulis merupakan anak kandung kedua dari lima
bersaudara pasangan Ruben Ludji dan Maria Yustina
Titona Kusumadewi. Penulis menempuh pendidikan mulai dari TK Dharma
Wanita Kefamenanu (2001-2003) melanjutkan ke tingkat Sekolah Dasar di SDK
Santo Agustinus Leob Kefamenanu (2003-2006) dan pindah ke SDN Bertingkat
Naikoten 1 Kupang (2006-2009), tingkat Sekolah Menengah Pertama di SMP
Swasta Katolik Frateran Ndao Ende (2009-2012), tingkat Sekolah Menengah Atas
di SMAK Syuradikara Ende (2012-2014). Penulis kemudian menempuh Sarjana
1 di Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta pada tahun 2014.
Penulis merupakan anggota aktif dalam kegiatan kampus seperti Unit Kegiatan
mahasiswa Fakultas (UKF) Voli periode 2015/2016 dan berbagai acara kampus
seperti Desa Mitra I 2016 dan Pharmacy 3ON3 and Dance Competition "Journey
to The Top". Selama menempuh kuliah, penulis pernah terlibat dalam penulisan
Program Kreativitas Mahasiswa Penelitian Eksakta (PKM-PE) dengan judul
“Pembalik Atmosfer” Pemanfaatan Limbah Kulit Buah Rambutan Sebagai Anti
Kolesterol Dalam Bentuk Sediaan Granul Effervescent yang diterima oleh Dikti
dan hasil penelitian tersebut dipublikasikan dalam Jurnal Penelitian Lembaga
Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Univesitas Sanata
Dharma Edisi Volume 21 No.2 November 2017. Dengan motivasi dan ketekunan
untuk belajar dan berusaha penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini dan
semoga penulisan skripsi ini dapat memberikan kontribusi positif bagi dunia
pendidikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI