SIM-FIX

23
HIRARKI DAN MANAJEMEN DATA I. KEBANGKITAN ERA DATABASE Organisasi logis (logical organization) mengintegrasikan data dari beberapa lokasi fisik yang berbeda dan merupakan cara pemakai melihat data. Organisasi fisik (physical organization), sebaliknya merupakan cara computer melihat data – sebagai file – file yang terpisah. Tugas spesialis informasi adalah menyediakan organisasi logis yang diperlukan oleh pemakai dalam kendala dari organisasi fisik. I.1. Integritas logis dalam satu file Dua pendekatan memungkinkan catatan – catatan pada satu file dipilih berdasarkan karakteristiknya daripada berdasarkan kuncinya. Pendekatan ini disebut inverted file dan linked list. Keduanya membutuhkan DASD. Inverted file. Inverted file adalah suatu file yang disimpan dalam suatu urutan tertentu, tetapi suatu indeks yang menyertainya memungkinkan catatan – catatan dari file itu dipilih dalam urutan yang berbeda. Inverted file dirancang untuk memecahkan jenis masalah berupa permintaan manajer atas laporan yang mendaftarkan hanya catatan– catatan tertentu dalam suatu file. Inverted file 1

description

SIM

Transcript of SIM-FIX

Page 1: SIM-FIX

HIRARKI DAN MANAJEMEN DATA

I. KEBANGKITAN ERA DATABASE

Organisasi logis (logical organization) mengintegrasikan data dari beberapa

lokasi fisik yang berbeda dan merupakan cara pemakai melihat data. Organisasi fisik

(physical organization), sebaliknya merupakan cara computer melihat data – sebagai

file – file yang terpisah. Tugas spesialis informasi adalah menyediakan organisasi logis

yang diperlukan oleh pemakai dalam kendala dari organisasi fisik.

I.1. Integritas logis dalam satu file

Dua pendekatan memungkinkan catatan – catatan pada satu file dipilih

berdasarkan karakteristiknya daripada berdasarkan kuncinya. Pendekatan ini

disebut inverted file dan linked list. Keduanya membutuhkan DASD.

Inverted file. Inverted file adalah suatu file yang disimpan dalam suatu

urutan tertentu, tetapi suatu indeks yang menyertainya memungkinkan

catatan – catatan dari file itu dipilih dalam urutan yang berbeda. Inverted

file dirancang untuk memecahkan jenis masalah berupa permintaan manajer

atas laporan yang mendaftarkan hanya catatan–catatan tertentu dalam suatu

file. Inverted file index seperti itu, juga sering disebut indeks sekunder.

Linked list. Suatu file tersendiri, yaitu salesperson link, ditambahkan pada

tiap catatan dalam file master wiraniaga. Field tersebut berisi link, atau

pointer, yang menghubungkan semua catatan dari setiap wiraniaga. File

yang berisi link filed disebut linked list.

I.2. Integritas logis antara beberapa file

Link digunakan untuk saling menghubungkan catatan-catatan dalam satu

file dengan catatn – catatan yang berhubungan dengan secara logis di file – file

lain. Sistem GE ini dimulai, yaitu integrated data store, dan merupakan langkah

maju pertama menuju satu database terintegrasi dari beberapa file.

II. KONSEP DAN STRUKTUR DATABASE

1

Page 2: SIM-FIX

II.1. Struktur Basis Data

Struktur basis data adalah cara data diorganisasi agar pemrosesan data

menjadi lebih efisien. Struktur ini kemudian diimplementasikan melalui suatu

sistem manajemen basis data. Terdapat 3 struktur standar, tetapi terdapat

perhatian utnuk mengembangkan struktur – struktur baru yang akan memproses

data dalam jumlah yang sangat besar dengan lebih efisien.

Sistem manajemen basis data (DBMS) adalah suatu aplikasi lunak yang

menyimpan struktur basis data, data itu sendiri, hubungan diantara data di dalam

basis data dan nama – nama deafult, dan seluruh uraian field lainnya. Inilah

sebabnya mengapa basis data yang dikendalikan oleh suatu sistem manajemen

basis data disebut sekumpulan data terhubung yang dapat menjelaskan dirinya

sendiri (self-describing set of related data).

Struktur Basis Data Hierarki

Sistem manajemen basis data yang pertama, IDS (Integrated Data Store)

dikembalikan oleh GE pada tahun 1964. Basis data ini dipengaruhi oleh hasil

kerja standarisasi oleh Komite Bahasa Sistem Data (Commite On Data System

Language-CODASYL). Komite ini memiliki anggota dari pemerintahan, industri

dan akademisi sehingga standar yang diciptakan akan terbuka untuk semua pihak.

CODASYL membentuk suatu Gugus Tugas Basis Data (Data Base Task Group)

dan memberinya tanggung jawab untuk mengembangkan standar – standar basis

data.

Sistem manajemen basis data IDS mengikuti suatu struktur basis data

hierarkis. Struktur hierarkis ini dibentuk oleh kelompok – kelompok data,

subkelompok dan beberapa subkelompok dan beberapa subkelompok lagi; jika

anda menggambar struktur ini ia akan terlihat seperti cabang – cabang dari sebuah

pohon. Seperti cabang sebuah pohon, untuk mendapatkan satu record dari satu

cabang ke cabang yang lainnya mengharuskan sistem manajemen basis data

tersebut menavigasi kembali persimpangan umum dari cabang – cabang tersebut.

Struktur hierarkis untuk basis data pada awalnya populer karena ia bekerja

dengan baik pada sistem pemrosesan transaksi yang melakukan tugas – tugas

seperti diatas adalah beberapa diantara operasi – operasi bisnis pertama yang

dikomputerisasikan.

2

Page 3: SIM-FIX

Alasan lain dibalik kepopulerannya adalah karena struktur hierarki

memanfaatkan sumber daya komputer secara efisien, khususnya ketika sebagian

besar record di dalam basis data akan mendapatkan tagihan, semua vendor

dibayar, dan semua pesanan diproses. Untuk aplikasi – aplikasi ini, struktur

hierarkis akan memanfaatkan sumber daya basis data dengan sangat efisien. Pada

tahun 1960-an ketika struktur hierarkis sedang dikembangkan, sumber daya

komputer sangatlah mahal.

Namun ketika para manajer hanya menginginkan sedikir record terpilih saja

dari sejumlah besar record di dalam basis data, struktur hierarkis menjadi tidak

efisien. Hal ini karena setiap record basis data hierarkis memiliki satu field yang

menunjukan pada alamat penyimpanan dari record logis berikutnya di dalam

basis data. Record – record tidak harus disimpan dengan susunan fisik yang

berurutan di dalam suatu alat penyimpanan. Satu pointer akan menunjukan

record yang “berikutnya secara logis” (record setelahnya), dan sistem manajemen

basis data akan mengambil record yang “berikutnya secara logis”. Akan tetapi,

keputusan manajerial mungkin hanya membutuhkan satu record yang spesifik

pesanan penjualan tertentu untuk menghadapi keluhan pelayanan dari seorang

pelanggan tertentu, dan bukannya sebuah daftar yang berisi ribuan pesanan

pembelian yang diterima pada hari itu.

Struktur Basis Data Jaringan

Struktur basis data jaringan dikembangkan untuk memungkinkan penarikan

record – record tertentu. Ia memungkinkan satu record tertentu menunjukan pada

semua record lainnya dalam basis data. Gugus Tugas Basis Data yang merupakan

subkomite dari CODASYL mengeluarkan spesifikasinya unutk struktur basis data

basis data jaringan pada tahun 1971.

Struktur jaringan memecahkan permasalahan keharusan untuk menarik

balik hingga kembali ke “cabang” yang menyatukan basis data. Secara

konseptual, setiap record dalam basis data dapat menunjuk ke semua record di

dalam basis data, ibaratnya seperti meloncat ke setiap cabang pada sebuah pohon.

Akan tetapi, rentang kemungkinan koneksi yang begitu lebar ini juga merupakan

kelemahan dari penerapan struktur jaringan pada masalah – masalah praktis.

Mengizinkan setiap record menunjuk ke record – record yang lainnya akan

terlalu kacau. Bahkan profesional sistem informasi sekalipun akan mengalami

3

Page 4: SIM-FIX

kesulitan dalam mengembangkan dan menggunakan basis data dengan

menggunakan struktur jaringan.

Struktur Basis Data Relasional

Organsasi bisnis tidak pernah secara luas menerapkan sistem manajemen

basis data yang dibangun berdasarkan struktur jaringan. Namun, organisasi masih

membutuhkan cara unutk mengatasi masalah – masalah manajerial dalam

penggunaan basis data; yakti, meraka membutuhkancara untuk dapat fokus pad

subkelompok kecil data dan hubungan dari sepotong data ke data yang lain tanpa

harus melakukan navigasi melalui record data perantara dalam jumlah besar.

Jika srtuktur hierarkis dan jaringan mengandalkan diri pada relasi

fisik(phisical relationship) di dalam bentuk alamt – alamt penyimpanan, relasi

dalam struktur basis data relasional adalah implisit. Relasi implisit (implicit

relationship) dapat secara tidak lansung berasal dari data. Ketika terdapat satu

field (kolom) data yang sama dalam dua tabel, maka record (baris) dari kedua

tabel tersebut akan dapat digabungkan bersama tabel – tabel JURUSAN dan

MATA KULIAH dengan menggunakan nilai – nilai dalam fieldsingkatan.

Konsep dari suatu struktur basis data yang terdiri atas tabel – tabel dimana

relasi terbentuk secara implisit dengan mencocokan nilai – nilai dalam field data

yang sama, akan mudah untuk dipergunakan dan dipahami. Kemudahan

penggunaan memiliki arti yang sangat penting. Ketika organisasi menjadi lebih

besar “datar” (ketika telah direorganisasikan sehingga memiliki lapisan

manajemen yang lebih sedikit), akan terdapat lebih banyak spesialis yang tersedia

unutk mengumpulkan data dari sistem berbasis komputer dan membuat laporan

bagi manajer.

Para manajer dan staf profesional harus mengakses informasi secara

langsung dari suatu basis data agar dapat mendukung pengambilan keputusan

yang mereka lakukan. Struktur mirip tabel dari sistem manajemen basis data

relasion adalah sebuah format yang dapat dipahami dengan cepat oleh manajer

maupun staf profesional.

II.2. Konsep Basis Data

Ketika pengguna memikirkan record di dalam suatu basis data, mereka

secara intuitif akan merasa bahwa urut – urutran penyimpanan record di dalam

4

Page 5: SIM-FIX

disk komputer. Sebuah record yang bagi pengguna, ditampilkan sebelum atau

sesudah beberapa record lainnya pada kenyataanya mungkin disimpan di bagian

disk yang sepenuhnya terpisah.

Suatu sistem manajemen basis data dapat menampilkan data ini dalam suatu

urut – urutan yang logis dan secara intuisif tepat, meskipun masing – masing

record dari basis data tersebut dapat terserbar di banyak file dan terletak di

seluruh penjuru ruang penyimpanan komputer. Integrasi logis record – record

yang melintasi berbagai lokasi fisik ini disebut konsep basis data (datebase

concept). Lokasi fisik pada media penyimpanan tidak tergantung pada persepsi

pengguna akan lokasi logis.

Dua sasaran utama dari konsep basis data adalah untuk meminimalkan

pengulangan data dan untuk memperoleh independensi data. Pengulangan data

seperti yang telah dibahas sebelumnya, ini akan membuang – buang ruang

penyimpanan, memperlambat pemrosesan record dan mengundang

ketidakkonsistenan data.

Indenpendensi data (data independence) adalah kemampuan untuk

melakukan perubahan pada struktur data tanpa melakukan perubahan pada

program – program aplikasi yang memproses data. Sebagai contoh, program

komputer untuk memproses pesanan pembelian adalah program yang terpisah

dari data pesanan pembelian yang disimpan di dalam basis data. Independensi

data tercapai dengan menempatkan spesifikasi data di dalam tabel – tabel dan

kamus yang secara fisik terpisah dari program.

Ukuran kode dapat ditingkatkan dari 8 menjadi 10 karakter di dalam

definisi tabel tanpa memengaruhi aplikasi apa pun yang menggunakan field kode.

Ketika program – program komputer melakukan akses langsung ke file – file data

untuk mengambil data, mereka harus secara eksplisit menyatakan format data.

Hal ini akan memerlukan kode program komputer untuk ditulis ulang jika jumlah

karakter untuk kode mengalami perubahan dari 8 menjadi 10. Jika terdapat 25

aplikasi komputer yang membutuhkan akses ke field kodeI, maka seluruhnya

oerlu dimodifikasi. Dengan independensi data, tidak diperlukan penulisan ulang

kode komputer lagi, karena satu – datunya perubahan hanyalah pada definisi dari

field tersebut di dalam basis data.

Kamus data (data dictionary) mencangkup definisi – definisi dari data yang

disimpan di dalam basis data dan dikendalikan oleh sistem manajemen basis data.

5

Page 6: SIM-FIX

Struktur basis data yang dimuat dalam kamus data adalah kumpulan dari seluruh

definisi field data, jenis data (seperti teks atau angka atau tanggal), nilai – nilai

yang valid untuk data, dan karakteristik – karakteriskik lainnya akan disimpan

dalam kamus data program – program aplikasi yang mempergunakan data tidak

akan ikut terpengaruh.

III. MENCIPTAKAN DAN MENGGUNAKAN DATABASE

III.1. Membuat Database

Proses pembuatan database terdiri dari tiga langkah, yaitu:

1. Menentukan kebutuhan data

Ada dua pendekatan yang dapat digunakan untuk menentukan kebutuhan

data, yaitu:

a. Pendekatan yang berorientasi pada proses

Adapun langkah-langkah dalam menentukan kebutuhan data

dengan menggunakan pendekatan yang berorientasi pada proses,

yaitu:

Mendefinisikan masalah

Mengidentifikasi keputusan yang dibutuhkan

Menjabarkan kebutuhan informasi

Menentukan pemrosesan yang dibutuhkan

Menentukan spesifikasi kebutuhan data

6

Page 7: SIM-FIX

Pendekatan yang berorientasi pada proses ini disebut juga

pemodelan yang berorientasi pada proses atau pendekatan yang

berorientasi pada masalah karena dimulai dengan suatu masalah baik

maupun masalah yang buruk. Setelah masalah teridentifikasi, data dan

pemrosesan berhubungan dengan solusi masalah tersebut akan dapat

ditentukan. Kekuatan dari pendekatan ini adalah dapat mengatasi

masalah dengan baik.

b. Pendekatan pemodelan perusahaan

Kekuatan dari pendekatan ini adalah mengambil keuntungan

dari sudut padang sumber daya yang luas. Sinergi sumber daya data

antara area-area bisnis juga dapat ditingkatkan. Pendekatan yang

berorientasi pada proses memiliki kelemahan yaitu kesulitan dalam

mengkaitkan dari suatu masalah bisnis ke data dari bisnis yang

lainnya.

Kelemahan ini dapat diatasi dengan menentukan seluruh

kebutuhan data perusahaan dan kemudian menyimpan data tersebut

dalam data base. Ini merupakan logika yang mendasari pendekatan

pemodelan perusahaan. Jika perusahaan melakukan pemodelan data

perusahaan, deskripsi dari seluruh data perusahaan disebut sebagai

model data perusahaan.

2. Menguraikan data tersebut

Pemodelan kebutuhan data perusahaan harus didukung dengan

teknik-teknik pemodelan data yang bertujuan untuk menguraikan data

tersebut, mengenai bagaimana tabel dihubungkan satu sama lain, dan

bagaimana data diagregatkan ke dalam tabel. Teknik-teknik ini memberikan

alat untuk memfasilitasi komunikasi antara pengguna dengan spesialisasi

sistem informasi sehubungan dengan struktur data yang digunakan dalam

suatu aplikasi sistem informasi. Terdapat dua teknik untuk menguraikan

data, yaitu:

a. Diagram relasi entitas

Digunakan untuk menguraikan hubungan antara kumpulan-

kumpulan data konseptual sehingga record-record-nya yang saling

terhubung akan dapat digabungkan bersama. Diagram ini

berhubungan dengan data di dalam entitas dan hubungan antarentitas.

7

Page 8: SIM-FIX

PERUSAHAAN

KARYAWAN PRODUK

PERUSAHAAN

KARYAWAN PRODUK

PERUSAHAAN

KARYAWAN PRODUK

Ketika pengguna dan spesialis informasi mulai berkomunikasi tentang

kebutuhan data untuk sistem informasi, maka hal yang dibicarakan

adalah mengumpulkan field-field data yang saling berhubungan yang

disebut entitas.

Satu entitas dapat berubah menjadi satu tabel atau beberapa

tabel. Tabel merupakan hasil dari pemecahan entitas menjadi unit-unit

berukuran lebih kecil yang mengikuti aturan-aturan struktur basis

data.

Gambar Entitas-Entitas:

Gambar Entitas dan Relasi:

memperkerjakan menjual

Gambar Diagram Relasi Entitas

1 1

memperkerjakan menjual

M M

b. Diagram kelas

Digunakan untuk menguraikan hubungan data maupun

tindakan-tindakan yang mengoperasikan data didalam relasi.

Diagram kelas merupakan salah satu dari beberapa model rancangan

yang beorientasi pada oobjek. Objek adalah bongkahan konseptual

dari suatu sistem informasi. Objek memiliki karakteristik lain yang

bermanfaat dalam melakukan analisis serta perancangan sistem

informasi.

3. Memasukan data ke dalam data base

8

Page 9: SIM-FIX

3.2. Menggunakan Database

Kita terbiasa mengakses sebuah basis data dari sebuah komputer pribadi

meskipun data tersebut berada di tempat lain dalam jaringan. Metode-metode

yang dipergunakan untuk mengakses basis data yang disimpan dalam suatu

sistem manajemen basis data adalah formulir, laporan, dan query.

1. Laporan dan Formulir

Mayoritas interaksi pengguna dengan basis data adalah melalui

laporan dan formulir. Perbedaan antara laporan dan formulir terdapat pada

formatnya. Formulir secara tipikal menampilkan satu record saja dalam

satu waktu dan tidak memberikan ikhtisar data serta biasanya tidak

melakukan agregasi data dari banyak tabel basis data. Perbedaan lainnya

adalah bahwa formulir dapat digunakan untuk menambah, menghapus, atau

memodifikasi record-record basis data.

navigasi – pengguna dapat melakukan navigasi dari satu record ke

record berikutnya dengan menggunakan basis navigasi yang berada di

bagaian bawah formulir.

akurasi – formulir akan menjalankan definisi field data yang telah

ditentukan ketika basis data dibuat.

Konsistensi – konsistensi adalah hal yang sangat penting ketika nilai-

nilai field dalam satu tabel dipergunakan untuk menggabungkan

record-nya ke tabel lain.

Penyaringan – basis data dapat memiliki jumlah data yang luar

biasanya banyak. Pengguna mungkin ingin menyaring record yang

ingin dilihat dengan menggunakan formulir ini.

Subformulir – entri-entri ke dalam subformulir secara otomatis akan

dihubungkan dengan record formulir. Subformulir membantu

menjaga keakuratan dan konsisten yang dibutuhkan dari data.

Laporan adalah data teragregasi dari basis data yang diformat dengan

cara yang akan membantu pengambilan keputusan. Sebelum zaman basis

data, penyajian seperti ini bisa jadi sulit untuk dilakukan. Akan tetapi,

kemudahan penggunaan membutuhkan pengorbanan, pengguna harus

memahami bagaimaana bisis data bekerja untuk dapat membuat laporan.

2. Query

9

Page 10: SIM-FIX

Query adalah suatu permintaan terhadap basis data untuk

menampilkan record-record yang dipilih. Sistem manajemen basis data

biasanya memberikan antarmuka yang mudah untuk digunakan bagi para

pengguna. Query pada umumnya memilih field data dalam jumlah terbatas

dan kemudian membatasi record-record yang ditampilkan berdasarkan satu

kumpulan kriteria tertentu. Sebagai contoh, melihat kode mata kuliah,

uraian mata kuliah, dan judul proyek dari mata kuliah.

Format seperti ini disebut querry-by-example, karena piranti lunak

sistem manajemen basis data menyajikan satu format terstandarisasi yang

kemudian dilengkapi oleh pengguna sehingga sistem tersebut dapat

menghasilkan querry yang sebenarnya. Formulir dan laporan dapat

menampilkan sejumlah hasil yang mengaburkan hal-hal yang sederhana

ingin ditemukan oleh manajemen. Manajer dapat memanfaatkan querry-by-

example untuk dapat dengan cepat menenmukan data tertentu untuk

memecahkan masalah. Bahasa Querry Terstruktur adalah kode yang

digunakan oleh sistem manajemen basis data relasional untuk mengerjakan

pekerjaan-pekerjaan basis datanya.

IV. MODEL DATABASE

Data base memiliki model atau jenis yang dilihat dari proses pengorganisasian

skema data databese , terbagi atas 5 model, yaitu :

IV.1. Database Jaringan

Konsep database yang memiliki kelompok level rendah yang dapat memiliki

lebih dari satu kelompok yang lebih tinggi. Selanjutnya setiap kelompok level

rendah dapat dimiliki oleh lebih dari satu record parent.

IV.2. Database Relasional

Database Relasional bekerja dengan menghubungkan data pada file-file yang

berbeda dengan menggunakan sebuah kunci atau elemen data yang umum.

IV.3. Database Hierarkis

Field atau record diatur dalam kelompok-kelompok yang berhubungan,

menyerupai diagram pohon, dengan level lebih rendah berada di bawah level

yang lebih tinggi.

IV.4. Database Multidimensial

10

Page 11: SIM-FIX

Database Multidimensial (MDA) memodelkan data sebagai fakta, dimensi, atau

numerik untuk menganalisis data dalam jumlah besar, tujuannya adalah untuk

mengambil keputusan. Database Multidimensial menggunakan bentuk kubus.

IV.5. Database Berorientasi Objek

Model ini menggunakan objek sebagai perangkat lunak yang ditulis dalam

potongan kecil yang dapat digunakan kembali sebagai elemen dalam file

database. Database berorientasi objek adalah sebuah database multimedia yang

bisa menyimpan lebih banyak tipe data dibanding database relasional.

V. PENGELOLA BATABASE

Terdapat beberapa personel atau pengelola penting yang berkaitan dengan basis

data. Administrator basis data memiliki tanggung jawab teknis maupun manajerial atas

sumber daya basis data. Programmer basis data diminta untuk membuat kode komputer

pemrosesan data yang efisien. Pengguna akhir basis data adalah personel basis data

penting lainnya. Melalui keputusan yang mereka buat dan jumlah data yang diambil,

pengguna akhir memberikan dampak yang sangat besar pada desain, penggunaan, dan

efisiensi basis data.

V.1. Administrator Basis Data

Spesialis informasi yang ahli dalam mengembangkan, menyediakan, dan

mengamankan basis data adalah administrator basis data (database

administrator – DBA). Administrasi basis data mengawasi seluruh aktivitas basis

data. Administrator basis data harus memiliki keahlian manajer serta keahlian

teknis yang tinggi. Administrator basis data harus memahami operasi bisnis

perusahaan, karena keputusan dalam bidang operasional sebagian besar akan

didorong oleh isi basis data. Mereka juga harus menguasai teknologi basis data,

karena peranti keras dan peranti lunak DMBS memiliki dampak yang mendalam

pada kecepatan dan kemudahan penggunaan basis data.

Tugas-tugas administrator basis data dapat dibagi menjadi empat area

utama: perencanaan, implementasi, operasi dan keamanan:

1. Perencanaan Basis Data

DBA bekerja sama dengan manajer-manajer area bisnis dalam

mendefinisikan kebutuhan data perusahaan. DBA hendaknya menjadi

anggota dari setiap tim yang terlibat dengan pendekatan process-oriented

atau pemodelan perusahaan dalam menentukan kebutuhan data. Selain itu,

11

Page 12: SIM-FIX

DBA memainkan peran penting dalam memilih piranti keras dan piranti

lunak sistem manajemen basis data.

2. Implementasi Basis Data

Terdiri atas pembuatan basis data untuk mengikuti spesifikasi dari sistem

manajemen basis data yang dipilih, maupun menyiapkan dan melaksanakan

kebijakan dan prosedur bagi pengguna basis data.

3. Operasi Basis Data

Penawaran program-program pendidikan bagi para pengguna basis data dan

memberikan bantuan jika dibutuhkan.

4. Keamanan Basis Data

Pengawasan aktivitas basis data dengan menggunakan angka statistik yang

diberikan oleh sistem manajemen basis data. Selain itu, sistem manajemen

basis data memastikan basis data tetap aman. Di dalam suatu lingkungan

bisnis di mana beberapa vendor diperkenankan untuk mengakses basis data

organisasi atau di mana organisasi memperkenankan pelanggan untuk

mengakses sistem entri pesanan untuk menempatkan pesanan mereka,

keamanan basis data telah menjadi satu masalah yang sangat kompleks.

Keamanan basis data bukan hanya mengenai menjaga basis data dari

masuknya pengguna yang tidak berwenang, namun juga memberikan

kemudahan akses bagi pengguna yang berwenang.

V.2. Programmer Basis Data

Memiliki spesialisasi dan seleksi tingkat tinggi dari programmer-

programmer lain dan sering kali memiliki lebih banyak pengalaman serta

pelatihan daripada programmer-programmer lain yang dimiliki oleh perusahaan.

Salah satu alasannya adalah bahwa basis data merupakan pusat penyimpanan

fakta bagi perusahaan. Jika terjadi kesalahan pemrograman di dalam basis data,

maka konsekuensinya akan dapat dirasakan oleh pengguna dalam jumlah yang

sangat besar. Karena alasan ini, perusahaan menginginkan para programmer basis

data-nya dipilih dari personel paling ahli yang tersedia.

Programmer basis data sering kali menuliskan kode untuk memecah

dan/atau mengagregasikan data bagi basis data. Seorang pengguna kemudian

dapat men-download data yang telah dikumpulkan secara efisien ini dari sumber

daya komputer perusahaan ke komputer pribadinya. Salah satu keuntungannya

12

Page 13: SIM-FIX

adalah basis data perusahaan hanya diakses satu kali saja, dan pemrosesan basis

data lebih lanjut akan terjadi hanya pada sumber daya komputasi pengguna,

sehingga memberikan tingkat efisiensi yang lebih tinggi bagi penggunaan basis

data. Keuntungan lainnya adalah bahwa pengguna tidak perlu mengakses

sepenuhnya dari basis data perusahaan, dan karena seorang pengguna akan

memiliki kemungkinan lebih besar untuk melakukan kesalahan daripada seorang

programmer basis data, maka basis data tersebut menjadi lebih aman.

V.3. Pengguna Akhir

Pengguna akhir tidak dapat diabaikan sebagai personel penting yang

berinteraksi dengan basis data. Mereka membuat laporan dan formulir,

memberikan query kepada basis data, dan menggunakan jawaban dari pertanyaan

basis data mereka untuk pengambilan keputusan yang akan memengaruhi

perusahaan dan unsur pokok lingkungannya.

Piranti lunak sistem manajemen basis data telah mengalami evolusi dengan

mendorong interaksi oleh para pengambil keputusan. Pengguna tidak perlu

bagaimana cara membuat kode dari bahasa query terstruktur. Formulir query-by-

example memungkinkan pengguna memilih beberapa pilihan dan menjalankan

query. Semakin mudahnya penggunaan telah menimbulkan kenaikan penggunaan

oleh pengguna akhir, yang selanjutnya dapat menyebabkan meningkatnya jumlah

kesalahan yang dilakukan oleh pengguna akhir.

Sistem manajemen basis data membuat asumsi-asumsi mengenai apa yang

diinginkan oleh pengguna pada saat mereka meng-klik melalui antarmuka basis

data. Kecuali jika pengguna mengetahui asumsi-asumsi yang dibuat, data yang

ditampilkan mungkin bukanlah hal yang dibutuhkan untuk pengambilan

keputusan. Pengguna memerlukan pelatihan dalam sistem basis data sehingga

sumber daya basis data akan dapat menjadi aset yang sebenarnya dalam

pengambilan keputusan.

VI. KEUNTUNGAN IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN BASIS DATA

(DBMS)

Sistem manajemen basis data dapat bermanfaat bagi penggunanya untuk

membuat sebuah basis data agar data-data tersebut dapat dipelihara isinya dan mampu

menyebarkan data ke pengguna yang luas tanpa perlu harus membeli pemograman

13

Page 14: SIM-FIX

komputer yang mahal. Adapun keuntungan dari implementasi Sistem Manajemen Basis

Data terdiri dari:

VI.1. Mengurangi Pengulangan Data

Artinya jumlah data akan dikurangi, dibandingkan dengan ketika file-file

komputer disimpan secara terpisah untuk setiap kali aplikasi komputer. Data yang

terduplikasi hanya terbatas pada field-field yang dibutuhkan untuk

menggabungkan data dari dua tabel. Data yang sama di antara file-file, dalam

suatu sistem manajemen basis data rasional digunakan untuk membentuk relasi

implisit di antara data.

VI.2. Mencapai Independensi Data

Artinya spesifikasi data disimpan dalam basis data itu sendiri daripada di setiap

program aplikasi. Perubahan-perubahan dapat dilakukan satu kali ke struktur

data, tanpa meminta dilakukannya perubahan pada banyak program aplikasi yang

mengakses data.

VI.3. Mengambil data dan informasi dengan cepat

Relasi logis dalam bahasa query terstruktur memungkinkan pengguna menarik

data dalam hitungan detik atau menit dibandingkan dengan berjam-jam atau

berhari-hari jika mengambil data dengan menggunakan bahasa pemograman

tradisional seperti COBOL atau Java. Hal ini disebabkan program komputer

dalam COBOL atau Java tidak perlu ditulis untuk mengakses data. Sistem

manajemen basis itu sendiri yang memberikan alat-alat seperti QBE dan SBL

untuk mengakses data.

VI.4. Keamanan yang lebih baik

Baik DBMS mainframe maupun komputer mikro dapat memiliki tingkat

pengamanan keamanan yang berlapis seperti kata sandi, direktori pengguna, dan

enkripsi. Data yang dikelola oleh DBMS lebih aman daripada kebanyakan data

lainnya di dalam perusahaan.

DAFTAR PUSTAKA

14

Page 15: SIM-FIX

Raymond McLeod, Jr, 2001, Management Information System, 8th Edition, New Jersey:

Prentice-Hall

https://radityakurnianto.wordpress.com/college-assignments/1st-semester/bab-vi-basis-data/

(diakses 8 Maret 2015)

http://shiny86.blogspot.com/2012/12/bab-7-database.html (diakses 8 Maret 2015)

15