Sinar UV

3
Sinar UV (Ultra Violet) Sinar UV (Ultra Violet) merupakan suatu radiasi elektromagnetik yang mempunyai panjang gelombang lebih pendek dari sinar violet yang berkisar dari 100-400 nanometer. Spektrum dari sinar UV dibedakan menjadi tiga, yaitu UVA (315- 400 nm), UV B (280-315 nm), dan UV C (200-280 nm). Ultraviolet A ialah sinar dengan panjang gelombang antara 400 – 315 nm dengan efektivitas tertinggi pada 340 nm, dapat menyebabkan warna coklat pada kulit tanpa menimbulkan kemerahan sebelumnya disebabkan oleh adanya oksidasi melanin dalam bentuk leuko yang terdapat pada lapisan kulit. Ultraviolet B ialah sinar dengan panjang gelombang antara 315 – 280 nm dengan efektivitas tertinggi pada 297,6nm, merupakan daerah eritomogenik, dapat menimbulkan sengatan surya dan terjadi reaksi pembentukan melanin awal. Ultraviolet C ialah sinar dengan panjang gelombang di bawah 280 nm, dapat merusak jaringan kulit, tetapi sebagian besar telah tersaring oleh lapisan ozon dalam atmosfer (Ditjen POM, 1985). Sebagian dari sinar UV yang mencapai bumi ialah UVA (90- 99%) dan UV B (1-10%), sedangkan UV C diabsorpsi oleh lapisan ozon. UV B sangat berperan dalam menyebabkan luka bakar (sunburn) dan kanker kulit, sedangkan UV A berperan dalam menyebabkan kulit hitam (tanning) dan fotosensitivitas. Efek toksik radiasi UV yang terdapat di sinar matahari maupun lampu UV merupakan masalah kesehatan yang serius. Efek akut utama yang terjadi karena radiasi sinar UV pada kulit manusia yang normal dapat berupa inflamasi (eritema), tanning dan immunosupresi lokal maupun sistemik. Sedangkan efek kronik dari radiasi sinar UV pada kulit manusia dapat menyebabkan penuaan, immunosupresi, dan fotokarsinogenesis. a. Sunburn Reaksi yang paling umum dialami ole kulit manusia terhadap radiasi sinar UV adalah terjadinya eritema yang biasanya disebut sebagai sunburn. Kondisi kulit seperti ini lebih sering disebabkan oleh UVB. Sunburn terjadi karena vasodilatasi pembuluh darah dermis. Radiasi UV dapat menginduksi aktivasi dari gen faktor nuklear-kβ yang dapat meningkatkan pengeluaran sitokin proinflamasi, termasuk interleukin, (IL) 1B, IL-6, faktor pertumbuhan vaskular, tumor necrosis faktor-α.

description

sinar UV dan bahaya radiasinya

Transcript of Sinar UV

Page 1: Sinar UV

Sinar UV (Ultra Violet)

Sinar UV (Ultra Violet) merupakan suatu radiasi elektromagnetik yang mempunyai panjang gelombang lebih pendek dari sinar violet yang berkisar dari 100-400 nanometer. Spektrum dari sinar UV dibedakan menjadi tiga, yaitu UVA (315-400 nm), UV B (280-315 nm), dan UV C (200-280 nm).

Ultraviolet A ialah sinar dengan panjang gelombang antara 400 – 315 nm dengan efektivitas tertinggi pada 340 nm, dapat menyebabkan warna coklat pada kulit tanpa menimbulkan kemerahan sebelumnya disebabkan oleh adanya oksidasi melanin dalam bentuk leuko yang terdapat pada lapisan kulit.

Ultraviolet B ialah sinar dengan panjang gelombang antara 315 – 280 nm dengan efektivitas tertinggi pada 297,6nm, merupakan daerah eritomogenik, dapat menimbulkan sengatan surya dan terjadi reaksi pembentukan melanin awal.

Ultraviolet C ialah sinar dengan panjang gelombang di bawah 280 nm, dapat merusak jaringan kulit, tetapi sebagian besar telah tersaring oleh lapisan ozon dalam atmosfer (Ditjen POM, 1985).

Sebagian dari sinar UV yang mencapai bumi ialah UVA (90-99%) dan UV B (1-10%), sedangkan UV C diabsorpsi oleh lapisan ozon. UV B sangat berperan dalam menyebabkan luka bakar (sunburn) dan kanker kulit, sedangkan UV A berperan dalam menyebabkan kulit hitam (tanning) dan fotosensitivitas.

Efek toksik radiasi UV yang terdapat di sinar matahari maupun lampu UV merupakan masalah kesehatan yang serius. Efek akut utama yang terjadi karena radiasi sinar UV pada kulit manusia yang normal dapat berupa inflamasi (eritema), tanning dan immunosupresi lokal maupun sistemik. Sedangkan efek kronik dari radiasi sinar UV pada kulit manusia dapat menyebabkan penuaan, immunosupresi, dan fotokarsinogenesis.

a. SunburnReaksi yang paling umum dialami ole kulit manusia terhadap radiasi sinar UV

adalah terjadinya eritema yang biasanya disebut sebagai sunburn. Kondisi kulit seperti ini lebih sering disebabkan oleh UVB. Sunburn terjadi karena vasodilatasi pembuluh darah dermis. Radiasi UV dapat menginduksi aktivasi dari gen faktor nuklear-kβ yang dapat meningkatkan pengeluaran sitokin proinflamasi, termasuk interleukin, (IL) 1B, IL-6, faktor pertumbuhan vaskular, tumor necrosis faktor-α.

b. Kanker kulitKanker kulit adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh berubahnya sifat-

sifat penyusun sel kulit yang normal menjadi ganas, dimana sel-sel akan terus membelah menjadi bentuk yang abnormal secara tidak terkontrol akibat kerusakan DNA. Bila dilihat dari segi histopatologik memiliki struktur yang tidak teratur dengan diferensiasi sel dalam berbagai tingkatan pada kromatin, nukleus, dan sitoplasma.

Kanker kulit dapat diklasifikasikan dalam tiga tipe terbanyak yaitu Karsinoma Sel Basal, Karsinoma Sel Skuamosa, dan Melanoma Maligna.

- Karsinoma Sel Basal (Basalioma) adalah tipe kanker kulit terbanyak, bersifat lokal invasif, jarang bermetastasis namun tetap memiliki peluang untuk menjadi maligna karena dapat merusak dan menghancurkan jaringan sekitar. Karsinoma Sel Basal muncul akibat radiasi sinar ultraviolet, biasanya di bagian wajah. Karsinoma Sel Basal jarang menyebabkan kematian serta mudah diterapi dengan pembedahan maupun radiasi.

Page 2: Sinar UV

- Karsinoma Sel Skuamosa adalah tipe kedua terbanyak setelah Karsinoma Sel Basal, berasal dari sel skuamosa pada lapisan epidermis kulit. Karsinoma Sel Skuamosa bermetastasis lebih sering dari Karsinoma Sel basal, namun angka metastasisnya tidak terlalu tinggi kecuali pada telinga, bibir, dan pasien imunosupresi.

- Melanoma Maligna adalah tumor yang berasal dari melanosit, merupakan salah satu tumor yang paling ganas pada tubuh dengan resiko metastasis yang tinggi. Melanoma Maligna dapat dibagi menjadi empat yaitu : Superficial Spreading Melanoma (SSM), Nodular Melanoma (NM), Lentigo Malignant Melanoma, dan Acral Lentiginous Melanoma (ALM).

Daftar pustaka :

- Putri Hendaria, Maria.Asmarajaya, AAGN. , Maliawan, Sri. KANKER KULIT. Bagian/SMF Ilmu Bedah Fakultas Kedokteran Universitas Udayana/Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar

- Nur Utami, Anna. 2009. Perbandingan Efek Antiinflamasi Kurkumin 1% dalam Vehikulum Krim dan Salep pada Kulit Mencit yang Telah Disinari Ultraviolet. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta.

-