SIM_Identifikasi Sistem Perusahaan.doc
Transcript of SIM_Identifikasi Sistem Perusahaan.doc
RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI (STUDI KASUS PT. CNE)
GAMBARAN UMUM PT. CNE
PT. CNE adalah perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur, berlokasi di
Cikarang, Jawa Barat, memproduksi televisi berwarna berbagai model. Perusahaan telah
berdiri sejak Mei 2000, dan melakukan proses produksi secara semi knock down,
dimana perakitan komponen tidak sepenuhnya dilakukan oleh perusahaan,
tetapi sebagaian telah diterima dalam bentuk setengah jadi dari pemasok.
Bahan baku yang diperoleh dari supplier lokal dan luar negeri (impor) dirakit
lebih lanjut di perusahaan untuk menghasilkan barang jadi berupa televisi berwarna
yang siap dipasarkan dan digunakan oleh konsumen akhir. Proses produksi
meliputi perakitan, pengaturan (adjustment) karakteristik gambar dan suara dan fitur
lainnya, pengetesan dan packing.
Pada awal berdirinya perusahaan hingga tahun 2003, perusahaan hanya melayani
pasar lokal di Indonesia. Perusahaan memasarkan dan mendistribusikan produknya
berupa televisi berwarna ke seluruh wilayah nusantara melalui distributor/toko
yang tersebar di berbagai kota besar di Indonesia seperti Jakarta, Bandung,
Semarang, Surabaya, Denpasar, Medan, Makassar, Manado, Pontianak, dan lainnya.
Sejak awal tahun 2003, perusahaan melihat peluang pasar global yang cukup
menjanjikan dan marketing melakukan usaha-usaha yang agressif untuk mendapatkan
pasar di luar negeri. Usaha itupun menghasilkan buah dan, sejak bulan Mei hingga
Desember 2003, perusahaan menandatangani kontrak dengan beberapa perusahaan
distribusi dari Afrika Utara, Timur Tengah, Amerika Latin dan Rusia untuk
pemasaran dan penjualan produknya di wilayah dan negara-negara tersebut.
Maka pada tahun awal tahun 2004 perusahaan telah menambah kapasitas
produksi dari 10.000 unit / bulan menjadi 20.000 unit perbulan. Lini produkdi ditambah
dari 2 line menjadi 4 line dan jumlah karyawan meningkat dari 200 orang menjadi 350
orang. Penambahan karyawan yang paling signifikan terdapat di bagian produksi.
Visi & Misi Perusahaan
Untuk memastikan kemajuan perusahaan secara berkelanjutan maka perusahaan
telah merumuskan visi dan misi sebagai berikut:
Visi
Menjadi perusahaan manufaktur televisi berwarna terkemuka di Asia dengan produk-
produk yang inovatif dan berteknologi paling mutakhir dan ramah lingkungan.
Misi
Memproduksi televisi berwarna dengan kualitas tinggi, aman dan selalu inovatif
untuk masyarakat Indonesia dan dunia.
Struktur Organisasi
PT. CNE dipimpin oleh seorang CEO dan dibantu oleh tiga orang direktur yaitu
Direktur Operasi, Direktur Keuangan & Administrasi dan Direktur
Pemasaran. Selanjutnya para direktur dibantu oleh beberapa orang manajer
meliputi Manajer Produksi, Manajer R&D (Research & Development), Manajer
Keuangan & Akunting, Manajer Pemasaran, Manajer Penjualan, Manajer Promosi,
Manajer Quality Assurance, Manajer Pembelian, Manajer Umum & Personalia,
Manajer PPIC, Manajer Gudang. Untuk bagian Produksi, Manajer produksi dibantu
oleh 2 orang supervisor, sedangkan untuk bagian lainnya para manajer langsung
membawahi staff.
Proses Produksi
Proses produksi dilakukan dengan berurutan mencakup perakitan (assembly),
pengaturan (adjustment), pemanasan (heat run) dan pengemasan (packing). Semua
proses produksi dilakukan pada conveyor (ban berjalan).
Perakitan
Picture Tube Assembly (Perakitan Tabung Gambar)
Perakitan dimulai dengan assembly monitor (picture tube) yakni dengan memasang
ground wire, deflection yoke dan degaussing coil pada picture tube. Cavity (lubang)
picture tube diberi silikon, yang kegunaannya untuk mencegah percikan api dari anoda
pada saat TV dihidupkan.
Frame Join (Memasang Picture Tube Assembly dan Main PCB Assembly/mesin
TV ke Frame)
Pada tahapan ini pertama-tama picture tube dipasang ke front frame dengan
menggunakan 4 buah baut. Selanjutnya mesin TV (Main PCB Assembly) dipasang pada
front fram dan picture tube. Sekarang TV sudah siap dihidupkan.
Adjustment (Pengaturan Gambar dan Suara)
Setelah TV dihidupkan dibiarkan menyala selama paling tidak 20 menit sebelum
dilakukan adjustment. Tujuannya adalah supanya semua komponen elektronik
seperti tabung gambar, IC (integrated circuit), resistor, kapasitor, coil, transistor,
speaker, dioda bekerja secara stabil. Dengan demikian pengaturan yang dilakukan
akan berada pada keadaan normal seperti keadaan TV waktu digunakan konsumen.
Pengaturan gambar meliputi purity, white balance & convergence. Purity berguna
untuk memastikan warna tidak belang, white balance untuk menyeimbangkan warna-
warna dasar (merah, hijau dan biru) untuk membentuk warna yang alami dan
convergence untuk menyatukan berkas warna dasar, sehingga warna tidak melebar.
Jika convergence tidak baik maka gambar akan berbayang.
Perlu dicatat bahwa semua pengaturan gambar harus dilakukan pada medan magnet
yang sesuai dengan medan magnet bumi negara tujuan. Jika TV akan dikirim ke Rusia
misalnya, maka medan magnet di lini produksi harus disesuaikan dengan medan magnet
Rusia. Jika medan magnet salah, maka gambar akan belang-belang. Medan magnet
diatur dengan menggunakan coil yang dialiri arus listrik dan besarnya medan magnet
diukur dengan menggunakan gauss meter.
Pengaturan suara dilakukan untuk model-model dengan sitem stereo untuk mengatur
agar suara stereo seimbang.
Pemasangan Back Cover (Tutup Belakang)
Setelah adjustment selesai dilakukan, maka TV akan dipasang back cover dengan
menggunakan baut. Kekuatan torsi baut diatur dengan adjustable torque screw driver
(obeng listrik yang rorsinya dapat diatur)
Pengetesan Keamanan
Pengetesan keamanan merupakan test terakhir, dimana bagian metal yang kelihatan dan
dapat dijangkau dengan tangan ditest dengan menggunakan tegangan tinggi sekitar 4000
volt. Hal ini untuk memastikan bahwa TV aman bagi pemakai dan tidak akan terjadi
kejutan listrik jika bagian tubuh bersentuhan dengan bagian metal TV seperti colokan
antenna dan kabel audio-video.
Perlu dijelaskan bahwa sebelum pengetesan keamanan TV harus melaui pemeriksaan
proses QC untuk memastikan kualitas gambar, suara dan tampilan luar sesuai dengan
standar mutu yang ditetapkan.
Pemanasan Ahir (Hear Run)
Setelah TV selesai diatur dan dirakit, maka TV akan masuk ke line yang menyediaan
power supply sehingga TV akan hidup. Sebelum dikemas, TV harus dipanaskan
pada heat-run line tidak kurang dari 20 menit.
Packing
Proses Packing dimulai dengan pemasangan rating label, membungkus TV dengan
karung plastik (polybang), memasang cushion (stirofoam) dan memasukkan TV ke
dalam carton box. Carton box ditutup dengan menggunakan straples dan ditutup lagi
dengan menggunakan lakban (tape) yang sudah dicetak dengan nama perusahaan.
TV yang sudah selesai dikemas akan langsung masuk gudang dengan menggunakan
conveyor. Sementara itu scanning barcode akan dilakukan secara oromatis sebelum TV
masuk ke gudang sehingga jumlah TV yang masuk ke gudang akan terlihat pada
counter dan langsung tersambung dengan komputer di administrasi produksi. Dengan
demikian Finished Goods Transfer Note atas barang jadi yang masuk ke gudang akan
terbentuk secara otomatis dan siap dicetak.
Daftar Model TV Yang Diproduksi
NO Model Ukuran (inch) System Negara Tujuan
1 C1759 17 Multi Indonesia, Afrika2 C2077 20 Multi Indonesia, Afrika, Middle East3 C2077R 20 SECAM Russia4 C2198 21 Multi Indonesia, Afrika, Middle East5 C2198R 21 SECAM Russia6 C2589 25 Multi Indonesia, Afrika, Middle East7 C2589R 25 SECAM Russia8 C2589J 25 PAL Latin America9 C2975 29 Multi Indonesia, Afrika, Middle East
10 C2975R 29 SECAM Russia11 C2975J 29 PAL Latin America12 C3488 34 Multi Indonesia, Afrika, Middle East13 C3488R 34 SECAM Russia14 C3488J 34 PAL Japan, Latin America
D A F T AR VENDOR VendorCode
Nama Vendor Alamat No telpContactPerson
001 LG Electronics PT MM 2100, Cibitung, Bekasi 021-327899 JJ Kim
002Hitachi Asia PteLtd
Bedok South Avenue 3, Singapore
+653335678 Derek Phang
003 Showplaindo PT MM 2100, Cibitung, Bekasi 021-555743 L Sembiring
004PanasonicComponents PT
Jl Kelinci no 15, Tambun, Bekasi
021-876520 Shiro Ono
005Tamura ChemicalPte Ltd
Jurong Industrial Park, Avenue 11, Singapore
+65457821 Hans Prana
006Asahi LymanCarton Box PT
Modern Industrial Estate, km65, Serang
0254-333777 Sukoco
007 Indo Coilindo PTJl Daan Mogot no 167, Jakarta
021-5497772 Gilbert Londo
008 Andara PT Jl Daan Mogot no 89, Jakarta 021-999886 Andre Sitinjak
009Eka PlastisindoJaya
Jl Kenangan no 16, Kapuk, Jakarta
021-3345825 Cinta Juita
010 Nitto Alam PTKawasan Industri Manis, JlAlam raya no 17, Tangerang
021-568210 N.Takayama
011 Aneka Foam PT Jl Sentosa no 72, Bandung 022-8889977 Welly
012 CV Jaya AbadiJl Muara Raya no 42, Tangerang
021-332455 Djaya Kumar
013 CV Jamas Mandiri Jl Swadaya II, no 30, Jakarta 021-5861109 Djamasri
014 Rungkut Cahaya Jl Rungkut no 70, Surabaya 031-5786329 Eddy Faisal
D A F TAR PERSEDIAAN
NoPart
NumberDeskripsi Vendor
1 0000001 Color Picture Tube 001
2 1000001 Front Frame Assembly 003
3 1000002 Back Cover 003
4 3000001 Degaussing coil 007
5 3000002 Ground wire 007
6 3000003 Ground wire spring 007
7 4000001 Deflection yoke 002
8 4000002 Silicon Rubber 005
9 4000003 Magnet Ring 002
10 5000001 6 x 20 tapping screw 010
11 5000002 3 x 20 tapping screw 010
12 5000003 3 x 16 tapping screw 010
13 5000004 3 x 12 M-screw 010
14 6000001 Main PCB Assembly 002
15 6000002 Speaker 5 x 20 cm 004
16 6000003 Tweeter 004
17 6000004 Sub wover 004
18 7000001 Polybag 009
19 8000001 Rating Label 013
20 9000002 Poly foam 011
21 9000003 Cushion (stirofoam) 011
22 9000004 Carton Box 006
23 9000005 Packing Tape 014
24 9000006 Staples (for carton box) 012
25 9000007 Manual Book 008
26 9000008 Remote Control Transmitter 002
27 9000009 Battery AA 004
DAF TAR DISTRIBUTOR/PELANGGAN
No Nama Pelanggan Alamat Telepon
01 PT Dinamika Ardika Jl letjen S Parman kav 37, Jakarta 021-77788855
02 PT Dinamika Ardimas Jl A Yani no 11, Bandung 022-33377799
03 Electronic City Senayan 021-56388914
04 Electronic Solution ITC Cibinong 021-8797749
05 Electronic Solution Plaza Jambu Dua, Bogor 0251-5679876
06 PT Cahaya Fajar Jl Sucipto no 56., Semarang 024-88877744
07 PT Kraton Electronic Jl Gajah Mada no 89, Yogyakarta 027-44589287
08 PT Sinar Mentari Jl Hasanuddin no 77, Makassar
09 PT Aman Suka Daya Jl Tanjungpura no 87, Pontianak 0561-3529972
10 PT Sinar Jaya Jl Medan no 45, Manado 061-7228947
11 Liebher Electronics Haddad Street 356, Beirut, Lebanon +9619873356
12 Galaxy Electronics S.A139 Blvd d'Anfa, Casablanca 20000,Morocco
+2125478395
13A & D SolutionsIncorporated
118 Flamingo DrApollo Beach, FL 33572, St +1 8136411645Petersburg, Russia
14 Campinas Electronics LtdaR. Oscar Freire, 913 +551130841500São Paulo - SP, 01426-001, Brazil
15 SaP Argentina SA351 Macacha Güemes, Buenos Aires,Argentina
+54800 445 8667
SIKLUS AKUNTANSI PT. CNE
I. SIKLUS KONVERSI
a. Proses Persiapan Produksi
Bagian Pemasaran
Bagian ini membuat perkiraan (forecast) penjualan selama 3 bulan ke depan yang
didasarkan pada catatan (historical record) dari tahun sebelumnya dan
dikombinasikan dengan kondisi pasar yang ada. Perkiraan ini mencakup jenis
produk dan jumlah unitnya. Forecast didistribusikan oleh Marketing ke
bagian PPIC, Purchasing dan Produksi. Setiap bulannya bagian pemasaran
akan menerima surat pesanan dari para distributor atau toko.
Bagian Production Planning & Inventory Control (PPIC)
PPIC membuat jadual produksi berdasarkan forecast yang diterima dari bagian
pemasaran. Jadual produksi mencakup perakitan untuk Main PCB (mesin TV) dan
perakitan barang jadi (main assembly).
Bagian Produksi
Berdasarkan jadual produksi dari PPIC, bagian Produksi melakukan permintaan
barang ke Gudang dengan menggunakan form permintaan bahan baku (Part
Requisition)
b. Prosedur Pengeluaran Barang dari Gudang
Bagian Gudang
Berdasarkan permintaan barang (Part Requisition) dari produksi, bagian Gudang
akan menyerahkan barang ke bagian produksi. Sebagai bukti pengeluaran barang
maka pihak gudang akan mengeluarkan Bukti Pengeluaran Barang.
Bagian Keuangan & Akunting
Menerima bukti pesanan dari bagian pemasaran, part requisition dari produksi dan
bukti Pengeluaran Barang dari Gudang. Berdasarkan dokumen ini akan dilakukan
pencatatan pada kartu persediaan dan buku besar (GL).
c. Proses Produksi
Bagian Produksi
Setelah menerima bahan baku dari Gudang maka bagian Produksi melakukan
proses produksi sesuai yang ditetapkan pada jadual produksi.
Bagian Administrasi Produksi
Bagian administrasi produksi akan mencatat hasil produksi dan membuat laporan
produksi barang jadi (Finished Goods Transfer Note). Bagian administrasi
produksi akan menyerahkan laporan produksi yang diotorisasi oleh
Manajer Produksi kepada bagian Gudang dan Keuangan & Akunting
(setelah ditandatangani oleh Kepala Gudang), dan satu lagi di arsip di bagian
produksi. Bagian Gudang
Bagian gudang akan mencocokkan laporan produksi dengan barang jadi yang
diterima, kemudian menandatangani Finished Goods Transfer Note (FGTN).
Setelah FGTN ditandatangani oleh pihak Gudang maka bagian gudang
akan
melakukan pencatatan pada Kartu Persediaan Barang Jadi (Finished Goods Bin
Card).
Bagian Keuangan dan Akunting
Berdasarkan laporan produksi, dilakukan pencatatan pada kartu persediaan dan
buku besar (GL).
II. SIKLUS PEMBELIAN DAN PENGELUARAN KAS
Bagian Production Planning & Inventory Control (PPIC)
Bagian PPIC akan membuat Rencana Kebutuhan Material (Material Requirements
Planning - MRP) untuk bahan baku (material) berdasarkan forecast dan bahan baku
yang masih tersedia (on hand), sesuai dengan BOM (Bill of Materials) dari setiap
model.
Bagian Purchasing
Bagian Purchasing akan menerima permintaan pembelian (purchase request) dari
PPIC yang disertai dengan MRP, dimana jumlah dan jadual penerimaaan
bahan baku sudah dicantumkan. Purchasing selanjutnya membuat Purchase Order
(PO) ke supplier-supplier, sesuai dengan daftar supplier dan jenis bahan baku.
PO yang sudah diotorisasi juga diberikan rangkapnya ke bagian Gudang
dan bagian Keuangan dan Akuntansi.
Untuk pembelian impor, bagian Purchasing akan mengisi form L/C Opening
Request yang dilampiri dengan copy PO rangkap 3, rangkap ke 1 ke bagian Exim,
rangkap ke 2 ke bagian Keuangan dan Akuntansi dan rangkap ke 3 difile.
Bagian Expor Import (Exim)
Melakukan applikasi L/C ke Bank dengan mengisi formulir applikasi yang sudah
disediakan oleh Bank, sesuai dengan jumlah Purchase Order. Bagian Exim akan
menerima copy L/C dari Bank dan satu copy diberikan ke Bagian Hutang Dagang.
Setelah bagian EXIM menerima Shipping document berupa Invoice, Packing List
dan B/L, copy akan diberikan ke bagaian Hutang dagang dan bagian Gudang.
Bagian Gudang
Bagian Gudang akan menerima lembaran formulir pesanan pembelian (PO). Ketika
barang datang, delivery order (atau surat jalan akan dicocokkan dengan PO.
Setelah itu akan mebuat laporan penerimaan barang (LPB) rangkap 3. Rangkap
pertama
akan dikirimkan ke bagian PPIC, rangkap ke 2 ke bagian hutang dagang dan
rangkap ke 3 di file. Setelah itu bagian gudang akan melakukan pencatatan barang
masuk ke kartu stok gudang.
Bagian Hutang Dagang (Bagian dari Keuangan & Akunting)
Bagian Hutang Dagang menerima laporan penerimaan barang, surat jalan, pesanan
pembelian dan seluruh dokumen diarsipkan pada arsip hutang dagang tertunda.
Ketika invoice dan faktur pajak diterima, maka bagian Hutang Dagang
merekonsiliasi seluruh dokumen pembelian dan hutang, kemudian membukukannya
pada buku besar pembantu hutang dangan, kemudian membuka voucher jurnal ke
bagian Buku Besar (General Ledger). Bagian Hutang Dagang kemudian membuka
voucher pengeluaran kas rangkap 2, rangkap 1 ke bagian Treasury dan rangkap ke 2
diarsip.
Untuk pembelian impor bagian Hutang dagang akan menerima copy LC dan
shipping document (Invoice, Packing List dan Bill of Lading (B/L), dan melakukan
pencataan dan pembuatan voucher jurnal seperti di atas.
Treasury (Bagian dari Keuangan & Akunting)
Treasury membuka giro/cek pembayaran dan meminta otorisasi dari Direktur
Keuangn dan Administrasi dan CEO. Setelah diotorisasi cek difotocopy rangkap 2,
cek asli dikirim ke vendor, salinan 1 dikirim ke bagian Hutang Dagang dan
salinan kedua diarsipkan. Treasury membuka voucher jurnal dan mengirimkannya
ke GL. Staff General Ledger (Bagian dari Keuangan dan Akunting)
Bagian General Ledger melakukan update setelah melakukan reskonsilisasi terhadap
voucher jurnal yang diterima.
III. SIKLUS PENJUALAN DAN PENERIMAAN KAS
Siklus penjualan dimulai dari adanya pesana dari pelanggan yang
membutuhkan barang. Perinciannya adalah sebagai berikut:
Bagian Penjualan
Pesanan pelanggan diterima oleh bagian penjualan dan dilakukan review. Jika
semua persyaratan dipenuhi, maka dibuka pesanan penjualan (sales order)
rangkap
5. Rangkap 1 ke pelanggan, rangkap 2 ke bagian Gudang bersama dengan surat
perintah pengiriman barang, rangkap 3 ke bagian billing, rangkap 4 ke bagian
exim dan rangkap ke 5 difile bersama dengan surat perintah pengiriman barang.
Bagian Gudang
Bagian Gudang menerima pesanan penjualan dan surat perintah pengeluaran barang
dari barian penjualan, menyiapkan barang dan membuat surat jalan dan packing list
(untuk penjualan ekspor). Untuk penjualan local, Surat Jalan dibuat rangkap 4,
rangkap 1 dan 2 ke pelanggan, rangkap 3 ke bagian billing dan rangkap 4
difile. Untuk penjualan eksport surat jalan rangkap ke-1 di berikan ke forwarder,
rangkap ke-2 ke bagian billing, rangkap ke-3 ke bagian exim dan rangkap ke-4 difile.
Masih untuk penjualan ekspor, packing list dibuat rangkap 4, rangkap ke-1 & 2 ke
bagian exim, rangkap ke-3 ke bagian billing dna rangkap ke-4 difile.
Bagian Billing (Bagian dari Keuangan dan Akunting)
Bagian Billing menerima formulir pesanan penjualan dan surat jalan dari
bagian Penjualan dari bagiaan Gudang. Berdasarkan dokumen ini, maka bagian
Billing akan membuatkan faktur tagihan (invoice) rangkap 3. Rangkap ke 1 ke
pelanggan, rangkap ke 2 ke exim (untuk penjualan ekspor) dan rangkap ke 3
difile. Bagian billing memperbaharui buku besar pembantu piutang dan membuat
voucher jurnal. Bagian Exim
Bagian Exim menerima invoice dari bagian billing, surat jalan dan pakcing list dari
bagian gudang dan B/L dari shipping line/forwarder dan mengirimkan ke konsumen
dan Bank (untuk negosiasi). Copy B/L dibuat rangkap 2, rangkap 1 ke Bagian
Billing dan rangkap ke-2 difile bersama invoice dan packing list.
Bagian Kasir
Kasir menerima pembayaran dari pelanggan dengan melalui transfer bank dan
melaui L/C untuk ekspor. Untuk melihat pembayaran konsumen baik melalui
transfer maupun L/C, kasir cukup memonitor dengan klik BCA.
IV. SISTEM DAN PROSEDUR AKTIVA TETAP
a. Kebijakan Perusahaan Mengenai Aktiva Tetap
i. Aktiva tetap dicatat sesuai dengan nilai perolehan/biaya perolehan.
ii. Metoda penyusutan aktiva tetap uang digunakan ialah metoda garis lurus
(straight line method).
iii. Umur ekonomis aktiva tetap adalah sebagai berikut:
Uraian Umur Ekonomis
Bangunan 20 tahun
Mesin & instalasi 10 tahun
Peralatan Kantor 5 tahun
Kendaraan 5 tahun
Komputer 4 tahun
Aktiva tetap lainnya 3 tahun
iv. Penyusutaan dihitung mulai dari bulan perolehan aktiva tetap
v. Pengeluaran biaya untuk pemeliharaan dan perbaikan aktiva tetap sebesar Rp
10.000.000 (sepuluh juta rupiah) atau lebih besar, maka pengeluaran tersebut
akan menambah nilai aktiva (capital expenditure)
vi. Pengeluaran biaya untuk pemeliharaan dan perbaikan aktiva tetap
kurang dari Rp 10.000.000 (sepuluh juta rupiah), maka pengeluaran nilai
tersebut akan diberlakukan sebagai biaya tanuh berjalan (revenue
expenditure)
vii. Pembelian aktiva tetap harus diotorisasi oleh pihak yang sudah ditetapkan,
dengan batasan perolehan:
Sampai dengan Rp 10.000.000 : Dir Keu & Adm
Diatas Rp 10.0000 dan kurang dari Rp 50.000.000 : CEO
Di atas Rp 50.000.000 : Budget
viii. Nilai sisa untuk masing-masing aktiva tetap ditetapkan sebesar 0 (nol)
b. Prosedur Standar Operasi Aktiva Tetap
I. Pengadaan Aktiva Tetap
Bagian Pengguna (yang membutuhkan)
Proses pembelian aktiva tetap dimulai dengan Permintaan pembelian aktiva
tetap (asset requisition) dari bagian pengguna kepada bagian Fixed Asset.
Apabila fixed Asset telah diterima, bagian ini juga berkewajiban membuat
receiveing report.
Bagian Fixed Asset
Asset requisition diperiksa oleh bagian Fixed Asset untuk memastikan
bahwa asset benar-benar dibutuhkan dengan melakuka pemeriksaan daftar
Fixed Asset dan pemeriksaan ke lapangan jika dianggap perlu. Bagian
Fixed
Asset akan mengotorisasi asset requisition sesuai dengan jenjang otorisasi di
atas.
Selanjutnya bagian Fixed Asset akan meneruskan asset requisition ke bagian
Pembelian. Asset requisition dibuat rangkap 3, rangkap ke-1 ke barian
Pembelian (Purchasing), rangkap ke-2 dikembalikan ke pengguna
dan rangkap ke-3 difile di bagian Fixed Asset.
Bagian Purchasing (Pembelian)
Membuka Purchase Order ke vendor setelah terlebih dahulu meminta
penawaran minimal dari tiga vendor. Vendor dipilih berdasarkan spesifikasi
barang asset yang ditawarkan, harga, pengiriman dan pelayanan purna jual
termasuk biaya perawatan. Purchase Order dibuat rangkap 4, rangkap ke
satu ke vendor, rangkap ke 2 ke bagian Keuangan dan Akuntansi
(Hutang Dagang), rangkap ke-3 ke Pengguna dan rangkap ke-4 di file.
Bagaian Hutang Dagang
Pesanan pembelian, laporan penerimaan dan invoice dari vendor
direkonsiliasi dan membukukan jurnal untuk mengakui hutang dagang.
Data ini juga diberikan ke bagian akuntansi-Fixed Asset untuk
mencatat penambahan aktiva tetap, kemudian dibuat voucher jurnal yang
dikirim ke bagian GL. Bagian Hutang Dagang juga membuat voucher
pengeluaran kas yang ditujukan ke bagian Keuangan & Akunting –
Treasury.
II. Pemeliharaan dan Penyusutan Aktiva Tetap
Pengguna Aktiva Tetap
Mengajukan surat permintaan perbaikan ke 2 rangkap bagian Fixed Asset, 1
copy di file.
Bagian Fixed Asset
Melakukan pemeriksaan atas permintaan perbaikan dan meminta otorisi dari
Manager Keuangan & Akunting. Setelah permintaan perbaikan diotorisasi
maka perbaikan dilakukan oleh pihak eksternal maupun internal (Bagian
Umum-Maintenance), tergantung dari jenis perbaikan.
Bagian Hutang Dagang
Menerima laporan perbaikan dari bagian Fixed Asset dan Faktur dari pihak
eksternal dan dicocokan dengan permintaan perbaikan, lalu
dibuatkan
voucher untuk pengeluaran kas. Voucher disetujui oleh Manajer
Keuangan dan Akuntansi dan dibuatkan cek pembayaran oleh
Treasury. Untuk transaksi ini dibuatkan voucher jurnal yang kemudian
dikirimkan ke bagian GL.
Penyusutan dihitung oleh bagian Fixed Asset berdasarkan daftar aktiva tetap
dengan memperhitungkan harga perolehan, umur ekonomis dan metoda
penyusutan. Jurnal penyusutan akan memperbaharui buku besar akumulasi
peyusutan tiap-tiap aktiva tetap.
III. Penghentian Aktiva Tetap
Aktiva tetap yang sudah tidak produktif dapt dihentikan dari pemakaian.
Hal ini bertujuan untuk mengurangi biaya pemeliharaan yang tidak
memberikan manfaat ekonomis. Aktiva tetap ini tidak akan dibuang
begitu saja, melainkan dijual kepada pihak lain yang bersedia membeli.
Pengguna Aktiva Tetap
Membuat surat permintaan penghentian pemakaian aktiva tetap kepada
bagian Fixed Asset yang ditujukan kepada Direktur Keuangan dan
Administarasi dan CEO untuk diotorisasi. Setelah diotorisasi, surat
permintaan penghentian satu rangkap diberikan ke bagian Fixed Asset
dan satu rangkap ke bagian Gudang.
Bagian Fixed Asset
Memerintahkan pemindahan aktiva tetap ke gudang berdasarkan surat
permintaan penghentian dan memperbaharui daftar aktiva tetap. Penjualan
dilakukan kepada pembeli yang sudah ditetapkan oleh perusahaan dan
membuat laporan penjualan aktiva tetap kepada bagiaan Akuntansi dan
Keuangan dilampiri dengan copy permitaan penghentian aktiva tetap. dan
satu copy difile.
Kasir
Menerima pembayaran Aktifa Tetap dari pembeli dan akan membuatkan
Laporan Penerimaan Kas ditujukan kepada bagian Akuntansi & Keuangan.
Bagian Akuntansi & Keuangan
Melakukan rekonsiliasi Laporan Penerimaan Kas dengan Laporan Penjualan
Aktiva Tetap dan Permintaan Penghentian Aktiva tetap untuk membukukan
jurnal penjualan dan menyesuaikan saldo aktiva tetap yang sudah dijual.
V. SIKLUS PENGGAJIAN
a. Sistem Penggajian
Sistem penggajian didasarkan pada pangkat dan golongan, sebagai berikut:
Golongan Jabatan
I Operator & Petugas Pelaksana
II Staff
III Kepada Bagian & Supervisor
IV Manajer
V Direksi
Untuk golongan IV dan V tidak dikenakan potongan hari kerja, sedangkan untuk
golongan lainnya pemberian tunjangan kehadiran berupa tunjangan transport
bulanan disesuaikan dengan tingkat gaji dan kehadiran. Tunjangan jabatan
diberikan untuk golongan III ke atas.
Setiap karyawan berhak atas imbalan (remunerasi) sebagai imbal jasa atas
pekerjaan yang dilakukan di perusahaan. Remunerasi termasuk di dalamnya
ialah gaji, tunjangan-tunjangan, insentif dan pendapatan lain sebagaimana
diatur dalam Kesepakatan Kerja Bersama dengan perincian sebagai berikut:
i. Gaji terdiri atas gaji pokok dan tunjangan keluarga
a. Gaji atau upah pokok ditentukan dalam tingkatan-tingkatan, golongan-
golongan berdasarkan pekerjaan, tanggung jawab, keahlian atau
ketrampilan, prestasi dan masa kerja.
b. Tunjangan Keluarga, terdiri dari 5% atas gaji pokok untuk tunjangan istri
dan 3% atas gaji pokok bagi setiap anak yang terdaftar dan diakui sebagai
tanggungan, maksimal 3 anak.
ii. Bonus dan Gratifikasi
Besarnya nilai dan waktu pembayaran setiap kali ditentukan oleh Pimpinan
Perusahaan, disesuaikan dengan kondisi perusahaan.
iii. Tunjangan-tunjangan, Bantuan dan
Jaminan a. Tunjangan Transport
Tunjangan transport bulanan diberikan setiap sebulan sekali bersamaan
dengan pemberian gaji pokok.
Biaya Transport Dinas Luar merupakan tunjangan transport yang
diberikan bagai karyawan yang karena sifat pekerjaannya ddan
atau tanggung jawab jabatannya dinilai menuntut mobilitas tinggi
secara tetap setiap bulannya atau sedang melakukan perjalanan
Dinas luar kota. Tunjangan ini meliputi tunjangan BBM, biaya
tiket perjalanan pulang pergi dan akomodasi.
b. Upah Lembur
Apabila diperlukan adanya lembut (overtime) karena tuntutan target
pekerjaan, maka upah lembur yang diperhitungkan adalah sekurang-
kurangnya 1 jam. Untuk perhitungan jumlah waktu kerja lembur jumlah
menit dibulatkan kebwah hinggan menjadi kelipatan 15 (lima belas)
menit.
Hak atas upah lembur tidak berlaku untuk karyawan yang memegang
jabatan dan atau pekerjaandan atau profesi tertentu, yang karena sifat dan
kondisi pekerjaan serta tanggung jawahnya telah diperhitungkan
kemungkinan kerja lembur dalam penetapan pemberian remunerasi atau
fasilitas lainnya kepada yang bersangkutan. Pengajuan permintaan upah
lembur maksimal 1 (satu) bulan sesudah waktu lembur dilaksanakan.
c. Insentif Uang Makan
Ditentukan bahwa, karyawan yang bekerja pada siang atau sore hari
dengan waktu kerja yang berakhir sebelum pukul 24.00 malam, diberikan
uang makan sebesar Rp 30.000,- sehari.
Karyawan yang bekeja pada malam hari dengan waktu kerja berakhir
setelah pukul 24.00 (malam) DIBERIKAN UANGAN MAKAN
SEBESAR Rp 40.000,- perhari
d. Tunjangan Jabatan
Hanya diberikan kepada karyawan dengan golongan III ke atas dan
disesuaikan dengan tingkatan dan golongan tersebut, sesuai dengan
ketetapan perusahaan.
e. Tunjangan Kesehatan
Merupakan hak atas penggantian biaya pemeriksaan kesehatan dan
pengobatan penyakit bagi dirinya, istri dan atau anak tertanggung.
f. Tunjangan Hari Raya
THR diberikan kepada karyawan paling lambat 2 minggu sebelum
merayakan hari rayanya. Sedangkan untuk yang diluar beragama
Islam dan Kristiani diberikan bersamaan dengan hari Raya Umat
Kristiani. Besarnya pemberian Tunjangan ini yaitu: 1 x gaji Pokok
bagi masa kerjanya 1 tahun dan kurang dari 2 tahun, 2 x gaji Pokok bagi
yang sudah munyai masa kerja di atas satu tahun dan ini adalah
jumlah maksimal. Bagi karyawan yang belum genap bekerja selama 1
(satu) tahun, minimal
30 hari, dihitung secara proporsional.
g. Tunjangan Pernikahan
Diberikan kepada karyawan yang melakukan pernikahan sah pertama.
Besarnya pemberian tunjangan ini yaitu 1 (satu) bulan gaji pokok,
yang pada saat melakukan pernikahan telah mempunyai masa kerja
genap atau di atas 1 (satu) tahun, sedangkan untuk yang belum 1
(satu) tahun dihitung secara proporsional.
h. Jaminan dari PT JAMSOSTEK (Persero), meliputi Jaminan Kecelakaan
Kerja, Jaminan Hari Tua, Jaminan Kematian.
i. Bantuan Uang Duka (santunan)
Apabila seorang karyawan meninggal dunia, perusahaan memberikan
uang duka dan hak pension sesuai dengan ketentuan pensiun
karyawan kepada ahli waris yang ditinggalkan. Jika masih berstatus
lajang, uang duka diberikan kepada orang tua karyawan, dan
apabila orang tua karyawan tidak ada maka diberikan kepada ahli waris
yang ditunjuk atau ahli waris lain yang mengurus pemakamannya.
j. Tunjangan Kematian Anggota Keluarga
Apabila seorang anggota keluarga karyawan meninggal dunia, kepada
karyawan diberikan tunjangan kematian anggota keluarga yaitu yang
berlaku untuk kematian istri atau suami dan anak tertanggung termasuk
anak yang meninggal dunia pada saat dilahirkan.
Sedangkan untuk komponen pemotongan, yang diberikan adalah
sebagai berikut :
i. Iuran untuk jaminan hari tua yang dibebankan sebesar 2 (dua)% dari gaji
pokok karyawan dan iuran kematian yang harus dibayarkan kepada
JAMSOSTEK.
ii. Pajak penghasilan pasal 21, pajak penghasilan ditanggung oleh
karyawan iii. Potongan lainnya berupa pinjaman dan sebagainya.
b. Prosedur Penggajian
Sistem akuntansi yang diterapkan pada siklus pembayaran gaji meliputi
tahapan- tahapan prosedur: prosedur penerimaan pegawai dan penggajian
a. Prosedur Penerimaan dan Penempatan Kayrawan
Setiap kepada departemen akan mengajukan permohonan penambahan
tenaga kerja kepada manajer HRD dengan menyertakan criteria yang
diinginkan, posisi yang akan ditempati, serta alasan atas permohoan
tersebut. Untuk memmenuhi permintaan akan tenaga kerja baru
harus atas persetujuan Manajer HRD serta Direktur, kemudian barian
HRD akan mengadakan pemilihan karyawan baru. Proses
penerimaan karyawan melakui tahapan-tahapan sebagai berikut:
i. Perolehan tenaga kerja (recruitment)
ii. Seleksi (screening)
iii. Psikotest
iv. Wawancara (interview)
v. Penempatan (placement)
Penempatan tenaga kerja bertujuan untuk menerapkan berlakunya prinsip
tenaga kerja benar-benar cakap dan cocok terhadap pekerjaan yang
tersedia. Dalam tahap ini, calon karyawan akan menjalani masa kontrak
selama 6 bulan dan kemudian bagian HRD akan membuat surat
pengangkatan karyawan rangkap tiga dan didistribusikan
kepada karyawan baru, administrasi HRD dan bagian Keuangan &
Akunting. Dalam surat pengangkatan karyawan harus dicantumkan
secara jelas status pegawai dan posisi jabatannya. Pada saat adanya
penerimaan karyawan baru, maka bagian HRD akan memberikan
buku panduan kebijakan perusahaan kepada karyawan tersebut,
serta menjelaskan besarnya gaji, tunjangan serta potongan gaji
karyawan, hak dan kewajiban karyawan tersebut dalam perusahaan.
Setelah karyawan melakui masa kontrak dengan baik, maka
karyawan tersebut akan diangkat menjadi karyawan tetap. Bagian HRD
akan mengeluarkan Surat Keputusan Pengangkatan Karyawan Tetap
dengan pemberian NIP (Nomor Induk Pegawai)
b. Prosedur Penggajian
Prosedur penggajian ini meliputi prosedur pencatatan waktu, prosedur
aktivitas tambahan ataupun kerja lembur, prosedur penghitungan gaji,
prosedur pembayaran gaji, prosedur pembukuan gaji.
c. Prosedur Pencatatan Waktu Kerja Pegawai
Dalam melakukan pencatatan waktu hadir dan waktu kerja karyawan,
perusahaan menggunakan ID card sebagai alat yang berupa kartu identitas
masing-masing karyawan dengan kode. ID Card tersebut harus di-slash ke
mesin presensi pada saat karyawan tiba di kantor untuk menunjukkan
waktu hadir dan pada saat akan meninggalkan kantor, sehingga tercatat
waktu kerja karyawan dalam satu hari.
Apabila karyawan tidak hadir tanpa ketengan yang jelas disamping akan
dipotong uang kehadirannya juga dipotong waktu cutinya. Dan apabila
lebih besar ketidakhadirannya (lebih dari 12 hari), maka ketidakhadiran
tersebut akan dipotong cuti untuk tahun berikutnya.
Penanganan pencatatan waktu kerja karyawan diserahkan kepada bagian
pencatatan waktu (data record presensi). Hasil slash ID Card karyawan
setiap harinya akan direkapitulasi untuk kemudian disusun laporan
presensi karyawan (waktu kerja karyawan) termasuk jumlah
waktu lembur karyawan. Bagi karyawan yang lalai melakukan slash
presensi
sewaktu hadir di tempat kerja atau karena alasan lainnya dapat
mengajukan presensi susulan untuk memperoleh penggantian uang
makan. Pencatatan waktu ini dibuat sebagai dasar dalam perhitungan
jumlah gaji dan upah serta lembur yang akan dibayarkan kepada
karyawan juga dapat dipakai sebagai pertimbangan dalam menilai prestasi
kerja karyawan.
d. Prosedur Perhitungan Gaji
Unsur yang mempengaruhi besarnya gaji yang diterima oleh karyawan
antara lain gaji bruto, tunjangan-tunjangan, serta potongan atas gaji.
Bagian HRD bertanggung jawab atas data-data kepegawaian yang
meliputi jumlah karyawan keseluruhan disertai dengan jabatan, golongan,
dan tarif gaji masing-masing karyawan. Apabila terdapat hal-hal
yang mempengaruhi data kepegawaian seperti mutasi, kenaikan gaji secara
berkala, potongan atas gaji karyawan dan lainnya, maka bagian HRD
akan memperbaharui daftar gaji.
Berdasarkan data kepegawaian serta laporan presensi karyawan maka
HRD akan membuat daftar penghasilan karyawan dan diserahkan kepada
bagian Keuangan & Akunting untuk diperiksa lebih lanjut dan
ditandatangani oleh Direktur Keuangan dan Administrasi.
Sejanjutnya pembayaran gaji akan diproses oleh bagian Keuangan &
Akunting. Data-data yang terkait dengan gaji karyawan selambat-
lambatnya harus masuk ke bagian Keuangan & Akunting tanggal 16
setiap bulannya.
e. Proses Pembayaran Gaji
Bagian Keuangan & Akunting mempersiapkan dana dengan cek ataupun
giro untuk pembayaran gaji karyawan setiap tanggal 25. Bagiaan
Pengeluaran Kas akan mentrasfer gaji karyawan tetap ke rekening bank
masing-masing karyawan. Untuk gaji yang tidak ditransfer bagian
Keuangan & Akunting akan memberikan dana langsung kepada unit
msing-masing.
Setiap karyawan yang menerima gaji lewat transfer dapat mengecek
secara langsung pada rekening masing-masing. Untuk karyawan yang
menerima gaji secara tunai harus menandatangi tanda terima gaji.
f. Prosedur Pembukuran Gaji
Bagian Keuangan & Akunting akan menerima bukti-bukti yang terkait
dengan biaya gaji, antara lain berupa daftar serta bukti pengeluaran kas,
kemudian akan membukukan biaya gaji pada sub-buku besar gaji.
Biaya gaji dibukukan dengan mendebetkan perkiraan buku besar biaya
gaji dan mengkreditkan kas atau bank.
Bagian Keuangan & Akunting akan membuat laporan
pertanggungjawaban pemakaian uang setiap meinggunnya untuk
menjelaskan jumlah uang yang telah digunakan dan bagian mana yang
menggunakan uang tersebut, salah satunya dalam hal ini adlah
penggunaan uang untuk penggajian karyawan.
DOKUMEN DAN FORMULIR
Berikut ini adalah daftar formulir yang digunakan PT. CNE:
1. Berita Acara Penghapusan Aktifa Tetap2. Berita Acara Stok Opname3. Bukti Pengeluaran Bahan Baku4. Bukti Penerimaan Kas / Bank5. Bukti Setor Bank6. Buku Besar (General Ledger)7. Daftar Aktiva Tetap Yang Akan Dihapus8. Daftar Gaji9. Dartar Karyawan10. Daftar Kebutuhan Bahan Baku11. Daftar Tagihan12. Daftar Umur Piutang13. Data Kepegawaian14. Faktur Pajak15. Fixed Asset Disosal Slip16. Fixed Asset Retirement Register17. Formulir Penambahan Aktifa Tetap18. ID Card19. Ikhtisar Jam Kerja Karyawan20. Invoice21. Kartu Gudang22. Kartu Persediaan23. Kartu Piutang
24. Laporan Aktiva Tetap Baru25. Laporan Berita Acara Serah Terima Barang26. Laporan Bulan Aktiva Tetap27. Laporan Penerimaan Barang28. Laporan Penyusutan29. Laporan Presensi Karyawan30. Laporan Produksi (Finished Goods Transfer Note)31. Laporan Stok Opname32. Laporan Surat Penawaran Harga33. Order Permintan Bahan Baku34. Packing List35. Perkiraan Penjualan (Forecast)36. Permintaan Pembelian37. Permohonan Penambahan Tenaga Kerja38. Permohonan Perbaikan / Service Peralatan39. Pesanan Pelanggan (Sales Order)40. Pesanan Pembelian (Purchase Order)41. Slip Material42. Surat Jalan43. Surat Keputusan Tentang Pengangkatan Karyawan tetap44. Surat Order Produksi45. Surat Permintan Bahan Baku46. Surat Transfer Barang47. Tanda Terima Barang48. Transfer Slip