Makalah Gizi-Diet Rendah Purin

23
DIET RENDAH PURIN Makalah Ini Dibuat Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ilmu Gizi Disusun Oleh : 1. Annisa Boniyati 2. Bella Sagita Hariadi 3. Bondan Purwonegoro 4.Era Sari 5.Khoirunnisa 6. Tuti Amalia Sari Tingkat : 1-A AKADEMI KEPERAWATAN JAYAKARTA

description

gizi diet rendah purin.

Transcript of Makalah Gizi-Diet Rendah Purin

Page 1: Makalah Gizi-Diet Rendah Purin

DIET RENDAH PURIN

Makalah Ini Dibuat Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ilmu Gizi

Disusun Oleh :

1. Annisa Boniyati2. Bella Sagita Hariadi3. Bondan Purwonegoro4. Era Sari5. Khoirunnisa6. Tuti Amalia Sari

Tingkat : 1-A

AKADEMI KEPERAWATAN JAYAKARTA

DINAS KESEHATAN PROVINSI DKI JAKARTA

TAHUN AJARAN 2013-2014

Page 2: Makalah Gizi-Diet Rendah Purin

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT Yang Maha Esa, yang telah

memberikan Rahmat dan Nikmat sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul

“Diet Rendah Purin” untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Gizi.

Dalam kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada Dosen

Pembimbing dan juga kepada semua pihak yang telah mendukung penyelesaian makalah ini.

Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran yang

sifatnya membangun sangat diharapkan dan semoga makalah ini dapat menambah

pemahaman dan wawasan pembaca tentang Diet Rendah Purin.

        

                                                                                   

                                                                                                 Jakarta, Mei 2014

Tim Penyusun

Page 3: Makalah Gizi-Diet Rendah Purin

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................... i

DAFTAR ISI ......................................................................................................................... ii

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ........................................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ...................................................................................................... 1

C. Tujuan Penulisan ........................................................................................................ 2

D. Ruang Lingkup ........................................................................................................... 2

E. Metode Penulisan ....................................................................................................... 2

F. Sistematika Penulisan ................................................................................................. 2

BAB II : TINJAUAN TEORI

A. Definisi Diet ............................................................................................................... 4

B. Tujuan Diet ................................................................................................................. 4

C. Penyakit Rendah Purin ............................................................................................... 4

1. Definisi .................................................................................................................. 4

2. Tujuan Diet ............................................................................................................ 6

3. Indikasi .................................................................................................................. 6

4. Prinsip ................................................................................................................... 6

5. Syarat .................................................................................................................... 7

6. Jenis ....................................................................................................................... 8

7. Bahan Makanan Sehari ......................................................................................... 8

8. Nilai Gizi .............................................................................................................. 9

9. Pembagian Bahan Makanan Sehari ...................................................................... 9

BAB III : PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................................................... 11

B. Saran ......................................................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................... iii

Page 4: Makalah Gizi-Diet Rendah Purin

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kendati sering disalahartikan oleh orang awam sebagai pembatasan makanan pada

penderita suatu penyakit, definisi istilah diet yang benar adalah “pengaturan jumlah

dan jenis makanan yang dimakan setiap hari agar seseorang tetap sehat”.

Terapi diet merupakan preskipsi atau terapi yang memanfaatkan diet yang berbeda

dengan diet orang normal untuk mempercepat kesembuhan dan memperbaiki status

gizi. Jika yang dimanfaatkan bukan saja diet tetapi pengetahuan gizi yang lebih luas

seperti suplemen pangan dan gizi. Berbeda dengan diet (yang ditetapkan dokter atau

ahli gizi), perencanaan lebih ditentukan oleh pasien sendiri. Seorang pasien yang

dirawat di rumah sakit akan patuh dengan diet rumah sakit, tetapi setelah pulang,

mungkin ia akan merasa bosan dan melupakan dietnya. Untuk menghindari

kemungkinan ini, pasien yang sudah pulang dapat menyusun sendiri perencanaan

makan yang memenuhi persyaratan medis dengan bimbingan teknis ahli gizi. Setiap

orang akan merasa bosan jika makanannya terus-menerus ditetapkan oleh dokter atau

ahli gizi. Dengan demikian, ia harus dilibatkan untuk menentukan jumlah dan jenis

makanannya didalam proses yang dinamakan perencanaan makan ini.

B. Rumusan Masalah

Sesuai dengan latar belakang masalah di atas, ada beberapa masalah yang ingin

dipecahkan yaitu, sebagai berikut:

1. Apakah definisi dari purin ?

2. Apakah tujuan dari diet rendah purin ?

3. Apa saja penyakit rendah purin ?

Page 5: Makalah Gizi-Diet Rendah Purin

C. Tujuan Penulisan

Sesuai dengan rumusan masalah di atas, ada beberapa tujuan yang ingin dicapai

dalam makalah ini yaitu, sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui definisi diet rendah purin

2. Untuk mengetahui tujuan dari diet rendah purin

3. Untuk mengetahui penyakit rendah purin

D. Ruang Lingkup

Ruang lingkup dari pembahasan masalah dalam makalah ini ialah segala seuatu yang

berhubungan dengan diet rendah purin.

E. Metode Penulisan

Metode yang kami gunakan dalam penulisan makalah ini adalah metode

keperpustakaan dan browsing internet. Kami menggunakan kedua metode tersebut

agar isi makalah ini bisa lebih lengkap dan berbobot.

F. Sistematika Penulisan

Makalah ini tersusun berdasarkan bahasa EYD (Ejaan Yang Disempurnakan).

Makalah ini terdiri atas 3 BAB yaitu:

BAB 1 : PENDAHULUAN

Bab ini berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penulisan,

ruang lingkup, metode penulisan dan sistematika penulisan.

BAB II : TINJAUAN TEORI

Dalam bab ini dibahas mengenai definisi

BAB III : PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan hasil pembahasan dan saran untuk para pembaca.

Page 6: Makalah Gizi-Diet Rendah Purin

BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Definisi Diet Rendah Purin

Purin adalah protein dari golongan nukleoprotein. Sedangkan asam urat merupakan

hasil akhir dari metabolism purin. Peningkatan asam urat disebabkan karena produksi

asamurat meningkat atau pengeluaran asam urat menurun. Peningkatan produksi asam

urat berasal dari makanan yang banyak mengandung protein yang akhirnya terjadi

peningkatan pembentukan purin (pada penyakit tertentu). Jika pola makan tidak

diubah, maka kadar asam urat dalam darah yang berlebihan akan menimbulkan

menumpuknya Kristal asam urat. Apabila Kristal terbentuk dalam cairan sendi, maka

akan terjadi penyakit gout (asam urat). Lebih parah lagi jika penimbunan terjadi

dalam ginjal, tidak menutup kemungkinan akan menumpuk dan menjadi batu asam

urat (batu ginjal). Jadi, sangat jelas melakukan diet adalah jalan-jalan yang utama bagi

penyembuhan gangguan ini.

B. Tujuan Diet Rendah Purin

Diet rendah purin bertujuan agar seseorang tidak terlalu banyak mengonsumsi

makanan yang mengandung purin, sebab purin ini di dalam tubuh akan diolah

menjadi asam urat. Setiap seseorang mempunyai asam urat dalam tubuh tetapi kalau

di produksi berlebih mengakibatkan timbunan kristal berupa garam urat di persendian

yang akhirnya menyebabkan radang sendi.

C. Penyakit Rendah Purin

1. Penyakit Gout Artritis

a. Definisi

Gout adalah salah satu penyakit artritis yang disebabkan oleh metabolisme abnormal purin yang ditandai dengan meningkatnya kadar asam urat dalam darah. Hal ini diikuti dengan terbentuknya timbunan kristal berupa garam urat di persendian yang menyebabkan peradangan sendi pada lutut dan/ atau jari. Hiperurisemia menyababkan simptomatologi = pengendapan kristal asam urat yang menimbulkan nyeri. Nyeri ekstensif menyebabkan artritis kronis akibat

Page 7: Makalah Gizi-Diet Rendah Purin

adanya erosi tulang. Dapat juga pengendapan Kristal di ginjal sehingga pembentukan batu dan nefropati urat. Diet ini rendah purin, rendah lemak karena kadar lemak yang tinggi akan menimbulkan asedosis yang membuat urin menjadi lebih asam sehingga menyulitkan ekresi asam urat, cukup vitamin karena vitamin bersifat antioksidan dan juga berperan membantu proses metabolisme dan mineral yang akan membantu kelancaran pengeluaran asam urat melalui urine. Diet ini dapat menurunkan berat badan, bila ada tanda-tanda berat badan berlebih.

b. Tanda Serangan Dan Gejala Penyakit Gout

Asam urat dalam tubuh dihasilkan melalui dua cara. Pertama, sebagai hasil

akhir pemecahan asam amino non esensial (glutamine dan asam aspartame).

Proses ini terjadi dalam tubuh setiap orang karena asam urat merupakan

komponen yang diperlukan oleh tubuh dalam jumlah tertentu. Kedua, sebagai

hasil akhir dari proses metabolism purin yang berasal dari makanan.

Penumpukan asam urat karena sebab pertama jarang terjadi, yang lebih sering

adalah akibat tingginya konsumsi makanan yang banyak mengandung purin

disertai pola konsumsi sehari-hari dengan gizi yang kurang seimbang, seperti

terlalu banyak makan makanan berlemak dan mengandung kolesterol tinggi.

Serangan arthritis gout yang mendadak ditandai dengan sendi bengkak, panas,

dan kemerahan pada satu sendi (monoartritis) serta mencapai puncaknya

dalam 24 jam pertama, namun dapat sembuh sendiri dalam 3-10 hari.

Biasanya, sendi yang terserang adalah sendi pangkal ibu jari kaki, yang di

sebut podagra. Sendi lain yang biasa terserang adalah pergelangan kaki, tumit,

lutut, pergelangan tangan, jari-jari tangan, dan siku. Purin mengkristal dalam

batu monosodium urat, kemudian mengendap di persendian.

Gejala akibat penumpukan asam urat tidak dapat di ketahui dengan segera.

Setelah kondisi ini berlangsung lama, barulah muncul rasa ngilu luar biasa

pada persendian, khususnya jari kaki dan tangan. Jika terjadi, kulit disekitar

sendi tampak bengkak kemerahan disertai demam tinggi, perut kembung, dan

hilangnya nafsu makan. Seringnya, gejala ini berlangsung beberapa hari dan

selama itu air kencing berwarna kuning pekat.Penyakit ini lazim di sebut gout

Page 8: Makalah Gizi-Diet Rendah Purin

(radang sendi yang di akibatkan oleh tingginya kadar asam urat dalam darah).

Jika di periksa kelaboratorium, maka kada rasamurat dalam darah melonjak

mencapai 7,5 – 10 mg%. Sekalipun demikian, kadar asam urat melebihi 6 mg

% sudah cukup member petunjuk akan tingginya kadar asam urat dalam darah.

Kadar normal asam urat yang di anggap sehat adalah 2-5 mg%.

Begitu radang gout tersebut mereda, kulit yang tadinya bengkak akan melepuh

dan terasagatal. Gejala ini bisa hilang sama sekali dan tidak pernah muncul

lagi sampai berbulan-bulan. Tetapi, kalau di diamkan dan tidak segera di

tangani, maka frekuensi kambuhnya akan lebih sering dan rasa sakitnya pun

akan lebih menyiksa. Pada penderita yang sudah sangat parah dan tidak

menjalankan diet atau tidak di obati, maka penumpukan asam urat akan

membentuk Kristal asam urat, mulai yang sebesar ujung jarum pentul sampai

sebesar kelereng kecil. Biasanya, Kristal kecil tersebut muncul di bagian

telinga, sedangkan yang besar di ibu jari kaki dan siku.

c. Tujuan Diet

Tujuan diet Gout Artritis adalah untuk mencapai dan mempertahankan status gizi optimal serta menurunkan kadar asam urat dalam darah dan urine.

d. Indikasi Pemberian

Diet gout artritis diberikan kepada pasien dengan gout dan/ atau batu asam urat dengan kadar asam urat 7,5 mg/dl.

e. Prinsip Diet

1) Diet penyakit gout dan hiperurisemia merupakan diet rendah purin dengan

cara menghindari atau membatasi jenis-jenis makanan yang tinggi purin.

Jumlah purin yang di konsumsi per hari pada diet ini adalah 120-150 mg,

sementara asupan purin dalam diet yang normal dapat mencapai 1000 mg

per hari atau lebih. Senyawa asam urat dapat di hasilkan oleh tubuh

melalui metabolisme purin di ekskresikan keluar lewat ginjal.

2) Karena asam urat lebih mudah larut dalam urine yang alkalis, maka diet

rendah purin harus mengandung banyak karbohidrat serta lebih sedikit

lemak karena lemak akan menghambat pengeluaran purin melalui urine

Page 9: Makalah Gizi-Diet Rendah Purin

dan juga dengan jumlah cairan yang memadai guna membantu

pengeluaran kelebihan asam urat.

3) Kandungan lemak yang tinggi dalam makanan akan menimbulkana

sidosis, yang membuat urine menjadi lebih asam, sehingga menyulitkan

ekskresi asam urat.

f. Syarat Diet

Syarat-syarat diet penyakit gout artritis adalah :

1) Energi sesuai dengan kebutuhan tubuh. Bila berat badan berlebih atau

kegemukan, asupan energi sehari dikurangi secara bertahap sebanyak

500 - 1000 kkal dari kebutuhan energi normal hingga tercapai berat

badan normal.

2) Protein cukup, yaitu 1,0 – 1,2 g/kg BB atau 10 – 15% dari kebutuhan

energi total.

3) Hindari bahan makanan sumber protein terutama protein yang

mempunyai kandungan purin 150 mg/ 100g. Karena protein merupakan

sumber purin, terutama protein hewani seperti hati, paru dan limfa.

4) Lemak sedang, yaitu 10 - 20% dari kebutuhan energi total. Lemak

berlebih dapat menghambat pengeluaran asam urat atau purin melalui

urin.

5) Karbohidrat dapat diberikan lebih banyak, yaitu 65 – 75% dari

kebutuhan energi total. Karena kebanyakan pasien gout artritis

mempunyai berat badan lebih, maka dianjurkan untuk menggunakan

sumber karbohidrat kompleks seperti nasi, singkong, ubi dan roti dan

menurunkan karbohidrat fruktosa atau gula seperti gula, permen, arum

manis, dan sirup karena dapat meningkatkan kadar asam urat dalam

darah.

6) Vitamin yang cukup karena vitamin bersifat antioksidan dan akan

membantu proses metabolisme tubuh. Vitamin yang baik untuk penyakit

ini adalah vitamin C. Dimana fungsinya adalah sebagai antioksidan dan

akan meningkatkan ekskresi asam urat melalui urin. Terkecuali pada

buah durian karena mengandung alkohol dan purin serta buah alpukat

karena mengandung lemak yang tinggi. Vitamin B juga baik untuk

Page 10: Makalah Gizi-Diet Rendah Purin

penyakit gout. Tetapi tidak semua vitamin B yang dapat membantu

therapi pada penyakit gout, hanya vitamin B5 karena akan membantu

perawatan pada penderita asam urat dan B6 karena akan meningkatkan

kemampuan tubuh penderita dalam menyerap air yang diminum

sehingga kadar asam urat dapat mudah disekresi melalui urine. dan

mineral cukup sesuai dengan kebutuhan. Mineral juga baik karena dapat

mempertahankan konsisi kesehatan yang baik bagi tubuh.

7) Cairan disesuaikan dengan urin yang dikeluarkan setiap hari. Rata-rata

asupan cairan yang dianjurkan adalah 2 – 2 ½ liter/ hari.

g. Jenis Diet

Diet ini terdiri dari dua jenis, yaitu :

1) Diet Purin Rendah I / DPR I (1500 kkal).

Diet ini diberikan kepada penderita gout atau batu asam urat > 7,5 mg/dl

2) Diet Purin Rendah II / DPR II (1700 kkal).

Diet ini diberikan kepada penderita gout atau batu asam urat <7,5 mg/dl.

Diet rendah ini sebagai pengganti atau selingan dari diet rendah purin 1, pada umumnya kadar asam urat dianggap normal pada posisi 3,5-7 mg/dL.

Perbedaan diet ini hanya terdapat di kebutuhan kkal(energi) yg dibutuhkan setiap hari dan menu makanan yang dihidangankan. Mulai dari indikasi pemberian, tujuan diet sama yaitu memepertahankan keadaan purin dalam darah agar tetap dalam batas normal.

h. Bahan Makanan Sehari

Bahan Makanan DPR I DPR II

Berat (g) Urt Berat (g) Urt

Beras

Telur ayam

Ayam tanpa kulit

Ikan

Tempe

200

50

50

50

50

3 gls nasi

1 btr

1 ptg sdg

1 ptg sdg

2 ptg sdg

250

50

50

50

50

3 ½ gls nasi

1 btr

1 ptg sdg

1 ptg sdg

2 ptg sdg

Page 11: Makalah Gizi-Diet Rendah Purin

Sayuran

Buah

Minyak

Gula pasir

Tepung susu skim

250

400

15

10

20

2 ½ gls

4 ptg sdg pepaya

1 ½ sdm

1 sdm

4 sdm

300

400

15

10

20

3 gls

4 ptg sdg pepaya

1 ½ sdm

1sdm

4 sdm

i. Nilai Gizi

DPR I DPR II

Energi (kkal)

Protein (g)

Lemak (g)

Karbohidrat (g)

Serat (g)

Kalsium (mg)

Besi (mg)

Vitamin A (RE)

Tiamin (mg)

Vitamin C (mg)

1500

61

31

247

25

547

15,4

23373

1,0

198

1700

65

31,5

289

26,5

559

16,2

23383

1,1

207

j. Pembagian Bahan Makanan Sehari

Waktu dan Bahan Makanan 1500 kkal 1700 kkal

Pagi

Beras

Telur ayam

Sayuran

Minyak

Susu skim bubuk

Gula pasir

Pukul 10.00

Buah

50 gr = ½ gls nasi

50 gr = 1 btr

50 gr = ½ gls

5 gr = ½ sdm

20 gr = 4 sdm

10 gr = 1 sdm

100 gr = 1 ptg sdg pepaya

75 gr = 1 gls nasi

50 gr = 1 btr

100 gr = 1 gls

5 gr = ½ sdm

20 gr = 4 sdm

10 gr = 1 sdm

100 gr = 1 ptg sdg pepaya

Siang

Page 12: Makalah Gizi-Diet Rendah Purin

Beras

Ikan

Tempe

Sayuran

Buah

Minyak

Pukul 16.00

Buah

75 gr = 1 gls nasi

50 gr = 1 ptg sdg

25 gr = 1 ptg sdg

100 gr = 1 gls

100 gr = 1 ptg sdgpepaya

5 gr = ½ sdm

100 gr = 1 ptg sdg pepaya

100 gr = 1 ½ gls nasi

50 gr = 1 ptg sdg

25 gr = 1 ptg sdg

100 gr = 1 gls

100 gr = 1 ptg sdg pepaya

5 gr = ½ sdm

100 gr = 1 ptg sdg pepaya

Malam

Beras

Ayam

Tempe

Sayuran

Buah

Minyak

75 gr = 1 gls nasi

50 gr = 1 ptg sdg

25 gr = 1 ptg sdg

100 gr = 1 gls

100 gr = 1 ptg pepaya

5 gr = ½ sdm

75 gr = 1 gls nasi

50 gr = 1 ptg sdg

25 gr = 1 ptg sdg

100 gr = 1 gls

100 gr = 1 ptg pepaya

5 gr = ½ sdm

Page 13: Makalah Gizi-Diet Rendah Purin

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Purin adalah protein dari golongan nukleoprotein. Sedangkan asam urat merupakan

hasil akhir dari metabolisme purin. Peningkatan asam urat disebabkan karena produksi

asam urat meningkat atau pengeluaran asam urat menurun.

Asam urat adalah senyawa sukar larut dalam air yg merupakan hasil akhir metabolisme purin. Gout Arthritis adalah radang pada sendi yang disebabkan oleh meningkatnya kadar asam urat dalam darah. Hal ini disebabkan karena metabolisme purin yang tidak sempurna. Gout biasanya menyerang jari – jari kaki, terutama ibu jari kaki, pergelangan tumit, lutut, jari – jari tangan dan siku.

Batu Ginjal di dalam saluran kemih (kalkulus uriner) adalah massa keras seperti batu yang terbentuk di sepanjang saluran kemih dan bisa menyebabkan nyeri, perdarahan, penyumbatan aliran kemih atau infeksi.

B. Saran

Di akhir kesempatan dalam makalah ini, penulis pun mempunyai saran untuk para pembaca. Untuk menjaga diet rendah purin, yaitu :

1) Membatasi makanan yang mengandung tinggi purin bagi penderita Gout.

2) Jika sudah terlihat gejala dari penyakit Gout segera ditangani oleh dokter.

3) Bila berat badan berlebih atau kegemukan, asupan energi sehari dikurangi secara

bertahap dan dianjurkan menggunakan sumber karbohidrat kompleks.

4) Jangan terlalu berlebihan dalam mengkonsumsi makanan yang mengandung lemak dan kolesterol tinggi.

Page 14: Makalah Gizi-Diet Rendah Purin

DAFTAR PUSTAKA

1. Kertia, Nyoman. 2009. Asam Urat. Yogyakarta: PT. Bentang Pustaka.

2. Putra, Sitiatava Rizema. 2003. Gizi dan Diet. Jogjakarta. D-Medika.

3. Almatsier, Sunita. 2004. Penuntun Diet Edisi Baru. Jakarta: PT Gramedia Pustaka

Utama.